Jurnal 4

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, POLA ASUH DAN PEMBERIAN


IMUNISASI DASAR TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 12-24
BULAN (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU
KOTA SEMARANG TAHUN 2017)

Distia Hayyudini, Suyatno, Yudhy Dharmawan


Peminatan Kesehatan Ibu dan Anak, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : [email protected]

ABSTRACT

Nutritional issues are the major public health problem in Indonesia. Prevalence of
toddler’s nutritional status based on Weight/Age in Central Java was 3,54%
nutrient deficiency, and 0,4% was malnutrition, in Semarang City there were 39
cases of malnutrition and in Kedungmundu Health Center there were 25 cases of
nutrient deficiency and 3 cases of malnutrition. The purpose of the study was to
analyze the correlation of mother’s characteristics, parenting and giving basic
immunization with nutritional status of 12-24 months children in the working area
of Kedungmundu Health Center. This was an explanatory study with cross
sectional design. Population of this study were mothers who had 12-24 months
children with the total of 1.692 people and total samples were 91 people who
were selected using simple random sampling. Data was analyzed using partial
correlation test (p<0,05). The results showed that the biggest precentage of the
respondents were in 20-35 years old (95,6%), educated for > 9 years (65,9%),
had not poor social economy (83,5%), had a good parenting skill (56%), had
children with incomplete immunizational status (52,7%) and had children with
normal nutritional status (84,6%). Mother’s age with parenting were not correlated
(p = 0,513), mother’s education with parenting were correlated (p = 0,014),
economy status with parenting were correlated (p = 0,008), mother’s age with
basic immunization status were not correlated (p = 0,629), mother’s education
with basic immunization status were correlated (p = 0,000), economy status with
basic immunization status were correlated (p = 0,023), parenting wth nutritional
status were not correlated (p = 0,995), basic immunization status with nutritional
status were not correlated (p = 0,880). Mother’s age were not correlated (p =
0,612), mother’s education were correlated (p = 0,018), economy status were not
correlated (p= 0,355) with nutritional status through parenting control. Mother’s
age were not correlated (p= 0,618), mother’s education were correlated (p =
0,012), economy status were not correlated (p = 0,340) with nutritional status
through basic immunization control.

Keywords : Mother’s age, Mother’s education, Economy status, Parenting, Basic


immunization status, Nutritional status

788
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN Pola asuh orang tua juga


Masalah gizi merupakan berperan penting dalam
masalah kesehatan masyarakat pertumbuhan anak, orang tua harus
utama di Indonesia. Keseimbangan memberikan perhatian yang lebih
status gizi dapat dilihat dari variabel pada anak karena pola asuh
pertumbuhan yaitu, berat badan, merupakan interaksi antara anak
tinggi badan atau panjang badan, dan orang tua selama mengadakan
lingkar kepada, lingkar lengan. Jika kegiatan pengasuhan. 5
keseimbangan terganggu, dimana Berdasarkan hasil studi
keadaan berat badan menurun maka pendahuluan yang telah dilakukan,
akan menimbulkan penurunan daya di wilayah kerja Puskesmas
tahan tubuh.1 Kedungmundu sebagian besar ibu
Prevalensi status gizi balita berpendidikan menengah, akibatnya
menurut BB/U tahun 2015 di Jawa ditemukan balita dengan status gizi
Tengah yaitu gizi kurang 3,54% dan kurang sebanyak 25 kasus dan gizi
gizi buruk 0,4%. Keadaan gizi buruk 3 kasus di wilayah kerja
kurang dan penyakit infeksi Puskesmas Kedungmundu dengan
merupakan hubungan timbal balik, cakupan imunisasi dasar lengkap
yaitu keadaan gizi yang tidak baik tahun 2016 yaitu 82.2%, hal itu
dapat mempermudah terkena masih di bawah target cakupan
penyakit infeksi yang dapat imunisasi dasar lengkap sebesar
memperburuk keadaan gizi pada 90%.
pertumbuhan bayi. Penyakit yang METODE PENELITIAN
umum terjadi terkait masalah gizi Jenis penelitian ini termasuk
antara lain, diare, tuberkolusis, penelitian explanotory study dengan
campak dan batuk rejan.2 Upaya rancangan cross sectional.
untuk perlindungan terhadap Pengumpulan data dilakukan melalui
penyakit yang dapat menghambat wawancara dengan menggunakan
tumbuh kembang bayi menuju kuesioner. Sampel penelitian
dewasa dan sekaligus untuk menggunakan Simple Random
menekan angka kesakitan dan Sampling berjumlah 91 ibu yang
kematian akibat penyakit yang dapat memiliki anak berusia 12-24 bulan
dicegah dengan imunisasi, maka yang bertempat tingal di wilayah
perlu diberikan imunisasi.3 Dengan kerja Puskesmas Kedungmundu.
imunisasi seorang anak tidak mudah Variabel bebas dalam penelitian ini
terserang penyakit yang berbahaya, adalah variabel karakteristik ibu
sehingga anak lebih sehat dengan (usia ibu, pendidikan ibu dan status
tubuh sehat asupan makanan dapat ekonomi). Sedangkan variabel
masuk dengan baik, nutrisi terserap terikatnya ialah variabel status gizi
dengan baik. Nutrisi yang terserap anak dan variabel antaranya adalah
oleh tubuh balita dimanfaatkan untuk variabel pola asuh dan status
pertumbuhannya sehingga imunisasi dasar. Analisis data
menghasilkan status gizi yang baik.4 menggunakan uji statistik univariat
dan bivariat dengan Korelasi

