Kelompok 207 - ARTIKEL ILMIAH

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

EDUKASI VAKSIN COVID-19 MELALUI PROGRAM KKN-IPE UNIVERSITAS

AIRLANGGA DENGAN MEDIA VIDEO PODCAST DI DESA KARE, MADIUN

Ananda Muhammad, Ni Wayan Yustika Agustin Darki, Arinindya Rizqi Febriana,


Rosda Rodhiyana, Yuni Wira Yasa, Dhea Saphira Salsabila, Nilasari Dewi Aisyah Gusti
Arum, Ghilman Ihsanurrahman, Ina Karuniawati, Virna Far Eliza

Universitas Airlangga, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata BBM UNAIR 63 Lembaga


Pengabdian Masyarakat, Universitas Airlangga Kampus C UNAIR, Jl. Mulyorejo, Surabaya
Jawa Timur, Indonesia, 60115

ABSTRACT
Vaccination is one of the possible ways to prevent the spread of the COVID-19 pandemic to
spread out. Researchers from various countries are trying to find and develop a vaccine for
COVID-19 because the SARS-CoV-2 corona virus has infected more than 100 million people
world wide, with a death until 2.1 million. The COVID-19 vaccine has been successfully
found and started to be distributed, but many people do not have more knowledge and
understanding regarding the COVID-19 vaccination. There are reasons that cause people to
refuse vaccinate COVID-19 because they are worried and afraid that the COVID-19 vaccine
will have a bad impact on their bodies. One of the work programs of the KKN-IPE is to
provide education to the public about COVID-19 vaccination. Education is delivered in the
form of podcast recordings on YouTube videos that can be accessed by the community. This
activity is expected to be able to educate the public about COVID-19 vaccination so that
people are not afraid and worried anymore when vaccinating COVID-19. In addition, this
activity is expected to accelerate the process of handling with COVID-19 by the government.

Keywords: COVID-19, Vaccine, Podcast

ABSTRAK
Vaksinasi merupakan salah satu cara yang sangat memungkinkan untuk mencegah semakin
luasnya penyebaran pada pandemi COVID-19. Peneliti dari berbagai negara berusaha untuk
menemukan dan mengembangkan vaksin COVID-19 karena virus corona SARS-CoV-2 telah
menginfeksi lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia, dengan angka kematian menembus
hingga 2,1 juta jiwa. Vaksin COVID-19 sudah berhasil ditemukan dan mulai didistribusikan,
namun banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan dan pemahaman lebih terkait
vaksinasi COVID-19. Adapun alasan yang mengakibatkan masyarakat tidak melakukan
vaksinasi COVID-19 karena khawatir dan takut jika vaksin COVID-19 akan berdampak
buruk pada tubuh mereka. Salah satu program kerja dari kegiatan KKN-IPE adalah
memberikan edukasi pada masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19. Edukasi disampaikan
dalam bentuk rekaman podcast berupa video YouTube yang dapat diaskes oleh masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19 agar
masyarakat tidak takut dan khawatir lagi saat melakukan vaksinasi COVID-19. Selain itu
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memperlancar proses penanggulangan COVID-19
yang dilakukan pemerintah.

Kata kunci: COVID-19, Vaksin, Podcast


PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2019 muncul suatu pandemi yang berasal dari Wuhan, China yang dikenal
sebagai COVID-19. Tidak hanya di China, pandemi tersebut menyebar ke seluruh penjuru
dunia, termasuk Indonesia. COVID-19 disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 atau disingkat SARS-CoV-2 yang menyerang saluran pernafasan. Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui. Menurut data dari WHO, saat ini virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi
lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia, dengan angka kematian menembus hingga 2,1 juta
jiwa.

Virus corona ini merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke beberapa negara.
Melihat situasi seperti ini, salah satu cara yang sangat memungkinkan untuk mencegah
penyebaran COVID-19 adalah dengan pengembangan pembuatan vaksin. Virus SARS-CoV-
2 menyebar dari manusia ke manusia. Menariknya, rantai penularan dari manusia ke manusia
ini dapat terputus dengan salah satu cara yaitu pemberian vaksin. Vaksinasi adalah upaya
negara dalam melindungi masyarakatnya dari ancaman pandemi COVID-19 dan demi
tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity. Vaksin tidak hanya memberikan
perlindungan bagi orang-orang yang divaksinasi, tetapi juga bagi masyarakat luas dengan
mengurangi penyebaran penyakit dalam suatu populasi.

