Prefabricated Logam Antara Bahan Core Build Up Modifikasi Logam Glass Ionomer Dan Core Build Up Resin

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

LAPORAN PENELITIAN

PERBEDAAN KEKUATAN IMPAK PASAK


PREFABRICATED LOGAM ANTARA BAHAN
CORE BUILD UP MODIFIKASI LOGAM GLASS
IONOMER DAN CORE BUILD UP RESIN
KOMPOSIT
(The Difference Impact Strength Of Prefabricated Metal Post
Between Metal Modified-Glass Ionomer Core Build Up And
Composite Resin Core Buiild Up)
Amanda Septinita Ayuningputri*, Twi Agnita Cevanti**, Eriza Juniar***
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
***Departemen Konservasi Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT
Introduction: Post and core is an restorative options on non vital teeth after
endodontic treatment. Endodontically treated teeth have higher fracture risk than vital teeth.
Post and core materials have mechanical properties like modulus elasticity that effect impact
strength of post and core materials. Impact strength defined as the energy required to break
material with impact force. This study was aimed to determine the differences between impact
strength of prefabricated metal post with glass ionomer modification (Miracle Mix) core build
up and composite resin (Multicore) core build up. Methods: Eight obturated mandibular
premolars 2 months post extractions were divided into two groups: Group I was given a
prefabricated metal post with glass ionomer modification (Miracle Mix) core build up (n = 4);
group II was given a prefabricated metal post with composite resin (Multicore) core build up
(n = 4). All groups were planted in a rectangular iron block. Furthermore, the impact test was
performed using a mini-impact tester (KRY type) until all samples were broken. Result: The
average impact strength of prefabricated metal post with glass ionomer modification (Miracle
Mix) core build up was 2539.1 ± 1017.089891 J/mm2, while prefabricated metal post with
composite resin (Multicore) core build up was 4141.975 ± 425.95233 J/mm2. Independent
sample t-test showed that there were differences in all groups. Conclusion: The impact strength
of prefabricated metal post with composite resin (Multicore) core build up was higher than the
impact strength of the prefabricated metal post with glass ionomer modification (Miracle Mix)
core build up.

Keywords: impact strength, prefabricated metal post, core build up, composite resin, glass
ionomer.

Correspondence: Twi Agti Cevanti, Department of Conservation, Faculty of Dentistry, Hang


Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Sukolilo, Surabaya, Phone , email:
[email protected]

ABSTRAK
Pendahuluan: Mahkota pasak menjadi salah satu pilihan restorasi pada gigi non vital
setelah perawatan endodontik. Gigi yang telah dirawat endodontik memiliki resiko fraktur
terhadap beban kunyah yang tinggi dibandingkan dengan gigi yang masih vital. Bahan mahkota
pasak dan inti memiliki sifat mekanik seperti modulus elastisitas yang mempengaruhi kekuatan

1
impak bahan pasak. Kekuatan impak adalah energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu
bahan dengan gaya benturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan
impak antara mahkota pasak prefabricated logam titanium dengan bahan core build up
modifikasi glass ionomer (Miracle Mix) dan bahan core build up resin komposit (Multicore).
Metode: Sebanyak 8 sampel gigi premolar rahang atas 2 bulan pasca ekstraksi yang telah
diobturasi dan dibagi kedalam 2 kelompok: kelompok I adalah kelompok yang akan diberikan
pasak prefabricated logam titanium dengan bahan core build up modifikasi glass ionomer
(Miracle Mix) (n=4) dan kelompok II dengan pasak prefabricated logam titanium dengan bahan
core build up resin komposit (Multicore) (n=4). Semua kelompok ditanam di balok besi yang
berbentuk persegi panjang. Selanjutnya dilakukan uji impak menggunakan mini impact tester
tipe KRY sampai sampel patah. Hasil: Rerata kelompok pasak prefabricated logam dengan
bahan core build up modifikasi glass ionomer adalah 2539.1 ± 1017.089891 J/mm2 sedangkan
kelompok pasak prefabricated logam titanium dengan bahan core build up resin komposit
(Multicore) adalah 4141.975 ± 425.95233 J/mm2. Independent sample t-test menunjukkan
terdapat perbedaan pada semua kelompok. Simpulan: Kekuatan impak mahkota pasak
prefabricated logam titanium dengan bahan core build up resin komposit (Multicore) lebih
tinggi daripada kekuatan impak mahkota pasak prefabricated logam titanium dengan bahan
core build up modifikasi glass ionomer (Miracle Mix).

