Pengaruh Varietas Dan Umur Tanaman Berbeda Terhadap Jumlah Populasi Dan Tingkat Serangan Hama Dan Penyakit Pisang (Musa SP.) Di Kabupaten Sukabumi
Pengaruh Varietas Dan Umur Tanaman Berbeda Terhadap Jumlah Populasi Dan Tingkat Serangan Hama Dan Penyakit Pisang (Musa SP.) Di Kabupaten Sukabumi
Pengaruh Varietas Dan Umur Tanaman Berbeda Terhadap Jumlah Populasi Dan Tingkat Serangan Hama Dan Penyakit Pisang (Musa SP.) Di Kabupaten Sukabumi
ISSN 0853-2885
ABSTRACT
Banana (Musa sp.) pests ad diseases of different varieties and ages in Sukabumi District
Banana (Musa spp.) is a popular fruit in Indonesia and consumed by many Indonesian. Banana
usually grows around the house or in the mix cropping fields. Banana’s monoculture system may
increase pests and diseases. The aim of this research was to know information about pests and
diseases as well as their incidence and severity of banana planted in the PTPN VIII. The research
was conducted on three blocks at PTPN VIII Parakansalak, Sukabumi. Barangan, Cavendis and
Mas Kirana varieties were used in this research. Every variety was set by five clumps in diagonal.
Ages of every variety consisted of young (0-4 month), middle (5-8 month) and old (9-12 month).
The observation of diseases’ incidence and severity was done in the field. Plant parts attackedby
pest and infected by pathogen were identified in laboratory. The result showed that pests found
during observation were Erionota thrax (L) (Lepidoptera: Hespiriidae) and Nacoleia octasema
(Meyr.) (Lepidoptera: Pyralidae). Diseases found were sigatoka spot caused by Mycospherellla
musicola, fusarium wilt caused by Fusarium oxysporum f. sp. cubense. Nematodes found were
Radopholus sp. and Helicotylenchus sp. The highest population and damage of E. thrax were on
middle Barangan variety meanwhile the highest population of N. octasema was on Mas Kirana
variety. Diseases’ incidence of sigatoka’s spot occured when plant getting older. The Cavendis
variety had the highest incidence of fusarium wilt diseases.
ABSTRAK
Tanaman pisang merupakan tanaman hortikultura yang buahnya banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Tanaman pisang biasanya ditanam di sekitar halaman rumah atau lahan
campuran. Penanaman pisang dengan pola monokultur seperti di kebun PT Perkebunan Negara
(PTPN) VIII dapat menyebabkan ledakan hama dan penyakit pada pisang. Penelitian ini bertujuan
mengetahui jenis hama dan penyakit serta kejadian dan keparahan penyakit tanaman pisang.
Penelitian dilakukan pada tiga blok di PTPN VIII Parakansalak, Sukabumi. Varietas pisang yang
digunakan yaitu Barangan, Cavendis dan Mas Kirana. Setiap varietas ditentukan lima rumpun
secara diagonal. Setiap varietas terdiri atas umur muda (0-4 bulan), sedang (5-8 bulan) dan tua (9-
12 bulan). Pengamatan kejadian dan keparahan penyakit dilakukan secara langsung di lapang.
Serangga hama dan bagian tanaman terinfeksi poatogen di bawa ke laboratorium untuk
diidentifikasi. Hama yang ditemukan menyerang tanaman pisang selama pengamatan yaitu
Erionota thrax (L) (Lepidoptera: Hespiriidae) dan Nacoleia octasema (Meyr.) (Lepidoptera:
Pyralidae). Penyakit yang ditemukan adalah bercak sigatoka yang disebabkan oleh Mycospherellla
musicola dan layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cubense.
Fitonematoda yang ditemukan pada tanaman ini merupakan Radopholus sp. dan Helicotylenchus
sp. Populasi dan serangan E. thrax tertinggi terdapat pada varietas Barangan pada umur sedang
sedangkan N. octasema paling banyak ditemukan pada varietas Mas Kirana. Umur tanaman pisang
68
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
yang semakin tua meningkatkan kejadian dan keparahan penyakit bercak sigatoka. Varietas
Cavendish memiliki kejadian penyakit layu fusarium paling tinggi.