Setelah hampir satu tahun para peneliti dari berbagai negara berjuang untuk menemukan dan
mengembangkan vaksin, akhirnya sekarang vaksin COVID-19 sudah berhasil ditemukan dan
mulai didistribusikan. Namun masih banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan
dan pemahaman lebih terkait vaksinasi COVID-19. Bahkan sempat beredar berita bahwa
vaksin COVID-19 berbahaya bagi tubuh manusia. Alhasil, ada beberapa masyarakat yang
tidak mau diberi vaksin dengan alasan bahwa mereka takut jika vaksin COVID-19 akan
berdampak buruk pada tubuh mereka. Hal itu pasti akan menghambat proses penanggulangan
COVID-19 yang dilakukan pemerintah dalam bentuk vaksinasi ini.

Sebagai bagian dari civitas akademika yang memiliki tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi,
kami mahasiswa Universitas Airlangga terpanggil untuk turut berkontribusi bersama dalam
menghadapi COVID-19. Dengan melihat situasi warga Desa Kare, Kecamatan Kare,
Kabupaten Madiun, kami kelompok 207 Koordinator 9 melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, maka kami mengambil salah satu program yang fokus pada
pemberian edukasi kepada masyarakat terkait Vaksinasi COVID-19 yaitu dengan
melaksanakan sosialisasi kesehatan. Karena anggota kelompok kami berasal dari berbagai
daerah yang berbeda, maka program sosialisasi kesehatan ini dilaksanakan dengan metode
Online. Dengan kegiatan ini kami dapat membantu pemerintah dalam menggalakkan
pemberian Vaksin COVID-19, karena semakin masyarakat paham dan memiliki bekal
pengetahuan, maka mereka akan semakin yakin untuk melakukan vaksinasi COVID-19.

METODE PENGABDIAN MASYARAKAT


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN-IPE) ke-63 diselenggarakan
pada masa pandemi COVID-19. Tepatnya dilaksanakan pada 18 Januari-13 Februari 2021 di
Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sasaran kegiatan ini adalah
masyarakat umum. Salah satu program kerja dari kegiatan KKN-IPE adalah memberikan
edukasi pada masyarakat mengenai urgensi vaksinasi COVID-19. Edukasi disampaikan
dalam bentuk rekaman podcast berupa video YouTube yang dapat diakses oleh masyarakat
maupun mahasiswa.

Persiapan pembuatan video podcast vaksinasi COVID-19 diawali dengan mencari


narasumber yang kompeten di bidangnya. Adapun pemateri yang bersedia untuk menjadi
narasumber adalah Dr. Dominicus Husada, dr, DTM&H, Sp.A (K), Staf Ilmu Kesehatan
Anak FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Setelah menentukan jadwal rekaman via
zoom, penanggungjawab kegiatan edukasi vaksinasi COVID-19 menyusun beberapa
pertanyaan yang sekiranya menjadi perbincangan di masyarakat umum. Selanjutnya
dilakukan pembagian tugas untuk mengajukan pertanyaan pada pemateri.

Mekanisme podcast berupa tanya jawab pertanyaan ringan seputar definisi vaksin, cara kerja
dan fungsinya, siapa yang berhak mendapat vaksin hingga membahas seputar halal dan
kekhawatiran mengenai efek samping vaksin. Setelah video rekaman selesai dibuat,
selanjutnya diedit dan diunggah pada platform YouTube. Adapun untuk sosialisasinya
dilakukan melalui bantuan pihak Karang Taruna Desa Kare dengan menyebarkan link
YouTube ke grup-grup masyarakat setempat. Semua pembahasan yang dikupas dalam sesi
podcast dapat disimak melalui channel YouTube KKN Desa Kare 207.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali berita yang beredar di media sosial tentang
vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia. Mulai dari keamanannya, cara kerjanya dan
kehalalannya. Sehingga dalam melaksankan program edukasi mengenai vaksinasi COVID-
19, kami menyajikan materi dengan narasumber Dr. Dominicus Husada, dr, DTM&H, Sp.A
(K) yang merupakan Kepala Divisi Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK
UNAIR-RSUD Dr. Soetomo. Adapun beberapa poin yang disampaikan oleh Dr. Dominicus
Husada kami kemas dalam bentuk video podcast tanya jawab dan kami publikasikan melalui
media sosial seperti YouTube, Instagram, dan juga melalui Whatsapp group yang
didalamnya terdiri atas Kepala Desa, Koordinator Dosen Pendamping Lapangan (DPL) 9
yaitu Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes., S.Bio., CCD, Pengurus Karang Taruna Desa
Kare, anggota kelompok 179, 180 dan 207 KKN-IPE Universitas Airlangga.