Kata kunci: Kekuatan impak, pasak prefabricated logam, core build up, resin komposit, glass
ionomer.

Correspondence: Twi Agti Cevanti, Department of Conservation, Faculty of Dentistry, Hang


Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Sukolilo, Surabaya, Phone , email:
[email protected]

PENDAHULUAN karena prosedur yang lebih cepat,


sederhana, dan biaya yang lebih
Mahkota pasak menjadi salah murah dibandingkan dengan pasak
satu pilihan restorasi pada gigi non fabricated 20.
vital setelah perawatan endodontik. Menurut penelitian Kattamuri
Gigi yang telah dirawat endodontik (2016), beberapa percobaan dibuat
memiliki resiko fraktur terhadap dengan merestorasi gigi non vital
beban kunyah yang tinggi setelah perawatan endodontik dengan
dibandingkan dengan gigi yang masih menggunakan sistem pasak yang
vital. Banyaknya jaringan yang berbeda untuk meningkatkan
terbuang saat membuat kavitas akses resistensi frakturnya. Akan tetapi,
ke pulpa, menyebabkan lemahnya hasil yang didapatkan justru
mahkota. Pasak dan inti (core) akan berlawanan bahwa pasak endodontik
memberikan retensi bagi restorasi tidak memperkuat mahkota, seperti
mahkota6,10. Pemasangan pasak pelebaran ruang saluran akar setelah
bertujuan untuk menyatukan gigi perawatan endodontik yang dapat
dengan core, sebagai dukungan memperlemah struktur gigi. Tujuan
restorasi akhir dan harus memiliki dari pemasangan pasak untuk
kemampuan untuk menyebarkan menyangga core yang nantinya akan
beban dan tekanan ke sepanjang akar membantu menyangga mahkota.
gigi untuk mencegah fraktur akar24. Amalgam, resin komposit dan semen
Saat ini, dokter gigi lebih memilih glass ionomer merupakan variasi
menggunakan pasak prefabricated

2
bahan core yang popular yang stres dari bahan pasak dan core di
digunakan.11,28,29 mana bahan yang memiliki modulus
Bahan core build up glass elastisitas yang tinggi menyerap lebih
ionomer termasuk bahan resin banyak stres9. Suatu material harus
modifikasi glass ionmer memiliki memiliki modulus elastisitas yang
kekuatan yang tidak adekuat sebagai mendekati modulus elastisitas dari
bahan core build up sehingga tidak dentin5. Apabila beban diaplikasikan
direkomendasikan untuk gigi yang pada sistem pasak dan core yang
kehilangan banyak struktur gigi28. memiliki modulus elastisitas lebih
Kemudian dikembangkan semen tinggi dari dentin, maka sistem pasak
dengan mencampur alloy amalgam dan core tidak akan dapat mengikuti
dan glass ionomer yang disebut deformasi elastis tapi menyebabkan
Miracle Mix yang memiliki kekuatan stres yang dapat mengarah ke fraktur
kompresif yang lebih besar dari glass akar17.
ionomer konvensional. Penambahan Berdasarkan uraian diatas,
alloy amalgam meningkatkan peneliti tertarik untuk meneliti
radiopasitas dan membentuk ikatan perbedaan kekuatan impak yang
yang kuat dengan matriks yang diterima oleh gigi apabila mengalami
berperan dalam sorpsi dan kelaruatan benturan dari luar rongga mulut
material5,15. secara mendadak pada gigi yang
Resin komposit lebih umum dipasak menggunakan mahkota pasak
digunakan karena sifat mekanik yang prefabricated logam dengan bahan
tinggi dan kemampuan ikatan dengan core build up modifikasi logam
gigi yang baik serta sifat adhesif 28. semen glass ionomer dan core build
Resin komposit sering digunakan up resin komposit.
sebagai core build up karena
memiliki kekerasan dan kekerasan Bahan dan Metode
fraktur yang mirip dengan struktur Penelitian ini merupakan
gigi asli, serta dapat langsung penelitian eksperimental laboratoris,
dipreparasi setelah proses curing 21. dengan jenis penelitian adalah pre
Menurut penelitian yang experimental. Rancangan penelitian
dilakukan oleh Burke (2000), yang digunakan adalah the one shot
pembuatan core build up amalgam study design. Persiapan dan
yang ditempatkan sesuai dengan pembuatan sampel dilaksanakan di
protokol menunjukkan resistensi Laboratorium Fakultas Kedokteran
fraktur yang lebih tinggi Gigi Universitas Hang Tuah
dibandingkan dengan bahan komposit Surabaya, dan uji kekuatan impak
dan semen glass ionomer. dilakukan di Laboratorium Ilmu
Suatu bahan yang memiliki Bahan dan Material Fakultas Teknik
modulus elastisitas yang tinggi Industri ITS Surabaya. Penelitian
memiliki resistensi impak yang dilaksanakan pada bulan November
rendah18. Benturan tiba-tiba dapat 2018 - Januari 2019.
berasal dari trauma akibat adanya Teknik pengambilan sampel
pukulan mendadak3. Modulus yang digunakan dalam penelitian ini
elastisitas menjadi parameter yang adalah total sampling. Sampel yang
penting untuk menentukan respon digunakan yaitu gigi premolar

