All in One TLPB
All in One TLPB
40’
50 30
1 2 3
10
100
4 5 6
50
Figure 9.6
6
• Fork lift carries all interdepartmental loads
• Cost of moving between adjacent departments is $1 and non
adjacent departments is $2
• Rooms that are diagonal are considered as adjacent
• Handling costs between department 1nad 2 is $50 x1 = $50
• Between 1 and 3 is $2x 100 = $200
7
n n
Cost = ∑ ∑ Xij Cij
i=1 j=1
= $570
8
Interdepartmental Flow Graph
100
50 30
1 2 3
10
100
4 5 6
50
Figure 9.6
9
• By bringing departments 1 and 3 together
• One possibility is switch 1and 2, which shows reduction in cost to
$480 of $ 90
10
Interdepartmental Flow Graph
30
50 100
2 1 3
50 100
50
4 5 6
Figure 9.7
11
n n
Cost = ∑ ∑ Xij Cij
i=1 j=1
= $480
12
Interdepartmental Flow Graph
30
50 100
2 1 3
50 100
50
4 5 6
Figure 9.7
13
Room 1 Room 2 Room 3
40’
15
1. Minimize distance traveled.
2. Maximize space utilization.
PABRIK/WILAYAH : TANGGAL :
ALTERNATIF : BIAYA :
LUAS : DINILAI OLEH :
KELEBIHAN BOBOT/NILAI KELEMAHAN BOOBOT/NILAI
Evaluasi Tataletak
Aspek-aspek pemeriksaan:
• Industrial Engineering, al:
• Mesin peralatan disusun, sehingga
• termanfaatkan maksimum (full capacity)
• dapat dijangkau untuk pemasokan bahan dan pemindahan
• maksimum efisiensi kerja operator (pergerakan)
• Fleksibilitas untuk perubahan produk
• Lokasi area service / peralatan penunjang kerja
• Kemudahan untuk supervisi
• dll
• Material Handling
• Keamanan dan kenyamanan pekerja
• Production Control
Evaluasi Untuk Perbaikan
• Indikator masalah tataletak (76 indikator):
• Umum
• Produksi
• Pemanfaatan Tenaga Kerja
• Pemindahan Bahan
• Pengiriman, Penerimaan, Gudang
1. Umum:
1) Gang atau lorong yang sesak
2) Keadaan yang terkesan penuh sesak
3) Laju kecelakaan yang tinggi
Evaluasi Untuk Perbaikan
2. Produksi:
1) Keterlambatan yang tidak jelas
2) Penumpukan barang setengah jadi tinggi
3) Lokasi pekerjaan yang berkaitan tersebar
4) Laju aliran tidak seimbang
5) Bangunan tersebar
6) Adanya dinding penyekat diantara tempat yang
berhubungan
7) Pengawasan dan penyeliaan sulit dilakukan
8) Banyaknya peralatan produksi yang menganggur
9) Banyaknya peralatan produksi yang kelebihan beban
10) Adanya hambatan kegiata operasi
11) Adanya lorong yang berbelok-belok / tidak lurus
• Indikator masalah Tataletak
4. Pemindahan bahan.
WHY
Category Measures
Physical state Solid, liquid, or gas
Size Volume; length, width, height
Weight Weight per piece, weight per unit
Shape volume
Condition Long and flat, round, square, etc.
Safety risk and risk of Hot, cold, wet, etc.
damage Explosive, flammable, toxic; fragile,
etc.
Move Characteristics
● Dari mana ke mana :
● Antar bangunan
● Antar Departemen/Pusat Kerja dalam satu
bangunan.
● Pola pergerakan:
● Vertical vs horizontal
● Garis lurus vs tidak garis lurus
Quantity
of
material
moved
Hig
h Conveyors Conveyors
AGV train
. Pallet Skids
Tote Pans
Shrink-Wrap/Stretch-Wrap
Intermodal Containers
How = Pengelolaan
What = Alat/Peralatan
Peralatan
Penanganan Bahan
4 Kelompok :
● Container dan unitizing equipment; Pallet, Skid
boxes, Tote pans; shink wrap, palletizers.
