Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Jl Sukarno Hatta No. 530 Bandung- (40286),
Telp. 022-750-9656, fax. 022-750-9656. Hp.0811215702. E-mail: [email protected]
Naskah diterima 28 Januari 2014, direvisi tanggal 30 Mei 2014,disetujui tanggal 23 Juni 2014
Abstact
Universitas Islam Nusantara (UNINUS) currently manages the Faculty Teacher Training and
Education Science (FKIP), with increasing number of students each year. However, the
increase in students has not been fully supported by an increase the quality of learning. This
study aims to know about e-learning and quality of learning, and also to analyze was there any
influence from e-learning to quality of learning at FKIP UNINUS at Bandung City. The method
used is descriptive and verification. The sample was 100 college students of FKIP UNINUS at
Bandung City. The sampling technique used simple random sampling (SRS). Analysis using
linear regression analysis. Based on these results, it can be concluded that the e-learning is in
the high category, while quality of learning is in the medium category. In addition, the obtained
findings that e-learning has positive and significant impact on quality of learning at FKIP
UNINUS Bandung. Thus, e-learning needs to be improved because it has proven to be able to
increase the quality of learning at FKIP UNINUS Bandung.
Keywords: information and communication technology, e-learning, quality of learning
Abstrak
Universitas Islam Nusantara (UNINUS) saat ini mengelola Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) di mana dalam perkembangannya jumlah mahasiswa FKIP UNINUS setiap
tahun mengalami peningkatan. Namun demikian, kenaikan tersebut belum sepenuhnya didukung
oleh peningkatan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bagaimana pembelajaran elektronik di FKIP UNINUS; bagaimana kualitas
pembelajaran di FKIP UNINUS; dan untuk mengetahui apakah pembelajaran elektronik
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran mahasiswa di FKIP UNINUS. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sampel yang dijadikan
unit analisis adalah 100 mahasiswa FKIP UNINUS. Teknik sampling yang digunakan simpel
random sampling (SRS). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pembelajaran elektronik berada dalam kategori
yang tinggi, sementara kualitas pembelajaran berada dalam kategori cukup. Selain itu, diperoleh
temuan bahwa pembelajaran elektronik memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kualitas pembelajaran di FKIP UNINUS. Dengan demikian, pembelajaran elektronik perlu
ditingkatkan karena terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di FKIP UNINUS.
41
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
42
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
43
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
44
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
materi reinforcement (pengayaan) atau tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya
remedial bagi mahasiswa di dalam mengikuti dapat diakses oleh mahasiswa sekali saja dan
kegiatan pembelajaran konvensional. Materi dalam rentangan waktu tertentu pula.
pembelajaran elektronik dikatakan sebagai Secara lebih rinci, manfaat e-learning
enrichment, apabila kepada mahasiswa yang dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu:
dapat dengan cepat menguasai/memahami Dari sudut mahasiswa dan dosen: 1)
materi pelajaran yang disampaikan dosen Dari Sudut Mahasiswa: e-learning
secara tatap muka (fast learners) diberikan memungkinkan berkembangnya fleksibilitas
kesempatan untuk mengakses materi belajar yang tinggi. Artinya, mahasiswa dapat
pembelajaran elektronik yang memang secara mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
khusus dikembangkan untuk mereka. dan berulang-ulang. Mahasiswa juga dapat
Tujuannya agar semakin memantapkan berkomunikasi dengan dosen setiap saat.
