1542-Article Text-3310-1-10-20200129

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Mineral, Maret 2017, Vol. II (1), hal.

16 - 22

Evaluasi Produktivitas Crushing Plant Untuk Pencapaian Target produksi


30.000 Ton/Bulan Batu Granit PT Mandiri Karya Makmur Di Desa Tanjung
Gunung Kabupaten Bangka Tengah
(Evaluation Of Crushing Plant Productivity To Meet Production 30.000 Ton/Month
Of PT Mandiri Karya Makmur’s Granit Rock
In Tanjung Gunung Village, Central Bangka Regency)

Firmansyah1, E.P.S.B. Taman Tono1, Janiar Pitulima1,


1
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Bangka Belitung

Abstract
PT Mandiri Karya Makmur is one of private company that engaged in sector of mining and
processing of granite rock located in Tanjung Gunung village, Central Bangka Regency with
production target of 30.000 ton/year. PT MKM operates 1 unit of crushing plant as a place of granite
rock crushing process in order to produce the size of granite rock product that suit to consumer
demand. However, The production target of determined crushing plant had not been reached.The aim
of this research was to assess the real productivity of crushing plant of PT MKM. The data used in in
this research included work time data, the amount of obstructive production time, weight of rock
sample and belt conveyor velocity. The Data had functions to assess the availability of equipment and
the real productivity of crushing plant. It recommended to repair crushing plant in order to increase the
productivity from the result of calculation data.The result of crushing plant analysis in field showed that
installed production equipment was 56.250 ton/month, 18.738 ton/month of maximal production, and
the real crushing production achieved of 8.848,5ton/month.The availability value of crushing unit,
mechanical availability (MA) was 62.5 %, phisycal availability (PA) 71.66 %, use o availability (UA)
65.89 %, effective utilization (Eut) 47.22 %, effective work time 4.25 hour/day and work efficiency
47.22 %. From the condition, production target had not been achieved. The efforts can be conducted
to repair crushing unit in order to meet production target such as : 1) To change production target to
15.000 ton/month, 2) To decrease delay time caused human errors (non technical) will raise effective
work time from 4.25 hour/day to 6.45 hour/day and will raise productivity as big as 4.580,5 ton/month,
from 8.848,5 ton/month to 13.429 ton/month, 3) To change crushing plant.

Keywords: Granite rock, productivity, crushing plant

1. Pendahuluan
PT Mandiri Karya Makmur selanjutnya di Kebutuhan batu granit untuk kegiatan
singkat PT MKM merupakan perusahaan swasta pembangunan yang berkembang pesat di
yang bergerak dibidang usaha penambangan, wilayah Bangka, berdampak pada peningkatan
pengolahan dan pemasaran batu granit. permintaan batu granit dalam bentuk : batu split,
Berdasarkan Undang–undang No. 4 tahun 2009 batu macadam, abu batu, dan batu belah. Untuk
menyatakan pertambangan batu granit termasuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT MKM
di dalam golongan pertambangan mineral menetapkan target produksi unit pengolahan
batuan. PT MKM telah memiliki Surat Ijin Usaha (crushing plant) sebesar 30.000 ton/bulan.
Pertambangan (SIUP) dengan nomor : Unit pengolahan di PT MKM dalam
541.39/001/IUP-OP/DPE/2010 dan Ijin Usaha prakteknya banyak mengalami hambatan yang
Pertambangan (IUP) dengan Wilayah Izin Usaha seharusnya dapat dihindari, sehingga berdampak
Pertambangan (WIUP) seluas 150 hektar dari terhadap pencapaian target produksi.
Bupati Kabupaten Bangka Tengah, sedangkan Diperkirakan unit peremuk tidak mampu
metode penambangan yang diterapkan dengan beroperasi selama 9 jam/hari karena faktor alat,
tambang terbuka sistem quarry. faktor alam dan ketersediaan batu hasil
penambangan.
Berdasarkan hambatan tersebut, maka
*Korespondensi Penulis: (Firmansyah) Jurusan Teknik
diperlukan langkah evaluasi terhadap
Pertambangan, Universitas Bangka Belitung, Kampus
Terpadu UBB, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka produktivitas peremukan agar target produksi
Belitung. E-mail : [email protected] yang ditetapkan sekaligus dapat mengetahui
HP : 085378778174 kemampuan sesungguhnya crushing plant