3
permanen rahang atas yang dipasak persegi panjang dengan ukuran 2x2x5
menggunakan pasak prefabricated cm menggunakan lem besi untuk
titanium (pasak unimetric) dilakukan uji impak (Gambar 1)4.
Menyiapkan enam gigi premolar Pengujian kekuatan impak
permanen rahang atas kemudian dilakukan dengan menggunakan mini
ditanam pada gips putih sampai 3 mm impact tester type KRY dalam suhu
di bawah cemento enamel junction ruang 25oC (Gambar 2). Metode yang
(CEJ), fungsi dari gips putih sebagai digunakan adalah kombinasi antara
pengganti tulang pendukung. metode Charpy dan Izod, yaitu bahan
Preparasi root canal dengan uji diletakkan horizontal dengan arah
menggunakan teknik step back, pukulan searah batang uji dengan
dengan #30 K-type files (Dentsply- salah satu ujungnya dicengkam, lalu
Maillefer, York, PA, USA). Obturasi sampel diletakkan pada landasan,
dengan guttap-percha menggunakan kemudian bandul seberat 750 gram
teknik kondensasi lateral dengan dengan panjang bandul 0,3362 meter
pasta endoseal, lalu ditumpat dinaikkan setinggi h atau sebesar α
sementara. Gigi yang telah ditumpat (sudut α diambil 165o), serta
sementara, dilakukan foto radiografi mengatur jarum petunjuk skala pada
guna melihat keberhasilan pengisian posisi nol. Kemudian bandul dilepas
saluran akar. sehingga memukul unit eksperimen
Preparasi tumpatan sementara (sudut akhir dicatat). Setelah
serta pengambilan guttap-percha memukul unit eksperimen, bandul
menggunakan peaso reamer atau tersebut masih akan berayun setinggi
gates glidden drill size #1-6 dengan h atau sebesar β (Gambar 3). Data
menyisakan guttap kurang lebih 2 yang didapat dilakukan pengolahan
mm. Gigi yang telah dilakukan data menggunakan rumus sebagai
pengambilan guttap pada saluran akar berikut:
dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama menggunakan 𝐸
pasak prefabricated logam titanium 𝐻𝐼 =
𝐴
dengan core build up modifikasi E adalah energi yang
logam glass ionomer dan kelompok diperlukan dengan satuan joule dan A
kedua menggunakan pasak adalah luas penampang dengan satuan
prefabricated logam titanium dengan mm2 23.
core build up resin komposit. Lapisan Energi yang diserap
tipis luting cement diaplikasikan di diperhitungkan dengan menggunakan
atas permukaan pasak dan pasak rumus:
dimasukkan dengan gerakan berputar, 𝐸 = 𝑚. 1(cos 𝛽 − cos 𝛼)
kelebihan bahan luting dibersihkan. m adalah berat bandul, 1 adalah
Selanjutnya pembuatan core panjang bandul, ß adalah sudut yang
menggunakan core build up ditunjukkan mesin setelah proses
modifikasi logam glass ionomer dan impak, dan ά adalah sudut yang
resin komposit10. Setelah selesai ditunjukkan mesin sebelum proses
direstorasi pasak dan inti, gigi impak12.
premolar bahan kelompok uji 1 dan 2
ditanam di balok besi yang berbentuk