789
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Pearson dan Korelasi Parsial (p ≤ Persentase terbesar usia


0,05). balita adalah usia 12-17 bulan
sebanyak 69,2%, dengan jenis
HASIL PENELITIAN kelamin laki-laki sebesar 58,2%.
Hasil Univariat
Hasil penelitian mengenai Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pola
hubungan karakteristik ibu, pola Asuh Keluarga
asuh dan pemberian imunisasi dasar Pola Asuh f %
Kurang (total skor < 40 44
terhadap status gizi anak usia 12-24
mean 21,86)
bulan di wilayah kerja Puskesmas Baik (total skor ≥ 51 56
Kedungmundu dilihat pada tabel mean 21,86)
berikut: Total 91 100
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Persentase terbesar pola
Karakteristik Ibu asuh keluarga pada anak usia 12-24
Karakteristik f % bulan yaitu pola asuh baik sebesar
Usia Ibu 56%, sedangkan pola asuh yang
Berisiko (<20 dan 4 4,4 kurang baik sebesar 44%.
>35 tahun)
20-35 tahun 87 95,6
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status
Pendidikan
Imunisasi Dasar
Pendidikan rendah 31 34,1
Status Imunisasi
(≤9 tahun) f %
Dasar
Pendidikan tinggi (>9 60 65,9
tahun) Tidak Lengkap (<10 48 52,7
kali)
Status Ekonomi
Lengkap (10 kali) 43 47,3
Miskin (≤ Rp. 15 16,5
Total 91 100
334.552)
Tidak Miskin (> Rp. 76 83,5
334.552) Persentase terbesar status
Total 91 100 imunisasi dasar pada anak usia 12-
Persentase terbesar usia ibu 24 bulan yaitu status imunisasi dasar
adalah usia tidak berisiko (25- 30 yang tidak lengkap sebesar 52,7%,
tahun) sebanyak 95,6%, ibu memiliki sedangkan status imunisasi dasar
pendidikan tinggi (>9 tahun) sebesar yang lengkap sebesar 47,3%.
65,9%, dan memiliki status ekonomi
yang tidak miskin sebesar 83,5%. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Status
Gizi Anak dengan indikator BB/PB
Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Karakteristik Balita Status Gizi f %
Karakteristik f % Kurus (zscore -3 9 9,9
SD sampai < -2 SD)
Usia Balita
Normal (zscore -2 77 84,6
12-17 bulan 63 69,2
SD sampai 2 SD)
18-24 bulan 28 30,8 Gemuk (zscore > 2 5 5,5
Jenis Kelamin SD)
Laki-laki 53 58,2 Total 91 100
Perempuan 38 41,8
Total 91 100

790
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Persentase terbesar status Hasil penelitian dengan nilai


