Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Soal-Soal Ujian Semester SMP Negeri 1 Langsa
Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Soal-Soal Ujian Semester SMP Negeri 1 Langsa
Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Soal-Soal Ujian Semester SMP Negeri 1 Langsa
Abstract :
The study, titled "Analysis of Spelling Errors in questions Semester Exam SMP
Negeri 1 Langsa" This aims to describe the use of spelling mistakes in the semester exam
questions SMP Negeri 1 Langsa and describe aspects of the dominant error occurred on
such questions. The population was exam questions 2013/2014 semester of the school
year about twelve. The population-based sample set of five questions, namely about
Social Studies, Science, Indonesian, local content, and Religion. The samples done by
purposive sampling technique. The method used is descriptive method. Data collected by
the study of engineering documentation and data processing was done by using
qualitative and quantitative analysis. The results of the analysis of data obtained as a
whole amounted to 341 errors. EYD errors include capitalization amounts to 107
(31.38%), the use of italics totaled 15 (4.40%), use of bold numbered 3 (0.88%), the
writing of said derivatives totaled 7 (2, 05%), writing the next word was 26 (7.62%),
writing of the particles numbered 1 (0.29%), the writing stands totaling 4 (1.17%), the
writing element uptake amounted to 20 (5.87%), punctuation usage totaled 142
(41.64%), the removal of spaces numbered 5 (1.47%), and excessive use of spaces
totaling 11 (3.23%). Based on the number of such errors is the dominant use of
punctuation errors.
Keyword: analysis, spelling, semester examination questios
Abstrak :
Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Ejaan dalam Soal-Soal Ujian Semester
SMP Negeri 1 Langsa” ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan dalam
soal-soal ujian semester SMP Negeri 1 Langsa dan mendeskripsikan aspek kesalahan
yang dominan terjadi pada soal-soal tersebut. Populasi penelitian ini adalah soal-soal
ujian semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebanyak dua belas soal. Berdasarkan
populasi tersebut ditetapkan sampel sebanyak lima soal, yaitu soal IPS, IPA, Bahasa
Indonesia, muatan lokal, dan Agama. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik telaah dokumentasi dan pengolahan data dilakukan dengan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data yang diperoleh secara
keseluruhan berjumlah 341 kesalahan. Kesalahan-kesalahan EYD tersebut meliputi
penggunaan huruf kapital berjumlah 107 (31,38%), penggunaan huruf miring
berjumlah 15 (4,40%), penggunaan huruf tebal berjumlah 3 (0,88%), penulisan kata
turunan berjumlah 7(2,05%), penulisan kata depan berjumlah 26 (7,62%), penulisan
partikel berjumlah 1 (0,29%), penulisan singkatan berjumlah 4 (1,17%), penulisan
unsur serapan berjumlah 20 (5,87%), penggunaan tanda baca berjumlah 142 (41,64%),
peniadaan spasi berjumlah 5 (1,47%), dan penggunaan spasi yang berlebihan berjumlah
11 (3,23%). Berdasarkan jumlah kesalahan tersebut yang paling dominan adalah
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
kesalahan penggunaan tanda baca.
Kata kunci: analisis, ejaan, soal-soal ujian semester
1. PENDAHULUAN
Salah satu tugas guru yang terpenting berbahasa juga akan menurun. Akibatnya,
ialah menyusun soal sebagai alat evaluasi. ketika akan menulis terutama menulis soal
Peranan alat evaluasi ini adalah untuk tanpa sadar banyak terdapat kesalahan dalam
melakukan penilaian guna mengetahui penulisan.
kemajuan siswa setelah menempuh Kesalahan guru dalam menulis soal
pendidikan selama jangka waktu tertentu. akan berimbas pada siswa, sebab bahasa
Selain itu, evaluasi juga berperan sebagai Indonesia yang digunakan dalam soal
alat untuk mengetahui tingkat efektivitas dan ulangan berpengaruh terhadap pemahaman
efisiensi berbagai metode pembelajaran yang siswa. Ketidaktepatan jawaban yang
telah diterapkan selama proses pembelajaran diberikan siswa dalam ulangan, rendahnya
berlangsung. Oleh karena itu, evaluasi hasil prestasi belajar siswa, dan rendahnya nilai
belajar merupakan rangkaian yang tidak ulangan atau ujian siswa semata-mata tidak
terpisahkan dengan proses belajar mengajar hanya disebabkan oleh ketidakmampuan
yang dilakukan oleh guru beserta para siswa, tetapi adakalanya disebabkan oleh
siswanya. tidak dipahaminya bahasa soal. Oleh
Dalam penyusunan soal-soal evaluasi, karena itu, faktor kebahasaan sangat
seorang guru harus memikirkan dan mempengaruhi pemahaman siswa terhadap
merenungkan pikiran, gagasan, dan soal.
maksudnya dalam bentuk penulisan soal Dalam bahasa soal dituntut adanya
yang baik dan benar. Dalam hal ini, kelengkapan dan ketepatan dalam
penulisan soal harus sesuai dengan kaidah penggunaan ejaan. Bahasa yang tida
bahasa Indonesia yaitu merujuk kepada ejaan k menggunakan ejaan yang baik akan kabur
yang disempurnakan sehingga siswa yang maknanya dan sulit untuk dipahami. Agar
menjawab soal tidak akan salah dalam komunikasi dalam tulisan dapat mencapai
menafsirkan pertanyaan yang diberikan. sasarannya dengan baik, maka harus
Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa diupayakan menyusun struktur kalimat dan
soal yang baik perlu diorganisasikan secara penggunaan tanda-tanda baca sedemikian
sistematis dan logis sehingga soal tersebut rupa, agar pembaca dapat menangkap bahasa
dapat digunakan sebagai alat untuk tulisan itu dengan baik dan benar (Chaer,
mengukur kemampuan dan keterampilan 2006:4).
para siswa. Bahasa merupakan alat untuk
Banyak hal yang perlu diperhatikan mengungkapkan hasil pemikiran. Bahasa
dalam mengonstruksikan soal, antara lain yang baik akan mencerminkan pikiran yang
penguasaan bahasa Indonesia yang baik baik pula. Hal tersebut sejalan dengan
dan benar oleh penyusunnya. Kemampuan pendapat Djojosuroto (2007:458) yang
penggunaan bahasa berkaitan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan saja
kemampuan mengetahui, memahami, merupakan bentuk dari isi penuturan, tetapi
menguasai, dan menggunakan sejumlah juga merupakan alat atau instrumen proses
kosakata secara aktif yang dapat berpikir. Baik buruknya hasil suatu
mengungkapkan gagasan secara tepat pemikiran tergantung dari baik buruk teknik
sehingga mampu mengomunikasikannya yang digunakan. Selain itu, kompetensi juga
secara efektif pada pembaca (Widjono, diperlukan khususnya dalam bahasa tulis.