4
(mahkota pasak
prefabricated logam
titanium dengan
bahan core build up
resin komposit)

Rata-rata Kekuatan Impak Pasak


5000 4141,9
4500 75
4000
3500
2539,1
Gambar 1 Sampel gigi premolar RA 3000 75
yang akan dilakukan uji impak 2500
2000
Hasil Penelitian 1500
1000
500
0
X1 X2
Rata-rata 2539,175 4141,975

Gambar 3. Perbandingan jumlah rata-


rata kekuatan impak pada setiap
kelompok

Gambar 2. Sampel gigi premolar Tabel 2. Hasil Uji Normalitas


yang telah dilakukan uji impak Shapiro-Wilk
Kelompok
Statistic df Sig.
Hasil Uji X1 .939 4 .650
Tabel 1. Hasil rata-rata dan simpangan
baku kekuatan impak pada setiap Impak X2 .995 4 .981
kelompok dalam (J/mm2)
Tabel 3. Hasil Uji Hasil uji
Rata-rata±Standarhomogenitas dengan menggunakan
Kelompok Deviasi uji Levene statistic
Levene Statistic df1 df2 Sig.
X1 1.573 1 6 .256
(mahkota pasak
prefabricated logam Tabel 4. Hasil uji hipotesis
titanium dengan 2539.100±1017.089independent T-test
bahan core build up
modifikasi logam Perlakuan t-hitung Sig.
glassionomer) Hasil Uji X1 2.907 0.027
4141.975±425.952 Impak X2
X2

5
Berdasarkan hasil Tabel 1 dan memiliki komposisi tambahan alloy
Gambar 4 menunjukkan hasil uji amalgam. Miracle Mix (151.47 MPa)
statistik deskriptif rata-rata kekuatan memiliki kekuatan kompresif yang
impak yang diterima X1 lebih rendah lebih besar dari glass ionomer
dibandingkan dengan X2. Hal ini konvensional (104.57 MPa)5. Bahan
menunjukkan bahwa kelompok X2 berbasis glass ionomer memiliki
lebih kuat dalam menahan kekuatan kekuatan lebih rendah dari resin
impak dibandingkan dengan komposit dan amalagam, resistensi
kelompok X1. fraktur Miracle Mix terhadap resin
komposit memiliki perbedaan yang
Pembahasan signifikan yaitu 0.30 kN & 1.213 kN
Sampel penelitian ini 16,25
. Awalnya amalgam dikenal
menggunakan gigi premolar rahang sebagai bahan core build up yang baik
atas yang rentan terhadap fraktur. karena memiliki kekuatan bulk yang
Keuntungan dari penggunaan sampel baik. Adanya merkuri merupakan
gigi asli memiliki modulus elastisitas, kekurangan utama dari amalgam.
kekerasan, dan kekuatan yang mirip Maka, ditambahkan sement glass
dengan keadaan gigi di dalam rongga ionomer, seperti Miracle Mix, dengan
mulut13,19. Bahan-bahan harapan dapat meningkatkan
diaplikasikan menjadi subjek yang kekuatan fisik dan mekanik dari
sama sehingga memiliki keakuratan material tersebut 15. Menurut
yang sama. Kekuatan impak dapat Almuhaiza (2016), penambahan
didefinisikan sebagai energi yang partikel metal ke dalam glass ionomer
dibutuhkan untuk mematahkan suatu menyebabkan kerusakan dalam
material dengan gaya benturan3. melepas fluor, ikatan adhesif dengan
Impak dilakukan dengan menumbuk struktur gigi serta estetik.
benda uji menggunakan pendulum Kelompok X2 menggunakan
yang diayukan8. material resin komposit (Multicore)
Pada penelitian ini sampel yang memiliki 4 komponen utama
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu, matriks resin, filler anorganik,
kelompok X1 (pasak prefabricated coupling agent, dan aktivator-
logam titanium dengan core build up inisiator. Matriks resin berfungsi
modifikasi logam glass ionomer) dan untuk membentuk ikatan silang
kelompok X2 (mahkota pasak polimer yang kuat. Filler anorganik
prefabricated logam titanium dengan berfungsi memperkuat sifat fisik dan
core build up resin komposit), yang mekanik, mereduksi koefisien muai
kemudian dilakukan uji normalitas panas, mereduksi shrinkage saat
dan uji homogenitas sebagai syarat polimerisasi3. Fungsi coupling agent
untuk uji parametrik. Uji hipotesis adalah untuk memperbaiki ikatan
menggunakan independent T-test antara matriks resin dan filler
untuk melihat perbedaan kekuatan anorganik sehingga dapat
impak yang lebih signifikan terhadap meningkatan kekuatan fisik dan
X1 dan X2. mekanik resin komposit serta
Kelompok X1 menggunakan mencegah cairan masuk ke dalam
core build up modifikasi logam glass filler dan matriks. Aktivator-inisiator
ionomer berupa Miracle Mix yang berfungsi untuk polimerisasi resin

