Peran Lembaga Dan Masyarakat Terhadap Si

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PERAN LEMBAGA DAN MASYARAKAT TERHADAP SITUS

BUDAYA DI KELURAHAN KAMPUNG BANDAR KECAMATAN


SENAPELAN PEKANBARU

By : Muhammad Badrun
Email: [email protected]
Supervisor : Tengku Romi Marnelly, S.sos, M.Si
Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Telp/ Fax. 0761-63277

Abstrack
Social role is an act of a person in a certain way in an effort to exercise the right and
obligation which appropriate with the status it has. A social phenomenon that occured in
Kelurahan Kampung Bandar , where in the history of this area became the Value History of
the birth of Pekanbaru City. The reality is not running as it should be. The lack of
management in every historical sites, data collection clearly, the arrangement of the area, and
lack of socialization to the community, thus make the public and the local community do not
know if the location is part of the history of Pekanbaru City. This research aims to identify
the culture site that has been the officially recorded in Kelurahan Kampung Bandar, to
explore WKH ORFDO SHRSOH¶V NQRZOHGJH RI WKH &XOWXUH 6LWH WR GHVFULEH WKH UROH RI UHODWHG
institute in managing and maintaining the Culture Sites. The theory used is functional
structural theory by Talcot Parson. Data analysis was done by qualitative descriptive,
tehnique of collecting the data in this research is purposive where the number of respondent
is 7 peoples consist of people who joined in Group Sadar Wisata and Institution of Kelurahan
Kmapung Bandar Senapelan, the historian of Riau, Lembaga Adat Melayu Riau, Lembaga
Adat Melayu Riau Pekanbaru, Kelurahan Kampung Bandar and Tourism Office of Pekanbaru
City. From the result of this research in the field that the community (Group Sadar Wisata
And Institution of Kelurahan Kampung Bandar Senapelan) have performed its role with the
knowledge and ability they have. But not maximally role of the government (Department of
Culture and Tourism Pekanbaru City), Community Institution (LAMR Kota Pekanbaru) so
that the people in general do not know if the location is part of Culture and history of
Pekanbaru City.
Key word : Culture Site, Community Knowledge, Institutional Role

PENDAHULUAN sudah menggunakan sungai sebagai jalur


transportasi. Sungai menjadi jalur utama
1.1 Latar Belakang Masalah dalam aktifitas kerjaan maupun aktifitas
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Riau selalu dientik dengan Budaya
Sungai sangat bermanfaat bagi kehidupan
Melayu. Begitu pula dalam aktifitas
masyarakat Melayu Riau pada zamannya.
keseharian masyarakatnya. Masyarakat
Melayu Riau dahulu pada zaman kerajaan

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 1


Masyarakat sebagai sentral dari hubungan simbiosis mutualisme keduanya
pembangunan harus mampu ikut serta jelas.
berperan dalam setiap kebijakan yang Berdasarkan fenomena yang terjadi, Maka
dikeluarkan oleh Pemerintah setempat. penulis merumuskan beberapa permasalan
Memahami pentingnya nilai sejarah, dan sebagai berikut
identitas Budaya dalam suatu daerah.
bukan hanya sebatas melestarikan namun 1.2 Rumusan Masalah
diharapkan juga mampu menjadi nilai 1. Apa saja Situs Budaya yang telah
ekonomis dan menjadikan wilayah tersebut didata secara resmi dari lembaga
sebagai kampung yang mempunyai nilai terkait ?
sejarah Kota Pekanbaru dan bisa menjadi 2. Bagaimana Pengetahuan Masyarakat
salah objek wisata. Disamping itu dalam Terhadap adanya Situs Budaya Di
mewujudkan masyarakat yang mengerti Tempat Tersebut ?
dan peduli tentang kebudayaan harus 3. Bagaimana peran lembaga terkait
difasilitasi oleh Pemerintah setempat. terhadap adanya situs budaya tersebut
Dalam mejalankan proses aturan yang ?
maksimal, sangat dibutuhkan peranan
Lembaga Pemerintah dan dukungan dari 1.3 Tujuan Penelitian
Masyarakat.
Berdasarkan rumusan masalah maka
Situs-situs Budaya, Lembaga penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
Pemerintahan dan Masyarakat Tiga
serangkai takdapat dipisahakan untuk 1. Untuk mengidentifikasi Situs Budaya
mewujudkan kota yang beridentitas yang telah didata secara resmi di
Budaya Melayu ini. Peninggalan sejarah Kampung Bandar.
merupakan warisan identitas yang 2. Untuk mengetahui pengetahuan
memiliki makna tersendiri yang harus Masyarakat setempat terhadap Situs
tersampaikan kepada masyarakat setempat. Budaya .
Masyarakat merupakan suatu kesatuan 3. Untuk mendeskripsikan peranan
hidup manusia yang saling berhubungan lembaga terkait dalam mengelola dan
antara satu sama lainya secara terus menjaga kelangsungan Situs Budaya
menerus yang terikat oleh kebiasaan dan tersebut.
identitas bersama.
1.4 Manfaat Penelitian
Realitas kasusnya dapat dilihat
Adapun manfaat yang dapat
dengan jelas banyaknya Situs-Situs
diambil dari penelitian ini sebagai
Budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi
berikut:
harus terawat dengan baik. Jika dilihat dari
tanggung jawab pelestariannya maka 1. Sebagai sumbangan pemikiran dalam
diperlukan pihak yang menjadi otoritas bidang-bidang sosial khususnya
penuh, yaitu Pemerintah dalam hal ini sosiologi.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota 2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti-
Pekanbaru, Lembaga Adat Melayu Riau peneliti yang membahas dan mengkaji
Kota Pekanbaru dan Masyarakat sebagai masalah yang sama
tujuan dari setiap program lembaga terkait. 3. Sebagai bahan informasi bagi
Hubungan kelembagaan dengan pemerintah untuk lebih
masyarakat harus diperjelas agar bisa memperhatikan kearifan lokal,
saling mengisi satu sama lainnya dan khususnya di Kelurahan Kampung
saling membutuhkan sehingga tercipta Bandar Kecamatan Senapelan
Pekanbaru yang memiliki Situs

