Efektivitas Lembar Balik Dan Leaflet Terhadap Peng

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

MasthuraResearch

Original et al. 9
Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil

SAGO: Gizi dan Kesehatan


Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap 2019, Vol. 1(1) 9-16
pengetahuan ibu hamil tentang pemberian © The Author(s) 2019

makanan pendamping ASI (MP-ASI)


Effectiveness of behavior and leaflet on pregnancy DOI: http://dx.doi.org/10.30867/gikes.v1i1.283
https://ejournal2.poltekkesaceh.ac.id/index.php
of pregnant women to complementary feeding /gikes
Poltekkes Kemenkes Aceh

Rizka Masthura1, Cut Yuniwati2, Nurlaili Ramli3

Abstract
Background: Breast milk contains all the nutrients a baby needs in the first six months after birth. Provision of MP -
ASI before children aged six months is not recommended, because it can increase the likelihood of contamination
and increase the risk of disease, especially diarrhea. Many factors are related to early breastfeeding. These factors
include knowledge. Based on data obtained from the Baiturrahman Health Center in 2018, the total coverage of k4
was 871 with 909 infants and those who received exclusive breastfeeding were 191 (42.54%) and the rest were given
complementary feeding.
Objectives: To determine the effectiveness of flipcharts and leaflets on the knowledge of pregnant women about
complementary feeding in the work area of the Baiturrahman Health Center in Banda Aceh City in 2019.
Methods: : this study uses a quasy-experimental design, the research design used is the pre and post test two gruop
design. The population in this study were all pregnant women in the Baiturrahman Community Health Center in Banda
Aceh City, with a purposive sampling technique of 15 people. Analysis of the data in this study used the T-Paired test.
Results: The results showed that the effect of flipcharts was more effective on increasing maternal knowledge about
complementary foods after counseling (p = 0.002), compared to the effect of using leaflets (p = 0.016) on increasing
maternal knowledge about complementary foods after counseling
Conclusions and Recommendations: It is hoped that this research can be a reference for researchers in conducting this
research and can provide information about complementary feeding, so as to reduce the number of early
supplementary feeding and increase the rate of exclusive breastfeeding.

Keywords:
Health education, flipchart, leaflets, knowledge, complementary feeding, pregnant mother

Abstrak
Latar Belakang: Air susu ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam enam bulan pertama setelah
dilahirkan. Pemberian MP-ASI sebelum anak berumur enam bulan tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan
kemungkinan terkontaminasi dan meningkatkan risiko terkena penyakit, khususnya diare. Banyak faktor yang
berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini. Faktor-faktor tersebut meliputi pengetahuan. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Puskesmas Baiturrahman tahun 2018, jumlah cakupan k4 sebanyak 871 jumlah bayi 909 orang dan yang
mendapatkan asi esklusif sebanyak 191 (42,54%) dan selebih nya bayi sudah di berikan MP-ASI.
Tujuan: Untuk mengetahui Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2019.
Metode: penelitian ini menggunakan quasy-ekperimental design, desain penelitian yang digunakan adalah pre and post
test two gruop design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil berada di Wilayah Kerja Puskesmas
Baiturrahman Kota Banda Aceh, dengan tehnik purposive sampling yang berjumlah 15 orang. Analisa data dalam
penelitian ini menggunakan T-Paired test.

1
Program Studi Ilmu Kebidanan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. E-mail: [email protected]
2
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. E-mail: [email protected]
3
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. E-mail: [email protected]

Penulis Koresponding:
Nurlaili Ramli: Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Lampeunerut, 23352, Aceh Besar. Aceh,
Indonesia. E-mail: [email protected]
10 SAGO Gizi dan Kesehatan 1(1)
Juli – Desember 2019

Hasil Penelitian: diperoleh hasil bahwa lebih efektif pengaruh lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan ibu
tentang makanan pendamping ASI sesudah konseling (p= 0,002), dibandingkan dengan pengaruh penggunaan leaflet
(p= 0,016) terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI sesudah konseling.
Kesimpulan dan Saran : Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk peneliti dalam melakukan
penelitian ini dan bisa memberi informasi mengenai makanan pendamping ASI, sehingga dapat menurunkan angka
pemberian makanan pendamping ASI dini dan meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif.