16
Jurnal Mineral, Maret 2017, Vol. II (1), hal. 16 - 22

tersebut, sehingga perusahaan dapat perbaikan Kabupaten Bangka Tengah. Secara geografis
target produksi secara realistis. lokasi penelitian berada pada posisi antara 106°
09’ 50” − 106° 10’ 40” Bujur Timur dan 02° 11’
Lokasi Penelitian 55,6” − 02° 12’ 42” Lintang Selatan, dengan jarak
Penelitian dilakukan pada PT MKM di Desa ± 15 km dari Kota Pangkalpinang.
Tanjung Gunung, Kecamatan Pangkalan Baru

Gambar 1. Peta lokasi penelitian


Tinjauan Pustaka 1. Kuat tekan dan ukuran umpan batuan
Ketahanan batuan dipengaruhi kekerasan
Batu Granit
(hardness) dan kerapuhan (brittleness) dari
Menurut Sukandarrrumidi (1998) batu granit kandungan mineralnya.
terbentuk dari proses pembekuan magma 2. Reduction Ratio
bersifat asam, terbentuk jauh di dalam kulit Bumi Reduction ratio adalah perbandingan ukuran
sehingga disebut sebagai batuan beku dalam. terbesar umpan dengan ukuran terbesar produk.
dalam batu granit mengandung bermacam - Pada primary crushing besarnya nilai reduction
macam mineral yang tingkat kristalisasinya ratio adalah 4–7, sedangkan pada secondary
berbeda - beda, sehingga pada waktu crushing 5-20.
pembekuan magma membentuk batholit granit Selain faktor-faktor di atas, faktor yang
dengan mineral – mineral lain seperti magnetik, berpengaruh adalah cuaca, karena peremukan
wolframit dan juga kuarsa, ortoklas, plagioklas material batuan akan berjalan lambat atau
dan biotit berhenti.
Unit Peremukan (crushing plant) Peralatan Pada Unit Peremukan
Menurut Currie (1973), Peremukan batu pada a. Hopper
prinsipnya bertujuan untuk mereduksi material merupakan alat bantu dari unit peremukan
agar memperoleh ukuran butir tertentu, melalui yang berfungsi sebagai tempat penampungan
alat peremuk dan pengayakan. sementara material umpan. Kapasitas hopper
dapat dihitung degan rumus sebagai berikut :
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Peremukan
1
Terdapat beberapa faktor yang mempegaruhi Vh = t ( L alas + L bawah + √L atas x L bawah (1)
3
peremukan batuan (Arif, 2003) antara lain :
Maka kapasitas hopper :

17
Jurnal Mineral, Maret 2017, Vol. II (1), hal. 16 - 22

K = Vh x Bi (2) A = Luas penampang muatan di atas belt


Keterangan : conveyor (m2)
K = Kapasitas (ton) V = Kecepatan (m/menit)
Vh = Volume (m3) Bi = Bobot isi (ton/m3)
Bi = Bobot isi material berai (ton/m3) S = Koefisien pengaruh kemiringan
b. Alat Pegumpan (Feeder) Sedangkan Rumus umum yang digunakan
Feeder adalah alat pengumpan material dalam menghitung kapasitas produksi nyata
dari hopper ke unit peremuk atau ke atas belt menurut Kurimoto (1997), sebagai berikut :
conveyor dengan kecepatan konstan. Kapasitas
teoritis pegumpan atau feeder dapat dihitung xVxG
degan persamaan sebagai berikut: P=
xL
Q = V x T x L x d x 60 (3)
Keterangan :
Keterangan :
Q = Kapasitas feeder (ton/jam) P = Produksi nyata (ton/jam)
V = Kecepatan angkut feeder (m/menit) V = Kecepatan (m/menit)
T = Tinggi tumpukan material di atas feeder G = Masa material conto (kg)
d = Lebar feede (m) L = Panjang pengambilan conto
L = Densitas lepas material (ton/m 3)
f. Kesediaan Alat Peremukan
c. Alat Peremuk Jaw Crusher Ketersediaan alat dikatakan baik apabila
Menurut Taggart (1987), jaw crusher persen kesediaan alat berkisar antara 83-92 %,
merupakan alat pemecah atau penghancur yang dikatakan sedang apabila berkisar antara 75-83
terdiri dari 2 jaw plate saling berhadapan dibuat %, dikatakan kurang baik apabila berkisar antara
membentuk sudut yang kecil ke arah bawah, 67-75 % dan dikatakan buruk (kecil) apabila
yang dapat membuka dan menutup seperti kurang dari 67 % (Partanto, 1983).
rahang binatang (jaw). Kapasitas jaw crusher
dinyatkan dalam suatu rumus empiris yaitu : - Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara
T = 0,6 L.S (4) waktu kerja produktif dengan waktu kerja yang
tersedia, dinyatakan dalam persen (%) (Partanto,
Keterangan : 1983), untuk menghitung efisiensi kerja adalah
sebagai berikut :
T = Kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan We = Wt – (Wtd+Whd) (8)
S = lebar lubang penerimaan
Ek = (We/Wt) x 100% (9)
d. Cone Crusher
Cone crusher adalah alat yang merupakan Keterangan :
variasi dari gratory crusher, perbedaannya We = Waktu kerja efektif (menit)
terletak pada dinding luar yang tadinya lurus Wt = Waktu kerja tersedia (menit)
dibuat menyerupai kerucut (Allis, 2015). Whd = Waktu ha,mbatan dapat dihindari
(menit)
e. Belt Conveyor Wtd = Waktu hambatan tidak dapat dihindari
Menurut Partanto (1983), belt conveyor (menit)
adalah suatu alat angkut material yang dapat Ek = Efisiensi kerja (%)
bekerja secara kesinambungan pada kemiringan
tertentu maupun mendatar. Kapasitas teoritis dari 2. Metodelogi Penelitian
belt conveyor dapat dicari dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut : Metode Pengumpulan Data

