Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah Dan Pupuk Kompos Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Hasil Jagung

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

AGROTROP, 9 (2): 154 - 165 (2019)

e-ISSN: 2654-4008
p-ISSN: 2088-155X © Fakultas Pertanian Universitas Udayana
https://doi.org/10.24843/AJoAS.2019.v09.i02.p07 Denpasar Bali - Indonesia

Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk Kompos


terhadap Sifat Fisik Tanah dan Hasil Jagung

I PUTU DHARMA*) DAN I NYOMAN PUJA

Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana,


*)
E-mail: dharmaputufpunud@gmail.com

ABSTRACT

The Effect of Soil Tillages Frequency and Compost Fertilizer on Soil


Physical Properties and Corn Yields. The aims of this research is to determine of
effect soil tillage frequency and compost fertilizer on soil physical properties and corn yields.
The method was used a Randomized Block Design (RBD), factorial consisting of two factors,
namely: Soil Tillages Frequency (T) consists of 3 levels, namely: T 0 = no tillage; T1 = if one
time and T2 = if twice. Compost Fertilizer (K) consists of 3 levels, namely: K 0 = Without
compost, K1 = 5 tons compost/ha and B2 = 10 tons compost/ha. Combination treatment into 9
treatments, namely T0K0 , T0K1, T0K2, T1K0, T1K1, T1K2, T2K0, T2K1, T2K2. and each
treatment was repeated 3 times, so there were 27 research plots.The results showed that the
soil tillage frequency and compost fertilizer had no significant effect on the soil physical
properties and corn yields. Twice soil tillage frequency resulted bulk density, porosity, soil
moisture content and dry corn yields respectively 1.01 g/cm3, 60.98%, 37.31% and 0.83
kg/m2, and not significant different compared with no tillage which is 1.03 g/cm3, 60.43%,
36.57% and 0.81 kg/m2. Addition of 10 tons compost/ha resulted bulk density, porosity, soil
moisture content and dry corn yield respectively 0.99 g/cm3, 61.75%, 38.21% and 0.86 kg/m2,
and not significant different compared with without compost fertilizer which is 1.06 g/cm3,
59.40%, 36.44% and 0.80 kg/m2.
Keywords: Soiltillages, Compost, Soil physic properties, Corn yield

PENDAHULUAN dikendalikan oleh manusia dan merupakan


Pertumbuhan dan perkembangan factor pembatas permanen (tetap) untuk
suatu tanaman dipengaruhi oleh keadaan pertumbuhan tanaman, sedangkan factor
iklim dan tanah dimana tanaman tersebut tanah masih dapat dikendalikan oleh manusia
tumbuh. Untuk mendapatkan pertumbuhan dengan cara memodifikasi sifat fisik, kimia
dan hasil tanaman sesuai dengan yang dan biologi tanah. Produksi optimal suatu
diinginkan maka dituntut kedua factor tanaman akan dapat dicapai apabila sifat fisik
tersebut berada dalam keadaan optimal. tanahnya dalam keadaan optimum untuk
Faktor iklim merupakan faktor yang sulit pertumbuhan tanaman.