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 2


Budaya mempunyai nilai historis unsur yang paling sukar berobah ke unsur-
budaya yang tinggi. unsur yang lebih mudah berobah.
Kebudayaan mempunyai paling
sedikit tiga wujud, ialah :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks dari ide-ide, gagasan,
TINJAUAN PUSTAKA nilai-nilai, norma-norma, peraturan
2.1 Konsep Budaya dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu
Istilah kebudayaan dan culture. kompleks aktivitas kelakuan
Kata kebudayaan berasal dari kata berpola dari manusia dalam
sangsekerta buddayah yang merupakan masyarakat.
bentuk jamak dari kata budi atau kekal. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-
Kata asing kulture yang berasal dari kata benda hasil karya manusia
latin colore yaitu mengolah, mengerjakan,
dan terutama berhubungan dengan Wujud pertama adalah wujud ideal
pengolahan tanah atau bertani. Memiliki dari kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak
makna yang sama dengan kebudayaan. dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada
Yang kemudian berkembang menjadi didalam kepala-kepala, atau dengan
segala daya upaya serta tindakan manusia perkataan lain, dalam alam pikiran dari
untuk mengolah tanah dan mengubah warga masyarakat di mana kebudayaan
alam.1 yang bersangkutan itu hidup.

³6LVWHP UHOLJL GDQ XSDFDUD NHDJDPDDQ Wujud kedua dari kebudayaan yang
Sistem dan organisasi kemasyarakatan, sering disebut system social, mengenai
Sistem pengetahuan, Bahasa, Kesenian, kelakuan berpola dari manusia itu sendiri.
Sistem mata pencaharian hidup, Sistem Sebagai rangkaian aktivitas manusia-
WHNQRORJL GDQ SHUDODWDQ´ manusia dalam suatu masyarakat, maka
system social itu bersifat konkret, terjadi di
Ketujuh unsur universal tersebut sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi,
masing-masing dapat dipecahkan lagi difoto, dan didokumentasi.
kedalam sub unsur-unsurnya. Demikian
ketujuh unsur kebudayaan universal tadi Wujud ketiga dari kebudayaan
memang mencakup seluruh kebudayaan disebut kebudayaan fisik, dan memerlukan
makhluk manusia dimanapun juga di keterangan banyak. Karena merupakan
dunia, dan menunjukkan ruang lingkup seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas,
dari kebudayaan serta isi dari konsepnya. perbuatan dan karya semua manusia dalam
masyarakat, maka sifatnya paling konkret,
Dalam tata urut itu akan segera dan berupa benda-benda atau hal-hal yang
terlihat bahawa unsur-unsur yang berada di dapat diraba, dilihat, dan difoto.2
bagian atas dari deretan, merupakan unsur-
unsur yang lebih sukar berobah daripada
unsur-unsur yang tersebut kemudian. garis 2.2 Struktural Fungsional
besarnya tata urut dari unsur-unsur Talcot Parson dalam berbagai
universal tercantum di atas, toh karyanya menunjukan bahwa stabilitas
menggambarkan continuum dari unsur- sosial sebagai tujuan akhir analisa
sosiologi, teori struktural fungsional yang
dikembangkan oleh parson menjelaskan
1
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi I,
2
rineka cipta, jakarta, hlm. 72 Ibid hlm.75

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 3


bahwa ada suatu sistem yang baru melainkan tujuan bersama para
memiliki ciri ciri sebagai berikut: anggota suatu sistem sosial.
1. Kehidupan sosial itu gabungan dari 3. Integrasi (integration) yaitu sebuah
bagian-bagian yang saling sistem yang harus mengatur antar
berhubungan. hubungan bagian-bagian yang
2. Hubungan antar bagian selalu bersifat menjadi komponennya. Fungsi dari
saling mempengaruhi. Lembaga sangat diperlukan disini
3. Sistem sosial cenderung bergerak untuk mengintegrasikan anggota
kearah keseimbangan yang dinamis struktur Lembaganya sehingga bisa
artinya mengggapai perubahan yang berfungsi secara maksimal dalam
terjadi akibat pengaruh yang datang sistem sosial.
dari luar demi untuk mencapai 4. Pemeliharaan pola (Laten Pattern
integrasi sosial. Maintenance) yaitu proses sosialisasi
4. Integrasi sosial terjadi dilakukan atau reproduksi masyarakat agar
melalui proses sosialisasi, adaptasi, nilai-nilai tetap terpelihara. Disini
institusional dan proses sosial lainnya peran Kelembagaan dan Masyaakat
5. Perubahan sistem sosial terjadi setempat sangat menentukan
gradual artinya melalui penyesuaian didalam pemeliharaan nilai-nilai
antar unsur sejarah kepada masyarakat. Fungsi
6. Perubahan sistem sosial karena adanya ini juga menunjukan bahwa setiap
penemuan baru di masyarakat masyarakat harus mempertahankan,
7. Daya integrasi sosial dari suatu sistem memperbaiki, dan memperbaharui
sosial akibat terjadinya conseseus baik motivasi individu maupun pola-
(kesepakatan) nilai dan norma sosial, pola budaya yang menciptakan dan
merupakan prinsip dan tujuan yang mempertahankan motivasi-motivasi
ingin di capai di masyarakat. itu.3
8. Teori yang dikemukan oleh Talcott Analisa fungsional memberikan
Parson memiliki empat kompenen suatu kerangka untuk melihat dilema
yang sangat penting yaitu adapatasi kebijaksanaan sosial ini. Meskipun
(adaptation), pencapaian tujuan (goal fungsionalisme merupakan suatu
attempmeint), integrasi (integration), perspektif yang abstrak dan sangat umum,
dan pemeliharaan pola ( laten pattern pada hakekatnya merupakan suatu usaha
maintenannace ) atau biasa di sebut untuk membahas pertanyaan-pertanyaan.
sistem AGIL. Persyaratan fungsional yang mendasar apa
Berikut penjelasan dari pola AGIL saja yang harus dipenuhi suatu masyarakat,
Parson : atau sistem sosial apa saja supaya tetap
1. Adaptasi (adaptation) yaitu sebuah bertahan supaya tetap hidup ? dan
sistem harus menanggulangi situasi bagaimana fungsi-fungsi ini dipenuhi ?
eksternal yang gawat, sistem ini pertanyaan-peranyaan ini sangat mendasar
harus menyesuaikan diri dengan dalam perspektif Parsons yang bersifat
lingkungannya, dalam hal ini fungsional. Artinya ini dapat dialisa
masyarakat harus menyesuaikan diri menurut konsekuensi sosial umumnya,
dengan lingkungan eksternal yaitu meskipun banyak dari antaranya tidak
modernisasi.
2. Pencapaian tujuan (goal attaiment)
yaitu sebuah sistem yang harus 3
Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern,Prestasi
mendefenisikan dan mencapai tujuan
Pustakaraya, Jakarta.2007.Hlm.54 (dalam skripsi
utama. Namun yang menjadi tujuan
disini bukanlah tujuan individu, Robi Armilus, Perubahan Peran Batin di Suku
Petalangan, sosiologi fisip UR 2015. Hlm.18).