69
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
hama, jenis penyakit, kejadian dan keparahan Keparahan penyakit bercak sigatoka dapat
penyakit. dihitung berdasarkan gejala dengan rumus
Townsend & Heuberger 1963 dalam Agrios 2005:
Penghitungan intensitas serangan hama
Pengamatan hama dilakukan dengan melihat ∑
jumlah populasi hama utama yang berada pada
tanaman sampel yang diamati serta menghitung
Keterangan:
persentase tanaman yang terserang oleh hama
S = keparahan penyakit (%)
dengan rumus:
ni = jumlah tanaman yang terserang
N = jumlah tanaman yang diamati
vi = nilai skor tanaman yang terserang
V = nilai skor tertinggi
Keterangan: Pengamatan keparahan penyakit bercak sigatoka
I = intensitas serangan hama menggunakan tabel nilai numerik 1 (Sastrahidayat,
n = jumlah tanaman terserang 2011) (Tabel 1).
N = jumlah tanaman contoh
Tabel 1. Nilai numerik penyakit bercak sigatoka
Penghitungan kejadian dan keparahan penyakit pada tanaman pisang.
Pengamatan kejadian penyakit dapat Nilai
Kriteria/keterangan
dihitung dengan rumus Cooke (2006): Numerik
0 = Tanaman sehat
1 = > 0 sampai < 10% bagian daun terinfeksi
2 = > 11% sampai < 20% bagian daun terinfeksi
3 = > 21% sampai < 40% bagian daun terinfeksi
Keterangan:
4 = > 41% sampai < 60% bagian daun terinfeksi
KP = kejadian penyakit (%)
> 61% s.d. < 100% dari bagian daun
n = jumlah tanaman sakit 5 =
terinfeksi
N = jumlah tanaman contoh
70
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
Pengaruh varietas dan umur terhadap populasi dan kerusakan daun akan semakin parah ketika jumlah
serangan E. thrax. populasi hama tersebut tinggi karena ketersediaan
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan makan bagi ulat. Varietas Barangan memiliki
bahwa varietas dan umur tanaman berpengaruh lembaran daun pisang yang lebar berurat sejajar dan
terhadap populasi (Tabel 2) dan serangan (Tabel 3) tegak lurus pelepah daun. Urat daun ini tidak
E. thrax pada tanaman pisang. Populasi E. thrax pada memiliki ikatan daun yang kuat di tepinya sehingga
varietas Barangan lebih tinggi dibandingkan dengan daun mudah robek, hal ini diduga mengapa E. thrax
pada varietas Cavendis dan Mas Kirana. Praharidini lebih menyukai varietas Barangan. Berdasarkan
dkk. (2010) menyatakan bahwa varietas yang tahan umur tanaman, populasi dan serangan E. thrax pada
terhadap serangan E. thrax adalah Mas Kirana. umur muda lebih sedikit dibandingkan umur
Populasi E. thrax yang tinggi diikuti dengan tingkat tanaman sedang dan tua. Hal ini menunjukkan hama
persentase tanaman terserang yang tinggi pada E. thrax lebih menyukai tanaman umur tua untuk
varietas Barangan. Hal ini menunjukkan semakin mendukung perkembangan hidupnya, karena
banyak populasi E. thrax dalam suatu tanaman maka menurut Okolle et al. (2009) daun yang lebih tua
semakin tinggi tingkat serangan atau kerusakannya. menyediakan lingkungan mikro yang sesuai untuk
Cock et al. (2015) sebagaimana disitir oleh Pratiwi pengembangan dan kelangsungan hidup E. thrax.
dkk. (2020) menyatakan bahwa peningkatan
Tabel 2. Populasi E. thrax pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 0,00 ± 0,00 0,33 ± 0,57 0,00 ± 0,00 0,11 ± 0,19b
Sedang 24,00 ± 23,52 9,33 ± 8,14 0,00 ± 0,00 11,11 ± 10,55a
Tua 12,33 ± 12,50 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 4,11 ± 4,17ab
Rata-rataa 12,11 ± 12,01A 3,22 ± 2,91B 0,00 ± 0,00B
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Tabel 3. Serangan E. thrax pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 0,00 ± 0,00 6,67 ± 11,55 0,00 ± 0,00 2,22 ± 3,85b
Sedang 53,33 ± 30,55 13,33 ± 11,55 0,00 ± 0,00 22,22 ± 14,03a
Tua 46,67 ± 41,63 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 15,56 ± 13,87ab
Rata-rataa 33,33 ± 34,06A 6,67 ± 7,69B 0,00 ± 0,00B
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Pengaruh varietas dan umur terhadap populasi dan octasema pada varietas Mas Kirana lebih tinggi
serangan N. octasema. dibandingkan kedua varietas lainnya (Tabel 5),
Populasi N. octasema hanya ditemukan sedangkan umur tanaman juga tidak memengaruhi
pada varietas Mas Kirana. Hal tersebut sesuai dengan serangan N. octasema. Meskipun begitu, N. octasema
Praharidini dkk. (2010) yang menyatakan bahwa mulai ditemukan dan menyerang tanaman pada
Varietas Mas Kirana mudah terserang N. octasema. umur sedang, hal ini karena tanaman pisang sudah
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa varietas memasuki fase generatif yang memiliki bunga untuk
memengaruhi populasi N. octasema, sedangkan diserang hama ini.
