Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam) Sebagai Obat Herbal Anti-Gondok Pada Tikus Putih Sprague Dawley
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam) Sebagai Obat Herbal Anti-Gondok Pada Tikus Putih Sprague Dawley
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam) Sebagai Obat Herbal Anti-Gondok Pada Tikus Putih Sprague Dawley
SAIN VETERINER
ISSN : 0126 - 0421
1
Bagian Ilmu Penyakit Dalam, 2Bagian Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Email : [email protected]
Abstract
The use of herbal medicine (phytopharmaca) has increased manifold because of the safety. Red fruit extract
is one of the supplements that has many advantages for health. The efficacy of pre-clinical trial using the rats
induced by iodine deficient ration has proven that 1-2 ml of red fruit extract supplementation with/without KIO3
fortification for 30, 60 and 90 days has potency as anti-goitrogenic herbal medicine. For standarization, however,
the extract red fruit has to be tested for the safety in the important organs like livers and kidneys. The research
results have proven that in the normal Sprague Dawley rats, supplementation of 2 ml/day/rat of red fruit extract
for 135 consecutive days has no toxic effect in the livers and kidneys. In hyperplastic goiter Sprague Dawley rats
induced by goitrogenic ration, the red fruit extract supplementation has to be in a combination with KIO3 to
overcome iodine deficiency disorders and has no-toxic effect to the livers. Therefore, it can be concluded that
based on pre-clinical studies using Sprague Dawley rats, the red fruit extract can be categorized as standardized
anti-goitrogenic herbal medicine.
Key words: phytopharmaca, red fruit extract, Sprague Dawley rats, hyperplastic goiter, standardized
anti-goitrogenic herbal medicine
Abstrak
Penggunaan obat herbal (phytopharmaca/fitofarmaka) semakin meluas karena faktor keamanannya. Buah
merah merupakan salah satu suplemen yang memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan. Uji efikasi pre-
klinik menggunakan tikus yang diinduksi ransum rendah yodium membuktikan bahwa suplementasi 1-2
ml/ekor/hari ekstrak buah merah dengan atau tanpa fortifikasi KIO3 selama 30, 60 dan 90 hari memiliki potensi
sebagai obat herbal anti-gondok. Ekstrak buah merah menjadi obat herbal antigondok terstandar perlu diuji
keamanannya terhadap organ penting seperti hati dan ginjal. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada tikus
putih Sprague Dawley normal, pemberian suplementasi ekstrak buah merah 2 ml/hari selama 135 hari tidak
bersifat toksik terhadap hati dan ginjal. Pada tikus putih Sprague Dawley penderita hiperplastik goiter yang
diinduksi dengan pakan goitrogenik, pemberian suplementasi ekstrak buah merah harus dikombinasi dengan
KIO3 untuk mengatasi gangguan akibat kekurangan yodium dan tidak bersifat toksik terhadap organ hati.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji pre-kllinik menggunakan tikus putih
Sprague Dawley sebagai hewan coba, ekstrak buah merah dapat dikategorikan sebagai obat herbal anti-gondok
yang terstandar.
Kata kunci: fitofarmaka, ekstrak buah merah, tikus Sprague Dawley, hiperplastik goiter, obat herbal
anti-gondok terstandar
1
Hastari Wuryastuti and R. Wasito
2
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam)
metabolisme karena pola makan yang salah dipengaruhi oleh senyawa-senyawa yang
seperti diabetes mellitus, hepatitis dan bersifat toksik .
hipertensi (Budi dan Paimin, 2005; Winarto et Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengkaji
al., 2009). Menurut BPOM (Badan Pengawas secara ilmiah keamanan pemberian ekstrak
Obat dan Makanan), buah merah memang buah merah sebagai obat herbal antigondok
memiliki potensi untuk mencegah berbagai dan 2. Melengkapi uji pre-klinik ekstrak buah
penyakit degeneratif dan gangguan merah sebagai obat herbal antigondok
metabolisme namun demikian, karena masih terstandar sehingga uji klinik pada manusia
kurang didukung oleh penelitian sebagai bukti segera dapat dikerjakan.