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 4


dimaksudkan (unintended) atau tidak Tentang cagar budaya. Tugas dan
dikenal (unrecognized).4 wewenang
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38
2.3 Status dan Peran Tahun 2007 Tentang Pembagian
Status sosial dapat dibedakan atas Urusan Pemerintahan antara
dua macam menurut proses Pemerintah, Pemerintah Daerah
perkembangannya, yaitu sebagai berikut: Provinsi dan Pemerintah Daerah
1. Status yang diperoleh atas dasar Kabupaten/Kota.
keturunan (ascribed status). Pada c. Peraturan Daerah Propinsi Riau
umumnya status sosial ini banyak Nomor 15 Tahun 2013 Tentang
dijumpai pada masyarakat yang Pelestarian Cagar Budaya
menganut sistem stratifikasi tertutup, d. Peraturan Gubernur Riau Nomor 35
misalnya masyarakat feodal atau Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas
masyarakat yang menganut paham Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
rasialisme. Provinsi Riau
2. Status sosial yang diperoleh atas dasar
usaha yang disengaja (achieved- 2.5 Peran Normatif Lembaga Adat
status), status ini dalam perolehannya Melayu Riau Pekanbaru
berbeda dengan status atas dasar
kelahiran, kodrat atau keturunan; Anggaran Dasar dan Anggran
status ini bersifat lebih terbuka, yaitu Rumah Tangga Lembaga Adat Melayu,
atas dasar cita-cita yang direncanakan dan dalam Peraturan Daerah Propinsi Riau
dan diperhitungkan dengan matang. Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Lembaga
Individu dan segenap anggota Adat Melayu Riau
masyarakat berhak dan bebas
METODE PENELITIAN
menentukan kehendaknya sendiri
dalam memilih status tertentu sesuai 3.1 Lokasi Penelitian
dengan kemampuannya sendiri.
Mayor polak membedakan lagi atas Penelitian ini dilakukan di
satu macam status, yaitu status yang Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan
diberikan (assigned-status). Status ini Senapelan Kota Pekanbaru Provinsi Riau.
sering mempunyai hubungan erat Lokasi ini dipilih karena kelurahan
dengan achieved status, dalam arti Kampung Bandar merupakan daerah
bahwa suatu kelompok atau golongan bersejarah dibuktikan dengan beberapa
memberikan status yang lebh tinggi situs bersejarah dan bisa menjadi objek
kepada seseorang yang dianggap telah Kepariwisataan Kota Pekanbaru,
berjasa; telah memperjuangkan Seharusnya menjadi perhatian Pemerintah
sesuatu untuk memenuhi kepentingan Kota Pekanbaru
masyarakat.5
3.2 Subyek Penelitian
2.4 Peran Normatif Dinas Kebudayaan Subjek dalam penelitian ini
dan Pariwisata Kota Pekanbaru ditentukan dengan teknik purposive. Pada
pengambilan subyek penelitian hanya pada
a. Dalam Undang-Undang Republik individu yang didasarkan pada
Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 pertimbangan dan kriteria yang harus
dipenuhi subyek penelitian. Kriterianya
yaitu meliputi Dinas Kebudayaan dan
4
Pariwisata Kota Pekanbaru, Lembaga Adat
Doule Paul Johnson, oleh Robert M.Z Lawang,
Melayu Riau Kota Pekanbaru, Lembaga
Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, PT.garamedia
Jakarta 1986, Hlm 100 Adat Melayu Riau, Sejarah Riau, Pihak
5
Ibid.Hlm 93 Kelurahan Kampung Bandar, dan

