Buletin Kebun Raya: Keanekaragaman Jenis Pohon Dan Potensi Serapan Karbon Taman Kehati Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat
Buletin Kebun Raya: Keanekaragaman Jenis Pohon Dan Potensi Serapan Karbon Taman Kehati Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat
Buletin Kebun Raya: Keanekaragaman Jenis Pohon Dan Potensi Serapan Karbon Taman Kehati Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat
https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/buletin
Scientific Article
210
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 211
perkotaan (Basworo 2011; Dinas Pertamanan Kota Bogor Karbondioksida penting untuk dihitung dan
2017). dipelajari dalam kaitannya dengan peranan taman kehati
Taman keanekaragaman hayati (taman kehati) karena pohon berperan sebagai penyimpan
adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam karbondioksida (CO2). Emisi CO2 di Indonesia pada tahun
hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi 2006 mencapai puncaknya yaitu 195 juta ton CO2-e, dan
konservasi in situ dan/atau ex situ (Gunawan & Sugiarti tahun 2010 sebesar 74 juta ton CO2-e (INCAS 2015).
2016). Berbeda dengan konsep ruang terbuka hijau Menurut Purwanta (2010), emisi CO2 pada tahun 2001–
sebelumnya yang masih tergantung pada beberapa jenis 2006 sebesar 827,06 juta ton CO2 per tahun berasal dari
pohon (Samsoedin & Waryono 2015), dan jenis-jenis industri (6% dari seluruh sektor), yang banyak terdapat di
tanaman estetika (Subarudi & Samsoedin 2012), taman perkotaan. Oleh karena itu, keberadaan pepohonan di
kehati lebih menekankan pada keanekaragaman jenis, lingkungan perkotaan harus dikelola dengan baik sebagai
status kelangkaan dan endemisitas atau keaslian dan penyerap CO2. Pohon-pohon mengikat karbon melalui
lokalitas (Gunawan & Sugiarti 2015a, 2016). Hal ini agar fotosintesis seiring dengan pertumbuhannya dan
pohon-pohon yang ditanam dapat meningkatkan menyimpannya sebagai biomasa (McPherson et al. 1999;
keanekaragaman hayati di perkotaan, sebagai antisipasi Nowak et al. 2013). Jumlah biomassa suatu daerah
fenomena musnahnya keanekaragaman hayati global diperoleh dari produksi kepadatan biomassa dan jenis
yang begitu cepat (Alvey 2006). Keanekaragaman hayati pohon (Dharmawan & Samsoedin 2012).
juga memiliki peran penting dalam menjaga fungsi Ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan menjadi
ekosistem jangka panjang (Groombridge & Jenkins 2002). semakin penting karena urbanisasi terus meningkat di
Pembangunan taman kehati bertujuan untuk seluruh dunia (Yilmaz et al. 2008). Ruang terbuka hijau
menyelamatkan berbagai jenis tumbuhan asli atau lokal sering dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan
yang terancam punah (Gunawan & Sugiarti 2015b). kualitas hidup di kota-kota yang tekanan sosialnya
Taman kehati diaplikasikan di lingkungan industri, karena semakin parah (Yilmaz & Irmak 2004). Pepohonan di
memiliki multi fungsi yaitu sebagai ruang terbuka hijau perkotaan berpengaruh baik terhadap perubahan iklm,
dan area konservasi flora dan fauna (Gunawan & Sugiarti tetapi seringkali kurang mendapat perhatian karena jasa
2015a). Kota yang padat dengan bangunan memiliki daya ekosistemnya kurang dipahami atau tidak
dukung keanekaragaman hayatiyang lebih rendah dikuantifikasikan (Nowak et al. 2013). Kegiatan
dibanding dengan daerah yang masih alami. Banyak pendugaan biomassa dan kandungan karbon di hutan
penelitian menunjukkan bahwa hilangnya habitat dan kota dan taman kehati perlu dilakukan karena potensi
fragmentasi habitat alami telah mengurangi kekayaan biomassa kumulatifnya yang besar dalam menyerap
taksa tumbuhan, burung, serangga, dan mamalia di pusat karbon. Apalagi hal tersebut juga merupakan mekanisme
kota hingga kurang dari setengah yang ditemukan di pembangunan bersih, yaitu mengurangi emisi CO2, dan
daerah perdesaan (McKinney 2002). mencegah kerusakan hutan untuk mengurangi
Mempromosikan dan melestarikan keaneka- pemanasan global (Lugina et al. 2011). Penelitian ini
ragaman hayati di ruang terbuka hijau perkotaan bertujuan untuk menghitung kontribusi Taman Kehati
merupakan salah satu cara memperlambat laju Bumi Patra PT. Pertamina RU VI Balongan di Indramayu,
kepunahan keanekaragaman hayati (Alvey 2006). Sampai Jawa Barat, dalam menyerap dan menyimpan karbon
tahun 2016 tercatat sudah ada 78 taman kehati, 69 di serta meningkatkan keanekaragaman hayati di daerah
antaranya dibangun oleh pemerintah daerah dan perkotaan.
