Pengaruh Umur Induk Dan Lama Penyimpanan Telur Terhadap Bobot Telur, Daya Tetas Dan Bobot Tetas Ayam Kedu Jengger Merah
Pengaruh Umur Induk Dan Lama Penyimpanan Telur Terhadap Bobot Telur, Daya Tetas Dan Bobot Tetas Ayam Kedu Jengger Merah
Pengaruh Umur Induk Dan Lama Penyimpanan Telur Terhadap Bobot Telur, Daya Tetas Dan Bobot Tetas Ayam Kedu Jengger Merah
Pengaruh Umur Induk dan Lama Penyimpanan Telur terhadap Bobot Telur, Daya Tetas dan
Bobot Tetas Ayam Kedu Jengger Merah
The Effect of Hen Age and Storage Duration on Egg Weight, Hatchability and Hatching
Weight of Red Comb Kedu Chicken
ABSTRACT
The objective of this research was to evaluate the effect of parent age and egg storage duration on the weight of
hatching eggs, hatchability, and weight of hatchings of red comb Kedu chicken. The materials used in the study
were 121 eggs producedly 25 females and 5 males from red comb Kedu chicken aged 61-65 weeks, with a sex
ratio of 1: 5. The research design used was a completely randomized design (CRD) factorial pattern 5 x 4 with
five replications. The first factor was the hen age (61, 62, 63, 64 dan 65 weeks) and the second factor was
storage duration for hatching egg (1, 3, 5 and 7 days) at room temperature. The parameters observed were egg
weight, hatchability, and hatching weight. The data obtained were analyzedly using the General Linear Model
(GLM) procedure with SAS Ver. 6.12. The results showed that the hen age and storage duration did not show
significant interaction with the parameters observed. Hen age did not affect the parameters observed however the
storage duration had significant effect (P <0.05) on hatchability, but had no effect on the egg weight and
hatching weight. In conclusion, hatchability was decreased at the storage duration of 7 day.
Key words : Kedu chicken, storage duration, hen age, egg weight, hatchability, hatching weight
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur induk dan lama penyimpanan telur terhadap bobot
telur tetas, daya tetas, dan bobot tetas ayam Kedu Jengger Merah. Materi yang digunakan dalam penelitian
adalah 121 butir telur hasil produksi 25 ekor betina dan 5 ekor jantan Ayam Kedu Jengger Merah umur 61-65
minggu, dengan sex ratio 1 : 5. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)
pola faktorial 5 x 4 dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama adalah umur induk (61, 62, 63, 64 dan 65 minggu)
dan faktor kedua adalah lama penyimpanan telur tetas (1, 3, 5 dan 7 hari) pada suhu ruang. Parameter yang
diamati adalah bobot telur tetas, daya tetas, dan bobot tetas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
prosedur General Linear Model (GLM) dengan alat bantu SAS Ver. 6.12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh interaksi antara umur induk dan lama simpan terhadap parameter yang diamati. Umur
induk tidak berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati sedangkan lama simpan berpengaruh nyata
(P<0,05) terhadap daya tetas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot telur dan bobot tetas. Kesimpulan
adalah daya tetas menurun pada lama penyimpanan 7 hari.
Kata kunci : ayam Kedu, lama penyimpanan, umur induk, bobot telur tetas, daya tetas, bobot tetas
138 | Umur induk dan lama penyimpanan telur terhadap bobot, daya tetas (Sumbayak et al., 2020)
telur. Salah satu faktor yang mempengaruhi penyimpanan telur tetas (1, 3, 5 dan 7 hari) pada
kualitas telur adalah umur induk dan lama suhu ruang. Parameter yang diamati adalah bobot
penyimpanan. telur tetas, daya tetas, dan bobot tetas. Rumus
Kondisi umur induk dan proses perhitungan (Pratiwi et al., 2013) sebagai berikut:
penanganan telur sebelum penetasan yang sering
diabaikan oleh peternak sangat berpengaruh 1. Daya Tetas = [ ∑telur menetas / ∑telur
terhadap keberhasilan penetasan. Umur yang
fertil ] x 100%
sudah tua mengakibatkan produksi berkurang,
kerabang menipis dan bobot telur yang semakin 2. Bobot telur tetas = bobot yang ditimbang
besar (Widiatmoko at al., 2014). Informasi sebelum masuk kedalam mesin tetas
tentang pengaruh umur induk dan lama 3. Bobot Tetas = Anak ayam (DOC)
penyimpanan telur terhadap bobot telur tetas, ditimbang.
daya tetas, dan bobot tetas ayam kedu belum
banyak diketahui sehingga perlu ditelusuri Daya tetas ditransformasi menggunakan
pengaruh umur induk dan lama penyimpanan ArcSin√ menurut Snedecor dan
telur terhadap bobot telur tetas, daya tetas, dan Cochran (1989). Data yang diperoleh dianalisis
bobot tetas pada ayam kedu. Penelitian ini dengan menggunakan analisis ragam (Wahyono,
bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur 2009). Jika ada pengaruh perlakuan terhadap
induk dan lama penyimpanan telur terhadap parameter dilanjutkan dengan uji jarak Duncan
bobot telur tetas, daya tetas, dan bobot tetas Multiple Range Test (DMRT).