● Peralatan transportasi bahan (material
transport); Conveyor, Industrial Vechile, Monorail,
Hoists, Crane.
● Peralatan penyimpanan dan pengambilan
(storage dan retrieval); Block stacking. Doble deep
rack; walkie stacker, staddle reach truck.
● Peralatan identifikasi dan komunikasi
(Identification and communication) -🡪
koordinasi dan informasi kebutuhan
penanganan bahan ; bar coding, radio frequency
Containers: Tote pans
● Manual/Powered:
● Does the truck have manual or powered vertical
(lifting) and/or horizontal (travel) movement
capabilities.
● Manual => walk => operator provides the force
needed for lifting loads and/or pushing the vehicle.
● Powered => on-board power source (e.g., batteries)
used for lifting and/or travel.
Klasifikasi:
● Walk/Ride:
● For non-automated trucks, can the operator
ride on the truck (in either a standing or
sitting position) or is the operator required to
walk with the truck during travel.
Faktor
Alternatif Total /Nilai Skor
Alat PB Kesesu Biaya Biaya aaa aaa Terbobot
aian Investasi Operasional
A ? ? ? ? ? zzz
B ? ? ? ? ? zzz
C ? ? ? ? ? zzz
Bobot Yyy Yyy Yyy Yyy yyy
Faktor
● Model :
● Asumsi/kondisi:
● Variabel Keputusan:
● Xij = Peralatan tipe ke- i yang digunakan untuk pergerakan
ke j (j=1…N)
= 1, jika terpilih peralatan tipe ke – i digunakan untuk
pergerakan ke-j
= 0, jika tidak.
● Yi = Jumlah unit peralatan tipe ke – i yang dibutuhkan
● total biaya operasi variabel per periode peralatan tipe ke-i untuk
pergerakan ke – j.
cij merupakan hasil kali dari 3 unsur, yaitu:
(trips/periode) x (jarak/trip) x (Biaya/unit-jarak)
Jika tipe peralatan ke-i tidak mungkin melakukan pergerakan ke-j, maka
tetapkan nilai cij atau t ij suatu nilai yg sangat besar.
● Ti ditetapkan = 1
Tipe peralatan
Move 1 2 3
Ke-j
c1j t1j c2j t2j c3j t3j
0,72 X11 + 1,5 X12 + 0,15 X13 + …… + 0,15 X15 + 0,36 X16 ≤ Y1
0,24 X21 + 0,5 X22 + 0,12 X23 + …… + 0,05 X25 + 0,12 X26 ≤ Y2
Y2 = 1
machfud
Elemen2 Penetapan kapasitas (jumlah) kendaraan pengangkut.
• 3 Input :
• Kebutuhan angkutan atau kebutuhan material (bahan atau produk) yang harus
dibawa/diangkut.
• Jejaring atau lokasi atau rute perjalanan angkutan
• Parameter biaya yang berkaitan dengan investasi dan operasi.
• Mencari tradeoffs antara :
• penundaan pengangkutan atau pengiriman, atau penundaan angkutan sejumlah
material.
• pelaksanaan pengangkutan
• Aliran pergerakan kendaraan (bermuatan atau kosong) di dalam jejaring angkutan.
• Jumlah / kapasitas kendaraan pengangkut.
• Yang harus dicari untuk mencapai tujuan minimasi biaya / maksimasi
pelayanan.
Elemen Penetapan Kapasitas / Jumlah Kendaraan Pengangkut
G.F. List et al. / Transportation Research Part E 39 (2003) 209–227
Z1 = Total biaya :
Z2 = Biaya penalty berkaitan dengan mutu servis
z1 has four terms: (a) the ownership cost of the active vehicle fleet,
(b) the cost of additions to that fleet,
(c) the cost of deletions from that fleet, and
(d) the operating cost of using the fleet.
