Hubungan Dukungan Keluarga Dan Motivasi Dengan Minat Lansia Terhadap Posbindu Jeane Sumendap

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI DENGAN MINAT


LANSIA TERHADAP POSBINDU

Jeane Sumendap1,Sefti Rompas2, Valen Simak2


1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
2. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
Email: [email protected].

Abstract: Family support is very much needed in the use of posyandu for the elderly, because with
motivation and family assistance, of course the elderly will find it easier to utilize the services
provided by the elderly. The purpose of this study was to determine the relationship of family support
and motivation with the interests of the elderly towards Posbindu. The method used in this study is a
cross sectional study design with 88 samples of elderly people in Tumaluntung Village. Data
collection used 2 questionnaires. They were Family Support and Motivation questionnaire. This study
used a chi square test with α value <0.05. The results showed there was a relationship between
family support and motivation and the interest of the elderly towards posbindu in Tumaluntung
Village, with the value of family support p = 0.05 while the value of motivation p = 0.01. The
conclusion of this study there was a relationship between family support and motivation with the
interest of the elderly towards posbindu in Tumaluntung Village, Tareran District. Suggestions for
health services can be used as input and information to improve services and take proactive actions
such as counseling and for future researchers to increase the number of respondents and increase
research variables.
Keywords: Family Support, Motivation, Elderly Interest
Abstrak: Dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam penggunaan posyandu untuk lansia, karena
dengan motivasi dan bantuan keluarga, tentu lansia akan lebih mudah memanfaatkan layanan yang
diberikan oleh lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan dan
motivasi keluarga dengan minat lansia terhadap Posbindu. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah desain penelitian cross sectional dengan 88 sampel lansia di Desa Tumaluntung.
Pengumpulan data menggunakan 2 kuesioner. Mereka adalah kuesioner Dukungan Keluarga dan
Motivasi. Penelitian ini menggunakan uji chi square dengan nilai α <0,05. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan antara dukungan dan motivasi keluarga dengan minat lansia terhadap
posbindu di Desa Tumaluntung, dengan nilai dukungan keluarga p = 0,05 sedangkan nilai motivasi p
= 0,01. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara dukungan keluarga dan motivasi dengan
minat lansia terhadap posbindu di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran. Saran untuk layanan
kesehatan dapat digunakan sebagai input dan informasi untuk meningkatkan layanan dan mengambil
tindakan proaktif seperti konseling dan bagi peneliti di masa depan untuk meningkatkan jumlah
responden dan meningkatkan variabel penelitian.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Motivasi, Minat Lansia

PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia khususnya lanjut kehidupan lanjut usia yang diharapkan
usia mengalami barbagai gejala akibat mencakup penyesuaian terhadap
terjadinya penurunan fungsi biologis, penurunan kekuatan dan kesehatan fisik,
psikologis, sosial dan ekonomi. Perubahan serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari
tersebut memberikan dampak pada (Tamher & Noorkasiani, 2009).Salah satu
kesehatan lanjut usia. Terjadinya proses upaya pemerintah dalam mendukung
menua di kehidupan manusia merupakan kesehatan masyarakat telah diatur dalam
hal wajar yang dialami semua orang yang Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun
dikaruniai umur panjang. Perkembangan 2009 dimana upaya untuk meningkatkan
99
Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

