Analisis Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma SP) Di Desa Wuakerong Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata
Analisis Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma SP) Di Desa Wuakerong Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata
Analisis Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma SP) Di Desa Wuakerong Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata
Petrus Rajamuda Kolly Dasion, Eri Yusnita Arvianti dan Ana Arifatus Sa’diyah
PS. Agribisnis, Fak. Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Abstract
Seaweed in Wuakerong Village, Nagawutung Sub District, Lembata Regency has
prospects and business opportunities are adequate to give hope to farmers in improving
welfare. The fact that seaweed farming has not yet provided better and maximum results
as desired by the farmers. This study aims to evaluation the marketing channels,
marketing margins and profit share of marketing agencies. The research is located in
Wuakerong Village, Nagawutung Sub District, Lembata Regency which is determined
purposively. The number of sample is 30 farmers taken by simple random sampling, 4
middlemen traders and 2 gatherer traders taken by using snowball method. The data
collection methods is interview and questionnaire directly to farmers and marketing
agencies, literary method or data collecting from institutions related to the research’s
aims. The variables observed covered the condition of location, population, level of
education, land, production, sale price, purchase price, marketing margin, profit share of
marketing agencies, and marketing margins distribution. The research results show that
there is two marketing channel in the researched result, as follows:
Channel I : farmers middlemen traders gatherer traders PAP
Channel II : farmers gatherer traders PAP
The magnitude of marketing margins is different between the marketing channels, and
so it is with profit share of marketing agency. On channel I, magnitude margin is IDR
3,250 and profit share is 71.11% on farmers, 17.76% on middlemen and 11.09% on
gatherer traders. On channel II, the magnitude of marketing margin is IDR 1,250 and
profit share is 88.88% on farmers and 11.09% to gatherer traders.
Key words: seaweed, marketing channel, profit share, marketing margin, distribution margin
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
lebih dari satu saluran akan ditempuh dalam hal ini adalah petani rumput laut
dan juga akan mempermudah untuk ditentukan secara acak sederhana (simple
mencari besarnya margin yang diterima random sampling) yaitu dipilih 30 orang
oleh setiap lembaga pemasaran yang petani dari jumlah populasi petani
terlibat dalam sistim pemasaran (Kotler rumput laut sebanyak 150 orang yang
et al, 2002) dianggap dapat mewakili petani yang
Saluran pemasaran pada tingkat yang mengusahakan rumput laut. Sedangkan
tinggi dapat ditemukan, bilamana sampel berikutnya dalam hal ini adalah
pemasaran tersebut berjalan lancar pedagang ditentukan oleh petani dimana
terutama pada negara atau daerah-daerah petani yang telah dipilih tersebut
maju, dari produk untuk memperoleh diidentifikasi
informasi mengenai pelanggan akhir dan (digali datanya), kemudian responden ini
pengontrolan produksi dapat dikatakan disuruh untuk mengidentifikasikan respo
meningkat apabila jumlah tingkat saluran nden lain (pedagang) yang merupakan
pemasaran meningkat. bagian dari populasi target. Proses ini
Menurut Hanafiah dan Saefuddin akan berhenti bilamana jumlah sampel
(2006) saluran pemasaran adalah badan- dianggap telah memadai. Berdasarkan
badan yang menyelenggarakan kegiatan informasi dari petani: pedagang
atau fungsi pemasaran dengan mana tengkulak berjumlah 4 orang dan
barang-barang bergerak dari pihak pedagang pengumpul berjumlah 2 orang.
produsen sampai pihak konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tujuan dari penelitian ini adalah Tabel 1 berikut:
menganalisis pemasaran rumput laut Tabel 1. Populasi dan sampel responden
terutama rantai pemasaran, mempelajari
tingkat efisiensi pemasaran rumput laut Macam lembaga Populasi Sampel
di Kabupaten Lembata. pemasaran
Petani 150 30
Metode Penelitian
Pedagang tengkulak 4 4
Waktu dan tempat penelitian
Pedagang 2 2
Penelitian ini dilaksanakan di Desa pengumpul
Wuakerong Kecamatan Nagawutung Jumlah 156 36
Kabupaten Lembata, yang ditentukan
secara sengaja (purposive) dengan Pengamatan dan pengumpulan data
pertimbangan bahwa Desa Wuakerong dalam penelitian ini terdiri atas:
merupakan salah satu desa penghasil 1. Data primer yaitu data yang
rumput laut di Kabupaten Lembata. langsung diambil dari petani dan
Waktu penelitian di mulai pada bulan lembaga pemasaran lewat
November sampai dengan bulan wawancara dan kuisioner yang
Desember 2011. meliputi luas lahan, produksi, harga
Metode penjualan dan pembelian, dan biaya
pemasaran.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
petani rumput laut dan pedagang yang 2. Data sekunder yaitu data yang
terlibat dalam pemasaran rumput laut. diperoleh dari instansi terkait dan
Pada penelitian ini, metode pengambilan literatur-literatur yang masih
sampel menggunakan metode sampling berkaitan dengan penelitian ini.
bola salju (snowball sampling), yaitu
pengambilan sampel tingkat pertama
5
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
Tabel 3 Saluran pemasaran distribusi marjin, share harga dan keuntungan pemasaran
rumput laut di Desa Wuakerong (Saluran I).