G.F. List et al. / Transportation Research Part E 39 (2003) 209–227
subject to:
X
t X
t% wm
qm ðsÞ þ Qdef
m
ðsÞ P Qm ðsÞ 8m; t ð3Þ
s¼1 s¼1
Xt Xt
qm ðsÞ þ Qdly
m ðsÞ ¼ Qm ðsÞ 8m; t ð4Þ
s¼1 s¼1
X
qm ðtÞ 6 xijk ðtÞ 8i; j; k; m; t ð5Þ
m2Mijk
X X
xjik ðtÞ ¼ xijk ðtÞ 8i; k; t ð6Þ
j6¼i j6¼i
X
xijk ðtÞdij 6 pk CðtÞVk ðtÞ 8k; t ð7Þ
ij
The model contains two objectives: z1 (total cost) and z2 (penalties related to service quality).
The equation for z1 has four terms: (a) the ownership cost of the active vehicle fleet, (b) the cost of
additions to that fleet, (c) the cost of deletions from that fleet, and (d) the operating cost of using
RESPONSI
TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN
PEMILIHAN PERALATAN
PENANGANAN BAHAN
DAN FLEET SIZING
BIAYA PENANGANAN BAHAN
PADA INDUSTRI
Menghitung Biaya Penanganan Bahan
1. Menentukan diagram alokasi area
2. Menghitung jarak antar aktivitas
3. Menghitung nilai aktivitas
4. Menentukan OMH/satuan jarak
5. Menghitung biaya penanganan bahan
jarak antar aktivitas
No Aktivitas Ruangan/Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
nilai aktivitas
1 1 2 5
2 2 4 5
3 4 5 10
4 5 6 10
5 6 7 10
6 7 8 8
7 8 1 8
OMH/satuan jarak
1 1 2 Forklift
2 2 4 Forklift
3 4 5 Handtruck
4 5 6 Handtruck
5 6 7 Handtruck
6 7 8 Forklift
7 8 1 Forklift
total biaya operasi variabel per periode peralatan tipe ke-i untuk
pergerakan ke – j.
cij merupakan hasil kali dari 3 unsur, yaitu:
(trips/periode) x (jarak/trip) x (Biaya/unit-jarak)
Jika tipe peralatan ke-i tidak mungkin melakukan pergerakan ke-j, maka
tetapkan nilai cij atau t ij suatu nilai yg sangat besar.
Contoh
Sebuah produk dikemas dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sebanyak
260 satuan per hari akan di pindahkan dengan jarak pemindahan
75 m. Jika penggunaan salah satu alat penanganan bahan
memerlukan biaya bongkar/muat tiap pemindahan adalah
Rp.25.000 dan ongkos material handling (OMH/m) Rp.7500/ m dan
kapasitas volume angkut alat tersebut 120 x 120 x 120 cm,
tentukan biaya keseluruhan material handling per harinya.
Jawab:
Kapasitas angkut peralatan terhadap produk yang akan
dipindah
120 120 120
----- x ----- x ----- = 2 x 2 x 2 = 8 unit
60 60 60
Biaya pemindahan =
(frekuensi ) x (biaya bongkar/muat) + (frekuensi x jarak x OMH/m)
(33 x Rp.25.000) + (33 x 75 m x Rp.7500/m)
= Rp. 825.000 + Rp. 18.562.500
= Rp. 19.387.500 per hari
Soal-1:
Sebuah peralatan dibeli dengan harga Rp. 100 juta dan
diperkirakan akan memiliki umur ekonomis selama 10 tahun.
Setiap harinya peralatan akan membutuhkan 20 liter solar (@ Rp
13000 /l), biaya perawatan Rp. 60.000 per harinya dengan jumlah
jarak yang ditempuh per jam sebesar 5 Km. Dengan biaya upah
operator Rp. 100.000 per harinya, tentukan ongkos material
handling dari peralatan tersebut.
Soal-2 :
Jika Peralatan tersebut (soal diatas) memiliki volume angkut
160x120x75 cm digunakan untuk mengangkut produk dengan
ukuran kemasan 40x30x15 cm sebanyak 1600 unit per
harinya, dan diketahui biaya tiap bongkar/muat sebesar Rp.