sembilan dibangun oleh swasta (IBSAP 2016). Sebanyak
29 taman kehati sudah ditetapkan oleh Gubernur atau METODE PENELITIAN
Bupati di 29 kabupaten dari 13 provinsi dengan luas
keseluruhan 1.863,55 hektar. Salah satu taman kehati Waktu dan lokasi penelitian
yang telah ditetapkan adalah Taman Kehati Bumi Patra Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018 –
yang dibangun oleh PT. Pertamina RU VI Balongan, Februari 2020 di Taman Kehati Bumi Patra PT. Pertamina
Indramayu, berdasarkan SK Bupati Indramayu No RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Secara
660.1/Kep.64.A.21-BLH/2016. Taman Kehati Bumi Patra administratif taman kehati ini terletak di Desa Singajaya
dibangun sejak tahun 2015, dan terus dikembangkan dan Karanganyar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten
dengan penambahan luas dan jumlah jenis pohon yang Indramayu (Gambar 1). Secara geografis terletak di antara
dikonservasi. Sampai dengan tahun 2020 telah ditanam 108o 20’ 9,6” BT dan 108o 20’ 31,2” BT dan di antara 6o 21’
33 jenis pohon asli dan introduksi di lahan seluas 19,30 7,2” LS dan 6o 21’ 48,0” LS. Taman Kehati Bumi Patra
hektar, di antaranya ada 11 varietas mangga yang menjadi memiliki luas 19,30 hektare dan terbagi ke dalam Blok
ikon Kabupaten Indramayu (Gunawan & Sugiarti 2020). Mango Center-1 (2,30 ha), Blok Mango Center-2 (5,46 ha),
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 212
Blok Tanaman Langka (6,23 ha), Blok Mangga Agrimania Keterangan: pi adalah perbandingan antara jumlah
(3,35 ha) dan BlokTaman Rusa (1,96 ha). individu spesies ke-i dengan jumlah total individu.
Logaritma yang digunakan adalah logaritma dasar 10 atau
e. Rumus ini dapat diubah menjadi (Soegianto 1994) :
Tabel 1. Luas blok dan jumlah tumbuhan di setiap blok Taman Kehati Bumi Patra
Keanekaragaman jenis (H’) jenis. Indeks keanekaragaman jenis dan indeks kekayaan
Pada tahun 2018 Taman Kehati Bumi Patra jenis pohon di Taman Kehati Bumi Patra tergolong tinggi.
