Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kanker Serviks Di Puskesmas Karanganyar

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No.

2, Juni 2009

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER


SERVIKS DI PUSKESMAS KARANGANYAR

Isma Yuniar1, Saryono2,. Fitri Rohani3


1,,3Jurusan Keperawatan STKes Muhammadiyah Gombong
2 Jurusan Keperawatan UNSOED Purwokerto

ABSTRACT
Cervix cancer is a cancer that is located in the uterus neck and the
second most killer cancer after breast cancer that occurs in women around
the world. Major risk factor for this cancer is infection by Human Papilloma
Virus (HPV) to cervix that is transmitted sexually. The objective of the
research was to find out the dominant factors that influence cervix cancer
occurrence in Karanganyar Community Health Center.
The method used in the research was analytical method with cross
sectional approach. The samples were taken by using the purposive
sampling. There were 70 respondents taken as the research samples. The
analysis used chi square and logistic regression tests. Chi square test
results showed that X2 factor of age at first time did sex = 11.667 (p =
0.001); X2 factor of the often of changing sex partners = 0.159 (p =
0.690); X2 factor of sexually transmitted disease history = - ; X 2 of
contraception factor = 6,357 (p = 0.012); X 2 of parity factor = 0.915 (p =
0.317); X2 = smoking factors -. The results of research found that the
factors that influenced the incidence of cancer were age at first time did
sex and contraception factors.
It can be concluded that there were correlation between age at
first time did sex, and contraception factors with the occurrence of
cervix cancer in Karanganyar Community Health Center. The most
dominant factor that influences the occurrence of cervix cancer in
Karanganyar Community Health Center is age at first tie did sex.

Keywords: dominant factor, cancer cervix

PENDAHULUAN dan tidak terkendali dari sel-sel


Kanker merupakan salah tubuh (Hembing, 2005).
satu penyakit yang Kanker servik (kanker
menyebabkan kematian terbesar leher rahim) adalah tumbuhnya
pada abad ini. Pada tahun- sel-sel tidak normal pada leher
tahun terakhir ini tampak rahim (Nasir, 2008). Kanker
adanya peningkatan kasus servik merupakan penyakit
kanker karena disebabkan oleh kanker terbanyak kedua setelah
pola hidup yang salah seperti kanker payudara yang terjadi
kebiasaan merokok, minuman pada wanita di seluruh dunia,
beralkohol, makanan dengan kurang lebih 371.000
mengandung lemak jenuh, kasus baru terdiagnosa setiap
kehidupan seks bebas dan lain- tahunnya atau 9,8% dari
lain. Kanker merupakan suatu keseluruhan penyakit kanker
jenis penyakit yang ditandai wanita, dimana 78% kejadian
dengan pertumbuhan abnormal terjadi di negara berkembang.

109
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Selain itu kanker servik invasif dengan karsinoma servik dan


