Strategi Bisnis Pt. X Dalam Pengembangan Apotek Jaringannya Di Karawang
Strategi Bisnis Pt. X Dalam Pengembangan Apotek Jaringannya Di Karawang
Strategi Bisnis Pt. X Dalam Pengembangan Apotek Jaringannya Di Karawang
X DALAM PENGEMBANGAN
APOTEK JARINGANNYA DI KARAWANG
ABSTRACT
The purpose of this study is to identify internal factors and external factors of X company,
analyze alternative business strategy, and to establish the implementation business strategy of X
Company in developing his network pharmacy in Karawang through a descriptive analysis
approach. The analytical tools used are SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threat),
Porter's Five Forces Analysis and QPSM (Quantitative Strategic Planning Matrix) to determine
selected strategy. The primary and secondary data were used for this study. The SWOT analysis
showed weighted values of 1.23: -0.10 so the company position described in the SWOT diagram is
in quadrant II, the diversification strategy, indicating that this company is still in growth and
developmen phase while, through the SWOT analysis, 4 alternative strategies could be concluded
i.e. (1) Increase skills and the number of human resources to improve pharmaceutical care; (2)
Increase pharmacy promotions that emphasize product sales with Delivery Orders; (3) Establish
cooperation with BPJS Health as a partner pharmacy; (4) Increase the kinds of products at
competitive prices. Based on QSPM analysis the selected strategy in the formulation of PT.X
business strategy is to increase the promotion of pharmacies that emphasizes product sales with
Delivery Orders, where this strategy has the highest TAS value of 6.31. The program that can be
run from this selected strategy is (a) utilize the use of technology and social media to carry out
online promotions (b) promoting free shipping of drugs to consumers (c) cooperating with the
online application.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor intenal dan faktor eksternal PT X, dan
menganalisis alternatif strategi bisnis serta menetapkan implementasi strategi bisnis PT. X dalam
mengembangkan apotek jaringannya di Karawang melalui pendekatan analisis deskriptif.
Berdasarkan metode analisis yang digunakan yaitu, analisis SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities, and Threat), analisis persaingan bisnis dengan menggunakan Lima kekuatan
persaingan Michael Porter dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk menentukan
strategi terpilih. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil analisa
SWOT diperoleh nilai faktor internal dan faktor eksternal masing-masing sebesar (1.23: -0,10)
sehingga posisi perusahaan yang digambarkan dalam diagram SWOT berada pada kuadran II, yaitu
strategi diversifikasi. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh empat alternatif strategi, yaitu (1)
Meningkatkan Skill dan jumlah SDM untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian.(2)
Meningkatkan promosi apotek yang menitikberatkan penjualan produk dengan Delivery Order. (3)
Menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai apotek rekanan. (4) Meningkatkan jenis
produk dengan harga yang kompetitif.. Berdasarkan analisis QSPM strategi terpilih dalam
perumusan strategi bisnis PT.X adalah meningkatkan promosi apotek yang menitikberatkan
penjualan produk dengan Delivery Order, dimana strategi ini memiliki nilai TAS tertinggi yaitu
93
sebesar 6.31. Adapun program yang dapat dijalankan dari stategi terpilih ini yaitu (a)
memanfaatkan penggunaan teknologi dan media sosial untuk melakukan promosi online. (b)
melakukan promosi gratis biaya pengiriman obat kepada konsumen. (c) melakukan kerjasama
dengan aplikasi ojek online.
94
pengembangan dalam bisnis apoteknya, di HASIL DAN PEMBAHASAN
mana berawal hanya memiliki satu buah Dalam penelitian ini untuk memperoleh
apotek dan hingga kini sudah memiliki 5 strategi bisnis PT X dalam mengelola apotek
apotek jaringan yang tersebar di wilayah jaringannya dilakukan dengan menggunakan
Karawang Timur. pendekatan analisa SWOT dan QSPM.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin Analisa SWOT digunakan untuk mengetahui
melihat bagaimana PT.X dalam menetapkan faktor-faktor internal dan eksternal, sehingga
strategi bisnis apotek dalam pengembangan dapat diketahui faktor-faktor kekuatan,
apotek-apotek jaringannya, baik dalam kelemahan, peluang, dan ancaman. Dengan
alternatif strategi, dan implementasinya, agar dilakukan pembobotan IFE dan EFE maka
mempunyai keunggulan bersaing yang diketahui existing position PT X dan alternatif
kompetitif dan berkelanjutan. strategi yang dapat diterapkan oleh PT X
dalam pengembangan apotek jaringannya.
