04 Model-Model Sumber (Source Models) PDF
04 Model-Model Sumber (Source Models) PDF
04 Model-Model Sumber (Source Models) PDF
(SOURCE MODELS)
IGS. Budiaman
SOURCE MODELS
Bencana pabrik kimia kebanyakan disebabkan oleh
kebocoran/ pelepasan
◦ Bahan beracun
◦ Bahan mudah terbakar
◦ Bahan mudah meledak
Source models mewakili proses pelepasan material sangat
berguna dalam menentukan akibat kecelakaan meliputi:
◦ Laju pelepasan material
◦ Jumlah material yg dilepas
◦ Keadaan fisik material L, S, V
Selection of a Release Incident
• Rupture or Break in Pipeline
• Hole in a Tank or Pipeline
• Runaway Reaction
• Other
Chp. 4
Selection of Source Model tonDescribe Release Incident Result may Include:
•Total Quantity Released (or Release Duration)
• Release Rate
• Material Phase
1
Lanjutan
1
Mitigation Factors:
• Escape
• Emergency Response
Consequence Model
• Shelter in Place
•Containment Dikes
Figure 4-1. Consequence Analysis Procedure •Other
PENDAHULUAN
Source models digagas dari pers fundamental atau pers
empiris yang menggambarkan proses fisika–kimia yang
terjadi selama pelepasan material
Manfaat informasi source models
Studi kuantitatif model dispersi
Evaluasi rancangan proses baru
Perbaikan proses
Safety yg harus diadakan
Berbagai model lubang pelepasan
Vapor and liquid are ejected from process units in
either single or two-phase-state
Gas/ vapor leak Vapor or two-phase-
vapor/ liquid
Vapor or Two Phase
Vapor/ Liquid
Liquid or Liquid
Flashing into vapor
MEKANISME PELEPASAN MATERIAL
1. Wide aperture 2. Limited aperture
(pelepasan melalui (pelepasan melalui
lubang besar) lubang kecil)
dP u2 g Ws
2g c
g c
z F
m
(4.1)
dP P
(4-2)
P u2
F 0
2g c
P u2
F ; u2 u , u1 0
2g c
Kehilangan friksi pd bocoran di dekati dg konstanta koefisien
discharge
P P
F C 2
(4-3)
1
u2 2 P
C1
2 g c
P
u C
2 2
2g c ; P Pg
1
2 g c Pg (4-4)
u C1
Koef discharge baru didefinisikan sebagai:
Co C1 (4-5)
Sehingga laju fluida pada bocoran menjadi
2 g c Pg (4-6)
u Co
Laju alir massa melalui lubang dg luas A
2 2 g c Pg
Qm u A AC o
Qm AC o 2 g c Pg (4-7)
Qm AC0 2 g c Pg
lbm ft lbm in 2
4 2
3,4110 ft 0,61 2 54,9 3 32,17
2
100
lbf
144 2
ft lbf s in 2 ft
1,48 lbm / s
= densiti cairan
A = luas penampang
bocor
(4-9)
Dengan hL adalah tinggi cairan diatas bocoran. Koefisien
discharge yang baru, Co didefinisikan sebagai
(4-10)
(4-11)
(4-12)
(4-13)
Laju perubahan massa dalam tangki adalah
(4-14)
(4-15)
Nilai batas, pada t = 0 hL = hoL
Pada t = t hL = hL
(4-16)
(4-17)
(4-18)
Substitusikan persamaan 4-18 ke dalam persamaan 4-12
untuk menghitung laju massa keluar setiap waktu, t adalah
(4-19)
(4-20)
Densitas benzene,
Luas bocoran,
(4-22)
Dengan mengatur dan mengintegralkan di dapat
(4-23)
Dihasilkan pers umum waktu pengosongan untuk berbagai
vesel:
(4-24)
Persamaan 4-24 tidak mengasumsi bahwa lubang
terdapat pada dasar vesel.
