Materi CKD 2019
Materi CKD 2019
Materi CKD 2019
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
KLASIFIKASI CKD
(C-G-A Staging)
C
• CAUSE
G
• GFR
CKD
A
• ALBUMIN
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes (NKF KDIGO) 2012
KLASIFIKASI CKD
The National Kidney Foundation Kidney Disease Improving Global Outcomes
(NKF KDIGO) 2012
(Smeltzer & Bare 2008; Lemone & Burke 2008; Lewis, et al., 2011)
PX. DIAGNOSTIK
Px. Darah:
RFT: ureum-kreatinin eGFRcreat
Cystatin C (biomarker kerusakan ginjal) eGFR
Darah lengkap: anemia, trombositopeni, leukositosis,
LED , albumin , GD , alkali fosfatase , TG
Serum Elektrolit: hiperfosfatemia, hipokalsemia,
hipermagnesemia, hiperkalemi, hipernatremi
BGA: Asidosis Metabolik
HbA1C
Px. Urin:
CrCl, protein urin
(Smeltzer & Bare 2008; Lemone & Burke 2008; Lewis, et al., 2011)
PX. DIAGNOSTIK
Px. Radiologis:
BOF/BNO
USG
Foto Dada
Renogram
Biopsi Ginjal
ECG
(Smeltzer & Bare 2008; Lemone & Burke 2008; Lewis, et al., 2011)
ME DI S
K SA N A
TATA L A
Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) 2012
Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) 2012
MANAJEMEN UMUM
Pengelolaan Gaya Hidup Sehat
Pencegahan Progresivitas CKD:
Pengendalian TD, GD
Pengendalian jumlah albumin urin
Waspada kondisi Acute on CKD
Pengendalian anemia:
Sesuai penyebab
Transfusi darah diberikan bila ada
indikasi yang kuat insufisiensi koroner
Pemberian Epo
(Smeltzer & Bare 2008; Lemone & Burke 2008; Lewis, et al., 2011)
PHYSICAL EXAMINATION
B4: oliguria s.d anuria
B5: mual dan muntah, nafas bau amonia,
(Smeltzer & Bare 2008; Lemone & Burke 2008; Lewis, et al., 2011)
NURSING PROBLEMS
Kelebihan volume cairan
Risiko ketidakseimbangan cairan
Risiko ketidakseimbangan elektrolit
Penurunan cardiac output
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
Mual
Nyeri akut
Konstipasi
Kelelahan
NURSING PROBLEMS
Intoleransi Aktifitas
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Risiko Injuri
Pertahanan tubuh inefektif
Risiko Pendarahan
Risiko Infeksi
Koping Tidak Efektif
Kecemasan
NURSING PROBLEMS
Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan Diri
Ketidakberdayaan
Gangguan Pola Tidur
Berduka
Defisiensi Pengetahuan
Isolasi sosial
DK: Kelebihan volume cairan b/d gangguan
mekanisme regulasi karena penurunan fungsi
ginjal, ketidakpatuhan dalam manajemen cairan
dan diit
Kelebihan cairan dapat dikendalikan dengan
kriteria:
Sesak nafas tidak ada RR 18-22x/menit
Suara paru bersih, tidak ada ronkhi
Balance cairan harian 0 s/d (-) 500 cc (saat tidak HD).
TDS=130-150 mmHg, TDD=60-100 mmHg
Edema ekstremitas dan periorbital tidak ada
JVP 5 cmH2O
IDWG <5% dari BB kering (yaitu < 3,2-3,25 kg), BB tetap
tanpa kelebihan cairan
Pasien mematuhi diit yang dianjurkan (intake minum
500-600 cc sesuai output cairan), membatasi makan
buah.
DK: Kelebihan volume cairan b/d gangguan
mekanisme regulasi karena penurunan fungsi
ginjal, ketidakpatuhan dalam manajemen cairan
dan diit
NIC:
Manajemen cairan
Manajemen hipervolemia
Pemantauan vital sign
Edukasi
RUMUS BB (Perkiraan) TANPA
EDEMA
BBI + [(BB dgn edema-BBI)x0,25]
atau
Keterangan:
aBWef = BB tanpa edema yang disesuaikan
BWef = BB tanpa edema (aktual)
SBW = BB sesuai standar NHANES II
PANDUAN PERSIAPAN RRT
HD CAPD
Keuntungan Dapat langsung dilakukan - Portable—do it anywhere
(dalam konsisi akut) tanpa - Flexible—suit your own schedule
harus menunggu akses - Time—fewer trips to the clinic
vaskuler - Easy—learn it in a week or two
- No needles—avoid needle sticks
- Less restrictive—easier diet
Prosedur - Tindakan melalui akses - Tindakan operasi untuk
vaskuler (AV shunt, pemasangan “transfer set” pada
double lumen) atau rongga peritoneum
punksi pembuluh vena - Proses penyembuhan: 1-3
dan arteri minggu
- Berlangsung selama 3-5 - Proses latihan:1-2 minggu
jam (2-3 seminggu) - Proses dialisis dapat dilakukan