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 5


Masyarakat yang tergabung dalam - Lembaga Adat Melayu Riau
Kelompok Sadar Wisata Dan Lembaga - Lembaga Adat Melayu Riau
Usaha Kampung Bandar Senapelan. (LAMR) Kota Pekanbaru,
- Kelurahan Kampung Bandar
Kecamatan Senapelan Kota
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pekanbaru
3.3.1 Observasi - Kelompok Sadar Wisata Dan
Lembaga Usaha Kampung Bandar
Observasi adalah suatu teknik dan Senapelan.
untuk mengumpulkan data di lapangan 3.5 Analisa Data
dengan melihat dan mengamati secara Teknik yang digunakan dalam
cermat agar dapat data yang akurat dan penelitian adalah teknik analisa deskriptif
nyata. Observasi dilakukan dengan cara kualitatif, dimana hal tersebut didasarkan
pengamatan langsung yang meliputi pada beberapa pendapat yang menyatakan
pengamatan terhadap situs-situs bahwa analisa data merupakan proses
kebudayaan yang terdapat di Kelurahan memberi arti pada data. Dengan demikian
Kampung Bandar. analisa data tersebut terbatas pada
penggambaran, penjelasan dan penguraian
3.4 Jenis Dan Sumber Data
secara mendalam dan sistematis tetang
3.4.1 Data Primer keadaan yang sebenarnya. Penganalisaan
Data primer merupakan data yang data dalam penelitian ini dilakukan sejak
diperoleh secara langsung dari responden muala diperolehnya data diawal kegiatan
melalui wawancara dan pengamatan penelitian dan berlangsung terus sepanjang
tentang peranan pemerinntah dan Lembaga penelitian. Data yang telah diperoleh akan
Masyarakat yaitu: dikumpulkan untuk dijadikan bahan
1. Jenis Situs Budaya yang telah didata masukan yang akan digunakan sebagai
resmi oleh Lembaga terkait dalam hal bahan bukti dalam pelaksanaan penelitian
ini Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru ini.
2. Undang-undang dan sejumlah aturan Penelitian ini didukung dengan
berkaitan Tugas Pokok dan Status dan pelaksanaan kegiatan wawancara secara
Peran lembaga terkait mendalam. Dari hasil wawancara tersebut
3. Pengetahuan Masyarakat (Kelompok diperoleh keterangan-keterangan berupa
Sadar Wisata dan Lembaga Usaha tanggapan dan hasil pengamatan
Ekonomi Kampung Bandar responden terhadap objek yang menjadi
Senapelan) Terhadap adanya Situs fokus penelitian.
Budaya Di tempat Tersebut. Dari hasil pengolahan data tersebut,
4. Peran lembaga terkait terhadap adanya selanjutnya keterangan-keterangan yang
Situs Budaya tersebut dalam hal ini penulis dapatkan, penulis paparkan dalam
Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, uraian-uraian berupa kata-kata yang
Lembaga Adat Melayu Pekanbaru. mudah dipahami dan dimengerti. Hasil
pengolahan data ini akan dicek
3.4.2 Data Sekunder kebenarannya dengan hasil wawancara.
Data sekunder disebut juga data Dari sini akan menghasilkan analisa yang
tersedia dalam hal ini adalah Gambaran diakhiri dengan kesimpulan dan saran-
mengenai lokasi penelitian. Dalam hal ini saran.
peneliti mendapatkan data awal dari
- Lembaga Pers Kampus Bahana
Mahasiswa Universitas Riau, PEMBAHASAN DAN HASIL
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata PENELITIAN
Kota Pekanbaru,

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 6


4.1 Situs Budaya Kampung Bandar
Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru
Ada beberapa situs sejarah
peninggalan yang terdapat ini yang bisa
dilihat dengan kasat mata diantaranya.
GAMBAR 4.1

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 7


terhadap situs budaya tersebut. Sekarang
ini sedang dipersiapkan administrasinya
untuk tim yang akan turun mendata di
semua titik lokasi. Selain itu kami di
lembaga ini memiliki tanggung jawab
khusus sesuai undang-undang nomor 11
tahun 2010 tentang cagar buda\D´
(Wawancara Zulhernis, 17 Januari 2017)
Penjelasan ibu Zulhernis yang
menjabat bagian kepurbakalan. Menurut
beliau Data yang terlampir merupakan
hasil pendataan yang dilakukan beberapa
waktu lalu. Secara kelembagaan sudah
melakukan berbagai upaya sesuai tungas
pokok dan fungsinya.

4.2 Pengetahuan Masyarakat Terhadap


Situs Budaya
Pemerintah sebagai pemegang
wewenang mempunyai sasaran program
kepada Masyarakat, dengan harapan bisa
menimbulkan hal positif dan ke untungan
bagi masyarakat. Seperti tanggapan Suci
Yusmalia sebagai Lurah di Kelurahan
Kampung Bandar. Berikut petikan hasil
wawancara saya berkaitan dengan adanya
Situs Budaya:
³0HQMDGL NHEDQJJDDQ WHUVHQGLUL MLND
tempat kami ini terdapat Peninggalan
Sejarah atau Situs Budaya ini, apalagi jika
Data pada gambar tabel diatas adalah dijadikan sebagi lokasi Cagar Budaya.
hasil kerja dari lembaga Dinas Pariwisata Secara geografis sangat memungkinkan
Kota Pekanbaru. Pada NRORP µNHWHUDQJDQ¶ tidak jauh dari Perkotaan. Sebagaimana
terdapat kalimat (sudah didata dan belum kita diketahui memang belum sepenuhnya
didata) maksudnya adalah keterangan yang tersebar secara meluas. Namun saat
µVXGDK GLGDWD¶ PDVLK WHUGDSDW EXNWL sekarang ini, sudah mulai ada aktifitas
fisiknya, sedangkan keterangan yang seperti Napak Tilas di Kelurahan ini
µEHOXP GLGDWD¶ PDVLK GDODP WDKDSDQ VXUYHL namun masih sebatas Anak-anak sekolah.
lanjutan yang keberadaan bentuknya Kedepannya perlu peningkatan sosialisasi
belum pasti. Tahapan dari Dinas dari kami kelurahan sendiri atau lebih
Kebudayaan dan Pariwisata Kota spesifiknya dinas Pariwisata Kota
Pekanbaru masih pada tahap pendataan 3HNDQEDUX ´ (Suci Yusmalia, 20 Februari
jenis-jenis Situs Budaya. 2017)
Berikut rangkuman wawancara Beberapa kendala masih ada dalam
penulis kepada yang bersangkutan. penanganan ini sehingga belum meluasnya
³VHEHQDUQ\D GLQDV 3DULZVDWD .RWD informasi ke masyarakat Pekanbaru
Pekanbaru sudah melakukan pendataan khususnya, dianatanya belum adanya

