Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga Dalam Kesehata
Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga Dalam Kesehata
Hubungan Pelaksanaan Tugas Keluarga Dalam Kesehata
Abstract : Physical changes make elderly limited in performing activities of daily living (ADL) and tend
to depend on the family cause the closest has an important role in maintaining the health of the
elderly. It can be seen from the implementation of family task in health. The purpose of this study was
to determine the correlation implementation of family task in health with independence of elderly in
ADL compliance using cross sectional method. Samples were selected by purposive sampling
technique with the inclusion criteria and obtained a sample of 40 people. The results showed the
number of families who carry out the task of the family in good health with the independence of the
elderly category independent category as many as 22 people (55%). While on a family who carry out
tasks in the family health category with the independence of the elderly poor are as many categories 1
(2.5%). Based on using the Spearman rank test p-value 0.000 <0.05, which means there is a very
strong correlation between the two variables. In addition, because the correlation coefficient 0.817 and
the results obtained are positive, so we can conclude that the relationship between the two variables is
the direction in which the better execution of tasks in the family health, the higher the independence of
the elderly in meeting the ADL.
Abstrak : Perubahan fisik menjadikan lansia terbatas dalam melakukan activity of daily living (ADL)
dan cenderung tergantung keluarga karena paling dekat sehingga berperan penting dalam menjaga
kesehatan lansia. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan tugas keluarga dalam kesehatan. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui hubungan pelaksanaan tugas keluarga dalam kesehatan dengan
kemandirian lansia dalam pemenuhan ADL dengan menggunakan metode cross sectional. Sampel
dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan didapatkan sampel sejumlah 40
orang. Hasil penelitian didapatkan jumlah keluarga yang melaksanakan tugas keluarga dalam
kesehatan kategori baik dengan kemandirian lansia kategori mandiri sebanyak 22 orang (55%).
Sedangkan pada keluarga yang melaksanakan tugas keluarga dalam kesehatan kategori kurang baik
dengan kemandirian lansia kategori sedang sebanyak 1 orang (2,5%). Berdasarkan uji rank spearman
menggunakan p-value 0,000 < 0,05, berarti ada hubungan yang sangat kuat antara dua variabel.
Selain itu, karena koefisien korelasi didapatkan hasil 0,817 dan bernilai positif, jadi dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara kedua variabel adalah searah dimana semakin baik pelaksanaan tugas
keluarga dalam kesehatan, semakin tinggi kemandirian lansia dalam memenuhi ADL.
PENDAHULUAN
157
158 | J.K.Mesencephalon, Vol.3 No.3, April 2018, hlm 158-164
hasil studi pendahuluan di Dusun Bendungrejo tugas kesehatan keluarga terhadap lansia,
Desa Bendungrejo Kecamatan Berbek seperti mengenali masalah kesehatan pada
Kabupaten Nganjuk jumlah lansia di dusun lansia, membuat keputusan tindakan
tersebut sekitar 44 lansia. kesehatan yang tepat, memberi perawatan
Proses menua senantiasa disertai pada lansia, mempertahankan suasana rumah
dengan perubahan di semua sistem didalam yang sehat, serta menggunakan fasilitas
tubuh manusia. Perubahan di semua sistem di kesehatan yang ada (Friedman, 1998 dalam
dalam tubuh manusia tersebut salah satu Mubarak, dkk 2006).
misalnya terdapat pada sistem saraf. Hasil studi pendahuluan yang
Perubahan tersebut dapat mengakibatkan dilakukan terhadap 5 lansia pada bulan
terjadinya penurunan dari fungsi kerja otak November 2014 di Dusun Bendungrejo, Desa
(Fatmah, 2010). Penelitian terkini Bendungrejo, Kecamatan Berbek, Kabupaten
menyebutkan bahwa walaupun tanpa adanya Nganjuk menyatakan kurang mendapat
penyakit neurodegeneratif, jelas terdapat perhatian dari keluarga, sedangkan 4 dari 5
perubahan struktur otak manusia seiring lansia mengatakan memerlukan bantuan orang
bertambahnya usia. Serta, perubahan lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal
patologis pada serebrovaskular juga tersebut membuktikan lansia mengalami
berhubungan dengan kemunduran fungsi penurunan atau ketergantungan dalam
kognitif (Kuczynski, 2009). pemenuhan aktivitas sehari-hari.