154
I PUTU DHARMA DAN I NYOMAN PUJA. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk…

Sifat fisik tanah dapat diperbaiki organic dan anorganik merupakan tindakan
salah satunya dengan pengolahan tanah. mengelolaan lahan yang dapat meningkatkan
Pengolahan tanah merupakan kegiatan produktivitas tanah, hasil tanaman dan
mekanik yang dilakukan terhadap tanah mengurangi dosis penggunaan pupuk
dengan tujuan untuk memudahkan anorganik.
penanaman, menciptakan struktur tanah yang Berdasarkan uraian tersebut di atas
gembur, keadaan air dan udara yang sesuai maka sangat perlu dilakukan penelitian
bagi pertumbuhan dan perkembangan akar dengan judul Pengaruh Frekuensi
tanaman (Fuady dan Mustaqim, 2015). Pengolahan Tanahdan Pupuk Kompos
Sistem pengolahan tanah yang tepat akan terhadap Sifat Tanah dan Hasil Jagung di
berdampak pada perbaikan sifat-sifat tanah Subak Kerdung, Desa Pedungan, Kecamatan
dan peningkatan hasil produksi tanaman. Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Tujuan
Rachman et al (2015) menyatakan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
sistem pengolahan tanah dikenal ada 3 cara frekuensi pengolahan tanah dan pupuk
yaitu: 1) pengolahan tanah intensif kompos terhadap sifat fisik tanah dan hasil
merupakan sistem konvensional, 2) jagung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pengolahan tanah minimum, dan 3) tanpa digunakan untuk meningkatkan produktivitas
pengolahan tanah. Dua sistem pengolahan jagung melalui pengolahan tanah yang
tanah terakhir tergolong sistem pengolahan dikombinasikan dengan kompos.
tanah konservasi.
Sifat fisik tanahdapat juga diperbaiki BAHAN DAN METODE
dengan melakukan penambahan pupuk Tempat dan Waktu Penelitian
organik yang dapat memperbaiki kesuburan Penelitian ini dilaksanakan di subak
tanah melalui peningkatan kesuburan fisik, Kerdun, Desa Pedungan, Kecamatan
kimia dan biologi tanah. Adijaya dan Yasa Denpasar Selatan, Kota Denpasar selama 6
(2014) menambahkan penambahan pupuk bulan yaitu bulan Mei sampai Oktober 2018.
organic dapat menurunkan berat volume Tanah tempat penelitian memiliki tekstur
tanah, meningkatkan porositas total dan lempung berpasir (pasir 57,05%, debu 27,37
kadar air tanah. Seterusnya Lombinet al. %, dan liat 15,58 %) dan kadar bahan
(1991; dalam Sulaeman et al, 2017) organik 5,12 %. Analisis sifat fisik tanah
menyatakan penggunaan kombinasi pupuk (berat volume tanah, porisitas dan kadar air

155
AGROTROP, 9 (2): 154 - 165 (2019)

tanah) dilakukan di laboratoriumTanah dan menjadi 9 perlakuan yaitu : T0K0, T0K1,


Lingkungan Fakultas Pertanian, Universitas T0K2, T1K0, T1B1, T1K2, T2K0, T2K1 dan
Udayana, Denpasar. T2K2. Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 petak
Bahan dan Alat penelitian.
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah cangkul, sekop, meteran, selang Pelaksanaan Penelitian
platik, pisau lapang, gunting, ring sampel, Pengolahan Tanah dan Pembuatan Petak
oven dan timbangan. Bahan yang digunakan Tanah tempat penelitian, sebelum
yaitu pupuk kompos, benih jagung hibrida diolah dibersihkan dahulu dari sisa tanaman
Bisi18, Urea, Ponska sebagai pupuk dasar. maupun kotoran lainnya. Lahan dibagi 3
Pupuk kompos yang digunakan berasal dari blok dengan jarak 1 meter antar blok. Tiap
limbah ternak sapi yang dipermentasi dengan blok dibagi 9 petak untuk penempatan
probiotik dengan kandungan hara N 0,4 % perlakuan kombinasi. Ukuran petak dibuat 4
(sangat tinggi), P2O5 0,38 % (sangat tinggi), m x 3 m dan jarak antara petak 30 cm dan
K2O 1,17 % (sangat tinggi), Ca 2,44 % antar ulangan berjarak 1 m. Pengolahan tanah
(sangat tinggi), pH 7,2 (basa) dan kadar air dilakukan dengan cangkul dengan frekuensi
48 %. pengolahan sesuai dengan perlakuannya.
Pengolahan tanah pada petak yang mendapat
Rancangan Penelitian perlakuan dua kali dilaksanakan terlebih
Penelitian dilaksanakan dengan dahulu dengan cara mencangkul seluruh
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan permukaan tanah pada kedalaman kurang
alokasi perlakuan secara faktorial. Perlakuan lebih 15 cm dan lebar pengacangkulan 10
yang dicoba pada penelitian ini terdiri atas cm. Selanjutnya pengolahan kedua
dua factor yaitu : 1) Pengolahan Tanah (T) dilakukan setelah selang waktu 3 hari dan
terdiri atas 3 taraf yaitu : T0 = tanah tanpa dilakukan juga dilakukan pengolahan tanah
diolah, T1 = Tanah dicangkulsatu kali dan pada petak yang mendapat perlakuan 1 kali
T2 = Tanah dicangkuldua kali. 2) Kompos dengan cara yang sama. Petak tanah yang
(K) terdiriatas 3 taraf yaitu : K0 = Tanpa tidak mendapat perlakuan pengolahan,
kompos, K1 = 5 ton kompos/ha dan K2 = 10 dilakukan pembersihan gulma dan kotoran
ton kompos/ha. Kombinasi perlakuan lainnya yang ada di permukaan tanah.

