Pengolahan Sampah Menjadi Biomassa

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 18

THE MICIN (MIRACLE OF DUSTBIN) INOVASI TEKNIK PENGOLAHAN


SAMPAH MENJADI ENERGI BIOMASSA DENGAN METODE GASIFIKASI
PLASMA SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PERMASALAHAN
LINGKUNGAN PANTAI TRISIK

Dwi Rahayu1, Kuwati2, Irvan Nugroho3


1
Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia


2

3
Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Indonesia

[email protected], [email protected], [email protected]


1

ABSTRACT

Waste problems can be catastrophic for humans. As the population increases, the amount of waste
production will increase. If the community doesn’t have the ability to process waste, it will cause
social problems. That condition is currently happening in Trisik Beach, Sidorejo, Banaran, Galur,
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. One way to overcome this is that new innovations are
needed. Therefore, we give the innovation The MICIN (Miracle of Dustbin), which is a magic trash-
based gasification plasma as a waste disposal and processing waste into biomass energy.
Gasification is process of converting solid fuel into combustible gas (CO, CH4, and H2) through a
combustion process with a limited air supply of 20 – 40% (stoichiometric air). There are three
stages of reaction in the process of gasification namely Thermal Cracking, the process of
decomposition of molecules into gases so as to produce light hydrocarbons. The second reaction is
partial oxidation producing CO2 and H2O. The third reaction is the reforming which is a
combination of the reactions that take place. This stage will produce high pressure water vapor
which is then used to drive the turbine. Furthermore, through an electric generator will be
converted into electrical energy known as biomass energy. Making The MICIN (Miracle of Dustbin)
is expected to be the main alternative in solving social problems in Trisik beach, so that will have a
major impact on the change of mindset of the community to become more independent by exploiting
the existing potential.

Keywords: Biomass, Gasification, Independent, Trash


Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 19

PENDAHULUAN

Jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta menurut hasil sensus penduduk tahun 2015
adalah sebesar 3.691.196 jiwa (BPS, 2015). Jumlah penduduk terus meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan jumlah penduduk membawa permasalahan terhadap volume sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat. Di Kabupaten Kulon Progo persoalan sampah sendiri sampai saat ini masih belum
dapat ditangani dengan baik, terbukti dengan peningkatan timbunan sampah yang terjadi pada tahun
2013 adalah 1249 m3/hari meningkat pada tahun 2014 menjadi 1252 m3/hari (SLHD Kulon Progo,
2014). Timbunan sampah yang semakin besar mengakibatkan umur TPA menjadi berkurang dengan
cepat apabila tidak segera diselesaikan.
Cara pengelolaan sampah yang saat ini masih dilakukan yaitu dengan pengurugan (landfill),
pengomposan, insinerator skala kecil, dibakar, dan dibuang ke sungai. Akan tetapi pengelolaan
sampah dengan cara inipun dapat memunculkan masalah-masalah lingkungan, salah satunya
pencemaran air tanah. Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan meningkatnya penyebaran
penyakit, mengurangi estetika lingkungan, dan berdampak pada pemanasan global (Sari, 2016).
Dalam beberapa tahun terakhir telah dikembangkan pengelolaan sampah menggunakan sistem
gasifikasi plasma. Dalam gasifikasi plasma, material sampah organik diubah menjadi sintetik gas
yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi melalui mesin generator, turbin, dan boiler (Lal
dan Singh, 2012). Gasifikasi plasma dapat digunakan untuk mengubah berbagai jenis limbah
sampah menjadi bentuk energi yang efisien. Hal lain yang melatarbelakangi gagasan ini adalah
tingginya tingkat pengangguran masyarakat daerah Pantai Trisik pada usia produktif. Sehingga
diperlukan sebuah upaya untuk menekan angka pengangguran dan membangun masyarakat di
daerah pantai trisik yang kompeten dan mandiri.
Saat ini Indonesia juga memiliki masalah energi, dikarenakan penggunaan energi yang besar.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut dibuatlah inovasi teknik pengolahan sampah menjadi energi
biomassa yang di implementasikan dalam bentuk The MICIN (Miracle of Dustbin), yaitu sebuah
tempat sampah berbasis gasifikasi plasma sebagai tempat pembuangan sampah sekaligus
mengubahnya menjadi energi pembangkit listrik terbarukan yang ramah lingkungan.
Permasalahan ini diperparah dengan tidak adanya bank sampah dan kegiatan secara berkala
untuk membersihkan pantai berskala besar karena kurangnya tenaga dan dana sehingga tumpukan
sampah muara sungai tersebut menjadi tersebar diberbagai sudut bibir pantai. Ironisnya, hal tersebut
dianggap sebagai hal biasa. Permasalahan ini juga disebabkan kurangnya perhatian dari pemerintah,
tingkat kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, dan tingkat pendidikan masyarakat.
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 20