ilmiah, buah merah belum dapat dikelompokkan
sebagai fitofarmaka (Anonimus, 2009). Materi dan Metode
Penelitian oleh Wuryastuty et al. (2009,
2011) membuktikan bahwa ekstrak buah merah Tujuh puluh ekor tikus putih Sprague
memiliki potensi dan kemampuan sebagai obat Dawley betina dewasa, dibagi menjadi 2
herbal anti-gondok. Kesimpulan tersebut kelompok, yakni Kelompok tikus putih yang
didasarkan atas hasil uji pre-klinik terhadap diberi pakan goitrogenik sebanyak 45 ekor dan
hewan coba kelinci lokal (Oryctolagus Kelompok kontrol sebanyak 25 ekor. Pemberian
cuniculus) dan tikus putih Sprague Dawley. pakan goitrogenik bertujuan untuk menginduksi
Pada uji pre-klinik tersebut, gangguan fungsi terjadinya defisiensi yodium, dalam penelitian
kelenjar tiroid yang ditandai dengan rendahnya ini dilakukan selama 45 hari. Setelah 45 hari, 5
konsentrasi hormon tiroid dalam darah dan ekor dari setiap kelompok diambil secara acak
terjadinya hiperplasia sel-sel folikel kelenjar untuk dinekropsi dan dilihat tingkat
tiroid akibat kekurangan asupan yodium dan keberhasilan induksi melalui pemeriksaan
gangguan metabolisme yodium, menjadi histopatologis kelenjar tiroid. Selain itu, diambil
normal kembali setelah hewan coba diberi organ, hati dan ginjal untuk mempelajari dan
ekstrak buah merah sebanyak 1-2 ml/ekor/hari menentukan pengaruh sitotoksisitas ekstrak
per oral selama 45 sampai 90 hari. Berdasarkan buah merah. Kelompok goitrogenik kemudian
pengamatan terhadap berat badan dan tingkah dibagi menjadi 4, masing-masing 10 ekor dan
laku tidak terlihat adanya efek toksik. Namun mendapat perlakuan sebagai berikut: A1.
demikian, apakah pemberian ekstrak buah Kelompok yang tetap goitrogenik, A2.
merah dalam jumlah dan waktu seperti tersebut Kelompok goitrogenik ditambah 2 ml ekstrak
diatas, aman untuk organ hati dan ginjal masih buah merah, A3. Kelompok goitrogenik
perlu diteliti. Hal ini disebabkan karena hati dan ditambah 80 µg yodium per kg ransum dan A4.
ginjal merupakan organ utama yang memiliki Kelompok goitrogenik ditambah 1 ml ekstrak
peranan penting dalam proses metabolisme dan buah merah dan 80 µg yodium per kg ransum.
ekskresi secara reguler. Fungsi tersebut mudah Kelompok kontrol dibagi menjadi 2, masing-
3
Hastari Wuryastuti and R. Wasito
masing 10 ekor dan diperlakukan sebagai dan difiksasi ulang dalam larutan formalin
berikut: B1. Kontrol tanpa penambahan netral bufer 10%. Sediaan jaringan kemudian
suplemen dan B2 (Tabel 1 dan 2). Kelompok didehidrasi dengan cara dimasukkan ke dalam
kontrol ditambah 2 ml ekstrak buah merah. larutan etanol dengan konsentrasi bertingkat
Setelah 45 hari dalam perlakuan, setiap (50% 1x, 85% 1x, 95% 1x dan etanol absolut 2x,
kelompok diambil 5 ekor untuk dinekropsi. masing-masing 2 menit). Sediaan jaringan
Organ, terutama hati dan ginjal kemudian kemudian dimasukan ke dalam larutan xilen 2x
diambil, diperiksa lesi histopatologis dengan masing-masing selama 60 menit selanjutnya
pewarnaan rutin hematoksilin dan eosin. dimasukkan ke dalam parafin cair sebanyak 3x
Sisanya diperlakukan sama hingga 45 hari lagi. masing-masing selama 120 menit dan kemudian
Pada akhir perlakuan pakan, semua tikus putih dicetak. Selanjutnya, jaringan cetak parafin
yang tersisa dinekropsi dan diperiksa organ hati dipotong dengan mikrotom setebal 4-5 mikron,
dan ginjal secara histopatologis. diregangkan dalam air di penangas air,
Organ tiroid, hati dan ginjal yang diambil diletakkan di atas gelas obyek yang telah diolesi
pada setiap tahapan penelitian seperti yang dengan larutan Mayer's egg albumin dan
diuraian sebelumnya difiksasi dalam larutan dibiarkan mengering selama 24 jam. Sesudah 24
formalin netral bufer 10%. Sediaan jaringan jam, jaringan diwarnai dengan hematoksilin dan
yang telah difiksasi dipotong setebal ± 0,5 cm eosin (H&E).
