Pengaruh Asosiasi Merek Dan Persepsi Kualitas Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Iphone Apple)
Pengaruh Asosiasi Merek Dan Persepsi Kualitas Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Iphone Apple)
Pengaruh Asosiasi Merek Dan Persepsi Kualitas Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Iphone Apple)
Oleh :
Heriyanto1, Adil Fadillah2
1
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
2
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
email : [email protected]
ABSTRACT
HERIYANTO. NPM :10120024. The effect of brand association and perceive quality
on brand loyalty.. case study on handphone iPhone Apple. Kesatuan university
collage program marketing management economics Bogor Under the guidance of
ADIL FADILLAH.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi yaitu suatu jenis penelitian
yang melihat hubungan atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain serta
melakukan pengujian hipotesis dengan penggunaan data-data yang terukur dan alat
analisis. Dari penelitian ini akan diperoleh kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan 2 9dua) metode
penelitian menurut tingkat eksplansinya yaitu
1. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri;
2. Penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dalam pengolahan dan analisis data, penulis menggunakan analisis
regresi berganda yang merupakan pengembangan dari analisis regresi
sederhana, kegunaannya adalah untuk meramalkan varabel terkait (Y)
apabila variabel-variabel bebasnya (X) dua atau lebih, untuk mempermudah
penyimpulan nantinya penulis menggunakan rumus korelasi produk moment
untuk menguji hipotesisnya, yaitu uji signifikan dua pihak dengan
menggunakan level of significant 10%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai “Pengaruh
Asosiasi Merek dan Persepsi Kualitas terhadap Loyalitas Merek: Studi Kasus Pada
Konsumen Pengguna Handphone iPhone Apple”. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 100 orang konsumen pengguna handphoe iPhone Apple.
Profil Responden
A. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pria 51 51.0 51.0 51.0
Valid Wanita 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dari tabel diatas terlihat responden yang terbanyak adalah pria yaitu sebesar
51%. Diikuti responden wanita yaitu sebesar 49%. Hal ini menunjukan bahwa
pengguna handphone iPhone Apple cendrung digunakan oleh pria.
B. Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, maka responden dapat dikarakteristikkan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Responden berdasarkan usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
th
17-19 3 3.0 3.0 3.0
20-22th 12 12.0 12.0 15.0
th
Valid 23-25 46 46.0 46.0 61.0
th
>25 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dari tabel diatas terlihat responden yang terbanyak adalah berusia antara 23-
25 tahun yaitu sebesar 46%. Diikuti responden berusia diatas 25 tahun yaitu sebesar
39%, antara 20-22 tahun sebesar 12%, dan dibawah 17-19 tahun sebesar 3%. Hal
ini menunjukan bahwa pengguna handphone iPhone Apple cendrung terjadi pada
usia dimana seseoang mencapai produktivitas kerja yaitu >23 tahun. Hal ini sangat
logis, karena rentang usia tersebut dimungkinkan seseorang telah memiliki
penghasilan lebih dan memahami betul tentang kegunaan dan gaya hidup.
C. Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan merupakan variabel sosial ekonomi yang menjadi symbol status
sosial seseorang di masyarakat. Status sosial yang dimiliki seseoang sangat
berpengaruh pada tingkat konsumsi seseorang, semakin tinggi status sosial
seseorang, maka akan cendrung mengkonsumsi produk-produk yang menunjukan
status sosialnya. Olehkarena itu, dalam penelitian ini pekerjaan digunakan sebagai
tambahan informasi untuk melengkapi hasil peneltian.
Berdasarkan pekerjaan, maka responden dapat dikarakteristikkan sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
pelajar/mahasiswa 18 18.0 18.0 18.0
Pegawai Negri Sipil 26 26.0 26.0 44.0
Valid Karyawan 41 41.0 41.0 85.0
Wiraswasta 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dari tabel diatas terlihat responden yang terbanyak adalah karyawan sebesar
41%, diikuti pegawai negri sipil sebesar 26%, pelajar/mahasiswa 18%, dan
wiraswasta sebesar 15%. Hal ini meunjukan handphone iPhone Apple lebih
cendrung digunakan oleh pegawai negri dan karyawan.
D. Berdasarkan penghasilan
Berdasarkan penghasilan, maka responden dapat dikarakteristikkan sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Responden berdasarkan penghasilan
Penghasilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
<Rp. 500.000 3 3.0 3.0 3.0
Rp. 500.000-Rp. 1000.000 7 7.0 7.0 10.0
Rp. 1000.000-Rp. 2000.000 12 12.0 12.0 22.0
Valid Rp. 2000.000-Rp.3000.000 53 53.0 53.0 75.0
>Rp. 3000.000 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer 2014
Uji Reliabilitas
Reliabilitas dari setiap skala perlu diuji untuk melihat konsistensi internalnya.