juga merupakan penyakit sekitar 3 persen wanita dengan
kanker wanita dengan angka karsinoma servik hamil. Method
kematian tertinggi di negara- dan Brost (1999) menyebut
negara berkembang sebanyak insiden berkisar dari 0,1 sampai
kurang lebih 250.000 kasus per 1,3 per 1000 kehamilan
tahunnya (Suheimi, 2006). (Williams, 2005). Menurut Aziz,
Kanker servik merupakan kematian karena kanker servik
kanker yang tersering dijumpai di RSCM dari tahun 1990-1994
di Indonesia baik di antara sangat tinggi yaitu sebanyak
kanker pada perempuan dan 66,1% dari 327 kasus kematian
pada semua jenis kanker. kanker ginekologik, disusul oleh
Kejadiannya hampir 27% di ovarium 22,6%, PTG 7,3%,
antara penyakit kanker di uterus 2,4%, vulva 0,9% dan
Indonesia. vagina 0,6%. Di wilayah
Kanker servik merupakan Australia barat saja, tercatat
kanker yang menyerang organ sebanyak 85 orang wanita
reproduksi. Oleh karena itu, didiagnosa positif terhadap
kanker servik telah menjadi kanker leher rahim setiap
momok bagi kaum hawa. tahun. Dan pada tahun 1993
Ancaman mandul alias tak bisa saja, 40 wanita telah tewas
menghasilkan keturunan menjadi korban keganasan
menjadi mimpi buruk bagi kanker ini (Riono, 1999).
mereka (Anugerah, 2005). Lebih dari 70% penderita
Kehamilan merupakan kanker servik di Indonesia
kesempatan dilakukannya datang memeriksakan diri
penapisan untuk neoplasia dalam stadium lanjut, sehingga
servik dan penyakit pramaligna, banyak menyebabkan kematian
terutama bagi wanita yang karena terlambat ditemukan
belum menjalani pemeriksaa dan diobati. Hal itu disebabkan
kesehatan rutin atau tidak rendahnya pengetahuan dan
memiliki akses untuk itu. Data kemiskinan sosial ekonomi
insiden untuk neoplasia serviks masyarakat (Manuaba, 2001).
sebagai penyulit kehamilan Banyak pakar medis
sangat bervariasi. Displasia memprediksi meluasnya
servik cukup sering dijumpai; penyakit ini karena banyak
Jolles (1989) menyebut insiden perempuan kurang memahami
pada wanita usia subur sebesar dengan penyakit yang
26 per 1000. Insiden karsinoma disebabkan Human Papilloma
in situ adalah sekitar 5 per 1000 Virus (HPV) ini. Pengetahuan
wanita. Menurut Hacker dkk penyakit ini termasuk di
(1982), insiden rata-rata dalamnya seputar gejala dan
karsinoma in situ selama faktor risiko. Kurangnya
kehamilan adalah sekitar 1,3 pengetahuan tentang kanker
per 1000, dan untuk karsinoma servik memicu jumlah penderita
invasive sekitar 1 per 2200 kanker yang menyerang leher
kehamilan. Nevin dkk (1995) rahim ini semakin bertambah
melaporkan bahwa sekitar 1 (Wulandari, 2008).
dari 2000 kehamilan berkaitan

110
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Kanker servik merupakan dan 55 tahun, dan kini insidens


penyakit yang sangat dapat ini cenderung terjadi pada usia
dihindari karena yang lebih muda (Llewellyn,
perkembangannya yang dinilai 2001). Yang menyedihkan,
relatif lambat yaitu hanya kanker ini banyak di alami pada
membutuhkan waktu 10 tahun wanita di usia produktif
untuk sel abnormal menjadi ( berusia 30 - 40 tahun). Akan
kanker juga tidak makan waktu tetapi saat ini terjadi
lama, dengan lesi-lesi pre-kanker peningkatan pada penderita
yang secara bertahap berusia 20an. Hal itu terjadi
berkembang melalui beberapa karena semakin banyak remaja
stadium yang dapat dikenali usia 20an yang telah melakukan
(multistep) melalui program- hubungan seks (Cahya, 2007).
program skrining sitologi
sebelum akhirnya menjadi METODE PENELITIAN
kanker invasif. Penyakit ini Metode yang digunakan
memiliki tingkat kesembuhan dalam penelitian ini yaitu jenis
yang tinggi jika dapat didiagnosa penelitian analitik dengan
sebelum berkembang menjadi pendekatan waktu croos
kanker invasif, melalui operasi, sectional yaitu peneliti hanya
radioterapi serta kemoterapi melakukan observasi dan
(Suheimi, 2006; Wulandari, pengukuran variabel pada saat
2008). Oleh karena itu, untuk tertentu saja. Pengukuran
mengurangi morbiditas dan variabel tidak terbatas harus
mortalitas kanker serviks perlu tepat pada satu waktu
upaya-upaya pencegahan (Aziz, bersamaan, namun mempunyai
2000). Menurut Amru, kanker makna bahwa setiap subyek
dapat disembuhkan bila hanya dikenai satu kali
dijumpai pada tahap awal. pengukuran (Saryono, 2008).
Semakin cepat kanker Populasi dalam penelitian
ditemukan maka semakin ini adalah seluruh pasien wanita
mudah penanganannya dan yang melakukan pemeriksaan
semakin besar harapan sembuh IVA di Puskesmas Karanganyar
(Anugerah, 2005). Menurut para yaitu sebanyak 240 responden.
ahli kanker, kanker leher rahim Pengambilan sampel
adalah salah satu jenis kanker menggunakan teknik purpossive
yang paling dapat dicegah dan sampling yaitu cara mengambil
paling dapat disembuhkan dari subyek bukan didasarkan atas
semua kasus kanker (Riono, strata, random, atau daerah
1999). Kebanyakan panduan tetapi didasarkan atas adanya
menganjurkan skrining pertama tujuan tertentu. Dalam
dalam waktu 3 tahun pertama penelitian ini didapatkan sampel
setelah aktif secara seksual, sebanyak 70 responden.
atau tidak lebih dari umur 21 Variabel dalam penelitian
(Mubarok, 2008). ini ada dua yaitu usia pertama
Risiko setiap tahun pada kali berhubungan seks,
wanita di atas usia 35 tahun kontrasepsi, paritas, sering
adalah 16 per 100.000. Insiden berganti-ganti pasangan, riwayat
puncak terjadi antara usia 45