gizi pada anak usia 12-24 bulan p=0,629 yang menunjukkan
dengan indikator BB/PB yaitu status bahwa tidak ada hubungan yang
gizi normal sebesar 84,6%, signifikan antara usia ibu
sedangkan status gizi kurus sebesar dengan status imunisasi dasar
9,9% serta status gizi gemuk anak. Korelasi menunjukkan
sebesar 5,5%. arah negatif dan memiliki
kekuatan hubungan yang
Hasil Bivariat sangat lemah (r=-0,051).
1. Hubungan Usia Ibu dengan Pola 5. Hubungan Pendidikan Ibu
Asuh Keluarga dengan Status Imunisasi Dasar
Hasil penelitian dengan nilai Anak
p=0,513 yang menunjukkan Hasil penelitian dengan nilai
bahwa tidak ada hubungan yang p=0,000 yang menunjukkan
signifikan antara usia ibu bahwa ada hubungan yang
dengan pola asuh keluarga. signifikan antara pendidikan ibu
Korelasi menunjukkan arah dengan status imunisasi dasar
positif dan memiliki kekuatan anak. Korelasi menunjukkan
hubungan yang sangat lemah arah negatif dan memiliki
(r=0,069). kekuatan hubungan yang lemah
2. Hubungan Pendidikan Ibu (r=-0,360).
dengan Pola Asuh Keluarga 6. Hubungan Status Ekonomi
Hasil penelitian dengan nilai dengan Status Imunisasi Dasar
p=0,014 yang menunjukkan Anak
bahwa ada hubungan yang Hasil penelitian dengan nilai
signifikan antara pendidikan ibu p=0,023 yang menunjukkan
dengan pola asuh keluarga. bahwa ada hubungan yang
Korelasi menunjukkan arah signifikan antara status ekonomi
positif dan memiliki kekuatan dengan status imunisasi dasar
hubungan yang lemah anak. Korelasi menunjukkan
(r=0,256). arah negatif dan memiliki
3. Hubungan Status Ekonomi kekuatan hubungan yang lemah
dengan Pola Asuh Keluarga (r=-0,239).
Hasil penelitian dengan nilai 7. Hubungan Pola Asuh Keluarga
p=0,008 yang menunjukkan dengan Status Gizi Anak
bahwa ada hubungan yang Hasil penelitian dengan nilai
signifikan antara status ekonomi p=0,995 yang menunjukkan
dengan pola asuh keluarga. bahwa tidak ada hubungan yang
Korelasi menunjukkan arah signifikan antara pola asuh
positif dan memiliki kekuatan keluarga dengan status gizi
hubungan yang lemah anak. Korelasi menunjukkan
(r=0,277). arah negatif dan memiliki
4. Hubungan Usia Ibu dengan kekuatan hubungan yang
Status Imunisasi Dasar Anak sangat lemah (r=-0,001).

791
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Hubungan Status Imunisasi Bebas Terikat value


Dasar dengan Status Gizi Anak 0,053
Hasil penelitian dengan nilai Usia Ibu 0,618
p=0,880 yang menunjukkan Pendidika
Status 0,012 -0,265
bahwa tidak ada hubungan yang n Ibu
Gizi
signifikan antara status Status
imunisasi dasar dengan status 0,340 -0,102
Ekonomi
gizi anak. Korelasi menunjukkan
arah negatif dan memiliki
kekuatan hubungan yang PEMBAHASAN
sangat lemah (r=-0,016). Hasil penelitian di wilayah
9. Hubungan Karakteristik Ibu kerja Puskesmas Kedungmundu
(Usia Ibu, Pendidikan Ibu, ditemukan bahwa sebagian besar
Status Ekonomi) dengan Status ibu berada pada rentang usia tidak
Gizi Anak Melalui Variabel berisiko (20- 35 tahun) yaitu sebesar
Antara Pola Asuh 95,6%. Secara fisik dan mental ibu
yang melahirkan di bawah usia 20
Tabel 6. Hasil Analisis Uji tahun belum siap rahimnya untuk
Hubungan Karakteristik Ibu menerima kehamilan dan ibu muda
dengan Status Gizi Anak Melalui belum siap untuk merawat,
Variabel Antara Pola Asuh mengasuh serta membesarkan
Variabel Variabel Nilai p Nilai r bayinya. Sebaliknya perempuan
Bebas Terikat value
yang umurnya di atas 35 tahun akan
Usia Ibu 0,612 0,054
lebih sering menghadapi kesulitan
Pendidika selama kehamilan dan pada saat
Status 0,018 -0,249
n Ibu melahirkan serta akan
Gizi mempengaruhi kelangsungan hidup
Status
0,355 -0,099 bayinya.
Ekonomi
Lama pendidikan ibu
sebagian besar memiliki pendidikan
10. Hubungan Karakteristik Ibu tinggi yaitu 65,9%. Tingkat
(Usia Ibu, Pendidikan Ibu, pendidikan ibu erat kaitannya
Status Ekonomi) dengan Status dengan keadaan gizi anak. Hal ini
Gizi Anak Melalui Variabel disebabkan karena ibu mempunyai
Antara Status Imunisasi Dasar peranan penting dalam menentukan
dan mengatur belanja keluarga,
Tabel 7. Hasil Analisis Uji karena makin tinggi pendidikan ibu
Hubungan Karakteristik Ibu maka makin baik status gizi anak.6
dengan Status Gizi Anak Melalui
Status ekonomi keluarga
Variabel Antara Status
Imunisasi Dasar pada penelitian ini adalah mayoritas
keluarga yang status ekonominya
tidak miskin sebesar 83,5%. Orang
tua yang memiliki pendapatan yang
Variabel Variabel Nilai p Nilai r
memadai akan menunjang status