COVID-19 merupakan virus jenis baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya dengan
peningkatan jumlah kasus yang terbilang sangat cepat. Menurut data dari Kemenkes,
pertanggal 7 Februari 2021, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 1,15 juta
terkonfirmasi positif, 939.000 sembuh, dan 31.393 jiwa meninggal. Dikarenakan virus ini
merupakan virus jenis baru, maka sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menangani
virus ini. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus ini,
seperti perilaku mencuci tangan minimal 20 detik, menjaga jarak 1-2 meter, memakai
masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selain itu, vaksinasi merupakan
salah satu solusi untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang belum ditemukan obatnya
seperti COVID-19.

Edward Jenner mengembangkan vaksin pertama pada 1796 yaitu menggunakan cacar sapi
untuk diinokulasi terhadap cacar. Hal itulah yang akhirnya menjadi suatu agen pemberantas
cacar secara global. Sejak saat itulah vaksin telah membantu menekan penyebaran beberapa
penyakit menular seperti polio dan cacar. Vaksin adalah bahan antigenic yang digunakan
untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Adapun beberapa tujuan dari
vaksinasi COVID-19, yaitu membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity,
menurunkan kesakitan dan kematian akibat COVID-19, melindungi dan memperkuat sistem
kesehatan secara menyeluruh, menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial
ekonomi.

Mekanisme kerja vaksin yaitu dengan mempengaruhi respon imun, yaitu sel-sel memori yang
bersifat melindungi dan telah terbentuk pada waktu sebelumnya (Ellis, 1988). Setiap kali ada
benda asing yang masuk ke tubuh kita seperti virus atau bakteri akan langsung membentuk
sistem imunitas tubuh. Sistem imunitas ini mengenal molekul (antigen) yang unik dari bakteri
atau virus yang merangsang terbentuknya antibodi. Antibodi juga dapat terbentuk setelah
melakukan vaksinasi yang dapat membantu untuk melawan suatu penyakit. Antibodi akan
terbentuk apabila sel pengahasil antibodi (limfosit-B) telah berfungsi dengan baik.

Vaksinasi ini digunakan agar tubuh mengenali virus atau bakteri yang menyebabkan
penyakit. Setelah tubuh mengenali virus tersebut maka tubuh akan memproduksi antibodi
untuk melawan virus atau bakteri tersebut. Ketika sistem pertahanan tubuh sudah mengenali
virus yang pernah masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan mengingat penyakit dan cara
melawannya. apabila terserang kembali, maka antibodi dapat segera menghancurkan virus
atau bakteri sebelum kita jatuh sakit. Cakupan imunisasi yang tinggi akan menciptakan
kekebalan kelompok atau herd immunity. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
baik tidak akan tertular dan tidak menularkan infeksi ke orang lain. Semakin besar proporsi
orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, maka semakin sedikit orang yang
akan terinfeksi virus ini. Setidaknya diperlukan 70% dari jumlah populasi agar dapat
mencapai kekebalan kelompok yang baik.

Saat ini telah ditemukan dan mulai didistribusikan vaksin COVID-19. Proses penemuan
vaksin ini telah melalui proses yang panjang. Vaksin yang beredar telah melalui proses uji
keamanan, uji efektivitas dan uji klinis yang ketat sebelum disetujui untuk diproduksi dan
digunakan. Namun untuk pengembangan vaksin COVID-19 relatif cepat karena teknologi
yang digunakan dikembangkan sejak 2003 untuk virus corona lain. Selain itu, ada kolaborasi
kuat antara kemajuan teknologi, sumber daya, dan para ilmuwan. Pemerintah telah
menetapkan enam jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi di Indonesia
yaitu Bio Farma, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Keenam vaksin
tersebut diproduksi oleh perusahaan lokal dan internasional. Vaksin COVID-19 di Indonesia
sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Dalam Fatwa MUI Nomor: 02 Tahun 2021
Tentang Produk Vaksin COVID-19 dari Sinovac Life Science Co. LTD China dan PT Bio
Farma (Persero), MUI menyatakan bahwa vaksin tersebut hukumnya halal dan suci.