111
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

penyakit menular seksual, dan pengumpulan dapat disajikan


merokok dan kanker serviks. bentuk tabel distribusi
Metode pengumpulan data frekuensi, (Saryono, 2008).Pada
penelitian ini menggunakan analisis bivariat ini dilakukan uji
kuesioner. statistik pada variabel yang
saling berhubungan, statistik
Analisa Data korelasi yang digunakan adalah
Pada analisis univariat korelasi chi square.Dengan
data yang diperoleh dari hasil rumus :
x 2 =å ( fo - fh )2
fh koefisiensi kontingensi,
Untuk melihat seberapa besar rumus
hubungan dengan memakai yaitu sebagai berikut :
C= x2
x2 +N
Untuk analisis ini peneliti yang paling dominan
menggunakan uji regresi logistik mempengaruhi kanker servik
yaitu untuk mengetahui faktor (Saryono, 2008).

HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap 70 responden.


Penelitian tentang faktor- Penelitian ini bertujuan untuk
faktor yang mempengaruhi mengetahui faktor yang paling
kejadian kanker serviks pada dominan mempengaruhi
tanggal 24 Februari – 18 April kejadian kanker serviks di
2009 secara cross sectional Puskesmas Karanganyar.

Tabel 1 Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian kanker


serviks di Puskesmas Karanganyar.
No. Karakteristik Kanker servik X2 p OR CI 95 %
( (-)
1. Usia pertama kali
berhubungan seksual
a. < 20 dan > 35 tahun 3 3 11,667 0,013 14,300
1,747<OR>117,058
b. 20-35 tahun 4 60
2. Kontrasepsi
a. Beresiko 5 16 6,357 0,043 7,059
1,064<OR>46,831
(pengguna AKDR/Pil)
b. Tak beresiko 2 47
(bukan pengguna AKDR/Pil)

Berdasarkan Tabel 1 memungkinkan apabila usia


didapatkan data bahwa faktor- pertama kali berhubungan
faktor yang memepengaruhi seksual < 20 dan > 35 tahun
kejadian kanker servik di maka akan dapat menyebabkan
Puskesmas Karanganyar dapat kanker servik sebesar 14,300
disimpulkan bahwa: dengan kali. Harga OR diantara harga
nilai OR atau odds ratio 14,300 CI 95 % yaitu diantara rentang

