1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133

Journal of Vocational Health Studies


www.e-journal.unair.ac.id/index.php/JVHS

DETERMINATION OF LOCAL DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL


(LDL) PEDIATRIC PATIENTS ON CT HEAD EXAMINATION BASED
ON SIZE-SPECIFIC DOSE ESTIMATES (SSDE) VALUES
Research Report
PENENTUAN LOCAL DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (LDRL) PASIEN Penelitian
PEDIATRIK PADA PEMERIKSAAN CT KEPALA BERDASARKAN NILAI
SIZE-SPESIFIC DOSE ESTIMATES (SSDE)

Risalatul Latifah1*, Naily Z1. Jannah, Dezy Z.I. Nurdin2, Budi P3


1Department of Health, Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga, Surabaya-Indonesia
2Department of Physic, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga, Surabaya-Indonesia
3Radiology Installation, General Hospital Dr. Soetomo, Surabaya-Indonesia

A B S T R AC T ART ICL E INFO

Background: CT Scan provides the biggest contribution in receiving radiation doses in patients. Received 9 Januari 2019
Especially in pediatric patients or children. Local DRL (Diagnostic Reference Level) is an effort Accepted 15 Maret 2019
to optimize radiation for patients in every health facility. During this time the LDRL value is Online 31 Maret 2019
determined from the CTDIvol displayed from the CT Scan workstation. However, CTDI has a * Correspondence (Korespondensi):

weakness which is irrelevant for wide-beam CT and is only a tool output dose, not paying attention Risalatul Latifah
to patient size. SSDE is a dose correction based on the patient’s geometry. Purpose: This study E-mail:
aims to determine the estimation of pediatric patient dose profiles on head CT scan based on SSDE [email protected]
values to determine LDRL. Methods: The study was conducted by collecting data on pediatric
patient doses with an age range of 0-1 years, 2-5 years and 6-10 years who underwent a head
CT scan within the period from July to December 2017. The samples were measured lateral and
anterior-posterior diameter for determine the correction factor. The results of the CTDIvol record
and conversion factor will determine the SSDE value. The third quartile data from SSDE is specified
ଵ଺௑
as LDRL. ݂௦௜௭௘ The SSDE value in the three groups shows the same trend which is smaller than
ଵ଺௑
the CTDIvol value. The correction of the factor ݂௦௜௭௘ gives estimates of doses received by patients
reduced by 2.6%, 8.5% and 20% respectively for ages 0-1 years, 2-5 years and 6-10. Acceptance of
patient doses is influenced by tube tension, filament current, rotation time, scan length, number of Keywords:
phases and pitch. Conclusion: From the results of the SSDE value, DRL values can be determined Computed Tomography Scan,
for the age group 0-1 years, 2-5 years and 6-10 years respectively 23,1±1,5 mGy, 24,3± 1,8 mGy Radiation Protection, Diagnostic
and 27, 5± 10,5mGy. Reference Level

A B S T R A K

Latar Belakang: CT Scan memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan dosis radiasi pada
pasien. Terlebih pada pasien pediatrik atau anak-anak. Lokal DRL (Diagnostic Reference Level)
menjadi salah satu upaya optimisasi radiasi pada pasien di setiap fasilitas kesehatan. Selama
ini nilai LDRL ditentukan dari CTDIvol yang ditampilkan dari workstation CT Scan. Namun, CTDI
memiliki kelemahan yaitu tidak relevan untuk CT berkas lebar dan hanya merupakan dosis
output alat, tidak memperhatikan ukuran pasien. SSDE merupakan koreksi dosis berdasarkan
ukuran geometri pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi profil dosis