Kemunduran yang dialami lansia Kesanggupan keluarga dalam
tersebut akan membawa implikasi pada melaksanakan perawatan atau pemeliharaan
berbagai aspek kehidupan, baik berkeluarga kesehatan dapat dilihat dari tugas keluarga
maupun bermasyarakat. Salah satunya adalah dapat meningkatkan kualitas hidup lansia yang
masalah yang berkaitan dengan kehidupan akan berimplikasi pada kemandirian dalam
lansia, yaitu beban ketergantungan pemenuhan aktivitas sehari-hari (Mubarak,
(dependency ratio) yang semakin besar. dkk., 2006). Sehubungan dengan hal tersebut
Setiap penduduk usia produktif akan maka peneliti ingin mengetahui hubungan
menanggung semakin banyak penduduk usia pelakanaan tugas keluarga dalam kesehatan
lanjut. Suhartini (2009) memperkirakan angka dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan
ketergantungan usia lanjut pada tahun 1995 aktivitas sehari-hari.
adalah 6,93% dan tahun 2015 menjadi 8,74%,
ini artinya pada pada tahun 1995 sebanyak METODE PENELITIAN
100 penduduk produktif harus menyokong 7
orang usia lanjut yang berumur 65 tahun Penelitian ini menggunakan desain
keatas sedangkan pada tahun 2015 sebanyak analitik cross sectional dengan populasi 44
100 penduduk produktif harus menyokong 9 keluarga lansia di Dusun Bendungrejo, Desa
orang lanjut usia yang berumur 65 tahun Bendungrejo Kecamatan Berbek, Kabupaten
keatas. Nganjuk. Sampel adalah keluarga lansia yang
Ketergantungan lanjut usia yang paling berusia 18-59 tahun di sejumlah 40 keluarga
nyata terlihat pada penurunan dalam dan memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling
memenuhi aktivitas kehidupan sehari-hari purposive sampling dengan kriteria inklusi
secara mandiri. Pemenuhan aktivitas keluarga yang tinggal satu rumah dengan
kehidupan sehari-hari pada usia lanjut di bagi lansia yang berusia 18-59 tahun dan bersedia
menjadi dua yaitu usia lanjut yang masih aktif menjadi responden. Penelitian ini dilaksanakan
dan usia lanjut yang pasif sehingga dalam pada tanggal 5 sampai 11 Februari 2015.
pemenuhan aktivitas sehari-hari tidak dapat Variabel Independen dalam penelitian
dilakukan sendiri tetapi juga harus melibatkan ini adalah pelaksanaan tugas keluarga dalam
anggota keluarga dan tim kesehatan lainnya. kesehatan sedangkan variabel dependen
Dalam keadaan ini, keluarga memegang adalah kemandirian lansia dalam ADL.
peranan penting dalam pemenuhan aktivitas Instrumen yang digunakan untuk mengukur
sehari-hari orang usia lanjut (S.Tamher, 2009). pelaksanaan tugas keluarga dalam kesehatan
Keluarga merupakan konteks sosial adalah kuesioner yang telah dibuat oleh
primer untuk promosi kesehatan dan peneliti terdiri dari 30 pertanyaan. Instrumen
pencegahan penyakit (Potter & Perry, 2009). sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan
Keluarga bertindak sebagai yang pertama reliabilitas. Setiap pertanyaan diberikan pilihan
sekali mengenal adanya gangguan kesehatan jawaban dan nilai yaitu, selalu (SL) nilainya 3,
pada salah satu anggota keluarga. Dalam sering (SL) nilainya 2, kadang-kadang (KK)
memelihara kesehatan anggota keluarga nilainya 1, dan tidak pernah (TP) nilainya 0.
