Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada Brokoli Organik TERHADAP HAMA Crocidolomia Pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE)
Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada Brokoli Organik TERHADAP HAMA Crocidolomia Pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE)
Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada Brokoli Organik TERHADAP HAMA Crocidolomia Pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE)
Agustus 2015
ISSN: 2338-4336
ABSTRACT
Crocidolomia pavonana is one of pest that attack crops of broccoli. Negative effect of
synthetic pesticides to control C. pavonana pest populations cause intercropping
systems in organic farming as one of ways to resolve the problem. Purpose of research
was to assess effect of intercropping celery and leek with organic broccoli on population
and intensity of pest C. pavonana compared with organic broccoli monoculture
cropping system. The research was conducted on organic land own of PT. Herbal
Estate, Batu, East Java from Januari until April 2015. The research use completely
randomized design method with four treatments and four replication, there were:
organic broccoli monoculture, organic broccoli with celery intercropping, organic
broccoli with leek intercropping and organic broccoli with celery and leek
intercropping. Research was conducted at the land size of 155 m2. On the land was
made dike wall sized of 400x150x30cm. Number of dike wall in the area of research
was 16. Parameter observation were population level and intensity of damage C.
pavonana. Observation were made with visual method on each plant sample. On each of
the dike wall were assigned two sample of plants, so total of sample plants were 32.
Observation was conducted as much 10 times started 7 days after planting until harvest,
with one week interval. The results showed that the application of intercropping
planting using celery and leek as a pest repellent on organic broccoli cultivation was not
significantly different effect on the population and damage intensity of C. pavonana .
The rate population of C. pavonana on all treatments were low in early observation and
began to increase on eighth observation with population average of 0,54 individuals per
plant. Percentage of damage intensity on all treatments were low in early observation
and began to increase at fifth until tenth observation with population average of 1,02%.
Keywords: Celery, damage intensity, leek, monoculture, population
ABSTRAK
Crocidolomia pavonana merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman
brokoli. Dampak negatif pestisida sintetik untuk mengendalikan populasi hama C.
pavonana menjadikan sistem tanam tumpangsari dalam budidaya organik sebagai salah
satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengkaji pengaruh tumpangsari seledri dan bawang daun dengan brokoli organik
terhadap populasi dan intensitas serangan hama C. pavonana dibandingkan dengan
sistem tanam monokultur. Penelitian dilaksanakan di lahan organik milik PT. Herbal
Estate, Batu, Jawa Timur pada bulan Januari sampai April 2015. Metode percobaan
yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat
ulangan yaitu: monokultur, tumpangsari brokoli dengan seledri, tumpangsari brokoli
dengan bawang daun, tumpangsari dengan seledri dan bawang daun. Penelitian
diakukan di lahan berukuran 155 m2. Pada lahan tersebut dibuat bedengan berukuran
34
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015
400x150x30 cm. Jumlah bedengan pada lahan penelitian adalah 16 bedeng. Parameter
pengamatan dalam penelitian ini yaitu tingkat populasi dan intensitas kerusakan C.
pavonana. Pengamatan dilakukan dengan metode visual pada setiap tanaman contoh.
Pada tiap bedengan ditetapkan dua tanaman contoh, sehingga jumlah tanaman contoh
seluruhnya adalah 32 tanaman. Pengamatan dilakukan sebanyak 10 kali dimulai saat
tanaman berumur 7 hari setelah tanam sampai menjelang panen dengan interval satu
minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan sistem tanam tumpang sari dengan menanam tanaman seledri dan bawang
daun sebagai tanaman penolak hama pada budidaya brokoli organik pengaruhnya tidak
berbeda nyata terhadap tingkat populasi maupun intensitas kerusakan C. pavonana.
Tingkat populasi C. pavonana pada semua perlakuan rendah di awal pengamatan dan
mulai meningkat pada saat pengamatan ke-8 dengan rata-rata populasi 0,54
ekor/tanaman. Persentase intensitas kerusakan pada semua perlakuan tergolong rendah
di awal pengamatan dan mulai meningkat pada pengamatan ke-5 sampai pengamatan
ke-10 dengan rata-rata intensitas kerusakan yaitu 1,02%.
Kata kunci: Bawang daun, intensitas kerusakan, monokultur, populasi, seledri.
.
35
Apriliyanti et al., Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada…
36
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015
37
Apriliyanti et al., Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada…
38
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015
Gambar 2. Fluktuasi intensitas kerusakan (%) tanaman brokoli oleh C. pavonana pada
berbagai perlakuan
39
Apriliyanti et al., Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada…
Kematian Bawang Daun akibat setiap satu bawang daun yang terserang,
Serangan Uret Anomala viridis. terdapat satu ekor uret yang ada di dalam
tanah. Terlihat bahwa persentase bawang
Serangan yang ditimbulkan oleh daun yang mati akibat uret pada petak
A. viridis menyebabkan tidak adanya akar tumpangsari brokoli dan bawang daun
habis dan tidak utuhnya ujung umbi dekat lebih tinggi dibandingkan dengan petak
akar karena dimakan uret, sehingga tumpangsari brokoli dengan seledri dan
bawang daun layu dan akhirnya mati. bawang daun. Hal ini disebabkan karena
Menurut Darwiati (2006), serangan uret pada petak tumpangsari brokoli dan
dicirikan dengan adanya kerusakan pada bawang daun hanya ditanam bawang daun
perakaran yang kadang-kadang sampai sebagai tanaman pendamping, sedangkan
pada leher akar habis dimakan, sedangkan pada petak tumpangsari brokoli dengan
gejala luar yaitu nampak layunya tanaman seledri dan bawang daun ditanam bawang
yang akhirnya mati kering. daun dan seledri sebagai tanaman
Persentase kematian bawang daun pendamping, sehingga pada petak
sejak pengamatan ke-1-10 terus tumpangsari brokoli dan bawang daun
mengalami peningkatan (Gambar 3). A. kemungkinan terjadinya serangan uret
viridis atau uret mulai menyerang bawang semakin besar. Uret terlihat lebih
daun pada saat lebih kurang 5 hari setelah menyukai bawang daun daripada seledri.
bawang daun dipindahkan ke lahan. Pada
Berdasarkan pengamatan, uret sama tanaman perangkap untuk uret pada
sekali tidak ditemukan pada petak budidaya tanaman brokoli. Karena adanya
perlakuan yang ditumpangsarikan dengan penanaman bawang daun pada budidaya
seledri. Jumlah seledri yang ditanam brokoli dapat mengalihkan perhatian uret
masih tetap dan tidak ada yang mati untuk menyerang akar dan umbi bawang
karena terserang uret. Adanya penanaman daun sehingga brokoli sebagai tanaman
seledri diduga dapat menolak kedatangan utama dapat terhindar dari serangan uret
uret karena seledri mampu mengeluarkan tersebut. Namun untuk menunjang
bau yang tidak disukai oleh uret. Selain pernyataan di atas sementara ini masih
berfungsi sebagai tanaman pendamping belum ada pustaka maupun penelitian
yang bersifat menolak hama, nampaknya yang telah dilakukan sebelumnya.
bawang daun juga bisa digunakan sebagai
40
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015
41
Apriliyanti et al., Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Pada…
42