15.000 dan jarak pemindahan sebesar 500 m, tentukan total
biaya penanganan bahan tsb
Soal-3 :
Sebuah alat angkut handtruck dibeli dengan harga Rp 120 juta,
dengan umur ekonomis 10 tahun. Biaya bahan bakar Rp
20.000/hari, biaya perawatan sebesar Rp 15.000/hari.
Handtruck berjalan rata-rata sejauh 30.000m per hari.
Hitunglah OMH per meter, jika alat beroperasi selama 300 hari
/ tahun dan upah operator Rp. 45.000/hari !
(e.g., service
quality and
cost).
KAPASITAS SISTEM ANGKUTAN <=== > JUMLAH KENDARAAN.
• Penetapan Jumlah kendaraan yg optimal trade off
antara biaya (tetap dan variable) dan biaya (penalty) akibat
tdk terpenuhinya kebutuhan/ permintaan angkutan.
∞
Σ (D2 – kT) g(D2)
D2 = kT+1
Sehingga biaya-biaya yang terbentuk selama periode penjadwalan
∞ ∞
C(k) = Cok + C1
Σ (D1 – kT) f(D1) + C2
D1 = kT+1
Σ (D2 – kT) g(D2)
D2 = kT+1
Σ
F (k’) = f(D1)
D1 = 1
G (k’) = Σg(D )
D2 =1
2
f(D1)
Kumulatif peluang bahan
tak terangkut
D1
Sehingga kedua syarat (kondisi) tersebut menjadi :
I. Co – C1 (1 – F (k’)) – C2 (1- G (k’)) ≥ 0
Dan II. Co – C1 (1 – F (k’-1)) – C2 (1 – G (k’-1)) ≤ 0
Jika C1 = C2
D1
A B
D2
Co = $30; C1 = C2 = $60
• Model Deterministik
• Model Probabilistik
MACHFUD
Ke ruang
Pengemasan
wadah
1 2 n
Stasion kerja (operator) memproses bahan dan bahan yang sudah diproses
kemudian diletakkan pada wadah di atas konveyor untuk dipindahkan ke bagian
kemasan.
Selama konveyor berjalan, pada saat wadah melewati operator ada kemungkinan
bahwa bahan belum siap, sehingga wadah yang lewat tidak termuati bahan 🡺
usaha pemuatan gagal.
Apabila jumlah operator > 1, maka:
Ke ruang
Pengemasan
wadah
1 2 n
1). Jika operator -1 berhasil memuat bahan, maka wadah yang sudah terisi
akan melewati operator-2, dan jika operator -2 ini sudah selesai memproses
bahan maka dia gagal memuat bahan dan bahan tsb diletakkan pada
wadah lain disamping operator (tidak terbawa ke bag. Pengemasan) 🡺
usaha pemuatan operator ke-2 ke konveyor gagal.
2) Jika operator -1 belum siap untuk memuat bahan yg sudah diproses,
maka wadah yang kosong yang akan melewati operator -2, dan jika bahan
sudah selesai diproses 🡺 usaha pemuatan operator -2 sukses
Ke ruang
Pengemasan
wadah
1 2 n
1 2 n
Unload Station
Input Loading
Station
Processing Station
Wadah
1 n
Loading Station
λj = kecepatan pemuatan bahan pada stasion Loading oleh operator ke-j.
μi = kecepatan pengambilan bahan pada stasion Unloading oleh operator ke-i
S = kecepatan wadah melewati stasion/ pekerja
αj = persentase wadah yang berisi bahan yang melintas / menuju operator ke-j pada stasion
Loading
n = jumlah operator pada Loading Stasion
βi = persentase wadah yang bersisi bahan yang melintas / menuju operator ke-i pada stasion
Unloading
m = Jumlah operator pada Unloading Stasion.