792
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

gizi anak, karena orang tua dapat keadaan keseimbangan dalam


menyediakan semua kebutuhan bentuk variabel tertentu atau dapat
anak naik primer maupun sekunder. dikatakan bahwa status gizi
Selain hal tersebut, orang tua yang merupakan indikator baik buruknya
memiliki tingkat penghasilan yang penyediaan makanan sehari-hari.10
mapan akan memperhatikan kualitas Hasil dalam penelitian ini
asupan gizi anaknya. 7 menunjukkan bahwa tidak ada
Pola asuh keluarga sebagian hubungan yang signifikan antara
besar memiliki pola asuh yang baik usia ibu dengan pola asuh keluarga.
yaitu sebesar 56%. Pola asuh Hal ini sejalan dengan dengan
adalah mendidik, membimbing dan penelitian Munawaroh (2015)
memeliharan anak, mengurus menunjukkan bahwa tidak ada
makanan, minuman, pakaian dan hubungan usia ibu dengan pola asuh
kebersihannya. Anak masih anak di wilayah Puskesmas
membutuhkan bimbingan ibu dalam Sukorejo Kabupaten Ponorogo. 11
memilih makanan agar pertumbuhan Pola asuh makan sebagai
tidak terganggu. Bentuk praktik pengasuhan yang diterapkan
perhatian/dukungan ibu terhadap oleh ibu kepada anak yang berkaitan
anak meliputi perhatian ketika anak dengan cara dan situasi makan.
makan dan sikap orang tua dalam Kepekaan ibu mengetahui saat anak
memberi makan.8 makan (waktu makan), upaya
Status imunisasi dasar anak menumbuhkan nafsu makan anak
pada penelitian ini adalah ibu yang dengan cara membujuk anak
memiliki anak dengan status sehingga nafsu makan anak
imunisasi tidak lengkap sebesar meningkat, menciptkan suasana
52,7%. Kepemilikan keluarga yang baik, hangat dan
KMS/BukuKIA/Buku catatan nyaman.12 Maka dari itu usia ibu
kesehatan anak sangat penting tidak berpengaruh karena ibu yang
terutama untuk mengetahui jadwal usianya <20 tahun maupun >35
ataupun jenis imunisasi yang tahun mendapatkan peluang yang
diberikan kepada balita. Dengan sama untuk memberikan pola asuh
kepemiikkan buku tersebut maka yang baik terhadap anaknya.
orang tua dapat mengetahui jenis Hasil dalam penelitian ini
imunisasi apa yang sudah diberikan menunjukkan bahwa ada hubungan
dan imunisasi apa saja yang belum yang signifikan antara pendidikan
diberikan.9 ibu dengan pola asuh keluarga. Hal
Status gizi anak dengan ini sejalan dengan dengan penelitian
indikator BB/PB pada penelitian ini Kharmina (2011) menunjukkan
adalah ibu yang memiliki anak bahwa terdapat pengaruh tingkat
dengan status gizi normal yaitu pendidikan orang tua terhadap pola
sebesar 84,6%. Berat badan asuh di Desa Losari Kidul
mempunyai hubungan yang linier Kecamatan Losari Kabupaten
dengan tinggi badan/panjang badan. Brebes. 13
Status gizi adalah ekspresi dari

793
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tingkat pendidikan ibu dapat antara usia ibu dengan pemberian


lebih memudahkan ibu dalam imunisasi.
menerima informasi tentang gizi dan Ibu yang berumur muda
kesehatan dari luar. Ibu dengan biasanya baru memiliki anak
tingkat pendidikan yang lebih tinggi sehingga cenderung lebih
akan lebih mudah menerima memperhatikan anaknya termasuk
informasi dari luar, dibandingkan ibu pemberian imunisasi dasar.
yang memiliki tingkat pendidikan Sedangkan, ibu yang berumur tua
lebih rendah. biasanya telah memiliki anak lebih
Hasil dalam penelitian ini dari satu serta memiliki kesibukan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang lebih sehingga mempengaruhi
yang signifikan antara status motivasi ibu untuk membawa
ekonomi dengan pola asuh keluarga. anaknya ke pelayanan kesehatan
Hal ini sejalan dengan dengan untuk memperoleh imunisasi
penelitian Amarico dkk (2013) yang dasar.15,
menunjukkan bahwa ada hubungan Hasil dalam penelitian ini
yang signifikan antara penghasilan menunjukkan bahwa ada hubungan
orang tua dengan pola asuh yang signifikan antara pendidikan
terhadap anak sekolah dasar di ibu dengan status imunisasi dasar
Kecamatan Lut Tawar Kabupaten anak. Hal ini sejalan dengan dengan
Aceh. 14 penelitian Pratiwi (2012) yang
Sebagian pendapatan menunjukkan bahwa terdapat
keluarga digunakan untuk memenuhi hubungan yang bermakna pada
kebutuhan makan, sehingga secara balita dengan ibu yang tamat
langsung pendapatan berpengaruh SMA/MA dan balita dengan ibu yang
dengan status gizi pada balita. Hal tamat perguruan tinggi terhadap
ini disebabkan kecenderungan status imunisasi dasar lengkap. 16
bahwa responden yang mempunyai Tingkat pendidikan yang
pendapatan tinggi dialokasikan diperoleh seseorang dari bangku
untuk pemenuhan kebutuhan sekolah formal dapat mempengaruhi
pangan yang tinggi pula, demikian pengetahuan seseorang. Pendidikan
juga pendapatan yang rendah dapat kesehatan dapat membantu para ibu
dialokasikan untuk kebutuhan atau kelompok masyarakat di
pangan yang rendah. samping dapat meningkatkan
Hasil dalam penelitian ini pengetahuan juga untuk
menunjukkan bahwa tidak ada meningkatkan perilakunya untuk
hubungan yang signifikan antara mencapai derajat kesehatan yang
usia ibu dengan status imunisasi optimal. Tingkat pendidikan dan
dasar anak. Hal ini sejalan dengan pengetahuan ibu sangat
dengan penelitian Hasil penelitian ini mempengaruhi terlaksananya
juga sejalan dengan hasil penelitian kegiatan pelaksanaan imunisasi
oleh Irfani (2010) dan Ni Made anak, baik formal maupun non
(2012) yang menunjukkan bahwa formal.17
tidak ada hubungan yang signifikan

