9361 22218 1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5 Pages pp. 224 - 228

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1


PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE

Nora Feri,1Cut Zahri Harun,2 Nasir Usman2


1
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Indonesia
3
Koresponden: askia.nora@gmail.com

Abstract: Learning management includes several matters, such as planning, implementation, and supporting and
inhibiting factors of learning. This study aimed at determining the learning plan, the learning implementation,
learning evaluation, and supporting and inhibiting factors in teacher learning management. The research method
used was descriptive with a qualitative approach. The data were collected by observation, interviews and
documentation review. The subjects of the study were principals and teachers. Data were analyzed with reduction,
display, and verification techniques. The results showed that: 1) planning of learning made by teachers had not
planned properly, there were some teachers who had not been able to prepare mapping properly, preparation of
topic, and syllabus as tool that should be prepared before preparing the lesson plan; 2) the implementation of
teacher learning done by teachers was guided by school-based curriculum. The implementation of the learning
process was not optimal, for it was still a lack of teacher knowledge about the procedure of effective learning
application, and there was still a low-grade teacher who used the subjects clearly without topic; 3) the evaluation of
learning done by teachers was guided by a lesson plan. The evaluation was done to improve the learning activities of
teachers, both spoken and written evaluation forms; and 4) the obstacles to the implementation of learning
management were planning for coaching teachers, time, facilities and personnel. In addition, it lacks training for
teachers; some teachers were not active in group activities, seminars, and improving the teaching professional.

Keywords: Teacher, Learning Management, and SD Negeri 1 Peukan Pidie.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen pembelajaran guru. Metode
penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumensi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran guru belum diprogramkan dengan baik, ada guru yang belum
mampu menyusun pemetaaan dengan baik, penyusunan jaringan tema, dan penyusunan silabus sebagai perangkat yang
harus dipersiapkan sebelum menyusun RPP; 2) Pelaksanaan pembelajaran guru yang dilaksanakan berpedoman pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran. Pelaksanaannya belum optimal, masih kurangnya pengetahuan guru tentang
tata cata penerapan pembelajaran tersebut secara efektif, serta masih ada guru kelas rendah yang menggunakan mata
pelajaran dengan jelas dan tidak menggunakan tema; 3) Evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan berpedoman pada
RPP yang disusun. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran guru, bentuk evaluasi lisan dan
tulisan; dan 4) Faktor pendukung adanya kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk memperbaiki
dan membina kemampuan guru dalam penerapan manajemen pembelajaran. Hambatannya, antara lain dalam
membuat perencanaan untuk pembinaan guru-guru, disebabkan karena waktu, sarana dan personil yang tersedia.
Kurangnya pelatihan bagi guru-guru, tidak aktifnya sebagian guru dalam kegiatan gugus, seminar, dan kegiatan
peningkatan profesi keguruan.

Kata kunci: Manajemen, Pembelajaran Guru, dan SD Negeri 1 Peukan Pidie.

PENDAHULUAN upaya meningkatkan mutu pembelajaran.


Kebijakan peningkatan mutu pendidikan Idealnya, dalam setiap proses pembelajaran, guru
dan pengajaran harus selalu diupayakan oleh dituntut mampu melibatkan berbagai unsur
berbagai pihak, baik pemerintah maupun pendukung mengajar yang dibutuhkan agar
komponen lain yang terlibat dalam proses tercapainya hasil dengan optimal.
tersebut. Guru sebagai komponen utama dalam Tinggi rendahnya mutu pendidikan pada
proses pengajar rnemegang posisi kunci dalam suatu sekolah, ditentukan oleh banyak faktor.

-224 Volume 5, No. 4, November 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Salah satu komponen yang bertanggungjawab Penulis tertarik untuk melakukan