Kata Kunci
Pendidikan kesehatan, lembar balik, leaflet, pengetahuan, MP-ASI, ibu hamil

Pendahuluan mendapatkan ASI eksklusif sedangkan 60% bayi


lainnya ternyata telah mendapatkan MP-ASI saat

A ir susu ibu (ASI) mengandung semua zat gizi


yang diperlukan bayi dalam enam bulan
pertama setelah dilahirkan. Pemberian ASI
dan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat
usianya kurang dari 6 bulan. Hal ini menggambarkan
bahwa pemberian ASI eksklusif masih rendah
sedangkan pemberian MP-ASI dini di berbagai
Negara masih tinggi. Jumlah peningkatan
dan benar merupakan salah satu upaya prioritas pemberian MP-ASI dini dan penurunan ASI eksklusif
dalam mengembangkan kualitas sumber daya tidak hanya terjadi di negara-negara maju namun
manusia. Upaya tersebut harus dilakukan secara juga terjadi di negara berkembang seperti di
maksimal agar semua bayi mendapatkan ASI Indonesia (World Health Organization, 2016).
Ekslusif (hanya ASI saja tanpa makanan tambahan Menurut WHO dan (UNICEF) United Nations
cairan lainnya) sampai bayi berusia 6 bulan dan Children’s Fund, lebih dari 50% kematian anak
mendapatkan MP-ASI mulai usia 6 bulan, dan balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan
pemberian ASI dilanjutkan hingga bayi usia 2 tahun dua pertiga diantara kematian tersebut terkait
atau lebih (Kemenkes RI, 2018a). dengan pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau
Pemberian MP-ASI sebelum anak berumur terlambat diberikan. Keadaan ini akan mambuat
enam bulan tidak dianjurkan, karena dapat daya tahan tubuh lemah, sering sakit, dan gagal
meningkatkan kemungkinan terkontaminasi dan tumbuh. Pemberian MP-ASI dini seperti susu
meningkatkan risiko terkena penyakit, khususnya formula, air glukosa, bubur, dan lain sebagainya
diare. Setelah anak berusia enam bulan sesuai hanya akan mengurangi nafsu minum si bayi, dan
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan juga dapat berakibat berkurangnya suplai ASI
bayi, maka ASI harus ditambah dengan cairan lain kepada bayi. Penghentian menyusui di Indonesia,
dan makanan padat untuk memberikan gizi yang didasarkan pada alasan-alasan antara lain hamil
memadai. Cairan dan makanan padat itu biasanya lagi, anak cukup umur mendapat makanan biasa,
disebut MP-ASI, diberikan sampai anak berusia dua payudara sakit, air susu tidak keluar, lingkungan
tahun (Gupta et al., 2019). sosial budaya, ibu bekerja, pengaruh iklan, dan
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang sebagainya (Shrimpton et al., 2001).
mengandung gizi diberikan kepada bayi atau anak Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia
untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI tahun 2017 cakupan ibu hamil yang tertinggi di
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan daerah DKI Jakarta 114,37% di Aceh 79,01% dan
keluarga. Pemberian makanan padat atau tambahan daerah terendah di Papua 23,19% pencapaian
yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI target ASI eksklusif 80% terlihat terlalu tinggi karena
eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada tren ASI eksklusif justru menurun. Persentase
bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti yang nasional proses mulai menyusu kurang dari satu jam
menyokong bahwa pemberian makanan tambahan (IMD) setelah bayi lahir adalah 51,32 persen,
pada usia dini itu lebih menguntungkan. Bahkan dengan persentase tertinggi di Aceh (59,37%) dan
sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang terendah di Papua (25,01%). Jumlah cakupan ASI di
negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada Indonesia adalah 33,6% proses mulai menyusu
dampak positif untuk perkembangan pada anak umur 0-23 bulan di Nanggroe Aceh
pertumbuhannya (Al-Rahmad & Fadillah, 2017). Darussalam, < 1 jam (IMD) sebesar 39,7%, 1-6 jam
WHO (World Health Organization) 27,7%, 7-23 jam 2,9%, 24-47 jam 15,7%, ≥48 jam
menyatakan bahwa hanya 40% bayi di dunia yang 14% (Kemenkes RI, 2018b).
Masthura et al. 11
Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Banda peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang
Aceh (2017), jumlah cakupan ibu hamil yang berada berisi pesan pesan dan informasi yng berkaitan
di 11 Puskesmas yang berada di Wilayah Kota Banda dengangambar tersebut (Al Rahmad & Almunadia,