Validitas dan reliabilitas adalah konsep yang berbeda tetapi memiliki interelasi agar
instrumen yang digunakan dapat dianggap memadai dengan tujuan untuk
mengurangi kesalahan pengukuran.
Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali dalam Subekti, 2010). Tabel berikut ini menyajikan
hasil uji reliabilitas setiap butir pengukuran.
Tabel 4.41
Coefisien Cronbach Alpha
Variabel Cronbach's Alpha
Asosiasi Merek 0.654
Persepsi Kualitas 0.658
Loyalitas Merek 0.696
Sumber: Data primer 2014
Hasil uji realibilitas pada tabel diatas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan
yang digunakan adalah reliabel. Hal ini menunjukan dengan masing-masing butir
pertanyaan mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari >0,60.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner
dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pada uji validitas dikatakan valid apabila
nilai corrected item-total correlation > 0.30, menurut Sugiyono (2009, 178).
Butir kuisioner dikatakan valid jika r hitung positif serta r hitung > r tabel
(Ghozali, 2001). Hasil uji validitas seperti yang tampak pada tabel 4.42 dibawah:
Uji Validitas dengan menggunakan rumus Pearson sebagai berikut :
n( xy ) ( x)( y)
rxy
{n( x ) ( x) 2 }{n( y 2 ) ( y) 2 }
2
keterangan :
x Butir pertanyaan No ?
y jumlah skor keseluruha n butir pertanyaan
xy Total skor x.y
n jumlah responden
Dari tabel 4.42 dibawah dapat dilihat bahwa angka Corrected item-Total
correlation (r-hitung) untuk keseluruhan butir variabel bernilai positif serta lebih besar
dari r tabel 0,1975 (n=97, a=5%), maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir
dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
Tabel 4.42
Hail Uji Validitas
Dari hasil uji validitas pada tabel diatas menunjukan bahwa seluruh butir
pertanyaan yang digunakan adalah valid. Hal ini ditunjukan dengan masing-masing
butir pertanyaan mempunyai nilai signifikan < 0,05.
Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi
linier berganda. Pada dasarnya Analisis regresi berganda digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel asosiasi merek (X1), persepsi
kualitas (X2) terhadap loyalitas merek. Persamaan regresi linier berganda dalam
studi ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1+ cX2 + e
Keterangan: Y = loyalitas merek
X1 = asosiasi merek
X2 = persepsi kualitas
Dari hasil uji regresi berganda yang telah dilakukan diperoleh koefisien
regresi, nilai t hitung dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel
berikut :
Tabel 4.50
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2.658 2.860 .929 .355
1 asosiasi merek .528 .091 .485 5.813 .000 .509 1.965
persepsi
.401 .085 .393 4.717 .000 .509 1.965
kualitas
a. Dependent Variable: loyalitas merek
Sumber: Data primer 2014
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil ß1 = 0,528 (ß1 ≠ 0) dengan nilai t hitung
sebesar 5,813 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan t hitung > t tabel
(5,813> 1,984) maka H01 ditolak dan Ha1 diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara individu (partial) variabel X1 (asosiasi merek) mempengaruhi variabel
Y (loyalitas merek).
Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Loyalitas Merek
Tabel 4.50 diatas menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + bx2
Y = 2.658 + 0,401x1
Y = loyalitas merek
X2 = Persepsi kualitas
Konstanta sebesar 2.658 menyatakan bahwa jika tidak ada persepsi kualitas
(X2) X2 = 0 maka loyalitas merek (Y) adalah sebesar 2.658. koefisien regresi X2
sebesar 0,401 menyatakan bahwa setiap penguatan atau pelemahan persepsi
kualitas sebanyak 1 satuan, maka loyalitas merek juga akan bertambah atau
berkurang sebesar 0,401.
Berdasarkan tabel di atas, didapat hipotesis sebagai berikut:
H02 : ß2 = 0, artinya variabel persepsi kualitas tidak mempengaruhi loyalitas
merek .
Ha2 : ß2 ≠ 0, artinya persepsi kualitas merek mempengaruhi loyalitas merek
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil ß2 = 0,401 (ß1 ≠ 0) dengan nilai t hitung
sebesar 4,717 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan t hitung > t tabel
(4,717> 1,984) maka H02 ditolak dan Ha2 diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara individu (partial) variabel X2 (persepsi kualitas) mempengaruhi
variabel Y (loyalitas merek).