(lansia), keluarga sebagai individu (klien) tetap Sehingga, skor tertinggi adalah 90, dan
berperan dalam melakukan peran sebagai terendah adalah 0. Untuk pelaksanaan baik
anggota keluarga. Peran yang dapat dilakukan jika skor 61-90, pelaksanaan cukup jika
oleh anggota keluarga dalam menjalankan skornya 31-60, pelaksanaan kurang baik jika
Ahsan, Hu
ubungan Pellaksanaan Tugas...
T | 159
9
P
Pelaksanaan T
Tugas Keluarrga Dalam Ke
esehatan
8%
37%
55%
Ga
ambar 1. Dia
agram Pie Pe
elaksanaanT
Tugas Keluarrga Dalam Kesehatan
Baik Kuran
ng Baik
5 Tugas Kelu
uarga Dalam
m Kesehatan
n
n % n %
Men
ngenali masa
alah kesehattan pada lansia 28 70 12 30
M
Mengambil ke
eputusan yan ng tepat saatt
18 45 22 55
lansia sakit
Memberikan
n perawatan pada lansia 30 75 10 25
Mem
mpertahan-kkan kondisi lin
ngkungan ya
ang
28 70 12 30
sehat
160 | J.K.Mesencephalon, Vol.3 No.3, April 2018, hlm 158-164
Ke kamar kecil 22 55 18 45
Berpindah 36 90 4 10
Kontrol BAB & BAK 28 70 12 30
Makan 38 95 2 5
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mandiri pada aktivitas makan
yaitu sebesar 38 orang (95%).
ANALISA DATA
Tabel 3 didapatkan jumlah keluarga yang sebagian besar berada pada kategori
melaksanakan tugas keluarga dalam pelaksanaan baik sebanyak 22 orang (55%),
kesehatan kategori baik dengan kemandirian pelaksanaan tugas keluarga dalam kesehatan
lansia kategori mandiri sebanyak 22 orang pada kategori kurang sebanyak 3 orang
(55%). Tingkat kemaknaan uji rank spearman (7,5%). Sedangkan pada kelima tugas
pada penelitian ini menggunakan P-value keluarga dalam kesehatan nilai tertinggi
0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima berada pada tugas menggunakan fasilitas
yang berarti ada hubungan yang signifikan kesehatan yaitu sebanyak 33 responden
antara dua variabel yaitu pelaksanaan tugas (82,5%). Hal ini terjadi karena sebagian besar
keluarga dalam kesehatan dengan responden berusia dewasa tengah dengan
kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas rentang usia 40-59 tahun sebanyak 23 orang
sehari-hari (ADL). Pada kolom nilai koefisien (57,5%).
korelasi di dapat hasil sebesar 0,817, ini Menurut peneliti, usia sangat
menunjukkan ada hubungan yang sangat kuat mempengaruhi pelaksanaan tugas keluarga
dan koefisien korelasi bernilai positif, jadi dapat dalam kesehatan. Hal ini dikarenakan pada
disimpulkan bahwa hubungan antara kedua usia dewasa tengah yang berada pada
variabel adalah searah dimana semakin baik rentang usia 40-59 tahun ini dipenuhi
pelaksanaan tugas keluarga dalam kesehatan, tanggung jawab yang berat dan berbagai
semakin tinggi kemandirian lansia dalam peran yang menyita waktu dan energi seperti
pemenuhan aktivitas sehari-hari. menjalankan rumah tangga, mengembangkan
usaha atau bisnis, memiliki anak dan bahkan
PEMBAHASAN memelihara atau merawat orang tuanya yang
sudah lanjut usia. Selain itu, pada usia dewasa
1. Pelaksanaan Tugas Keluarga Dalam tengah ini hubungan antar generasi atau
Kesehatan hubungan kedekatan anak dan orang tua
Data pada variabel pelaksanaan tugas tampak semakin meningkat. Hubungan
keluarga dalam kesehatan menunjukkan kedekatan tersebut dapat dilihat pada lima
bahwa dari 40 responden yang diteliti tugas keluarga dalam kesehatan dimana nilai
didapatkan bahwa distribusi pelaksanaan tertinggi terdapat pada tugas menggunakan
tugas keluarga dalam kesehatan yaitu fasilitas kesehatan. Hal ini dikarenakan jarak
Ahsan, Hubungan Pelaksanaan Tugas... | 161
162 | J.K.Mesencephalon, Vol.3 No.3, April 2018, hlm 158-164
DAFTAR PUSTAKA
Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Metodologi Penelitian Ilmu
Nuha Medika. Keperawatan. Jakarta : Salemba
Efendy, Ferry dan Makhfudi. 2009. Orem, D. E., 2001. Nursing : Concept of
Keperawatan Kesehatan Komunitas : Practice. (6th Ed.). St. Louis : Mosby
Teori dan Praktik dalam Inc.