umur tanaman tidak memengaruhi populasi N.
octasema. Hal ini ditunjukkan oleh populasi N. Penyakit pada tanaman pisang
octasema yang tidak berbeda nyata terhadap umur Penyakit yang ditemukan menyerang
tanaman (Tabel 4). Selain itu, persentase tanaman tanaman pisang pada saat dilakukan penelitian yaitu
terserang N. octasema juga dipengaruhi oleh bercak sigatoka kuning dan layu fusarium. Bercak
perbedaan varietas. Kerusakan akibat serangan N. sigatoka kuning merupakan penyakit yang
71
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
disebabkan oleh jamur Mycosphaerella musicola menyebabkan bakal buah rontok, menurunkan
(anamorf: Pseudocercospora musicola) (Gomes et al., kualitas buah, pematangan buah lebih awal, hingga
2013). Penyakit bercak sigatoka menyebabkan daun produksi pisang menurun sampai 50% (Ploetz,
meranggas, buah berukuran kecil-kecil, 2007).
Tabel 4. Populasi N. octasema pada pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang.
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00a
Sedang 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,33 ± 0,57 0,11 ± 0,19a
Tua 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 1,33 ± 1,53 0,44 ± 0,51a
Rata-rataa 0,00 ± 0,00B 0,00 ± 0,00B 0,56 ± 0,70A
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Tabel 5. Serangan N. octasema pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang.
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00a
Sedang 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 6,67 ± 11,55 2,22 ± 3,85a
Tua 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 20,00 ± 20,00 6,67 ± 6,67a
Rata-rataa 0,00 ± 0,00B 0,00 ± 0,00B 8,89 ± 10,52A
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Penyakit layu fusarium pada pisang dengan ditandai bercak berwarna coklat gelap. Hal
disebabkan oleh jamur F. oxysforum f. sp. cubense ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Reddy
(Foc). Penyakit ini dapat menurunkan produksi (2010) bahwa daun terinfeksi akan berwarna kuning
kecoklatan atau kuning kehijauan yang muncul di
pisang lebih dari 35% (Srujianto, 2013). Penyakit
kedua sisi daun sejajar dengan vena daun.
layu fusarium menunjukkan gejala daun yang bagian
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bawah menguning dan batang semu sudah pecah. bahwa kejadian penyakit yang disebabkan oleh
Gejala yang lebih parah tampak daun terbawah akan patogen M. musicola dipengaruhi oleh umur
patah sebagian dan juga batang yang dibelah secara tanaman dan bukan oleh varietas pisang. Semakin
melintang dan membujur menampakkan tua umur tanaman pisang maka kejadian penyakit
diskolorisasi (Sitepu dkk., 2014). semakin tinggi (Tabel 6). Hal ini diduga karena
semakin tua umur tanaman maka jumlah daun pun
semakin meningkat sehingga meningkatkan infeksi
Pengaruh varietas dan umur terhadap kejadian dan patogen ini.
keparahan penyakit bercak sigatoka (M. musicola). Tingkat keparahan penyakit bercak sigatoka
Gejala bercak sigatoka yang ditemukan pada varietas Barangan berbeda sangat nyata dengan
adalah berupa bercak kecil berwarna kuning terang kedua varietas lainnya (Tabel 7). Hal ini disebabkan
sejajar dengan tulang daun. Bercak berwarna coklat oleh sanitasi pada varietas barangan yang kurang
tua dengan abu-abu terang di tengahnya. Bercak baik dan ukuran daun lebih lebar sehingga daun
yang berdekatan menyatu kemudian membesar antar tanaman saling menutupi dan menyebabkan
menyebabkan jaringan daun menjadi kering (Arseni kondisi lingkungan menjadi lebih lembap. Patogen
& Nugrahini, 2016). Gejala awal yang terlihat di juga dapat dengan mudah menyebar ke daun
lapangan adalah lesio kecil pada daun yang tanaman yang belum terinfeksi. Menurut Ploetz
berwarna kuning kecoklatan atau kelabu muda yang (2003), konidia dari Mycosphaerella musicola dapat
muncul di kedua sisi daun dengan tepi berwarna menyebar ke daun yang tidak terinfeksi akibat
coklat tua dan dikelilingi oleh halo berwarna percikan air hujan. Hal ini didukung kondisi pada
kuning cerah. Bercak pada daun semakin meningkat daerah tersebut yang sering terjadi hujan.