Aceh yaitu berjumlah 94,7% dan bayi sebanyak 2017). Lembar balik akan memudahkan untuk
5.468 bayi dengan kriteria 2.734 bayi laki-laki dan menerangkan dan memudahkan memberikan
2.733 bayi perempuan. Cakupan ASI ekslusif di Kota informasi dengan gambar tahap demi tahap.
Banda Aceh hanya 55,17% dan Angka Kematian Bayi Kelebihan lembar balik adalah gambar - gambar
(AKB) 24 orang dan cakupan ASI ekslusif hanya 18% yang jelas dan dapat dilihat secara bersama-
(Dinkes Banda Aceh, 2017). Menurut study sama,menarik dan mudah di mengerti (Al Rahmad,
pendahuluan yang penulis lakukan di Puskesmas 2019).
Baiturrahman tahun 2018, jumlah cakupan k4 Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi
sebanyak 871 jumlah bayi 909 orang dan yang tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat,
mendapatkan asi esklusif sebanyak 191 (42,54%) mudah dimengerti dan gambar gambar sederhana.
dan selebih nya bayi sudah di berikan MP-ASI Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet
(Puskesmas Baiturrahman, 2017). digunakan untuk memberikan keterangan singkat
Banyak faktor yang berhubungan dengan tentang suatu masalah. Leaflet dapat diberikan atau
pemberian MP-ASI dini. Faktor-faktor tersebut disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan
meliputi pengetahuan, sikap, pendapatan dan dilakukan seperti FGD (Focus group discussions),
pekerjaan ibu, iklan MP-ASI, petugas kesehatan, pertemuan posyandu,kunjungan rumah dan lain-
budaya dan sosial ekonomi (Nurlaila et al., 2018). lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan di
Pengetahuan ibu yang masih kurang terhadap perbanyak seperti photo copy (Al Rahmad, 2018).
manfaat pemberian ASI eksklusif sangat erat
kaitannya dengan pemberian MP-ASI dini. Faktor
penghambat keberlanjutan pemberian ASI adalah Metode
pengetahuan dan keyakinan ibu bahwa bayi tidak
akan cukup memperoleh zat gizi jika hanya diberi Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-
ASI sampai umur 6 bulan, ibu dalam penelitian ini Ekperimental Design dengan kelompok pre-test
meyakini bahwa MP-ASI dapat meningkatkan gizi and post test dimana observasi dilakukan sebanyak
pada bayi. 2 kali yaitu eksperimen dan sesudah eksperimen.
Upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen
perlu dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan (O1) di sebut pre-test dan sesudah eksperimen
untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap (O2) di sebut post test. Penelitian direncanakan
tentang kesehatan yang di perlukan oleh akan dilakukan bulan Februari di wilayah kerja
masyarakat sehingga akan memudahkan terjadinya Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun
perilaku sehat pada mereka (Emilia & Prabandari, 2019. Penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
2019). Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah berada di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman.
upaya memperdayakan individu,kelompok dan Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan kelompok kasus dan kelompok kontrol sebanyak
melindungi kesehatan, melalui peningkatan 30 orang, yang diambil secara purposif sampling.
pengetahuan, kemauan dan kemampuan, serta Data yang dikumpulkan adalah data primer.Data
mengembangkan iklim yang mendukung, yang di primer yaitu data yang diperoleh langsung
lakukan dari, oleh dan untuk masyarakat, sesuai dilapangan dengan menyebarkan kuesioner yang
social budaya dan kondisi setempat (Kemenkes RI, berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan
2019). ibu hamil tentang pemberian makanan
Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan pendamping ASI di wilayah kerja Puskesmas
dengan menggunakan berbagai metode.Metode Baiturrahman Kota Banda Aceh
yang di gunakan tergantung pada sasaran. Metode Analisis statistic penelitian ini adalah dengan
yang sering digunakan dalam memberikan menggunakan teknik analisis Chi Square. Tujuan uji
penyuluhan adalah lembar balik. Lembar balik chi square untuk mengetahui perbedaan dua atau
adalah penyampaian pesan atau informasi lebih porposi sampel, apakah frekuensi yang di uji
kesehatan dalam bentuk lembar balik.Biasanya ada atau tidak perbedaan secara nyata.Uji Chi
didalam setiap lembaran buku berisi gambar square yang digunakan adalah uji non parametric.
12 SAGO Gizi dan Kesehatan 1(1)
Juli – Desember 2019