A = K (0,9 B – 0,05)2 (5) Pengumpulan data terbagi menjadi 2 yaitu,


data primer dan skunder. Data primer
Kapasitas teoritis belt conveyor juga dapat diantaranya.
dihitung dengan menggunakan rumus: - Data mekanisme unit crushing palant
- Jam kerja
Qt = 60 x A x V x Bi x S (6) - Hambatan produksi
- Produksi nyata
Keterangan:
Q = Kapasitas teoritis (m 3/jam)
Tahapan Penelitian

18
Jurnal Mineral, Maret 2017, Vol. II (1), hal. 16 - 22

Diagram alir penelitian adalah sebagai perusahaan sebesar 30.000 ton/bulan dapat
berikut, dapat dilihat pada gambar 2. tercapai. Dari hasil pegamatan di lapangan,
hambatan yang terjadi di unit crushing plant di
bagi dalam dua kelompok yaitu hambatan yang
Identifikasi Masalah
dapat dihindari dan hambatan yang tidak dapat
dihindari sebagai berikut :
Rumusan Masalah Tabel 1. Hambatan crushing plant
No Katagori Hambatan Jumlah
Pengambilan Data (menit)
1 Hambatan - Terlambat awal kerja 32,6
yang dapat - Mengakhiri kerja lebih 27,4
dihindari awal 72
Data Primer Data Skunder
1. Jam Kerja 1. Spesifikasi alat
- Kurangnya bahan
2. Hambatan 2. Data curah baku
produksi hujan 2 Hambatan - Pemeliharaan alat 40
3. Contoh batuan 3. Mekanisme yang tidak - Kondisi alat 113,24
4. Waktu edar belt peremukan dapat
4. Peta layout
dihindari
Total 285,24

Pengolahan data Dengan mengetahui waktu hambatan, maka


1. Waktu hambatan per hari waktu produksi efektif sebesar 4,25 jam perhari
2. Jam kerja efektif
atau 47,22 %
3. Efisiensi kerja
4. Produksi crushing plant Produksi Crushing Plant
Berdasarkan perhitungan produksi crushing
Hasil plant yang meliputi produksi terpasang,target
1. Nilai kesediaan alat produksi, produksi maksimal dan produksi nyata
2. Produktivitas unit crushing plant
3. Rekomendasi pencapaian target sebagai berikut :
Tabel 2. Produksi crushing plant
Kriteria Jaw % Cone %
Kesimpulan
No Produksi Crusher Crusher