Journal of Vocational Health Studies p-ISSN: 2580–7161; e-ISSN: 2580–717x


DOI: 10.20473/jvhs.V2I3.2019.127-133
Open access under Creative Commons Attribution-Non Commercial-Share A like 4.0 International Licence
(CC-BY-NC-SA)
128 Risalatul Latifah, et al. | Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133

pasien pediatrik pada pemeriksaan CT Scan kepala berdasarkan nilai SSDE untuk menentukan
LDRL. Metode: Penelitian dilakukan dengan menghimpun data dosis pasien pediatrik dengan
rentang usia 0-1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10 tahun yang menjalani pemeriksaan CT Scan kepala
dalam kurun waktu Juli-Desember 2017. Sampel diukur diameter lateral dan anterior-posterior
untuk menentukan faktor koreksi. Hasil catatan CTDIvol dan faktor konversi akan menentukan
nilai SSDE. Data kuartil ketiga dari SSDE ditetapkan sebagai LDRL. Hasil: Nilai SSDE pada ketiga
kelompok menunjukkan tren yang sama yaitu lebih kecil dari nilai CTDIvol. Adanya koreksi dari
ଵ଺௑
faktor ݂௦௜௭௘ memberikan estimasi dosis yang diterima pasien tereduksi sebesar 2,6%, 8,5%
dan 20% berturut-turut untuk umur 0-1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10. Penerimaan dosis pasien
dipengaruhi oleh tegangan tabung, arus filamen, rotation time, scan length, jumlah fase dan Kata kunci:
pitch. Kesimpulan: Dari hasil nilai SSDE dapat ditentukan nilai DRL untuk kelompok umur Computed Tomography Scan,
0-1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10 tahun berturut-turut 23,1±1,5 mGy, 24,3± 1,8 mGy dan 27,5± Proteksi Radiasi, Level Referensi
10,5mGy. Diagnostic

PENDAHULUAN tiga dari sebaran dosis yang disurvey secara Nasional.


Metode penentuan nilai DRL juga bisa dilakukan dalam
Sejak ditemukan pada tahun 1972, penggunaan tataran instalasi rumah sakit/fasilitas kesehatan yang
CT Scan semakin meningkat secara signifikan. CT Scan biasa dikenal dengan Local Diagnostic Reference Level
menjadi modalitas radiodiagnostik pengion yang paling (L-DRL) atau DRL Lokal. Di Indonesia, DRL nasional
mampu mendeteksi anatomi tubuh dalam waktu yang ditetapkan oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga
singkat (Susanto, 2014; Janbabanezhad et al., 2015). Di Nuklir) berdasarkan data LDRL yang dihimpun.
lain hal, CT Scan memberikan kontribusi terbesar dalam Saat ini, DRL untuk CT Scan dinyatakan dalam
penerimaan dosis radiasi pada pasien. Terlebih pada CTDIvol (Computed Tomography Dose Index Volume)
pasien pediatrik atau anak-anak. Jaringan tubuh anak- dan DLP (Dose Length Product), yang mana CTDIvol
anak memiliki radiosensitif lebih besar dibanding orang adalah indikator dosis output dari CT Scan dan DLP
dewasa sehingga memiliki potensi efek karsinogenik merupakan dosis total selama pemeriksaan. Nilai CTDIvol
yang lebih besar. Berrington mengestimasi sebanyak dan DLP ditampilkan pada workstation CT Scan (Imai
4.350 jenis kanker baru dapat diinduksi oleh pemeriksaan et al., 2014). CTDIvol diukur menggunakan pensil ion