METODE Selanjutnya alternatif strategi yang diperoleh
Metode penelitian ini menggunakan dianalisis dengam QSPM unuk mengetahui
metode Deskriptif – Kualitatif, yaitu suatu strategi terpilih dari alternatif-alternatif
penelitian yang menggambarkan keadaan strategi tersebut.
obyek yang diteliti, dengan instrumen Tabel 1. Faktor-Faktor Internal PT X
penelitian berupa observasi pengamatan
No KEKUATAN KELEMAHAN
secara langsung, wawancara kepada 1. Keramahan Pelayanan Belum adanya konseling
2. Pasien dapat memesan Stok alat kesehatan dan
responden mengenai lingkungan eksternal dan obat ke apotek dan perlengkapan bayi yang
diantar kerumah masih sedikit
lingkungan internal PT.X, kuesioner dan 3 Bangunan milik sendiri Turnover karyawan tinggi
4 Fasilitas parkir luas Stok obat dan keluar masuk
Focus Group Discussion (FGD), dimana FGD obat tidak tercatat dengan
baik
dapat diartikan sebagai wawancara 5 Letak apotek yang Jumlah SDM yang kompeten
stategis dekat dengan masih sangat sedikit
berkelompok dengan tujuan menghasilkan perumahan
95
4 Segmentasi pasar yang Persaingan harga yang ketat O4 Segmentasi pasar yang luas 0.05
luas O5 Sistem pembayaran kredit dan 0.05
5 Sistem pembayaran kredit Bermunculan pesaing baik diskon yang diberikan oleh PBF
dan diskon yang apotek mandiri maupun T1 Perizinan Apotek yang rumit 0.12
diberikan oleh PBF apotek waralaba T2 Program JKN 0.11
T3 Regulasi terbaru mengenai 0.10
ANCAMAN
(THREAT)
tenaga teknis kefarmasian
T4 Persaingan harga yang ketat 0.09
Setelah faktor-faktor strategis internal T5 Bermunculan pesaing baik 0.12
apotek mandiri maupun apotek
dari PT X diidentifikasi, selanjutnya faktor- waralaba
faktor tersebut masing-masing diberikan Total 1,00
(STRENGTH)
KEKUATAN
(tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). apotek dan diantar kerumah
S3 Bangunan milik sendiri 3
Faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar
S4 Fasilitas parkir luas 3
pada apotek jaringan PT X bobot yang tinggi. S5 Letak apotek yang stategis dekat 4
dengan perumahan
W1 Belum adanya konseling 3
W2 Stok alat kesehatan dan 2
Tabel 3. Pembobotan Faktor Internal PT X
KELEMAHAN
sedikit
FAKTOR INTERNAL BOBOT W3 Turnover karyawan tinggi 2
S1 Keramahan Pelayanan 0.14 W4 Stok obat dan keluar masuk obat 3
S2 Pasien dapat memesan obat 0.14 tidak tercatat dengan baik
(STRENGTH)
KEKUATAN
masih sedikit
W3 Turnover karyawan tinggi 0.05 O1 Perkembangan perumahan yang 3
(OPPORTUNITY)
96
5 kredit dan diskon
yang diberikan oleh
Tabel 7. Rekapitulasi Nilai IFE PT X PBF
Total Skoring 1.33
FAKTOR INTERNAL BOBOT RATIN SKOR
T Perizinan Apotek 0.12 3 0.36
G 1 yang rumit
S Keramahan 0.14 3 0.42 T Program JKN 0.11 3 0.33
1 Pelayanan 2
S Pasien dapat 0.14 4 0.56 T Regulasi terbaru 0.10 2 0.20
ANCAMAN
(THREAT)
KEKUATAN (STRENGTH)
2 teknologi
O Meningkatknya 0.07 3 0.21
3 swamedikasi
O Segmentasi pasar 0.05 3 0.15
4 yang luas
O Sistem pembayaran 0.05 2 0.10
Gambar 1. Diagram SWOT PT X
97
Berdasarkan analisa SWOT PT X dan Alternatif Strategi
Bobo 1 2 3 4
Faktor Utama
t A A A A TAS
digambarkan dalam diagram SWOT PT X S
TAS
S
TAS
S
TAS
S
Kekuatan (S)
maka strategi yang diarahkan untuk PT X Keramahan
0.14 4 0.56 3 0.42 2 0.28 2 0.28
Pelayanan
adalah strategi diversifikasi. Pasien dapat
memesan obat 3 0.42
0.14 2 0.28 4 0.56 2 0.28
ke apotek dan
diantar kerumah
Berdasarkan hasil diagram SWOT Bangunan milik
0.11 2 0.22 3 0.33 3 0.33 3 0.33
sendiri
diatas, PT X berada pada posisi Kuadran II, Fasilitas parkir
0.10 2 0.20 2 0.20 3 0.30 3 0.30
luas
selanjutnya dirumuskan alternatif-alternatif Letak apotek
yang stategis
0.15 3 0.45 4 0.60 3 0.45 3 0.45
dekat dengan
strategi menggunakan matriks SWOT yaitu perumahan
Kelemahan (W)
dengan menggunakan strategi Strenght-Threat Belum adanya
0.07 4 0.28 3 0.21 2 0.14 2 0.14
konseling
(ST). Stok alat
kesehatan dan
perlengkapan 0.05 2 0.10 2 0.10 2 0.10 4 0.20
bayi yang masih
Tabel 9. Matriks SWOT PT X sedikit
Turnover
0.05 2 0.10 2 0.10 3 0.15 2 0.10
karyawan tinggi
Stok obat dan
keluar masuk
KEKUATAN (S) obat tidak 0.09 4 0.36 4 0.36 3 0.27 3 0.27
tercatat dengan
INTERNAL S1 Keramahan Pelayanan baik
S2 Pasien dapat memesan obat ke Jumlah SDM
yang kompeten
apotek dan diantar kerumah masih sangat
0.10 4 0.40 3 0.30 3 0.30 2 0.20
S3 Bangunan milik sendiri sedikit
Peluang (O)
S4 Fasilitas parkir luas Perkembangan
S5 Letak apotek yang stategis dekat perumahan yang 0.15 3 0.45 4 0.60 3 0.45 3 0.45
cukup pesat
EKSTERNAL dengan perumahan Perkembangan
0.14 3 0.42 4 0.56 2 0.28 2 0.28
teknologi
Meningkatknya
0.07 4 0.28 3 0.21 2 0.14 3 0.21
THREAT (T) STRATEGI (ST) swamedikasi
Segmentasi
T Perizinan Apotek yang 1. Meningkatkan Skill dan 0.05 3 0.15 3 0.15 2 0.10 3 0.15
pasar yang luas
1 rumit jumlah SDM untuk Sistem
T Program JKN meningkatkan pelayanan pembayaran
kredit dan
2 kefarmasian. 0.05 2 0.10 2 0.10 3 0.15 4 0.20
diskon yang
T Regulasi terbaru 2. Meningkatkan promosi diberikan oleh
3 mengenai tenaga teknis apotek yang PBF
Ancaman (T)
kefarmasian menitikberatkan penjualan
Perizinan
T Persaingan harga yang produk dengan Delivery Apotek yang 0.12 3 0.36 2 0.24 2 0.24 2 0.24
4 ketat Order. rumit
3. Menjalin kerjasama dengan Program JKN 0.11 2 0.22 2 0.22 4 0.44 2 0.22
T Bermunculan pesaing Regulasi terbaru
5 baik apotek mandiri BPJS Kesehatan sebagai mengenai tenaga
apotek rekanan. 0.10 4 0.40 3 0.30 2 0.20 2 0.20
maupun apotek teknis
4. Meningkatkan jenis produk kefarmasian
waralaba
Persaingan
dengan harga yang 0.09 2 0.18 3 0.27 2 0.18 4 0.36
harga yang ketat
kompetitif. Bermunculan
pesaing baik
apotek mandiri 0.12 3 0.36 4 0.48 3 0.36 3 0.36
maupun apotek
waralaba
5.87 6.31 5.14 5.36