156
I PUTU DHARMA DAN I NYOMAN PUJA. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk…

menggunakan bibit yang telah disiapkan di


Pemberian Pupuk Kompos sekitar petak penelitian yang umurnya sama
Pupuk kompos limbah ternak sapi dengan tanaman di lapangan. Penjarangan
diberikan pada petak dengan dosis sesuai dilakukan jika tanaman dalam satu rumpun
perlakuan dilakukan sehari sebelum tanam terdapat lebih dari dua tanaman dengan cara
dengan cara menyebar ratakan dipermukaan mencabut salah satu tanaman yang
tanah. Pupuk anorganik diberikan sebagai pertumbuhannya kurang baik.
pupuk dasar dengan dosis 200 kg Ponska/ha
dan 100 kg Urea/ha. Pupuk Ponska diberikan Pengamatan
bersamaan dengan pemberian kompos, Parameter yang diamati pada
sedangkan pupuk Urea diberikan pada umur penelitian ini adalah parameter sifat fisik
tanaman 30 hari setelah tanam dengan cara tanah dan hasil tanaman. Sifat fisik yang
menyebar ratakan di permukaan tanah. diamati adalah berat volume tanah, porositas
dan kadar air tanah dengan metode sebagai
Penanaman berikut :
Benih jagung sebelum ditanam 1. Berat volume tanah (bulk density)
direndam dahulu sekitar 3 jam, kemudian diamati saat tanaman berbunga, pada
penanaman dilakukan dengan sistem tugal kedalaman tanah 0 – 20 cm dengan
dengan jarak tanam 40 cm x 80 cm (jarak metode ring sampel. Berat volume
tanaman didalam barisan 40 cm dan jara tanah dihitung berdasarkan formula
kantar baris tanaman 80 cm). Setiap lubang yang dikemukakan oleh Kurnia at al.
tanam diisi 3 benih dan selanjutnya akan (2006) yaitu :
dipelihara 2 tanaman dengan menghilangkan 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑜𝑣𝑒𝑛 (𝑔)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (cm3)
salah satu tanaman yang pertumbuhannya
kurangbaik. 2. Porositas Total Tanah diamati saat
tanaman berbunga dan dihitung
Penyulaman dan Penjarangan berdasarkan formula yang
dikemukakan oleh Kurnia at al.
Penyulaman dan penjarangan
(2006) yaitu:
tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = {1 + } 𝑥100 %
minggu sampai dengan 3 minggu setelah 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙

tanam. Penyulaman dilakukan dengan

157
AGROTROP, 9 (2): 154 - 165 (2019)

3. Kadar air tanah dilakukan saat atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan
tanaman berbunga dengan metode uji beda Beda Nilai Terkecil (BNT) pada
gravitasi. Kadar air dihitung
taraf 5 %.
berdasarkan formula yang
dikemukakan oleh Kurnia at al.
(2006) : HASIL DAN PEMBAHASAN
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 SifatFisika Tanah
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 𝑥 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘

Hasil analisis statistic menunjukkan


Parameter tanaman diamati pada
frekuensi pengolahan tanah dan pupuk
penelitian ini adalah berat jerami kering oven
kompos memberikan pengaruh yang tidak
per m2 diamati setelah panen dengan cara
nyata terhadap sifat fisik tanah baik secara
menimbang jerami seluas 1 m2 setelah
tunggal maupun interaksi. Pengaruh
dikeringkan dalam oven pada suhu 70o C
frekuensi pengolahan tanah terhadap sifat
sampai beratnyakonstan, berat tongkol kering
fisik tanah berat volume, porositas total dan
oven tanpa klobot per m2 diamati setelah
kadar air tanah disajikan pada Tabel 1.
panen dengan cara menimbang tongkol tanpa
klobot seluas 1 m2 setelah dikeringkan dalam
oven pada suhu 70o C sampai beratnya
konstan, dan berat pipilan kering oven per m2
diamati dengan cara menimbang hasil pipilan
jagung seluas 1 m2 setelah dikeringkan dalam
oven pada suhu 70o C sampai beratnya
konstan.

Analisis Data
Data hasil pengamatan parameter-
parameter sifat fisik tanah dan tanaman
dianalisis secara statistic sesuai dengan
rancangan yang digunakan. Apabila
perlakukan memberikan pengaruh yang nyata

158
I PUTU DHARMA DAN I NYOMAN PUJA. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk…

Tabel 1. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk Kompos terhadap Berat Volume
Tanah, Porositas dan Kadar Air Tanah

Perlakuan Parameter Sifat Kimia Tanah


3
BV(g/cm Porositas (%) Kadar Air (%)
Pengolahan Tanah
T0 1,03a 60.43 a 36.57 a
T1 1,01 a 61.15 a 37.81 a
T2 1,01 a 60.98 a 37.31 a
Pupuk Kompos
B0 1,06a 59,40 a 36,44 a
B1 1,00a 61,41 a 37,04 a
B2 0,99a 61,75 a 38,21 a
Interaksi B x P
T0B0 1,07 a 58.72 a 35.02 a
T0B1 0,98 a 61.54 a 36.5 a
T0B2 1,04 a 61.03 a 40.84 a
T1B0 0,99 a 60.77 a 38.01 a
T1B1 0,98 a 61.15 a 38.73 a
T1B2 1,03 a 61.54 a 34.69 a
T2B0 1,07 a 58.72 a 36.63 a
T2B1 1,00 a 61.54 a 36.88 a
T2B2 0,97 a 62.69 a 37.76 a
Keterangan :Angka-Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 %

Berat Volume Tanah struktur tanah, semakin padat struktur tanah


Perlakuan frekuensi pengolahan tanah semakin besar berat volume tanah dan
memberikan pengaruh tidak nyata terhadap sebaliknya. Besar kecilnya berat volume
berat volume tanah disebabkan agregat tanah tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah,
dengan tekstur lempung berpasir sudah struktur, dan kandungan bahan organic tanah.
mudah terlepas, sehingga dengan pengolahan Hal ini ditunjukkan perlakuan pengolahan
tanah dengan tujuan mencipkan struktur yang tanah 1 kali dan 2 kali menghasilkan berat
gembur tidak Nampak perubahan struktur volume tanah masing-masing sebesar
secara nyata dari sebelumnya. Tanah yang 1,01g/cm3 dan tidak berbeda nyata
tidak diolah digunakan sebagai indicator dibandingkan dengan tanpa pengolahan tanah