Untuk vesel dengan bentuk silinder vertikal, diketahui
(4-25)
(4-26)
(4-27)
Fig. 4-9 Bocoran gas ekspansi bebas. Ekspansi gas secara isentropik
melalui lubang. Sifat-sifat gas (P, T) dan kecepatan berubah selama
ekspansi
Asumsi energi potensial diabaikan dan tidak ada
kerja shaft
Neraca energi mekanik aliran kompresibel melalui lubang
(4-41)
(4-42)
(4-43)
Untuk gas ideal yg mengalami ekspansi isentropik,
(4-44)
(4-45)
Bentuk ke dua dg anggapan gas ideal , densiti awal 0, konstanta gas
ideal, Rg, konstan dan suhu sumber T0
Menggunakan pers kontinyuitas
(4-46)
Dan hukum gas ideal untuk ekspansi isentropik dalam bentuk
(4-47)
(4-48)
(4-49)
Lingkungan luar
Gas bertekanan P < Pchoked
dalam unit proses
P0, T0,
u0 = 0 Pada throat:
P = Pchoked
u = kec sonic
(4-50)
Untuk moncong orifice dengan Re>30.000 (dan tidak
choked), C0 = 0,61; akan tetapi untuk aliran choked C0
>> dan tekanan downstream menurun
direkomendasi C0 = 1,0
Example 4-4
Pada tangki penyimpan berisi nitrogen pada 200 psig dan
80 oF terjadi bocoran dengan diameter 0,1 in. Tentukan
laju alir massa yang keluar (Qm)
Solusi: Tekanan Lingkungan
P = 14,7 psia
N2,
P0 = 200 psig = 214,7 psia
T0, = 80+460=540 oR
u0 = 0 Pada throat:
P = apakah choked
u = kec sonic
Dari Tabel 4-3, utk N2 diatomic g =Cp/Cv = 1,4; gunakan
pers 4-49
Aliran keluar lubang akan choked karena tekanan luar < 113.1 psia.
Persamaan 4-50 untuk aliran choked cocok pada kasus ini, karena
tekanan lingkungan atmosferik.
Aliran choked, diasumsi koef of discharge = 1.0
Gunakan pers 4-50:
Aliran Gas Melalui Pipa
Aliran gas melalui pipa dapat dimodelkan menggunakan 2
cara yaitu: cara adiabatis dan isotermal
Kasus adiabatis dikaitkan dengan aliran gas cepat melalui
pipa yg di insulasi
Kasus isotermal dikaitkan dg aliran melalui pipa yg tidak di
insulasi di jaga pada suhu konstan; pemipaan di dalam air
adalah contoh ekselen
Aliran uap nyata berkelakuan di antara kasus adiabatis dan
isotermal
Sayangnya kasus nyata sukar dimodelkan dan tidak tersedia
pers umum dan bermanfaat
Untuk kasus adiabatis dan isotermal
(4-51)
Dengan a adalah kec suara, ditentukan menggunakan hub
termodinamika
(4-52)
Untuk gas ideal adalah eqivalen dengan
(4-53)
(4-54)
(4-55)
(4-57)
(4-58)
(4-59)
(4-60)
Pers 4-59 dan 4-60 di konversi ke bentuk yg lebih bermanfaat
dg mengganti bilangan Mach dg temperatur dan tekanan,
memakai pers 4-56 sampai 4-58 sbb.:
(4-61)
(4-62)
(4-63)
(4-64)
(4-65)
gg c M gg c M
Gchoked u Ma1 P1 Pchoked , (4-66)
RgT1 RgTchoked
g 1 2Y1 1 4 fL
ln
2
1 g 0 (4-67)
g 1Ma1 Ma1 d
2
2
Aliran choked terjadi bila tekanan keluar < Pchoked, ini di
cek dg pers 4-64
Untuk kebanyakan masalah meliputi aliran adiabatis choked
panjang pipa (L), diameter dalam (d), tekanan masuk (P1), dan
suhu (T1) diket. Untuk menghitung fluks massa G, prosedurnya
adalah:
1. Tentukan f dari pers 4-34. Asumsi turbulen pada Re>>
2. Tentukan Ma1 dari pes 4-67
3. Tentukan Gchoked dari pers 4-66
4. Tentukan Pchoked dari pers 4-64 untuk memastikan operasi
pada kondisi choked
Laju massa untuk aliran gas ideal dan untuk kondisi
sonic dan nonsonic, diberikan oleh formula Darcy
(4-68)
(4-69)
Figure 4-13 Sonic pressure drop for adiabatic pipe flow for various heat
capacity ratios. From AICHE/CCPS, Guidelines for Consequence Analysis
of Chemical Releases (New York: American Institute of Chemical
Engineers, 1999).
Figure 4-14 The expansion factor Yg for adiabatic pipe flow for g = 1.4.
From AICHE/CCPS, Guidelines for Consequence Analysis of Chemical
Releases (New York: American Institute of Chemical Engineers, 1999).