dan memelihara kesehatan masyarakat tersebut dari dukungan keluarga, teman


termasuk lanjut usia dilaksanakan bergaul maupun lingkungan.
berdasarkan prinsip non diskriminatif,
partisipatif dan berkelanjutan. Setiap Posbindu lansia adalah pos pelayanan
upaya untuk meningkatkan derajat terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
kesehatan masyarakat merupakan suatu wilayah tertentu, yang sudah
investasi bagi pembangunan negara. disepakati dan digerakkan oleh masyarakat
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan memfasilitasi pelayanan kesehatan dan merupakan
kelompok lanjut usia untuk tetap dapat kebijakan pemerintah untuk
hidup mandiri dan produktif secara social pengembangan pelayanan kesehatan bagi
dan ekonomi, oleh karena itu diperlukan lansia yang penyelenggaraannya melalui
pelayanan kesehatan terhadap lansia program puskesmas dengan melibatkan
dengan membentuk Pos Pelayanan peran serta lansia, keluarga, tokoh
Terpadu usia lanjut/Posbindu lansia masyarakat, dan organisasi sosial
(Kemenkes, 2010). (Kemenkes, 2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah
Dukungan yang dapat diberikan oleh dilakukanolehpeneliti pada
keluarga yaitu dukungan informasi: tahun2019didapatkandatabahwajumlahlans
mencakup pemberian nasehat, usul, saran, iayangterdaftardi Posbindu di Desa
petunjuk- petunjuk dan pemberian Tumaluntung pada bulan Agustus
informasi. Dukugan penilaian: mencakup 2019sebanyak 155 lansia. Sampel
bimbingan umpan balik dan menengahi penelitian ini yaitu lansia yang berusia 60
pemecahan masalah, memberikan support, tahun keatas dan lansia yang beresiko
perhatian. Dukungan instrumental: tinggi yang berusia 70 tahun ke atas.
mencakup sebuah pertolongan praktis dan Posbindu dilaksanakan 1 bulan sekali dan
konkrit, diantaranya kesehatan penderita dilakukan oleh petugas puskesmas dan
dalam hal kebutuhan makan dan minum, dibantu oleh Tim Penggerak PKK. Jumlah
istrahat yang cukup. Dukungan emosional: lansia yang berkunjung ke posbindu pada
mencakup dukungan yang diwujudkan bulan November sebanyak 43 lansia. Dari
dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, hasil wawancara peneliti kepada 13 lansia
perhatian, mendengarkan dan didengarkan. menggunakan kuesioner didapatkan data
Dukungan keluarga menumbuhkan rasa ada 8 lansia yang berminat ke posbindu
percaya diri dan dapat mengembangkan karena mereka rutin untuk memeriksakan
kecenderungannya dalam hal-hal positif, kesehatan mereka. Ada yang mengatakan
sehingga lansia akan nyaman dan lebih sakit itu mahal, dan dari ke 8 lansia
tenang (Kresnawati & Kartinah,2010). tersebut didapatkan beberapa penyakit
Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang seperti Diabetes, Hipertensi dan batuk
muncul dari dalam diri individu tersebut. yang paling dominan itu penyakit
Motivasi intrinsik muncul karena adanya hipertensi. Yang tidak berminat ada 5
suatu kebutuhan. Kebutuhan menunjukkan lansia dengan alasan sibuk dengan
adanya kekurangan yang dapat dikatakan pekerjaan di kebun, jarak rumah ke
bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan posbindu jauh.
yang mengarah kepada tindakannya
(Koemono, 2005 dikutip dalam METODE PENELITIAN
Suliastiningsih, 2016). Motivasi ekstrinsik Desain ini menggunakan penelitian
yaitu motivasi karena adanya rangsangan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
atau pengaruh dari luar. Rangsangan cross sectionalPenelitian telah dilakukan di

100
Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

desa Tumaluntung Kecamatan kadang-kadang, tidak pernah yang dinilai


TareranWilayah kerja Puskesmas Tareran dengan skor 4 jika menjawab selalu, skor 3
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan jika menjawab sering, skor 2 jika
Desember 2019. Populasi adalah menjawab kadang-kadang dan skor 1 jika
keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, menjawab tidak pernah. Sedangkan tingkat
2009). Populasi pada penelitian ini Pendidikan terdapat didata
berjumlah 99 lansia yang berada di desa demografi.Penelitian ini akan menyajikan
Tumaluntung Kecamatan Tareran.Sampel analisa data univariat setiap variabel
pada penelitian ini adalah lansia yang ada dengan menggunakan distribusi frekuensi
di desa Tumaluntung Kecamatan Tareran. dan presentasi, analisa bivariat untuk
Cara pengumpulan sampel yang digunakan mengetahui hubungan dari variabel
yaitu Proportionate stratified random dependen dan independen dengan
sampling digunakan karena telah diketahui menggunakan uji chi square.
jumlah populasi dari tempat yang akan
dijadikan tempat penelitian ETIKA PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan
Instrument yang digunakan dalam
mengikuti prinsip etik penelitian,
penelitian adalah kuesioner untuk
kerahasiaan responden, telah
mengukur motivasi terdiri dari 4
menyelesaikan penelitian dengan no surat
pertanyaan, kuesioner dukungan keluarga
01/01/SKSP/05.13.2004/I-202
terdiridari7pertanyaan.Kuesionerinimengg
unakanskalalikertyaitu selalu, sering,

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Responden Berdasarkan Data Demografi

Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan data demografi


Umur n %
60-70 Tahun 81 92.0 %
˃ 70 Tahun 7 8.0 %
Total 88 100 %
Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 52 59.1 %
Perempuan 36 40.9 %
Total 88 100 %
Pendidikan n %
Tidak Sekolah 52 59.1 %
SD 36 40.9 %
Total 88 100 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukan sebanyak 52 orang (59.1 %), sedangkan
distribusi responden terbanyak berumur perempuan hanya 36 orang (40.9 %), dan
60-70 tahun yaitu 81 orang (92.0 %), distribusi responden berdasarkan tingkat
sedangkan jumlah responden paling pendidikan yang tidak sekolah sebanyak
sedikit berumur 70 tahun keatas yaitu 7 52 orang (59.1 %), sedangkan tingkat
orang (8,0 %), distribusi responden pendidikan SD sebanyak 36 orang (40.9
berdasarkan jenis kelamin laki-laki %).

101
Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

2. Analisis Bivariat
Tabel 7 Analisis Hubungan Dukungan Keluarga dan Motivasi Dengan Minat Lansia
Terhadap Posbindu Di Desa Tumaluntung.
Minat Lansia
Variabel
Aktiv % Tidak % Total % OR P
Independent
Aktiv

Dukungan n % n %
Keluarga
Baik 39 67.2 19 32.8 58 100
4.1 0.05
Kurang 10 33.3 20 66.7 30 100

Total 49 39 88 100

Motivasi
Baik 41 65.1 22 34.9 63 100
3.9 0.01
Kurang 8 32.0 17 68.0 25 100

Total 49 39 88 100

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji yang signifikan antara dukungan keluarga
hipotesis dengan menggunakan uji chi- dan motivasi dengan minat lansia
square yaitu menunjukkan terhadap posbindu di desa Tumaluntung
bahwaresponden yang mendapatkan Kecamatan Tareran maka Ho ditolak.
dukungan keluarga baik mengenai minat Dan dari hasil analisis diperoleh nilai OR
lansia berjumlah 58 (65.9%) responden dari Dukungan Keluarga OR = 4.1 yang
yang terbagi atas 39 (67.2%) responden artinya responden yang mempunyai
yang aktif dalam kegiatan posbindu dan dukungan keluarga baik akan berpeluang
19 (32.8%) responden yang tidak aktif 4.1 kali lebih aktiv dalam minat
dalam kegiatan posbindu. Sedangkan berkunjung ke posbindu, dan nilai OR
responden yang motivasi baik mengenai dari Motivasi OR = 3.9 yang artinya
minat lansia berjumlah 63 (71.6%) yang responden yang mempunyai motivasi
terbagi atas 41 (65.1%) responden aktif baik akan berpeluang 3.9 kali lebih aktiv
dalam kegiatan posbindu dan 22 (34.9%) dalam minat berkunjung ke posbindu.
responden yang tidak aktif dalam Dukungan keluarga sangat dibutuhkan
kegiatan posbindu. dalam memanfaatkan posyandu lansia,
sebab dengan bantuan keluarga tentunya
Berdasarkan uji statistik menunjukkan lansia akan lebih mudah dalam
dari 88 responden yang terbagi dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
dukungan keluarga dan motivasi lansia yang telah disediakan, keluarga
diperoleh nilai dari dukungan keluarga p bisa menjadi motivator bagi lansia
= 0.05, sedangkan nilai dari motivasi p = apabila selalu menyediakan diri untuk
0.01. Sehingga hasil penelitian ini mendampingi atau mengantar lansia ke
menunjukan bahwa terdapat hubungan