No Lembaga pemasaran Nilai (Rp/kg) Distribusi marjin (%) Share harga (%) /c
1 Petani (Pf)
Harga jual 8000 - 71,11 10,42
Biaya 700
Keuntungan 7300
2 Pedagang tengkulak
Harga beli 8000 - - 0,81
Biaya:
Angkutan 100 3,07 0,88
Karung 500 15,38 4,44
Rafia 500 15,38 4,44
Harga jual 10000 - -
Marjin pemasaran 2000 - -
Keuntungan 900 27,69 8,00
3 Pedagang pengumpul
Harga beli 10000 - 0,13
Biaya:
Angkutan 100 3,07 0,88
Karung 500 15,38 4,44
Rafia 500 15,38 4,44
Harga jual 11250 - -
Marjin pemasaran 1250 - -
Keuntungan 150 4,61 1,33
4 PAP/Konsumen Akhir
(Pr)
Harga Beli 11250
Marjin pemasaran total 3250 100,00 100,00
Keterangan:
Distribusi Marjin = Rasio keuntungan biaya dan keuntungan dengan marjin
pemasaran x 100%
Share harga = Rasio harga, biaya dan keuntungan dengan harga yang dibayar
oleh konsumen x 100%
/c = Rasio keuntungan dengan biaya
Pada Tabel 4, terlihat bahwa share harga antara biaya dan keuntungan (/c) tidak
yang diterima petani sebesar 88,88 dari merata. Ternyata dari Rp.100 biaya yang
harga yang dibayar konsumen, atau dikeluarkan oleh petani dapat
berarti 11,11% (1250/11250 x 100%) memperoleh keuntungan sebesar
merupakan marjin pemasaran petani. Rp.1328 dan pedagang pengumpul
Dari total marjin sebesar 11,11% memperoleh keuntungan sebesar Rp.13.
ternyata 9,77% (1100/11250 x 100%) keuntungan petani lebih besar karena
merupakan biaya pemasaran yang biaya pemasaran yang dikeluarkan petani
dikeluarkan oleh kedua lembaga lebih kecil dibandingkan biaya
pemasaran yang terlibat.Distribusi marjin pemasaran yang dikeluarkan oleh
pemasaran sebesar 1250 dilihat dari ratio pedagang pengumpu.
9
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014
Tabel 4 Saluran pemasaran distribusi marjin, share harga dan keuntungan pemasaran
rumput laut Di Desa Wuakerong (Saluran II).
No Lembaga pemasaran Nilai (Rp/kg) Distribusi marjin (%) Share harga (%) /c
1 Petani (Pf)
Harga jual 10000 - 88,88 13,28
Biaya 700
Keuntungan 9300
2 Pedagang pengumpul
Harga beli 10000 - 0,13
Biaya :
Angkutan 100 8 0,88
Karung 500 40 4,44
Rafia 500 40 4,44
Harga jual 11250 - -
Marjin pemasaran 1250 - -
Keuntungan 150 12 1,33
PAP/ Konsumen akhir
(Pr) 11250
Harga beli
Marjin pemasaran total 1250 100,00 100,00
Tabel 5 Rekapan tingkat harga beli, harga jual, biaya pemasaran, keuntungan, margin
pemasaran dan share harga jual pada setiap saluran pemasaran.
No Lembaga pemasaran Saluran pemasaran I Saluran pemasaran II
(Rp/kg) (Rp/kg)
1 Petani :
Harga jual 8000 10000
Biaya 700 700
Keuntungan 7300 9300
2 Pedagang tengkulak
Harga beli 8000
Biaya pemasaran 1100
Harga jual 10000
Keuntungan 900
3 Pedagang pengumpul
Harga beli 10000 10000
Biaya pemasaran 1100 1100
Harga jual 11250 11250
Keuntungan 150 150
Marjin pemasaran total 3250 1250
Share harga jual petani 71,11 88,88
melalui dua (2) saluran pemasaran
Kesimpulan yaitu:
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: Petani Tengkulak Pengumpul
1. Pemasaran rumput laut di Desa PAP
Wuakerong Kecamatan Petani Pengumpul PAP
Nagawutung Kabupaten Lembata,
2. Berdasarkan analisis marjin dan
share harga maka dapat dilihat
10
P.R.K Daison, E.Y Arvianti dan A.A Sa`diyah/Buana Sains Vol 14 No 1: 1-10, 2014