CT Scan dalam satu tahun di Amerika Serikat (Berrington chamber 100 mm dan phantom standar yang terbuat
et al., 2009). Menurut hasil penelitian yang dilakukan dari polymethylmethaacrylate (PMMA) dengan diameter
oleh Mathews et.al di Australia, melaporkan bahwa dari 32 cm untuk tubuh dan16 cm untuk kepala pasien.
60.674 pasien kanker yang dicatat, ada 3.150 dari 680.211 CTDIvol bergantung pada parameter paparan seperti
pasien diantaranya pernah melakukan pemeriksaan CT tegangan tabung, arus tabung dan pitch (Anam et al.,
Scan satu tahun sebelum diberikan diagnosa kanker. 2016). Beberapa tahun ini telah ditemukan kelemahan
Pemeriksaan CT Scan pada pasien anak-anak atau remaja CTDI pada pemeriksaan CT Scan. Pertama, CTDI tidak
menimbulkan berbagai jenis kanker lainnya serta dapat relevan untuk CT berkas lebar, karena pensil ion chamber
meningkatkan terjadinya kanker sebesar 24% (Mathews 100 mm yang digunakan tidak cukup untuk mengukur
et.al, 2013). Dari penelitian tersebut dapat diketahui distribusi dosis yang tersebar, yang mana CT Multislice
bahwa terdapat efek setelah pemeriksaan CT Scan, maka Scan 64 slice merupakan CT berkas lebar. International
diperlukan suatu usaha untuk mengurangi dosis yang Electrotechnical Commission (IEC) menjelaskan cara
diberikan dengan memperkirakan dosis pasien secara pengukuran CTDI yang dimodifikasi agar bisa mengukur
tepat (Anam et.al, 2016). distribusi dosis CT berkas lebar (Matsubara, 2017). Kedua,
Memperkirakan dosis secara tepat pada pasien CTDI bukan sebagai indikator dosis pasien, namun hanya
CT Scan dengan menggunakan indeks optimisasi yang sebagai indikator dosis output dari CT Scan. Hal tersebut
disebut DRL (Diagnostic Reference Level). DRL bervariasi dikarenakan dosis pasien tidak hanya tergantung pada
bergantung negara, wilayah serta tujuan. International dosis output tetapi juga tergantung pada ukuran pasien
Comission on Radiological Protection (ICRP) telah (Anam et al., 2016).
memperkanalkan Diagnostic Reference Level (DRL) sebagai American Association of Physicists in Medicine
satu metode optimisasi untuk mengatur dosis dari (AAPM) Report No. 204 merancang unit baru pemaparan
prosedur pencitraan medis (ICRP, 2010). Penetapan DRL CT Scan tentang SSDE (Size- Specific Dose Estimates)
telah banyak dilakukan di beberapa negara diantaranya pada tubuh anak-anak dan dewasa yang menyediakan
Iran (C), Jerman (Galanski, 2007), Swiss (Verdun et al., faktor konversi sebagai fungsi geometrik ukuran pasien.
2008), Inggris (Shrimpton, 2005), Nigeria (Abdullahi et Faktor konversi berfungsi untuk menerjemahkan CTDIvol
al., 2016), Kamerun (Boniface et al., 2017), dan Iran (Naja ke dosis pasien di tengah volume pemindaian, yang mana
et al., 2015). Nilai DRL secara khusus ditetapkan oleh disebut SSDE (Matsubara, 2017). Menurut penelitian
Badan yang berwenang dengan mengambil nilai kuartil yang dilakukan oleh Imai et.al, SSDE disesuaikan
Risalatul Latifah, et al. | Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133 129