794
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil dalam penelitian ini pola asuh yang dipengaruhi oleh


menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pendapatan keluarga,
yang signifikan antara status pendidikan, perilaku dan jumlah
ekonomi dengan status imunisasi saudara.20
dasar anak. Hal ini sejalan dengan Hasil dalam penelitian ini
dengan penelitian Mulyanti (2013) menunjukkan bahwa tidak ada
yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
hubungan yang signifikan antara status imunisasi dasar dengan
penghasilan dengan kelengkapan status gizi anak. Hal ini sejalan
imunisasi. 18 dengan dengan penelitian Putri
Status ekonomi seseorang (2014) menunjukkan bahwa tidak
akan mempengaruhi kemampuan ada hubungan antara status
seseorang dalam membiayai imunisasi dengan indeks BB/TB,
18
pelayanan kesehatan. Tingkat TB/U dan IMT/U pada balita. 21
pendapat tidak lantas berdiri sendiri Faktor tersebut juga erat
sebagai salah satu faktor yang dapat hubungannya dengan peningkatan
memungkinkan terjadi kelengkapan daya tahan tubuh maka walaupun
imunisasi, salah satu yang dapat sudah mendapatkan imunisasi dasar
memungkinkan untuk menjadi yang lengkap tetapi jika ada faktor
kelengkapan imunisasi pada bayi yang tidak diberikan secara
atau balita, yaitu status pekerjaan maksimal maka akan mengganggu
seorang ibu apakah ibu bekerja atau kekebalan dan ketahanan tubuh
tidak bekerja dan hanya sebagai ibu balita, sehingga balita rentang
rumah tangga.17 terkena penyakit lalu dapat
Hasil dalam penelitian ini mempengaruhi status gizi balita
menunjukkan bahwa tidak ada tersebut.22
hubungan yang signifikan antara Hasil dalam penelitian ini
pola asuh keluarga dengan status menunjukkan bahwa tidak ada
gizi anak. Hal ini sejalan dengan hubungan yang signifikan antara
dengan penelitian Prasetyo (2008) usia ibu dengan status gizi anak
yang menunjukkan tidak adanya dengan melalui varaibel antara pola
hubungan yang signifikan antara asuh maupun variabel antara status
pola asuh yang baik dan yang imunisasi dasar. Hal ini sejalan
kurang baik dengan status gizi. 19 dengan dengan penelitian Himawan
Salah satu faktor yang (2006) yang menunjukkan bahwa
berperan penting dalam status gizi tidak ada hubungan umur ibu
balita adalah pola asuh. Masalah gizi dengan status gizi balita di
dipengaruhi oleh banyak faktor yang Kelurahan Sekaran Kecamatan
23
saling mempengaruhi secara Gunungpati Semarang.
kompleks. Salah satu yang Umur yang baik untuk hamil
mempengaruhinya yaitu ibu, yaitu antara 20-35 tahun. Tetapi
keadaan gizi dipengaruhi oleh dalam kenyataan masih banyak
kemampuan ibu menyediakan wanita yang melahirkan di bawah
pangan yang cukup untuk anak serta umur 20 tahun. Hal ini dikarenakan