memiliki tumbuhan koleksi sebanyak 18 jenis dengan Demikian juga nilai indeks kemerataan jenisnya tergolong
jumlah 160 individu. Pada tahun 2020 jenis dan jumlah stabil atau tinggi. Penelitian Auliandari et al. (2020) di
tumbuhan koleksi telah ditambah menjadi 38 jenis beberapa RTH, keanekaragaman vegetasi (H’) yang
dengan 1.889 individu. Penambahan jenis dan jumlah menyusun hutan kota di Palembang beragam dari yang
tumbuhan tersebut menyebabkan meningkatnya nilai terendah hingga tertinggi yaitu 0,32 untuk Hutan Kota
indeks keanekaragaman jenis (H’), dan indeks kekayaan Bumi Perkemahan Gandus, Kawasan Kolam Retensi OPI
jenis ® sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Kenaikan (0,93), Hutan Bandara Lanud Sri Mulyono Herlambang
indeks keanekaragaman jenis disebabkan adanya (2,56), TWA Punti Kayu (3,01), Kawasan Stadion
penambahan jenis dengan jumlah bibit yang tersebar Jakabaring (3,25) dan Hutan Bukit Siguntang (3,29).
merata yang ditunjukkan oleh nilai indeks kemerataan
Sebanyak 38 jenis tumbuhan (Lampiran 1) memiliki jumlah jenis terbanyak yaitu lima jenis, diikuti
penyusun vegetasi Taman Kehati Bumi Patra berasal dari oleh suku Ebenceae dan Fabaceae yang masing-masing
18 suku dan 29 marga (Gambar 2). Suku Dipterocarpaceae memiliki empat jenis. Anonaceae, Clusiaceae, dan
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 214
Sapotaceae masing-masing tiga jenis. Suku Sapindaceae, Lampiran 1 menyajikan jenis-jenis tumbuhan lokal
Phyllantaceae, Myrtaceae, dan Burseraceae masing- yang keberadaannya di alam sudah sulit ditemukan,
masing memiliki dua jenis. Suku lainnya hanya memiliki walaupun belum termasuk ke dalam Peraturan
satu jenis. Suku Fabaceae, Dipterocarpaceae, dan Pemerintah (KLHK) No. 16 tahun 2018 maupun CITES dan
Sapotaceae memiliki jumlah marga terbanyak, yaitu IUCN. Ada lima jenis yang termasuk langka lokal yaitu
masing-masing tiga marga, diikuti oleh Sapindaceae, kupa/gowok (Syzygium polycephaloides (C.B.Rob.) Merr.,
Phyllantaceae, dan Clusiaceae yang masing-masing terdiri kepel (Stelechocarpus burahol Hook. F. & Thomson),
atas dua marga. Sementara suku lainnya hanya memiliki kepayang/kluwak (Pangium edule Reinw.), gayam
satu marga. (Inocarpus fagifer (Parkinson & Zollinger) Fosberg), dan
nam-nam (Cynometra cauliflora L.). Populasi yang
ditanam di RTH tersebut berdasarkan proporsi masing-
masing jenis yaitu 6,3%, 4,2%, 7,9%., 9%, dan 10%,
Pendugaan karbon
1. Pertumbuhan diameter dan tinggi
Tumbuhan yang dipelihara di semua blok
Taman Kehati Bumi Patra umumnya mengalami
pertumbuhan yang ditandai dengan bertambahnya
diameter batang dan tinggi pohon. Hal ini tampak dari
ukuran diamater dan tinggi pohon hasil pengukuran
tahun 2020. Pertumbuhan diameter sangat bervariasi
antar lokasi. Perbandingan diameter pohon di setiap
blok (empat blok) dari tahun 2018 dan tahun 2020
Gambar 2. Sebaran marga dan jenis di setiap suku
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Pertambahan diameter dan tinggi tumbuhan pada periode 2018–2020, di Taman Kehati Bumi Patra