tingkat penguasaan mahasiswa terhadap Dengan kondisi yang demikian ini,
materi pelajaran yang disajikan dosen di mahasiswa dapat lebih memantapkan
dalam kelas. Dikatakan sebagai program penguasaannya terhadap materi
remedial, apabila kepada mahasiswa yang pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur
mengalami kesulitan memahami materi tidak hanya tersedia di daerah perkotaan
pelajaran yang disajikan dosen secara tatap tetapi telah menjangkau daerah kecamatan
muka di kelas (slow learners) diberikan dan perdesaan, maka kegiatan e-learning
kesempatan untuk memanfaatkan materi akan memberikan manfaat (Brown, 2000)
pembelajaran elektronik yang memang secara kepada mahasiswa yang di antaranya: a)
khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya Belajar di sekolahsekolah kecil di daerah-
agar mahasiswa semakin lebih mudah daerah miskin untuk mengikuti mata
memahami materi pelajaran yang disajikan pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan
dosen di kelas; 3) Substitusi (Pengganti). oleh sekolahnya; b) Mengikuti program
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara pendidikan keluarga di rumah (home
maju memberikan beberapa alternatif model schooling) untuk mempelajari materi
kegiatan pembelajaran kepada para pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh
mahasiswanya. Tujuannya agar para para orangtuanya, seperti bahasa asing dan
mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola keterampilan di bidang komputer; c) Merasa
kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu phobia dengan sekolah, atau mahasiswa yang
dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. dirawat di rumah sakit maupun di rumah,
E-learning mempermudah interaksi yang putus sekolah tetapi berminat
antara mahasiswa dengan bahan atau materi melanjutkan pendidikannya, yang
pelajaran. Demikian juga interaksi antara dikeluarkan oleh sekolah, maupun mahasiswa
mahasiswa dengan dosen maupun antara yang berada di berbagai daerah atau bahkan
sesama mahasiswa. Mahasiswa dapat saling yang berada di luar negeri; d) Tidak
berbagi informasi atau pendapat mengenai tertampung di sekolah konvensional untuk
berbagai hal yang menyangkut pelajaran mendapatkan pendidikan.
ataupun kebutuhan pengembangan diri 2) Dari Sudut Dosen, e-learning banyak
mahasiswa. Dosen dapat menempatkan memberikan manfaat bagi dosen, terutama
bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang yang berkaitan dengan: a) Lebih mudah
harus dikerjakan oleh mahasiswa di tempat melakukan pemutakhiran bahan-bahan
tertentu di dalam web untuk diakses oleh para belajar yang menjadi tanggungjawabnya
mahasiswa. Sesuai dengan kebutuhan, dosen sesuai dengan tuntutan perkembangan
dapat pula memberikan kesempatan kepada keilmuan yang terjadi; b) Mengembangkan
mahasiswa untuk mengakses bahan belajar diri atau melakukan penelitian guna
45
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
peningkatan wawasannya karena waktu luang merasa diawasi atau mendapat tekanan dari
yang dimiliki relatif lebih banyak; c) teman sekelas.
Mengontrol kegiatan belajar mahasiswa. Kedua, memungkinkan terjadinya
Bahkan dosen juga dapat mengetahui kapan interaksi pembelajaran dari mana dan kapan
mahasiswanya belajar, topik apa yang saja (time and place flexibility). Mengingat
dipelajari, berapa lama sesuatu topik sumber belajar yang sudah dikemas secara
dipelajari, serta berapa kali topik tertentu elektronik dan tersedia untuk diakses oleh
dipelajari ulang; d) Mengecek apakah mahasiswa melalui internet, maka mahasiswa
mahasiswa telah mengerjakan soalsoal latihan dapat melakukan interaksi dengan sumber
setelah mempelajari topik tertentu; dan e) belajar ini kapan saja dan dari mana saja.
Memeriksa jawaban mahasiswa dan Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan
memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa. pembelajaran, dapat diserahkan kepada dosen
Manfaat pembelajaran elektronik begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu
menurut Wulf (1996) terdiri atas empat hal, menunggu sampai ada janji untuk bertemu
yaitu: dengan dosen. Mahasiswa tidak terikat ketat
Pertama, meningkatkan kadar interaksi dengan waktu dan tempat penyelenggaraan
pembelajaran antara mahasiswa dengan dosen kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya
atau instruktur (enhance interactivity). pada pendidikan konvensional.