6
komposit yang dapat dipicu oleh pasak prefabricated logam titanium
aktivasi cahaya (ligh-curing), aktivasi dengan bahan core build up
secara kimia (self-curing), dual modifikasi glass ionomer (Miracle
curing3,22. Resin komposit sering Mix).
digunakan sebagai bahan core build Pada kelompok sampel
up karena memiliki ikatan dengan mahkota pasak prefabricated logam
gigi yang baik meskipun tidak sebaik titanium dengan bahan core build up
amalgam. Kekuatan kompresif yang resin komposit (Multicore) rata-rata
dimiliki resin komposit (210-250 kekuatan impak yang mampu
MPa) lebih tinggi dibandingkan diterima sebesar 4141,9750 J/mm2,
dengan glass ionomer (10-15 MPa) 22. sedangkan pada kelompok sampel
Menurut Sangwan B., et. al. (2016), mahkota pasak prefabricated logam
resistensi fraktur resin komposit titanium dengan bahan core build up
(845.46 ± 47.36 N) paling tinggi yang modifikasi glass ionomer (Miracle
kemudian diikuti oleh silver amalgam Mix) menunjukkan nilai rata-rata
dan miracle mix. Komposisi dari yang lebih rendah yaitu, 2539,1000
material berperan penting dalam J/mm2. Menurut Kumar & Shivrayan
kekuatan mekaniknya. Komposit (2015), core build up glass ionomer
untuk restorasi dapat digunakan dikenal lebih lemah daripada resin
sebagai material core build up namun komposit meskipun dengan
saat ini komposit telah didesain modifikasi glass ionomer
khusus untuk penggunaan core. memperbaiki kekuatan mekanik
Perbedaan komposit untuk core dan material. Pemilihan material core
restorasi adalah peningkatan jumlah build up harus memperhatikan
filler untuk meningkatkan kekuatan modulus elastisitas material tersebut.
dan kemudahan manipulasi 21. Pada Sistem pasak dan inti harus memiliki
resin komposit meningkatan fraksi modulus elastisitas yang mendekati
volume dari filler dapat dentin (11.7-18 GPa) sehingga ketika
meningkatkan kemungkinan suatu beban diaplikasikan pada sistem
fraktur14. Kekuatan core resin pasak dan inti tidak menyebabkan
komposit bergantung pada komposisi stres lokal yang berujung pada fraktur
material dan proses curing yang akar3,17. Resin komposit
tepat21. menunjukkan sifat mekanik yang
Hasil independent T-test baik. Ini dapat disebabkan oleh ikatan
menunjukkan ada perbedaan yang micromechanical antara resin dan
bermakna yaitu, 0,027 (p<0,05) struktur gigi serta bekerja sebagai
antara kekuatan impak antara stress breakers (menurunkan stres)
mahkota pasak prefabricated logam setelah proses curing selesai pada
titanium dengan bahan core build up teknologi dual cure1.
modifikasi glass ionomer (Miracle Glass ionomer terdiri atas 3
Mix) dan resin komposit (Multicore). bahan utama, asam polimer, bubuk
Kekuatan impak kelompok mahkota glass, dan air. Reaksi dari glass
pasak prefabricated logam titanium ionomer adalah reaksi asam basa
dengan bahan core build up resin yang dipengaruhi oleh komposisi
komposit (Multicore) lebih besar dalam glass ionomer 27. Menurut
daripada kekuatan impak mahkota studi yang dilakukan oleh Bhatia, et.