- Saat ini (di Indonesia) oleh perawat atau pasien sendiri
harus dilakukan di RS - Dapat dilakukan di pusat layanan
atau klinik kesehatan atau di rumah
- Proses HD dilakukan oleh - Proses dialisis berjalan sesuai
mesin dan alat “ginjal gaya gravitasi
buatan”
Perbandingan Hemodialisis (HD) dan Continous Ambulatory Peritoneal
Dialyze (CAPD)
(Medical Education Institute Inc., 2010; Smeltzer & Bare, 2008; Zorzanello, 2004)
HD CAPD
Kelebihan - Tidak dilakukan setiap hari - CAPD merupakan terapi terus
- Risiko peritonitis dapat menerus
dihindari - Pembatasan untuk makanan dan
cairan lebih sedikit dibandingkan
dengan HD
- Jadwal dialisis bisa disesuaikan
dengan kebutuhan
- Tanpa jarum, sehingga tanpa nyeri
- Dapat dilakukan di rumah
HD CAPD
Cost (Biaya)Di Indonesia Di Indonesia tergantung
tergantung penjamin penjamin dana (Gakin 100%,
dana (Gakin 100%, SKTM/Jamkesmas 50%)
SKTM/Jamkesmas
50%)
Kemungkinan - Hipotensi - Peritonitis
komplikasi intradialisis, mual, - Catatan: peritoneal dialisis
gatal-gatal, tidak direkomendasikan
Disequilibrium apabila terjadi:
Syndrome, a.Kebocoran pada dinding
perdarahan, kram abdomen
otot, emboli udara, b.Active inflammatory bowel
Osteodistrofi renal, disease (Crohn's disease,
perikarditis dan efusi ulcerative colitis)
pericard, c.Adanya luka pada dinding
overhidrasi, abdomen (misal paska
Hepatitis. operasi)
Sistim Dialisis
Monitor cairan
Pengatur suhu
Conduktivity
Detektor blood
leak
Katup bypass
Mekanisme Kerja Mesin
Hemodialisis
Proses Hemodialisis
Menempatkan darah
berdampingan dengan
cairan dialisat yang
dipisahkan oleh selaput
semi permiabel
dialisis
e til a k a n
S e ca r a d
a da to p ik
l a ja r i p
dipe ia lis i s
tenta n g d
Dosis, Adekuasi & Durasi
Hemodialisis
(Konsensus Dialisis Pernefri, 2003).
Persiapan
HD
Care
Post- HD provider Pre - HD
edukator
Intra - HD
Peran & Fungsi Perawat
• Kelengkapan administrasi
• Mesin: keakuratan & setting
Pre HD • P. Fisik
• Kanulasi
Peran & Fungsi Perawat
Intra
• Pasien : monitoring KU,
akses vaskuler, komplikasi &
penenganan
HD
• Sirkulasi darah & sirkulasi
dialisat
• Mesin: parameter
Post
• Pasien : evaluasi KU,
treatmen & tujuan predialisis
tercapai atau tidak.
HD
• Mesin: pembersihan,
pencucian sirkuit dan dialiser
SI N G
NUR
BL E M S
PR O
, I NT R A
(PR E H D
H D ) ? ? ?
, PO S T
HD
Hak-Hak Pasien Dalam Perawatan
Dialisis
High
transporter
low
transporter
PET High
average
transporter
Low
average
transporter
Rerata Ultrafiltrasi Berdasarkan
Karakteristik Peritoneum
(Mujais & Vonesh, 2002)
CAPD
Cairan CAPD:
◦ dex 1,5% (pagi, siang,sore)
◦ dex 2,5% malam
Volume: 2000 ml, 4 siklus/hari
Dialisat:
◦ Keruh
◦ Fibrin (+)
CAIRAN CAPD
Konsentrasi Glukosa
Osmosis
1,5%
2,5%
4,25%
SI N G
NUR N ? ??
ER AT I O
C ONSI D
MASALAH
PK: Peritonitis
PK: Dialisis tidak
adekuat
KEPERAWATAN PK: Kegagalan
ultrafiltrasi
Resiko kelebihan
volume cairan
Ketidak seimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh KOLABORASI
Infeksi Kateter
Exit side
◦ Eritema
◦ Cairan Perulent
Tunnel
◦ Edema
◦ Eritema
◦ Nyeri tekan
daerah subkutan
PERITONITIS
Masuk kuman:
Lumen catheter
Dinding catheter
Usus
Hematogen
Trans vaginal
Diagnosis Peritonitis
Keluhan cairan keruh &/ sakit perut &/ demam
Periksa cairan dialisat (> 4 jam dwell):
Nursing
Pemberian antibiotik
Cefazol dan Fortum
untuk cairan CAPD
malam
Kolaborasi
SI N G
NUR N ? ??
ER AT I O
C ONSI D
PHYSICAL EXAMINATION
Skin: pruritis, edema, hiperpigmentasi, jaundice
(kadang ditemukan), echymosis, kuku tipis dan rapuh,
rambut tipis dan kasar, pada pasien yang dengan
tindakan HD cek akses vaskuler, pada pasien yang
dengan tindakan PD cek exit site
Reproduksi: amenorhoe, atrofi testikuler, penurunan
libido
Endokrin: gangguan metabolisme vitamin D
gangguan PTH, hormon reproduksi, gangguan
toleransi glukosa
(Smeltzer & Bare 2008; Lemone & Burke 2008; Lewis, et al., 2011)
SEMOGA BERMANFAAT