Diameter (cm) Pertum- Jumlah dan Tinggi (m) Pertum- Jumlah dan
No. Blok buhan simpangan buhan simpangan
2018 2020 (cm) baku 2018 2020 (m) baku
1. Mango Center I 4,06 7,15 3,09 310 (1,53) 1,90 2,52 0,62 310 (0,52)
2. Mango Center II 3,81 9,23 5,42 564 (3,93) 1,78 3,24 1,46 564 (1,67)
3. Taman Rusa 62,11 76,06 13,95 26 (18,32) 19,31 24,23 4,93 26 (3,02)
4. Tanaman Langka 3,38 7,21 3,83 152 (3,4) 1,64 3,22 1,58 152 (1,91)
Tabel 4. Kisaran diameter empat jenis tumbuhan terbanyak di Taman Kehati Bumi Patra Pertamina RU VI Balongan
Diameter Diameter
Jenis Diameter Simpangan Jumlah
No minimum rata-rata
tumbuhan maksimum (cm) baku pohon
(cm) (cm)
1 Mangga 2 15 7,12 1,73 894
2 Bintaro 3,1 13,1 6,47 2,27 48
3 Kepuh 2,6 16,5 9,20 3,93 35
4 Angsana 44,30 87,57 69,80 17,64 26
Hasil pengukuran tinggi tumbuhan (Table 5) asli Indonesia yang mulai langka dan sesuai dengan
menunjukkan bahwa tinggi rata-rata tumbuhan yang kondisi tanah dan iklim di daerah Indramayu. Pemilihan
terdapat di Taman Kehati Bumi Patra Pertamina RU VI jenis tersebut telah sesuai dengan kriteria jenis untuk
Balongan bervariasi. Tumbuhan yang paling tinggi adalah taman kehati (Gunawan & Sugiarti 2016) dan sesuai
angsana, yaitu 29,7 m, sedangkan tumbuhan yang paling dengan kriteria pembangunan hutan kota (Mulyana 2013;
rendah adalah kepuh, sebesar 1,80 m. Samsoedin & Waryono 2015).
Jenis-jenis tumbuhan yang ditanam di area Taman
Kehati Bumi Patra diutamakan adalah jenis lokal dan jenis
Tabel 5. Kisaran tinggi empat jenis tumbuhan tertinggi di Taman Kehati Bumi Patra Pertamina RU VI Balongan
Tinggi Tinggi
Jenis Tinggi Simpangan Jumlah
No maksimum rata-rata/
tumbuhan minimum (m) baku tumbuhan
(m) (m)
1 Mangga 1,95 6,1 2,59 0,50 894
2 Bintaro 1,90 3,6 2,26 0,44 48
3 Kepuh 1,80 6,5 4,87 1,83 35
4 Angsana 16,4 29,7 22,05 2,66 26
Gambar 5. Sebaran kelas diameter tingkat belta dan pohon di Taman Kehati Bumi Patra
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 216
Dari jumlah 1.889 batang tumbuhan yang ditanam Tegakan tumbuhan tingkat belta mempunyai
di Taman Kehati Bumi Patra, 1.072 batang merupakan potensi besar dalam menyerap dan mengurangi kadar CO2
tingkat pohon dan belta. Total kandungan karbon di lokasi di udara. Hal ini karena pohon muda proses
ini sebesar 61.689,03 kg C. Potensi biomassa dan karbon pertumbuhannya relatif lebih cepat dibandingkan dengan
adalah 6.382,65 kg/ha atau 3.196,32 kg C/ha. Potensi ini pohon yang sudah tua (Dharmawan 2013). Dalam
masih akan meningkat karena pada umumnya jenis pohon pertumbuhan terjadi proses fotosintesis yang melibatkan
yang ada di Taman Kehati Bumi Patra masih dalam CO2 dan air, yang diubah menjadi kabohidrat. Selanjutnya
pertumbuhan dan saat ini rata-rata berumur 5 tahun atau melalui proses metabolisme karbohidrat diubah menjadi
kurang, serta masih banyak pohon yang baru ditanam lipid, asam nukleat, dan protein yang akan diubah menjadi
atau berumur kurang dari 1 tahun. Penelitian Heriyanto & organ tumbuhan (Widhi & Murti 2014).