4
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam)
Tabel 2. Susunan pakan setelah 45 hari perlakuan pertama (Wuryastuty et al., 2009)
1. Soybean meal 45 45 45 45 - -
2. Tepung jagung 15 15 15 15 - -
3. Tepung terigu - - - - 62 62
4. Torula yeast 10 10 10 10 - -
5. Sukrosa 12 10 11 11 12 10
6. Susu skim - - - - 20 20
7. Minyak sayur 5 5 5 5 5 5
8. Tepung kobis 12 12 12 12 - -
9. Vitamin mix. 1 1 1 1 1 1
10. Ekstrak buah merah - 2 - - - 2
11. Ekstrak buah
merah + KIO3 - - - 1 - -
12 Mineral mix + KIO3 - - 1 - - -
Jumlah Total 100 100 100 100 100 100
Sediaan jaringan hati dan ginjal yang telah al. (2009 dan 2011), empat puluh hari hingga
diwarnai ditutup dengan gelas penutup dan empat puluh lima hari pasca pemberian ransum
diamati di bawah mikroskop. Hasil penelitian goitrogenik, hasil pemeriksaan histopatologis
dianalisa secara deskriptif. kelenjar tiroid pada tikus putih dalam kelompok
perlakuan, terbukti menderita hiperplastik
Hasil dan Pembahasan goiter (Gambar 1A). Sedangkan kelenjar tiroid
pada tikus putih kelompok kontrol tampak
Berdasarkan hasil penelitian Wuryastuty et normal (Gambar 1B).
c
a
b
IA IB
Gambar 1: A. Gambaran mikroskopik kelenjar tiroid seekor tikus putih Sprague Dawley kelompok yang diberi
ransum goitrogenik selama 45 hari. Perhatikan adanya hiperplasia (a) sel folikel, kongesti (b) dan
habisnya koloid (c) dalam folikel kelenjar tiroid. B. Gambaran mikroskopik kelenjar tiroid seekor
tikus putih kelompok kontrol (H&E,1000x).
5
Hastari Wuryastuti and R. Wasito
Keberhasilan ransum goitrogenik yang diketahui dari kacang kedelai mempunyai aksi
digunakan dalam penelitian untuk menginduksi langsung pada kelenjar pituitaria. Menurut Son
hipotiroidismus pada kelinci (Wuryastuti et al., et al. (2001), pemberian isoflavon genistein
1992; Wuryastuti et al., 1995) dan pada tikus murni tidak mampu menginduksi
putih Sprague Dawley (Wuryastuty et al., 2009; hipotiroidismus pada tikus. Kemungkinan ada
Wuryastuty et al., 2011) masing-masing senyawa selain genistein di dalam kacang
berkisar antara 90-100%. Bahan pakan yang kedelai yang menghambat kerja enzim tiroid
memiliki efek goitrogenik dalam ransum yang peroksidase (TPO) (Divi et al., 1997; Divi and
digunakan dalam penelitian antara lain: kacang Doerge, 1998). Lebih lanjut dikatakan bahwa
kedelai, torula yeast dan kobis. Selama ini, untuk mempelajari aktivitas goitrogenik dari
kedelai dikenal sebagai sumber isoflavon kacang kedelai, tikus merupakan hewan model
genistein yang memiliki aktivitas antioksidan yang baik.
sebagaimana isoflavon lain yang bermanfaat Torula yeast merupakan bahan pakan kedua
bagi kesehatan terutama dalam menetralkan yang bersifat goitrogenik. Torula yeast
kerusakan akibat radikal bebas dalam jaringan. mengandung 50% protein dengan profil asam
Namun demikian, menurut Doerge and Sheehan amino esensial yang bagus kecuali asam amino
(2002), isoflavonoid genistein memiliki dua mengandung sulfur dan triptofan. Torula yeast
jenis aktivitas yaitu estrogenik dan goitrogenik. sering digunakan untuk menginduksi defisiensi
Interaksi negatif antara defisiensi yodium (I) selenium (Se) pada hewan percobaan tikus
dengan kedelai pertama dibuktikan terjadi pada karena konsentrasinya yang sangat rendah (<
tikus yang diberi pakan defisiensi I yang 5,0 ìg/kg) (Reeves et al., 2005). Peranan Se
mengandung 30% bungkil kedelai sebagai dalam fungsi tiroid pertama kali ditemukan pada
sumber protein oleh Kimura et al. (1976). tikus dan kemudian pada sapi dan domba.