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 8


pelebalan nama setiap situs membuat mudah berkomunikasi dengan antar
masyarakat yang berkunjung kurang sesama berkaitan dengan situs peninggalan
mengetahi apalagi tempat situs berjauhan purbakala yang ada ditempat tersebut.
dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Kawasan yang bisa dilihat saat ini adalah
tempat rekreasi tepatnya di pinggir Sungai
4.2.1 Kelompok Sadar Wisata Budaya Siak di bawah jembatan Siak, di temapat
Dan Lembaga Usaha Kampung Bandar tersebut telah dibangun semacam taman
Senapelan. kecil-kecilan yang bisa dijadikan tempat
Kelompok ini dibentuk pada tahun rekreasi sore di pinggiran Sungai Siak.
2013, diketuai oleh Irfan Tanwir
sebagaimana penjelasannya dari hasil Kelompok di bentuk pada tahun 2013.
wawancara saya: Berikut petikan hasil wawancara saya
dengan Irfan Tanwir selaku Ketua
³VD\D DGDODK SHQGXGXN DVOL Kelompok di Kelurahan ini:
Kelurahan Kampung Bandar, mengenai
Situs Budaya ditempat kami ini sudah ³NHORPSRN LQL GL EHQWXN SDGD WDKXQ
lama adanya, karena memang sejak 2013, dengan maksud mempermudah
dulunya Kecamatan Senapelan Khususnya komunikasi kita sebagai masyarakat
Kampung Bandar ini adalah bagian dari sesama masyarakat maupun masyarakat
kerajaan Siak pada masa itu, maka dari dengan pemerintah, agar setiap kegiatan-
itu tepatlah jikalau ada ditemukan kegiatan yang berkaitan dengan
artepak-DUWHSDN VHMDUDK SDGD PDVD ODOX´ kebudayaan seperti benda-benda
(Wawancara Irfan Tanwir, 16 Februari peninggalan sejarah ini mudah
2017) tersampaikan. Di dalam kelompok ini
berjumlah lebih kurang 15 orang khusus
Kemudian penulis menayakan GL .HOXUDKDQ .DPSXQJ %DQGDU´ .
lebih mendalam lagi tentang pengetahuan (wawancara Irfan Tanwir, 18 Maret 2017)
masyarakat atau tanggapan masyarakat
terhadap adanya situs budaya tersebut. Pernah Terdapat konflik mengenai
Berikut petikan wawancaranya: pembebasan lahan dahulu sebelum
dibangun tempat Rekreasi tersebut.
³SDGD GDVDUQ\D PDV\DUDNDW GL Kelompok yang peduli terhadap Cagar
Kelurahan ini sangat peduli dengan Budaya melakukan pencegahan agar tidak
adanya Situs Budaya apalagi mayoritas terjadi penggusuran. Masyarakat setempat
penduduk asli disini. Contohnya saya sudah melakukan pendataan secara
sendiri sebagai masyarakat atau penduduk swadaya namun memiliki keterbatan
asli disini, membentuk kelompok ini tertentu. Sebagaiamana petikan wawancara
sebagai bukti kesadaran dan kecintaan saya dengan Dadang Herman sebagai
saya akan pentingnya nilai sejarah dan anggota Kelompok sadar wisata:
identitas Kota Pekanbaru khususnya.
Namun kendalanya sekarang ini tidak ³3HPHULQWDK .RWD 3HNDQEDUX VXGDK
semua masyarakat yang tahu akan pernah Turun ke temapat ini, informasinya
keberadaan dan pentingnya bagi mereka, yang saya dapatkan memang melakukan
karena kurangnya pemerhatian dari pendataan. Jadi dulunya pernah terjadi
SHPHULQWDK ´ (Wawancara Irfan Tanwir, sengketa warga dengan pihak pemerintah,
16 Februari 2017). megenai penggusuran yang berada di
Pinggiran sungai. Setelah itu baru mulai
Menurut beliau yang tergabung ada tindak lanjut dari Dinas Kota tersebut.
dalam kelompok ini adalah masyarakat Karena Tim dari Balai Pelestarian Cagar
Asli Kelurahan Kampung Bandar, mereka Budaya dari Batu Sangkar turun langsung
membentuk suatu kelompok guna lebih ke tempat ini dan melakukan pendataan.