Samsoedin (2019) di RTH Toyota Sunter, Jakarta, dan RTH
Karawang, Jawa Barat, dengan luas masing-masing 2,7 ha KESIMPULAN DAN SARAN
dan 36 ha, jumlah jenis 53 dan 32, rata-rata umur tegakan
5 tahun dengan jenis dominan yaitu mahoni, sengon buto, Taman Kehati Bumi Patra yang meliputi area seluas
mangium, kayu putih, dan trembesi. Jumlah pohon yang 19,30 hektar memiliki tanaman kolekis sebanyak , 1.889
ditanam di RTH Sunter sebanyak 987 batang (kerapatan individu yang tercakup dalam 38 jenis. Indeks
370 batang/ha) dan di RTH Karawang ada 2.941 batang keanekaragaman jenis H’adalah 3,16, dengan indeks
(kerapatan 82 batang/ha). Total kandungan karbon di RTH kemerataan jenis e = 0,90 dan indeks kekayaan jenis ® =
Sunter sebesar 69,18 ton C (25,2 ton C/ha) dan di RTH 5,36. Indeks keanekaragaman dan kekayaan jenis
Karawang sebesar 115,98 ton C (3,23 ton C/ha). tergolong tinggi dan komunitas vegetasinya termasuk
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 217
stabil. Biomassa dan kandungan karbon di Taman Kehati Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 9(1): 12–
Bumi Patra sebesar 123,38 ton dan 61,69 ton C, secara 20.
berturut-turut, atau potensi biomassa dan karbon per Dharmawan IWS. 2013. Persamaan alometrik dan
hektare adalah 6,38 ton/ha dan 3,20 ton C/ha. Perlu cadangan karbon vegetasi pada hutan gambut
dilakukan penambahan jenis-jenis langka lokal ditanam di primer dan bekas terbakar. Jurnal Penelitian Hutan
RTH/Taman Kehati tersebut. dan Konservasi Alam 10 (2): 175–191.
Dinas Pertamanan Kota Bogor. 2017. Pengamatan taman
UCAPAN TERIMA KASIH dan pembuatan rancangan penataan taman se-
kota Bogor. PT. Beutari Nusakreasi, Bogor.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Groombridge B, Jenkins MD. 2002. World Atlas of
segenap pihak yang telah memungkinkan pelaksanaan Biodiversity: Earth’s Living Resources in the 21st
penelitian. Secara khusus terima kasih disampaikan Century. University of California Press, Berkeley,
kepada: General Manager PT Pertamina (Persero) RU VI CA.
Balongan; Direktur Operasi & Pemasaran PT Pertamina Gunawan H, Sugiarti. 2015. Pelestarian keanekaragaman
Training and Consulting; Manager HSE PT Pertamina hayati ex situ melalui pembangunan Taman Kehati
(Persero) RU VI Balongan; Section Enviro PT Pertamina oleh sektor swasta: Lesson learned dari Group
(Persero) RU VI Balongan; Section CSR PT Pertamina Aqua Danone Indonesia. Prosiding Seminar
(Persero) RU VI Balongan; Bapak Nana Kanan, PT Nasional Masyarakat Biodiversiti Indonesia 1(3):
Pertamina (Persero) RU VI Balongan; Bapak Aditya L 565–573. DOI: 10.13057/psnmbi/m010332.
Prabowo, PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan; Bapak Gunawan H, Sugiarti. 2015a. Keanekaragaman fauna
Rizky Firdaus Azhary (Pertamina Training and Consulting); taman kehati Mekarsari, Sukabumi, Jawa Barat.
Ridza Wikramasurya (Pertamina Training and Consulting); Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversiti
Direktur Koperasi Patra Wiralodra; Bapak Andi, Koperasi Indonesia 1(8): 1821–1827.
Patra Wiralodra; Ketua Kelompok Tani Wong Tanggul Gunawan H, Sugiarti. 2015b. Konservasi ex situ jenis-jenis
Ceblok (WTC) dan anggota; Pimpinan dan jajaran security pohon hutan pegunungan Jawa di Taman Kehati
Perumahan Bumi Patra; Bapak Makrus (Kelompok Pantai Babakan Pari, Sukabumi, Jawa Barat. Prosiding
Lestari) dan Bapak H. Tasmin; Tim survei monitoring Seminar Nasional Masyarakat Biodiversiti
keanekaragaman hayati Taman Kehati Bumi Patra. Indonesia 1(6): 1364–1369.