dengan ukuran tubuh, maka dosisnya secara bertahap ଵ଺௑


ܵܵ‫ܧܦ‬ሺ݉‫ݕܩ‬ሻ ൌ ݂௦௜௭௘ ଵ଺ ............................... (1)
ൈ ‫ܫܦܶܥ‬௩௢௟
meningkat seiring dengan bertambahnya berat badan.
ଵ଺
Metode SSDE yang mengambil ukuran tubuh menjadi yang mana dan ‫ܫܦܶܥ‬௩௢௟ adalah indikator dosis output CT
ଵ଺௑
pertimbangan, adalah indeks yang sangat memadai Scan seperti ditunjukkan pada Gambar 1 dan ݂௦௜௭௘ adalah
untuk memperkirakan dosis paparan khususnya pada faktor konversi yang mengacu mengacu pada AAPM
anak-anak (Imai et al., 2014). Oleh karena itu, penelitian ini Report No. 204 berdasarkan diameter efektif. Diameter
bertujuan untuk mengetahui estimasi profil dosis pasien efektif dapat diperkirakan sebelum pemeriksaan dengan
pediatrik pada pemeriksaan CT Scan kepala berdasarkan menggunakan SPR (Scanned Projection Radiograph)
nilai SSDE untuk menentukan LDRL. gambar atau dapat dihitung seperti pada persamaan
(2) setelah pemeriksaan menggunakan gambar CT
aksial kepala (Anam et al. 2017) dengan ilustrasi seperti
MATERIAL DAN METODE Gambar 2.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
pendekatan retrospektif yaitu menghimpun data dosis
pasien paediatrik yang menjalani pemeriksaan CT Scan
Kepala dengan tipe alat Siemens DURA 422-MV 16 Slice
di rumah Sakit “X” dalam kurun waktu Juli-Desember
2017. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pasien
berusia 0-1 tahun dan pasien berusia 2-5 tahun serta
pasien berusia 6-10 tahun dengan parameter penyinaran
seperti pada Tabel 1. Data dosis pasien diambil dari
dose report yang tersedia di workstation CT Scan. Dosis
pasien direpresentasikan dalam CTDIvol dan Dose length
Product (DLP) seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk
menentukan SSDE digunakan nilai CTDIvol.