2005:31). Seorang guru yang tidak Ketika seseorang menuangkan hasil
mengaplikasikan kompetensi berbahasanya pemikirannya dalam sebuah tulisan,
dalam kegiatan akademisnya secara aktif, penggunaan ejaan seringkali dihiraukan dan
lambat laun kemampuannya dalam dianggap sepele. Terkadang pula seseorang
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
menggunakan ejaan secara „manasuka‟, Penelitian menganalisis kesalahan
asalkan kata atau kalimat tersebut dapat ejaan telah banyak dilakukan. Namun,
dipahami. Kondisi seperti ini tidak jarang sepengetahuan penulis belum ada yang
terjadi pada guru-guru yang menyusun soal. meneliti tentang penulisan soal-soal ujian
Hal tersebut akan menyebabkan kekacauan semester yang ditulis langsung oleh guru.
dalam penggunaan bahasa. Oleh karena itu, tampaknya topik ini menarik
Penggunaan bahasa dalam penulisan untuk dikaji lebih lanjut sehingga hal-hal
yang bersifat ilmiah dan berkenaan dengan yang berkaitan dengan ejaan dalam soal-soal
situasi formal terlebih lagi dalam dunia ujian semester SMP Negeri 1 Langsa dapat
pendidikan harus sesuai dengan kaidah tata diungkapkan secara konkret dan jelas.
bahasa terutama pada ejaannya. Seorang Berdasarkan latar belakang masalah
guru tentunya harus menggunakan bahasa yang telah diuraikan, maka penelitian dapat
ilmiah dalam membuat soal-soal sehingga dirumuskan sebagai berikut:
bahasa yang digunakan juga sudah 1) Bagaimanakah kesalahan penggunaan
semestinya mengikuti kaidah yang berlaku. ejaan dalam soal-soal ujian semester
Bahasa yang digunakan untuk kepentingan SMP Negeri 1 Langsa?
ilmu pengetahuan memerlukan kecermatan 2) Aspek kesalahan apakah yang dominan
yang tinggi karena menuntut penggunaan terjadi pada soal-soal ujian semester
bahasa yang sesuai EYD dan sebagai guru SMP Negeri 1 Langsa?
kecermatan itu sangat diperlukan. Hal ini Adapun tujuan penelitian ini yaitu: (1)
sejalan dengan pendapat Wiranti dkk. mendeskripsikan kesalahan penggunaan
(2009:1) yang mengatakan bahwa bahasa ejaan dalam soal-soal ujian semester SMP
Indonesia ragam ilmiah sering disebut Negeri 1 Langsa; (2) mendeskripsikan aspek
sebagai pemakaian bahasa Indonesia ragam kesalahan yang dominan terjadi pada soal-
keilmuan atau ragam tinggi. Hal ini sangat soal ujian semester SMP Negeri 1 Langsa.
beralasan karena bahasa Indonesia ragam Manfaat praktis yang diperoleh dari
ilmiah merupakan pemakaian bahasa dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
tingkat kecermatan kaidah yang tinggi. 1) bagi siswa, hasil penelitian ini dapat
Dengan demikian, bahasa Indonesia ragam bermanfaat untuk menambah
ilmiah menuntut penggunaan kaidah-kaidah pengetahuan dalam bidang kebahasaan
bahasa Indonesia secara baik dan memadai. sehingga mereka dapat menulis sesuai
Kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah ejaan yang
dengan kaidah ejaan dalam taraf yang sedikit disempurnakan;
tidak menjadi masalah, karena bisa 2) bagi guru dan mahasiswa, hasil
diistilahkan sebagai mistake atau kekeliruan. penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Namun, menjadi tidak wajar jika kesalahan acuan dalam menggunakan bahasa
itu berulang-ulang terjadi dan hal tersebut Indonesia yang baik dan benar,
bisa diistilahkan sebagai error. Dalam khususnya dalam penulisan soal-soal dan
mistake penyimpangan yang terjadi tidak dapat meningkatkan kesadaran
sistematis, sedangkan dalam error pentingnya menggunakan bahasa
penyimpangan terjadi secara sistematis Indonesia sesuai dengan kaidah yang
(Azwardi, 2011:8). Fenomena kesalahan berlaku;
(error) tersebut seringkali ditemukan di 3) bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat
setiap penulisan-penulisan soal ujian menambah wawasan tentang ejaan
semester yang ditulis langsung oleh guru bahasa Indonesia secara terperinci.
bidang studi khususnya di sekolah SMP Di samping itu, manfaat teoretis yang
Negeri 1 Langsa. Jika hal tersebut terus diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
menerus terjadi, soal ujian menjadi tidak sebagai berikut:
efektif digunakan sebagai alat evaluasi. 1) data dan hasil penelitian ini dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
secara umum dan pengetahuan bahasa walaupun masih secara sangat terbatas (Ali,
secara khusus; 2000:6).
2) hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
referensi pembelajaran baik bagi siswa 2.2 Pengertian Ejaan
maupun mahasiswa. Biasanya ejaan itu bukan hanya soal
perlambangan fonem dengan huruf saja,
2. LANDASAN TEORETIS tetapi juga mengatur cara penulisan kata dan
2.1 Sejarah Ejaan penulisan kalimat beserta dengan tanda-
Bahasa Indonesia pada awalnya tanda bacanya (Chaer, 2006:36). Sejalan
berakar dari bahasa Melayu. Hal tersebut dengan pendapat Chaer, Setyawati
terbukti dengan adanya sejumlah prasasti (2010:155) juga mengatakan bahwa ejaan
yang bertuliskan bahasa Melayu Kuno tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja
dengan menggunakan huruf Pallawa (India) suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan
yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dengan cara mengatur penulisan huruf
Sanskerta pada masa Sriwijaya. Kemudian menjadi satuan yang lebih besar, misalnya
bahasa Melayu Kuno mengalami penggunaan tanda baca pada satuan-satuan
perkembangan penulisan dengan penggunaan huruf, kata, kelompok kata, atau kalimat.
huruf Arab hingga menjadi aksara Arab- Sementara itu, Adidarmodjo (1992:138)
Melayu. Jadi pada waktu itu bahasa belum menyatakan bahwa masalah ejaan itu pada
menggunakan huruf latin. hakikatnya merupakan kaidah bahasa tulis.