Hal inilah yang melatarbelakangi tingginya tingkat pengangguran masyarakat daerah pantai trisik
pada usia produktif.
Penerapan The MICIN ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat mandiri dengan
pengolahan sampah dan energi terbarukan di daerah Pantai Trisik. Terutama pemberdayaan dalam
keterlibatan langsung warganya secara masif dalam pengolahan sampah, yang harapannya mampu
menekan angka pengangguran usia produktif di daerah pantai trisik tersebut.

METODE PENULISAN

Metode penulisan karya tulis ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis sintesis.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan pencarian data yang berupa telaah-telaah atau studi pustaka dan
observasi. Data yang diperlukan dalam penulisan ini meliputi data primer dan sekunder,
adapun data primernya meliputi data sampah dan keadaan geografis dari Pantai Trisik,
sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian paten maupun data yang berasal dari jurnal
penelitian. Observasi bertujuan sebagai metode awal dalam mengetahui seberapa besar pengaruh
inovasi teknologi pengolahan sampah sebagai upaya mengatasi permasalahan lingkungan untuk
menunjang kehidupan masyarakat yang mandiri.

Pengolahan Data
Data primer dan sekunder yang diperoleh dari proses pengumpulan data diolah kemudian
dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya tekanan uap yang dihasilkan dari pembangkit
tersebut. Data tekanan uap digunakan untuk menghitung daya mekanik yang dihasilkan turbin.
Daya turbin digunakan untuk menentukan spesifikasi dan efisiensi generator sehingga dapat
diketahui daya listrik yang dihasilkan generator.

Analisis Sintesis
Analisis sintesis bertujuan untuk menggali segala peluang, keuntungan dan kerugian dari
metode yang selama ini berkembang dalam memanfaatkan teknologi gasifikasi guna mengkonversi
bahan bakar padat menjadi gas biomassa. Kemudian dilakukan transfer gagasan untuk mencari
alternatif dalam proses pengolahan sampah menjadi energi biomassa untuk mengatasi permasalahan
lingkungan akibat limbah yang berlebih yang diimplemetasikan untuk menjadikan masyarakat lebih
mandiri. Dari proses transfer ini diharapkan didapat rekomendasi yang dapat digunakan sebagai
solusi permasalahan atas tema yang diangkat.
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 21

Adapun kerangka berfikir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu:


Ide Karya Ilmiah
 Adanya masalah mengenai rendahnya pendidikan karakter di masyarakat Pantai
Trisik serta produksi sampah yang menimbulkan permasalahan
 Mengajukan upaya solutif pemberdayaan warga Pantai Trisik melalui kegiatan
sosialisasi tentang teknik pengolahan sampah menjadi energi biomassa berbasis
gasifikasi plasma

Tinjauan Pustaka
 Identifikasi produksi dan jenis-jenis sampah serta teknik pengolahannya menjadi
biomassa
 Analisis rendahnya kemandirian masyarakat Pantai Trisik
 Penerapan teknik pengolahan sampah melalui sosialisasi untuk menunjang
kemandirian masyarakat Pantai Trisik

Pemecahan Permasalahan
 Pemanfaatan teknologi gasifikasi plasma dalam pembuatan prototype pengolahan
sampah menjadi energi biomassa.
 Pengenalan prototype kepada warga Pantai Trisik melalui workshop sebagai sarana
menunjang kemandirian Pantai Trisik.
 Penerapan dengan sains dan teknologi
 Aplikasi IPTEK di bidang sosial

