Faktor Risiko Ibu Bersalin Yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rsud Bangkinang Tahun 2017
Faktor Risiko Ibu Bersalin Yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rsud Bangkinang Tahun 2017
Faktor Risiko Ibu Bersalin Yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rsud Bangkinang Tahun 2017
NIA APRILLA
ABSTRACT
One of the highest causes of AKI is infection. Most infections are caused
by the KPD on maternity. The incidence of KPD ranges from 10% of all
pregnancies. At term pregnancy the incidence varies between 6-19%, whereas in
preterm pregnancy the incidence is 2% of all pregnancies. The aim of the study
was to determine the risk factors for maternal births with early ruptured
membranes in Bangkinang Hospital in 2017. The design of this study was
descriptive. The population in this study were all women who had premature
ruptured membranes recorded in the medical record of Bangkinang Hospital,
which numbered 55 people, with a sample of 55 women who had premature
rupture of membranes. Sampling technique with total population. The data
collection tool used is medical record data using a check list sheet. The analysis
used is univariate analysis. The results of the study were found to be mostly in the
risk category namely <20 and> 35 years old (58.18%), with multiparous parity
(56.36%), had experienced KPD (58.18%) and were not pregnant (63, 64%).
Based on the results of research on the description of risk factors for KPD in
Bangkinang Hospital in 2017, it can be concluded that most women who
experience premature rupture of membranes are at the age of risk, those aged <20
and> 35 years, non-risky multiparity, risky KPD history that is, having had KPD
and multiple pregnancies is not at risk, namely not multiple pregnancy. It is
expected that health workers will provide information about the risk factors for
premature rupture of membranes, especially in pregnant women during an
antenatal care visit.
kelahiran prematur dan terjadinya masih bagus dan alat reproduksi siap
infeksi korioamnionitis sampai untuk menerima kehamilan dan
sepsis, yang dapat menimbulkan persalinan. Pada grandemultipara
morbiditas dan mortalitas pada ibu KPD lebih banyak terjadi karena
maupun bayi (Prawirohardjo, 2008). daya tahan alat reproduksi ibu sudah
Adapun faktor risiko dari Ketuban mulai melemah dan terlalu seringnya
Pecah Dini adalah umur, paritas, ibu melahirkan sehingga apabila ibu
riwayat KPD, kehamilan ganda. hamil kembali maka uterus akan
Wanita yang melahirkan anak pada semakin merenggang serta kekuatan
usia di bawah 20 tahun atau lebih jaringan ikat dan vaskularisasi
dari 35 tahun merupakan faktor berkurang sehingga menyebabkan
risiko terjadinya ketuban pecah dini rapuh yang bisa mempengaruhi
yang dapat mengakibatkan kematian terjadinya ketuban pecah dini
maternal. Pada usia dibawah 20 (Puspita, 2015). Riwayat KPD
tahun fungsi reproduksi seorang sebelumnya berisiko 2-4 kali
wanita belum berkembang dengan mengalami ketuban pecah dini
matang sehingga belum dapat kembali. Wanita yang mengalami
menerima kehamilan dan persalinan KPD pada kehamilan sebelumnya,
dengan baik, sedangkan pada usia maka pada kehamilan berikutnya
diatas 35 tahun fungsi reproduksi akan lebih berisiko mengalaminya
seorang wanita sudah mulai kembali antara 3-4 kali dari pada
berkurang kemampuannya dalam wanita yang tidak mengalami KPD
menerima kehamilan dibandingkan sebelumnya, karena komposisi
fungsi reproduksi normal sehingga membran yang menjadi mudah rapuh
kemungkinan untuk terjadinya dan kandungan kolagen yang
komplikasi pasca persalinan terutama semakin menurun pada kehamilan
KPD akan lebih besar (Masnida, berikutnya (Tahir, 2012). Kehamilan
2013). Wanita dengan paritas ganda dapat memberikan risiko yang
primipara akan lebih berisiko lebih tinggi baik bagi janin maupun
mengalami ketuban pecah dini dari ibu. Wanita dengan kehamilan ganda
pada wanita yang berstatus paritas berisiko tinggi mengalami KPD. Hal
multipara dikarenakan keadaan ini biasanya disebabkan oleh
kandungan yang masih elastis dan peningkatan massa plasenta dan
alat reproduksi yang belum siap produksi hormon yang dapat
menerima untuk mengandung janin, memungkinkan ketegangan rahim
sehingga penyesuaian dibutuhkan meningkat sehingga sewaktu-waktu
pada kandungan wanita. Sedangkan selaput ketuban dapat pecah secara
wanita dengan paritas multipara tidak tiba-tiba yang dapat diidentifikasi
berisiko mengalami ketuban pecah sebagai KPD (Varney, 2008).
dini dikarenakan kekuatan serviks Berdasarkan data yang diperoleh