Pengaruh Kepemimpinan Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Kepemimpinan Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan
1 Februari 2020
MOH. NASIKH
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang
Email. [email protected]
ASEP KURNIAWAN
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang
Email: [email protected]
Abstract
The purpose of this study are to find out that leadership factor and safety and healthy
occupational (K3) have a significant partially effect on employee performance at PT
Pertamina Patra Niaga VHS Dipo Lok Malang, and also to find out which variables
between leadership and safety and healthy occupational (K3) has more partially dominant
influence on employee performance at PT Pertamina Patra Niaga VHS Dipo Lok Malang.
The method of analysis data used in this study are validity test method, reliability test, and
multiple linear regression analysis method (F test and t test).
Based on the method applied can be seen that, leadership factors have a significant partially
effect on employee performance than safety and healthy occupational (K3). In addition,
leadership and safety and healthy occupational (K3) factors together have a significant
simultaneous effect on employee performance. It can be concluded that, leadership factors
influence more dominantly on employee performance because it has a significant and partial
effect simultaneously than safety and healthy occupational (K3) factors which only have a
significant simultaneous effect on employee performance.
The validity test of the leadership factor has greater percentage of the questionnaire
statement than the safety and healthy occupational factors (K3) on employee performance
with ratio of 62.5% – 30%. As for the results t test (partial) is known that, the leadership
factor on employee performance has a significant value of 0,000 < 0,05 and t count (4,565)
> t table (2,093), and safety and healthy occupational factors (K3) on employee performance
has a significant value of 0,124 > 0.05 and t count (-1,608) < t table (2,093). While the F
test (homogeneity) is known that, leadership and safety and healthy occupational (K3)
factors on employee performance have a significant value of 0.001 < 0.05 and F count
(11.258) > F table (3.49).
Keywords: Leadership, the safety and healthy occupational (K3), and employee
performance.
Penjelasan tersebut juga diperkuat oleh depot. Lebih dari pada itu, PT Pertamina
pendapat Handoko (2003: 24) yang Patra Niaga sekarang juga telah
menyatakan bahwa, “sumber daya manusia melaksanakan layanan penyaluran bahan
merupakan hal terpenting yang dimiliki suatu bakar minyak (BBM) terpadu bagi PT Kereta
organisasi, salah satu implikasinya adalah Api Indonesia (PT KAI) yang layanannya
bahwa investasi terpenting yang dilakukan dikenal dengan nama Vendor Held Stock
oleh suatu organisasi adalah dibidang sumber (VHS). Layanan yang dilakukan ini secara
daya manusia”. menyeluruh mulai dari tahap ketahanan stok
sampai pengisian ke lokomotif.
Menurut Sudarmanto (2009: 121)
menyatakan bahwa, “strategi untuk selalu Oleh sebab itu, di tengah persaingan pasar
dapat berkompetisi adalah dengan cara saat ini maka PT Pertamina Patra Niaga
memperkuat kapasitas organisasi dan sumber VHS Dipo Lok Malang selalu dituntut untuk
daya manusia yang dimiliki”. Hal ini terus mengupayakan berbagai strategi yang
dikarenakan setiap organisasi selalu dituntut efisien serta terus mengupayakan
untuk mampu berkompetisi agar tetap pembenahan manajemen organisasi secara
bertahan dalam persaingan global yang menyeluruh untuk lebih memperkuat
semakin hari semakin banyak bermunculan posisinya agar bisa terus berkiprah di kancah
para pesaing organisasi/ perusahaan lain industri migas nasional maupun global.
yang memiliki manajemen yang baik,
Hal-hal tersebut di atas sesuai dengan
khususnya di bidang sumber daya manusia
pendapat menurut Bukhori, dkk. (2005: 165)
yang pastinya juga semakin banyak yang
menjelaskan bahwa, “manajemen sumber
lebih berkompeten dalam bidangnya.