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1. Kerangka Berfikir

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Tempat Sampah Berteknologi Gasifikasi


Perancangan sistem umum

Konverter Thermal Oksidasi Reforming


Cracking parsial

Gasifikasi Plasma
Sampah Turbin

Energi
Generator
Biomassa
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 22

Gambar 2. Diagram Blok Sistem

Sampah yang berserakan di pantai maupun di sudut-sudut sekitar pantai Trisik dikumpulkan,
ditampung dan dimasukkan ke dalam konverter atau reaktor plasma. Plasma yang dihasilkan sangat
panas hingga mencapai 5000°C yang dibentuk oleh gas terionisasi. Reaktor plasma ini dioperasikan
tanpa oksigen masuk ke dalam reaktor sehingga tidak terjadi pembakaran. Oleh karenanya,
gasifikasi plasma tidak membakar sampah seperti halnya insinerator, melainkan mendekomposisi
sampah ke dalam struktur dasarnya sehingga zat buangannya dalam bentuk synthetic gas dan kerak
logam yang cenderung tak berbahaya.Berikut adalah tabel data perkiraan jumlah timbunan sampah
per hari di Kabupaten Kulon Progo tahun 2016.

Tabel 1. Perkiraan Jumlah Timbunan Sampah per hari di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016

Proses Kerja Teknologi Gasifikasi Plasma


Proses kerja teknologi gasifikasi plasma ini terbagi menjadi tiga reaksi yaitu Thermal
Cracking, Oksidasi parsial, Reforming.
1. Reaksi pertama adalah Thermal Cracking
Pada proses ini molekul berukuran besar diuraikan menjadi gas (molekul yang lebih kecil dan
lebih ringan). Hasil akhirnya menghasilkan hidrokarbon ringan seperti metana dan hidrogen.
2. Reaksi kedua adalah Oksidasi parsial
Proses ini dapat menghasilkan karbon monoksida, dan dengan proses oksidasi yang lebih
rumit akan memberikan hasil akhir CO2 dan H2O. Karbon dioksida dan air merupakan hasil
terakhir dari sebuah oksidasi.
3. Reaksi ketiga adalah Reforming
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 23

Merupakan kombinasi dari reaksi-reaksi yang berlangsung. Contoh, karbon dapat bereaksi
dengan air menghasilkan CO dan H2 atau karbon bereaksi dengan CO2 menghasilkan dua
molekul CO. Reaksi reforming ini memiliki kemungkinan membentuk fuel gas.

Gambar 3. Proses Kerja Teknologi Gasifikasi (CPR, 2015)

Proses Fisis Teknologi Gasifikasi Plasma


Sebuah arus bertegangan tinggi dilewatkan antara dua elektroda yang menghasilkan “busur
plasma” intensitas tinggi. Hal ini menyebabkan elektron dari udara sekitar tertarik dan mengubah
gas menjadi plasma atau sebuah medan pancaran tinggi. Proses ini sama dengan proses yang terjadi
pada lampu fluoresensi dan lampu neon, dimana listrik tegangan rendah lewat di antara elektroda-
elektroda dalam sebuah tabung lampu yang tertutup yang mengandung gas inert yang menyebabkan
tereksitasinya elektron pada gas. Gas tersebut kemudian menghasilkan energi cahaya yang
menerangi tabung. Busur plasma dapat menjadi sangat panas sehingga melelehkan logam dan
digunakan pada pemotongan logam (Destaninggara, 2009).

Analisis Produksi Energi Biomassa dengan Gasifikasi Plasma


Gasifikasi memberikan sebuah solusi limbah yang berkelanjutan untuk semua jenis limbah,
termasuk limbah padat perkotaan, limbah B3, bahkan limbah radioaktif yang menghasilkan
keuntungan ekonomi dan lingkungan yang nyata. Gasifikasi plasma tidak menghasilkan partikel
debu ringan maupun partikel debu berat. Gasifikasi plasma dapat diisi dengan limbah bebas dan
digerakkan oleh listrik dan dapat dimatikan dengan hanya membuka saklar.
Unit gasifikasi palsma tidak membutuhkan waktu 24/36 jam pembakaran bahan bakar yang
mahal seperti insinerator pada umumnya untuk mencapai tempertaur yang diinginkan. Sistem
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 24