112
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

1,747<OR>117,058. Harga p saat melakukan hubungan seks


menunjukkan nilai lebih kecil yang pertama. Resiko menderita
dari 0,05 sehingga mempunyai kanker servik uteri akan
hubungan yang signifikan pada meningkat lebih dari enam kali
taraf 95 %. bila melakukan kontak seks
Nilai OR = 7,059 pertama kali di usia < 20 tahun.
memungkinkan apabila Llewellyn (2001)
responden menggunakan alat berpendapat bahwa risiko setiap
kontrasepsi AKDR/pil maka akan tahun pada wanita di atas usia
dapat menyebabkan kanker servik 35 tahun adalah 16 per 100.000
sebesar 7,059 kali. Harga OR dan puncaknya terjadi antara
diantara harga CI 95 usia 45 dan 55 tahun, dan kini
% yaitu diantara rentang insidens ini cenderung terjadi
1,064<OR>46,831. Harga p pada usia yang lebih muda.
menunjukkan nilai lebih kecil Menurut Cahya (2007) kanker
dari 0,05 sehingga mempunyai ini banyak di alami pada wanita
hubungan yang signifikan pada di usia produktif ( berusia 30 -
taraf 95 %. 40 tahun). Akan tetapi saat ini
Faktor resiko atau rasio terjadi peningkatan pada
odds terbesar adalah faktor usia penderita berusia 20an.
pertama kali berhubungan Hal itu terjadi karena
seksual sebesar 14,300 artinya semakin banyak remaja usia
faktor tersebut mempunyai 20an yang telah melakukan
pengaruh terbesar dibanding hubungan seks. Padahal di usia
faktor lain yang mempengaruhi tersebut pertumbuhan sel dalam
kejadian kanker serviks di tubuhnya belum benar-benar
Puskesmas Karanganyar. matang. Mulatsih (2008) dan
Dari data primer yang Manuaba (2001) mengatakan
terkumpul, setelah dilakukan bahwa dalam perkawinan usia
tabulasi dan pengolahan data muda servik belum seluruhnya
diupayakan dapat menjawab tertutup oleh sel skuamosa,
tujuan penelitian yaitu sehingga mudah mengalami
mengetahui faktor yang paling perlukaan dan zat-zat kimia
dominan mempengaruhi yang dibawa sperma.
kejadian kanker serviks di Faktor sering berganti-ganti
Puskesmas Karanganyar . pasangan
Dalam pengolahan data Hal ini dikarenakan
didapatkan hasil bahwa faktor kanker servik itu disebabkan
yang paling dominan adalah oleh sejenis virus penyakit
faktor usia pertama kali kelamin yaitu Human Papilloma
berhubungan seksual. Virus (HPV). Virus ini akan
Faktor usia pertama kali mengubah sel-sel di permukaan
berhubungan seksual mukosa dan membelah menjadi
Data ini sesuai dengan banyak. Menurut Admin (2009),
penelitian oleh Aziz dan Rauf cara mencegah timbulnya
(2005) yaitu kanker servik sel kanker servik adalah dengan
skuamosa berhubungan kuat tidak berganti-ganti pasangan
dengan perilaku seksual seperti dan tidak berhubungan dengan
multipel mitra seks, dan usia

113
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

pria yang suka berganti-ganti yang mempunyai ≥ 2 pasangan


pasangan. sebanyak 7 orang.
Himapid (2008) Faktor kontrasepsi
berpendapat bahwa lebih jauh Kontrasepsi merupakan
meningkatnya kejadian tumor suatu alat untuk mengontrol
pada wanita monogami yang kehamilan. Umumnya, KB dan
suaminya sering berhubungan pemakaian metode kontrasepsi
seksual dengan banyak wanita digunakan untuk membatasi
lain menimbulkan konsep "Pria jumlah anak yang lahir atau
Berisiko Tinggi" sebagai vektor merenggangkan waktu kelahiran
dari agen yang dapat mereka. Strategi KB yang terdiri
menimbulkan infeksi. Banyak dari berbagai cara dan tingkat
penyebab yang dapat kefektifan digunakan di seluruh
menimbulkan kanker servik, dunia dan telah dipraktekkan
tetapi penyakit ini sebaiknya selama ribuan
digolongkan ke dalam penyakit tahun. Pertimbangan-
akibat hubungan seksual (PHS). pertimbangan dalam memilih
Faktor riwayat penyakit termasuk keamanan (misalnya
menular seksual perlindungan dari penyakit
Menurut Suheimi (2006), menular seksual dan HIV, serta
penyebab dari kanker servik ini menghindari efek samping KB),
belum dapat dijelaskan keefektifan, kenyamanan, biaya,
sepenuhnya. Infeksi Human penerimaan pribadi dan sikap
Papillomavirus (HPV) merupakan pasangan. Semua metode KB
penyakit menular seksual (PMS) memiliki keuntungan dan
yang berasosiasi kuat dengan kerugian (Fenny, 2000).
kanker servik dan vulva sehingga Pil kontrasepsi oral terdiri
HPV merupakan faktor resiko dari dua hormon buatan yang
utama dari kanker servik. sama dengan estrogen dan
Keberadaan HPV terdapat pada progesteron. Pengkonsumsian
80% kasus kanker servik. Infeksi pil KB lebih dari 5 tahun secara
HPV menurunkan kemampuan rutin ternyata memberikan efek
sistem imun melawan infeksi buruk pada rahim. Infeksi pada
yang akhirnya dapat rahim akibat konsumsi besar-
meningkatkan kemungkinan besaran pil KB secara rutin dan
perubahan sel- sel pre-kanker lama, memungkinkan seorang
menjadi kanker. Himapid (2008) wanita menderita kanker rahim
berpendapat bahwa penyakit (Yunita, 2009).
kelamin dan keganasan servik Menurut penelitian Aziz,
keduanya saling berkaitan kontrasepsi oral yang dipakai
secara bebas, dan diduga dalam jangka panjang yaitu lebih
terdapat korelasi non-kausal dari 4 kali dapat meningkatkan
antara beberapa penyakit akibat resiko 1,5-2,5 kali. Sedangkan
hubungan seksual dengan menurut Himapid (2008), WHO
kanker servik. Hal ini didukung melaporkan risiko relatif pada
dengan adanya pengaruh dari pemakaian kontrasepsi oral
faktor sering berganti -ganti sebesar 1,19 kali dan meningkat
pasangan dari responden yaitu sesuai dengan lamanya
sedikitnya jumlah responden pemakaian.