Hasil berada pada kategori cukup sebanyak 9


responden (60%).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 15 Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-
orang. ASI) Sebelum dan Sesudah Diberikan Konseling
Hasil penelitian dapat digambarkan secara Dengan Menggunakan Leaflet
berurutan dimulai dari analisa data univariat
Frekuensi
meliputi tabel distribusi frekuensi dari varibel
Pengetahuan Pre test Post test
dependen dan independen, serta analisa data
bivariat untuk mengetahui pengaruh antara f % f %
variabel dependen dan variabel independen, Baik 1 6.7 3 20.0
adapun hasil penelitian yang diperoleh Cukup 8 53.3 10 66.7
selengkapnya dapat ditunjukkan pada tabel Kurang 6 40 2 13.3
berikut ini: Jumlah 15 100 15 100

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Di Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda sebagian besar pengetahuan responden sebelum
Aceh dilakukan intervensi konseling menggunakan leaflet
Frekuensi berada pada kategori cukup sebanyak 8 responden
Umur Kelompok I Kelompok II (53,3%). Sedangkan sesudah dilakukan intervensi
f % f % konseling menggunakan leaflet pengetahuan
responden berada pada kategori cukup sebanyak 10
20-25 tahun 5 33.3 0 0
responden (66,7%).
26-30 tahun 7 46.7 7 46.7
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
31-35 tahun 3 20 8 53.3
suatu data penelitian berdistribusi normal atau tidak.
Jumlah 15 100 15 100 Uji normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov test.
Hasil uji normalitas data dengan ketentuan 𝛼 > 0,05
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa merupakan data dengan distribusi normal, sehingga
sebagian besar ibu hamil pada kelompok I berumur data ini dapat di analisa menggunakan uji hipotesis
26-30 tahun sebanyak 7 responden (46,7%) dan yaitu uji T-test sampel paired.
sebagian besar ibu hamil pada kelompok II berumur
31-35 tahun sebanyak 8 responden (53,3%). Tabel 4. Uji Normalitas Data Pengaruh Pengetahuan
Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Sebelum
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil dan Sesudah Konseling Dengan Menggunakan
Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP- Lembar Balik dan Leaflet
ASI) Sebelum dan Sesudah Diberikan Konseling Variabel Waktu Mean+ Min- Nilai
Menggunakan Lembar Balik Standar Max p
Frekuensi Deviasi
Lembar Pre Test 8.73 + 2.05 6-12
Pengetahuan Pre test Post test 0.879
Balik Post Test
f % f % 9.67 + 1.87 7-12
Baik 2 13.3 5 33.3 Pre Test 8.73 + 2.05 6-13
Leaflet 0.681
Cukup 9 60 9 60 Post Test 9.47 + 1.99 7-13
Kurang 4 26.7 1 6.7
Jumlah 15 100 15 100 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
hasil nilai signifikansi pada uji normalitas
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang MP-ASI
sebagian besar pengetahuan responden sebelum menggunakan lembar balik adalah 0.879 (𝛼 > 0.05),
dilakukan intervensi konseling menggunakan pengetahuan responden tentang MP-ASI
lembar balik berada pada kategori cukup menggunakan leaflet adalah 0.879 (𝛼 > 0.05), maka
sebanyak 9 responden (60%), sedangkan sesudah dapat disimpulkan bahwa data penelitian
dilakukan intervensi konseling menggunakan berdistribusi normal.
lembar balik pengetahuan responden tetap
Masthura et al. 13
Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil

Tabel 5. Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Hasil mean untuk pengetahuan responden
Makanan Pendamping ASI Sebelum dan Sesudah tentang Makanan Pendamping ASI sebelum
Konseling Dengan Menggunakan Lembar Balik di konseling menggunakan lembar balik memiliki
Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda dengan nilai 8.73, sedangkan nilai mean
Aceh pengetahuan responden setelah konseling dengan
Variabel Waktu Mean+ nilai 9.67, menunjukkan adanya peningkatan nilai
Nilai
Standar pengetahuan sebelum dan sesudah konseling
p
Deviasi menggunakan lembar balik. Hasil uji menggunakan
Lembar Balik Pre Test 8.73 + 2.05 T paired test diperoleh nilai signifikansi adalah 0.002
0.002 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara
Post Test 9.67 + 1.87
Pre Test 8.73 + 2.05 nilai pre test dan post test pengetahuan ibu hamil
Leaflet 0.016 tentang Makanan Pendamping ASI..
Post Test 9.47 + 1.99
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulianti
dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini”,
nilai mean untuk pengetahuan responden tentang
menunjukkan bahwa uji statistik terdapat
Makanan Pendamping ASI sebelum konseling
hubungan yang signifikan antara tingkat
menggunakan lembar balik memiliki dengan nilai
pengetahuan dengan pemberian MP-ASI dini (ρ
8.73, sedangkan nilai mean pengetahuan
value= 0.024).
responden setelah konseling dengan nilai 9.67,
Makanan pendamping ASI adalah makanan
menunjukkan adanya peningkatan nilai
yang diberikan pada bayi yang telah berusia 6 bulan
pengetahuan sebelum dan sesudah konseling
atau lebih karena ASI tidak ada lagi memenuhi
menggunakan lembar balik. Hasil uji menggunakan
kebutuhan gizi bayi. Pemberian makanan
T paired test diperoleh nilai signifikansi adalah 0,002
pendamping ASI dilakukan secara berangsur untuk
sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara
mengembangkan kemampuan bayi mengunyah dan
nilai pre test dan post test pengetahuan ibu hamil
menelan serta menerima bermacam-macam
tentang Makanan Pendamping ASI.
makanan dengan berbagai tekstur dan rasa (AL
Sedangkan nilai mean untuk pengetahuan
Rahmad et al., 2013). Pemberian MP-ASI
responden tentang Makanan Pendamping ASI
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
sebelum konseling menggunakan leaflet memiliki
anak, menyesuaikan kemampuan alat cerna dalam
dengan nilai 8.73, sedangkan nilai mean
menerima makanan tambahan dan merupakan
pengetahuan responden sesudah konseling dengan
masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
nilai 9.47, menunjukkan adanya peningkatan nilai
Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap
pengetahuan sebelum dan sesudah konseling
zat-zat gizi, pemberian makanan tambahan
menggunakan leaflet. Hasil uji menggunakan T
merupakan salah satu proses pendidikan dimana
paired test diperoleh nilai signifikansi adalah 0,016
bayi diajar untuk mengunyah dan menelan
sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara
makanan padat, serta membiasakan selera-selera
nilai pre test dan post test pengetahuan ibu hamil
baru (Fadjri, 2017).
tentang Makanan Pendamping ASI.
Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang karena dari pengalaman
Pembahasan ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan
Efektivitas Lembar Balik Terhadap Pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
Ibu Hamil Tentang Makanan Pendamping ASI (MP- didasari oleh pengetahuan (Emilia & Prabandari,
ASI) 2019).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan seseorang antara lain
sebagian besar ibu hamil sebelum dilakukan dipengaruhi oleh faktor informasi, dengan adanya
intervensi konseling menggunakan lembar balik informasi baru mengenai suatu hal memberikan
berada pada kategori cukup sebanyak 9 responden landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap
(60%), sedangkan sesudah dilakukan intervensi terhadap hal baru tersebut. Informasi yang cukup
konseling menggunakan lembar balik berada pada baik dari berbagai media maka hal itu dapat
kategori cukup sebanyak 9 responden (60%). meningkatkan pengetahuan seseorang
14 SAGO Gizi dan Kesehatan 1(1)
Juli – Desember 2019