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 9


Jadi bisa saya bilang bahwa data yang terlihat sekarang ini adalah upaya dari
sekarang dimiliki oleh Dinas Kota adalah kelompok tersebut. Berawal dari
masih bagian dari data Masyarakat pengetahuan kemudian melahirkan
bersamaan data Tim Balai Pelestarian tindakan itulah yang dilakukan oleh
Cagar Budaya. Namun, hal tersebut tidak masyarakat didalam kelompok ini. Peran
menjadi permasalahan bagi kami mereka dalam bentuk pengetahuan
masyarakat dalam Kelompok ini kemudian bertindak swadaya sebagai
bentuk kepeduliaanya.
Selanjutnya menurut saya pribadi,
Pemerintah khususnya Dinas Pariwisata 4.3 Peran Lembaga Terhadap
Kota Pekanbaru, kurang Perhatian Kelestarian Situs Budaya
terhadap benda Cagar Budaya ini.
Semenjak Kelompok ini didirikan masih 4.3.1 Peran Dinas Kebudayaan dan
belum ada tindak lanjut nyata yang bisa Pariwisata Kota Pekanbaru
dirasakan masyarkat ini´ (Dadang
Pada aturan diatas telah jelas
Herman, 16 Februari 2017).
bahwa tugas fungsi serta peran lembaga
Tindakan yang dilakukan Kelompok sangat dibutuhkan: sebagaimana
Sadar Wisata Dan Lembaga Usaha penjelasan hasil wawancara saya dengan
Kelurahan Kampung Bandar Senapelan Zulhernis bidang kepurbakalaan Dinas
semenatara ini sebatas swadaya, mereka Pariwisata Kota Pekanbaru.
bertindak atas dasar pengetahuan dan
³7XJDV 'LQDV Pariwisata Kota adalah
kepedulian. Jika dilihat dari segi peran
melakukan pendatataan kembali untuk
secara normatif masyarakat tidak
tahun 2017 ini, khusus untuk situs
mempunyai otoritas terhadap pelestarian
purbakala kami dari dinas kota sudah
Situs Budaya. Seperti penjelasan hasil
membentuk Tim yang sudah mendapatkan
wawancara penulis dengan Anggota
Surat Keputusan (SK) dari Provinsi. Dan
Kelompok Sadar Wisata dan Lemabaga
akan tXUXQ VHJHUD PHODNXNDQ SHQGDWDDQ ´
Usaha Kampung Bandar Senapelan.
(Wawancara Zulhernis, 17 Januari 2017)
³VHEHQDUQ\D \DQg mempunyai
Peran lembaga dalam hal ini telah
wewenang penuh terhadap
dilaksanakan oleh pemerintah terkait
keberlangsungan Situs Budaya adalah
terhadap Situs Budaya Melayu. Secara
pihak Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru,
yuridis sudah mampu mengcakup status
karena tugas dan fungsinya yang jelas,
fungsi perannya. Realitas pelaksanaan
termasuk segala urusan prosedural
penerapan aturan masih terdapat
dengan pihak Provinsi sampai ke
kekurangan. Pendanaan salah satu kendala
kementrian pusat. Kami masyarakat disini
membuat lambatnya penaganan.
ikut serta dalam pelaksanaan, kegiatan ini
Mayarakat Senapelan khususnya
dilakukan secara swadaya. Akan tetapi,
Kelurahan Kampung Bandar merupakan
relaita dilapangan peranan lembaga
objek utama dalam penerapan setiap
terkait kurang begitu terlihat. dan
kebijakan yang dilakukan oleh Lembaga
kegiatan atau upaya keberlangsungan
Pemerintah Setempat.
situs yang ada sekarang ini yang banyak
berperan adalah kami masyarakat, 4.3.1.1 Bentuk Implementasi Kegiatan
Penggeraknya kami yang tergabung
GLNHORPSRN LQL´ (Wawanacara Dadang Perlu peranan maksimal dari Dinas
Irham, 16 Februari 2016) Pariwisata Kota Pekanbaru, seperti reliata
dilapangan dan hasil wawancara penulis
Peran dari lembaga tidak begitu kepada pihak yang memiliki kewenagan,
maksimal menurut mereka. Apa yang secara normatif belum terlaksana dengan

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 10


baik. Sejatinya secara undang-undang 4.3.2 Lembaga Adat Melayu Riau Kota
dapat terimplementasikan dengan Pekanbaru
sempurna.
Lembaga Adat Melayu Riau
1. Pendataan Situs Budaya Pekanbaru menaungi wilayah Kota
Pekanbaru, dalam wawancara saya dengan
Sejauh ini peranan Dinas Sekretaris LAMR Kota Pekanbaru
Kebudayaan dan Pariwisata Kota menjelaskan terkait kegiatan yang sudah
Pekanbaru baru melaksanakan Pendataan dilakukan dan beberapa kendala yang
terhadap Situs Budaya yang ada di dialami diantaranya, kurang konsistennya
Kelurahan Tersebut. Tahap awal menuju pembagunan Gedung Lembaga Adat
langakah selanjutnya menjadikan tempat Melayu Riau Kota Pekanbaru. berikut hasil
tersebut sebagai Situs Budaya Melayu. petikan wawancara saya dengan sekretaris
Sebagai penjelaan Zulhernis Bidang LAMR Pekanbaru.
Kepurbakalaan Dinas Pariwisata Kota
Pekanbaru: ³/HPEDJD $GDW 0HOD\X 5LDX .RWD
Pekanbaru dibawah naungan Lembaga
³7XJDV 'LQDV 3DULZLVDWD .RWD Adat Melayu Riau, Pelaksanaan tugas
adalah melakukan pendatataan kembali teknis dilaksankan oleh LAM yang ada di
untuk tahun 2017 ini, khusus untuk situs wilayah tersebut seperti Kota Pekanbaru
purbakala kami dari Dinas Kota sudah ini. Kami yang di kota ini sudah
membentuk Tim yang sudah mendapatkan memfalisilitasi setiap kegiatan kebudayaan
Surat Keputusan (SK) dari Propinsi. Dan seperti penyambutan bulan suci ramadhan
akan turun segera melakukan pendataan. atau sering disebut balimau sakai
Difasilitasi oleh pihak provinsi maka diadakan rutin setiap tahun. LAM Kota
dinamakan surat tugas. Tahapan kegiatan Pekanbaru terlibat secara langsung.
ini akan segera berlangsung hingga bulan
mei. Maka dari dilapangan nantilah baru Berkaitan dengan Situs Sejarah yang
kita bisa menyimpulan apa langah ada di Senapelan terkhusus di Kelurahan
EHULNXWQ\D \DQJ KDUXV NLWD ODNXNDQ ´ Kampung Bandar sangat berarti dan
(Wawancara Zulhernis, 17 Januari 2017) memiliki makna mendalam bagi sejarah
dan kekayaan Kebudayaan Melayu itu
Secara Normatif Lembaga Dinas sendiri dan perlu untuk dilestarikan.
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Upaya yang kami lakukan ialah
Pekanbaru payung Hukum yang jelas memberikan masukan kepada masyarakat
diantarnya: melalui orang-orang tertentu, kelompok-
kelompok masyarakat di tempat tersebut
- Undang-undang RI No 11 Tahun 2010
maupun lembaga pemerintah seperti
tentang cagar budaya,
- Peraturan Pemerintah RI No 38 Tahun Kelurahan.
2007 tentang Pembagian Urusan Namun tentu belum maksimal secara
Pemerintahan antara Pemerintah, penuh, sebatas memberikan pemahaman
Pemerintah Daerah Provinsi dan edukatif, karena bukan tugas tunggal dari
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Lembaga Adat sendirian. Melainkan
- Peraturan Gubernur Riau No 35 melibatkan kelembagaan lain Kelurahan
Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Setempat, Kelompok Masyarakat, bahkan
Dinas Kebudayaan dan Pemerintah harus dari Pihak Dinas Pariwisata Kota
Propinsi Riau. Pekanbaru itu sendiri.
Selain dari pada itu, perlu
Infrastruktur yang memadai contohnya