114
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Kontrasepsi AKDR atau tersebut dikarenakan dalam


IUD merupakan suatu metode kehidupan sosial tempat tinggal
kontrasepsi dengan cara ibu-ibu tidak ada kaum wanita
memasukkan alat kecil yang yang merokok, sehingga hal
terbuat dari palstik ke dalam tersebut tidak mempengaruhi.
uterus melalui vagina dan Faktor yang paling
dibiarkan di tempatnya (Pillitteri, dominan
2002). Penggunaan metode mempengaruhi kejadian
kontrasepsi barrier (penghalang), kanker serviks di Puskesmas
terutama yang menggunakan Karanganyar
kombinasi mekanik dan hormon Berdasarkan Tabel
memperlihatkan penurunan 1diketahui bahwa faktor yang
angka kejadian kanker leher paling dominan mempengaruhi
rahim yang diperkirakan karena kejadian kanker servik di
penurunan paparan terhadap Puskesmas Karanganyar adalah
agen penyebab infeksi. faktor usia pertama kali
Pemakaian AKDR akan berhubungan seksual yaitu
berpengaruh terhadap servik dengan faktor resiko atau odds
yaitu bermula dari adanya erosi di rasio sebesar 14.300. Kebiasaan
servik yang kemudian menjadi di desa-desa yang belum berubah
infeksi yang berupa radang yang sampai sekarang adalah
terus menerus, hal ini dapat perkawinan di usia muda. Hal itu
sebagai pencetus terbentuknya disebabkan oleh sikap orang tua
kanker servik (Manuaba, 2001). yang takut apabila sudah terlalu
Faktor paritas tua usia anak perempuan maka
Pada penelitian ini faktor akan tidak ada yang mau
paritas tidak memberikan menikahi putrinya. Faktor kedua
pengaruh positif terhadap adalah faktor kontrasepsi yaitu
kejadian kanker servik. Hal dengan faktor resiko atau odds
tersebut disebabkan karena rasio sebesar 7,059. Kontrasepsi
banyak responden yang jarang merupakan salah satu langkah
mengalami persalinan. Apabila dari pemerintah dalam menekan
seseorang banyak mengalami jumlah kepadatan penduduk di
persalinan maka dapat Indonesia. Oleh karena itu,
menyebabkan jalan lahir masyarakat kita banyak yang
menjadi longgar. Selain itu menggunakan alat kontrasepsi.
robekan selaput di servik Selain itu dapat juga sebagai alat
menyebabkan terbukanya untuk menekan kebutuhan
jaringan, sehingga mempunyai anggaran keluarga sehingga
kesempatan untuk kebutuhan sehari-hari dapat
terkontaminasi oleh virus yang tercukupi.
meyebabkan infeksi. Bakteri
tersebut ada karena kondisi SIMPULAN DAN SARAN
higiene vagina yang tidak Hasil penelitian tentang
terawat. faktor- faktor yang
Faktor merokok mempengaruhi kejadian kanker
Pada penelitian ini tidak servik di Puskesmas
ada responden yang menjadi Karanganyar. Kesimpulan hasil
seorang perokok aktif. Hal penelitian adalah sebagai
berikut:

115
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Jangan
Kesehatan
Reproduksi.
servik di Puskesmas
Karanganyar.
2. Tidak terdapat
hubungan
antarafaktorsering
1. Terdapat hubungan antara berganti-ganti
usiapertamakali pasangan dengan
berhubungan seksual kejadian kanker
dengan kejadian kanker
servik di Puskesmas
Karanganyar.
3. Tidak terdapat hubungan
antara faktor riwayat
penyakit menular seksual
dengan kejadian kanker Disrarankan agar di
servik di Puskesmas Puskesmas Karanganyar
Karanganyar. tetap menjalankakn
4. Terdapat hubungan antara programnya dalam
faktor kontrasepsi dengan pencegahan kanker servik.
kejadian kanker servik di 2. Faktor-faktor yang
Puskesmas Karanganyar. menyebabkan kanker
5. Tidak terdapat hubungan servik di Puskesmas
antara faktor paritas Karanganyar adalah faktor
dengan kejadian kanker usia pertama kali
servik di Puskesmas berhubungan seksual dan
Karanganyar. faktor kontrasepsi.
6. Tidak terdapat hubungan Disarankan kepada
antara faktor merokok petugas kesehatan agar
dengan kejadian kanker memberikan penyuluhan
servik di Puskesmas mengenai faktor-faktor
Karanganyar. timbulnya kanker servik.
7. Faktor yang paling dominan 3. Usia pertama kali
yang mempengaruhi berhubungan seksual
kejadian kanker servik di merupakan faktor yang
Puskesmas Karanganyar paling dominan
adalah faktor usia pertama mempengaruhi kejadian
kali berhubungan seksual kanker servik dalam
dengan nilai rasio odds penelitian ini. Disarankan
sebesar 14,300 kali. kepada seluruh pembaca
a. Saran untuk tidak melakukan
1. Angka kejadian kanker hubungan seksual di usia
servik di Puskesmas muda.
Karanganyar 7 orang per 70 4. Bagi peneliti yang lain agar
sampel orang selama kurun dapat mengembangkan
waktu penelitian pada penelitian tentang faktor-
tanggal 24 Februari sampai faktor lain yang
18 Maret 2009, atau mempengaruhi kejadian
sepuluh persen (10%). kanker servik.

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2009. Kanker Leher
Rahim.

http://dinkes.kulonprogokab.go
.id/?p=144. Diakses tanggal 29
Juni 2009 pukul 11.30 WIB.

Anugerah. 2005.
Remehkan
Organ
http://www.hudzaifah.org/PNp
hpBB2-printview-t-155-start-
0.phtml.Diakses tanggal 6

116
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Januari 2009 pukul 12.25 November 2008 pukul