Bahasa Melayu kuno semakin Dengan kata lain, ejaan adalah seperangkat
berkembang di Indonesia sejak masa Hindu aturan tentang keseluruhan sistem penulisan
dan masuknya agama Islam. Saat itu, bahasa bahasa dengan menggunakan huruf, kata,
tersebut digunakan untuk berkomunikasi dan tanda baca sebagai sarananya.
oleh para pedagang Melayu. Pedagang-
pedagang Melayu yang berkeliling di 2.3 Kaidah Ejaan yang Disempurnakan
Indonesia memakai bahasa melayu sebagai Kaidah ejaan bahasa Indonesia yang
lingua franca, yakni bahasa komunikasi disempurnakan (EYD), meliputi pemakaian
dalam perdagangan, pengajaran agama, serta huruf, penulisan kata, penulisan unsur
hubungan antara negara dalam bidang serapan, dan pemakaian tanda baca. Berikut
ekonomi dan politik (Ali, 2000:5). Lingua ini akan dijelaskan keempat kaidah tersebut.
franca ini semakin berkembang di kota-kota
pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan 2.3.1 Pemakaian Huruf
antarnegara. Seperti para pedagang Cina, Pemakaian Huruf Kapital
mereka berusaha memahami bahasa Melayu Berdasarkan Permendiknas (2009:8-
demi kepentingan bisnis mereka. 19), huruf kapital atau huruf besar dipakai
Saat penulisan bahasa melayu sebagai huruf pertama kata pada awal
berkembang menjadi huruf Arab-Melayu, kalimat.
ejaan bahasa Melayu mengalami
penambahan dengan beberapa tanda untuk Pemakaian Huruf Miring
beberapa huruf dalam penyesuaiannya Waridah (2008:12-13) mengemukakan
dengan bunyi-bunyi bahasa Melayu (tj, nj, g, bahwa aturan dalam pemakaian huruf
dan ng). Penulisan dalam huruf Arab ini miring, yaitu sebagai berikut.
dipakai dalam naskah-naskah melayu lama, 1) Huruf miring dalam cetakan dipakai
seperti dalam karya-karya sastra dan buku- untuk menuliskan nama buku, majalah,
buku pengajaran agama (Islam) dan juga dan surat kabar yang dikutip dalam
sebagai ejaan resmi bahasa Melayu sebelum tulisan.
mulai digunakannya huruf latin atau huruf 2) Huruf miring dalam cetakan dipakai
Romawi untuk penulisan bahasa melayu untuk menegaskan atau mengkhususkan
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok pembilangan dan tanda koma dipakai untuk
kata. memisahkan suatu kalimat setara yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang didahului
Pemakaian Huruf Tebal oleh kata hubung seperti tetapi, melainkan,
Berdasarkan Permendiknas (2009:21), dan sedangkan.
huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan judul buku, bab, bagian bab, Tanda Titik koma (;)
daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar Berdasarkan Permendiknas (2009:64),
pustaka, indeks, dan lampiran. tanda titik koma digunakan untuk
mengakhiri pernyataan perincian dalam
2.3.2 Pemakaian Kata Depan di, ke, dan kalimat yang berupa frasa atau kelompok
dari kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian
Menurut Tarigan (tanpa tahun:81-82), terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya, kecuali di Tanda Elipsis ( … )
dalam gabungan kata yang sudah dianggap Waridah (2008:38) mengemukakan
sebagai satu kata seperti kepada dan bahwa tanda elipsis dipakai dalam kalimat
daripada. yang terputus-putus dan tanda elipsis
menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
2.3.3 Singkatan dan Akronim atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Berdasarkan Depdikbud (2009:19-21)
singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, Tanda Tanya (?)
jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda Depdikbud (2009:48) menyatakan
titik dan singkatan nama resmi lembaga bahwa tanda tanya dipakai pada akhir
pemerintahan atau ketatanegaraan, badan kalimat tanya dan tanda tanya juga dipakai di
atau organisasi, serta nama dokumen resmi dalam tanda kurung untuk menyatakan
yang terdiri atas huruf awal kata ditulis bagian kalimat yang disangsikan atau yang
dengan huruf kapital dan tidak diikuti kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
dengan tanda titik.
Tanda Seru (!)
2.3.4 Unsur Serapan Tanda seru dipakai sesudah ungkapan
Pada dasarnya sebagian kosakata atau pernyataan yang berupa seruan atau
bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing perintah yang menggambarkan kesungguhan,
yang kemudian disesuaikan penulisannya ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang
dalam kaidah bahasa Indonesia sehingga kuat (Depdikbud, 2009:48).
disebut sebagai kata serapan.
Tanda Garis Miring (/)
2.3.5 Pemakaian Tanda Baca Berdasarkan Depdikbud (2009:51),
Tanda Titik (.) tanda garis miring digunakan dalam nomor
Waridah (2008:28-30) mengemukakan surat dan nomor pada alamat dan penandaan
bahwa tanda titik dipakai pada akhir kalimat masa satu tahun yang terbagi dalam dua
yang bukan pertanyaan atau seruan dan tanda tahun takwim dan tanda garis miring juga
titik juga dipakai di belakang angka atau digunakan sebagai pengganti kata dan, atau,
huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau atau tiap.
daftar.