Sinergisme antitiroid yang dimiliki oleh kacang Dikatakan bahwa Se adalah komponen integral
kedelai dikombinasikan dengan defisiensi I dari enzim glutation peroxidase dan 5-
lebih lanjut dijelaskan oleh Ikeda et al. (2000). iodotironin deiodinase tipe I. Selenium
Mereka membuktikan bahwa pemberian pakan memiliki peranan penting dalam síntesis
defisiensi I yang mengandung 20% bungkil hormon tiroid terutama síntesis triiodotironin
kacang kedelai pada tikus mengakibatkan yang aktif. Defisiensi Se dan I secara
hipotiroidismus berat yang ditandai dengan bersamaan mengakibatkan terganggunya
penurunan kadar T4 dan peningkatan kadar TSH metabolisme hormon tiroid pada hewan
darah, peningkatan berat kelenjar tiroid, (Beckett and Arthur, 2005). Menurut DeDeken
peningkatan proliferasi sel dan perubahan et al. (2002) dan Farber et al. (2002), hubungan
histopatologik. Berdasarkan pada hasil antara Se dan I dipercaya terjadi melalui
gambaran histopatologis kelenjar pituitaria mekanisme sebagai berikut, kelenjar tiroid
menunjukkan bahwa komponen yang belum memproduksi H2O2 untuk sintesa hormon tiroid
6
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam)
karena H2O2 esensial bagi enzim TPO dalam bebas tetapi sebagai hasil katabolisme
proses oksidasi yodida. Sistem yang prekursornya yang disebut glukosinolat oleh
menghasilkan H2O2 diatur oleh konsentrasi TSH enzim glikosidase dan sulfur transferase.
melalui stimulasi tahapan phospholipase PIP2- Tiosianat bekerja dengan menghambat proses
++
IP3-Ca . Dalam kondisi suplai I yang cukup, pengambilan yodium dalam kelenjar tiroid.
H2O2 akan segera direduksi menjadi H2O selama Sedangkan isotiosianat berpengaruh langsung
proses síntesis. Namun demikian, KM dari TPO dengan berubah menjadi tiosianat secara cepat
untuk H2O2 adalah tinggi dan lebih tinggi lagi atau bereaksi secara spontan dengan kelompok
jumlah H2O2 yang diproduksi dibandingkan amino membentuk derivat tiourea dan
yang digunakan oleh proses yodinasi sehingga menimbulkan pengaruh antitiroid yang
secara potensial menghadapkan kelenjar tiroid menyerupai tiourea yaitu menghambat proses
pada kerusakan akibat radikal bebas jika H2O2 organifikasi yodida dan coupling iodotirosin.
tidak secara benar direduksi menjadi H2O oleh Aktivitas goitrogenik dari tiosianat dapat diatasi
mekanisme pertahanan intraseluler atau selama dengan penambahan yodium, sedangkan
proses sintesa hormon. Pada kondisi defisiensi pengaruh tiourea tidak dapat diatasi dengan
yodium konsentrasi TSH akan meningkat dan penambahan yodium (Nishie and Daxenbichler,
berakibat lebih meningkatkan produksi H2O2 1980; Gaitan, 1990).
sampai 13 kali lebih tinggi dibandingkan level Pada penelitian ini, pemberian ransum
yang diproduksi pada saat proses aktivasi goitrogenik pada tikus putih mengakibatkan
leukosit. Proteksi melawan H2O2 dan sebagai terjadinya degenerasi melemak hati yang secara
akibat dari radikal bebas diperlukan vitamin A, secara mikroskopis ditandai dengan vakuola-
C dan E serta enzim-enzim seperti katalase, vakuola lemak intrasitoplasmik hepatosit yang
superoksida dismutase dan glutation bersifat berat (Gambar 2). Degenerasi melemak
peroksidase (ensim yang mengandung Se). Dari atau steatosis merupakan kondisi yang secara
uraian diatas dapat dipahami bahwa, defisiensi spesifik ditandai adanya akumulasi lemak di
yodium akan meningkatkan produksi H2O2 dalam hati. Degenerasi melemak merupakan
sedangkan defisiensi Se akan menurunkan proses yang menggambarkan terjadinya
pembuangan H2O2 (Corvilain et al., 2001; abnormalitas retensi lipid di dalam sel, yaitu
Corvilain et al., 2004). gangguan proses sintesis dan eliminasi dari
Bahan ketiga yang digunakan untuk lemak (Yan et al., 2007). Degenerasi melemak
menginduksi terjadinya hipotiroidismus pada pada penelitian ini membuktikan adanya
penelitian ini adalah kobis. Tiosianat dan hubungan antara metabolisme lemak dengan
isotiosianat merupakan senyawa goitrogenik metabolisme yodium. Hormon tiroid memiliki
yang terkandung dalam tanaman yang termasuk pengaruh fisiologik yang bermacam-macam
famili Cruciferae seperti kobis. Tiosianat dalam terhadap aktifitas metabolik dari sebagian besar
bahan makanan tidak ditemukan dalam bentuk jaringan sehingga meningkatkan kecepatan
7
Hastari Wuryastuti and R. Wasito
metabolik basal. Salah satu konsekuensi dari hidrolisis ATP. Salah satu contoh efek metabolik
aktifitas tersebut adalah peningkatan produksi yang spesifik dari hormon tiroid adalah
panas tubuh, yang sebagian diakibatkan oleh metabolisme lemak.