daya manusia meliputi seluruh aktifitas
Oleh karena itu, masalah sumber daya manajer untuk menarik dan
manusia pada perkembangan era globalisasi mempertahankan pekerja dan untuk
saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi menjamin bahwa mereka bekerja pada
sebuah organisasi/ perusahaan untuk dapat tingkat yang terbaik dan berpartisipasi untuk
memanajemen sumber daya manusia yang kesempurnaan tujuan organisasi”. Jadi,
dimiliki dengan baik. Karena, keberhasilan dalam manajemen sumber daya manusia ini
manajemen pada sebuah organisasi/ yang paling berperan adalah pimpinan atau
perusahaan ini sangat tergantung pada manajer dengan disertai adanya kerjasama
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. yang baik dengan para karyawan dalam
lingkungan perusahaan.
Faktor sumber daya manusia inilah yang
juga menjadi fokus untuk terus Menurut Anoraga (2003: 111)
dikembangkan dan lebih diperhatikan oleh menjelaskan bahwa, “pimpinan adalah
PT Pertamina Patra Niaga VHS Dipo Lok seorang yang mempunyai wewenang untuk
Malang yang merupakan tempat peneliti memerintah orang lain yang di dalam
melakukan penelitian, karena telah pekerjaannya untuk mencapai tujuan
mendapatkan ijin operasional dari PT organisasi memerlukan bantuan orang lain”.
Pertamina Patra Niaga VHS Dipo Lok Maka, pemimpin mempunyai peran yang
Malang. Hal ini disebabkan karena, PT penting untuk selalu aktif dan ikut dalam
Pertamina Patra Niaga merupakan sebuah segala masalah yang berkaitan dengan
perusahaan hasil kombinasi dari Pertamina kebutuhan karyawannya dalam sebuah
dan Patra Niaga yang diharapkan memiliki perusahaan. Kepemimpinan dari seorang
layanan lebih fleksibel, lebih baik, dan pemimpin harus mampu memberikan
mempunyai harga lebih kompetitif dari para pengarahan tentang apa-apa yang harus
pesaingnya agar mampu meningkatkan dilakukan dan dibutuhkan oleh
kepercayaan para konsumen dan para mitra karyawannya. Selain itu, sifat kepemimpinan
usahanya. yang mampu menumbuhkan motivasi kerja
bisa membuat karyawannya memiliki rasa
Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga ini
kepercayaan diri dalam menjalankan
yang merupakan perusahaan yang mencakup
berbagai tugasnya.
perdagangan BBM, pengelolaan BBM,
pengelola armada/ fleet, dan pengelolaan
(leadership) yang baik dalam mempengaruhi Lok Malang dirasa cukup baik dalam
kinerja karyawannya. mempengaruhi kinerja karyawan.
Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan
uji parsial atau uji t dan mengacu pada uji parsial atau uji t dan mengacu pada
hipotesis yang dibuat berdasarkan uji tersebut hipotesis yang dibuat berdasarkan uji tersebut
ditemukan hasil bahwa, faktor ditemukan hasil bahwa, faktor kesehatan,
kepemimpinan (leadership) memiliki pengaruh dan keselamatan kerja (K3) tidak memiliki
yang signifikan secara parsial terhadap pengaruh yang signifikan secara parsial
kinerja karyawan. Pernyataan tersebut terhadap kinerja karyawan. Pernyataan
diambil setelah didapatkan perhitungan uji t tersebut diambil setelah didapatkan
dengan hasil nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan perhitungan uji t dengan hasil nilai signifikan
thitung (4,565) > ttabel (2,093). 0,124 > 0,05 dan thitung (-1,608) < ttabel (2,093).