Gambar 2. Ilustrasi gambar CT Aksial kepala berdasarkan daerah


Anterior Posterior (AP) dan lateral (LAT) (Rumboldt et al. 2009)

‫ܦ‬௘௙ ൌ ξ‫ ܲܣ‬ൈ ‫ ܶܣܮ‬......................................................... (2)


Nilai SSDE digunakan untuk menentukan LDRL yang
didapat dari kuartil 3 dari keseluruhan data.

HASIL
Gambar 1. Tampilan CTDIvol pada dose report CT Scan
Sebanyak 38 sampel didapat pada rentang waktu
Size-Specific Dose Estimates (SSDE) adalah perkiraan dosis penelitian. 38 Sampel terdiri atas 15 untuk kelompok
pasien yang mempertimbangkan koreksi berdasarkan usia 0-1 tahun, 15 untuk kelompok usia 2-5 tahun dan 8
ukuran pasien yang diwakili oleh diameter efektif, Def. sampel untuk kelompok usia 6-10 tahun dengan rata-rata
Formulasi SSDE untuk diameter phantom CTDIvol 16 cm diameter lateral, diameter anterior-posterior, rata-rata
(kepala) dinyatakan pada Persamaan (1). CTDIvol serta SSDE ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 1. Rata-rata penggunaan parameter penyinaran untuk setiap kelompok sampel


Parameter Penyinaran
Kelompok Umur
Tegangan (kVp) Arus (mAs) Rotation Time Pitch
0 -1 80-110 80-230 0,6 – 1,5 0,55 – 1,5
1-5 80-130 35-230 0,6 – 1,5 0,6 – 1,5
5-10 110-130 230-240 1 – 1,5 0,55 – 0,7
130 Risalatul Latifah, et al. | Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133

Tabel 2. Nilai rata-rata diameter AP, LAT, CTDIvol dan SSDE dari 3 kelompok kelompok umur.
Nilai rata-rata
Diameter AP Diameter LAT CTDIvol SSDE
0 -1 13,1±2,3 cm 11,2 ±2 cm 23,8 ±2,4 mGy 23,1±1,5 mGy
1-5 14,7 ±1,5 cm 12,4 ±1,2 cm 26,4 ±1,8 mGy 24,3± 1,8 mGy
5-10 15,4 ±1 cm 14,2 ±2,5 cm 34,6 ±16,9 mGy 27,5± 10,5mGy
Nilai DRL

Gambar 3. Nilai sebaran SSDE dan DRL Kelompok Umur 0-1 tahun

Gambar 4. Nilai sebaran SSDE dan DRL Kelompok Umur 2-5tahun


Risalatul Latifah, et al. | Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133 131