Φj = jumlah bahan yang gagal dimuat oleh operator ke-j pada stasion Loading
ωi = jumlah bahan yang dipindahkan dari cadangan pada stasion oleh operator ke-i pada stasion
Unloading
Pada kondisi steady state:
Rate IN = Rate OUT
αj s + λj = αj+1 s + Φj
βis + ωi = βi+1s + μi
Oleh karena : Φj = αj λj dan ωi = μi (1- βi), maka
αj+1 s= αj s + λj (1- αj ) … j = 1,2,..n
βi+1s = βi(s – μi) …………i= 1,2,..m
Oleh karena : αn+1 s = β1s dan βm+1s = α1 s maka
• Jika λ1≠ λ2 dan u1 ≠ u2 ≠ u3 🡺
• Tingkat kegagalan usaha Pemuatan pada sistem
konveyor:
=
αj+1 s= αj s + λj (1- αj ) … j = 1,2,..n
=
βi+1s = βi(s – μi) …………i= 1,2,..m
Queueing System
Pendahuluan
• Antrian :
– Suatu kondisi dimana suatu objek (orang, barang
yang akan diangkut/diproses, dokumen, alat,
kendaraan pengangkut ) menunggu atau antri untuk
di proses atau memperoleh pelayanan.
– Terjadi karena:
• Ketidak-seimbangan antara kecepatan kedatangan
objek yang membutuhkan pelayanan dengan
kapasitas/kecepatan pelayanan.
• Ketidak-pastian/keragaman:
– Kecepatan/tingkat kedatangan “objek” yang
memerlukan pelayanan.
– Kecepatan/kapasitas pelayanan.
Pendahuluan
Konsekuensi
biaya akibat
bahan tdk
terangkut.
• Kedatangan :
Sumber populasi (Finit/Infinit)
Distribusi peluang kedatangan
• Antrian :
Disiplin Antrian (FIFS, LCFS, SIRO,SPT, GD)
Jumlah Antrian/Tahap (Single, Multiple)
Kapasitas Antrian (Finit/Infinit)
• Pelayanan :
Jumlah pelayanan
Satu atau Lebih Dari Satu:
Paralel
Serial
Distribusi peluang kecepatan pelayanan
Input Characteristics
Input Source
(Population)
Waiting Line
Length Queue
Discipline
FIFO
Unlimited Limited (FCFS) Random Priority
Service Characteristics
Service
Facility
Configuration
Single Multi-
Channel Channel
Single
Phase
Model Antrian :
(x|y|z);(u|v|w)
• X : distribusi waktu kedatangan (antar kedatangan)
• Y : distribusi waktu pelayanan (kepergian dari sistem)
Single
Channel
/Server
Multiple
Phase
Multiple
Channel/Server
Single Phase
OBYEK MENGANTRI
Merak
(SERVER)
SERVER
• Pada kasus Material Handling, kendaraan pengangkut
dapat:
1. Sebagai Objek yang membutuhkan pelayanan dan
mengantri, misal:
• Pada kasus Pabrik penggilingan tebu:
– Truk pengangkut tebu dari kebun, antri di depan
pabrik untuk dibongkar muatan tebunya.
• Pada kasus proses produksi di pabrik:
– Kendaraan pengangkut yang mengangkut
bahan dari gudang menunggu untuk dibongkar
muatannya di depan pabrik , atau
– Kendaraan pengangkut yang mengangkut hasil
dari salah satu tahapan produksi menunggu
dibongkar muatannya didepan tahapan produksi
berikutnya.
Variabel keputusan :
o. bagaimana mengatur kecepatan kedatangan
kendaraan pengangkut (λ)
o. bagaimana mengatur kecepatan pelayanan
/pembongkaran (u):
1) menambah jumlah server/stasion/operator
🡺 kasus M server ( M > 1)
2) jumlah server tetap 1 tetapi kecepatannya /
kapasitas pembongkarannya ditingkatkan.