Kepemimpinan adalah upaya Berdasarkan dua pembahasan hipotesis
mempengaruhi banyak orang melalui pertama dapat disimpulkan bahwa, hipotesis
komunikasi untuk mencapai tujuan, cara yang pertama yang diajukan peneliti yang
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau berbunyi diduga kepemimpinan dan
perintah, tindakan yang menyebabkan orang keselamatan kesehatan kerja (K3) secara
lain bertindak atau merespons dan parsial berpengaruh signifikan terhadap
menimbulkan perubahan positif, kekuatan kinerja karyawan pada PT Pertamina Patra
yang dinamis sangat penting memotivasi dan Niaga VHS Dipo Lok Malang tidak diterima.
mengkoordinasikan organisasi dalam rangka Karena, pengaruh signifikan secara parsial
mencapai tujuan, dan kemampuan untuk terhadap kinerja karyawan hanya didapatkan
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan pada faktor kepemimpinan, sedangkan faktor
diantara bawahan agar tujuan organisasional kesehatan, dan keselamatan kerja (K3) tidak
dapat tercapai. berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan kinerja karyawan merupakan
gambaran dari bagaimana seorang pemimpin Faktor kesemalatan dan kesehatan kerja
dapat mengarahkan dan membimbing sangat berpengaruh pada bagaimana seorang
pegawainya untuk dapat melangkah dan karyawan dapat selamat dari kecelakaan
melaksanakan tugasnya dengan lebih baik kerja. Dimana kecelakaan kerja ini tidak
dari hari ke harinya. Sehingga semua hanya terbatas pada insiden-insiden yang
pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik menyangkut terjadinya luka-luka saja, tetapi
dan tidak ada pekerjaan yang menumpuk. juga meliputi kerugian fisik dan material
Setelah semua pekerjaan yang dilakukan sebab-sebab terjadi kecelakaan tersebut.
pegawai berjalan lancar, secara otomatis Jadi, faktor bagaimana pimpinan
tujuan dari perusahaan yang dinahkodai
perusahaan lebih memperhatikan faktor
seorang pemimpin yang memiliki jiwa kesehatan, dan keselamatan kerja (K3) pada
kepemimpinan yang baik ini pasti dapat perusahaan yang dipimpinnya merupakan
berkembang pesat dan senantiasa mampu
hal yang sangat penting untuk lebih
mencapai tujuan yang diharapkan. ditingkatkan perhatiannya agar karyawan
Jadi, kepemimpinan yang baik akan dapat merasa nyaman dalam melakukan
memberikan inspirasi kepada karyawannya pekerjaannya.
untuk dapat bekerja dengan sebaik-baiknya Berdasarkan pada data yang diperoleh
dan dapat mencapai hasil yang diharapkan
dari para responden/ karyawan dengan
oleh perusahaan/ organisasi.
melakukan pengisian kuesioner yang
Berdasarkan pada data yang diperoleh diberikan oleh peneliti menunjukkan bahwa,
dari para responden/ karyawan dengan faktor kepemimpinan dan kesehatan,
melakukan pengisian kuesioner yang keselamatan kerja (K3) pada PT Pertamina
diberikan oleh peneliti menunjukkan bahwa, Patra Niaga VHS Dipo Lok Malang dirasa
faktor kesehatan, dan keselamatan kerja (K3) baik dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
pada PT Pertamina Patra Niaga VHS Dipo
Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan kepemimpinan (X1), 30% untuk kevalidan
uji homogenitas atau uji F dan mengacu variabel kesehatan, keselamatan kerja (X2),
pada hipotesis yang dibuat berdasarkan uji dan 90,9% untuk kevalidan variabel kinerja
tersebut ditemukan hasil bahwa, faktor karyawan.
kepemimpinan dan kesehatan keselamatan
Selain itu dari hasil perhitungan uji
kerja (K3) memiliki pengaruh yang signifikan
homogenitas atau uji F dan mengacu pada
secara simultan terhadap kinerja karyawan.
