0% found this document useful (0 votes)
34 views6 pages

Hubungan Status Nutrisi Dengan Nyeri Menstruasi Pada Remaja SMP Negeri 16 Bandung

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 6

ISSN: 2579-8472

E-ISSN (Media online) : 2579-7751

HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN NYERI MENSTRUASI


PADA REMAJA SMP NEGERI 16 BANDUNG

Dewi Marfuah1
Rita Mayasari2
12
Program Studi S1 Keperawatan, STIKep PPNI Jawa Barat
Email: [email protected]
ABSTRAK
Kata Kunci: Influenced by nutritional status. The prevalence of nutritional status in
Indonesia by 32.6% malnourished and 25.6% excess nutrients. If there is
(Adolescents, Nutritional nutritional status disorders will aggravate the menstrual pain. Purpose:
Status, Menstrual Pain) This study was conducted to determine the relationship of nutritional status
in adolescents whose having dysmenorrhea in SMP Negeri 16 Bandung.
Methods: Using a correlational descriptive design with cross sectional
approach as well as using non-random sampling techniques, the number of
population in this study of 50 female students who experience dysmenorrhea
and the number of samples of 39 respondents. Data were analyzed using the
Spearman test. Results: Based on the statistical analysis, mostly the
respondents have malnutrition about 19 respondents (41.7%) and they have
more likely a mild pain during menstrual period at about 22 respondents
(56, 4%). The Spearman test results show that the value between the
nutritional status with menstrual pain p-value of 0.039 (p<0.05) and the
coefficient of contingency -0.332. Conclusion: There is a relationship
between the nutritional status with dysmenorrhea. Suggestion: It is expected
that it is able to give any appropriate feedback toward nursing process in
anticipacing any reproduction health such as a clear information about
nutritional status which is contributing a lot to have severe pain during
menstrual period among adolescents.
PENDAHULUAN

Masa remaja atau masa adolecent atau selama menstruasi (Mansjoer, dkk,
merupakan masa peralihan dari masa 2009).
kanak-kanak ke masa dewasa muda yang Di Indonesia tahun 2008 sebesar
mengalami perubahan-perubahan dalam 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore
proses pertumbuhan fisik, kognitif, dan primer dan 9,36% dismenore sekunder. Di
psikososial, terutama pada remaja putri Jawa Barat angka kejadian dismenore
akan mengalami menstruasi (Soelaryo, dkk, cukup tinggi, yaitu sebanyak 54,9% wanita
2008). Menstruasi biasanya diawali pada mengalami dismenore, terdiri dari 24,5%
usia remaja 9-12 tahun, tergantung pada mengalami dismenore ringan, 21,28%
berbagai faktor seperti nutrisi, berat badan mengalami dismenore sedang dan 9,36%
dan kondisi psikologis serta emosional mengalami dismenore berat (Savitri, 2015).
(Anurogo & Wulandari, 2011). Ketika Nyeri menstruasi dipengaruhi salah
remaja mengalami menstruasi terdapat satunya oleh status nutrisi. Status nutrisi
gangguan menstruasi (Sukarni & adalah keadaan kesehatan yang
Margareth, 2013), seperti dismenore yang berhubungan dengan konsumsi makanan
merupakan nyeri di bagian perut bawah oleh tubuh (Almatsier, 2010).
seperti dicengkram atau diremas-remas, Menurut Riset Kesehatan Dasar
sakit kepala yang berdenyut, mual muntah, (RISKESDAS) 2010 prevalensi status gizi
nyeri di punggung bagian bawah, diare, remaja di Indonesia yaitu sebesar 32,6%
bahkan hingga pingsan yang terasa sebelum termasuk kurang gizi dan kelebihan gizi
remaja sebesar 25,6%.
82
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
Berdasarkan studi pendahuluan di misalnya endometriosis, infeksi pelvis
SMP Negeri 16 Bandung yang dilakukan (daerah panggul) (Ernawati, 2010).
pada bulan Maret 2016. Para siswa/siswi Asupan gizi yang baik dapat
bersekolah dari hari senin-jumat, belajar mempercepat pembentukan hormon-
dilakukan dari pukul 07.00-13.00 WIB, hormon yang memengaruhi menarche.
selepas pulang sekolah terdapat kegiatan Selain itu kelebihan berat badan dapat
ekstrakulikuler yang diikuti oleh mengakibatkan dismenore primer karena di
siswa/siswi hingga pukul 16.00 WIB. dalam tubuh orang yang mempunyai
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 kelebihan berat badan terdapat jaringan
orang siswi kelas VIII di SMP Negeri 16 lemak yang berlebihan yang dapat
Bandung mengatakan sering mendapat mengakibatkan hiperplasia pembuluh pada
tugas untuk dikerjakan dirumah sehingga organ reproduksi wanita sehingga darah
menjadikan siswi merasa stres dengan yang seharusnya mengalir pada proses
adanya tugas tersebut karena setiap harinya menstruasi terganggu, sedangkan apabila
siswi belajar dengan 4 mata pelajaran yang underweight atau gizi kurang akan terjadi
berdurasi 1,5 jam. Selain itu, didapatkan gangguan fungsi reproduksi (Novia &
juga gambaran status nutrisi dari 10 siswi Puspitasari, 2008).
tersebut, 3 orang diantaranya memiliki berat Berdasarkan teori diatas maka
badan underweight, 6 orang memiliki berat hipotesis dalam penelitian ini adalah ada
badan normal dan 1 orang memiliki berat hubungan antara status gizi dengan nyeri
badan overweight sedangkan untuk nyeri menstruasi pada remaja di SMP Negeri 16
menstruasi, 3 orang diantaranya tidak Bandung.
mengalami nyeri ketika menstruasi dan 7
orang mengalami nyeri ketika menstruasi. METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengamatan, ketika jam
istirahat para siswi membeli makanan Variabel independen dalam penelitian
ringan yang tergolong junk food atau cepat ini status nutrisi, sedangkan variabel
saji di kantin sekolah, makanan tersebut dependen adalah nyeri menstruasi pada
banyak mengandung lemak karena di buat remaja. Metode pengumpulan data
melalui proses penggorengan dan tinggi penelitian menggunakan cross sectional.
karbohidrat. Populasi dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan uraian diatas peneliti siswi putri di SMP Negeri 16 sejumlah 166
tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan siswi. Pengambilan sampel menggunakan
Status Nutrisi Dengan Nyeri Menstruasi purposive sample, yaitu dengan kriteria
Pada Remaja Di SMP Negeri 16 Bandung. inklusi mengalami nyeri menstruasi dalam
3 siklus menstruasi terakhir dan bersedia
1. KAJIAN LITERATUR DAN menjadi responden. Dari hasil skrining
PENGEMBANGAN HIPOTESIS didapatkan 50 siswi mengalami nyeri
menstruasi. Perhitungan sampel
Nyeri menstruasi adalah keluhan menggunakan rumus Lemeshow yaitu
ginekologis akibat ketidakseimbangan sampel diambil sebanyak 39 responden.
hormon progesteron dalam darah sehingga Alat ukur untuk status nutrisi
mengakibatkan nyeri pada wanita. Wanita adalah timbangan berat badan injak dan alat
yang mengalami nyeri menstruasi ukur tinggi badan microtoise dengan
memproduksi prostaglandin 10 kali lebih menggunakan metode indeks massa tubuh
banyak dari wanita yang tidak nyeri (IMT). Seseorang dikatakan kurang gizi
menstruasi. Prostaglandin menyebabkan IMT <18,5 kg/m², gizi normal IMT 18,5-25
meningkatnya kontraksi uterus dan pada kg/m², gizi lebih IMT >26 kg/m².
kadar yang berlebih akan mengaktivasi usus Alat ukur nyeri menstruasi
besar. Penyebab lain nyeri menstruasi menggunakan Verbal Multidimensional
dialami wanita dengan kelainan tertentu, Scoring System (VMSS) yang terdiri atas 8
pertanyaan. Nyeri menstruasi diukur