102
Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

posyandu, mengingatkan lansia jika memberikan informasi yang berhubungan


lansia lupa jadwal posyandu dan berusaha dengan posyandu lansia.
membantu mengatasi segala masalah
bersama lansia (Faiza, dkk, 2012 dalam Dukungan penilaian berupa setuju dengan
Suryana, Amareta, & Andrianto, 2016). kegiatan yang ada di posyandu seperti
Dukungan positif dari keluarga menjadi penyuluhan kesehatan, penimbangan
dorongan semangat bagi lansia berat badan, tinggi badan dan pengukuran
(Permenkes, 2015). Dukungan tekanan darah, dukungan instrumental,
merupakan suatu upaya yang diberikan dukungan emosional. Hal ini sejalan
ke orang lain, baik moril maupun materil. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dukungan yang diberikan bisa dari (Hastuti, Setyo, & Sudiana, 2015).
keluarga atau teman sejawat, tetapi Dukungan keluarga yang dapat diberikan
dukungan keluarga merupakan dukungan yaitu berupa dukungan informasi
yang paling efektif dilakukan, karena mencakup pemberian nasehat, usulan,
keluarga merupakan orang terdekat yang saran dan pemberian informasi.
berada disamping individu dalam Dukungan penilaian mencakup
melakukan aktivitas sehari-hari. bimbingan umpan balik, membimbing
Dukungan keluarga yang dapat diberikan dan menengahi masalah dan memberikan
yaitu berupa dukungan informasi seperti support. Dukungan instrumental
pertanyaan yang terdapat pada lembar mencakup kesehatan. Dukungan
kuesioner apakah keluarga lansia emosional mencakup kepercayaan dan
perhatian (Kresnawati & Kartinah, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut untuk berpartisipasi pada
dilakukan di desa Tumaluntung posyandu lansia.
didapatkan ada hubungan dukungan
keluarga dan motivasi dengan minat Motivasi tidak pernah terpisahkan dari
lansia terhadap posbindu.Penelitian ini tiga unsur yaitu kebutuhan, dorongan dan
tidak sejalan dengan penelitian yang tujuan. Kebutuhan datang karena adanya
dilakukan oleh Victoria, D & G (2015) sesuatu yang tidak terpenuhi, sementara
yang mengatakan bahwa dukungan dorongan merupakan suatu petunjuk
keluarga merupakan variabel yang paling untuk memenuhi kebutuhan, dan tujuan
dominan terhadap pemanfaatan posyandu itu sendiri merupakan hasil akhir dari
lansia. Hal ini berarti keluarga suatu motivasi (Nursalam, 2001). Secara
memberikan dukungan bagi lansia untuk umum karena adanya kekuatan dorongan
aktif dikegiatan Posyandu lansia, yang menggerakkan kita untuk berprilaku
keluarga juga selalu memperhatikan tertentu. Oleh karena itu, dalam
kebutuhan lansia, mau medengar keluhan mempelajari motivasi kita akan
lansia dan memberikan bantuan untuk berhubungan dengan hasrat, keinginan,
aktifitas lansia sehari-hari. Penelitian dorongan, dan tujuan (Notoadmodjo,
yang dilakukan oleh Jumratun (2018) 2007).Penelitian yang dilakukan oleh
Jumratun (2018) menunjukkan bahwa tidak
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
ada hubungan motivasi dengan partisipasi
dukungan keluarga dengan partisipasi
lansia pada posyandu lansia. Motivasi
lansia pada posyandu lansia timbul berupa adanya dorongan dari dalam
karenadidapatkan lansia yang memiliki yang mengarahkan seseorang pada sesuatu.
dukungan keluarga baik tetapi tidak aktif Motivasi juga dapat dipengaruhi dari luar
berpartisipasi pada posyandu lansia yaitu misalnya lingkungan yang mendukung
karena tidak ada keinginan dari diri lansia (Rahmah, 2016). Kurangnya pengetahuan
akan mengakibatkan dampak yang kurang