3. METODE
Tanda Koma (,) Sesuai dengan tujuan penelitian ini
Waridah (2008:30-33) menyatakan maka digunakan dua jenis pendekatan, yaitu
bahwa tanda koma dipakai di antara unsur- pendekatan deskriptif-kualitatif untuk
unsur dalam suatu perincian atau pendeskripsian kesalahan ejaan dalam soal-
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
soal ujian semester SMP Negeri 1 langsa dan analisis kualitatif, langkah-langkah yang
pendekatan deskriptif-kuantitatif untuk ditempuh dalam penganalisisan data
pendeskripsian aspek kesalahan yang penelitian ini adalah sebagai berikut:
dominan terjadi pada soal-soal ujian (1) mengumpulkan data yang berupa soal-
semester SMP Negeri 1 langsa. Metode soal ujian semester ganjil tahun 2013
deskriptif memusatkan perhatiannya pada SMP Negeri 1 Langsa;
penemuan fakta-fakta (fact finding) (2) mengklasifikasikan data yang telah
sebagaimana keadaan sebenarnya (Nawawi dikumpulkan sesuai dengan submasalah;
dan Mimi, 2005:73). Menurut Mardalis (3) menganalisis data yang didasari teori;
(2010:26), penelitian deskriptif bertujuan (4) membuat kesimpulan.
untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini Selanjutnya, digunakan teknik analisis
berlaku. Di dalamnya terdapat upaya kuantitatif untuk menentukan aspek
mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan kesalahan yang dominan terjadi dengan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang menggunakan rumus sebagai berikut.
sekarang ini terjadi atau ada. P=
Bentuk penelitian ini adalah kualitatif
dan kuantitatif karena data yang dihasilkan Keterangan:
berupa pendeskripsian kesalahan ejaan dan P = angka persentase
pendeskripsian aspek kesalahan yang f = frekuensi yang dihitung persentasenya
dominan yang menggunakan angka-angka. N = jumlah frekuensi yang dijadikan data
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan 100% = nilai tetap (Sudijono, 2009:43).
Sudjana (2005:4) bahwa data kualitatif tidak
lain daripada data yang dikategorikan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menurut lukisan kualitas objek yang Analisis Data
dipelajari dan data yang berbentuk bilangan Data penelitian ini adalah soal-soal
disebut data kuantitatif. ujian semester ganjil kelas IX tahun
Sumber data yang menjadi objek pelajaran 2013/2014 dari SMP Negeri 1
penelitian ini adalah ejaan dalam soal-soal Langsa yang dibuat oleh guru masing-
ujian semester ganjil SMP negeri 1 Langsa. masing bidang studi. Soal-soal yang
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dijadikan sebagai objek penelitian sebanyak
bahwa terdapat 12 mata pelajaran tingkat lima soal dari sumber data yang ada, yaitu
SMP, maka penulis menetapkan lima jenis soal IPS, IPA, Bahasa Indonesia, muatan
soal ujian semester ganjil tahun 2013, yaitu lokal, dan Agama. Data kesalahan dan hasil
soal ujian IPS, IPA, bahasa Indonesia, analisis yang disajikan hanya sebagian dari
muatan lokal, dan agama sebagai sampel. keseluruhan data karena terdapat beberapa
Pengambilan sampel ini menggunakan aspek kesalahan yang sama dari seluruh data
teknik purposive sampling yaitu sampel yang yang diidentifikasi. Data dan hasil analisis
dipilih adalah sampel yang dapat mewakili dari kelima soal tersebut dapat disajikan
semua populasi. Sampling yang purposive sebagai berikut.
adalah sampel yang dipilih dengan cermat
hingga relevan dengan desain penelitian. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Teknik pengumpulan data yang (1) *Bidang Studi:
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(IPS)
telaah dokumentasi. Dokumen yang Kelas: IX (Sembilan)
digunakan berupa soal-soal ujian semester Konstruksi (1) salah karena terdapat
ganjil SMP Negeri 1 Langsa. penggunaan huruf kapital yang tidak tepat.
Sesuai dengan metode yang digunakan, Kesalahan tersebut terletak pada frasa ILMU
penganalisisan atau pengolahan data PENGETAHUAN SOSIAL. Seharusnya frasa
penelitian ini menggunakan teknik analisis tersebut tidak ditulis dengan menggunakan
kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan teknik huruf kapital semua karena berdasarkan
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
kaidah ejaan, huruf kapital dipakai sebagai (3) *RIS tidak sesuai dengan jiwa
huruf pertama semua kata (termasuk semua proklamasi 17 agustus 1945
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama Konstruksi (3) salah karena terdapat
buku, majalah, surat kabar, dan judul nama bulan yang tidak menggunakan huruf
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, kapital. Kesalahan tersebut terletak pada kata
dan, yang, dan untuk yang tidak terletak di agustus. Seharusnya huruf pertama pada
posisi awal. Dengan demikian, konstruksi nama bulan menggunakan huruf kapital
tersebut dapat diperbaiki dengan karena berdasarkan kaidah ejaan, huruf
menggantikan huruf kapital menjadi huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
kecil kecuali pada huruf pertama di setiap tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
kata. Pembetulannya adalah sebagai berikut. sejarah. Dengan demikian, konstruksi
(1a) Bidang Studi : tersebut dapat diperbaiki dengan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menggantikan huruf kecil pada huruf
Kelas: IX (Sembilan) pertama nama bulan menjadi huruf kapital.
(2) *Berikut ini merupakan pengaruh Pembetulannya adalah srbagai berikut.
kebijakan pemerintahan Jepang (3a) RIS tidak sesuai dengan jiwa
dalam kehidupan social yang proklamasi 17 Agustus 1945
berkaitan dengan pemerasan tenaga (4) *Pemilihan Umum 1955
manusia pada masyarakat dimenangkan oleh empat partai
Indonesia… yaitu….
a. Pembentukan Syu Konstruksi (4) salah karena terdapat
c. Pembentukkan Gerakan 3A penggunaan huruf kapital yang tidak tepat.
b. Pembentukan Seinendan Kesalahan tersebut terletak pada kata Umum.
d. Berlakunya Romusha Seharusnya huruf pertama pada kata tersebut
Konstruksi (2) salah karena terdapat tidak menggunakan huruf kapital karena
penggunaan huruf kapital yang tidak tepat. berdasarkan kaidah ejaan, huruf kapital di
Kesalahan tersebut terletak pada frasa antaranya digunakan sebagai huruf pertama
Pembentukan Syu, Pembentukan Seinendan, pada nama diri, nama jabatan, dan ungkapan
Pembentukan Gerakan 3A, dan Berlakunya yang berhubungan dengan agama. Dengan
Romusha. Seharusnya di setiap huruf demikian, konstruksi tersebut dapat
pertama kata pada frasa-frasa tersebut tidak diperbaiki dengan menggantikan huruf
ditulis dengan menggunakan huruf kapital kapital menjadi huruf kecil. Pembetulannya
karena berdasarkan kaidah ejaan, huruf adalah sebagai berikut.
kapital atau huruf besar dipakai sebagai (4a) Pemilihan umum 1955
huruf pertama kata pada awal kalimat. dimenangkan oleh empat partai
Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat yaitu….
diperbaiki dengan menggantikan huruf
kapital pada awal kata frasa-frasa tersebut Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
menjadi huruf kecil. Pembetulannya adalah (1) *Berikut ini merupakan pengaruh
sebagai berikut. kebijakan pemerintahan Jepang
(2a) Berikut ini merupakan pengaruh dalam kehidupan social yang
kebijakan pemerintahan Jepang berkaitan dengan pemerasan
dalam kehidupan social yang tenaga manusia pada masyarakat
berkaitan dengan pemerasan tenaga Indonesia…
manusia pada masyarakat a. Pembentukan Syu
Indonesia… b. Pembentukkan Gerakan 3A
a. pembentukan syu c. Pembentukan Seinendan
b. pembentukkan gerakan 3A d. Berlakunya Romusha
c. pembentukan seinendan (2) *1) Salah satu sumber belajar
d. berlakunya romusha adalah Buku Siswa
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
Elektronik (BSE) yang telah tenaga manusia pada masyarakat
mendapat rekomendasi dari Indonesia…
Badan Standar Nasional a. Pembentukan syu
Pendidikan (BSNP). b. Pembentukkan Gerakan 3A
2) Cara mudah dan murah c. Pembentukan seinendan
untuk mendapatkannya d. Berlakunya Romusha
adalah anda bisa mengunduh (2a) 1) Salah satu sumber belajar
di salah satu web dengan adalah Buku Siswa
membuka GOOGLE, lalu Elektronik (BSE) yang telah
ketik Buku Siswa Elektronik. mendapat rekomendasi dari
3) Kemudian , pilih buku yang Badan Standar Nasional
anda inginkan Pendidikan (BSNP).
4) Anda tidak perlu 2) Cara mudah dan murah
mengeluarkan banyak uang, untuk mendapatkannya
cukup didownload dan print, adalah anda bisa mengunduh
selesai. di salah satu web dengan
(3) *II. ESSAY membuka google, lalu ketik
(4) *Kata Asfala Saafilin terdapat Buku Siswa Elektronik.
dalam surat At-Tin ayat ke…. 3) Kemudian , pilih buku yang
a. Empat Anda inginkan
b. Lima 4) Anda tidak perlu
c. Enam mengeluarkan banyak uang,
d. Tiga cukup di-download dan
Konstruksi (1), (2), (3), dan (4) salah print, selesai.
karena di dalamnya terdapat penulisan kata (3a) II. ESSAY
asing yang tidak ditulis dengan huruf miring (4a) Kata Asfala Saafilin terdapat
dan penggunaan huruf miring pada lambang dalam surat At Tin ayat ke….
bilangan. Kesalahan tersebut terdapat pada a. Empat
kata syu, seinendan, web, google, download, b. Lima
print, II. Essay, dan Asfala Saafilin. c. Enam
Seharusnya kata syu, seinendan, web, d. Tiga
google, download, print, essay, dan Asfala
Saafilin ditulis menggunakan huruf miring Kesalahan Penggunaan Huruf Tebal
dan pada lambang bilangan tidak (1) *Berikut ini termasuk uang giral,
menggunakan huruf miring karena kecuali:
berdasarkan kaidah ejaan, huruf miring a. Cek
dalam cetakan di antaranya dipakai untuk b. Giro
menuliskan nama ilmiah atau kata asing c. Uang Kertas Rp 5.000 d.
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. wesel
Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat Konstruksi (1) salah karena di
diperbaiki dengan menggantikan huruf biasa dalamnya terdapat penggunaan huruf tebal
menjadi huruf miring pada kata asing yang tidak tepat. Kesalahan itu terletak pada
tersebut dan menggantikan huruf miring kata kecuali. Seharusnya kata tersebut tidak
menjadi huruf biasa pada lambang bilangan. ditulis dengan menggunakan huruf tebal
Pembetulannya adalah sebagai berikut. karena berdasarkan kaidah ejaan, huruf tebal
(1a) Berikut ini merupakan pengaruh tidak dipakai dalam cetakan untuk
kebijakan pemerintahan Jepang menegaskan atau mengkhususkan huruf,
dalam kehidupan social yang bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk
berkaitan dengan pemerasan keperluan itu digunakan huruf miring.
Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
diperbaiki dengan menghilangkan huruf (1a) RIS hanya menguntungkan orang-
tebal dan diganti dengan huruf miring. orang Indonesia yang pro-
Pembetulannya adalah sebagai berikut. Belanda
(1a) Berikut ini termasuk uang giral, (2) *Berdasarkan percobaan positif
kecuali: dan negatif baterai di sambung
a. Cek ke…
b. Giro (3) *Hubungan V, I dan R dapat di
c. Uang Kertas Rp 5.000 d. rumuskan R =
wesel
(2) *Apa nama Benua yang diberi (4) *Mengelilingi Ka‟bah 7 kali ke
tanda I dan II ? arah berlawan jaringan di sebut …
Konstruksi (2) salah karena terdapat Konstruksi (2), (3), dan (4) salah
penggunaan huruf tebal yang tidak tepat. karena terdapat afiks (imbuhan) yang tidak
Kesalahan tersebut terdapat pada lambang ditulis serangkai dengan kata yang
bilangan I dan II. Seharusnya lambang mengikutinya. Kesalahan tersebut terdapat
bilangan tersebut tidak ditulis dengan huruf pada kata di sambung, di rumuskan, dan di
tebal karena berdasarkan kaidah ejaan, huruf sebut. Seharusnya afiks dan kata yang
tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk mengikutinya ditulis serangkai karena
menegaskan atau mengkhususkan huruf, berdasarkan kaidah ejaan, imbuhan (awalan,
bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan
keperluan itu digunakan huruf miring. bentuk dasarnya. Dengan demikian,
Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat konstruksi tersebut dapat diperbaiki dengan
diperbaiki dengan menghilangkan huruf merangkaikan prefiks di dengan kata yang
tebal dan diganti dengan huruf biasa saja. mengikutinya. Pembetulannya adalah
Pembetulannya adalah sebagai berikut. sebagai berikut.