72
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sejak tanaman berumur muda akan memengaruhi
rata-rata semua varietas pisang, umur sedang dan keparahan penyakit pada tanaman tua. Menurut
tua tidak memberikan pengaruh terhadap tingkat Strover (1980) proses perkembangan penyakit
keparahan penyakit bercak sigatoka sedangkan bercak sigatoka akan meningkat seiring dengan
umur tanaman muda memberikan pengaruh umur daun jika terdapat inokulasi yang tinggi dan
terhadap rendahnya tingkat keparahan penyakit ini. cuaca yang mendukung.
Hal ini mengindikasikan bahwa akumulasi patogen
Tabel 6. Kejadian penyakit bercak sigatoka pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang.
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 13,33 ± 11,55 40,00 ± 40,00 13,33 ± 11,55 22,22 ± 21,03c
Sedang 86,67 ± 11,55 60,00 ± 20,00 60,00 ± 34,64 68,89 ± 22,06a
Tua 100,00 ± 0,00 93,33 ± 11,55 100,00 ± 0,00 97,78 ± 3,85b
Rata-rataa 66,67 ± 7,66A 64,44 ± 23,85A 57,78 ± 15,4A
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Tabel 7. Keparahan penyakit bercak Sigatoka pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang.
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 12,00 ± 10,58 5,67 ± 6,03 2,33 ± 2,08 6,67 ± 6,23b
Sedang 65,33 ± 6,11 10,00 ± 2,65 11,33 ± 9,29 28,89 ± 6,02a
Tua 55,00 ± 29,71 19,33 ± 6,43 19,00 ± 3,60 31,11 ± 13,25a
Rata-rataa 44,11 ± 15,47A 11,67 ± 5,03B 10,89 ± 4,93B
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Tabel 8 Kejadian penyakit layu Fusarium pada berbagai varietas dan umur tanaman pisang
Varietas
Umur Rata-rataa
Barangan Cavendis Mas Kirana
Muda 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00a
Sedang 0,00 ± 0,00 20,00 ± 34,64 13,33 ± 11,55 11,11 ± 15,39a
Tua 0,00 ± 0,00 46,67 ± 50,33 0,00 ± 0,00 15,56 ± 16,77a
Rata-rataa 0,00 ± 0,00B 22,22 ± 28,32A 4,44 ± 3,85AB
Keterangan: aAngka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka pada baris yang sama yang diikuti huruf
besar yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata berdasarkan uji selang berganda Duncan α= 5%.
Pengaruh varietas dan umur terhadap kejadian Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
penyakit layu fusarium (F. oxysporum f. sp. bahwa varietas tanaman memberikan pengaruh
cubense) nyata terhadap kejadian penyakit yang disebabkan
Gejala penyakit layu fusarium di lapangan oleh patogen F. oxysporum f.sp. cubense. Kejadian
ditandai dengan tanaman terlihat layu dan penyakit layu fusarium tertinggi terdapat pada
menguning, pada pangkal daun terdapat bintik- varietas Cavendis. Hal ini dipengaruhi oleh bibit
bintik atau garis-garis kuning. Tepi bawah daun yang digunakan oleh PTPN VIII Parakansalak.
berwarna kuning tua, lalu cokelat, dan akhirnya Varietas Barangan menggunakan bibit dari kultur
mengering dan rapuh. Selanjutnya pelepah daun jaringan yang bebas patogen, sedangkan varietas
patah dan batang palsu terkadang terbelah (Kusuma Cavendis dan Mas Kirana menggunakan bibit yang
dkk., 2020). Gejala penyakit layu fusarium dapat didapatkan dari anakan pisang oleh PTPN VIII
sangat bervariasi dan dapat mulai tampak pada Parakansalak yang berpeluang telah terinfeksi
tanaman pisang yang berumur 5-10 bulan patogen ini. Sebaiknya bibit varietas Cavendis yang
(Semangun, 2007). digunakan merupakan hasil kultur jaringan
sebagaimana untuk bibit varietas Barangan dan Mas
73
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
Kirana. Hasil pengujian Handayani dkk. (2017) Chapman, RF. 1982. The Insect: Structur and
menunjukkan tingkat ketahanan pisang Cavendish Function. 3rd Ed. Harvard University
terhadap fusarium di rumah kaca tergolong sangat Press. Masschusett.