peningkatan konsumsi oksigen dan kecepatan
2A 2B
2C 2D
Gambar 2 : Gambaran histopatologis hati tikus Sprague Dawley yang diberi pakan goitrogenik (2A) diberi
pakan goitrogenik yang diberi suplementasi 2 ml ekstrak buah merah (2B); disuplementasi 80 µg
KIO3 (2C) dan pakan goitrogenik yang diberi suplementasi 1 ml ekstrak buah merah dan 80 µg
KIO3 (2D) selama 135 hari. Terlihat vakuola-vakuola lemak intrasitoplasmik hepatosit (a) yang
bersifat berat (2A) sedang (2B) ringan (2C) dan tidak terlihatnya lagi vakuola lemak pada hepatosit
(2D), (H&E, 1000x.).
8
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam)
3A 3B
3C 3D
Gambar 3 : Gambaran histopatologis ginjal tikus putih Sprague Dawley pada semua perlakuan pakan tampak
normal dan tidak tampak adanya akumulasi lemak di dalam sel-sel ginjal (3A, 3B, 3C dan 3D)
(H&E, 1000x.).
9
Hastari Wuryastuti and R. Wasito
1 2
Gambar 4: Gambaran histopatologis hati (1) dan ginjal (2) tikus putih Sprague Dawley yang diberi pakan
kontrol dan disuplementasi 2 ml ekstrak buah merah selama 135 hari. Kedua organ tampak normal,
(H&E, 1000x).
Berdasarkan hasil penelitian dapat defisiensi yodium selama 135 hari tidak bersifat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. toksik terhadap ginjal, 4. Pada tikus kontrol
Defisiensi yodium mengakibatkan terjadinya suplementasi 2 ml ekstrak buah merah selama
degenerasi melemak pada hati tikus, 2. 135 hari tidak bersifat toksik pada organ hati
Kombinasi suplementasi 1 ml buah merah dan maupun ginjal, 5. Berdasarkan uji pre-klinik
80 µg KIO3/kg ransum selama 135 hari mampu menggunakan tikus putih Sprague Dawley,
menyembuhkan degenerasi melemak pada hati ekstrak buah merah merupakan obat herbal
tikus penderita defisiensi yodium, 3. antigondok terstandar dan 6. Uji klinik pada
Suplementasi 2 ml ekstrak buah merah dan/atau manusia segera dapat dikerjakan.
80 µg KIO3/kg ransum pada tikus penderita Fortifikasi ekstrak buah merah dengan
10
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam)
Ahad, F. and Ganie, S.A. (2010) Iodine and Divi, R.L. and Doerge, D.R. (1998) Inhibition of
Iodine Metabolism. Indian J. Endocrinol. thyroid peroxidase by dietary flavonoids.
Metab. 14: 65-68. Chem. Res. Toxicol. 9: 16-23.
Anonimus. (2009) Buah merah asli Papua. Divi, R.L., Chang, H.C. and Doerge, D.R.
Internet:http://www.buahmerahonline.co (1997) Anti-thyroid isoflavones from
m/ Accessed 3 Maret 2009. soybean: Isolation, characterization and
mechanism of action. Biochem.
Beckett, G.J. and Arthur, J.R. (2005) Selenium Pharmacol. 54: 1087-1096.
and endocrine systems. J. Endocrinol.
184: 455-465. Doerge, D.R. and Sheehan, D.M. (2002).
Goitrogenic and estrogenic activity of soy
Bowen, R. (2010) Mechanism of action and isoflavones. Environment. Health
physiologic effects of thyroid hormones. Perspect. 110: 349-353.