Gambar 5. Nilai sebaran SSDE dan DRL Kelompok Umur 6-10 tahun

Dari Tabel 2 diketahui bahwa semakin besar umur rentang berat badan berkisar dari 3-50 kg sedangkan
sampel akan memperoleh dosis yang semakin besar. Hal verifikasi CTDIvol menggunakan fantom ukuran 16
ini dikarenakan besar diameter efektif bertambah. Nilai cm dan 32 cm. Penelitian ini mengklasifikasikan LDRL
SSDE pada ketiga kelompok menunjukkan tren yang pada anak-anak berdasarkan rentang usia. Seperti yang
sama yaitu lebih kecil dari nilai CTDIvol. Adanya koreksi ditunjukkan pada Tabel 2, nilai SSDE masing-masing
ଵ଺௑
dari faktor ݂௦௜௭௘ memberikan estimasi dosis yang diterima kelompok memiliki perbedaan namun ada tren lurus
pasien dengan reduksi 2,6%, 8,5% dan 20% berturut- yaitu meningkatnya kelompok umur menghasilkan nilai
turut untuk umur 0-1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10. Pada SSDE semakin besar.
kelompok 6-10 tahun memiliki perbedaan signifikan Sebagai sistem audit dosis pasien, nilai LDRL ini
dikarenakan varian datanya yang besar pada variable harus direview secara regular. Nilai LDRL tersebut
CTDIvol yaitu 48%. Untuk nilai perbandingan nilai SSDE setiap tahunnya diharapkan lebih rendah lagi. Dengan
dan DRL masing-masing kelompok ditunjukkan pada memperbaiki faktor-faktor parameter maupun skill
Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5. radiografer yang mengakibatkan pemberian dosis lebih
besar. Sebagai langkah review, data di atas nilai kuartil
3 atau diatas nilai DRL dikaji. Gambar 3, Gambar 4 dan
PEMBAHASAN Gambar 5 menyajikan sebaran dosis dari semua sampel
serta nilai LDRL tiap kelompok umur. Nilai yang di atas nilai
Diagnostic reference level (DRL) menjadi salah satu DRL dievaluasi dari pemilihan parameter exposure yang
upaya optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi pada digunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi DRL
pasien. Diagnostic reference level bermanfaat sebagai antara lain: scan length, arus tabung (mAs), penggunaan
alat pendukung audit dosis untuk mewujudkan prinsip mAs modulation, beda potensial, pitch, rotation time,
penerimaan dosis pasien serendah mungkin yang dapat penggunaan iterative reconstruction dan jumlah fase.
dicapai dengan tetap memperhatikan kualitas citra yang
memadai untuk keperluan diagnostik atau ALARA (As
Low As Reasonably Achievable) (Rahadhy dan Intanung, Scan Lenght
2014). Level Diagnostic reference level (LDRL) merupakan
implementasi penerapan DRL berdasarkan kondisi setiap Faktor ini dapat diketahui dari hasil nilai SSDE masing-
fasilitas kesehatan. masing kelompok umur yang berbeda. Kelompok umur
Nilai LDRL didapatkan dari pengolahan statistik dari 6-10 menghasilkan SSDE yang paling besar dikarenakan
sebaran data pemeriksaan pasien dalam jangka waktu memiliki diameter efektif yang paling besar. Namun, besar
tertentu tidak selayaknya diambil rerata dari keseluruhan scan length tersebut tidak bersifat mutlak karena scan
data pasien yang ada di setiap fasilitas kesehatan. LDRL length disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Menurut
ditetapkan berdasarkan kategori anak-anak dan dewasa. Tsapaki and Rehani (2007) Scan length pada pemeriksaan
Penentuan LDRL menggunakan CTDIvol akan kurang berbeda berdasarkan patologi pasien, ukuran pasien,
reprentatif pada kategori pasien anak-anak. Mengingat pengalaman operator, dan kondisi domografi suatu
132 Risalatul Latifah, et al. | Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133