795
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

faktor kesungguhan ibu dalam sejalan dengan dengan penelitian


merawat, mengasuh serta Burhani dkk (2016) menunjukkan
membesarkan anaknya. Sikap dan bahwa tidak terdapat hubungan
pengetahuan tentang gizi anak yang antara tingkat ekonomi dengan
cukup akan memberikan dampak status gizi balita pada keluarga
pada pola pemberian makan yang nelayan di Kelurahan Air Tawar
diberikan kepada anak balita Barat Kota Padang. 26
sehingga berpengaruh terhadap Faktor yang dapat
status gizi anak balita. mempengaruhi status gizi ini
Hasil dalam penelitian ini diantaranya adalah ibu yang
menunjukkan bahwa ada hubungan memiliki pendapatan yang tinggi
yang signifikan antara pendidikan kurang efisien dalam membelajakan
ibu dengan status gizi anak dengan makanan. Kemudian ada juga ibu-
melalui varaibel antara pola asuh ibu yang membeli pangan dengan
maupun variabel antara status jumlah yang sedikit sehingga
imunisasi dasar. Hal ini sejalan berdampak pada kurangnya asupan
dengan dengan penelitian Labada pada balitanya.27
dkk (2016) yang menunjukkan
bahwa ada hubungan antara KESIMPULAN
pendidikan ibu dengan status gizi 1. Karakteristik ibu yaitu
balita yang berkunjung di persentase terbesar usia ibu
24
Puskesmas Bahu Manado. dalam penelitian adalah ibu
Menurut Haryani (2011) yang berusia tidak berisiko (20-
pendidikan ialah salah satu poin 35 tahun) sebesar 95,6%,
penting dalam kehidupan terutama persentase terbesar pendidikan
pendidikan kesehatan gizi sangat ibu adalah ibu yang
diperlukan untuk membentuk berpendidikan tinggi sebesar
perilaku positif dalam hal memenuhi 65,9% dan persentase terbesar
kebutuhan gizi sebagai salah satu status ekonomi adalah keluarga
unsur penting yang mendukung yang berstatus ekonomi tidak
status kesehatan seseorang, miskin sebesar 83,5%.
pendidikan gizi dilakukan untuk 2. Pola asuh ibu terhadap anaknya
menghasilkan perilaku yang di wilayah kerja Puskesmas
dibutuhkan untuk memelihara, Kedungmundu, persentase
mempertahankan ataupun terbesar adalah ibu yang
meningkatkan keadaan gizi baik memiliki pola asuh baik (56%)
terutama gizi balita.25 dan ibu yang memiliki pola asuh
Hasil dalam penelitian ini kurang (44%).
menunjukkan bahwa tidak ada 3. Status imunisasi dasar anak
hubungan yang signifikan antara usia 12-24 bulan di wilayah
status ekonomi dengan status gizi kerja Puskesmas
anak dengan melalui varaibel antara Kedungmundu, persentase
pola asuh maupun variabel antara terbesar adalah balita yang
status imunisasi dasar. Hal ini memiliki status imunisasi dasar

796
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

tidak lengkap (52,7%) dan balita 12-24 bulan di wilayah kerja


yang memiliki status imunisasi Puskesmas Kedungmundu (p-
dasar lengkap (47,3%). value = 0,023 dan r = -0,239).
4. Status gizi anak usia 12-24 11. Tidak ada hubungan yang
bulan dengan indikator BB/PB di signifikan antara pola asuh
wilayah kerja Puskesmas keluarga dengan status gizi
Kedungmundu, persentase anak usia 12-24 bulan di
terbesar adalah balita yang wilayah kerja Puskesmas
berstatus gizi normal (84,6%), Kedungmundu (p-value = 0,995
balita yang berstatus gizi kurus dan r = -0,001).
(9,9%) dan balita yang berstatus 12. Tidak ada hubungan yang
gizi gemuk (5,5%). signifikan antara status
5. Tidak ada hubungan yang imunisasi dasar dengan status
signifikan antara usia ibu gizi anak usia 12-24 bulan di
dengan pola asuh keluarga di wilayah kerja Puskesmas
wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu (p-value =0,880
Kedungmundu (p-value = 0,513 dan r = -0,016).
dan r = 0,069). 13. Tidak ada hubungan yang
6. Ada hubungan yang signifikan signifikan antara usia ibu
antara pendidikan ibu dengan dengan status gizi anak usia 12-
pola asuh keluarga di wilayah 24 bulan melalui variabel antara
kerja Puskesmas Kedungmundu pola asuh di wilayah kerja
(p-value = 0,014 dan r = 0,256). Puskesmas Kedungmundu (p-
7. Ada hubungan yang signifikan value = 0,612 dan r = 0,054).
antara status ekonomi dengan 14. Ada hubungan yang signifikan
pola asuh keluarga di wilayah antara pendidikan ibu dengan
kerja Puskesmas Kedungmundu status gizi anak usia 12-24
(p-value = 0,008 dan r = 0,277). bulan melalui variabel antara
8. Tidak ada hubungan yang pola asuh di wilayah kerja
signifikan antara usia ibu Puskesmas Kedungmundu (p-
dengan status imunisasi dasar value = 0,018 dan r = -0,249).
anak usia 12-24 bulan di 15. Tidak ada hubungan yang
wilayah kerja Puskesmas signifikan antara status ekonomi
Kedungmundu (p-value = 0,629 dengan status gizi anak usia 12-
dan r = -0,051). 24 bulan melalui variabel antara
9. Ada hubungan yang signifikan pola asuh di wilayah kerja
antara pendidikan ibu dengan Puskesmas Kedungmundu (p-
status imunisasi dasar anak usia value = 0,355 dan r = -0,099).
12-24 bulan di wilayah kerja 16. Tidak ada hubungan yang
Puskesmas Kedungmundu (p- signifikan antara usia ibu
value = 0,000 dan r = -0,360). dengan status gizi anak usia 12-
10. Ada hubungan yang signifikan 24 bulan melalui variabel antara
antara status ekonomi dengan status imunisasi dasar di
status imunisasi dasar anak usia wilayah kerja Puskesmas