Expansion factor Yg dapat juga dihitung dari Tabel 4-4
Aliran Isothermal
Aliran gas isotermal dalam pipa dg friksi (gambar 4-15)
Untuk kasus ini di asumsi kec gas < kec sonic
(4-71)
(4-72)
(4-73)
Dengan G adalah fluks massa dengan satuan
massa/(waktu luas), dan
(4-74)
(4-75)
Problem yg khas adalah menentukan fluks massa G
dengan diberikan L, d, P1 dan P2
Prosedur mengikuti:
1. Tentukan f, dengan pers 4-34, asumsi turbulen dan Re >>
2. Hitung G dengan pers 4-75
Levenspiel menunjukkan bahwa kec maksimum, mungkin
selama aliran isotermal gas dalam pipa bukan kec sonic, seperti
dalam kasus adiabatis
Dalam term bilangan Mach, kec maksimum adalah
(4-76)
Diawali dengan neraca energi mekanik dan dilakukan
pengaturan ke bentuk berikut:
(4-77)
(4-81)
(4-82)
Dengan G choked adalah fluks massa dengan satuan
massa/(luas waktu), dan
(4-83)
P1
T1
u1
Ma1
33 ft Relief
Gas N2
200-psig regulator
Tangki N2, (81-psig)
a. Laju alir maksimum melalui orifice terjadi pada kondisi choked. Luas
penampang pipa adalah
4,16 lbm / s
Q mC p To Tb (4-84)
Energi ini untuk menguapkan cairan
Dengan m = massa cairan mula-mula, Cp = kapasitas panas cairan, To =
suhu cairan sebelum desuperheater, dan
Tb = suhu didih cairan sesudah penurunan tekanan
Jika yg menguap sebanyak mv dan Hv adalah panas
penguapan cairan
Q mC p To Tb
mv (4-85)
H v H v
(4-88)
(4-89)
C p C p rerata pada To Tb
Tb
C dT
p
Cp To
; H v 0,5 H v T H v T
Tb To o b
m mv mv C p To Tb
1 exp
m m H v
mv C p To Tb
fv 1 exp (4-90)
m H
v
Contoh 4-6
Vesel berisi 1 lbm air cair jenuh pada suhu 350 oF. Vesel pecah
sehingga tekanan turun menjadi 1 atm. Hitung fraksi air
teruapkan dengan cara menggunakan:
a. Tabel kukus steam table)
b. Pers 4-86
c. Pers 4-90
Solusi:
a. Kead awal kukus jenuh, pada To = 350 oF di dapat P =
134,6 psia dan Hf = 321,6 Btu/lbm
Suhu akhir titik didih pada 1 atm, atau 212 oF. Pada suhu ini
dan kondisi jenuh di dapat Hv = 1150,4 Btu/lbm dan Hf =
180,07 Btu/lbm
Uap, Hv2
Cair, Hf1
Cair,Hf2
Qm ACo 2 f g c P P sat
Untuk cairan yg di simpan pd tekanan uap jenuh (Psat)
Pers 4-91 tidak lagi valid, diperlukan pendekatan
lebih detail
Pertimbangkan suatu fluida yg mula-mula diam
dan bergerak melalui bocoran. Asumsi energi kinetik
dominan dan efek energi potensial diabaikan,
Selanjutnya, dari neraca energi mekanik (eq. 4-1) dan
volume spesifik, v=1/, kita dapat tuliskan
(4-92)
(4-93)
(4-95)
(4-96)
(4-97)
Selesaikan pers 4-97 utk G, di dapat
(4-98)
(4-99)
(4-100)
(4-101)
(4-104)
Contoh 4-8
Propilen pada suhu 25 oC di simpan dalam tangki pada tekanan
jenuhnya. Sebuah lubang dg diameter 1-cm terbentuk pada
tangki. Hitung laju alir massa melalui lubang pada kondisi tsb
untuk propilen:
Hv = 3,34x105 J/kg, vfg = 0,042 m3/kg,
Psat = 1,15x106 Pa, Cp = 2,18x103 J/kg K.
Solusi:
Untuk kasus ini digunakan pers 4-104.
Luas bocoran adalah
Menggunakan pers 4-104, di dapat
4-8 Penguapan atau pendidihan genangan cairan
(3-12)
Dalam hal ini, laju penguapan dibatasi oleh transfer panas oleh
suhu cairan.
Transfer panas dapat terjadi:
1. Dari dasar oleh konduksi,
2. Dari udara oleh konduksi dan konveksi,
3. Dari radiasi oleh matahari dan/ atau sumber panas yg di
atur seperti api
Langkah awal pendidihan biasanya dikendalikan transfer
panas dari ground (dasar)
(4-105)
dengan,
qg = fluks panas ground (energi/luas-waktu),
ks = konduktivitas tanah (energi/panjang-waktu-der),
Tg = suhu tanah (der),
T = suhu genangan cairan (der),
s = difusivitas termal tanah (luas/waktu), dan
t = waktu setelah tumpah (waktu)
Laju pendidihan ditentukan dengan asumsi bahwa semua
panas digunakan untuk cairan menguap, shg
Solusi:
qg
0,92W / mK 293 109K
3,144,16 x10 m / s 10s
7 2 1/ 2
4,68E 4W 4,68E 4 J / m 2 s
Laju penguapan:
Qm
4,68E 4 J / m s 1256m
2 2
4,98E5 J / kg
118,03kg / s