Internet://www.vivo.colostate.edu/hbook
s/patphys/endocrine/thyroid/ Accessed 3 Farber, J.L., Kyle, M.E. and Coleman, J.B.
Maret 2009. (2002) Mechanism of cell injury by
activated oxygen species. Lab. Invest. 62:
Budi, I.M. dan Paimin. F.R. (2005) Buah Merah. 670-679.
Penebar Swadaya. Depok.
Gaitan, E. (1990) Goitrogens in Food and Water.
Corvilain, B., Van Sande, J., Laurent, E. and Annu. Rev. Nutr. 10: 21-37.
Dumont, J.E. (2001) The H2O2 generating
system modulates protein iodination and Ikeda, T., Nishikawa, A., Imazawa, T., Kimura,
the activity of the pentose phosphate S. and Hirosa, M. (2000) Dramatic
pathway in dog thyroid. Endocrinology synergism between excess soybean intake
128: 779-785. and iodine deficiency on the development
of rat thyroid hyperplasia. Carcinogenesis
Corvilain, B.,Laurent, E., Lecomte, M., 21:707-713.
Vansande, J. and Dumont, J.E. (2004)
11
Hastari Wuryastuti and R. Wasito
Kimura, S., Suwa, J., Ito, B. and Sato, H. (1976) Winarto, Madiyan, M. and Anisah, N. (2009)
Development of malignant goiter by The effect of Pandanus conoideus Lam.
defatted soybean with iodine-free diet in oil on pancreatic (i-cells) and
rats. Gann. 67: 763-765. glibenclamide hypoglycemic effect of
diabetic Wistar rats. Abstract Berkala Ilmu
Moeljopawiro, S., Wahyuono, S., Widyarini, S., Kedokteran XLI(1).
Witono, S., Galih dan Hidayati, L. (2010)
Pengaruh fraksi aktif buah merah Wuryastuti, H., Wasito, R., Sugiharto, R.,
(Pandanus conoideus Lam.) terhadap Hartati, S. dan Pudjiastuti (1992) Peranan
kanker payudara pada model mencit C3H. selenium dalam goiter: Studi eksperimen
Laporan KKP3T Departemen Pertanian. pada kelinci. Laporan Penelitian. PAU
Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah
Muna, L., Astirin, O.P. dan Sugiyarto. (2010) Mada, Yogyakarta.
Teratogenic test of Pandanus conoideus
var. Yellow fruit extract to development of Wuryastuti, H., Wasito, R., Sugiharto, R. dan
rat embryo (Rattus norvegicus). Pudjiastuti (1995) Peran selenoenzymes
Bioscience 2: 126-134. terhadap metabolisme yodium pada
kelinci. Laporan Penelitian. PAU Pangan
Nishie, K. and Daxenbichler, M.E. (1980) dan Gizi, Universitas Gadjah Mada,
Toxicology of glucosinolates, related Yogyakarta.
compounds (nitriles, R-goitrin,
isothiocyanates) and vitamin U found in Wuryastuty, H., Wasito, R. dan Astuti, P. (2009)
cruciferae. Fd. Cosmet. Toxicol.18: 159- Potensi anti-goitrogenik ekstrak buah
172. merah (Pandanus conoideus Lam): Studi
eksperimental pada tikus putih Sprague
Reeves, P.G., Leary, P.D., Gregoire, B.R., dawley. Laporan Penelitian RUSNAS,
Finley, J.W., Lindlauf, J.R. and Johnson, UGM, Yogyakarta.
L.K. (2005) Selenium bioavailability
from buckwheat bran in rats fed a Wuryastuty, H., R. Wasito dan I.I. Falah. 2011.
modified AIN-93G Torula yeast based Yodinasi ekstrak buah merah (Pandanus
diet. J. Nutr. 135: 2627-2633. conoideus Lam): Langkah menuju
Indonesia bebas gangguan akibat
Son, H.Y., Nishikawa, A., Ikada, T., Kimura, S. kekurangan yodium (GAKY). Laporan
and Hirose, M. (2001) Lack of affect of Penelitian RUSNAS, UGM.
soy isoflavone on thyroid hyperplasia in
rats receiving an iodine deficient diet. Jpn. Yan, E., Durazo, F., Tong, M. and Hong, K.
J. Cancer Res. 92: 103-108. (2007) Nonalcoholic fatty liver disease:
Pathogenesis, identification, progression
WHO. (2000) General guidelines for and management. Nutr. Rev. 65: 376-384.
methodologies on research and evaluation
traditional medicine, USA.
12