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 11


pembangunan Sekretariat LAM Kota kekayaan Budaya dan Peninggalan
Pekanbaru yang belum rampung Sejarah Daerah.
SHPEDQJXQDQQ\D´ (Wawancara Afrizal
Usman 16 Februari 2016) - Peraturan Daerah Provinsi Riau No 01
Tahun 2012 Tentang Lembaga Adat
4.3.2.1 Bentuk Implementasi Kegiatan Melayu Riau
Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pasal 7
Pekanbaru telah melaksanakan upaya
pemahaman Budaya melalui masyarakat 1. LAM Riau berbentuk konfederasi,
umum dan kelompok masyarakat yang yaitu keterpaduan federasi federasi
ada, sesuai kewenagan yang dimilikinya dari Kabupaten/Kota,
diantaranya melalui Anggaran Dasar dan Kawasan/Rantau, Kepenghuluan/
Anggaran Rumah Tangga Lembaga Adat Pebatinan dan/atau yang disebut
Melayu Riau, Peraturan Daerah Provinsi nama lain di Wilayah Provinsi Riau.
Riau No 01 Tahun 2012 Tentang Lembaga 2. Bentuk konfederasi sebagaimana
Adat Melayu Riau. dimaksud ayat (1) diatur dalam
Anggaran Dasar dan Rumah tangga
Tidak ada program atau upaya khusus LAM Riau
dari Lembaga Adat Melayu Riau Kota
Pekanbaru berkaitan dengan
keberlangsungan Situs Budaya yang ada. KESIMPULAN DAN SARAN
seperti hasil wawancara penulis diatas
bahwa selama ini LAMR Kota Pekanbaru 5.1 Kesimpulan
hanya sebatas melibatkan diri pada
Bermula dari jejak sejarahnya
kegiatan-kegiatan tertentu seperti kegiatan
dimasa lalu sebagai Pusat Pemerintahan
penyambutan Bulan Suci Ramadhan atau
maupun Perdagangan di abad ke 16, jauh
yang dikenal warga setempat Mandi
sebelum Pekanbaru ini terlahir. Kawasan
Balimau. ini sudah sudah dihuni oleh sekumpulan
Secara Normatif dalam Anggran Dasar masayarakat yang dipimpin oleh seorang
dan Anggaran Rumah Tangga LAMR Kepala Suku yang disebut Batin Senapelan
Pekanbaru dan Peraturan Gubernur Riau dan membuat pemukiman disekitar sungai
telah jelas Tugas dan Fungsinya senapelan. Pemukiman tersebut disebut
dengan Payung Sekaki.
Anggaran Dasar LAM RIAU: Pasal 9: Dari sejarahnya perlu sekirannya
Peran Lembaga Adat Melayu Riau: mendapat perhatian khusus dari
pemerintah, agar dikenal sebagai Nilai-
1. Melakukan pendataan adat istiadat, nilai Sejarah dan Identitas Budaya Melayu
Seni dan Nilai sosial Budaya Melayu agar bisa menjadi tempat objek wisata di
Riau Kota Pekanbaru.
2. Melakukan pendataan Khasanah
Budaya dan peninggalan sejarah Di wilayah ini terdapat kelompok
daerah masayrakat yang peduli terhadap Situs
3. Melakukan penyusunan rencana dan Budaya, masyarakat tersebut sudah ikut
pelaksanaan kegiatan pengelolaan serta terlibat secara langsung. Namun
serta pengembangan Adat, Seni, Nila tentunya memiki keterbatasan tertentu,
Sosial Budaya Daerah peran dari lembaga tidak begitu maksimal
4. Melakukan penyusunan rencana dan menurut mereka. Apa yang terlihat
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sekarang ini adalah upaya dari kelompok
serta pendayagunaan Khasanah tersebut. Berawal dari pengetahuan
kemudian melahirkan tindakan itulah yang