Gunawan H, Sugiarti. 2016. Membangun Taman,
DAFTAR PUSTAKA Melestarikan Keanekaragaman: Manual
Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati.
Al Fajar DD, La Sina, Rika E. 2014. Fungsi hutan kota dalam Forda Press. Bogor.
mengurangi pencemaran udara di kota Samarinda. Gunawan H, Sugiarti. 2020. Final Report Revitalisasi
Jurnal Beraja Niti 3(9): 1–12. Taman Kehati dan Monitoring Penangkaran Rusa
Alvey AA. 2006. Promoting and preserving biodiversity in PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan, Kabupaten
the urban forest. Urban Forestry & Urban Greening Indramayu. PT. Pertamina (Persero) RU VI
5(4): 195–201. https://doi.org/10.1016/j.ufug. Balongan. Indramayu. Tidak diterbitkan.
2006. 09.003 Heriyanto NM, Samsoedin I Bismark M. 2019a.
Andry S, Triana D, Rivananda, Iswoyo H. 2017. Potensi Keanekaragaman flora dan fauna di kawasan hutan
pengembangan kawasan MOI sebagai RTH hutan Bukit Datuk Dumai Provinsi Riau. Jurnal Sylva
kota dan kawasan agroeduwisata perkotaan. Lestari, 7(1): 82–94.
Hasanuddin Student Journal 1(1): 22–33. Heriyanto NM, Samsoedin I, Kartawinata K. 2019b. Tree
Auliandari L, Lensari D, Angraini E. 2020. Keanekaragaman species diversity, structural characteristics and
vegetasi di hutan kota sebagai salah satu ruang carbon stock in a one-hectare plot of the
terbuka hijau publik Kota Palembang. Jurnal protection forest area in West Lampung Regency,
Biosains 6 (1): 1–10. DOI: https://doi.org/ Indonesia. Reinwardtia 18(1): 1–18.
10.24114/jbio.v6i1.14523. Heriyanto NM, Samsoedin I. 2019. Struktur Tegakan dan
Basworo E. 2011. Perluasan RTH DKI Jakarta tanpa biaya Stok Karbon di Ruang Terbuka Hijau Perkotaan.
pembebasan lahan. Dinas Pertamanan dan Buletin Kebun Raya 22(2): 143–150.
Pemakaman, Jakarta. IBSAP. 2016. Indonesian Biodiversity Strategy and Action
Dharmawan IWS, Samsoedin I. 2012. Dinamika potensi Plant 2015–2020. Kementerian Perencanaan
biomassa karbon pada landskap hutan bekas Pembangunan Nasional/BAPPENAS. Jakarta
tebangan di Hutan Penelitian Malinau. Jurnal
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 218
Imansari N, Parfi K. 2015. Penyediaan hutan kota dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan
taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) Iklim dan Kebijakan. Badan Penelitian dan
publik menurut preferensi masyarakat di kawasan Pengembangan Kehutanan, Kementerian
pusat kota Tangerang. Ruang 1(3):101–110. Kehutanan, Indonesia. Kerjasama dengan
Indonesia National Carbon Accounting System [INCAS]. International Tropical Timber Organization (ITTO).
2015. Indonesia luncurkan alat baru hadapi Purwanta W. 2010. Penghitungan emisi karbon dari lima
perubahan iklim. Program REDD-I. Hutan dan sektor pembangunan berdasar metode IPCC
perubahan iklim di Indonesia. Kementerian dengan verifikasi faktor emisi dan data aktivitas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. lokal. Jurnal Teknologi Lingkungan 11(1): 71–77.
International Panel on Climate Change [IPCC]. 2013. Pustekolah (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Climate change 2013 the physical basis working Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil
group I contribution to the fifth assessment report Hutan). 2013. Atlas kayu Indonesia jilid 4. Badan
of the IPCC. Switzerland. Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,
International Center Research in Agroforestry/ICRAF. Departemen Kehutanan, Bogor.