hipotesis yang dibuat berdasarkan uji tersebut
Pernyataan tersebut diambil setelah
ditemukan hasil bahwa, faktor
didapatkan perhitungan uji F dengan hasil
kepemimpinan dan kesehatan keselamatan
nilai signifikan 0,001 < 0,05 dan Fhitung
kerja (K3) secara bersama-sama memiliki
(11,258) > Ftabel (3,49). Dari hasil tersebut
pengaruh yang signifikan secara simultan
berarti bahwa, hipotesis kedua yang diajukan
terhadap kinerja karyawan. Pernyataan
oleh peneliti yang berbunyi diduga
tersebut diambil setelah didapatkan
kepemimpinan dan keselamatan kesehatan
perhitungan uji F dengan hasil nilai
kerja (K3) secara simultan berpengaruh
signifikan 0,001 < 0,05 dan Fhitung (11,258) >
signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Ftabel (3,49).
PT Pertamina Patra Niaga VHS Dipo Lok
Malang diterima. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan
uji parsial atau uji t dan mengacu pada
Faktor kepemimpinan dalam
hipotesis yang dibuat berdasarkan uji tersebut
memanajemen kinerja karyawannya agar
ditemukan hasil bahwa, faktor
dapat bekerja secara efektif dan efisien sangat
kepemimpinan berpengaruh signifikan secara
penting untuk dapat memperoleh kinerja
parsial terhadap kinerja karyawan yang dapat
yang baik sehingga tercapainya tujuan
dilihat dari nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan
sebuah perusahaan. Selain itu, fasilitas
thitung (4,565) > ttabel (2,093). Untuk faktor
pendukung serta sarana dan prasarana,
kesehatan, dan keselamatan kerja (K3) tidak
seperti halnya keselamatan dan kesehatan
berpengaruh signifikan secara parsial
kerja demi terbentuknya kinerja yang
terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat
maksimal juga merupakan faktor yang tak
dari nilai signifikan 0,124 > 0,05 dan t hitung (-
kalah penting dan harus diperhatikan oleh
1,608) < ttabel (2,093).
perusahaan atau pimpinan perusahaan.
Berdasarkan data diatas maka dapat
Jadi, manajemen kepemimpinan yang
disimpulkan bahwa, hipotesis ketiga yang
baik ditambah dengan keselamatan dan
diajukan peneliti yang berunyi diduga bahwa
kesehatan kerja yang juga terlaksana dengan
variabel kepemimpinan memiliki pengaruh
baik akan membawa dampak positif yang
yang dominan terhadap kinerja karyawan
sangat terasa bagi kinerja karyawan serta
pada PT Pertamina Patra Niaga VHS Dipo
akan dirasakan oleh semua pihak perusahaan
Lok Malang diterima. Karena, secara uji
karena kinerja perusahaan didunia industri
validitas butir pernyataan kuesioner variabel
juga semakin baik dan semakin produktif.
kepemimpinan (X1) memiliki prosentase
Berdasarkan pada data yang diperoleh validitas data yang lebih besar dibandingkan
dari para responden/ karyawan dengan dengan variabel kesehatan, keselamatan kerja
melakukan pengisian kuesioner yang (X2) dengan perbandingan sebesar 62,5% –
diberikan oleh peneliti menunjukkan bahwa, 30%. Selain itu, variabel kepemimpinan (X1)
variabel kepemimpinan merupakan variabel berpengaruh signifikan secara simultan dan
yang lebih dominan dari pada variabel parsial terhadap variabel kinerja karyawan
kesehatan, keselamatan kerja (K3) pada PT (Y), dan variabel kesehatan, keselamatan
Pertamina Patra Niaga VHS Dipo Lok kerja (X2) hanya berpengaruh signifikan
Malang dalam mempengaruhi variabel secara simultan saja terhadap variabel kinerja
kinerja karyawan. karyawan (Y) dan tidak berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap kinerja
Hal ini ditunjukkan dari hasil uji validitas
karyawan (Y).
butir pernyataan dari setiap variabel yang
diajukan pada responden yang didapatkan Dari kesimpulan yang telah dipaparkan
hasil sebesar 62,5% untuk kevalidan variabel diatas dapat disimpulkan bahwa,