7
al. (2017), air memiliki peran penting atau waktu yang kurang, serta
terhadap kekuatan glass ionomer. ketebalan material yang
Setting glass ionomer terjadi saat diaplikasikan. Dengan menggunakan
pencampuran cairan yang material dual-curing memungkinkan
mengandung air dan powder yang proses polimerisasi terjadi dengan
mengandung glass yang belum sempurna meskipun intesitas cahaya
bereaksi dimana bertindak sebagai yang digunakan tidak adekuat. Proses
filler. Rasio cairan dan powder sangat polimerisasi terjadi secara self-curing
mempengaruhi kekuatan dari glass terjadi perlahan yang kemudian
ionomer. Semakin rendah penyerapan dipercepat dengan aktivasi yang
air semakin tinggi kekuatan dipicu oleh cahaya3,16.
kompresif material tersebut. Hasil penelitian diatas
Resin komposit terdiri dari menunjukkan bahwa mahkota pasak
matriks resin, filler anorganik, prefabricated logam titanium dengan
coupling agent, dan aktivator- bahan core build up resin komposit
inisiator. Faktor yang mempengaruhi memiliki sifat mekanik yang lebih
kekuatan dari komposit adalah filler baik daripada mahkota pasak
dan cara aktivator-inisiator. Filler prefabricated logam titanium dengan
mempengaruhi kekuatan mekanik bahan core build up modifikasi logam
material bergantung pada jenis glass ionomer. Hal ini dipengaruhi
partikel yang digunakan. Penggunaan oleh modulus elastisitas dari bahan
filler microfilled memiliki kekuatan core build up yang menyerupai dentin
mekanik yang lebih baik akibat (11.7-18 GPa).
partikel yang berada dalam komposit
tidak mengalami pengerutan saat Kesimpulan
proses curing2. Aktivator-inisiator Kekuatan impak mahkota pasak
yang merupakan proses polimerisasi prefabricated logam titanium dengan
yang dipicu oleh cahaya (light- bahan core build up resin komposit
curing), reaksi kimia (self-curing), lebih tinggi dibandingkan dengan
maupun keduanya (dual-curing). kekuatan impak mahkota pasak
Polimerisasi dengan light-curing prefabricated logam titanium dengan
tidak dapat terjadi dengan sempurna bahan core build up modifikasi logam
karena kemungkinan intesitas cahaya glass ionomer.

Daftar Pustaka
1. Agrawal, A., and Mala, K. 2014. An Critical Appraisal. The Journal of
in vitro comparative evaluation of Contemporary dental Practice; 17
physical properties of four different (4):331-336. Available from:
types of core materials. Journal of https://pdfs.semanticscholar.org/433
conservative dentistry: JCD, 17(3), 9/de047fd516daa6727759806c0260
230-3. Available from: 558e4720.pdf
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ 3. Anusavice Kenneth J.,Shen Chiayi,
articles/PMC4056393/#!po=45.833 & Rawls H. Ralph. 2013.
3. Accessed February 25th, 2019. Phillips’Science of Dental
2. Almuhaiza M. 2016. Glass Ionomer Materials. Missouri, USA: Elsevier
Cements in Restorative Dentistry: A Saunders. Pp:53-62.