Gambar 2. Diagram alir penelitian 1 Kapasitas 56.250 100 65.250 100


tepasang
3. Hasil dan Pembahasan 2 Target 30.000 53 30.000 53
produksi
Efektifitas Kesediaan Alat Crushing Plant
3 Produksi 18.740,25 33,3 18.135 27,9
Berdasarkan pengamatan di lapangan waktu maksimal
oprasional dan waktu hambatan unit crushing 4 Produksi 8.849,56 15,73 8.563,75 13,2
plant PT MKM diperoleh nilai efektivitas nyata
kesediaan alat per hari yaitu, W = 4,25 jam,
R = 2,55 jam dan S = 2,2 jam, sehingga Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
didapatkan nilai mechanical availability sebesar produksi nyata pada saat ini masih jauh dari
62,5 %, physical availability 71,66 %, use of target produksi, sedangkan produksi maksimal
avalability 65,89 % dan effektive utilization jaw crusher hanya mencapai 18.740,25 ton/bulan
sebesar 47,22 % dan cone crusher sebesar 18.135 ton/bulan, oleh
sebab itu perlu dilakukan perbaikan agar target
Penilaian Produktivitas Crushing Plant produksi dapat tercapai.
Serangkaian alat crushing plant yang paling Rekomendasi Produksi Crushing Plant
berperan dalam proses peremukan batuan
adalah jaw crusher dan cone crusher,. Dengan a. Merubah Target Produksi Perusahaan
kapasitas terpasang jaw crusher sebesar 250 Berdasarkan perhitungan efisiensi kerja dan
ton/jam dan untuk cone crusher 290 ton/ jam produksi crushing plant didapatkan produksi
dengan produktivitas jaw crusher dapat maksimal hanya mampu sebesar 18.740,25
mencapai 56.250 ton per bulan dan untuk cone ton/bulan dan produksi nyata dengan hambatan
crusher sebesar 65.250 ton/bulan, dari yang terjadi sebesar 8.849,56 ton/bulan, oleh
produktivitas berdasarkan kapasitas terpasang karena itu merubah target produksi menjadi
untuk target produksi yang di tetapkan 15.000 ton/bulan atau 80,04 % dari produksi

19
Jurnal Mineral, Maret 2017, Vol. II (1), hal. 16 - 22

maksimal menjadi rekomendasi pertama yang hambatan yang dapat dihindari dan
dipilih. ketersediaan material tidak tersuplay secara
b. Perbaikan Waktu Kerja Efektif terus menerus dengan jumlah waktu
Berdasarkan perhitungan efisiensi waktu hambatan sebesar 2,2 jam/hari. Usaha yang
kerja rata-rata per hari sebesar 47,22 %, dapat dilakukan untuk meningkatkan kondisi
menunjukkan bahwa kondisi kerja dan kondisi dan manajemen kerja yaitu menurunkan
manajemen kerja sesuai tabulasi adalah buruk, target produksi menjadi 15.000 ton/bulan,
sehingga diperlukan usaha peningkatan dalam menurunkan toleransi hambatan yang dapat
pemanfaatan waktu kerja efektif. Langkah– dihindari maupun yang tidak dapat dihindari
langkah yang diambil dalam peningkatan jam dan melakukan pergantian alat peremuk.
kerja efektif diantaranya dengan menghilangkan 3. Berdasarkan hasil perhitungan, kapasitas
hambatan yang dapat dihindari sebesar 130 terpasang alat crushing plant sebesar 56.250
menit. Maka hasil perhitungan dapat di lihat pada ton/bulan, produksi maksimal 18.738
tabel 3. ton/bulan, produksi nyata dengan hambatan
Tabel 3. Hambatan crushing plant 8.848,5 ton/ bulan dan upaya peningkatan
produksi sebesar 13.429 ton/bulan. Jumlah
Sebelum Setelah jam kerja efektif sebelum perbaikan sebesar
Katagori hambatan perbaikan perbaikan
(menit) (menit) 4,25 jam/hari dan sesudah perbaikan 6,45
Hambatan yang dapat 130 0 jam/hari, maka produktivitas crushing plant
dihindari dapat mencapai 71,66 % dari produksi
Hambatan yang tidak 153,24 153,24 tertinggi dengan cara menghilangkan semua
dapat dihindari
hambatan yang ada.
Total hambatan 285,24 153,24

