Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank BTN (Persero) Cabang Bekasi
Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank BTN (Persero) Cabang Bekasi
Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank BTN (Persero) Cabang Bekasi
2, 2013
Widya Parimita
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
257
PENDAHULUAN
Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terjadi beberapa tahun
terakhir di Indonesia menyebabkan karyawan-karyawan yang bekerja di
Perusahaan BUMN dituntut untuk bekerja se-profesional mungkin agar
perusahaan mencapai hasil yang optimal. Untuk mencapai hal tersebut tentunya
perusahaan harus memiliki karyawan yang tidak hanya cakap dan terampil dalam
bekerja, namun juga memiliki etos kerja yang tinggi. Etos kerja para karyawan
yang tinggi selain dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan juga dapat
memberikan informasi bahwa para karyawan tersebut memiliki kepuasan kerja.
Kepuasan kerja pada umumnya ditentukan berdasarkan berbagai aspek seperti
pekerjaan mereka sendiri, atasan, teman sekerja, promosi, serta gaji/upah.
Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan
aspek-aspek dirinya saling menunjang, sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak
menunjang, karyawan akan merasa tidak puas.
Dari hasil pra riset yang dilakukan peneliti, tingkat ketidakpuasan kerja yang
terjadi di Bank BTN (Persero) cabang Bekasi dapat dilihat dari ketidakhadiran
karyawan yang diduga terjadi karena rutinitas pekerjaan mereka sendiri. Selain
itu, kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan budaya
organisasi. Lingkungan kerja mencakup lingkungan tempat karyawan tersebut
bekerja sedangkan budaya organisasi menunjukkan cara karyawan bekerja dan
berperilaku dalam mencapai tujuan organisasi. Jika lingkungan kerja mencakup
lingkungan tempat karyawan itu bekerja maka budaya organisasi lebih mengarah
kepada sistem dan nilai yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengetahui deskripsi tentang variabel lingkungan kerja, budaya
organisasi, dan kepuasan kerja pada Bank BTN (Persero) cabang Bekasi. (2)
menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Bank
BTN (Persero) cabang Bekasi, (3) menganalisis pengaruh budaya organisasi
terhadap kepuasan kerja karyawan Bank BTN (Persero) cabang Bekasi, serta (4)
menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan
kerja karyawan Bank BTN (Persero) cabang Bekasi.
KAJIAN TEORI
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan suatu hal yang penting dalam suatu organisasi.
Lingkungan kerja yang baik tentunya merupakan harapan bagi setiap karyawan karena
dengan lingkungan kerja yang baik tentunya para karyawan akan dapat melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik pula. Dengan lingkungan kerja yang baik maka secara
otomatis dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan.
Alex S. Niti Semito dalam Triningsih (2006:13) lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Senada dengan Alex S. Niti
Semito, Robbins dalam Vemmylia (2009:40) mendefinisikan lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Sedangkan Rivai dalam Vemmylia
(2009:40) mendefinisikan lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana
yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri.
Pendapat lain dikemukakan Sumaatmadja dalam Surodilogo (2010:15), lingkungan
kerja terdiri dari lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.
Lingkungan alam merupakan lingkungan fisik yang belum atau tidak dipengaruhi budaya
manusia, seperti cuaca, sinar matahari, dan sebagainya. Sedangkan menurut Nasution
dalam Surodilogo (2010:15), lingkungan sosial merupakan orang atau masyarakat sekitar,
segala aspek yang bertalian erat dengan kepribadian manusia serta selalu mempengaruhi
perkembangan manusia.
Budaya Organisasi
Setiap individu memiliki kepribadian yang unik dan berbeda antara satu
dengan lainnya. Ketika kita menggambarkan seseorang sebagai orang yang
hangat, terbuka, santai, pemalu, atau agresif, kita menggambarkan ciri-ciri
kepribadian. Suatu organisasi juga mempunyai kepribadian yang disebut sebagai
budaya.
Robbins (2007:62) budaya adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang
dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar, cara
mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Definisi
259
mengenai budaya menyiratkan beberapa hal. Pertama, budaya adalah persepsi.
individu mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa yang mereka lihat,
dengar atau alami di dalam organisasi itu. Kedua, meskipun individu mungkin
memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja dalam tingkatan yang berlainan
di organisasi tersebut, mereka cenderung menggambarkan budaya organisasi itu
dengan istilah yang sama. Terakhir, budaya organisasi adalah istilah deskriptif.
Budaya itu menyangkut bagaimana anggota itu mempersepsikan organisasi
tersebut, bukan menyangkut apakah mereka menyukainya.
Susanto dalam Soedjono (2005:24) yang memberikan pengertian budaya
organisasi sebagai nilai- nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk
menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam
perusahaan sehingga masing- masing anggota organisasi harus memahami nilai-
nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku.