8
4. Ariyanti, Annisa Tri. 2017. Available from
Perbedaan Kekuatan Impak http://www.ejurnal.its.ac.id/index.p
Mahkota Pasak Prefabricated Resin hp/teknik/article/download/4295/10
Fiber dengan Mahkota Pasak 31. Accessed. May 23, 2018.
Prefabricated Stainless Steel dengan 9. Durmus, Gökhan and Oyar Perihan.
Ukuran yang sama. Skripsi. Fakultas 2012. Effect of Post Core Materials
Kedokteran Gigi Universitas Hang on Stress Distribution In The
Tuah Surabaya. Restoration of Mandibular Second
5. Bhatia, Hind P., et. al., 2017. A Premolar: A Finite Element
Comparative Evaluation of Sorption, Analysis. The Journal of Prosthetic
Solubility, and Compressive Dentistry Vol. 112(3): 547-554.
Strength of Three Different Glass Available from
Ionomer Cements in Artificial https://www.researchgate.net/profile
Saliva: An in vitro Study. /Goekhan_Durmus/publication/315
International Journal of Clinical 892513_4_08/data/58ec91c2a6fdcc
Pediatric Dentistry 10(1). pp:49-54. 0dcecc4efe/4-08.pdf. Accessed.
Available from: Agustus 10, 2018.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ 10. Ford, Pitt T. R. 1992. Restoration of
articles/PMC5360804/pdf/ijcpd-10- Teeth 2nd. Diterjemahkan oleh
049.pdf. Accessed Januari 20th, Narlan Sumawinata dengan judul
2019. Restorasi Gigi. Jakarta: EGC. Pp:
6. Bolay, Şϋkran, et al. 2012. Fracture 237-45
Resistance of Endodontically 11. Garg, Nisha and Garg, Amit. 2010.
Treated Teeth Restored with or Textbook of Endodontics 2md. New
without Post System. Elsevier: Delhi, India: Jaypee Brothers
Journal of Dental Sciences (7). Pp: Medical Publishers (P) Ltd. Pp: 393-
148-153. Available from 407.
https://www.sciencedirect.com/scie 12. Goguta L, et.al., 2006. Impact
nce/article/pii/S1991790212000438. Strength. Timisoara Medical
Accessed. March 20, 2018. Journal. Available from
7. Burke, F. J. T., et. al. 2000. Fracture http://www.tmj.ro/pdf/2006_numbe
Resistance of Five Pin-Retained r_1_306220467312441.pdf.
Core Build-Up Materials on Teeth Accessed. Mei 23, 2018.
With and Without Extracoronal 13. Hargreaves, Kenneth M. and
Preparation. Academy of Operative Berman, Louis H. 2016. Cohen’s
Dentistry 25(5). Pp: 38-44. Pathways of The Pulp 11th. St. Louis,
Available from Missouri: Elsevier. Pp: 823-825.
http://www.jopdentonline.org/doi/p 14. Iqbal, Mohammad., et. al., 2017.
df/10.2341/1559-2863-25-5- Comparative Evaluation Of
1?code=opdt-site#page=38. Compressive Strength Of Four
Accessed. April 6, 2018. Recent Core Builds Up Materials:
8. Clayrena, Eqitha Dea, and Mawarni, An In Vitro Study. World Journal of
Lizda Johar. 2013. Pembuatan dan Pharmaceutical and Medical
Karakteristik Komposit Polimer Research 3(10): 151-155. Available
Berpenguat Bagasse. Jurnal Teknik from:
POMITS, Vol.2(2). H: 208-213. http://www.wjpmr.com/download/a