Daftar pustaka
Dengan usaha peningkatan jam kerja efektif,
maka waktu produksi efektif megalami Agus, P., 2012, Perencanaan Pabrik Peremuk
Batubara Di Terminal Untuk Keperluan
peningkatan dari 4,25 jam/hari menjadin 6,45
Sendiri (TUKS) Pt Sebuku Batubai Coal
jam/hari dan produksi setelah usaha perbaikan
Kabupaten Kota baru Kalimantan Selatan,
sebesar 13.430,51 ton/bulan dari produksi
sebelum perbaikan sebesar 8.849,56 ton/bulan Skripsi Jurusan Teknik Pertambangan,
dan kenaikan produksi crushing plant setelah Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
perbaikan sebesar 4.580,44 ton/bulan. Pembangunan Nasional “Veteran”,
Yogyakarta, Yogyakarta.
c. Penggantian Alat Crushing Plant Allis, C., 2015, Basics in Mineral Processing,
Penggantian alat peremuk untuk Metso Corporation, New York
meningkatkan kinerja dari unit crushing plant Arif, S.S., 1989, Pengolahan Bahan Galian
secara keseluruhan untuk mencapai target Industri, Jurusan Teknik Pertambangan
produksi dan tingkat keseragaman ukuran produk Institut Teknologi Bandung, Bandung.
seperti ditargetkan perusahaan. Rekomendasi ini Arif, S.S., 2003, Pengantar Preparasi dan
dilakukan mengingat hambatan produksi yang Pencucian Batubara, Jurusan Teknik
diakibatkan oleh alat peremuk cukup besar yaitu Pertambangan Institut Teknologi Bandung,
2,55 jam/hari. Bandung.
John Currie. M., 1973, Unit Operation In Mineral
4. Kesimpulan Processing, CSM Press Columbia.
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab Katili, J.A., 1967, Structur and Age of The
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: Indonesia Tin Belt With Special Refrence to
1. Nilai kesediaan unit crushing plant saat ini Bangka, Elsevier Publishing Company
sangat rendah, dimana mechanical availability Tectonophysic.
(MA) dikatagorikan buruk dengan nilai 62,5 %, Kelly, J.S., 1982, Introduction to mineral
phisycal availibility (PA) dikatagorikan baik processing. A Wiley-Interselence Publication,
dengan nilai 71,66 %, use of availability (UA) New York.
dikatagorikan buruk dengan nilai 65,89 % dan Kurimoto, 1997., Crushing And Grinding,
effektive utilization (EUT) dikatagorikan buruk Kurimoto LTD, Minato-ku, Tokyo, Japan.
dengan nilai 47,22 %. Produksi nyata Mangga, A.S. dan Jamal, B., 1994, Peta Geologi
crushing plant hanya sebesar 33,3 % dari Bangka Utara Sumatera, Pusat Penelitian dan
kapasitas produksi crushing plant atau target Pengembangan Geologi, Bandung.
tertinggi produksi hanya sebesar 18.738 Maulana, E., 2014, Evaluasi Peremukan Batuan
ton/bulan. Granit Upaya Pencapaian Produksi Sebesar
2. Faktor yang mempengaruhi produksi crushing 20.000 BCM/bulan di PT Aditya Buana Inter
plant adalah berkenaan dengan kondisi kerja Desa Jurung Kecamatan Merawang
dan managemen kerja yang buruk, dimana Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan

20
Jurnal Mineral, Maret 2017, Vol. II (1), hal. 16 - 22

Bangka Belitung, Skripsi Jurusan Teknik


Pertambangan Universitas Bangka Belitung,
Bangka Belitung.
Novya, P., 2014, Evaluasi Kinerja Unit Peremu
Batu Granit Terhadap Pencapaiaan Target
Produksi Sebesar 30000 ton/bulan di PT
Mandiri Karya Makmur Desa Tanjung Gunung
Kabupaten Bangka Tengah, Skripsi Jurusan
Teknik Pertambangan Universitas Bangka
Belitung, Bangka Belitung.
Partanto, 1983, Pemindahan Tanah Mekanis,
Jurusan Teknik Pertambangan, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Primanda., 2011, Kajian Teknis Peremukan Batu
Pada Unit Pengolahan Batu Gamping untuk
Peningkatan Produksi dan Memenuhi Target
Pengolahan Berikutnya di Pt sinar Asia
Fortuna , Skripsi Jurusan Teknik
Pertambangan , Fakultas Teknologi Mineral,
Yogyakarta: Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”, Yogyakarta, Yogyakarta.
Sukandarrumidi, 1998, Bahan Galian Industri,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Taggart, AF., 1987, Hand Book of Mineral
Dressing, John Willey and Sons, New York.

21

You might also like