159
AGROTROP, 9 (2): 154 - 165 (2019)

(1,03 g/cm3). Hasil penelitian ini sesuai Porositas Tanah


dengan hasil penelitian Fuady dan Mustaqim Perlakuan frekuensi pengolahan tanah
(2015) yaitu perlakuan pengolahan tanah memberikan pengaruh tidak nyata terhadap
pada lahan kering berpasir memberikan porositas tanah disebabkan frekuensi
pengaruh tidak nyata terhadap berat volume pengolahan tanah memberikan pengaruh
tanah. yang tidak nyata terhadap berat volume tanah
Perlakuan pupuk kompos memberikan dan akan berpengaruh terhadap porositas
pengaruh yang tidak nyata terhadap berat tanah. Pengaruh berat volume tanah
volume tanah disebabkan kisaran dosis berbanding terbalik dengan porositas tanah,
kompos kurang lebar sehingga memberikan artinya semakin tinggi berat volume tanah
pengaruh tidak nyata terhadap berat volume menunjukkan semakin padat tanah tersebut
tanah. Penambahan bahan organic kedalam dan semakin sedikit jumlah ruang pori
tanah berperanan dalam proses pembentukan (porositas) tanah tersebut atau sebaliknya.
struktur tanah, melalui pengikatan partikel- Hal ini dapat ditunjukkan pada perlakuan
partikel tanah, sehingga di dalam tanah pengolahan tanah 1 kali dan 2 kali dapat
banyak terdapat ruang pori. Semakin banyak menghasilkan porositas tanah masing-masing
ruang pori di dalam tanah maka massa tanah sebesar 61,15 % dan 60,98 %, dan berbeda
semakin ringan dan berat volume tanah tidak nyata dibandingkan dengan tanpa olah
menjadi lebih kecil. Hal ini sesuai dengan tanah ( 60,34 %). Hasil penelitian ini sesuai
hasil penelitian Pravin et al. (2013; dalam dengan hasil penelitian Nita et al. (2015)
Zulkarnain et al.,2013) menunjukkan bahwa yang menyatakan pengolahan tanah dan
kandungan bahan organic tanah menentukan pemberian bahan organik (blotong dan
tinggi-rendahnya berat volume tanah. Data abuketel) memberikan pengaruh yang nyata
hasil pengamatan berat volume tanah terhadap porositas tanah pada tanah Podsolik.
menunjukkan pemberian pupuk kompos Perlakuan pupuk kompos memberikan
sebesar 5 ton/ha dan 10 ton/ha menghasilkan pengaruh yang tidak nyata terhadap porositas
berat volume tanah masing-masing sebesar tanah disebabkan kisaran dosis kompos
1,00 g/cm3 dan 0,99 g/cm3 , dan tidak kurang lebar sehingga memberikan pengaruh
berbeda nyata dibandingkan dengan yang tidak nyata terhadap sifat fisik porositas
perlakuan tanpa pupuk kompos (1,06 g/cm3). tanah. Pupuk kompos berperanan
meningkatkan porositas melalui pengikatan

160
I PUTU DHARMA DAN I NYOMAN PUJA. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk…

partikel-partikel tanah sehingga terbentuk Perlakuan pupuk kompos memberikan


struktur tanah yang mantap. Hal ini sesuai pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar air
dengan pendapat Zulkarnain et al. (2013) tanah disebabkan kisaran dosis kompos
penambahan kompos kedalam tanah dapat kurang lebar sehingga memberikan pengaruh
meningkatkan porositas tanah. Data yang tidak nyata terhadap peningkatan
pengamatan porositas tanah terlihat dengan jumlah pori yang ada dalam tanah. Porositas
perlakuan pemberian kompos sebesar 5 tanah akan berpengaruh terhadap
ton/ha dan 10 ton/ha menghasilkan porositas kemampuan tanah untuk memegang air yaitu
tanah masing-masing sebesar 61,41 % dan semakin besar porositas tanah maka semakin
61,75 %, dan tidak berbeda nyata besar kadar air tanah dan sebaliknya. Hal ini
dibandingkan porosita spada tanah tanpa ditunjukkan perlakuan pemberian kompos
pupuk kompos 59,40 %. sebesar 5 ton/ha dan 10 ton/ha menghasilkan
kadar air tanah masing-masing sebesar 37,04
Kadar Air Tanah % dan 37,04 %, dan berbeda tidak nyata
Perlakuan frekuensi pengolahan tanah dibandingkan dengan kadar air pada tanah
memberikan pengaruh tidak nyata terhadap tanpa pupuk kompos (36,44 %) . Hasil
kadar air tanah disebabkan perlakuan penelitian Rawls, et al. (2003; dalam
frekuensi pengolahan tanah memberikan Zulkarnain et al., 2013) menunjukkan bahwa
pengaruh yang tidak nyata terhadap porositas peningkatan kandungan kompos tanah
tanah. Porositas tanah merupakan tempat mengakibatkan peningkatan kemampuan
menyimpan air di dalam tanah, sehingga daya pegang air dalam tanah-tanah berpasir.
semakin besar porositas tanah maka semakin
besar kemampuan tanah menyimpan air dan Parameter Tanaman
semakin besar kadar air tanah. Hal ini Hasil analisis statistic menunjukkan
ditunjukkan perlakuan pengolahan tanah 1 frekuensi pengolahan tanah dan pupuk
kali dan 2 kali menghasilkan kadar air tanah kompos memberikan pengaruh yang tidak
masing-masing sebesar 37,81 % dan 37,31 nyata terhadap parameter tanaman baik
%, dan berbeda tidak nyata dibandingkan secara tunggal maupun interaksi. Pengaruh
dengan kadar air pada tanah tanpa frekuensi pengolahan tanah terhadap
pengolahan tanah (36,57 %). parameter tanaman disajikan pada Tabel 2.