2017. Database, wood density. ICRAF. Bogor. Samsoedin I, Heriyanto NM, Bismark M. 2014.
www.worldagroforestry.org. (diakses tanggal 18 Keanekaragaman hayati flora dan fauna di kawasan
Mei 2020). hutan Pertamina Bukit Datuk Dumai, Propinsi Riau.
Magurran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 11(1):
Measurement. Croom Helm. London. 77–89.
Margalef R. 1958. Information Theory in Ecology. General Samsoedin I, Waryono T. 2015. Hutan Kota dan
Systems 3: 36 ̶ 71. Keanekaragaman Jenis Pohon di Jabodetabek.
McKinney ML, 2002. Urbanization, biodiversity, and Penerbit Yayasan Kehati, Jakarta.
conservation. BioScience 52: 883–890. Siregar CA, Heriyanto NM. 2010. Akumulasi biomassa
McPherson E, Gregory, Simpson, James R. 1999. Carbon karbon pada skenario hutan sekunder di Maribaya,
dioxide reduction through urban forestry: Bogor, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan
Guidelines for professional and volunteer tree Konservasi Alam 8(3): 215–226.
planters. Gen. Tech. Rep. PSWGTR-171. Albany, CA: Soegianto A. 1994. Ekologi kuantitatif. Penerbit Usaha
Pacific Southwest Research Station, Forest Service, Nasional, Surabaya.
U.S. Department of Agriculture; 237 p. Suarja J. 2012. Hutan kota akan dibangun di Semper
http://www.psw.fs.fed.us/techpub. html Timur, Jakarta Utara. http://www.jakarta.go.id/
Mulyana S. 2013. Kajian jenis pohon potensial untuk web/news/2012/02/hutan-kota-bakal-dibangun-
hutan kota di Bandung, Jawa Barat. Jurnal Analisis disempertimur. (diakses 15 Maret 2018).
Kebijakan Kehutanan 10(1): 58–71. Subarudi, Samsoedin. 2012. Kajian kebijakan hutan kota:
Nasution AD, Zahrah W. 2012. “Public open space’s studi kasus di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
contribution to quality of life: does privatisation Jakarta (DKI). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan.
matters?”. Asian Journal of Environment Behaviour 9(2): 144–153.
Studies. 3(9): 59–74. Wardani M, Heriyanto NM. 2015. Autekologi Damar Asam
Nowak DJ, Greenfield EJ, Hoehn RE, Lapoint E. 2013. Shorea hopeifolia (F.Heim) Symington di Taman
Carbon storage and sequestration by trees in Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Buletin
urban and community areas of the United States. Plasma Nutfah 21(2):89–98.
Environmental Pollution 178 (2013): 229–236. Widhi SJK, Murti SH. 2014. Estimasi stok karbon hutan
Odum EP. 1994. Fundamentals of Ecology, Third Edition. dengan memanfaatkan citra landsat 8 di Taman
T. Samingan (terj.). Gadjah Mada University Press, Nasional Tesso Nilo, Riau. Jurnal Bumi Indonesia
Yogyakarta. 3(2): 1–11.
Kartawinata K. 2016. Diversitas ekosistem alami Yilmaz H, Irmak MA, Yilmaz S, Toy S. 2008. Species
Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Diversity of Four Major Urban Forest Types Under
Jakarta. Extreme Climate Conditions in Erzurum, Turkey.
Ludwig JA, Reynold JF. 1988. Statistical ecology: a primer International Journal of Biodiversity Science and
on methods and computing. John Wiley & Sons, Management, 4: 154–163. DOI 10.3843/ Biodiv.4.3.
New York. Yilmaz H, Irmak MA. 2004. Evaluation of plant material
Lugina M, Ginoga KL, Wibowo A, Bainnaura A, Partiani T. used in open green spaces of Erzurum city
2011. Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk (Turkey). Journal of Ecology 13: 9–16.
pengukuran stok karbon di kawasan konservasi.