Nilai F seperti tampak pada tabel diatas adalah 92,792 dengan tingkat
signifikansi kurang dari 0,05. Karena 92,792 > ± 3,090 (nilai F tabel) dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
H0 : ß1, ß2 = 0 artinya variabel asosiasi merek dan persepsi kualitas tidak
berpengaruh terhdap loyalitas merek secara simultan.
Ha : ß1, ß2 ≠ 0 artinya variabel asosiasi merek dan persepsi kualitas
berpengaruh terhdap loyalitas merek secara simultan.
Dengan kata lain, model sudah memiliki kesesuaian yang baik dalam
memprediksikan pengaruh antar variabel yang menjadi perhatian dalam studi ini,
maka bisa diambil kesimpulan dari hasil analisis tersebut, yaitu : H0 ditolak dan Ha
diterima. Atau secara umum, peneliti dapat mengatakan bahwa variabel asosiasi
merek dan persepsi kualitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas merek secara simultan.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah diantara 0-1. Nilai yang mendekati satu berarti berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk
memprediksi variasi variabel dependen, jika nilai nilai R2 berkisar antara 0 sampai
dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan
fluktuasi variabel dependen menurut Ghozali(2005, 45). Nilai koefisien determinasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.51
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .810 .657 .650 1.291
a. Predictors: (Constant), persepsi kualitas, asosiasi merek
b. Dependent Variable: loyalitas merek
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka
diajukan saran serta implikasi manajerial yang dapat diterapkan, antara lain :
1. Melakukan strategi bundling pricing untuk membidik pangsa pasar indonesia agar
masuk kesemua kalangan pangsa pasar yang ada di Indonesia. Dengan
didasarkan pada apa yang diinginkan konsumen, serta terus melakukan inovasi
dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas handphone merek
iPhone Apple, sehingga kualitasnya tidak hanya sesuai dengan harapan
konsumen, melainkan dapat melebihi harapan konsumen.
2. Untuk penelitian yang selanjutnya disarankan peneliti melakukan penelitian diluar
dari variabel asosiasi merek dan persepsi kualitas serta mengkaji lebih jauh
terhadap produk elektronik khususnya handphone iPhone Apple, bukan hanya
pada loyalitas merek saja.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker ,1991. Brand Equity (Ekuitas Merek). dikutip oleh Christodoulides dan
Chernatony, 2007.
Aaker, D. A. 2007. Managing Brand Equity. The Free Press. New York.
Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, I Gde. 2007. “Pengaruh Elemen Ekuitas Merek
Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda.” Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No.2
Agustus 2007.a, Malang.
Durianto, Darmadi, dkk, 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, darmadi, sugiarto, dan lie joko budiman. 2004. Brand equity ten: strategi
memimpin pasar, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan.
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang .
Hardian, 2010..analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian
pada produk handphone Nokia, skripsi.
Keller, K.L. 2009, Marketing Management, 13th edition, Pearson Prentice. Hall, New
Jersey.
Kotler, Keller. 2007. Manajemen Pemasaran 1. Edisi keduabelas. Jakarta: PT
Indeks.
Kotler, Keller. 2007. Manajemen Pemasaran 2. Edisi keduabelas. Jakarta: PT
Indeks.
Kotler, P, 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2. Jakarta: PT Indeks
Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, 2007. Manajemen Pemasaran jilid 1 edisi 12,
Edisi Terjemahan. PT Mancanan Jaya Cemerlang.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta: Prenhallindo.
Lukluk, Atul H dan Jangkung Admadi Sulistyo Jatmiko, Pengaruh Brand Equity
Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen, (Studi Kasus Pengguma
Sepeda Motor Honda Pada MahasiswaUniversitas Muhammadiyah
Purworejo), Jurnal Analisis Bisnis dan Ekonomi Volume 4, No,2, Oktober
2006,hal. l29-141.
Marzuki, Metodologi Riset, Penerbit BPFE-UII, Yogyakarta, 2000.
Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami Konsumen.
ISBN 978-979-18531-6-3, Bogor: Kesatuan Press.
Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media.
Rahmawati, 2009. Manajemen Sumberdaya manusia, Penerbit Andi Jogjakarta
Rangkuti, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabe.sains Pemasaran
Indonesia, vol. 4 No. 1
Rangkuti, Freddy 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Business Recovery. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Subekti, 2010. Analisis citra merek dan kesadaran merek terhadap ekuitas merek
susu dalamkemasan Indomilk, Skripsi.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung
Sujianto, Agus Eko, 2009, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, Penerbit Prestasi.
Pustaka Publisher, Jakarta
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor : Glia. Indonesia
Anggota IKAPI.
SWA Edisi Juli 2005, “IBBA dan Usaha Membangun Merek”
Tjiptono, 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi Terjemahan. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia.