Kualitas Air Rawa Jombor Klaten, Jawa Tengah Berdasarkan Komunitas Fitoplankton
Kualitas Air Rawa Jombor Klaten, Jawa Tengah Berdasarkan Komunitas Fitoplankton
Kualitas Air Rawa Jombor Klaten, Jawa Tengah Berdasarkan Komunitas Fitoplankton
Hal. 41-52
ABSTRACT
Phytoplankton have an important role in the aquatic ecosystem as a primary
producer. Phytoplankton sensitive to the environmental changes, therefore might be
used as bioindicators of water quality. Rawa Jombor water conditions have changed
as a result of the direct influence of the surrounding community activities or indirect
effect such a change of land use. The purpose of this research was to examine the
composition, abundance, diversity, and evenness of phytoplankton in Rawa Jombor,
assess the level of water pollution Rawa Jombor based on saprobic index and assess
water quality Rawa Jombor by phytoplankton as a bioindicator. Determination of
sampling points purposive random sampling. Sampling using plankton net no.25, and
observation of the sample under the microscope 400 magnification. Temperature, pH,
brightness, turbidity and conductivity is still relatively good conditions for
phytoplankton, while the value of the DO indicates the quality of waters classified as
heavily polluted. The species composition of phytoplankton in Rawa Jombor are 21
types of 5 divisions (Bacillariophyte, Chlorophyte, Cyanophyte, Chrysophyte, and
Euglenophyte), and is dominated by the division Cyanophyte. Species found in the
entire station is Anabaena sp, Anabaena flos-aquae, Anabaena spiroides,
Cylindrospermopsis raciborskii, Microcystis aeruginosa and Gonium pectorale. The
highest abundance at STA 5 with 21,137 Ind/L and the lowest at STA 7 with 8,846
Ind/L. Shannon-Wiener diversity index ranged from 0.84 to 1.47, evenness index
ranged from 0.35 to 0.59, dominance index ranged from 0.34 to 0.63, and the
saprobic index ranges between (-2.48) - (- 2.87). Thoses value indicates that Rawa
Jombor relatively heavy pollution.
Keywords: Water quality, Community, Phytoplankton, Rawa Jombor.
1
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
ABSTRAK
Fitoplankton memiliki peranan penting dalam suatu ekosistem perairan
sebagai produsen primer. Fitoplankton sensitif terhadap perubahan lingkungan
sehingga dapat menjadi bioindikator kualitas perairan. Kondisi perairan Rawa Jombor
yang telah berubah akibat pengaruh langsung aktivitas masyarakat sekitarnya ataupun
pengaruh tidak langsung seperti adanya perubahan tata guna lahan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengkaji komposisi, kemelimpahan, keanekaragaman, dan
kemerataan fitoplankton di Rawa Jombor, mengkaji tingkat pencemaran air Rawa
Jombor berdasarkan indeks saprobik dan mengkaji kualitas air Rawa Jombor
berdasarkan fitoplankton sebagai bioindikator. Penentuan titik sampling secara
purposive random sampling. Pengambilan sampel menggunakan plankton net no.25,
dan pengamatan sampel dengan mikroskop perbesaran 400 kali. Suhu, pH, kecerahan,
kekeruhan, dan konduktivitas masih tergolong kondisi yang baik bagi fitoplankton,
sedangkan nilai DO menunjukkan kualitas perairan tergolong dalam tercemar berat.
Komposisi jenis fitoplankton di Rawa Jombor yaitu 21 jenis dari 5 divisi
(Bacillariophyta, Chlorophyta, Cyanophyta, Chrysophyta, dan Euglenophyta), dan
didominasi oleh divisi Cyanophyta. Spesies yang ditemukan pada seluruh stasiun
adalah Anabaena sp, Anabaena flos-aquae, Anabaena spiroides, Cylindrospermopsis
raciborskii, Microcystis aeruginosa dan Gonium pectorale. Kemelimpahan tertinggi
pada STA 5 dengan 21.137 Ind/L dan terendah pada STA 7 dengan 8.846 Ind/L.
Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener berkisar antara 0,84-1,47, indeks
kemerataan berkisar antara 0,35-0,59, indeks dominansi berkisar antara 0,34-0,63,
dan indeks saprobik berkisar antara (-2,48)-(-2,87). Nilai tersebut menunjukkan Rawa
Jombor tergolong pencemaran berat.
2
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
3
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
4
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
5
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
Parameter
Stasiun Suhu DO Kecerahan Kekeruhan Konduktivitas
pH
(˚C) (mg/L) (cm) (cm) (mS/cm)
STA 1 31,96 1,69 7,84 50 123,66 241
STA 2 31,7 1,88 8,20 50 89,66 244,66
STA 3 33,06 1,47 8,26 50 87,33 248
STA 4 31,6 1,70 8,34 51 99 242,66
STA 5 33,23 1,44 8,46 50 86,33 245,33
STA 6 31,9 1,50 8,29 50 86,33 255,66
STA 7 33,1 1,22 8,51 50 71 267,66
STA 8 33,7 1,24 8,31 40 88 244
STA 9 32,9 1,33 8,49 50 94,33 242,66
STA 10 31,3 1,50 7,89 50 75 259,33
6
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
7.05%
0.10%
1.17% 0.06%
Bacillariophyta
Chlorophyta
Chrysophyta
Cyanophyta
91.61% Euglenophyta
7
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
8
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
25000
20000
15000
10000
5000
0
STA 1 STA 2 STA 3 STA 4 STA 5 STA 6 STA 7 STA 8 STA 9 STA 10
NAMA
No. H' E D
LOKASI
1 STA 1 1.47 0.59 0.33
2 STA 2 1.21 0.49 0.44
3 STA 3 1.27 0.51 0.39
4 STA 4 1.27 0.55 0.42
5 STA 5 1.09 0.47 0.44
6 STA 6 1.27 0.58 0.41
7 STA 7 1.18 0.54 0.46
8 STA 8 1.17 0.49 0.50
9 STA 9 0.84 0.35 0.63
10 STA 10 1.01 0.42 0.59
Nilai H’ (Tabel 2.) menunjukkan 1,47 dan nilai terendah pada STA 9
nilai tertinggi pada STA 1 dengan nilai dengan nilai 0,84. STA 1 merupakan
9
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
lokasi sampling yang digunakan untuk (Tabel 2.) yang menunjukkan bahwa
sarana pemeliharaan ikan. STA 1 adalah kemerataan di perairan Rawa Jombor
lokasi pengambilan sampel pertama tergolong rendah.
yang dilakukan sehingga Hasil indeks dominansi yang
memungkinkan pertumbuhan diperoleh pada semua stasiun yang
fitoplankton yang optimal dan memiliki nilai tertinggi ada pada STA 9
mempengaruhi keanekaragaman jenis dengan 0,63, sedangkan nilai terendah
yang terdapat di stasiun STA 1. Lokasi ada pada STA 1 dengan 0,34. Nilai
STA 9 pengambilan sampelnya indeks dominansi yang didapat
dilakukan pada sorehari sehingga mendekati 1 sehingga dapat dikatakan
adanya penurunan jumlah total individu. terdapat spesies yang mendominasi.
Keanekaragaman jenis pada STA 9 yang Spesies yang mendominasi di tersebut
rendah dapat disebabkan juga oleh adalah Anabaena sp.
adanya spesies yang mendominasi di Indeks saprobik digunakan untuk
lokasi tersebut. mengetahui tingkat ketergantungan atau
Hasil yang diperoleh pada semua hubungan suatu organisme dengan
stasiun menunjukkan nilai indeks senyawa yang menjadi sumber
kemerataan yang paling tinggi ada pada nutrisinya, sehingga dapat diketahui
STA 1 dengan 0,59, sedangkan yang hubungan kemelimpahan plankton
paling rendah ada pada STA 9 dengan dengan tingkat pencemaran suatu
0,35. Nilai indeks kemerataan secara perairan.