797
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kedungmundu (p-value = 0,618 pemenuhan kebutuhan gizi


dan r = 0,053). pada anak.
17. Ada hubungan yang signifikan 3. Peneliti lain dapat lebih
antara pendidikan ibu dengan menyempurnakan penelitian ini
status gizi anak usia 12-24 mengenai hubungan
bulan melalui variabel antara karakteristik ibu, pola asuh dan
status imunisasi dasar di pemberian imunisasi dasar
wilayah kerja Puskesmas terhadap status gizi anak
Kedungmundu (p-value = 0,012 dengan menggunakan metode
dan r = -0,265). penelitian yang berbeda dan
18. Tidak ada hubungan yang menambah variabel lain seperti
signifikan antara status ekonomi pekerjaan ibu.
dengan status gizi anak usia 12-
24 bulan melalui variabel antara DAFTAR PUSTAKA
status imunisasi dasar di 1. Gibney, Michael J., Margetts,
wilayah kerja Puskesmas Barrie M., John M. AL. Gizi
Kedungmundu (p-value = 0,340 Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: EGC; 2009.
dan r = -0,102).
2. Supariasa. Pendidikan Dan
Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC;
SARAN 2012.
1. Disarankan puskesmas agar 3. Ranuh, Hariyono Suyitno., Sri
dapat mengadakan intervensi Rejeki S. D. Pedoman
terkait pola asuh pada anak, Imunisasi Di Indonesia.
pentingnya pemberian imunisasi Jakarta: Satgas Imunisasi
IDAI; 2008.
dasar dan pentingnya
4. Vindriana. Hubungan
pemberian gizi anak yang baik Kelengkapan Imunisasi
pada ibu yang bekerja serta tiap dengan Status Gizi pada
posyandu di wilayah kerja Balita Usia 1-5 tahun di
Puskesmas Kedungmundu Kelurahan Watone Wilayah
untuk lebih kembali Kerja Puskesmas Katobu
mengaktifkan meja kelima di Kabupaten Muna. Media
Kesehat Masy Indones.
posyandu agar masyarakat
2012;2(1):1-12.
dapat mendapatkan informasi 5. Soekirman. Ilmu Gizi Dan
tentang pentingnya kebutuhan Aplikasi Untuk Keluarga Dan
gizi dan pemberian imunisasi Masyarakat. Jakarta:
pada anak. Direktorat Jenderal
2. Disarankan untuk orang tua Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan
balita, khususnya ibu yang
Nasional; 2006.
bekerja yang memiliki anak usia 6. Hasanah H. Petunjuk
12-24 bulan untuk selalu Penggunaan Buku KIA Serta
memantau status gizi anaknya Manfaat Buku KIA.
dengan aktif menambah Yogyakarta: Nuha Medika;
informasi terkait pola asuh, 2012.
pemberian imunisasi dasar dan 7. Febrianto ID. Hubungan

798
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tingkat Penghasilan, Tingkat Lut Tawar, Kbupaten Aceh