Tabel 10. Matriks Perencanaan Strategi
Kuantitatif (QSPM) PT X
98
Berdasarkan hasil analisis matriks a. Peluang:
perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) PT X Perkembangan perumahan yang cukup
yang telah dievaluasi diatas, maka diperoleh pesat, Perkembangan teknologi,
strategi terpilih yaitu Meningkatkan promosi Meningkatnya swamedikasi, Segmentasi pasar
apotek yang menitikberatkan penjualan luas, serta Sistem pembayaran kredit dan
produk dengan Delivery Order, dengan nilai diskon yang diberikan oleh PBF.
TAS tertinggi yaitu sebesar 6.31. b. Ancaman:
Perizinan apotek yang rumit, Program
KESIMPULAN
JKN, Regulasi terbaru mengenai tenaga teknis
Berdasarkan hasil penelitian yang kefarmasian, Persaingan harga yang ketat,
telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan serta Bermunculan pesaing baik apotek
sebagai berikut : mandiri maupun apotek waralaba.
1. Identifikasi lingkungan internal PT X 3. Strategi Bisnis PT X
diperoleh dari wawancara dan FGD Dari hasil analisa SWOT yang
diperoleh lima faktor kekuatan dan dilakukan, diperoleh diagram SWOT PT X
kelemahan, yaitu berada pada kuadran II,, strategi bisnis
a. Kekuatan: diarahkan untuk PT X adalah strategi
Keramahan Pelayanan, Pasien dapat diversifikasi, dengan perumusan-perumusan
memesan obat ke apotek dan diantar kerumah, strategi menggunakan strategi Strenght-Threat
Bangunan milik sendiri, Fasilitas parkir luas, (ST). Adapun perumusan-perumusan strategi
dan Letak apotek yang stategis dekat dengan sebagai berikut:
perumahan a. Meningkatkan Skill dan jumlah SDM
b. Kelemahan: untuk meningkatkan pelayanan
Belum adanya konseling, Stok alat kefarmasian.
kesehatan dan perlengkapan bayi yang masih b. Meningkatkan pemasaran apotek yang
sedikit, Turnover karyawan tinggi, Stok obat menitikberatkan penjualan produk dengan
dan keluar masuk obat tidak tercatat dengan Delivery Order.
baik, dan Jumlah SDM yang kompeten masih c. Menjalin kerjasama dengan BPJS
sangat sedikit. Kesehatan sebagai apotek rekanan.
2. Identifikasi lingkungan eksternal PT X d. Meningkatkan jenis produk dengan harga
diperoleh dari wawancara dan FGD yang kompetitif
diperoleh lima faktor peluang dan
ancaman, yaitu
99
4. Implementasi Strategi Bisnis PT X Berkelanjutan. Yogyakarta: Gadjah Mada
Meningkatkan pemasaran apotek yang University Press.
menitikberatkan penjualan produk dengan 4. Heriyanto, Meyzi Heriyanto. Analisis
Delivery Order. Strategi Bersaing Industri Bisnis
Program : Farmasi/Apotek Di Kota Pekanbaru. JOM
a. Memanfaatkan penggunaan teknologi dan FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015.
media sosial untuk melakukan pemasaran Universitas Riau.
online.
b. Melakukan promosi gratis biaya
pengiriman obat kepada konsumen.
c. Melakukan kerjasama dengan aplikasi
ojek online.
DAFTAR PUSTAKA
100