Apabila dirancang secara cermat, Ketiga, menjangkau mahasiswa dalam
pembelajaran elektronik dapat meningkatkan cakupan yang luas (potential to reach a
kadar interaksi pembelajaran, baik antara global audience). Dengan fleksibilitas waktu
mahasiswa dengan dosen, antara sesama dan tempat, maka jumlah mahasiswa yang
mahasiswa, maupun antara mahasiswa dapat dijangkau melalui kegiatan
dengan bahan belajar (enhance interactivity). pembelajaran elektronik semakin lebih
Berbeda halnya dengan pembelajaran yang banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta
bersifat konvensional. Tidak semua waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa
mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang
konvensional dapat, berani, atau memunyai dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dilakukan melalui internet. Kesempatan
ataupun menyampaikan pendapatnya di belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa
dalam diskusi. Mengapa? Karena pada saja yang membutuhkan.
pembelajaran yang bersifat konvensional, Keempat, mempermudah
kesempatan yang ada atau yang disediakan penyempurnaan dan penyimpanan materi
dosen untuk berdiskusi atau bertanyajawab pembelajaran (easy updating of content as
sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang well as archivable capabilities). Fasilitas
terbatas ini juga cenderung didominasi oleh yang tersedia dalam teknologi internet dan
beberapa mahasiswa yang cepat tanggap dan berbagai perangkat lunak yang terus
berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan berkembang turut membantu mempermudah
terjadi pada pembelajaran elektronik. pengembangan bahan belajar elektronik.
Mahasiswa yang malu maupun yang raguragu Demikian juga dengan penyempurnaan atau
atau kurang berani memunyai peluang yang pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan
luas untuk mengajukan pertanyaan maupun tuntutan perkembangan materi keilmuannya
menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa dapat dilakukan secara periodik dan mudah.
46
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
47
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
48
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
mutu proses pembelajaran mengandung makna suatu jenis riset konklusif yang memunyai
bahwa kemampuan sumber daya lembaga tujuan utama menguraikan sesuatu, sedangkan
pendidikan menransformasikan multi jenis penelitian verifikatif menurut Mashuri dan
masukan dan situasi mencapai derajat nilai Zainudin (2009) adalah memeriksa benar
tambah tertentu bagi peserta didik. Sehingga tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji
dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang
yang dilaksanakan dengan bervariasi yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan
lebih baik dalam meningkatkan mutu mengatasi masalah yang serupa dengan
pendidikan. kehidupan.
Menurut Bloom, dkk. dalam Dimyati dan Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun
Mudjiono (2006) mutu belajar dapat diukur waktu tertentu yang keberlakuannya terikat
dengan enam jenis indikator sebagai berikut: 1) dalam metode dan jenis penelitian yang
Pengetahuan (Knowledge) mencapai ditetapkan. Dengan pemahaman tersebut, maka
kemampuan ingatan tentang hal yang telah penelitian ini dikembangkan dalam model
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan; 2) pengembangan cross-sectional.
Pemahaman (Comprehension). Mencakup
kemampuan menangkap arti dan makna
tentang hal yang telah di pelajari. 3)
Penerapan (Aplication). Mencakup
kemampuan menerapkan metode dan kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan
baru. 4) Analisis (Analysis). Mencakup
kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan
dapat dipahami dengan baik. 5) Sintesis
(Synthesis). Mencakup kemampuan
membentuk suatu pola baru. 6) Evaluasi
(Evaluation). Mencakup kemampuan
membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu.
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: pembelajaran elektronik
(elearning) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap mutu belajar mahasiswa FKIP
UNINUS Bandung.
METODE PENELITIAN
49
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
50
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar
Mahasiswa Euis Karwati
51
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
52
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar
Mahasiswa Euis Karwati
Tabel 2 bersifat
Hasil Uji Normalitas Data homogen.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah
Mutu diketahui
E-Learning
Belajar data bersifat
N Mean 100 100 normal dan
Normal Parametersa,,b Std. Deviation 70.48 55.23 homogen,
Absolute 7.75132 6.26328 selanjutnya
Most Extreme Differences Positive 0.075 0.059 dilakukan
Negative 0.06 0.051 analisis
-0.062 -.059 regresi.
Kolmogorov-Smirnov Z 0.878 0.693
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.882 .667
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasaran hasil uji normalitas, diketahui Analisis regresi
bahwa data dalam variabel e- digunakan untuk
learning dan mutu belajar terdistribusi secara
normal, sehingga layak untuk digunakan
sebagai bahan dalam tahap pengolahan data Pada kolom
berikutnya. Setelah dilakukan uji normalitas Sig. menunjukkan
nilai sign. di atas
Tabel 3
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene's Test of Equality of Error Variances a
F df1 df2 Sig.