(2a) Apa nama Benua yang diberi (2a) Berdasarkan percobaan positif
tanda I dan II? dan negatif baterai disambung
ke…
Kesalahan Penulisan Kata Turunan (3a) Hubungan V, I dan R dapat
(1) *RIS hanya menguntungkan orang- dirumuskan R =
orang Indonesia yang pro Belanda
Konstruksi (1) salah karena di (4a) Mengelilingi Ka‟bah 7 kali ke
dalamnya terdapat penulisan kata turunan arah berlawan jaringan
yang tidak tepat. Kesalahan tersebut terdapat disebut….
pada kata pro Belanda. Seharusnya kata pro
dan Belanda ditulis serangkai dan diikuti Kesalahan Penulisan Kata Depan
tanda hubung karena berdasarkan kaidah (1) *Harga sebuah buku tulis perbuah
ejaan, jika salah satu unsur gabungan kata sebesar Rp 2.000. Andi membeli
hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan dua buah buku tulis, maka uang
kata itu ditulis serangkai dan jika bentuk yang dibutuhkan Andi sebesar Rp
terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya 4.000. dalam hal ini fungsi uang
huruf kapital, tanda hubung (-) digunakan di sebagai…
antara kedua unsur itu. Dengan demikian, a. Penunjuk harga
konstruksi tersebut dapat diperbaiki dengan b. Penanam nilai
merangkaikan kata pro dan Belanda dan c. Satuan hitung
diberi tanda hubung di antara kedua kata d. Pembayaran dimasa depan
tersebut. Pembetulannya adalah sebagai (2) *Diantara organ-organ dibawah
berikut. ini, manakah yang bukan
termasuk organ ekskresi …
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
(3) *Bagian yang berfungsi ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
melindungi Embrio dari Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat
guncangan ketika berada dirahim diperbaiki dengan menuliskan partikel per
adalah… terpisah dari kata yang mengikutinya.
Konstruksi (1), (2), dan (3) salah Pembetulannya adalah sebagai berikut.
karena di dalamnya terdapat kata depan yang (1a) Harga sebuah buku tulis per buah
ditulis serangkai dengan kata yang sebesar Rp 2.000. Andi membeli
mengikutinya. Kesalahan tersebut terdapat dua buah buku tulis, maka uang
pada kata dimasa depan, diantara, dibawah, yang dibutuhkan Andi sebesar Rp
dan dirahim. Seharusnya kata-kata tersebut 4.000, dalam hal ini fungsi uang
tidak ditulis serangkai karena berdasarkan sebagai…
kaidah ejaan, kata depan di, ke, dan dari
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, Kesalahan Penulisan Singkatan
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah (1) *Lambang hambatan listrik yang
lazim dianggap sebagai satu kata, seperti benar adalah :
kepada dan daripada. Dengan demikian, a. No 1 c. No 1, 3
konstruksi tersebut dapat diperbaiki dengan b. No 1, 2, 3 d. No 1, 3, 4
menuliskan kata depan terpisah dari kata (2) *Bacalah puisi dan kerjakan soal
yang mengikutinya. Pembetulannya adalah no 19 dan 20!
sebagai berikut. Konstruksi (1) dan (2) salah karena di
(1a) Harga sebuah buku tulis perbuah dalamnya terdapat kessalahan penulisan
sebesar Rp 2.000. Andi membeli singkatan yang tidak tepat. Kesalahan
dua buah buku tulis, maka uang tersebut terletak pada singkatan NO dan no.
yang dibutuhkan Andi sebesar Rp Seharusnya singkatan NO. ditulis
4.000, dalam hal ini fungsi uang menggunakan huruf kecil dan diikuti dengan
sebagai… tanda titik karena berdasarkan kaidah ejaan,
a. Penunjuk harga singkatan umum yang terdiri dari satu kata
b. Penanam nilai atau lebih ditulis dengan diikuti tanda titik
c. Satuan hitung dan tidak ditulis menggunakan huruf kapital.
d. Pembayaran di masa depan Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat
(2a) Di antara organ-organ di bawah diperbaiki dengan menuliskan singkatan
ini, manakah yang bukan menggunakan huruf kecil dan diikuti tanda
termasuk organ ekskresi… titik setelahnya. Pembetulannya adalah
(3a) Bagian yang berfungsi sebagai berikut.
melindungi Embrio dari (1a) Lambang hambatan listrik yang
guncangan ketika berada di benar adalah :
rahim adalah… a. no. 1 c. no. 1, 3
b. no. 1, 2, 3 d. no. 1, 3, 4
Kesalahan Penulisan Partikel (2a) Bacalah puisi dan kerjakan soal
(1) buah buku tulis, maka uang yang no. 19 dan 20!
dibutuhkan Andi sebesar Rp 4.000.
dalam hal ini fungsi uang sebagai… Kesalahan Penulisan Unsur Serapan
Konstruksi (1) salah karena di (1) *Hadits tersebut diatas
dalamnya terdapat penulisan partikel per menunjukkan…
yang ditulis serangkai dengan kata yang Konstruksi (1) salah karena terdapat
mengikutinya. Kesalahan itu terletak pada penulisan unsur serapan yang belum sesuai
kata perbuah. Seharusnya kata perbuah dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya tersebut terdapat pada kata hadits.
karena berdasarkan kaidah ejaan, partikel per Seharusnya kata asing yang sudah diserap
yang berarti „demi‟, „tiap‟, atau „mulai‟ dengan penyesuaian ejaan bahasa Indonesia,
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
penulisannya harus disesuaikan dengan tersebut tidak menggunakan tanda elipsis.
kaidah penulisan unsur serapan yang telah Seharusnya pada pernyataan yang berupa
ditentukan. Kata hadits berasal dari bahasa pilihan ganda menggunakan tanda elipsis
Arab, yaitu hadis yang artinya tambahan atau karena berdasarkan kaidah ejaan, tanda
kelebihan. Berdasarkan kaidah ejaan, huruf s elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa
Arab menjadi s. Dengan demikian, unsur dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian
serapan tersebut dapat diperbaiki dengan yang dihilangkan. Ketiga, konstruksi yang
menghilangkan huruf t. Pembetulannya menyatakan nilai uang pada alternatif
adalah sebagai berikut. jawaban (c) tidak disertai dengan tanda koma
(1a) Hadis tersebut di atas sebagai penanda desimal. Seharusnya
menunjukkan… penulisan nilai uang disertai dengan penanda
(2) *Sebutkan cara menumbuhkan desimal karena berdasarkan kaidah ejaan,
kreatifitas diri? dalam penulisan nilai uang tanda titik
Konstruksi (2) salah karena terdapat digunakan sebagai pemisah ribuan,
penulisan unsur serapan yang tidak tepat. sedangkan tanda koma digunakan sebagai
Kesalahan itu terdapat pada kata kreatifitas. penanda desimal. Dengan demikian
Seharusnya akhiran asing yang sudah diserap konstruksi tersebut dapat diperbaiki dengan
dengan penyesuaian ejaan bahasa Indonesia menghilangkan tanda titik dua, memberi
harus disesuaikan penulisannya dengan tanda elipsis di akhir kalimat sebagai tanda
kaidah penulisan unsur serapan yang telah penghilangan bagian, dan menambahkan
ditentukan. Kata kreativitas berasal dari penanda desimal pada nilai uang.
bahasa Inggris, yaitu creativity yang artinya Pembetulannya adalah sebagai berikut.
daya cipta. Berdasarkan kaidah ejaan, (1a) Berikut ini termasuk uang giral,
akhiran –ty, -tiet (Belanda) menjadi –tas. kecuali ….