Gambar 1. Cuplikan Video Sosialisasi Vaksin Covid-19


Gambar 2. Fatwa MUI Tentang Produk Vaksin COVID-19

PENUTUP
Kesimpulan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 207 yang dilaksanakan di Desa Kare,
kecamatan Kare, Kabupaten Madiun telah berhasil dilaksanakan. Salah satu program
kerjanya yaitu edukasi tentang vaksin COVID-19 kepada seluruh masyarakat di desa Kare
melalui media sosial seperti Youtube, Instagram, dan Whatsapp group. Kegiatan tersebut
bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19 agar masyarakat
tidak takut dan khawatir lagi saat melakukan vaksinasi COVID-19. Selain itu dengan
kegiatan ini diharapkan dapat memperlancar proses penanggulangan COVID-19 yang
dilakukan pemerintah. Adapun kesimpulan yang kami dapat dari hasil diskusi bersama
dengan Dr. Dominicus Husada, dr, DTM&H, Sp.A (K), yaitu COVID-19 merupakan virus
jenis baru yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Salah satu cara untuk mencegah
penyebaran infeksi virus ini adalah dengan program vaksinasi. Vaksinasi ini digunakan agar
tubuh dapat mengenali virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit. Saat ini telah
ditemukan dan mulai didistribusikan vaksin COVID-19. Pemerintah Indonesia telah
menetapkan enam jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi di Indonesia
yaitu Bio Farma, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Keenam vaksin
tersebut diproduksi oleh perusahaan lokal dan internasional, Vaksin Sinovac yang saat ini
sedang didistribusikan di Indonesia telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Dalam
Fatwa MUI Nomor: 02 Tahun 2021 menyatakan bahwa vaksin COVID-19 halal dan suci.
Vaksin COVID-19 juga telah melalui proses uji keamanan, uji efektivitas dan uji klinis yang
ketat sebelum disetujui untuk diproduksi dan digunakan, sehingga masyarakat tidak perlu
khawatir lagi terhadap keamanan vaksin COVID-19.

Saran
Dengan terlaksananya program Kuliah Kerja Nyata di Desa Kare, Kecamatan Kare,
Kabupaten Madiun menjadi bukti kegiatan pengabdian masyarakat. Masyarakat baik yang
berada di lokasi KKN maupun masyarakat luas yang melihat hasil dari program kerja kami
diharapkan untuk dapat mengambil ilmu dan manfaat akan pentingnya vaksin COVID-19.
Harapannya semoga masyarakat dapat tetap berdaya, berkarya dan berkembang di tengah
pandemi COVID-19 serta menerapkan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya penyebaran virus
yang mematikan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Husada, D. 2020. “Vaksin SARS-CoV-2” dalam J Indon Med Assoc, Volume 70, Nomor 10,
Halaman 228-242

Makmun, Armanto., Siti Fahilah Hazhiyah. 2020. Tinjauan terkait pengembangan vaksin
covid-19. Molucca medica, Volume 13, No 2.

Mandal, 2012, Sejarah Vaksin, News Medical Life Sciences. [online]. Tersedia
(http://www.news-medical.net/health/Vaccine-History-(Indonesian).aspx). Halaman 2-
5.

Putra, I. M. D. C., Maria Regina Ayu Tri Wina Yuhari. 2020. “Edukasi Covid-19 Melalui
Program KKN ISI Denpasar Untuk Mewujudkan Karakter Anak Yang Sadar
Kebersihan Di Desa Carangsari”. SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Volume 8, No 2, Halaman 78-83.

Sari, I. P., Sriwidodo. 2020. “Perkembangan Teknologi Terkini dalam Mempercepat Produksi
Vaksin Covid-19”. Majalah Farmasetika,Volume 5, No 5, Halaman 204-217.

Setiawan, Raden Budi. 2012. “Efektivitas Vaksin Dari Bakteri Mycobacterium Fortuitum
Yang Diinaktivasi Dengan Pemanas Untuk Mencegah Penyakit Mycobacteriosis Pda
Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy)”. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, Volume 3,
Nomor 1.

You might also like