Keperawatan. Jakarta : Penerbit Parker, D. K. 2005. Menumbuhkan
Salemba Medika. Kemandirian dan Harga Diri Anak.
Effendi, S. 2006. Perubahan Struktur Keluarga Jakarta : Prestasi Pustakarya.
dalam Perspektif Pencapaian Potter, dan Perry. 2005. Buku Ajar
Keluarga Sejahtera. Dalam Fundamental Keperawatan : Konsep,
Dwiyanto, A., Faturochman, Molo, M. Proses, dan Praktik Vol. 1 (Edisi 4).
& Abdullah, I. (eds). Penduduk dan Cet. Pertama. Jakarta : EGC
Pembangunan. Yogyakarta : Aditya Potter, dan Perry. 2009. Fundamental
Media. Keperawatan Buku 1 Edisi 7.
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Jakarta: Salemba Medika
Erlangga. Primadi, Oscar. 2013. Gambaran usia Lanjut di
Kaakinen, J.R. et al., 2010. Family Health Care Indonesia . Buletin Jendela Data dan
Nursing : Theory Practice and Informasi Kesehatan. Pusat Data dan
Research (Fourth Edition). Informasi Kementerian Kesehatan
Philadelphia: T.A Davis Company. RI.
Kobayashi, N., Nurviyandari, D., Yamamoto, Pudjiastuti, Sri Surini & Budi Utomo. 2003.
M., Sugiyama, T., Sugai, Y., 2009. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta :
Severity of Dementia as a Risk Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Factor For Repeat Falls among the Sahar, J. 2004. Improvement of family carers
institutionalized elderly in Japan. knowledge, skill, and attitude in
Journal of Nursing and Health caring for older people following the
Science. 11 (3) 388-396. implementation of a family carers
Kuczynski, B, Jagust, W, Chui, HC., Reed, B training program in the community in
2009, “An Inverse Association of Indonesia. International Journal of
Cardiovascular Risk and Frontal Nursing Practice, 9 (4) 246-254.
Lobe Glucose Metabolism”, Santoso, Hana dan Andar Ismail. 2009.
Neurology, vol. 72, hal. 738–743. Memahami Krisis Usia Lanjut :
Maryam RS, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Uraian Medis dan Pedagogis
dan Perawatannya. Jakarta : Pastoral. Jakarta : Gunung Mulia.
Salemba Medika. Setiadi, 2008. Keperawatan Keluarga. Jakarta
Meiner, S.E., & Lueckonette, G.E. 2006. : Buku Kedokteran EGC.
Gerontologic Nursing (Third Edition). Setiati, Siti. 2000. Pedoman Praktis Perawatan
St. Louis: Mosby Elsevier Kesehatan Untuk Mengassuh Orang
Mubarak, WI., BA. Santoso, K. Rozikin, S. Usia Lanjut. Jakarta : PKUI
Patonah. 2006. Buku Ajar Ilmu Shelkey, Mary, dkk. 2012. Katz Index of
Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : Independence in Activities of Daily
CV. Sagung Seto Living (ADL). Best Practice in
Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Nursing Care to Older Adults.
Gerontik. Jakarta: EGC Diakses 25 November 2014.
Nugroho, W. 2008, Keperawatan Gerontik dan Suhartini R. 2009. Hubungan Status
Geriatrik. Jakarta : EGC Kesehatan, Ekonomi, dan Sosial
Terhadap Kemandirian Lanjut Usia.
Surabaya: Universitas Airlangga.
164 | J.K.Mesencephalon, Vol.3 No.3, April 2018, hlm 158-164