negara (Tsapaki and Rehani, 2007). Untuk meminimalkan CTDIvol. Hal ini tidak menjadi mutlak untuk dijadikan
pemberian radiasi yang berlebihan tersebut dapat patokan sebagai nilai pitch yang harus digunakan pada
dilakukan dengan mengurangi scan lenght namun tidak setiap pemeriksaan CT Scan. Penggunaan tersebut
sampai mengurangi nilai diagnostiknya. Mengurangi kembali lagi pada kebutuhan untuk pasien dengan
scan lenght pada pemeriksaan CT Scan harus dilakukan mempertimbangkan dosis radiasi.
oleh operator terlatih karena hal tersebut berkaitan
langsung dengan masalah pemberian dosis radiasi. Solusi
lain adalah sebaiknya dibuat standar pemeriksaan sesuai Rotation Time
dengan permintaan klinis. Sehingga tidak ada perbedaan
dalam pemeriksaan yang akan menimbulkan pemberian Rotation time sangat mempengaruhi waktu scan dan
dosis radiasi yang besar. dosis radiasi. Untuk panjang scan yang sama, dengan
rotation time yang cepat maka waktu scan menjadi lebih
singkat. Dosis radiasi yang diterima pasien sebanding
Arus Tabung (mAs) dan Penggunaan mA modulation terhadap rotation time ketika semua parameter eksposi
yang lain konstan. Penelitian pengaruh rotation
CT Brain merupakan jenis pemeriksaan dengan time terhadap DLP pernah dilakukan Fauziyah (2016)
protokol pemeriksaan yang menggunakan mA yang didapatkan hasil yang sangat signifikan rotation time
tinggi. mA yang tinggi menghasilkan nilai CDTIvol memberikan sumbangan pengaruh pada nilai DLP
yang paling besar. Penggunaan mA modulation akan dengan dosis radiasi terendah pada 0,35s yaitu 14,2
mempengaruhi penerimaan dosis. mA modulation mGy dan terbesar pada 1,0s yaitu 37,3 mGy (Fauziyah,
memiliki sistem kerja yaitu penyesuaian nilai mA yang 2016). Meningkatkan kecepatan rotasi 1,0-0,5 detik per
tergantung dari besar area yang di scanning. Penurunan 360o akan mengurangi dosis radiasi sebesar 50% dengan
dosis berkisar antara 35% sampai 60%, tergantung pada parameter atau variabel lain yang disesuaikan sama untuk
sistem dan pengaturan mA modulation (Soderberg, mengurangi dosis, sehingga dengan rotation time yang
2010). Tipe alat yang digunakan dalam penelitian belum lebih cepat secara langsung dapat mempengaruhi dosis
menggunakan fitur mA modulation. yang diterima pasien (Suri and Kathuria, 2011).

Beda Potensial (kV) Jumlah Fase

Perubahan nilai kV dapat mengakibatkan pada Pemilihan jumlah fase juga menentukan pemberian
perubahan dosis radiasi. Penggunaan kV rendah dalam dosis radiasi pada pasien. Jumlah fase ditentukan dari
sejumlah protokol yang berbeda menunjukkan bahwa jenis permintaan pemeriksaan. CT scan dengan media
pengurangan tersebut dapat mengurangi dosis radiasi contrast memerlukan jumlah fase lebih dari satu, sehingga
yang diterima pasien. Penelitian pengaruh kV terhadap dosis akan bertambah besar. Sehingga untuk mengurangi
DLP dilakukan oleh Amando yang mendapatkan hasil dosis radiasi diusahakan untuk tidak dilakukan scanning
bahwa penurunan kV yang terbesar pada CT Scan ulang. Pengulangan scanning mengakibatkan dosis yang
64 slice dari 100 kV ke 80 kV penurunan DLP sebesar diterima pasien akan lebih besar.
40%. Sedangkan penurunan kV terkecil terdapat pada Kombinasi Faktor-faktor di atas mempengaruhi
penurunan 120 kV ke 100 kV dengan penurunan DLP penerimaan dosis pada pasien. Dari Gambar 3, nilai
sebesar 14% (Amando, 2016). SSDE tertinggi yang melewati nilai LDRL (26.7 mGy)
dikontribusi dari jumlah fase sebanyak 4, sehingga
menghasilkan dosis paling tinggi dibanding yang lain.
Pitch Untuk kelompok umur 2-5 tahun, dosis tertinggi dan
melampaui nilai LDRL adalah 30,01 mGy, jika dievaluasi
Pitch merupakan parameter yang bergantung dari faktor pemilihan parameternya, tidak ada parameter
pada kolimasi dan table speed. Jika pergerakan objek khusus yang menyebabkan nilai SSDE tinggi, faktor
atau pasien lebih cepat maka pitch akan meningkat kontribusinya berasal dari diameter efektif pasien yang
dan akan menurunkan durasi paparan radiasi kepada besar. Demikian pula pada kasus kelompok usia 6-10
pasien sehingga dosis radiasi dapat dikurangi. Dosis tahun.
radiasi berbanding terbalik dengan pitch bila semua
faktor lainnya konstan. Meningkatkan pitch merupakan
salah satu cara untuk mengurangi dosis radiasi. Pitch KESIMPULAN
mempengaruhi besar CTDIvol, menurut penelitian Puput
(2014) diperoleh hasil dengan pitch 0,75s CTDIvol yang Estimasi dosis yang diterima pasien pediatric yang
dihasilakan 55,9 mGy dan pitch 1,5s menghasilkan CTDIvol menjalani pemeriksaan CT kepala berupa nilai SSDE telah
116 mGy (Puput, 2014). Selain itu penggunaan pitch 0,75s dilakukan. Dari hasil nilai SSDE dapat ditentukan nilai DRL
dan 1,5s mengurangi 50% dosis radiasi (Kalra, 2013). untuk kelompok umur 0-1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10
Penggunaan pitch yang besar berbanding terbalik dengan tahun berturut-turut 23,1±1,5 mGy, 24,3± 1,8 mGy dan
Risalatul Latifah, et al. | Journal of Vocational Health Studies 02 (2019): 127–133 133