keseluruhan memiliki nilai kurang dari 1
-2.69 STA 10
-2.87 STA 9
-2.71 STA 8
-2.66 STA 7
-2.75 STA 6
-2.68 STA 5
-2.78 STA 4
-2.67 STA 3
-2.69 STA 2
-2.48 STA 1
-2.9 -2.8 -2.7 -2.6 -2.5 -2.4 -2.3 -2.2
10
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
11
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
12
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
Lampiran 1. Data Tabel Perhitungan Indeks Kemelimpahan Jenis, Indeks Kemelimpahan Relatif, Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener, Indeks
Kemerataan, Indeks Dominansi, dan Indeks Saprobik
STASIUN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
N
NAMA SPESIES N N N N N N N N N N
O Di Di Di Di Di Di Di Di
(Ind/ (Ind/L Di (%) (Ind/ (Ind/L (Ind/L (Ind/ (Ind/ Di (%) (Ind/L (Ind/L (Ind/
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
L) ) L) ) ) L) L) ) ) L)
A. Bacillariophyta
1. Navicula recens 94 0.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 24 0.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2. Nitzschia palea 0 0.0 0 0.0 24 0.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3. Melosira nummuloides 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 24 0.2
B. Chlorophyta
1. Chlorococcum
hypnosporum 0 0.0 24 0.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 71 0.5 0 0.0 0 0.0
2. Chlorella homosphaera 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 24 0.3 0 0.0 0 0.0 47 0.4
3. Scenedesmus acuminatus 142 0.7 0 0.0 71 0.4 142 0.7 94 0.4 142 1.2 24 0.3 118 0.8 47 0.2 0 0.0
4. Scenedesmus protuberans 189 1.0 142 0.8 71 0.4 0 0.0 24 0.1 47 0.4 24 0.3 24 0.2 0 0.0 0 0.0
5. Chlamydomonas
reinhardtii 142 0.7 71 0.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 236 1.9
6. Gonium pectorale 1722 8.9 826 4.8 1180 7.3 283 1.4 849 4.0 472 3.9 283 3.2 519 3.5 377 1.8 425 3.4
7. Coelastrum astroideum 0 0.0 24 0.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 142 1.0 24 0.1 0 0.0
8. Micractinium
bornhemiense 0 0.0 212 1.2 0 0.0 543 2.7 684 3.2 0 0.0 401 4.5 189 1.3 165 0.8 189 1.5
9. Zygnema sp 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 71 0.6
C. Chrysophyta
1. Synura sp 94 0.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
D. Cyanophyta 94
1. Anabaena sp 10144 52.3 10804 62.8 9153 56.6 12361 61.4 13046 61.7 7266 60.2 5756 65.1 10144 68.6 16112 78.5 9649 76.2
2. Anabaena flos-aquae 401 2.1 283 1.6 307 1.9 354 1.8 236 1.1 165 1.4 212 2.4 259 1.8 236 1.1 118 0.9
3. Anabaena spiroides 71 0.4 47 0.3 118 0.7 236 1.2 543 2.6 165 1.4 71 0.8 236 1.6 259 1.3 71 0.6
4. Cylindrospermopsis
raciborskii 3987 20.6 3350 19.5 3657 22.6 3161 15.7 4695 22.2 1887 15.6 146 16.5 2052 13.9 2619 12.8 1203 9.5
5. Microcystis aeruginosa 1911 9.9 1227 7.1 1486 9.2 2383 11.8 873 4.1 1699 14.1 519 5.9 920 6.2 425 2.1 330 2.6
6. Microcystis incerta
Lemmermann 283 1.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 24 0.1 0 0.0 0 0.0 118 0.8 24 0.1 47 0.4
7. Merismopedia punctata 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 24 0.1 0 0.0
E. Euglenophyta 0.0
1. Trachelomonas sp 118 0.6 189 1.1 118 0.7 661 3.3 71 0.3 212 1.8 71 0.8 0 0.0 212 1.0 259 2.0
Jumlah Total Individu 19391 100 17197 100 16183 100 20123 100 21137 100 12078 100 8846 100 14791 100 20524 100 12668 100
Jumlah Jenis 12 12 12 10 10 9 9 11 11 11
Indeks Keanekaragaman Shanon-
Wiener 1.470 1.213 1.272 1.270 1.088 1.273 1.177 1.173 0.836 1.011
Indeks Kemerataan 0.5915 0.4880 0.5121 0.5517 0.4724 0.5792 0.5355 0.4892 0.3488 0.4217
Indeks Dominansi 0.33448 0.44068 0.38521 0.41856 0.43543 0.40843 0.45795 0.49565 0.63383 0.59206
Jurnal Biologi, Volume 4 No 3, Juli 2015
Hal. 41-52
Indeks Saprobik -2.48 -2.69 -2.67 -2.78 -2.68 -2.75 -2.66 -2.71 -2.87 -2.69
13