9
rticle/28102017/1509430392.pdf. Jaypee Brothers Medical Publishers
Accessed February 5th, 2019. (P) Ltd. Pp: 17-20.
15. Kattamuri, Vijaykanth, et. al. 2016. 19. Mohamed Ali, P.S., et. al., 2015.
Evaluation of The Fracture Influence of Full Veneer Restoration
Resistance and Modulus of Elasticity on Fracture Resistance of Three
of Commercially Available Core Different Core Materials: An Invitro
Materials in Molar Teeth – An In Study. Journal of Clinical and
Vitro Study. International Journal of Diagnostic Research 9(9): ZC12-
Current Research 8(10). Available ZC1512. Available from:
from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
https://www.researchgate.net/profile articles/PMC4606333/pdf/jcdr-9-
/dr_ravi_shankar_y/publication/309 ZC12.pdf. Accessed Januari 28th,
486858_evaluation_of_the_fracture 2019.
_resistance_and_modulus_of_elasti 20. Noort, Richard Van. 2003.
city_of_commercially_available_co Introduction to Dental Materials.
re_materials_in_molar_teeth- Philadelphia, USA: Elsevier Science
an_in_vitrostudy/links/5812f38208a Limited. Pp: 178-180.
ea2cf64e2773a/evaluation-of-the- 21. Panitiwat, P., and Salimee, P. 2017.
fracture-resistance-and-modulus-of- Effect of different composite core
elasticity-of-commercially- materials on fracture resistance of
available-core-materials-in-molar- endodontically treated teeth restored
teeth-an-in-vitrostudy.pdf. with FRC posts. Journal of applied
Accessed. April 6, 2018. oral science : revista
16. Kumar, Girish and Shivrayan, Amit., FOB, Vol.25(2), 203-210. Available
2015. Comparative study of from:
mechanical properties of direct core https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
build-up materials. Contemporary articles/PMC5393541/. Accessed
clinical dentistry 6(1). Pp:16-20. March 7th, 2019.
Available from: 22. Powers JM and Sakaguchi RL.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ Craig’s Restorative Dental Materials
articles/PMC4319337/#!po=4.1666 13th Ed., 2012. Saint Louis: Mosby
7. Accessed Januari 20th, 2019. Elsvier. Pp: 40-41
17. Kurthukoti, Ameet J. et al. 2015. 23. Priadi D and M Selvinus. 2007. Studi
Fracture Resistance of Pengaruh Besarnya Arus Listrik
Endodontically Treated Permanent Terhadap Distribusi Kekerasan,
Anterior Teeth Restorated with Struktur Mikro, Dan Kekuatan
Three Different Esthetic Post Impak Pada Baja Karbon Rendah
System: A in vitro Study. Journal of Jenis SB 46. Jurnal Sains dan
Indian Society of Pedodontics dan Teknologi EMAS. Vol. 17(3):203-
Preventive Dentistry 33(4). Pp: 269- 210. Available from
301. Available from http://jurnalindustri.petra.ac.id/inde
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm x.php/emas/article/download/17661/
ed/26381631. Accessed. March 22, 17573. Accessed. May 23, 2018.
2018. 24. Putri, Asri R and Ratih, Diatri N.,
18. Manappallil, John J., 2015. Basic 2015. Mahkota Porselen Fusi Metal
Dental Materials. New Delhi, India: dengan Parallel Self-Threading

10
Dowel Pasca Perawatan Saluran www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/292
Akar Gigi Premolar Maksila. 07837. Accessed. April 5, 2018.
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi 29. Williams, Cecil, et. al. 2014.
Klinik) UGM 1(1). Hal: 46-53. Prosthodontic Management of
Available from Endodontically Treated Teeth: A
https://jurnal.ugm.ac.id/mkgk/article Literature Review. International
/download/11921/8783. Accessed. Journal of Clinical Preventive
May 23, 2018. Dentistry 10(1). Pp:45-50. Available
25. Reddy, Satti N., et. al.,2016. from
Evaluation Of Occlusal Fracture http://www.ijcpd.org/journal/downl
Resistance Of Three Different Core oad_pdf.php?spage=45&volume=10
Materials Using The Nayyar Core &number=1. Accessed. May 23,
Technique. Journal of International 2018.
Society of Preventive & Community
Dentistry 6(1). Pp:40-3.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
articles/PMC4784062/#__ffn_sectitl
e. Accessed Januari 25th, 2019.
26. Sangwan B., et. al., 2016. An in vitro
Evaluation of Fracture Resistance of
endodontically treated Teeth with
Different Restorative Materials. The
Journal of Contemporary Dental
Practice 17(7):549-552. Available
from:
https://europepmc.org/abstract/med/
27595720. Accessed February 2nd,
2019.
27. Sidhu, Sharanbir K., and Nicholson,
John W., 2016. A Review of Glass-
Ionomer Cements for Clinical
Dentistry. J. Funct. Biomater, 7(16):
1-15. Available from:
https://res.mdpi.com/jfb/jfb-07-
00016/article_deploy/jfb-07-00016-
v2.pdf?filename=&attachment=1.
Accessed February 25th, 2019.
28. Subash, Dayalan, et. al. 2017.
Fracture Resistance of Endocotically
Treated Teeth Restored with
Biodentine, Resin Modified GIC,
and Hybrid Composite Resin as a
Core Material. Journal of Clinical
and Diagnostic Research 11(9). Pp:
68-70. Available from http://

11
12

You might also like