27,5± 10,5mGy. Faktor yang mempengaruhi penerimaan Janbabanezhad, T.A., Shabestani-Monfared, A., Deevband,
dosis antara lain scan length, tegangan tabung (kVp), arus M.R., Andi, R., Nabahati, M. 2015. Dose Assessment in
tabung (mAs), rotation time, jumlah fase dan pitch. Computed Tomography Examination and establishment
of Local Diagnostic Reference Levels in Mazandaran, Iran.
Journal Biomedical Physics and Engeenering. Vol.5(4). Pp.
177-184.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kalra, M.K., Woisetschläger, M., Dahlström, N., Singh, S.,
Peniliti mengucapkan terima kasih kepada semua Digumarhty, Do S, Pien, H., Quick, P., Schmidt, B., Sedlmair,
M., Shepard, J.A., Persson, A. 2013. Sinogram-affirmed
pihak yang telah berkontribusi terhadap studi kasus
iterative reconstruction of low-dose chest CT: effect on
ini. Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan image quality and radiation dose. AJR. Vol.20l. Pp.235–
dengan pihak-pihak yang terkait dalam studi kasus ini. 244
Mathews, J.D., Forsythe, Anna, V., Brady, Z., Martin W Butler,
Stacy K Goergen, Graham B Byrnes, Graham G Giles,
DAFTAR PUSTAKA Anthony B Wallace, Philip R Anderson, Tenniel A Guiver,
Paul McGale, Timothy M Cain, James G Dowty, Adrian C
Abdullahi, S.M., Kamal, I.L., Ahidjo, A., Nwobi, I.C. 2016. Bickerstaffe, Sarah C Dar. Cancer risk in 680 000 people
Diagnostic Reference Level for Patients Investigated exposed to computed tomography scans in childhood or
with Abdomen Computed Tomography at University adolescence: data linkage study of 11 million Australians.
of Maiduguri Teaching Hospital. The African Review of BMJ.
Physics. Vol.11(10). Matsubara, K. 2017. Computed Tomography Dosimetry:
Amando, A.M. 2016. Studi Komparasi Pengaruh Penurunan From Basic to State-of- the-art Techniques. Medical
kV Terhadap Dosis dan Kualitas Gambar Dari beberapa PhysicsInternational Journal. Vol 5 (1). Pp.61-67.
Modalitas CT Scan Multidetektor. Skripsi. Fakultas Vokasi Naja, M., Deevband, R.M., Ahmadi, M., Kardan, M.R. 2015.
Universitas Airlangga Establishment of Diagnostic Reference Levels for Common
American Association of Physicists in Medicine. 2011. multislice Derevtor Computed Tomography examination
Size−Specific Dose Estimates (SSDE) in Pediatric and Adult in Iran. Australasian Physical & Engineering Science in
Body CT Examinations. AAPM Report No. 204. Medicine. Vol. 38(4).Pp.603-609
Anam, C., Haryanto, F., Widita, R., Arif, I., Dougherty, G. 2016. A Puput, K. 2014. Pengaruh Variasi Faktor Eksposi (Tegangan
fully automated calculation of size-specific dose estimates Tabung Dan Arus Waktu) Serta Pitch Terhadap Computed
(SSDE) in thoracic and head CT examinations. Journal of Tomography Dose Index (CTDI) Di Udara Menggunakan
Physics Conference Series, Vol 694. Conference 1. CT Dose Profiler. Youngster Physics Journal. Vol.3. Pp.363-
Anam, C., Haryanto, F., Widita, R., Arif, I., Dougherty, G. 2017. The 372
Evaluation of the Effective Diameter (Deff ) Calculation Rahadhy, S., Intanung, S. 2014. Peranan Radiasi Pasien Pada
and its Impact on the Size- Specific Dose Estimate (SSDE). Pemeriksaan CT-Scan. Prosiding Seminar Kesehatan Nuklir
Atom Indonesia Vol 43(1). 2014; Jakarta, Indonesia.
Berrington de Gonzales, A., Mahesh, M., Kim, K.P. 2009. Projected Rumboldt, Z., W. Huda, J.W., All. 2009. Review of Portable CT with
Cancer from Computed Tomographic Scan Performed in Assessment of a Dedicated Head CT Scanner. American
United States in 2007. Archive in Internal Medicine. Vol Journal of Neuroradiology. Vol.30(9). Pp.1630-1636.
192(22). Pp. 2071-2077. Shrimpton, P.C., Hillier, M.C., Lewis, M.A., Dunn, M. 2005. Doses
Boniface, Moifo, Moulion, Jean, R., Guena, Mathorin, N., Ndah, from Computed Tomography (CT) Examination in the
Tierry N., Samba, Richard N., Simo, Agustin. 2017. Diagostic UK: 2003 review, Report NRPB-W67. Chilton. UK: National
Reference Level of Adult Ct-Scan Imaging in Cameroon: Radiological Protection Board.
A pilot Study fo Four Commonest Ct-Protokol in Five Soderberg, M. 2010. Automatic Exposure control in computed
Radiology Departements. Scientific Reserch Publising tomography-an evaluation of system from different
2017. Vol 7. Pp.1-8 manufacturers. 2010 Automatic Exposure control in
Fauziyah, A. 2016. Pengaruh Variasi Rotation Time Terhadap computed tomography-an evaluation of system from
Nilai DLP (Dose Length Product) Dan Image Noise Pada different manufacturers. Acta Radiologica 51 (6).Pp.625-
Pesawat MSCT 128 Slice. Skripsi. Fakultas Vokasi Universitas 634
Airlangga. Suri, J.S., Kathuria, C.N. 2011. Atherosclerosis Disease
Galanski, M., Nagel, H.D., Stamn, G. 2007. Paediatric Ct Exposure Management. Biomedical Technologist. Inc. United States
Practice in The Federal Republic Germany: Result of a of America.
Nationwide Survey in 2005-2006. Medizinische Hochschule Susanto, A. 2014. Peranan CT Scan Kepala dalam Diagnosis
Hannover. Nyeri Kepala Kronis. CDK. 41
Imai, R., Miyazaki, O., Horiuchi, T., Kurosawa, H., Nosaka, S. 2014. Tsapaki, V., Rehani, M. 2007. Dose Management in CT Facility;
Local diagnostic reference level based on size-specificdose Biomedical Imaging and Interventional Journal Review
estimates: Assessment of pediatric abdominal/pelvic Article. Vol.3(2): E43
computed tomography at a Japanese national children’s Verdun, F.R., Gutierrez, D., Vader, J.P., Aroua, A., Alamo-Maestre,
hospital. Pediatric Radiology. Vol.45. Pp.345-353. L.T., Bochud, F., et all. 2008. CT Radiation Dose in children:
International Commission on Radiological Protection (ICRP). a survey to establish age-based diagnostic Refrence Levels
2000. Managing Patirnt Dose in Computed Tomography. in Switzerland. European Radiology. Vol 18.Pp.1980-
ICRP Publication 87 1986.

You might also like