2. Kendaraan pengangkut Sebagai Server yang
memberikan pelayanan pengangkutan, dan
dalam hal ini sebagai Objek yang antri adalah
jumlah order pengangkutan atau jumlah
bahan yang akan diangkut, contoh:
-. Pada kasus Truk memberikan pelayanan
untuk mengangkut batang tebu dari kebun.
Sebagai objek adalah batang tebu hasil
panen.
-. Pada kasus Truk mengangkut bahan baku
dari gudang ke pabrik. Sebagai objek
adalah order permintaan pengangkutan atau
bahan yang akan diangkut.
Variabel keputusan :
o. bagaimana mengatur kecepatan
pengangkutan (u), atau
o. bagaimana menentukan jumlah
kendaraan pengangkut 🡺 kasus M server (
M > 1)
The Birth – and – Death Process
• Proses Kedatangan dan Kepergian dari Sistem Antrian.
• N(t) : Status dari sistem (jumlah objek dalam sistem) pada waktu t
(t ≥0).
• Menjelaskan secara probabilistik bagaimana N(t) berubah dengan
bertambahnya atau meningkatnya t.
• Birth and Death terjadi secara random.
• Asumsi:
– Given N(t) = n, distribusi peluang dari waktu tersisa hingga kemudian terjadi
birth : exponential dengan parameter λn (n=0,1,2…)
– Given N(t) = n, distribusi peluang dari waktu tersisa hingga kemudian terjadi
death : exponential dengan parameter μn (n=0,1,2…)
– Pada satu saat hanya dapat terjadi 1 birth atau 1 death.
λ0 λ1 λ2 Λn-1 Λn
0 1 2 3 n-1 n n+1
μ1 μ2 μ3 μn μn+1
Rate In = Rate Out Principle
Untuk setiap n status dari sistem (n=0,1,2..) : mean rate kejadian
kedatangan masuk ke dalam sistem harus sama dengan mean rate
kejadian kepergian keluar dari sistem.
Mean Rate: ekspektasi (nilai harapan) jumlah kejadian (datang atau
pergi) per unit waktu.
Persamaan yang mengekspresikan prinsip ini dsb: balance equation for
state - n
λ0 λ1 λ2 Λn-1 Λn
0 1 2 3 n-1 n n+1
μ1 μ2 μ3 μn μn+1
Steady State Probabilities, sistem
pada status – n atau jumlah objek
dalam sistem = n
Single Line-Single Server
(sumber populasi objek yang dilayani dan kapasitas antrian
tak terbatas)
Variabel keputusan:
o. Menentukan berapa kapasitas atau panjang
konveyor, atau menentukan berapa kapasitas
atau kecepatan proses .
• N : kapasitas atau jumlah maksimum objek yang ada
dalam sistem antrian.
Probability of exactly n N! λ n
customers in system Pn =
(N - n)!
(μ) P0 where n = 1, 2, ..., N
Average number of λ+μ
customers in queue Lq = N - (1- P0)
λ
1
Probability that no P0 =
N N!
machines are in system
Σ (λ / μ)n
n = 0 (N - n)!
1
= = 0.652
20 20!
Σ (0.005/0.2778)n
n=0 (20 - n)!
λ+μ
Average number of Lq = N (1- P0)
machines in queue λ
0.005 + 0.2778
= 20 (1- 0.652) = 0.169
0.005
Average number of
machines in system L = Lq + (1-P0) = 0.169 + (1-0.62) = 0.520
= Lq
λ
Menentukan λn dan µn
1 n= 0,1,2,…,5
λn = {0 n=6
0 n= 0
µn = { (4/3) n=1,2,…,6
RESPONSI
SISTEM ANTRIAN
Model Antrian :
(x|y|z);(u|v|w)
• X : distribusi waktu kedatangan (antar kedatangan)
• Y : distribusi waktu pelayanan (kepergian dari sistem)
M = distribusi kedatangan Poisson atau distribusi pelayanan Eksponential
GI= distribusi kedatangan General Independent
G = Distribusi kedatangan General
D = waktu antar kedatangan dan pelayanan : Deterministik.