161
AGROTROP, 9 (2): 154 - 165 (2019)

Tabel 2. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk Kompos terhadap Parameter
Tanaman

Perlakuan Parameter tanaman


Berat Brangkasan kering BeratTongkol tanpa Berat Pipilan Kering
Oven/m2 Klobot kering oven/m2 (kg)
(kg) Oven/m2 (kg)
Pengolahan Tanah
T0 2.20 a 1.06 a 0.81 a
T1 2.26 a 1.10 a 0.85 a
T2 2.22 a 1.07 a 0.83 a
BNT 5 % ns ns ns
Kompos
B0 2.20 a 1,04 a 0,80 a
B1 2.25 a 1,08 a 0,84 a
B2 2.22 a 1,11 a 0,86 a
BNT 5 % ns ns ns
Interaksi B x P
T0B0 2.14 a 1.09 a 0.77 a
T0B1 2.33 a 1.13 a 0.84 a
T0B2 2.13 a 1.07 a 0.83 a
T1B0 2.24 a 1.06 a 0.83 a
T1B1 2.25 a 1.07 a 0.84 a
T1B2 2.16 a 1.08 a 0.88 a
T2B0 2.22 a 0.91 a 0.79 a
T2B1 2.18 a 1.03 a 0.85 a
T2B2 2.37 a 1.06 a 0.86 a
Keterangan : Angka-Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 %

Berat Brangkasan Kering tanah) dan sifat fisik tanah memberikan


Perlakuan frekuensi pengolahan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
memberikan pengaruh yang tidak nyata Pertumbuhan optimal suatu tanaman akan
terhadap berat brangkasan kering oven per dapat dicapai apabila sifat fisik tanahnya
m2 disebabkan perlakuan frekuensi dalam keadaan optimum untuk pertumbuhan
pengolahan tanah memberikan pengaruh tanaman. Hal ini dapat ditunjukkan pada
yang tidak nyata terhadap sifat fisik tanah perlakuan pengolahan pada tanah bertekstur
(Berat volume tanah, Porositas dan Kadar air lempung berpasir sebanyak1 kali dan 2 kali