Pendidikan dan Tingkat Tengah. J Gizi Univesitas
Pengetahuan Orang Tua Sumatera Utara.
Tentang Makanan Bergizi 2013;1(3):121-130.
dengan Status Gizi Siswa TK 15. Irfani. Pengaruh Faktor
Islam Zahrotul Ulum Predisposisi Terhadap
Karangampel Indramayu. J Tindakan Ibu dalam
Kesehat. 2012;2(6):6-10. Pemberian Imunisasi Dasar
8. Lubis R. Hubungan Pola Asuh Lengkap di Kecamatan
dengan Status Gizi Anak Tanjung Beringin Kabupaten
Balita di Wilayah Kerja Serdang Bedagai Tahun
Puskesmas Pantai Cermin 2010. J Gizi Univesitas
Kecamatan Tanjung Pura Sumatera Utara. 2010;4(2):5-
Kabupaten Langka Tahun 9.
2008. J Gizi Univesitas 16. Pratiwi LN. Universitas
Sumatera Utara. 2008;3(2):1- indonesia. Skripsi. 2012.
13. http://lib.ui.ac.id/file?file=digita
9. Menteri Kesehatan Republik l/20321911-S-Luriana Nur
Indonesia. Peraturan Menteri Pratiwi.pdf.
Kesehatan Republik 17. Rahmawati. Faktor Yang
Indonesia Nomor Mempengaruhi Kelengkapan
155/Menkes/Per/I/2010 Imunisasi Dasar di Kelurahan
Tentang Penggunaan Kartu Krembangan Utara. J
Menuju Sehat (KMS) Bagi Kesmas. 2013;9(3):1-15.
Balita. 2010. 18. Mulyanti Y. Faktor-Faktor
10. Irianto K. Gizi Dan Pola Hidup Internal Yang Berhubungan
Sehat. Bandung: Yrama Dengan Kelengkapan
Widya; 2007. Imunisasi Dasar Balita Usia 1-
11. Munawaroh S. Pola Asuh 5 Tahun Di Wilayah Kerja
Mempengaruhi Status Gizi Puskesmas Situ Ginting
Balita. J Keperawatan. Ciputat Tahun 2013. J
2015;6(1):44-50. Keperawatan. 2013;1(4):47-
12. Arrendo E, Elder J, Ayala G, 96.
Campbel N, Baquero B, 19. Prasetyo B, Prawirohartono E.
Duerksen S. Is Parenting Hubungan Kelahiran dan
Style Related to Childrens Jumlah Anak dengan Status
Healthy Eating and Physical Gizi Anak Taman Kanak-
Activity in Latino Families? Kanak. J Berk Ilmu Kedokt.
Med Public Heal. 2006;6:862- 2008;3(2):4-9.
871. 20. Rapar VL, Rompas S,
13. Kharmina N. Hubungan Ismanto AY. Hubungan Pola
Antara Tingkat Pendidikan Asuh Ibu dengan Status Gizi
Orang Tua Dengan Orientasi Balita di Wilayah Kerja
Pola Asuh Anak Usia Dini. J Puskesmas Ranotana Weru
Kesehat Masy. 2011;6(2):4-6. Kecamatan Wanea Kota
14. Aramico B, Sdargo T, Susilo Manado. J Keperawatan.
J. Hubungan Sosial Ekonomi, 2014;2(3):1-7.
Pola Asuh, Pola Makan 21. Putri RF. Hubungan Status
dengan Stunting Pada Siswa Imunisasi dengan Status Gizi
Sekolah Dasar di Kecamatan Balita Usia 12-23 Bulan di

799
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kelurahan Punggawan Keperawatan. 2016;4(1):1-8.


Kecamatan Banjarsari 25. Haryani dkk. Hubungan
Surakarta. J Kesehat. Karakteristik, Tingkat
2014;3(1):10-16. Konsumsi Energi, Tingkat
22. Hasan N. Faktor-Faktor Yang Konsumsi Protein dan
Berhubungan dengan Frekuensi Periksa Kehamilan
Kejadian ISPA Pada Balita di dengan Penambahan Berat
Wilayah Kerja UPTD Badan Ibu Hamil Trimester 2.
Kesehatan Luwuk Timur J Gizi dan Diet Indones.
Kabupaten Banggai Provinsi 2012;1(4):11-12.
Sulawesi Tengah Tahun 26. Burhani PA, Oenzil F, Revilla
2012. J Kesehat Masy Nas. G. Hubungan Tingkat
2012;2(5):9-11. Pengetahuan Ibu dan Tingkat
23. Himawan AW. Hubungan Ekonomi Keluarga Nelayan
Antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita di
dengan Status Gizi Di Kelurahan Air Tawar Barat
Kelurahan Sekaran Kota Padang. J Kesehat
Kecamatan Gunungpati Andalas. 2015;5(3):515-521.
Semarang. Skripsi. 2006. 27. Rozali NA. Peranan
lib.unnes.ac.id/684/1/1259.pdf Pendidikan, Pekerjaan Ibu
. dan Pendapatan Keluarga
24. Labada A, Ismanto AY, Terhadap Status Gizi Balita di
Kundre R. Hubungan Posyandu RW 24 dan 08
Karakteristik Ibu Dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Status Gizi Balita Yang Nusukan Kota Surakarta. J
Berkunjung Di Puskesmas Kesehat. 2016;1:5-13.
Bahu Manado. J

800

You might also like