rentan. Cock, MJW, K Roger, LH Hariet, MP Kathryn, ET
Sarah, EW Frances, BRW Arne, and HS
SIMPULAN Richard. 2015. A critical review of the
literature on the pest Erionata spp.
Hama tanaman pisang yang ditemukan di
(Lepidoptera, Hesperidae): Taxonomy,
PTPN VIII Parakansalak yaitu Erionota thrax (L.)
distribution, food plants, early stages,
(Lepidoptera: Hesperiidae), Nacoleia octasema
natural enemies and biological control.
(Meyr.) (Lepidoptera: Pyralidae), dan Cosmopolites
CAB Reviews. 10: 1-30.
sordidus (Germ.) (Coleoptera: Curculionidae).
Cooke, BM. 2006. Disease assessment and yield
Varietas Barangan pada tingkat umur sedang
loss. In Pp. 43-80. The Epidemiology of
memengaruhi populasi dan tingkat serangan hama
Plant Diseases (BM Cooke, DG Jones, B
E. thrax, sedangkan varietas Mas Kirana pada umur
Kaye, Eds). 2nd Ed. Springer. Dordrecht.
tua memengaruhi populasi dan tingkat serangan
Gomes, LIS, GW Douhan, LBJ Bibiano, LA Maffia,
hama N. octasema. Penyakit yang ditemukan di
and ESG Mizubuti. 2013. Mycosphaerella
PTPN VIII Parakansalak yaitu bercak sigatoka dan
layu fusarium. Kejadian dan keparahan penyakit
musicola identified as the only pathogen
of the sigatoka disease complex present in
bercak sigatoka tertinggi dipengaruhi oleh faktor
Minas Gerais State, Brazil. Plant Disease.
umur tanaman yaitu pada umur tua. Kejadian
9:1537-1543.
penyakit layu fusarium tertinggi dipengaruhi oleh
Handayani T, D Martanti, YS Poerba, dan
varietas, yaitu terdapat pada varietas Cavendish.
Witjaksono. 2017. Deteksi awal ketahanan
beberapa aksesi pisang lokal dan hasil
UCAPAN TERIMA KASIH
persilangan terhadap penyakit layu
Penelitian ini dapat berjalan dengan baik fusarium (Foc VCG 01213/16 TR4). Hort.
atas banyak dukungan dan bantuan dari PT. Indonesia. 8: 88-96.
Perkebunan Negara VIII Parakansalak, Sukabumi. Jumjunidang, Edison, Riska, dan C Hermanto.
2012. Penyakit layu fusarium pada
DAFTAR PUSTAKA tanaman pisang di Provinsi NAD: sebaran
dan identifikasi isolat berdasarkan analisis
Agrios, GN. 2005. Plant Pathology 3rd ed. vegetative compatibility group.
Academic Press Inc. California. Hortikultura. 22: 164-171.
Anandita A, Supriyadi, dan R Wijayanti. 2019. Kusuma, AM, Rostaman, dan K Marsandi. 2020.
Pengaruh waktu pemasangan kerodong Penyakit pada tanaman pisang dan
pada buah pisang terhadap serangan hama distribusinya di wilayah Kecamatan
Nacoleia Octasema. Agrosains. 21: 43-46. Sumbang Kabupaten Banyumas. Agro
Arseni I, dan T Nugrahini. 2016. Jamur Wiralodra. 3: 8-15.
Mycosphaerella musicola patogen bercak Luc, M, RA Sikora, and J Bridge. 1995. Nematoda
daun pada pisang rutai (Musa borneensis). Parasitik Tumbuhan di Pertanian
Ziraa’ah. 41: 285-289. Subtropik dan Tropik (Supratoyo,
Barners, and H Ervin. 1997. Atlas and Manual of penerjemah). Gadjah Mada University
Plant Pathology. Apleton Century Crofts. Press. Yogyakarta.