162
I PUTU DHARMA DAN I NYOMAN PUJA. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk…

memberikan pengaruh yang tidak nyata pertumbuhan tanaman di atas tanah


terhadap sifat fisik tanah dan menghasilkan menunjukkan berbeda tidak nyata, sehingga
berat brangkasan kering oven per m2 yang tongkol yang dihasilkan antara perlakuan
masing-masing sebesar 2,26 kg dan 2,22 kg pengolahan tanah menunjukkan berbeda
dan berbeda tidak nyata dibandingkan tanpa tidak nyata. Hal ini ditunjukkan perlakuan
pengolahan tanah (2,20 kg). pengolahan
Perlakuan pupuk kompos memberikan pada tanah bertektur lempung berpasir
pengaruh yang tidak nyata terhadap berat sebanyak 1 kali dan 2 kali menghasilkan
brangkasan kering oven per m2 disebabkan berat tongkol tanpa kelobot kering oven per
kisaran dosis pupuk kompos yang digunakan m2 masing-masing1,10 kg dan 1,07 kg dan
kurang lebar sehingga menghasilkan sifat berbeda tidak nyata dibandingkan berat
fisik tanah (Berat volume tanah, Porositas tonggol kering oven m2 pada perlakuan
dan Kadar air tanah) yang tidak berbeda tanpa pengolahan tanah (1,06 kg).
nyata. Sifat fisik tanah yang tidak berbeda Perlakuan pupuk kompos memberikan
nyata mengakibatkan pertumbuhan tanaman pengaruh yang tidak nyata terhadap berat
di atas tanah menunjukkan perbedaan yang tongkol tanpa kelobot kering oven per m 2
tidak nyata. Hal ini ditunjukkan perlakuan 5 disebabkan kisaran dosis pupuk kompos yang
ton kompos/ha dan 10 ton kompos/ha digunakan kurang lebar sehingga
memberikan sifat fisik tanah yang tidak menghasilkan pertumbuhan tanaman di atas
berbeda nyata, sehingga memberikan berat tanah menunjukkan perbedaan yang tidak
brangkasan kering oven per m2 masing- nyata. Pertumbuhan tanaman antara
masing 2,25 kg dan 2,22 kg dan berbeda perlakuan pupuk kompos yang tidak nyata
tidak nyata dibandingkan dengan tanpa akan menghasilkan tongkol yang berbeda
kompos (2,20 kg). tidak nyata. Hal ini ditunjukkan perlakuan
pupuk kompos sebanyak 5 ton/ha dan 10
Berat Tongkol Tanpa Kelobot ton/ha menghasilkan berat tongkol tanpa
Perlakuan frekuensi pengolahan kelobot kering oven per m2 masing-masing
memberikan pengaruh yang tidak nyata 1,08 kg dan 1,11 kg dan berbeda tidak nyata
terhadap berat tongkol tanpa kelobot kering dibandingkan dengan tanpa pupuk kompos
2
oven per m disebabkan berat brangkasan (1,04 kg).
yang merupakan salah satu indicator

163
AGROTROP, 9 (2): 154 - 165 (2019)

Berat Pipilan Kering kering oven per m2 masing-masing 1,08 kg


Perlakuan frekuensi pengolahan dan 1,11 kg dan berbeda tidak nyata
memberikan pengaruh yang tidak nyata dibandingkan dengan tanpa pupuk kompos
terhadap berat pipilan kering oven per m 2 (0,80 kg).
disebabkan perlakuan frekuensi pengolahan
memberikan pengaruh yang tidak nyata SIMPULAN
terhadap berat brangkasan dan berat tongkol. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berat brangkasan dan berat tongkol akan dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
memberikan pengaruh terhadap berat pipilan berikut:
kering oven per m2, semakin besar berat 1. Frekuensi pengolahan tanah berpengaruh
brangkasan dan berat tongkol maka semakin tidak nyata terhadap sifat fisik tanah dan
besar berat pipilan jagung. Hal ini hasil jagung.
ditunjukkan perlakuan pengolahan pada 2. Pengolahan tanah 2 kali menghasilkan
tanah bertektur lempung berpasir sebanyak 1 berat volume tanah, porositas, kadar air
kali dan 2 kali menghasilkan berat pipilan tanah dan hasil jagung pipilan kering
kering oven per m2 masing-masing 0,85 kg berturut-turut sebesar 1,01 g/cm3, 60,98
dan 0,83 kg dan berbeda tidak nyata % , 37,31 % dan 0,83 kg/m2 dan berbeda
dibandingkan tanpa pengolahan tanah (0,81 tidak nyata dibandingkan tanpa
kg). pengolahan tanah masing-masing
Perlakuan pupuk kompos memberikan sebesar 1,03 g/cm3, 60,43 %, 36,57 %
pengaruh yang tidak nyata terhadap berat dan 0,81 kg/m2.
pipilan kering oven per m2 disebabkan 3. Penambahan 10 ton kompos/ha
kisaran dosis kompos yang digunakan kurang menghasilkan berat volume tanah,
lebar sehingga pertumbuhan tanaman di atas porositas, kadar air tanah dan hasil
tanah yang ditunjukkan oleh berat jagung pipilan kering berturut-turut
brangkasan dan berat tongkol berbeda tidak sebesar 0,99 g/cm3, 61,75 %, 38,21 %
nyata, dan akan menghasilkan berat pipilan dan 0,86 kg/m2 dan berbeda tidak nyata
kering yang dihasilkan berbeda tidak nyata. dibandingkan dengan tanpa pupuk
Hal ini ditunjukkan perlakuan pupuk kompos kompos masing-masing sebesar 1,06
sebanyak 5 ton/ha dan 10 ton/ha g/cm3, 59,40 %, 36,44 % dan 0,80
menghasilkan berat tongkol tanpa kelobot kg/m2.