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 12


dilakukan oleh masyarakat didalam terkait untuk dapat menjaga situs
kelompok ini. Peran mereka dalam bentuk bersejarah
pengetahuan kemudian bertindak swadaya b. Aspek Ekonomi: jika mendapat
sebagai bentuk kepeduliaanya. pemerhatian khusus dari
pemerintah maka pengungjung
Pemerintah telah jelas fungsi dan akan meningkat dan keuntungan
peranannya sesuai payuh hukum yang ekonomi masyarakat setempat
telah ditetapkan. Penerapan aturan tidak menjadi meningkat pula.
bisa terlaksana dengan baik apabila c. Aspek Sosial: terjadinya hubungan
masyarakatnya tidak memahami jenis baik antara pengungjung wisata
betuk dan tujuan dari aturan itu sendiri. dan masyarakat sehingga menjadi
Maka dari itu, perlu banyak sosialisasi dan nilai posotif dan Kekayaan Budaya
pemahan nilai agar segala bentuk aturan Kota Pekanbaru serta bisa
bisa diterapkan secara menyeluruh. menjadikan sebagai identitas Kota
Pekanbaru.
5.2 Saran
d. Aspek pendidikan: memberikan
1. Kelurahan Kampung Bandar adalah pemahaman lebih kepada
bagian dari Sejarah Kota Pekanbaru, masyarakat setempat, masyarakat
maka dari itu masyarakat dan aparat pengungjung, dan generasi
pemerintah terkait untuk dapat masyarakat selanjutnya Akan
menjaga situs bersejarah tersebut pentingnya memahami dan
2. Percepatan kerja maksimal Tim menjaga Nilai-nilai sejarah yang
Seleksi Kajian Benda Purbakala, Agar ada di daerah.
hasil bisa di rasakan oleh masayarakat
Kampung Bandar dan masyarakat DAFTAR PUSTAKA
Pekanbaru pada umumnya Buku
3. Penataan kawasan sangat diperlukan
agar menjadi objek wisata yang indah, Abidin Zaenal. 2007. Analisis Eksistensial,
jelas, dan terukur. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
4. Pemerintah dalam hal ini diwakili
Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru Abdul Syani. 1994. Sosiologi Skematika
harus Berperan aktif di lapangan, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi
melihat situasi dan kondisi sewaktu- Aksara.
waktu bisa mengalami perubahan,
Bahrein Sugihen. 1996. Sosiologi
dalam hal setiap Benda Cagar Budaya.
Pedesaan. jakarta:Raja Grafindo
5. Perlu sosialisai kepada Masyarakat
umum dan Kelompok Masyarakat, Bernard Raho. 2007. Teori Sosiologi
agar setiap kebijakan bisa Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
terkomunikasikan dan bisa
mendapatkan ke untungan bagi Doule Paul Johnson. Robert M.Z Lawang.
masyarakat 1986. Teori Sosiologi Klasik Dan
6. Perlu pelibatan setiap ada Pelatihan
Khusus dari Lembaga terkait. Modern, Jakarta: PT.Garamedia.
terkhusus masyarakat dan kepada Faisal, Sanapiah. 2011. Format-Format
Kelompok Sadar Wisata Budaya Dan Penelitian Sosial. Jakarta:Raja
Lembaga Usaha Kampung Bandar Grafindo Persada.
Dan Senapelan.
a. Adanya Sinergisitas antara Hermansyah. 2005. Budaya Tradisional
masyarakat dan aparat pemerintah Melayu Riau. Pekanbaru: Dinas
Kebudayaan Kesenian dan Pariwisata.

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 13


Tim Pusat Penelitian dan Pekabaru, Pekanbaru: LAMR
Kemasyarakatan Universitas Riau Pekanbaru
Ishaq Isjoni. 2002. Sejarah Kebudayaan
Skripsi
Indonesia. Pekanbaru: UNRI Press
Robi Armilus. 2015. Perubahan Peran
Koentjaraningrat. 2001. Pengantar Ilmu
Batin di Suku Petalangan. studi kasus:
Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Pebatinan Monti Raja Desa Betung.
Koentjaraningrat. 2014. Pengantar
Pekanbaru Universitas Riau.
Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta
Lena Uli Sihaloho. 2014. Eksistensi Pasar
Muhammad Farouk dan Djalil. 2005.
Malam: studi kasus pasar malam
Metode Penelitian Sosial,
bayangohana Pekanbaru. Sosiologi
Jakarta:Restu Agung
Fisip Universitas Pekanbaru Riau
Raho Bernard. 2007. Teori Sosiologi
Modern. Jakarta:Prestasi Pustakaraya
Undang-Undang
Susanto Astrid.1993. Pengantar Sosiologi
Dan Perubahan Sosial. Dinas Pemerintah Kota Pekanbaru. 2012.
Bandung:Bina Cipta Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
budaya.
Suyanto Bagong & Sutinah. 2011. Metode
Penelitian Sosial:Berbagai Alternatif Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun
Pendekatan. Jakarta:Kencana 2007. Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah,
Scott, Jhon 2009. Sosiologi The Key. Pemerintah Daerah Provinsi dan
Jakarta: Rajawali Pers Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Thomas Murray. 1975. Sosial Sastra In
Indonesia. Jakarta: CV.Antara Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 15
Yusuf Yusmar. 2006. Melayu Juwita Tahun 2013. Tentang Pelestarian
(Renjis Riau Sebingkai Perisa). Cagar Budaya
Jakarta Selatan: Wedatama Widya
Sastra Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 1
Tahun 2012. Tentang Lembaga Adat
Suwardi. Wanghalib. Isjoni. Zulkarnain. Melayu Riau
2006. Dari Kebatinan Senapelan ke
Anggaran Dasar dan Anggran Rumah
Bandar Raya Pekanbaru: Menelisik
Jejak Sejarah Kota Pekanbaru 1784- Tangga Lembaga Adat Melayu Riau
2005. Pemerintah Kota Pekanbaru, Majalah
Masyarakat Sejarawan Indonesia
(MSI) Cabang Riau, Penerbit Alaf Fenta setia utama, Jelajah Kampung
Riau: Pekanbaru Bandar, bahana mahasiswa 17 juli 2012.

Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru.


2015. Naskah Akademik LAMR

JOM FISIP Vol. 4 No 2 - Oktober 2017 Page 14

You might also like