New York. Malloch D. 1997. Moulds Isolation, Cultivation,
Barnett, HL, and BB Hunter. 1972 Illustrated Identification, Mycology. Departement of
Genera of Inperfect Fungi. Burgess Publ. Botany, University of Toronto. Toronto.
Co. Minneapolis. Okolle, JN, AH Ahmad, and M Mansor. 2009.
Borror, DJ, and RE White. 1970. A Field Guide to Infestation and parasitism of banana
Insects: America North of Mexico. skipper (Erionota thrax) (Lepidoptera:
Houghton Mifflin Company. New York. Hesperiidae) in relation to banana leaf
age, and surface and distance from field
74
Jurnal Agrikultura 2020, 31 (2): 68-75 Pengaruh Varietas dan Umur …
ISSN 0853-2885
edge. Plant Science and Biotechnology. 3: Sitepu, FE, Lisnawati, dan MI Pinem. 2014.
61-65. Penyakit layu fusarium (Fusarium
Ploetz, RC. 2007. Diseases of tropical perennial oxysporum f.sp. cubense (E.F.Smith)
crops: challenging problems in diverse Synd. & Hans.) pada tanaman pisang
environments. Plant Dis. 91(6):644-663. (Musa spp.) dan hubungannya dengan
Ploetz RC. 2003. Dieseases of Tropical Fruit Crops. keberadaan nematoda radopholus similis
CABI Publishing, London. di lapangan. Agroekoteknologi. 2:1204-
Praharidini, PER, Yuniarti, dan A Krismawati. 1211.
2010. Karakterisasi varietas unggul pisang Soemargono, A, A Susiloadi, dan K Mukminin.
Mas Kirana dan Agung Semeru di 1989. Observasi hama penggulung daun
Kabupaten Lumajang. Bul. Plasma Nutfah. pisang dan musuh alaminya di beberapa
16: 126-133. daerah penghasil pisang di Sumatera
Pratiwi, IY, Supriyadi, dan Sholahuddin. 2020. Barat. Hortikultura. 2: 8-12.
Hubungan antara penyobekan daun secara Strover, RH. 1980. Sigatoka leaf spot of bananas.
mekanik terhadap serangan penggulung Plant Disease. 64: 750-756.
daun pisang. Agrosains. 22: 7-11. Suhartanto, MR, Sobir, dan H Harti. 2012.
Putra ILI, dan LB Utami. 2018. Ulat penggulung Teknologi Sehat Budidaya Pisang: Dari
daun pisang Erionota thrax L. Benih Sampai Pasca Panen. Pusat Kajian
(Lepidoptera: Hesperiidae) dan Hortikultura Tropika, LPPM-IPB. Bogor.
parasitoidnya di kebun plasma nutfah Suyadi. 2011. Penyebaran dan status kerusakan
pisang Yogyakarta. Agrotech. 4: 125-137. oleh nematoda parasit tumbuhan
Reddy, PP. 2010. Plant Protection in Radopholus similis pada tanaman pisang di
Horticulture. Volume 2. Scientific Kalimantan Timur. Prosiding Seminar dan
Publishers. Jodhpur. Kongres Nasional ke-XXII Perhimpunan
Sastrahidayat, RI. 2011. Epidemiologi Teoritis Fitopatologi Indonesia (PFI) “Fitopatologi
Penyakit Tumbuhan. UB Press. Malang. untuk Mendukung Kemandirian Pangan
Semangun H. 2007. Penyakit-penyakit Tanaman dan Ekonomi Berbasis Iptek Ramah
Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada Lingkungan”. Padang. Hlm. 267-275.
University Press. Yogyakarta. Syifa F. 2014. Penggunaan giberelin dalam
Srujianto. 2013. Efektivitas Formulasi Bacilus pembibitan tiga jenis pisang (Musa
subtilis dan Pseudomonas flurescens paradisiaca L.). [Skripsi]. Institut
untuk Mengendaliakan Penyakit Layu Pertanian Bogor, Bogor.
Fusarium pada Tanaman Pisang (Musa Yulian, YD, Wibowo L, dan Indriyati, 2016.
balbisiana cv. kepok). [Skripsi]. Inventarisasi parasitoid hama penggulung
Universitas Jember. Jember. daun pisang (Erionota thrax L.) di kota
Sopialena. 2017. Segitiga Penyakit Tanaman. metro dan sekitarnya Provinsi Lampung.
Mulawarman University Press. Agrotek Tropika. 4: 11-15.
Samarinda.
75