1.432 24 88 0.078
Tests the null hypothesis that the error variance of the
dependent variable is equal across groups. a. Design:
Intercept + E-Learning
data, selanjutnya disajikan uji homogenitas
data. Uji homogenitas dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa dua atau lebih 0,05, yaitu 0,078.
kelompok data sampel berasal dari populasi Dengan demikian
yang memiliki variansi yang sama. data penelitian sudah
Sumber: Hasil
Pengolahan Data
53
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
mengetahui ada jauh lebih kecil dari Sedangkan pihak dengan dk =n-1,
tidaknya pengaruh e- 0,05, maka dapat koefisien regresi maka diperoleh t tabel
learning terhadap disimpulkan bahwa sebesar 0,812 sebesar 1,66. Karena
mutu belajar e-learning menyatakan bahwa nilai t hitung lebih
mahasiswa FKIP berpengaruh setiap penambahan besar dari pada t tabel
UNINUS Bandung. terhadap mutu satu kali untuk e- (18,024 > 1,66), maka
Teknik analisis yang belajar. Berdasarkan learning maka hipotesis diterima.
digunakan dalam hasil tersebut, mutu belajar akan Hal ini berarti
penelitian ini adalah selanjutnya dihitung meningkat sebesar terdapat pengaruh
analisis regresi linear persamaan regresi. 0,812. Sebaliknya, positif dan signifikan
dengan menggunakan Persamaan regresi jika e-learning dari e-learning
aplikasi sotware
digunakan untuk turun satu kali, terhadap mutu belajar
SPSS 21.00.
melakukan prediksi maka mutu belajar mahasiswa FKIP
Berdasarkan hasil
seberapa tinggi nilai juga diprediksi UNINUS Bandung.
pengujian, diperoleh
hasil seperti disajikan variabel mutu belajar akan mengalami Besarnya
dalam Tabel 4 bila variabel e- penurunan sebesar pengaruh e-learning
sebagai berikut learning 0,812. terhadap mutu belajar
Tabel 4 dapat
Uji Signifikansi Pengaruh E-
Learning terhadap Mutu
Belajar ANOVA b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3142.054 1 3122.094 324.075 a
.000
594.916 5.081
Residual Tabel 5 98
Total Koefisien3827.61 Pengaruh
Regresi 99 E-
Learning terhadap Mutu Belajar
a. Predictors: (Constant), E-Learning
Coefficients a
b. Dependent Variable: Mutu Belajar Standardized
Unstandardized
Sumber:Model
Hasil Pengolahan Coefficients
Data Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
diketahui
1 (Constant) 5.664 2.054 4.578 0.001 E-Learning 0.812 0.04 .970 18.024 0 melalui hasil
uji koefisien
Berdasarkan dimanipulasi. Hasil determinasi.
Persamaan
Tabel 4, dapat perhitungan dengan regresi linier Koefisien determinasi
diketahui tingkat menggunakan sederhana antara e- diketahui dengan cara
signifikansi sebesar software SPSS learning dan mutu mengkuadratkan
0,000. Karena 21.00. disajikan belajar adalah: Mutu koefisien korelasi
probabilitas 0,000 dalam Tabel 5. Belajar = 5,664 + yang telah ditemukan,
0,812 E-Learning dan selanjutnya
a. Berdasarkan
Y = 5,664 + 0,812 X dikalikan dengan
Dependent tabel 5, dapat
Pengujian 100%
Variable: dijelaskan bahwa
Mutu konstanta sebesar signifikansi konstanta (Sugiyono, 2010).
Belajar 5,664 menyatakan dapat dilakukan
Sumber: jika tidak ada e- dengan
Hasil learning, maka membandingkan nilai
Pengolahan mutu belajar t tabel dengan harga t
Data hitung, untuk taraf
sebesar 5,664.
kesalahan 5% uji satu
54
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar
Mahasiswa Euis Karwati
Tabel 6 UNINUS
Koefisien Determinasi Pengaruh E-Learning terhadap Mutu Belajar Bandung
Model Summary berada dalam
Adjusted R Std. Error of the kategori
Model R R Square
Square Estimate sedang.
