Sefita@unpad - Ac.id: Abstrak
Sefita@unpad - Ac.id: Abstrak
Sefita@unpad - Ac.id: Abstrak
Sefita Aryuti Nirmala, SST., M.Keb.*, Dini Saraswati Handayani, SST. MKM,
Lina Rahmiati, APP, M.Kes., Ariyati Mandiri, SST., M.Keb, Irna Kurnia Aprillani, SST., M.Keb.,
Khalidatunnur Andriani, SST., M.Keb., DR. Tina Dewi Judistiani, dr., SpOG.
Prodi D.IV Kebidanan, Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
*Korespondensi: [email protected] / [email protected]
ABSTRACT
Data from various studies showed that there were still many cases of anemia in pregnant women. In Jatinangor the results of
research by Susanti, at all in 2017 showed that there were 21.9% of pregnant women with anemia. Prevention of anemia in
pregnant women can be prevented by a good and correct diet. There are still many pregnant women who don’t know what kinds
of food can be fulfill the body needs. Midwives have the authority to provide pregnancy care including providing counseling of
good and right diet. Therefore nutrition training about pregnant women is needed for midwives to improve the quality of care
for pregnancy. The target of this training were midwives assigned in the villages at the Jatinangor Community Health Center.
The training method is conducted by the lecture method, discussion and role play counseling practices. The results of the pre
and post test showed an increased in the value of knowledge of midwives, namely from the average pre test value of 15.54 to the
average post test score of 18.81, it can be concluded that the purpose of this training was achieved.
ABSTRAK
Data berbagai penelitian menunjukkan bahwa masih banyak kejadian anemia pada ibu hamil. Di Kecamatan Jatinangor hasil
penelitian yang dilakukan oleh Susanti, ddk tahun 2017 menunjukkan terdapat 21,9% ibu hamil dengan anemia. Pencegahan
anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan mengatur pola makan yang baik dan benar. Masih banyak ibu hamil yang
belum mengetahui agar asupan makanan dapat memenuhi kebutuhan tubuh serta mencegah kejadian anemia. Bidan memiliki
kewenangan dalam memberikan asuhan kehamilan termasuk memberikan konseling mengenai pola makan yang baik dan
benar. Oleh karena itu diperlukan pelatihan konseling gizi ibu hamil bagi bidan agar meningkatkan kualitas asuhan kehamilan.
Sasaran pelatihan ini adalah bidan desa di Puskesmas Jatinangor. Metode pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tanya
jawab dan role play praktik konseling. Hasil dari pre dan post test menunjukkan peningkatan nilai pengetahuan bidan yaitu
dari rata-rata nilai pre test yaitu 15,54 pada rata-rata nilai post test menjadi 18,81, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pelatihan ini tercapai.
Kata kunci: konseling, gizi, ibu hamil, anemia