613 1208 1 SM
613 1208 1 SM
613 1208 1 SM
[ ARTIKEL PENELITIAN ]
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever(DHF) is an infectious disease caused by thedengue virus is transmitted to
humans by the bite of Aedes aegypty. Therefore the use of naturalin secticides, one of papaya(Carica papaya
L.) which contains flavonoids, alkaloids and the enzyme papain which suspect the effect of larvicides. The
study aims to determine the effectiveness of the ethanol extract of papaya (Carica papaya L.) as larvicides
against Aedes aegypti larvae. This type of research is completely randomized experimental design. The total
sample of 600 larvae were divided into 6 groups : 0% (negative control); 0.25%; 0.75%; 1% and Abate 1%
(positive control). Each group contained 25 larvae with 4 repetitions. The data obtained were analyzed using
the Kruskal-Wallis test, Mann Whitney and Post Hoc Test Simple Linear Regression. The results showed that
the mean larve lmortality was 67%, 71%, 85%, 95% at a concentration of 0.25%, 0.50%, 0.75% and 1%
concentration. Ethanol extract of leaves of papaya (Carica papaya L.) effective as larvicides against third
instarlarvae of Aedes aegypti. LC50 value is 0.37% concentration and LT50 value is 1981 minutes.
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan ke
manusia dengan gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Oleh karena itu digunakan insektisida alami, salah satunya
daun pepaya (Carica papaya L.) yang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid dan enzim papain yang
diduga memilki efek larvasida. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak ethanol daun
pepaya (Carica papaya L.) sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan
adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Jumlah sampel sebanyak 600 larva dibagi menjadi 6
kelompok yaitu 0% (kontrol negatif); 0,25%; 0,75%; 1% dan abate 1% (kontrol positif). Setiap kelompok
berisi 25 larva dengan 4 kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-
Wallis, Post Hoc Mann Whitney dan Uji Regresi Linear Sederhana. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
rerata kematian larva adalah 67%, 71%, 85%, 95% pada konsentrasi 0,25%, 0,50%, 0,75% dan konsentrasi
1%. Ekstrak ethanol daun pepaya (Carica papaya L.) efektif sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti
instar III. Nilai LC50adalah 0,37% konsentrasi dan nilai LT50 adalah 1981 menit.
Kata kunci: Aedes aegypti, demam berdarah dengue, Carica papaya L., larvasida
...
Korespondensi : Rama Rapina, Betta Kurniawan, Asep sukohar, Shinta Nareswari |[email protected]
Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue Terdapat empat serotipe virus di
(DBD) adalah penyakit menular Indonesia yaitu DEN1, DEN2, DEN3
disebabkan oleh virus dengue yang dan DEN4. Demam Berdarah Dengue
ditularkan ke manusia dengan banyak ditemukan pada daerah
gigitan nyamuk Aedes Aegypty. tropis dan subtropis.1Indonesia
menempati urutan kedua kasus DBD larva, pipet tetes, batang pengaduk,
setelah Brazil di dunia.2 gelas ukur, kontainer/gelas plastik
Pemberantasan larva merupakan dan kertas label. Sedangkan bahan
program pengendalian vektor di yang digunakan dalam penelitian ini
seluruh dunia. Insektisida yang terdiri dari daun pepaya (Carica
paling umum digunakan sebagai papaya L.), larva Aedes aegypti
larvasida adalah abate.3 Penggunaan instar III, larutan ethanol 96%, abate
insektisida kimiawi sering 1%, aquades, pelet kelinci untuk
menimbulkan dampak kontaminasi makanan larva.
residu pestisida dalam air, terutama Daun Pepaya (Carica papaya
air minum dan munculnya resistensi L.) yang di dapat dari lingkungan
berbagai macam spesies nyamuk sekitar Bandar Lampung sebanyak 5
yang menjadi vektor penyakit. Untuk Kg dibuat ekstrak dengan melakukan
mengurangi dampak negatif dari pemekatan sehingga diperoleh hasil
penggunaan insektisida kimiawi akhir berupa ekstrak daun pepaya
maka dicari alternatif lain yang lebih dengan konsentrasi 100%.
aman, salah satunya yaitu insektisida Telur nyamuk Aedes aegypti
alami.4 yang digunakan dalam penelitian ini
Daun pepaya memiliki diperoleh dari Ruang insektarium
kandungan senyawa seperti Loka Penelitian dan Pengembangan
Flavonoid, Alkaloid dan enzim Pemberantasan Penyakit Bersumber
papain yang diduga memiliki potensi Binatang Ciamis, Pengandaran, Jawa
sebagai insektisida atau larvasida.5 Barat. Selanjutnya telur akan
Hal ini yang mendasari dilakukannya menetas menjadi larva dalam waktu
penelitian ekstrak daun pepaya 1-2 hari. Kemudian telur yang sudah
sebagai salah satu larvasida menetas menjadi larva dipisahkan
potensial terhadap larva Aedes untuk pengkolonisasian dan diberi
aegypti Instar III. makan pelet. Setelah usia larva
mencapai instar III, larva
Metode dipindahkan dengan menggunakan
Penelitian ini menggunakan pipet larva ke dalam gelas plastik
metode eksperimental laboratorium yang berisi ekstrak daun pepaya
dengan Rancangan Acak Lengkap (Carica papaya L.) dengan
(RAL). Penelitian ini dilaksanakan konsentrasi berbeda ditiap gelas.
pada bulan November 2014. Penelitian ini dibagi menjadi uji
Alat yang digunakan dibagi pendahuluan dan uji akhir. Uji
menjadi 3 kelompok yakni pertama, pendahuluan dilakukan untuk
alat untuk preparasi bahan uji terdiri menentukan kisaran konsentrasi
dari nampan plastik, kain kasa, pipet yang akan digunakan pada uji akhir.
larva dan gelas plastik. Kedua, alat Pada penelitian ini digunakan 11
untuk pembuatan larutan uji terdiri konsentrasi, yaitu 0%, 0,1%, 0,2%,
dari baskom, blender, toples, 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6%, 0,7%, 0,8%,
timbangan, gelas ukur, rotary 0,9% dan 1%. Masing-masing
evaporator dan saringan. Ketiga, alat perlakuan berisi 10 larva Aedes
untuk uji efektivitas terdiri dari pipet aegypti dengan 2 kali pengulangan
uji Kruskal-Wallis nilai p=0,001 dan bermakna dari jumlah larva mati
nilai p<0,05 yang memiliki arti pada berbagai konsentrasi.
bahwa terdapat perbedaan
1,2
1 Y=
Konsen
0,8 trasi
0,6
0,4
Linear
0,2 (Y=
Konsen
0 trasi)
0 20 40 60 80 100
-0,2
persentase larva yang mati (%)
Gambar 1. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana LC50 total larva uji pada total
sampel
5000
4000
3000 Y= waktu
pengamatan
2000
Linear (Y= waktu
1000 pengamatan)
0
0 20 40 60 80
-1000
persentase larva yang mati (%)
Gambar 2. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana LT50 dari total larva uji pada total
perlakuan