terhadap mutu pendidikan adalah guru. Realitas penelitian yang bersifat studi deskriptif tentang
ini tidak dapat dipungkiri bahwa indikator penerapan manajemen pembelajaran guru.
keberhasilan pendidikan senantiasa terkait Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui
dengan kompetensi guru sebagai pemegang bagaimana perencanaan pembelajaran,
posisi kunci dalam pembelajaran di sekolah. pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
Guru dituntut mampu melibatkan berbagai pembelajaran, dan faktor-faktor pendukung dan
unsur pendukung mengajar yang dibutuhkan penghambat dalam manajemen pembelajaran
agar tercapainya hasil dengan optimal. Proses guru pada SD Negeri 1 Peukan Pidie Kabupaten
melibatkan unsur pendukung mengajar Pidie.
merupakan salah satu strategi guru dalam Belum ada penelitian yang khusus
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Proses dilakukan tentang manajemen pembelajaran guru
pembelajaran di sekolah dasar akan optimal, di Kabupaten Pidie, akan tetapi penulis
apabila supervisor sering melakukan kegiatan mempelajari dari penelitian-penelitian
supervisi terhadap guru-guru. sebelumnya di kabupaten lain sebagai landasan
Guru yang mampu melaksanakan kegiatan referensi penulis yang berhubungan dengan
pembelajaran dengan baik, ia dikatakan sebagai manajemen pembelajaran guru pada sekolah
guru yang profesional. Farichin (2014) bahwa dasar. Dalam penelitian tersebut, penulis
seorang guru harus mampu menerapkan dan menelaah ada beberapa masalah yang belum
menetapkan strategi-strategi demi tercapainya terjawab, seperti perencanaan pembelajaran yang
tujuan pembelajaran. Apabila mampu, belum optimal, pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan strategi yang baik dalam tidak sesuai standar, dan belum adanya tindak
pembelajaran, maka ia menjadi salah satu lanjut terhadap kendala-kendala yang ditemukan
indikator guru profesional. Hal inilah yang dalam proses pembelajaran guru.
menjadi salah satu alasan penulis memilih judul Berdasarkan gambaran di atas, maka yang
ini untuk mengkaji bagaimana manajemen menjadi permasalahan dalam penelitian ini
pembelajaran yang baik diterapkan pada sekolah adalah bagaimanakah manajemen pembelajaran
dasar oleh guru yang efektif.. guru pada SD Negeri 1 Peukan Pidie Kabupaten
Studi pendahuluan penelitian ini Pidie? Tujuan penelitian ini adalah untuk
menemukan beberapa permasalahan dalam mengetahui perencanaan pembelajaran,
proses penerapan manajemen guru di sekolah pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
dasar, antara lain guru-guru sudah menerapkan pembelajaran, serta faktor-faktor pendukung
manajemen pembelajaran, namun kurangnya dan penghambat dalam manajemen
minat dan motivasi belajar siswa menjadi pembelajaran guru.
kendala utama dalam mengefektifkan Dalam penelitian sebelumnya pernah
pembelajaran. Proses pembelajaran yang dibahas tentang manajemen pembelajaran guru
dilakukan guru, kadang-kadang tidak sesuai yang kurang baik, berakibat kepada kurangnya
dengan RPP yang telah disusun. Perbedaan dapat minat dan motivasi siswa untuk mengikuti
terjadi misalnya dalam penggunaan model pembelajaran, dan rendahnya mutu
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan inti dan pembelajaran. Hal ini, disebabkan karena guru
akhir dari proses pembelajaran, tidaknya belum mampu menyusun perencanaan
efektifnya waktu yang digunakan sehingga pembelajaran secara baik, belum mampu
evaluasi setiap pertemuan tidak bisa dilakukan memotivasi siswa untuk meningkatkan
dengan kontinu. kompetensinya, kurangnya pelatihan bagi guru-