164
I PUTU DHARMA DAN I NYOMAN PUJA. Pengaruh Frekuensi Pengolahan Tanah dan Pupuk…

DAFTAR PUSTAKA 979-587-580-9


Sulaeman Yoyo, Maswar dan Deddy Erfandi.
Adijaya, I Nyoman dan I Made Rai Yasa.
2017. Pengaruh Kombinasi Pupuk
2014. Pengaruh pupuk organic
Organik dan Anorganik terhadap Sifat
terhadap sifat tanah, pertumbuhan dan
Kimia Tanah, dan Hasil Tanaman
hasil jagung. Proseding Seminar
Jagung di Lahan Kering Masam. Jurnal
Nasional “ Inovasi Pertanian spesifik
Pengkajian dan Pengembangan
Lokasi” Banjar baru 6 – 7. Hal 299 -
Teknologi Pertanian, Vol. 20 (1) : 1-12
308.
Zulkarnain, M., B. Prasetya dan Soemarno.
Ezward C., Elfi Indrawanis, Seprido dan
2013. Pengaruh Kompos, Pupuk
Nashadi. 2017. Peningkatan
Kandang, dan Custom-Bio terhadap
Produktivitas Tanaman Padi melalui
Sifat Tanah , Pertumbuhan dan Hasil
Teknik Budidaya dan Pupuk Kompos
Tebu (Saccharum officinarum L.) pada
Jerami. Jurnal Agrosains dan
Entisol di Kebun Ngrangkah-Pawon,
Teknologi, Vol. 2 (1) : 52 – 67.
Kediri. Indonesian. Green Technology
Fuady dan Mustaqim, 2015. Pengaruh Olah
Journal.Vol.2 No.(1) : 45 –51
Tanah Terhadap Sifat Fisika Tanah
Pada Lahan Kering Berpasir. Lentera
Vol. 15 (15) : 1 – 7
Kurnia Undang, Fahnuddin Agus,
Abdulrachman Adimihardja, Ai
Dariah. 2006. Fisika Tanah dan
Metode Analisisnya. Balai Besar
Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
Badan Penelitian dan Pengebangan
Pertanian, Departemen Pertanian.
Bogor.
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/
ind/dokumentasi/buku/sifat%20 fisik
%20tanah1.pdf?secure=true, diakses
tanggal 1 Juli 2019
Nita. Carolina Eva, Bambang Siswanto,
Wani HadiUtomo (2015). Pengaruh
Pengolahan Tanah dan Pemberian
Bahan Organik (Blotongdan Abu
Ketel) terhadap Porositas Tanah dan
PertumbuhanTanaman Tebu Pada
Ultisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya
Lahan Vol 2 (1): 119-127.
Rachman, L M. ,Nisa Latifa1, Neneng Laela
Nurida. 2015. Efek Sistem Pengolahan
Tanah Terhadap Bahan Organik Tanah,
Sifat Fisik Tanah, dan Produksi Jagung
pada Tanah Podsolik Merah Kuning di
Kabupaten Lampung Timur. Prosiding
Seminar Nasional LahanSuboptima,
Palembang 8-9 Oktober 2015, ISBN:

165

You might also like