gasifikasi plasma hanya membutuhkan sedikit perawatan dan tidak seperti pembangkit tradisional,
sistem ini tidak perlu dimatikan untuk melakukan perawatan dan pembersihan sementara. Gasifikasi
plasma sebagai sistem skala besar memiliki tingkat efisiensi yang sama dengan sistem dengan skala
yang lebih kecil.
Gasifikasi plasma dapat memberikan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam waktu lama dan
sapata memberikan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam waktu yang lama dan dapat beroperasi
pada kapasits kurang dari 100% sehingga fleksibilitas jika terjadi kekurangan aliran limbah.

Perhitungan Energi yang Dihasilkan Gasifikasi Plasma


Perbandingan udara-bahan bakar (AFR)
Kebutuhan udara pada proses gasifikasi berada di antara batas konversi energi pirolisis dan
pembakaran. Karena itu dibutuhkan rasio yang tepat jika menginginkan hasil syngas yang maksimal
(Khoiriyah, 2015).

mudara
AFR =
mbahan bakar
Massa dan Energi pada Gasifier
Berdasarkan hukum konservasi massa dan energi, seluruh massa yang memasuki suatu volume
memiliki besaran yang sama dengan massa yang keluar. Secara teori seluruh energi yang dimiliki
biomassa dapat dikonversikan menjadi syngas. Namun karena beberapa hal yang tidak dapat
diabaikan, konversi energi yang terjadi tidak hanya menghasilkan syngas tapi juga arang (char) dan
abu (ash) (Hidayat, 2013).

Massa di reaktor:

min = mout

mbiomassa + mudara = mchar + mash + msyngas


Energi di reaktor

Ebiomassa + Eudara = Echar + Eash + Esyngas + qloss


Ebiomassa = mbiomassa × LHVbiomassa
Eudara = mudara × Cpudara × ΔTudara
Efisensi Gasifikasi Biomassa merupakan hasil bagi antara energi syngas dengan jumlah energi
biomassa dan energi udara.
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 25

Esyngas
ηgasifikasi =
Ebiomassa +Eudara
Dengan adalah energi (biomassa, udara, syngas, char, ash) dalam satuan kJ/Nm3 ,LHV adalah

Lower Heating Value dalam satuan kJ/Nm3 , qloss adalah Heat Loss Reactor dalam satuan kJ/Nm3.
Desain Alat

Gambar 5. Desain Alat

Penentuan Lokasi Pengolahan Sampah Berteknologi Gasifikasi


Pada dasarnya, cara mengubah sampah menjadi listrik sama seperti saat menggunakan batu
bara atau minyak sebagai bahan bakar di stasiun pembangkit listrik. Sampah adalah bahan
campuran yang mengandung banyak bahan bakar. Dari setiap 50 kg sampah, hampir 80%-nya (40
kg) bisa diolah menjadi bahan bakar untuk membangkitkan tenaga listrik.
Alat ini didesain secara efisien sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi geografis pantai
Trisik. Oleh karena itu, lokasi penempatan tempat sampah terpusat berteknologi gasifikasi ini tidak
terlalu luas. Sehingga tidak mengganggu pola pemukiman penduduk yang sudah ada.
Unit ini dapat bertahan sendiri setelah sumber tenaga listrik awal digunakan, sistem ini
bersahabat dengan lingkungan dan memproduksi matrial yang memiliki aplikasi komersial atau
kegunaan dan dapat mendatangkan keuntungan. Selain mengolah sampah baru, sistem ini juga
dapat digunakan untuk mengolah sampah yang terkumpul pada tempat pembuangan sehingga
reklamasi lahan dapat terjadi secara menyeluruh.