83
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
berdasarkan riwayat menstruasi 3 bulan Total 39 100%
terakhir. VMSS ini terdapat tiga kategori Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
nyeri yaitu ringan, sedang dan berat yang di bahwa sebagian besar mengalami nyeri
ukur berdasarkan kemampuan melakukan menstruasi ringan sebanyak 22 responden
aktivitas dan penggunaan obat dalam (56,4%).
meringankan nyeri yang dirasakan serta
empat kelompok gejala yaitu gejala fisik, B. Analisa Bivariat
gastrointestinal, eliminasi, dan psikologi.
Analisa data menggunakan analisa 1. Hubungan Status Nutrisi Dengan Nyeri
univariat untuk mengetahui distribusi Menstruasi
frekuensi dan proporsi dari variabel-
variabel yang diamati, terdiri dari status Tabel 5 Hubungan Status Nutrisi
nutrisi dan nyeri menstruasi. Sedangkan Denagn Nyeri Menstruasi Pada Remaja
analisa bivariat menggunakan uji statistik Di SMP Negeri 16 Bandung Pada April
korelasi spearman karena skala 2016.
pengukurannya kategorik dan jenis
hipotesisnya korelatif. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan
Status Nyeri Menstruasi
HASIL PENELITIAN DAN Nutrisi Ringan Sedang Berat Total p r
PEMBAHASAN n % n % n % %
Gizi 8 42,1 7 36,8 4 21,1
A. Analisa Univariat Kurang 0,039 -
1. Gambaran Status Nutrisi Pada Normal 8 66,7 4 33,3 0 0 100 0,33
Remaja Di SMP Negeri 16 Gizi 6 75 2 25 0 0 2
Bandung Lebih
bahwa sebagian kecil sebanyak 8
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Status Nutrisi responden (42,1%) mengalami gizi
Pada Remaja Di SMP Negeri 16 Bandung kurang dengan nyeri menstruasi ringan
Pada April 2016. dan 4 responden (21,1%) mengalami
nyeri menstruasi berat. Sebagian kecil
Status Nutrisi Frekuensi Pesentase sebanyak 6 responden (75%) mengalami
% gizi lebih dengan nyeri menstruasi
Gizi Kurang 19 48,7 ringan dan 0 responden mengalami nyeri
Normal 12 30,8 menstruasi berat. Hasil uji statistik
Gizi Lebih 8 20,5 menggunakan korelasi spearman
Total 39 100% diperoleh nilai p-value <0,05 yaitu
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 0,039.
bahwa hampir setengahnya mengalami gizi
kurang sebanyak 19 responden (48,7%). PEMBAHASAN