Sedangkan Moeljono Djokosantoso dalam Soedjono (2005:24) menyatakan
bahwa budaya korporat atau budaya manajemen atau juga dikenal dengan istilah
budaya kerja merupakan nilai- nilai dominan yang disebarluaskan didalam
organisasi dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan.
Pendapat lain mengenai budaya organisasi dikemukakan oleh Glaser dalam
Koesmono (2005: 167) yang mendefinisikan budaya organisasi adalah pola dari
kepercayaan, simbol-simbol, ritual- ritual, dan mitos- mitos yang berkembang dari
waktu ke waktu, serta berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi.
Hampir mirip dengan Glaser, Kreitner dan Kinicki dalam Koesmono (2005:167)
mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah perekat sosial yang mengikat
anggota dan organisasi.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (job satisfaction) karyawan dalam suatu perusahaan tentunya
penting untuk diperhatikan oleh jajaran manajemen karena kepuasan kerja
karyawan akan menentukan tingkat semangat kerja dari para karyawan itu sendiri.
Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi tentunya akan lebih bersemangat
261
H1
X1
Lingkungan
Kerja
Y
Kepuasan kerja
H3
X2
Budaya
Organisasi
H2
Hipotesis
Hipotesis 1
Ho : Lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan Bank BTN (Persero) cabang Bekasi.
Ha : Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan Bank BTN (Persero) cabang Bekasi.
Hipotesis 2
Ho : Budaya organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan Bank BTN (Persero) cabang Bekasi.
Ha : Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan Bank BTN (Persero) cabang Bekasi.
Hipotesis 3
Ho : Lingkungan kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Bank BTN
(Persero) cabang Bekasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan riset deskriptif dan riset eksplanatori. Riset
deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan atau memberi paparan pada variabel
yang diteliti dan ketergantungan variabel pada sub variabelnya. Riset deskriptif
merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari
suatu populasi. Riset eksplanatori yaitu penelitian yang membuktikan adanya
sebab akibat dan hubungan yang mempengaruhi atau dipengaruhi dari dua atau
lebih variabel yang diteliti. Penelitian eksplanatori dilakukan untuk menemukan
penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi.
263
Uji Instrumen
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Nannuly dalam Umar ( 2008: 56), uji reliabilitas untuk alternatif
jawaban lebih dari dua menggunakan uji Alpha Croanbachs, dimana nilai korelasi
r akan dibandingkan dengan nilai 0,6 yang merupakan nilai koefisien reliabilitas
minimal yang dapat diterima. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai korelasi r <
dari 0,6 maka instrument tidak reliabel. Jika nilai korelasi r > dari 0,6 maka
instrumen penelitian reliabel.
Uji Normalitas
Uji Linearitas
Priyatno (2010: 73), uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan SPSS, dengan kriteria dua variabel. Kriteria
dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
linear bila signifikasi (linearity) < 0,05.
Uji Multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual
pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi ada lah
tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Metode yang digunakan dalam uji ini
adalah uji spearman rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized
residual) dengan masing- masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi
kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas.
Analisis Regresi
265
dilakukan untuk menguji pengaruh lingkungan kerja (X1 ) dan budaya organisasi
(X2 ) terhadap kepuasan kerja (Y).
Koefisien Determinasi (R 2 )
Lingkung an Kerja
1 0.774 0.361 Valid
2 0.758 0.361 Valid
3 0.705 0.361 Valid
4 0.538 0.361 Valid
5 0.786 0.361 Valid
6 0.795 0.361 Valid
7 0.867 0.361 Valid
8 0.758 0.361 Valid
9 0.708 0.361 Valid
Budaya Organisasi
11 0.771 0,361 Valid
12 0.709 0.361 Valid
13 0.773 0.361 Valid
14 0.659 0.361 Valid
15 0.706 0.361 Valid
16 0.778 0.361 Valid
17 0.705 0.361 Valid
18 0.501 0.361 Valid
19 0.364 0.361 Valid
Kepuasan kerja
20 0.631 0.361 Valid
21 0.670 0.361 Valid
22 0.730 0.361 Valid
23 0.783 0.361 Valid
24 0.730 0.361 Valid
25 0.681 0.361 Valid
26 0.723 0.361 Valid
27 0.654 0.361 Valid
28 0.387 0.361 Valid
29 0.410 0.361 Valid
30 0.404 0.361 Valid
Sumber: Data diolah peneliti
Cronbach's Nilai
Vari able Al pha N of Items Mi ni mun Keterangan
Lingkungan Kerja (X1 ) .900 9 0.6 Reliabel
Budaya Organisasi (X2 ) .841 10 0.6 Reliabel
Kepuasan Kerja (Y) .843 11 0.6 Reliabel
Sumber: Data diolah peneliti
267
Hasil Uji Normalitas
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Kepuasan Between (Co mb ined) 681.963 46 14.825 1.616 .243
Kerja* Groups Linearity 59.182 1 59.182 6.450 .035
Lingkungan Deviation fro m 622.780 45 13.840 1.508 .279
Kerja Linearity
Within Groups 73.399 8 9.175
Total 755.362 54
Sumber: Data diolah peneliti
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Kepuasan Between (Co mb ined) 602.147 41 14.687 1.246 .346
kerja* Groups Linearity 61.121 1 61.121 5.186 .040
budaya Deviation fro m
organisasi 541.026 40 13.526 1.148 .413
Linearity
Within Groups 153.215 13 11786
Total 755.362 54
Sumber: Data diolah peneliti
Coefficients a
Collinearity Stat istics
Model Tolerance VIF
Lingkungan .984 1.016
Kerja
Budaya .984 1.016
Organisasi
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan tabel 6 diatas didapat nilai VIF untuk masing- masing variabel
sebesar 1.016. jadi dapat disimpulkan tidak adanya multikolinearitas dalam model
regresi yang digunakan.