Dengan demikian, penulisan akhiran asing a. Cek
tersebut dapat diperbaiki dengan b. Giro
menggantikan –ty menjadi –tas dan c. Uang Kertas Rp5.000,00
penulisan kata kreativitas menggunakan d. wesel
huruf v bukan f (kreatifitas). Pembetulannya (2) *Sebutkan 3 (tiga) isi Dekrit
adalah sebagai berikut. Presiden (5 Juli 1959)
(2a) Sebutkan cara menumbuhkan Konstruksi (2) memiliki tiga kesalahan.
kreativitas diri? Pertama, konstruksi itu salah karena terdapat
penggunaan angka yang tidak tepat.
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Kesalahan itu terdapat pada angka 3 setelah
(1) *Berikut ini termasuk uang giral, kata sebutkan. Seharusnya angka tersebut
kecuali: ditulis dengan menggunakan huruf saja
a. Cek karena berdasarkan kaidah ejaan, bilangan
b. Giro dalam teks yang dapat dinyatakan dengan
c. Uang Kertas Rp 5.000 satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
d. wesel kecuali jika bilangan itu dipakai secara
Konstruksi (1) memiliki tiga kesalahan. berurutan seperti dalam perincian atau
Pertama, di dalam konstruksi itu terdapat paparan dan bilangan tidak perlu ditulis
penggunaan tanda titik dua yang tidak tepat. dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
Kesalahan itu terletak pada tanda titik dua (kecuali di dalam dokumen resmi seperti
setelah kata kecuali. Seharusnya tanda titik akta dan kuitansi). Kedua, pada konstruksi
dua tidak digunakan dalam mengakhiri tersebut terdapat penggunaan tanda kurung
sebuah pertanyaan karena berdasarkan yang tidak tepat. Kesalahan itu terdapat pada
kaidah ejaan, tanda titik dua dipakai pada tanda kurung setelah kata presiden.
akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti Seharusnya tanda kurung tersebut tidak perlu
rangkaian atau pemerian. Kedua, konstruksi digunakan karena berdasarkan kaidah ejaan,
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
tanda kurung dipakai untuk mengapit Konstruksi (1), (2), dan (3) salah
tambahan keterangan atau penjelasan. karena di dalamnya tidak terdapat tanda
Ketiga, konstruksi tersebut tidak spasi untuk memisahkan satu kata dengan
menggunakan tanda seru untuk mengakhiri kata yang lain. Kesalahan itu terletak pada
pertanyaan yang berupa perintah. Seharusnya kata bagipertukaran, memberiseekor, dan
pertanyaan tersebut menggunakan tanda seru ciri-ciriorang. Seharusnya di antara kata-
karena berdasarkan kaidah ejaan, tanda seru kata tersebut disisipkan spasi karena
dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau berdasarkan kaidah ejaan, untuk memisahkan
pernyataan yang berupa seruan atau perintah kata dengan kata yang lain dipisahkan
yang menggambarkan kesungguhan, dengan spasi. Dengan demikian, konstruksi
ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. tersebut dapat diperbaiki dengan
Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat menyisipkan spasi sehingga dapat
diperbaiki dengan menyatakan bilangan memudahkan orang lain untuk membacanya.
dengan huruf saja, menghilangkan tanda Pembetulannya adalah sebagai berikut.
kurung, dan menambahkan tanda seru di (1a) Sarana komunikasi bagi
akhir pertanyaan. Pembetulannya adalah pertukaran kebudayaan
sebagai berikut. (2a) … Orang miskin tidak mungkin
(2a) Sebutkan tiga isi Dekrit Presiden memberi seekor kambing kepada
5 Juli 1959! orang miskin.”
(3) *Kutipan Cerpen tersebut (3a) Sebutkan 3 (tiga) ciri-ciri orang
merupakan tahap….Dalam yang berilmu
cerita.
Konstruksi (3) salah karena terdapat Kesalahan Penggunaan Spasi yang
penggunaan elipsis yang tidak sesuai dengan Berlebihan
kaidah ejaan. Seharusnya tanda elipsis yang (1) *Sistem federal merupakan taktik
digunakan di tengah kalimat menggunakan Belanda agar tetap berkuasa di
tiga tanda titik dengan didahului dan diikuti Indonesia
spasi karena berdasarkan kaidah ejaan, tanda (2) *Jangan mempunyai cita-cita
elipsis dalam suatu kalimat atau naskah yang untuk hidup menderita
menunjukkan ada bagian yang dihilangkan di Konstruksi (1) dan (2) salah karena
tengah kalimat digunakan tiga tanda titik, terdapat penggunaan spasi yang berlebihan.
tetapi jika bagian yang dihilangkan itu Kesalahan itu terletak pada spasi setelah kata
mengakhiri sebuah kalimat digunakan empat taktik dan untuk. Seharusnya untuk
tanda titik. Dengan demikian, konstruksi memisahkan kata dengan kata yang lain
tersebut dapat diperbaiki dengan mengurangi diberi satu spasi karena berdasarkan kaidah
satu tanda titik pada tanda elipsis. ejaan, untuk memisahkan antara satu kata
Pembetulannya adalah sebagai berikut. dengan kata yang lain cukup disisipkan satu
(3a) Kutipan Cerpen tersebut spasi. Dengan demikian, konstruksi tersebut
merupakan tahap … Dalam dapat diperbaiki dengan memberikan satu
cerita. spasi untuk memisahkan satu kata dengan
kata yang lain. Pembetulannya adalah
Kesalahan Peniadaan Spasi sebagai berikut.