Volume 5, No. 4, November 2017 - 225


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

guru pada jenjang sekolah dasar. misalnya dengan menerapkan kaji tindak dalam
METODE PENELITIAN pembelajaran (class-room action research).
Penelitian ini menggunakan metode Pelaksanaan kurikulum di sekolah melalui empat
deskriptif kualitatif yang merupakan penelitian tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2)
yang mendeskripsikan kondisi subjek penelitian pengorganisasian dan koordinasi, (3)
pada saat penelitian dilaksanakan. Data yang pelakasanaan, dan (4) pengendalian.
diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil Tahap perencanaan kurikulum dijabarkan
wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, sampai menjadi rencana pengajaran, maka untuk
catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi tingkat sekolah dasar melakukan beberapa
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan kegiatan, seperti menjabarkan program tahunan
angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis dan semesteran, menelaah berdasarkan kalender
data dengan memperkaya informasi, mencari pendidikan, menyusun RPP. Berdasarkan hasil
hubungan, membandingkan, menemukan pola penelitian menunjukkan bahwa penyusunan
atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi AMP sampai dengan RPP tidak dikerjakan
dalam bentuk angka). Dengan mempertanyakan seorang diri oleh guru kelas awal. Akan tetapi,
bagaimana perencanaan pembelajaran, disusun secara bersama-sama oleh beberapa guru
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi kelas awal yang tergabung dalam satu gugus.
pembelajaran, serta faktor-faktor pendukung
dan penghambat dalam manajemen Pelaksanaan pembelajaran guru pada SD
pembelajaran guru pada SD Negeri 1 Peukan Negeri 1 Peukan Pidie
Pidie Kabupaten Pidie. Variabel dalam Dalam pelaksanaan pembelajaran, ada
penelitian ini adalah: Kepala sekolah dan guru beberapa ciri khas yang menjadi karakteristik
pada SD Negeri 1 Peukan Pidie Kabupaten pembelajaran pada sekolah dasar, terutama pada
Pidie. Teknik pengumpulan data dilakukan kelas awal, yang diterapkan selama ini di SD
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Negeri 1 Peukan Pidie, di antaranya:
Teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu reduksi pembelajaran berpusat pada siswa (student
data, display data, dan verifikasi data. centered), hal ini sesuai dengan pendekatan
belajar modern yang lebih banyak menempatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru
Perencanaan pembelajaran guru pada SD lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu
Negeri 1 Peukan Pidie memberikan kemudahan-kemudahan kepada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Dalam
kegiatan perencanaan, meliputi penyusunan proses ini, peran guru hanya memfasilitasi siswa
Rencana Program Pembembelajaran (RPP), untuk belajar secara sendiri atau dengan teman-
penyusunan silabus, penyusunan Program temannya dalam kelompok.
Tahunan dan Program Semesteran. Perencanaan Pembelajaran kelompok akan
pembelajaran tertuang dalam RPP yang membiasakan siswa untuk bekerjasama dalam
dipersiapkan oleh masing-masing guru kelas awal melakukan aktivitas belajar. Di samping itu,
pada SD Negeri 1 Peukan Pidie. Dalam RPP pembelajaran langsung dan dikaitkan dengan
terdapat sejumlah aspek yang menjadi acuan kegiatan peragaan (demontrasi) juga sangat
untuk pembelajaran. penting diterapkan kepada siswa pada sekolah
Hal ini, sesuai dengan saran Umaedi dasar. Proses pembelajaran dengan pengalaman
(2011) bahwa para guru perlu didorong untuk langsung sangat cocok diterapkan pada siswa
terus menyempurnakan strategi pembelajaran, kelas awal, seperti halnya untuk mata pelajaran

-226 Volume 5, No. 4, November 2017


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

agama, pengalaman langsung di sini dapat terealisasi dengan baik. Nurharjadmo (2008)
diterapkan dengan metode demonstrasi atau menyatakan salah satu permasalahan yang
peragaan. Sebagai contoh dalam pembelajaran dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya
fiqih, guru mengajari anak mengimami shalat kualitas atayu mutu pendidikan.
atau menjadi makmum. Setelah proses Fungsi evaluasi dalam pembelajaran guru
pembelajaran selesai, siswa diharapkan mampu tidak dapat terlepas dari tujuan itu sendiri.
menjadi makmum atau imam dalam Dalam pengertian tentang evaluasi pendidikan
melaksanakan shalat. Untuk kesuksesan disebutkan guna evaluasi pendidikan adalah
pembelajaran ini, guru ideal dituntut mampu untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menjadi model yang dapat dicontoh teladani oleh menunjukkan sampai di mana tingkat
siswanya. Fajar (2010) menyatakan sifat-sifat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
yang harus dimiliki oleh guru yaitu: cukup pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran.
berpengetahuan dan memiliki kemampuan untuk
menjadi role model. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
Pembelajaran pada sekolah dasar yang dalam Manajemen Pembelajaran Guru pada
menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata SD Negeri 1 Peukan Pidie
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian, siswa mampu memahami Berdasarkan pengolahan data diketahui
konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini, bahwa terdapat kendala yang ditemukan kepala
diperlukan untuk membantu siswa dalam SD Negeri 1 Peukan Pidie dalam membuat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perencanaan untuk membina pembelajaran guru.
dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja banyak sub bidang yang harus
Melalui penyajian konsep-konsep, maka direncanakan dan dilaksanakan. Dalam membuat
proses pembelajaran memungkinkan berjalan perencanaan dari suatu sub bidang, seperti sub
dengan baik. Danarwati (2013) permasalahan bidang pengajaran perlu dipersiapkan faktor
pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pendukung untuk pelaksanaannya. Faktor-faktor
saat ini, adalah rendahnya mutu pendidikan pada yang mendukung adalah waktu, sarana, dana
setiap jenjang dan satuan pendidikan. personil, pelaksana, kemajuan dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Evaluasi pembelajaran guru pada SD Negeri Selama ini semua sub bidang yang telah
1 Peukan Pidie terprogram dilaksanakan dengan sarana, waktu,
Evaluasi atau penilaian adalah suatu dana yang sangat terbatas. Oleh karena itu,
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara membuat perencanaan bersifat umum dan
sistematis, yang mencakup penentuan tujuan, dilaksanakan juga bersifat umum. Sasaran utama
perancangan dan pengembangan instrumen, adalah untuk setiap sub bidang yang telah
pengumpulan data, analisis, dan penafsiran untuk direncanakan dapat berjalan lebih baik dari tahun
menentukan suatu nilai dengan standar penilaian lalu, namun demikian proses tersebut masih
yang telah ditentukan. Sudjana (2011) ditemui kendala-kendala.
memberikan masukan untuk perencanaan Hambatan yang dialami kepala sekolah
program, memberi masukan untuk kelanjutan, antara lain: masih ada sebagian guru yang rendah
perluasan dan penghentian program minatnya untuk membaca buku sumber yang
pembelajaran, memberi masukan untuk disediakan meningkatkan kompetensinya,
memodifikasi program pembelajaran, serta untuk rendahnya minat guru-guru untuk mengkaji atau
tindak lanjut terhadap program yang belum meneliti, memilih dan mengembangkan media