WIB. 13.25
Arikunto, Suharsimi. 2006. Joeharno. 2008. Analisis Faktor
Prosedur Penelitian Suatu Risiko Kejadian Kanker
Pendekatan Praktek (Edisi Serviks BLU Rumah Sakit
Revisi VI). Jakarta : Rineka Dr.Wahidin Sudirohusodo.
Cipta. Skripsi.
Aziz, Farid. 2000. Deteksi Dini http://blogjoeharno.blogspo
Kanker. Editor Muchlis t.com/2008/04/analisis-
Ramli, Rainy Umbas, Sonar faktor-risiko-kejadian-
S.Panigoro.Jakarta:FKUI. kanker.html. Diakses
Baziad, Ali. 2002. Kontrasepsi tanggal 6 November 2008
Hormonal. Jakarta : pukul 12.20 WIB.
Yayasan Bina Pustaka Lembaga Penelitian dan
Sarwono Prawirohardjo. Pengabdian Masyarakat
Erin. 2008. Waspada Kanker STIKES MUHAMMADIYAH
Rahim GOMBONG.2007.Panduan
http://forum.tabloidnova.co Penyusunan
m/archive/index.php/t- Skripsi.Gombong: Lembaga
222.html.Diakses tanggal 5 penelitian dan Pengabdian
Januari 2009 pukul 12.25 Masyarakat STIKES
WIB. MUHAMMADIYAH
Fortuna, Forry. 2008. Bahaya GOMBONG.
Kanker Serviks. Liewelyn, Jones Derek. 2001.
http//pembalutavail.com/i Dasar-dasar Obstetri dan
ndex.php?option=com_cont Ginekolgi. Alih bahasa
ent&task=blogcategory&id= Hadiyanto. Editor bahasa
26&ltemid=30.Diakses Indonesia Joko Suyanto.
tanggal 5 November 2008 Jakarta : Hipokrates.
pukul 16.35 WIB. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001.
Hacker, Neville. 2001. Esensial Kapita Selekta
Obstetri dan Ginekologi. Penatalaksanaan Rutin
Jakarta : Hipokrates. Obstetri Ginekologi dan KB.
Hembing. 2005. Menghindari Jakarta : EGC.
Kanker dengan Mubarok, Husnul. 2008. Kanker
Menerapkan Serviks.
Pola Hidup http://cetrione.blogspot.co
Sehat.http://cybermed.cbn. m/2008/06/kanker-
net.id/cbprtl/cybermed/pd serviks.html. Diakses
a/detail.aspx?x=Hembing&y tanggal 5 januari 2009
=cybermed%7C0%7C0%7C pukul 12.50 WIBB.
8%7C78 Diakses tanggal 29 Mulatsih, Indah. 2008. Kiat
Oktober 2008 pukul 15.10 Mencegah Kanker Serviks.
WIB. http://www.skystudioscape
Himapid. 2008. Kanker Serviks. .com/index.php?scape=8&a
http://himapid.blogspot.co rtikel=30&hal=2. Diakses
m/2008/10/kanker-leher- tanggal 6 Januari 2009
rahim-kanker-serviks.html. pukul 10.50 WIBB.
Diakses tanggal 21

117
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Nasir, Rachmad Yuliadi. 2008. Saryono. 2008. Metodologi


Seluk Beluk Kanker Penelitian
Serviks.
http://www.halamansatu.n Kesehatan.Yogyakarta:Ci
et/index.php?option=com_c tra Medika.
ontent&task=view&id=734& Sugiyono. 2003. Statistika Untuk
Itemid=51. Diakses tanggal Penelitian Cetakan
29 Oktober 2008 pukul kelima.Bandung : CV
10.20 WIBB. ALFABETA.
Nurhidayati dan Mamnu’ah. Suheimi, Irham. 2006. Divisi
2005. Jurnal Kebidanan Ginekologi Onkologi
dan Keperawatan Departemen Obstetri Dan
Volume1,Nomor 2 hal.95- Ginekologi Rsupncm-Fkui.
104. Jakarta.
Otto, Shierly. 2003. Buku Saku http://ksuheimi.blogspot.co
Keperawatan Onkologi. Alih m/2008/07/kanker-
bahasa Jane Fregana serviks.html. Diakses
Budi.Editor Eny tanggal 7 November 2008
Meiliya.jakarta:EGC. pukul 13.05 WIBB.
Riwidikdo, Handoko. 2008. Wulandari. 2008. Kenali Gejala
Statistika Kesehatan Kanker Serviks.
(Belajar Mudah Teknik http://cybermed.cbn.net.id /
Analisis Data Penelitian cbprtl/cybermed/detail.as
Kesehatan).Yogyakarta:Mitr px?x=Health+Woman&y=cy
a Cendekiapress. bermed%7C0%7C0%7C14%
Robe, Thomas. 2002. Buku 7C828. Diakses tanggal 5
Saku Ilmu Kandungan. Januari 2009 pukul 12.30
Jakarta : Hipokrates. WIBB.
Salima, Siti. 2008. Cegah Kanker Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Serviks dengan Prawirohardjo. 2006. Buku
Vaksinasi.http://situt08.m Acuan Nasional Onkologi
ultiply.com/journal/item/5. Ginekologi Edisi Pertama
Diakses 26 November 2008 Cetakan Pertama. Editor M.
pukul 13.10 WIBB. Farid Aziz, Andrijono, Abdul
Bari Saifuddin. Jakarta :
YBPSP

118

You might also like