103
Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

baik dalam pemeliharaan kesehatannya. lansia, keluarga, tokoh masyarakat, dan


Pengetahuan lansia mengenai manfaat organisasi social (Kemenkes, 2010).
posyandu ini dapat bersumber dari
pengalaman dalam aktivitas sebelumnya. SIMPULAN
Melalui kegiatan posyandu, lansia akan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mendapatkan penyuluhan tentang dilakukan di Desa Tumaluntung terdapat
bagaimana cara hidup sehat dengan segala
hubungan yang signifikan antara
keterbatasan atau masalah kesehatan yang
dukungan keluarga dan motivasi dengan
melekat pada mereka. Pengalaman ini,
minat lansia terhadap posbindu,
akan membuat pengetahuan lansia semakin
meningkat, kemudian membentuk sikap Dukungan keluarga di Desa Tumaluntung
dan akhirnya mendorong minat atau Kecamatan Tareran menunjukan sebagian
motivasi mereka untuk selalu mengikuti besar mendapakan dukungan keluarga
kegiatan posyandu lansia (Sulaiman, 2016). yang baik, Motivasi lansia di Desa
Lansia yang memiliki motivasi baik dan Tumaluntung Kecamatan Tareran pada
tidak aktif berpartisipasi pada posyandu umumnya mempunyai motivasi yang
lansia yaitu sebagian lansia ke posyandu baik.Bagi Pelayanan dapat dijadikan
lansia atas kemauan sendri bukan paksaan bahan masukan serta informasi demi
dari keluarga atau orang disekitarnya serta meningkatkan pelayanan dan melakukan
adanya kesadaran dari dalam diri lansia tindakan yang proaktif seperti
sendiri untuk selalu sehat. penyuluhan, Bagi Penelitian selanjutnya
dapat meneliti faktor-faktor lain yang
Lanjut usia adalah seseorang yang telah
berhubungan dengan dukungan keluarga
mencapai usia 60 tahun keatas. Makin
dan motivasi dengan minat terhadap
bertambah usia, makin besar
posbindu.
kemungkinan seseorang mengalami
permasalahan fisik, jiwa, spiritual,
ekonomi dan sosial. Permasalahan yang
sangat mendasar pada lanjut usia adalah DAFTAR PUSTAKA
masalah kesehatan akibat proses Jumratun T. N. (2018). Faktor-Faktor
degeneratif (Kemenkes, 2016). Menjadi Yang Berhubungan Dengan
lansia adalah proses yang alami dan tidak Partisipasi Lansia Pada Posyandu
dapat dihindari. Semakin bertambahnya Lansia di Puskesmas Kassi-Kassi
usia, fungsi tubuh juga mengalami Kota Makasar. Universitas
kemunduran, sehingga lansia lebih Hasanuddin Makasar. Skripsi
mudah terganggu
kesehatannya,baikfisikmaupunkesehatanj Kemenkes. (2010). Pedoman Pembinaan
iwa(Sofia&Gusti, 2017). Posbindu lansia Kesehatan Lanjut Usia Bagi
adalah pos pelayanan terpadu untuk Petugas Kesehatan. Jakarta:
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah Direktorat Bina Kesehatan
tertentu, yang sudah disepakati dan Komunitas.
digerakan oleh masyarakat dimana
Kemenkes. (2011) Pedoman Umum
mereka bisa mendapatkan pelayanan
Pengelolaan Posyandu. Jakarta:
kesehatan dan merupakan kebijakan
Kementerian Kesehatan RI bekerja
pemerintah untuk pengembangan
sama dengan Kelompo Kerja
pelayanan kesehatan bagi lansia yang
Operasional
penyelenggaraanya melalui program
(POKJANALPOSYANDU)
puskesmas dengan melibatkan peran serta
Kresnawati, I., & Kartinah. (2010).

104
Journal Keperawatan(JKp) Volume 8 Nomor 1, [Februari 2020], 99-105 ISSN:2302-1152

Hubungan Dukungan Keluarga Permenkes. (2015). Penyelenggaraan


dengan Keaktifan Lansia (Lanjut Pelayanan Kesehatan Usia
Usia) dalam Mengikuti Kegiatan Lanjut di Pusat Kesehatan
di Posyandu Lansia Desa Masyarakat. Jakarta:
Gonilan Kecamatan Kartasura. Kementerian Kesehatan RI.
Skripsi, 144.
Tamher, S., & Noorkasiani. (2009).
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Kesehatan Usia Lanjut dengan
Penelitian Kesehatan dan Pendekatan Asuhan
Pendidikan danPerilaku Keperawatan. Jakarta: Salemba
Kesehatan. Jakarta: Rhineka Medika
Cipta.

Suryana, A. L., Amareta, D. I., &


Andrianto, A. (2016). Hubungan
Eksesibilitas, Dukungan
Keluarga dan Status Gizi Lansia
dengan Pemanfaatan Posyandu
Lansia. Journal Kesehatan Vol. 4
No. 3, 59.

Suliastiningsih. (2016). Hubungan


Motivasi dengan Frekuensi
Kunjungan ke Posyandu
Laraslestari II Pada Lansia di
Dusun Karang Tengah Sleman
Yogyakarta. Skripsi, 5,6.
Sumirat, W. (2011). Pengaruh Promosi
Kesehatan Tentang Posyandu
Lansia Terhadap Keaktifan
Lansia di Posyandu Lansia. AKP,
45
Sunaryo, Wijayanti, R., Kuhu, M. M.,
Sumedi, T., Widayanti, E. D.,
Sukrillah, U. A., et al. (2015).
Asuhan Keperawatan Gerontik.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.

105

You might also like