2. Gambaran Nyeri Menstruasi Pada a. Status Nutrisi Pada Remaja Di


Remaja Di SMP Negeri 16 Bandung. SMP Negeri 16 Bandung
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan hampir
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nyeri setengahnya mengalami gizi kurang
Menstruasi Pada Remaja Di SMP Negeri 16 sebanyak 19 responden (48,7%). Hal ini
Bandung Pada April 2016. dikarenakan pola makan yang tidak teratur
seperti melewatkan waktu makan sehingga
Nyeri Frekuensi Persentase menyebabkan asupan nutrisi yang
Menstruasi % dibutuhkan oleh tubuh menjadi berkurang.
Ringan 22 56,4 Status gizi kurang dapat terjadi karena
Sedang 13 33,3 tubuh mengalami kekurangan satu atau
Berat 4 10,3 lebih zat-zat nutrisi esensial (Almatsier,
84
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
2010). Sedangkan status gizi lebih dapat sebagian besar mengalami nyeri ringan
terjadi karena kelebihan jumlah asupan yaitu sebanyak 22 responden (56,4%).
energi yang disimpan dalam bentuk Hasil tersebut sesuai dengan teori
cadangan berupa lemak sehingga Desalegn, Berihun, & Abay (2007) yang
mengakibatkan seseorang menjadi gemuk menyatakan bahwa nyeri menstruasi
dan dapat mengakibatkan penyakit jantung dipengaruhi oleh usia menarche, dimana
atau diabetes milletus (Badriah, 2011). apabila menarche terjadi pada usia kurang
Berdasarkan analisis peneliti, remaja dari 12 tahun maka akan mempengaruhi
putri seringkali menjaga bentuk tubuhnya tingkat keparahan nyeri menstruasi pada
agar tetap terlihat ideal, sehingga remaja remaja. Teori tersebut didukung dengan
melewatkan waktu makan. Hal ini sesuai hasil penelitian Retnoningrum (2014) yang
dengan teori Badriah (2011) yang menyatakan bahwa menarche dini
menyatakan bahwa kurus merupakan menyebabkan sistem reproduksi belum siap
masalah gizi yang umumnya lebih banyak untuk mengalami perubahan dan masih
ditemukan pada remaja putri karena ada terjadi penyempitan pada leher rahim maka
motto bahwa “kurus itu indah”. akan timbul rasa sakit ketika menstruasi.
Asupan nutrisi yang berlebih pada
remaja menyebabkan berat badan menjadi c. Hubungan Status Nutrisi Dengan
meningkat dikarenakan banyaknya Nyeri Menstruasi Pada Remaja Di
konsumsi makanan yang mengandung SMP Negeri 16 Bandung
kalori berlebih, seperti makanan siap saji
(junk food) dan minuman ringan (soft drink) Hasil uji statistik menggunakan korelasi
juga menambah asupan kalori yang berlebih spearman diperoleh nilai p-value sebesar
pada remaja sehingga cenderung 0,039<0,05. Hal ini menunjukkan adanya
mengalami kelebihan berat badan (Tim hubungan antara status nutrisi dengan nyeri
Penulis Poltekes Depkes Jakarta I, 2010). menstruasi pada remaja di SMP Negeri 16
Bandung. Pada penelitian ini didapatkan
b. Nyeri Menstruasi Pada Remaja Di bahwa sebagian kecil sebanyak 8 responden
SMP Negeri 16 Bandung (42,1%) mengalami gizi kurang dengan
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan nyeri menstruasi ringan dan 4 responden
sebagian besar mengalami nyeri menstruasi (21,1%) mengalami nyeri menstruasi berat.
ringan sebanyak 22 responden (56,4%). Hal ini dikarenakan konsumsi makanan
Nyeri menstruasi terjadi dikarenakan yang berlemak (junk food) yang dapat
pada fase ovulatoir adanya peningkatan meningkatkan produksi estrogen sehingga
Luteinizing Hormone. Pada fase ini sel telur terjadi ketidakseimbangan dengan
dilepaskan setelah 16-32 jam terjadinya progesteron yang akhirnya menyebabkan
peningkatan kadar LH, folikel yang matang prostaglandin meningkat. Sebagian kecil
akan tampak menonjol dari permukaan sebanyak 6 responden (75%) mengalami
indung telur sehingga akhirnya pecah dan gizi lebih dengan nyeri menstruasi ringan
melepaskan sel telur. Pada saat pelepasan dan 0 responden mengalami nyeri
sel telur seseorang mengalami nyeri yang menstruasi berat. Hal ini dikarenakan
disertai peningkatan prostaglandin yang adanya faktor yang mempengaruhi status
menyebabkan kontraksi uterus semakin nutrisi seperti tingkat pendidikan dan
meningkat (Anurogo & Wulandari, 2011). pengetahuan keluarga yang memungkinkan
Nyeri menstruasi dipengaruhi oleh responden tersebut mendapat arahan dan
beberapa faktor seperti usia menarche, lama pemahaman tentang nyeri menstruasi dari
menstruasi, riwayat keluarga, stres dan orang tua nya.
status nutrisi. Berdasarkan hasil penelitian Hasil uji statistik tersebut sesuai dengan
ini sebagian besar sebanyak 22 responden penelitian Beddu, Mukarramah, &
(56,4%) mengalami menarche pada usia 12 Lestahulu (2013) didapatkan nilai p-value
tahun. Hal ini berdampak pada derajat nyeri 0,008<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
yang dialami oleh responden dimana
85
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
terdapat hubungan antara status nutrisi progesteron sehingga dapat meningkatkan
dengan nyeri menstruasi. prostaglandin yang akhirnya menyebabkan
Masa remaja membutuhkan nutrisi nyeri menstruasi.
yang baik untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal dan mendukung KESIMPULAN
proses pertumbuhan sehingga diperlukan
Ada hubungan antara status nutrisi
asupan nutrisi yang seimbang seperti
dengan nyeri menstruasi pada siswi di SMP
energi, protein, lemak, vitamin dan mineral
Negeri 16 Bandung dengan uji statistik
(Badriah, 2011). Ketidakseimbangan antara
menggunakan korelasi spearman diperoleh
asupan nutrisi akan menimbulkan masalah
nilai p-value sebesar 0,039<0,05. Artinya,
gizi. Selain itu, ada faktor-faktor yang
semakin baik status gizi remaja maka
mempengaruhi status gizi seperti tingkat
tingkat nyeri menstruasi yang dirasakan
pendidikan, pengetahuan dan keterampilan
semakin ringan.
keluarga karena semakin tinggi pendidikan,
pengetahuan dan keterampilan keluarga Sekolah berperan aktif dalam
maka semakin baik tingkat ketahanan memberikan edukasi terkait menstruasi
pangan keluarga (Irianto, 2014). dengan bekerjasama dengan perawat
Kelebihan berat badan dapat puskesmas setempat. Perawat
mengakibatkan dismenore primer karena di diharapkan dapat memberikan masukan
dalam tubuh orang yang mempunyai untuk menyikapi masalah kesehatan
kelebihan berat badan terdapat jaringan reproduksi seperti diadakannya
lemak yang berlebihan yang dapat penyuluhan tentang status nutrisi dan
mengakibatkan hiperplasia pembuluh darah dapat memberikan intervensi
pada organ reproduksi wanita sehingga keperawatan yang dapat menurunkan
darah yang seharusnya mengalir pada
nyeri menstruasi sehingga dapat
proses menstruasi terganggu dan timbul
dismenore primer (Novia & Puspitasari, meningkatkan kualitas hidup remaja.
2008).
Hasil penelitian Pratiwi & Rodiani UCAPAN TERIMAKASIH
(2015) yang menyatakan bahwa
mengkonsumsi makanan berlemak dapat Peneliti mengucapkan terimakasih
meningkatkan hormon prostaglandin karena kepada STIKep PPNI Jawa Barat dan SMP
prostaglandin terbentuk dari asam lemak Negeri 16 Bandung yang telah
sehingga dapat menyebabkan nyeri ketika memfasilitasi penelitian ini.
menstruasi. Salah satu asupan nutrisi yang
dapat mempengaruhi nyeri menstruasi
adalah kalsium karena pada waktu otot
berkontraksi kalsium berperan dalam
interaksi protein didalam otot, bila kalsium
didalam darah berkurang maka otot tidak
bisa relaksasi setelah berkontraksi dan
menyebabkan otot rahim mejadi kaku atau
kram (Dewantri, 2013).
Hasil penelitian Yustiana (2011)
menyatakan bahwa status gizi underweight
dapat diakibatkan karena asupan makanan
yang kurang. Gizi kurang selain akan
mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi
organ tubuh juga akan menyebabkan
terganggunya fungsi reproduksi karena gizi
kurang dapat menyebabkan
ketidakseimbangan atau penurunan hormon