(Notoatmodjo, 2012). Kemudahan untuk Efektivitas Leaflet Terhadap Pengetahuan Ibu


memperoleh informasi dapat membantu Hamil Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
mempercepat seseorang untuk memperoleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan yang baru. Informasi akan sebagian besar ibu hamil sebelum dilakukan
memberikan pengaruh pada pengetahuan intervensi konseling menggunakan leaflet berada
seseorang. Meskipun seseorang memiliki pada kategori cukup sebanyak 8 responden (53,3%),
pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan sedangkan sesudah dilakukan intervensi konseling
informasi yang baik dari berbagai media dapat menggunakan leaflet berada pada kategori cukup
meningkatkan pengetahuan seseorang (Kemenkes sebanyak 10 responden (66,7%).
RI, 2019). Hasil mean untuk pengetahuan responden
Media pendidikan kesehatan pada tentang Makanan Pendamping ASI sebelum
hakikatnya adalah alat bantu pendidikan, alat-alat konseling menggunakan leaflet memiliki dengan
tersebut merupakan alat untuk memudahkan nilai 8.73, sedangkan nilai mean pengetahuan
penyampaian atau informasi dan penerimaan responden sesudah konseling dengan nilai 9.47,
pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat (Ayu & menunjukkan adanya peningkatan nilai
Sartika, 2012). Macam-macam media promosi pengetahuan sebelum dan sesudah konseling
kesehatan seperti booklet/lembar balik. Lembar menggunakan leaflet. Hasil uji menggunakan T
balik adalah penyampaian pesan atau informasi paired test diperoleh nilai signifikansi adalah 0,016
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara
didalam setiap lembaran buku berisi gambar nilai pre test dan post test pengetahuan ibu hamil
peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang tentang Makanan Pendamping ASI.
berisi pesan pesan dan informasi yng berkaitan Hasil penelitian Wargiana et al. (2013),
dengan gambar tersebut. Lembar balik akan dengan judul “Hubungan Pemberian MP-ASI Dini
memudahkan untuk menerangkan dan dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah
memudahkan memberikan informasi dengan Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember”,
gambar tahap demi tahap. Kelebihan lembar balik hasil analisis menunjukkan bahwa bayi yang jarang
adalah gmbar gambar yang jelas dan dapat dilihat diberikan makanan MP-ASI dini berdasarkan mulai
secara bersama-sama, menarik dan mudah di pemberian MP-ASI dini, jenis makanan, porsi
mengerti (Chahyanto et al., 2019). pemberian MP-ASI dini, alasan pemberian MPASI
Peneliti berasumsi bahwa sebelum dini, frekuensi MP-ASI dini yang diberikan, menu
dilakukan intervensi pendidikan kesehatan melalui MP-ASI dini yang diberikan, dan dampak pemberian
konseling menggunakan lembar balik, sebagian MP-ASI dini adalah sebanyak 11 (22%), dan bayi
besar responden berpengetahuan cukup tentang yang sering diberikan MP-ASI dini terbanyak adalah
MP-ASI sedangkan sesudah konseling sebagian yaitu 39 (78%).
besar responden yang berpengetahuan kurang Media pendidikan kesehatan pada
meningkat pengetahunnya menjadi cukup, hal ini hakikatnya adalah alat bantu pendidikan, alat-alat
disebabkan karena sebagian besar responden tersebut merupakan alat untuk memudahkan
sebelum diberikan konseling responden pernah penyampaian atau informasi dan penerimaan
mendapatkan informasi tentang MP-ASI, namun pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat. Macam-
informasi yang diterima tersebut kurang lengkap macam media promosi kesehatan seperti booklet,
dan akurat seperti cara pengelolaan dan cara leaflet, flipchat (lembar balik), rubric, poster dan
pemberian MP-ASI yang menyebabkan responden foto (Sudjana & Rivai, 2001).
memiliki pengetahuan yang cukup. Sedangkan Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa
setelah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.
melalui konseling lembar balik responden Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain
mendapatkan meningkatkan pengetahuanya secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
tentang MP-ASI, sehingga pada saat persalinan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta
dan memiliki bayi responden mengetahui tentang mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga
MP-ASI dan waktu yang tepat pemberian MP-ASI harus memuat materi yang dapat menggiring siswa
pada bayi, menunjukkan bahwa lembar balik lebih untuk menguasai satu atau lebih. Banyak orang
efektif dalam meningkatkan pengetahuan belum mengetahui apa itu leaflet dan apa
responden. perbedaannya dengan pamflet. Leaflet sebagai
Masthura et al. 15
Efektivitas lembar balik dan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil

bahan ajar harus disusun secara sistematis, bahasa Ucapan Terima Kasih
yang mudah dimengerti dan menarik (Suhertusi et
al., 2015). Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ketua
Perubahan perilaku tidak selalu melewati Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
tahap-tahap tersebut. Apabila penerima perilaku Aceh yang telah membantu kontribusi terhadap
baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti pelaksanaan penelitian. Selain itu, ucapan terima
ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan kasih juga kami sampaikan kepada Bapak
sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan pembimbing/ supervisor yang telah membantu
bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya perbaikan baik secara teknis maupun isi dalam
apabila perilaku itu tidak didasari oleh pelaksanaan penelitian ini. Kepala Puskesmas
pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan Baiturrahman yang telah memberikan kesempatan
berlangsung lama. Pendidikan kesehatan adalah dan membantu penulis dalam melakukan
proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana penelitian, juga para dewan guru serta para
perubahan tersebut bukan sekedar proses responden.
transfer materi atau teori dari seseorang ke
orang lain, akan tetapi perubahan tersebut
terjadi karena adanya kesadaran dari dalam Daftar Rujukan
diri individu, atau kelompok masyarakat sendiri Al-Rahmad, A. H., & Fadillah, I. (2017).
(Emilia & Prabandari, 2019). Perkembangan Psikomotorik Bayi 6–9 Bulan
Peneliti berasumsi bahwa sebelum berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif. Aceh
dilakukan intervensi pendidikan kesehatan Nutrition Journal, 1(2), 99–104.
melalui konseling menggunakan leaflet sebagian Al Rahmad, A. H. (2018). Pengaruh Pemberian
besar responden berpengetahuan cukup tentang Konseling Gizi terhadap Penurunan Kadar
MP-ASI sedangkan sesudah pendidikan kesehatan Kolesterol Darah. In Jurnal Kesehatan (Vol. 9,
sebagian besar responden yang berpengetahuan Issue 2). Online.
kurang meningkat pengetahuannya menjadi https://doi.org/10.26630/jk.v9i2.947
cukup, hal ini disebabkan karena sebagian besar Al Rahmad, A. H. (2019). Pengaruh Penyuluhan
konseling melalui leaflet lebih efektif dan dapat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada
meningkatkan informasi dan pengetahuan Pasangan Usia Subur di Perkotaan dan
responden tentang cara pengelolaan dan cara Perdesaan. Jurnal Kesehatan, 10(1), 147.
pemberian MP-ASI. https://doi.org/10.26630/jk.v10i1.1217
Al Rahmad, A. H., & Almunadia, A. (2017).
Pemanfaatan Media Flipchart dalam
Kesimpulan Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang
Kesimpulan penelitian yaitu, pengetahuan ibu Konsumsi Sayur dan Buah. Jurnal Kedokteran
tentang makanan pendamping ASI menunjukkan Syiah Kuala, 17(3), 140–146.
perbedaan bermakna antara sebelum dengan https://doi.org/https://doi.org/10.24815/jks.
sesudah konseling menggunakan media lembar v17i3.9062
balik. Selain itu juga menunjukkan pengaruh AL Rahmad, A. H., Miko, A., & Hadi, A. (2013). Kajian
pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari
sebelum dan sesudah konseling dengan Pemberian ASI Eksklusif , MP-ASI, Status
menggunakan leaflet terhadap peningkatan Imunisasi Dan Karakteristik Keluarga Di Kota
pengetahuan ibu. Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah
Diharapkan dari hasil penelitian ini untuk Nasuwakes Poltekkes Aceh, 6(2), 169–184.
dapat dijadikan suatu bahan acuan untuk peneliti Ayu, R., & Sartika, D. (2012). Penerapan Komunikasi,
dalam melakukan penelitian ini dan bisa memberi Informasi, dan Edukasi Gizi terhadap Perilaku
informasi mengenai makanan pendamping ASI, Sarapan Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
sehingga dapat bermanfaat dalam menurunkan Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(2), 76–82.
angka atau prevalensi stunting, menurunkan Chahyanto, B. A., Pandiangan, D., Aritonang, E. S., &
pemberian makanan pendamping ASI dini dan Laruska, M. (2019). Pemberian informasi dasar
meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif. Posyandu melalui kegiatan penyegaran kader
dalam meningkatkan pengetahuan kader di
16 SAGO Gizi dan Kesehatan 1(1)
Juli – Desember 2019