(1) *Sarana komunikasi (1a) Sistem federal merupakan taktik
bagipertukaran kebudayaan Belanda agar tetap berkuasa di
(2) *… Orang miskin tidak mungkin Indonesia.
memberiseekor kambing kepada (2a) Jangan mempunyai cita-cita
orang miskin.” untuk hidup menderita
(3) *Sebutkan 3 (tiga) ciri-ciriorang (3) *Jelaskan perbedaan perubahan
yang berilmu social budaya revolusi dan
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
evolusi, berikan masing- masing penggunaan
huruf miring
satu contohnya . 3. Kesalahan 3 0,88%
(4) *Apa nama Benua yang diberi penggunaan
tanda I dan II ? huruf tebal
Konstruksi (3) dan (4) salah karena 4. Kesalahan 7 2,05%
penulisan kata
terdapat penggunaan spasi yang berlebihan. turunan
Kesalahan itu terdapat pada spasi setelah 5. Kesalahan 26 7,62%
tanda hubung untuk menyatakan kata ulang, penulisan kata
depan
spasi di antara kata contohnya dan tanda titik 6. Kesalahan 1 0,29%
dan spasi sebelum tanda tanya. Seharusnya penulisan
sebelum tanda baca tidak disisipkan spasi partikel
7. Kesalahan 4 1,17%
karena berdasarkan kaidah ejaan, spasi penulisan
digunakan setelah tanda seru, tanda tanya, singkatan
dan tanda titik untuk memulai kalimat baru. 8. Kesalahan 20 5,87%
penulisan
Dengan demikian, konstruksi tersebut dapat unsur serapan
diperbaiki dengan tidak menyisipkan spasi 9. Kesalahan 142 41,64%
sebelum tanda baca. Pembetulannya adalah penggunaan
tanda baca
sebagai berikut. 10. Kesalahan 5 1,47%
(3a) Jelaskan perbedaan perubahan peniadaan
social budaya revolusi dan spasi
evolusi, berikan masing-masing 11. Kesalahan 11 3,23%
penggunaan
satu contohnya. spasi yang
(4a) Apa nama Benua yang diberi berlebihan
tanda I dan II? Jumlah 341 100%
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
ganjil kelas XI tahun pelajaran Saran
2013/2014 SMP Negeri 1 Langsa adalah Sehubungan dengan penelitian ini
berjumlah 341 kesalahan. dapat dikemukakan saran sebagai berikut.
2. Kesalahan penggunaan ejaan yang Pertama, soal-soal ujian merupakan alat
terdapat dalam sampel soal-soal ujian evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa
semester ganjil kelas XI tahun pelajaran selama mengikuti pembelajaran sehingga
2013/2014 SMP Negeri 1 Langsa adalah dalam penulisan soal-soal ujian tersebut
sebagai sebagai berikut: harus menggunakan kaidah ejaan yang benar
(1) penggunaan huruf kapital berjumlah yaitu sesuai dengan kaidah Ejaan Yang
31,38%; Disempurnakan agar soal mudah dipahami
(2) penggunaan huruf miring berjumlah siswa dan dapat menjadi alat evaluasi yang
4,40%; efektif dalam mengukur kemampuan siswa.
(3) penggunaan huruf tebal berjumlah Kedua, bagi para guru khususnya di
0,88%; SMP Negeri 1 Langsa sebaiknya lebih
(4) penulisan kata turunan berjumlah meningkatkan kompetensi menulis dan
2,05%; meningkatkan kesadaran pentingnya
(5) penulisan kata depan berjumlah menggunakan bahasa Indonesia sesuai
7,62%; dengan kaidah yang berlaku. Kompetensi
(6) penulisan partikel berjumlah 0,29%; menulis yang baik dalam kegiatan
(7) penulisan singkatan berjumlah 1,17% pengajaran sangat diperlukan karena hasil
(8) penulisan unsur serapan berjumlah tulisan tersebut dapat berefek pada para
5,87%; peserta didik. Kompetensi menulis dapat
(9) penggunaan tanda baca berjumlah ditingkatkan dengan cara sering membaca
41,64%; buku, menguasai sejumlah kosakata, dan
(10) peniadaan spasi berjumlah 1,47%; sering mengaplikasikan kemampuan
(11) penggunaan spasi yang berlebihan menulisnya dalam setiap kesempatan.
berjumlah 3,23%. Dengan demikian, diharapkan para guru
3. Berdasarkan analisis yang telah dapat menuangkan kreativitas dan ide-ide
dilakukan pada soal-soal ujian semester positifnya terutama dalam hal pengajaran
ganjil kelas XI tahun pelajaran melalui kompetensi menulis sesuai dengan
2013/2014 SMP Negeri 1 Langsa, jenis kaidah EYD.
kesalahan ejaan yang paling dominan
adalah pemakaian tanda baca.
DAFTAR PUSTAKA
Adidarmodjo, Gunawan Wibisono. 1992. Kiat Bahasa Acuan Praktis untuk Berbahasa
Indonesia dengan Benar. Semarang: Media Wiyata.
Ali, Lukman. 2000. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 1995. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Azwardi. 2011. “Kumpulan Lembar Kegiatan Mahasiswa: Bahan Kuliah Analisis Kesalahan
Berbahasa Mahasiswa Prodi PBSI FKIP Unsyiah”. Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Djojosuroto, Kinayati. 2007. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Gumono. 2010. Apa sih Ujian Itu? (Seri Ujian Nasional 2). Artikel Pendidikan,
(online), Juni 2010, (http://gumonounib.wordpress.com, diakses 24 Maret 2014).
Mardalis. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawawi, H. Hadari dan Mimi Martini. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada
Press.
Permendiknas. 2009. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD Terbaru).
Yogyakarta: Pustaka Timur.
Rosidi, Imron. 2008. Menyoal Kelengkapan Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan
(EYD): Kajian Kaidah Kata Serapan dari Bahasa Arab. Metalingua (Jurnal Penelitian
Bahasa), 6: 9-13.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia (Teori dan Praktik).
Surakarta: Yuma Pustaka.
Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Puspa Swara.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Surapranata, Sumarna. 2004. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. Tanpa Tahun. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung:
Angkasa.
Thoha, M. Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada..
Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta: Kawan Pustaka.
Widjono. 2005. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Wiranti, dkk. 2009. Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Terbitan Ilmiah Perguruan
Tinggi di Kalimantan Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
MEDAN MAKNA Vol. 14 No. 2 Hlm. 129 - 143 Desember 2016 ISSN 1829-9237