Ayam Kedu Jengger Merah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
MATERI DAN METODE
Bobot Telur Tetas Ayam Kedu Jengger
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Merah
September – November 2018 di Balai Pusat Rataan bobot telur tetas Ayam Kedu
Bibit Ternak Non Ruminansia (BPBTNR) Satker Jengger Merah yang disimpan pada (1 , 3, 5 dan
Ayam Maron, Jl. Kadar, Ds. Sidorejo, Kec. 7 hari) dan umur induk (61, 62, 63, 64 dan 65
Temanggung, Kab. Temanggung. Materi yang minggu) disajikan pada Tabel 1. Tabel 1
digunakan dalam penelitian adalah Ayam Kedu menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
Jengger Merah 5 ekor Jantan dan 25 ekor betina interaksi antara umur induk dengan lama simpan
umur 61-65 minggu yang dikelompokkan dalam terhadap bobot telur tetas. Umur induk maupun
5 pen dengan sex ratio 1 : 5. Jumlah telur yang lama simpan tidak berpengaruh nyata terhadap
digunakan 121 butir disimpan pada suhu ruang bobot telur tetas. Umur induk tidak berpengaruh
dengan lama penyimpanan 1, 3, 5, 7 hari. nyata terhadap bobot telur tetas. Hal ini diduga
Peralatan yang digunakan adalah karena umur induk yang digunakan hanya
timbangan, egg candler, egg tray, jaring kecil, berjarak satu minggu. Penelitian Akyurek dan
mesin tetas otomatis. Rancangan penelitian yang Okur (2009), menunjukkan bahwa induk dengan
digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) umur 22 minggu dan 50 minggu menyebabkan
pola faktorial 5 x 4 dengan 5 kali ulangan. Faktor bobot telur meningkat secara nyata.
pertama adalah umur induk (61, 62, 63, 64 dan
65 minggu) dan faktor kedua adalah lama
140 | Umur induk dan lama penyimpanan telur terhadap bobot, daya tetas (Sumbayak et al., 2020)
Lama simpan tidak berpengaruh nyata Pratiwi, R. N., H. I. Wahyuni, dan W. Murningsih.
terhadap bobot tetas. Hal ini disebebkan oleh 2013. Pengaruh Pemberian Vitamin A dan
bobot telur (Tabel 1.) tidak berbeda nyata. Kholis E Dalam Ransum Terhadap Daya Tunas,
dan Sarwono (2013) menjelaskan bahwa bobot Daya Tetas, Bobot Tetas dan Daya Hidup
telur berkaitan dengan bobot tetas. Penelitian DOC Ayam Kedu Hitam yang Dipelihara
Khan et al. (2014) menunjukkan bahwa In Situ. Animal Agriculture Journal 2 (1),
penurunan bobot tetas terjadi pada penyimpanan 240-246.
hari ke-2 dan ke-7. Didukung oleh penelitian
Basha (2015), menunjukkan bahwa penyimpanan Rasyaf, M. 1991. Pengelolaan Produksi Telur.
telur hingga 10 hari menurun secara nyata Kanisius. Yogyakarta
terhadap bobot tetas.
Rukmana, H. R. 2003. Ayam Buras Intensifikasi
KESIMPULAN dan kiat Pengembangan. Kanisius.
Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa umur induk tidak menyebabkan Schmidt, G. S., E. A. P. Figueiredo, M. G.
penurunan bobot telur tetas, daya tetas dan bobot Saarkamp dan E. R. Bomm. 2009. Effect
tetas. Lama penyimpanan 7 hari menyebabkan of storage period and egg weight on
daya tetas Ayam Kedu Jengger Merah menurun. embryo development and incubation result.
Brazilian Journal of Poultry Science.
DAFTAR PUSTAKA 11(1): 01 – 05.
Akyurek, H. and A. A. Okur. 2009. Effect of Snedecor, G. W. Dan W. G. Cochran. 1989.
storage duration, temperature and hen age Statistical. 1st Ed., University o Rryukyus,
on egg quality in free-range layer hens. J. Nishihara-cho, Okinawa, Japan.
Anim. Vet. Adv. 8 (10):1953 – 1958.
Tona, K., O. Onagbesan, B. D. Ketelaere, E.
Basha, H. A. 2015. Effect of storage period on egg Decuypere and V. Bruggemen. 2004.
weight loss, hatching weight and Effect of age of broiler breeders on egg
hatchability percentage of incubated quality, hatchability, chick quality, chick
egyptian balady eggs. J. Vet. Sci. 47:216 – weight, and chick posthatch growth to
220. forty-two days. J. Appl. Poult. Res. 13
(1):10 – 18.
Johari, S., Sutopo, A. Santi. 2009. Frekuensi
enotipik sifat -sifat kuantitatif ayam Kedu Wahyono, T. 2009. Model Analisis Statistik. PT.
dewasa. Seminar Nasional Kebangkitan Elex Media Komputindo. Jakarta.
Peternakan. Semarang. 20 Mei 2009. Hal
606-616. Wedana, I. P. C., I. K. A. Wiyana dan M.
Wirapartha. 2017. Pengaruh lama
Khan, M. J. A., S. H. Khan, A. Bukhsh and M. penyimpanan terhadap kualitas fisik telur
Amin. 2014. The effect of storage duration ayam ras yang dipelihara secara intensif. J.
on egg quality and hatchability Peternakan Tropika. 5 (1):1 – 10.
characteristic of Rhode Island Red (RIR)
hens. J. Vet. Arhiv. 84 (3):291 – 303. Widiatmoko, F., T. Kurtini dan L. Nova. 2014.
Pengaruh umur induk terhadap fertilitas,
Kholis, S. dan B. Sarwono. 2013. Ayam Elba, susut tetas, daya tetas, dan bobot tetas telur
Kampung Petelur Super. Penebar kalkun. J. Ilmiah Petrnakan Terpadu 2
Swadaya, Jakarta. (1):19 – 25.