Puskesmas Pelabuhan Sambas Kota Sibolga. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan
AcTion: Aceh Nutrition Journal, 4(1), 7–14. Ilmu Aplikasi. GEN, Jakarta: Rineka Cipta.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30867/a Nurlaila, N., Riyanti, E., Setianingsih, E., Frastyo, F.,
ction.v4i1.119 Astriani, I., & Juliana, J. (2018). Parapam
Dinkes Banda Aceh. (2017). Profil kesehatan kota Meningkatkan Pemberian Asi Eksklusif dan
Banda Aceh tahun 2017. Banda Aceh: Dinas MP-ASI pada Bayi 0-12 Bulan. Proceeding of
Kesehatan Kota Banda Aceh. The URECOL, 31–36.
Emilia, O., & Prabandari, Y. S. (2019). Promosi Puskesmas Baiturrahman. (2017). Profil Puskesmas
kesehatan dalam lingkup kesehatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Puskesmas
reproduksi. UGM PRESS. Baiturrahman Dinas Kesehatan Kota Banda
Fadjri, T. K. (2017). Pengaruh Pelatihan Pemberian Aceh.
Makan Pada Bayi dan Anak (PMBA) Terhadap Shrimpton, R., Victora, C. G., Onis, M. De, Lima, C.,
Keterampilan Konseling dan Motivasi Bidan & Blo, M. (2001). Worldwide Timing of Growth
Desa. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(2), 97– Faltering: Revisiting Implications for
102. Interventions. 107(5), 1–7.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30867/a https://doi.org/10.1542/peds.2009-1519
ction.v2i2.61 Sudjana, N., & Rivai, A. (2001). Penggunaan media
Gupta, A., Suri, S., Dadhich, J. P., Trejos, M., & pengajaran dalam PBM. Sinar Baru
Nalubanga, B. (2019). The world breastfeeding Algensindo.
trends initiative: Implementation of the global Suhertusi, B., Desmiwarti, D., & Nurjasmi, E. (2015).
strategy for infant and young child feeding in Pengaruh media promosi kesehatan tentang
84 countries. Journal of Public Health Policy, ASI eksklusif terhadap peningkatan
40(1), 35–65. pengetahuan ibu di wilayah kerja Puskesmas
Kemenkes RI. (2018a). Pedoman Penyelenggaraan Lubuk Begalung Padang Tahun 2014. Jurnal
Pekan ASI Sedunia (PAS) Tahun 2017 (pp. 65– Kesehatan Andalas, 4(1).
83). Kementerian Kesehatan Republik Wargiana, R., Susumaningrum, L. A., & Rahmawati,
Indonesia. I. (2013). Hubungan Pemberian MP-ASI Dini
Kemenkes RI. (2018b). Profil Kesehatan Indonesia dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di
Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah
RI, 170–173. Kabupaten Jember. Pustaka Kesehatan, 1(1),
Kemenkes RI. (2019). Kurikulum dan Modul 47–53.
Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas World Health Organization. (2016). WHO
Puskesmas: Mewujudkan Paradigma Sehat recommendations on antenatal care for a
Melalui Pemberdayaan Masyarakat positive pregnancy experience. World Health
Memperkuat Sistem Kesehatan Desa dan Organization.
Kelurahan.

You might also like