269
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Lingkungan Budaya Unstandardized
Kerja Organisasi residual
Spearman's Lingkungan Correlation 1.000 .167 .076
rho Kerja Coefficient
Sig. (2-tailed) . .223 .580
N 55 55 55
Budaya Correlation .167 1.000 -.007
Organisasi Coefficient
Sig. (2-tailed) .223 . .957
N 55 55 55
EI Correlation .076 -.007 1.000
Unstandardized Coefficient
residual Sig. (2-tailed) .580 .957 .
N 55 55 55
Sumber: Data dio lah penelit i
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Erro r Beta T Sig.
1 (Constant) 42.116 4.129 10.201 .000
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Erro r Beta T Sig.
1 (Constant) 66.931 7.475 8.954 .000
Motivasi -.338 .157 -.284 -2.160 .035
a. Dependent Variab le: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan Tabel 9 didapat thitung adalah -2.160. Sedangkan nilai ttabel adalah
2.006. Dapat disimpulkan -thitung > t tabel. Nilai signifikansi adalah 0.035, sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari uji di atas adalah ada pengaruh
signifikan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.
Hasil Uji F
Tabel 10. Hasil Uji F
ANOVAb
Model Su m o f Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 137.723 2 68.862 5.798 .005 a
Residual 617.639 52 4.105
Total 755.362 54
a. Pred ictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Berdasarkan Tabel 10, nilai Fhitung sebesar 5.798. Nilai Fhitung dibandingkan
dengan nilai Ftabel, yang dicari dengan tingkat keyakinan 95%, dengan df
1 (jumlah variabel-1) atau 3 -1 = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 55-2-1 = 52. Berdasarkan
perhitungan tersebut, didapat F tabel sebesar 3.180. Sehingga Fhitung > Ftabel.
Signifikasi pada uji F sebesar 0,005. Karena Fhitung > Ftabel dan signifikansi lebih
kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah ada
pengaruh signifikan lingkungan kerja dan budaya organisasi secara bersamaan
terhadap kepuasan kerja.
271
Hasil Analisis Determinasi
Model Summary
Lingkungan kerja fisik pada Bank BTN (Persero) cabang Bekasi kurang baik,
sedangkan lingkungan kerja non fisik cukup baik. Budaya organisasi dalam
perusahaan juga sudah cukup baik. Sementara itu, kepuasan kerja karyawan
belum dapat dirasakan oleh seluruh karyawan, karena masih terdapat sebagian
karyawan yang merasakan ketidakpuasan kerja pada dimensi promosi dan
pengawasan, sehingga masih belum cukup baik.
Terbukti secara empiris lingkungan kerja memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada subdivisi Transaction Process,
Loan Administration dan General Branch Administration Bank BTN (Persero)
cabang Bekasi.
Terbukti secara empiris budaya organisasi memiliki pengaruh negatif yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada subdivisi Transaction Process,
Loan Administration dan General Branch Administration Bank BTN (Persero)
cabang Bekasi.
DAFTAR RUJUKAN
273
Kesuma, Ali, 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi
terhadap Kepuasan Kerja serta dampaknya terhadap Kinerja Pegawai.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 1 No 4: 310-322. Sampit: Universitas
Darwan Ali.
Koesmono, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan
Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kaya
Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol.
7, No. 2: 171-188. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Pradikta, 2011. Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.Global Indonesia Komunikatama
Jakarta. Skripsi Universitas Negeri Jakarta.
Priyatno, Duwi, 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom.
Robbins, Stephen P., 2007. Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.
----------, 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Soedjono, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di
Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7 No 1: 22-47.
Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Surodilogo, 2010. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan PT Sumber Sehat Semarang. Skripsi Universitas Diponegoro.
275