86
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
REFERENSI Retnoningrum, D. 2014. Hubungan
Antara Riwayat Dismenorea Keluarga
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Dengan Kejadian Dismenorea Berat
Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Pada Remaja Putri Di SMP Islam
Utama. Terpadu Miftahul Ulum Ungaran.
Anurogo, D, & Wulandari, A. 2011. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Yogyakarta: Andi. 2010. Status Gizi Remaja. Diunduh
Badriah,D. L. 2011. Gizi Dalam pada tanggal 14 Maret, 2016. Dari
Kesehatan Reproduksi. Bandung: http://www.depkes.go.id.
Refika Aditama. Savitri, R. 2015. Gambaran Skala Nyeri
Bakara, Ibrahim, & Sriati. 2013. Haid Pada Usia Remaja. STIKES
Pengaruh Spiritual Emotional ‘Aisyiyah Bandung.
Freedom Technique (SEFT) Terhadap Sukarni & Margareth. 2013. Kehamilan,
Tingkat Gejala Depresi, Kecemasan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta:
dan strea Pada Pasien Sindrom Nuha Medika.
Koroner Akut (SKA) Non
Percutaneus Coronary Intervention
(PCI). Jurnal Keperawatan
Padjajaran Vol. 1, No. 1.
Beddu, S., Mukkarramah, S., &
Lestahulu, V. 2015. Hubungan Status
Gizi dan Usia Menarche Dengan
Dismenore Primer Pada Remaja Putri.
Poltekkes Kemenkes Makasar,
Indonesia. The Southeast Asian
Journal of Midwifery Vol. 1, No. 1.
Desalegn, Berihun, & Abay. 2007. Age
at Menarche and The Menstrual
Pattern of Secondary School
Adolescents in North Western
Ethiopia.
Irianto, K. 2014. Gizi Seimbang Dalam
Kesehatan Reproduksi. Bandung:
Alfabeta.
Muntari. 2010. Hubungan Stress Pada
Remaja Usia 16-18 Tahun Dengan
Gangguan Mesntruasi (Dismeore) Di
SMK Negeri Tambakboyo Tuban.
STIKES NU TUBAN.
Novia, I., & Puspitasari, N. 2008. Faktor
Resiko Yang Mempengaruhi
Kejadian Dismenore. The Indonesian
Journal of Public Health, Vol. 4, No.
2.
Pratiwi, H., & Rodiani. 2015. Obesitas
Sebagai Resiko Pemberat Dismenore
Pada Remaja. Majority, Vol. 4, No. 9.
87
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing

You might also like