1 .886a .785 0.786 3.55094 Indikator
a. Predictors: (Constant), E-Learning pengetahuan
Sumber: Hasil pemanfaatan internet dengan mudah merupakan
Pengolahan Data dalam bidang berguru pada para ahli indikator yang paling
pendidikan terus di bidang yang tinggi berkontribusi
Berdasarkan berkembang. diminatinya; c) terhadap mutu belajar,
tabel 6 diketahui Pemanfaatan internet Kuliah/belajar dapat sedangkan analisis
bahwa nilai R ini tidak hanya untuk dengan mudah merupakan indikator
(korelasi) sebesar pendidikan jarak jauh, diambil di berbagai yang memiliki
0,785. Kontribusi akan tetapi juga penjuru dunia tanpa kontribusi paling
elearning sebagai dikembangkan dalam bergantung pada rendah terhadap mutu
variabel bebas atau sistem pendidikan universitas/sekolah belajar.
variabel yang konvensional. E- tempat si mahasiswa E-learning
memengaruhi learning adalah suatu belajar. Di samping berpengaruh positif
terhadap mutu belajar model pembelajaran itu kini hadir dan signifikan
mahasiswa sebesar yang dibuat dalam perpustakan internet terhadap mutu belajar
0,785 atau 78,5%, dan format digital melalui yang lebih dinamis mahasiswa FKIP
sisanya sebesar 21,5% perangkat elektronik. dan bisa digunakan di UNINUS Bandung.
dipengaruhi oleh Tujuan digunakannya seluruh jagat raya. Pengaruh tersebut
faktor lain yang tidak e-learning dalam berada dalam kategori
diteliti dalam sistem pembelajaran yang kuat. Semakin
penelitian ini, adalah untuk PENUTUP intensif e-learning
misalnya memperluas akses dimanfaatkan, maka
ketearmpilan dosen. pendidikan Simpulan mutu belajar
Kontribusi tersebut kemasyarakat luas, E-learning di mahasiswa FKIP
menunjukkan bahwa serta dalam rangka FKIP UNINUS UNINUS akan
pengaruh elearning meningkatkan mutu Bandung berada semakin meningkat
terhadap mutu belajar belajar. dalam kategori tinggi. pula.
berada pada Temuan tersebut Indikator materi
klasifikasi yang kuat, juga didukung oleh belajar dan soal Saran
karena nilai tersebut Purbo (2001) yang evaluasi merupakan Kesempatan
berada pada kisaran menyatakan bahwa indikator yang paling bekerjasama sebagai
0,600 – 0,799. paling tidak ada tiga tinggi berkontribusi salah satu indikator e-
Hasil tersebut hal dampak positif terhadap elearning, learning di FKIP
sesuai dengan hasil penggunaan internet sedangkan Bandung perlu
penelitian yang telah dalam pendidikan kesempatan ditingkatkan melalui
dilakukan oleh yaitu: a) Peserta didik bekerjasama peningkatan
Tafiardi (2005) yang dapat dengan mudah merupakan indikator sosialisasi dan
menyatakan bahwa mengambil mata yang memiliki komunikasi bahwa e-
sejalan dengan kuliah di mana pun di kontribusi paling learning merupakan
perkembangan ilmu seluruh dunia tanpa rendah terhadap e- sarana dan media
dan teknologi batas institusi atau learning. pembelajaran yang
terutama teknologi batas negara; b) Mutu belajar efektif dalam
informasi, Peserta didik dapat mahasiswa FKIP mengembangkankan
55
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
56
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar
Mahasiswa Euis Karwati
Umar, Husein.
(2008). Riset
Sumber Daya
Manusia dalam
Organisasi.
Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.
Uno, Hamzah B.
(2012).
Kependidikan
(Problematika,
Solusi, dan
Revormasi
Pendidikan di
Indonesia.
Jakarta: Bumi
Aksara.
Jurnal:
Tafiardi. (2005).
Meningkatkan Mutu
Pendidikan
Melalui E-
Learning.
Jurnal
Pendidikan
Penabur No.04
Th.IV Juli 2005.
hal. 23-43.
Internet:
Purbo, Onno W.
(2001).
Masyarakat
Pengguna
Internet di
Indonesia.
Tersedia
dalam
http://www.geoc
ities.com/inrecen
t/proje ct.html.
Diakses tanggal
5 Oktober 2013.
57