• Z : jumlah paralel server
• U : disiplin pelayanan/antrian
• V : jumlah maksimum objek dalam sistem
• W : jumlah/ukuran populasi sumber kedatangan
2
Lq Nilai tengah Panjang antrian atau nilai Lq = ((4)^2 )/ ((6)(6-4)) = 1, 33 unit
( ) tengah jumlah objek yg antri
L Nilai tengah Jumlah objek yg ada dalam
sistem (yg antri + sedang dilayani)
L = (4)/(6-4) = 2 unit
Wq Nilai tengah lama suatu objek
menunggu untuk dilayani atau antri Wq = (4)/(6(6-4)) = 0,33 jam
1
W Nilai tengah lama suatu objek berada
dalam sistem antrian (antri+dilayani) W = 1/(6-4) = 0,5 jam
Jika server tersebut ditambah menjadi dua buah server yang identik apakah
kinerja antrian akan lebih baik, tentukan kinerjanya. (M/M/2): (GD/ ∞/∞)
M M=2
Mμ = 2 (6) = 12 > λ
Lq P
M 1 M
! 2 0
(4)(6)(4/6)^2) 10
Lq = --------------------------- (0,5) = ------ (0,5)
Lq Nilai tengah lama waktu suatu [(2-1)^1 ][(12-8)^2] 16
Wq
objek menunggu untuk dilayani
M
P0
Peluang bahwa suatu objek yang Lq = 0,3124 unit
PW
M !
1 M datang harus menunggu untuk dilayani.
Wq = 0,3125/4 = 0,078 jam
1 1 1
Po = ----------------------------------------------------------------------------- = ------------------------ = ------- = 0,5 atau 50%
{(1/0!)(4/6)^0)+(1/1!)(4/6)^1)}+ (1/2!)(4/6)^2)(2(6)/2(6)-4) [ 1 + 0,67] + 0,33 2
n
1
Peluang terdapat sejumlah n objek pn ! P0 , untuk : n M
n
berada dalam sistem antrian n
1
(antri + sedang dilayani) pn ! n M P0 , untuk : n M
Truncated Line
Sebuah conveyor memiliki satu buah server dan kapasitas
penyimpanan sebanyak 5 unit barang. Kedatangan barang tersebut ke
conveyor bersifat acak berdasarkan aturan poisson dengan laju
kedatangan 1 unit/menit. Waktu pelayanan server juga bersifat
exponensial dengan rata2 waktu penyelesaian 45 detik per unit.
Tentukan kinerja dari sistem antrian tersebut
(M/M/1) : (GD/N/∞)
N = 5+1 = 6…
λ = 1 unit /meniit
μ = 1/45 unit/detik = 1,33 unit/menit
• N : kapasitas atau jumlah maksimum objek yang ada dalam
sistem antrian.
1
p0 N 1
1
1
N 1
N
1 ( N 1) N
L .
N 1
1 1
N 1
N
1 ( N 1)
N
W .
1
N 1
1
1
n 1
pn
N 1
, untuk : n N
1
1
Peluang objek yang datang
mendapati bahwa antrian dalam
N 1
keadaan penuh sehingga tidak bisa
pN
N 1
atau tidak jadi masuk ke dalam
1
1
sistem.
Finite-Calling
20 kendaraan tiba di gudang pabrik untuk dibongkar muatannya dengan rata-
rata waktu antar kedatangan 1 unit setiap 200 jam
= 1/200 hr = 0.005/hr
Rata-rata lama waktu bongkar muatan = 3.6 hrs
= 1/3.6 hr = 0.2778/hr
Finite Calling Pop’n
1
Probability that no P0 =
N N!
S
machines are in system
/ n
n = 0 (N - n)!
1
= = 0.652
20 20!
S
n = 0 (20 - n)!
(0.005/0.2778)n
+
Average number of Lq = N (1- P0)
machines in queue
0.005 + 0.2778
= 20 (1- 0.652) = 0.169
0.005
Average number of
machines in system L = Lq + (1-P0) = 0.169 + (1-0.62) = 0.520