Heriyanto NM, Gunawan H. Buletin Kebun Raya 23(3): 210‒219, Desember 2020 | 219
Lampiran 1. Jenis tumbuhan yang ditanam di Taman Kehati Bumi Patra, Indramayu, jumlah dan statusnya
Status/
No. Nama lokal Nama botani Suku Jumlah Keterangan
kategori
1 Manoa Annona reticulata L. Annonaceae 22 introduksi
2 Buni Antidesma bunius (L.) Spreng Phyllanthaceae 29 lokal
3 Benda Artocarpus elasticus Reinw. Ex BI. Moraceae 15 lokal
4 Belimbing Averrhoa bilimbi L. Averrhoaceae 7 lokal
wuluh
5 Nyamplung Calophyllum inophyllum L Clusiaceae 25 lokal
6 Bintangur Calophyllum soulattri Burman f, Fl. Clusiaceae 29 lokal
7 Kenari solo Canarium asperum Benth. Burseraceae 21 introduksi
8 Kenari Canarium indicum L. Burseraceae 5 introduksi
9 Bintaro Cerbera manghas L. Apocynaceae 48 lokal
10 Sawo Duren Chrysophyllum cainito L. Sapotaceae 9 introduksi
11 Namnam Cynometra cauliflora L. Leguminoseae 19 langka lokal
12 Kupa Anjing Cynometra ramiflora L. Leguminoseae 8 introduksi
13 Bisbul Diospyros blancoi A.DC. Ebenaceae 12 lokal
14 Eboni Diospyros celebica Bakh Ebenaceae 19 introduksi
15 Culiket Diospyros malabarica (Desr.) Kostel Ebenaceae 10 introduksi
16 Rukem Flacourtia rukam Zoll. & Mor. Flacourtiaceae 21 lokal
17 Mundu Garcinia dulcis (Roxb.) Kurtz Clusiaceae 12 introduksi
18 Merawan Hopea odorata Roxb. Dipterocarpaceae 10 introduksi
19 Gayam Inocarpus fagifer (Parkinson & Fabaceae 17 langka lokal
Zollinger) Fosberg
20 Merbau Intsia bijuga (Colebr) O. Kuntze Fabaceae 10 introduksi
21 Mangga Mangifera indica L. Anacardiaceae 1311 lokal
22 Sawo Manilkara achras (Mill.) Fosberg Sapotaceae 6 lokal
Manila
23 Kepayang Pangium edule Reinw. Achariaceae 15 langka lokal
24 Cereme Phyllanthus acidus (L.) Skeels Phyllantaceae 9 introduksi
25 Glodokan Polyalthia longifolia (Sonn.) Annonaceae 7 introduksi
Tiang Thwaites
26 Matoa Pometia pinnata J.R. Forst. & G. Sapindaceae 20 introduksi
Forst
27 Campole Pouteria camphechiana H.B & K. Sapotaceae 5 introduksi
28 Angsana Pterocarpus indicus Willd Fabaceae 26 lokal
29 Kecapi Sandoricum koetjape (Burm.F.) Meliaceae 8 lokal
Merr.
30 Kesambi Schleichera oleosa (Lour.) Oken Sapindaceae 28 lokal
Meranti
31 Shorea guiso (Blanco) BI. Dipterocarpaceae 20 introduksi
hitam
32 Tengkawang Shorea pinanga Scheff Dipterocarpaceae 8 introduksi
Meranti
33 Shorea selanica (DC.) BI. Dipterocarpaceae 5 introduksi
Bapa
Stelechocarpus burahol Hook. F. &
34 Kepel Annonaceae 8 langka lokal
Thomson
35 Kepuh Sterculia foetida L. Malvaceae 35 lokal
36 Duwet Syzygium cumini L. Myrtaceae 8 introduksi
Syzygium polycephaloides (C.B.Rob.)
37 Kupa/Gowok Myrtaceae 12 langka lokal
Merr.
38 Resak Rawa Vatica pauciflora BI. Dipterocarpaceae 10 introduksi
Keterangan: langka (status/kategori berdasarkan keberadaan di lapangan)