Kontribusi terhadap Masyarakat di Pantai Trisik


Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 26

Pembuatan tempat sampah berteknologi gasifikasi plasma ini merupakan upaya optimalisasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk membina masyarakat desa Trisik agar
menjadi masyarakat yang berkompeten, berkarakter, dan mandiri dengan memaksimalkan potensi
yang ada. Pengolahan sampah dengan menggunakan metode gasifikasi plasma tidak menghasilkan
limbah sisa hasil pengolahan, tetapi mengahasilkan material padat, gas dan energi. Material padat
hasil pengolahan sampah dengan gasifikasi plasma dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industry,
salah satunya dapat digunakan untuk pengerasan jalan dan bahan bangunan. Gas hasil pengolahan
sampah dengan gasifikasi plasma menghasilkan gas yang bersih dan aman untuk dilepas ke
lingkungan. Energi hasil pengolahan sampah dengan gasifikasi plasma dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik, sebagai pembangkit listrik tenaga sampah.
Dari tujuan tersebut diharapkan mampu membentuk masyarakat yang mandiri dengan
karakter seperti: caring, sikap peduli dan perhatian kepada kondisi lingkungan sosial, citizenship
karakter yang peduli kepada lingkungan alam, serta responsibility yaitu bentuk karakter yang
membuat seseorang memiliki sikap tanggungjawab, disiplin, dan senantiasa melakukan hal yang
bermanfaat. Bentuk penerapan pendidikan karakter yang dicanangkan adalah dengan melakukan
kegiatan workshop sebagai bentuk pelatihan langsung kepada warga Trisik dalam upaya
optimalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis pendidikan karakter. Output yang
dihasilkan adalah masyarakat desa Trisik memiliki keahlian, kemampuan, dan kemandirian dalam
mengolah sampah menjadi sebuah energi pembangkit listrik terbarukan yang ramah lingkungan.
Dengan demikian, dapat meminimalisir pengangguran berusia produktif dalam rangka mewujudkan
masyarakat desa Trisik yang paham terhadap teknologi, berkarakter positif dan mandiri.

KESIMPULAN

Dalam pembahasan rancangan sistem tempat sampah berbasis teknologi gasifikasi, dapat
diambil kesimpulan bahwa The MICIN adalah tempat sampah yang efisien, desainnya sederhana
lagi unik. Tempat sampah ini dapat berkerja mengubah sampah menjadi tenaga listrik terbarukan
dan ramah lingkungan yang selanjutnya dapat didistribusikan dirumah-rumah warga. Penerapan
kemandirian diperoleh masyarakat dari pengolahan sampah dan energi terbarukan di daerah pantai
trisik. Terutama pemberdayaan dalam keterlibatan langsung warganya secara masif dalam
pengolahan sampah, yang harapannya mampu menekan angka pengangguran usia produktif di
daerah pantai trisik tersebut.
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa | 27

DAFTAR PUSTAKA

Ade, H. 2013. Karakterisasi Proses Gasifikasi Biomassa pada Reaktor Downdraft Sistem Batch
dengan Variasi Air –Fuel Ratio (AFR) dan Ukuran Biomassa. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

Arni, Labania H. M. D. 2014. Studi Uji Karakteristik Fisis Briket Bioarang Sebagai Sumber Energi
Alternatif. Online Jurnal of Natural Science, Vol. 3(1): 90.
Arief & Fadhilah. 2011. Kajian Pengolahan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Modul Vol. 11(2).
Center for Plasma Research (CPR). 2015. Plasma Gasifikasi sebuah Usaha Mengubah Sampah Kota
Menjadi Energi Listrik, Semarang.
Destaninggara, T. K. P. 2009. Studi Gasifikasi Plasma Nontermal untuk Pengolahan Limbah Padat
Organik Menggunakan Plasmatron dan Generator HVT, Skripsi, Fakultas Teknik Universitas
Indonesia
Firansyah, Nahar. 2014. Gasifikasi Sampah.Makassar, Universitas Hasanuddin.

Khoriyah, A. 2015. Karakteristik Api Syngas pada Gasifikasi Sistem Downdraft dengan Oksigen
Sebagai Gasifying Agent Berbahan Baku Biomassa. Jember: Universitas Jember.

Nisandi. 2007. Pembuatan dan pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Briket Arang dan Asap Cair,
Seminar Nasional Teknologi (SNT 2007), Yogyakarta.
Zulnuraini. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep, Implementasi dan Pengembangannya di Sekolah
Dasar di Kota Palu. Jurnal DIKDAS. Vol. 1(1).

You might also like