Volume 5, No. 4, November 2017 - 227


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dalam forum gugus, dan rendahnya minat guru- Pendidikan. Jurnal Mimbar Bumi
guru untuk berlatih membuat media yang Bengawan, stia-asmisolo.ac.id
sederhana dan menggunakannya di dalam kelas. Fajar, A. M. 2010. Pengembangan
Profesionalisme Guru. Uhamka Press,
KESIMPULAN Jakarta.
1. Perencanaan pembelajaran guru pada SD Farichin. 2014. Manajemen Pembelajaran pada
Negeri 1 Peukan Pidie belum direncanakan Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal
dengan baik. Masih ada guru yang belum farichinfarich. blogspot.co.id
mampu menyusun pemetaaan dengan baik, Nurharjadmo, W. 2008. Evaluasi Implementasi
penyusunan jaringan tema, dan penyusunan Kebijakan Ganda di Sekolah Kejuruan.
silabus sebagai perangkat yang harus Jurnal. Spririt Publik, Vol. 4, No. 2
dipersiapkan sebelum menyusun RPP. Oktober 2008.
2. Pelaksanaan pembelajaran guru pada SD Sudjana, N. 2011. Dasar-dasar Proses Belajar
Negeri 1 Peukan Pidie berpedoman pada Mengajar. Sinar Baru, Bandung.
Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP). Umaedi. 2011. Manajemen Peningkatan Mutu
Proses pelaksanaan pembelajaran guru yang Berbasis Sekolah. Dirjen Pendidikan
diterapkan belum optimal, karena masih Dasar dan Menengah, Jakarta.
kurangnya pengetahuan guru tentang tata cata
penerapan pembelajaran tersebut secara
efektif. Masih ada guru kelas rendah pada SD
Negeri 1 Peukan Pidie yang masih
menggunakan mata pelajaran dengan jelas
dan tidak menggunakan tema.
3. Evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan
guru pada SD Negeri 1 Peukan Pidie
berpedoman pada RPP yang disusun. Evaluasi
dilakukan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran guru. Bentuk evaluasi dilakukan
baik secara lisan maupun tulisan.
4. Faktor pendukung adanya kegiatan supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
memperbaiki dan membina kemampuan guru,
dalam penerapan manajemen pembelajaran.
Hambatannya, antara lain dalam membuat
perencanaan untuk pembinaan guru-guru,
disebabkan karena waktu, sarana dan personil
yang tersedia. Kurangnya pelatihan bagi guru,
tidak aktifnya sebagian guru dalam kegiatan
gugus, seminar, dan kegiatan peningkatan
profesi keguruan.
DAFTAR PUSTAKA
Danarwati, Y. S. 2013. Manajemen Pembelajaran
dalam Upaya Meningkatkan Mutu

-228 Volume 5, No. 4, November 2017

You might also like