Analisis Laju Infiltrasi Pada Sub Das (Daerah Aliran Sungai) Siak Kota Pekanbaru
Analisis Laju Infiltrasi Pada Sub Das (Daerah Aliran Sungai) Siak Kota Pekanbaru
Analisis Laju Infiltrasi Pada Sub Das (Daerah Aliran Sungai) Siak Kota Pekanbaru
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Latar Belakang infrastruktur. Padatnya infrastruktur
Perkembangan pembangunan kota yang dibangun mengakibatkan proses
yang pesat sering sekali terjadi infiltrasi air ke dalam tanah menjadi
pemasalahan yang berkaitan dengan air kecil dan mengakibatkan aliran
seperti banjir atau genangan. Hal ini permukaan menjadi besar. Perlunya
disebabkan oleh alih fungsi lahan yang tindak pencegahan aliran permukaan
dulunya tanah lapang menjadi tempat menjadi besar tersebut dengan
pemukiman penduduk, prasarana jalan melakukan tindakan konservasi yang
dan daerah perniagaan yang mana berdasarkan pada keseimbangan
membuat lingkungan menjadi padat hidrologi.
Jom FTEKNIK Volume 7 Edisi 1 Januari s/d Juni 2020 1
Infiltrasi merupakan proses penelitian analisis laju infiltrasi.
masuknya aliran air (umumnya berasal Penelitian dilakukan untuk
dari curah hujan) ke dalam tanah melalui mengidentifikasi laju dan kapasitas
permukaan tanah (Herlina A, 2015). infiltrasi pada beberapa lokasi di DAS
Infiltrasi menjadi satu-satunya sumber ini. Pengujian dilakukan menggunakan
kelembaban tanah yang memasok alat double ring infiltrometer dan
kebutuhan air guna keperluan tumbuhan menggunakan analisis pengukuran laju
dan ketersediaan air tanah. Sebagai infiltrasi Horton. Penelitian ini
upaya rencana pengelolaan sumber daya diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
air, infiltrasi merupakan hal utama yang tindak konservasi atau reklamasi pada
perlu dikaji terlebih dahulu. Hal ini DAS Senapelan dan DAS Sago untuk
berkaitan dengan perubahan tata guna dapat mengurangi terjadinya banjir.
lahan dan berpengaruh terhadap laju
infiltrasi. Besarnya laju infiltrasi Rumusan Masalah
dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah, Permasalahan yang terjadi di DAS
cara pengolahan lahan, kepadatan tanah Senapelan dan DAS Sago sebagai akibat
dan sifat serta jenis tanaman. Apabila dari kecilnya infiltrasi dan membuat
curah hujan lebih besar dari pada limpasan air permukaan menjadi besar,
kapasitas infiltrasi maka akan terjadi maka dilakukan penelitian tentang
limpasan permukaan. pengukuran laju infiltrasi untuk
Banjir sering terjadi di Kota mendapatkan bagaimana laju dan
Pekanbaru pada saat terjadi hujan akibat kapasitas infiltrasi pada beberapa lokasi
kurangnya daerah resapan infiltrasi dan di DAS ini.
kondisi pasang surut sungai Siak,
tepatnya pada DAS Senapelan dan DAS Tujuan dan Manfaat
Sago yang mana pada daerah ini Tujuan penelitian ini dilakukan
memiliki daerah perumahan yang padat adalah untuk menganalisis nilai laju dan
penduduk. Banjir ini mengakibatkan kapasitas infiltrasi pada beberapa lokasi
permasalahan yang merugikan penduduk di DAS Senapelan dan DAS Sago.
Kota Pekanbaru seperti masalah Manfaat penelitian ini dapat
kesehatan dan juga masalah ekonomi. digunakan sebagai referensi penelitian
Alih fungsi lahan pada pembangunan tentang laju infiltrasi, reklamasi kawasan
infrastruktur yang kurang agar lebih bermanfaat dan juga dapat
memperhatikan ketersediaan ruang digunakan sebagai perencanaan kegiatan
terbuka, mengakibatkan daerah infiltrasi hidrologi.
air menjadi kecil dan sempitnya juga
aliran drainase yang tidak dapat Batasan Masalah
menampung limpasan akibat hujan yang Batasan masalah dari penelitian ini
terjadi. Kondisi yang terjadi pada antara lain:
wilayah DAS ini jika dibiarkan terus a. Peta DAS Senapelan dan DAS
terjadi maka akan memperburuk Sago didapat dari BPDAS
keadaan dan banjir akan menjadi Indragiri Rokan.
semakin parah dikarenakan sedikitnya b. Tidak melakukan pengujian
daerah ruang terbuka untuk area tempat karakteristik tanah di
prosesnya infiltrasi. laboratorium.
Sebagai upaya dalam mengatasi
banjir pada DAS Senapelan dan DAS
Sago Kota Pekanbaru perlu dilakukan
Gambar 6 Grafik Perbandingan Kapasitas Infiltrasi dan Laju Infiltrasi Pada Lokasi 1
dan 2
Pada perbandingan grafik antara terdapat nilai 𝑘 atau konstanta
kapasitas infiltrasi dan laju infiltrasi pengurangan kapasitas infiltrasi. Nilai 𝑘
dapat dilihat bahwa nilai laju infiltrasi ini dipengaruhi dari kondisi tanah yang
lebih kecil dari pada kapasitas infiltrasi. ada di lapangan. Maka dari itu pada
Hal ini karena pada analisis grafik dapat dilihat untuk penurunan laju
menggunakan persamaan Horton
Gambar 7 Klasifikasi Volume Total Infiltrasi Berdasarkan Analisis Laju Infiltrasi Pada
Lokasi 1 dan 2
dilakukan pengukuran infiltrasi di
Luas arsiran merupakan besaran lapangan. Klasifikasi berdasarkan tabel
nilai volume total infiltrasi pada lokasi U.S. Soil Conservation. Hasil klasifikasi
penelitian. Nilai volume total infiltrasi dapat dilihat pada Tabel 3.
ini menujukkan total kapasitas yang
dibutuhkan air untuk mencapai nilai Tabel 3 Tabel Klasifikasi Laju Infiltrasi
konstan pada lokasi penelitian di Pada Tiap Titik Lokasi
lapangan. Hasil analisis volume total Vol. Total
infiltrasi dapat dilihat pada Tabel 2. Infiltrasi Kategori
Lokasi
𝑭(𝒕) Klasifikasi
Tabel 2 Nilai Volume Total Infiltrasi (mm/jam)
Berdasarkan Waktu Konstannya Agak
Volume 1 17.73
Waktu Lambat
Lokasi Total 2 22.79 Sedang
Konstan
Penelitian Infiltrasi 3 22.74 Sedang
(jam)
(mm)
4 27.46 Sedang
1 17.73 1.17
Agak
2 22.79 1.17 5 14.82
Lambat
3 22.74 1.50
Agak
4 27.46 1.67 6 12.73
Lambat
5 14.82 1.00
6 12.73 1.17 Tabel 3 menunjukkan ketegori
klasifikasi laju infiltrasi pada 6 titik
Nilai volume total infiltrasi pengujian berada pada klasifikasi agak
menunjukkan volume air yang lambat dan sedang. Hal ini dikarenakan
terinfililtrasi pada saat waktu tertentu kondisi penurunan pada tiap titik
dengan kondisi telah selesainya pengujian memiliki nilai air yang