Kuat Tekan Mortar Dan Silinder Beton Pada Perpaduan Material Lokal Pasir Samboja Dengan Pasir Palu

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Karmila Achmad1, Sunarno2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095

e-ISSN 2597-7660

KUAT TEKAN MORTAR DAN SILINDER BETON PADA PERPADUAN


MATERIAL LOKAL PASIR SAMBOJA DENGAN PASIR PALU

CONCRETE MORTAR AND CYLINDER COMPRESSIVE STRENGTH


WITH THE COMBINATION OF LOCAL MATERIAL OF SAMBOJA
SAND AND PALU SAND

Karmila Achmad1*, Sunarno2


1,2
Teknik Sipil-Politeknik Negeri Balikpapan
Jl. Soekarno Hatta Km.08, Balikpapan
email: [email protected]

Abstract

SambojaSand is Balikpapan local material which is relatively inexpensive but it is not widely
used fora concrete mixturein Balikpapan. This because the material has very fine grains, which
resulted in this type of sand does not fall into the 4 zones of fine aggregate, which is a
requirement for concrete mixture. Therefore, to use Samboja Sand, it needs to be combined with
other types of sand that has a slightly coarse grain.This research aims to obtain physical
properties of local fine aggregate in Balikpapan in concrete mixture and to obtain the optimal
proportion of local fine aggregate in terms of the concrete compressive strength. In this study, 66
mortar and 66 cylinders of concrete were formed with various percentage of Samboja Sand as
the fine aggregate of the concrete mixtures. The result shows that the proportion of Samboja
sand that meets the fine aggregate criteria in the concrete mixture is below 70% with 1.64
approaching zone 4 (slightly fine sand). The test object P50 with proportion of 50% Palu sand
and 50% Samboja sand produced the highest concrete compressive strength at age 28-day that is
31,33 MPa- the increment of the compressive strength equal to 7,11% to S100. Considering the
trend of compressive strength, P50 and P60 provide the highest compressive strength trend.

Keywords:Compressive strength, Mortar, Palu sand, Samboja sand, Concrete cylinder

Abstrak

Pasir Samboja merupakan material lokal Balikpapan yang relatif murah dan belum banyak
digunakan dalam campuran beton oleh masyarakat Balikpapan. Hal ini karena material ini
memiliki butiran yang sangat halus, yang mengakibatkan jenis pasir ini tidak masuk dalam ke 4
zona agregat halus yang merupakan syarat dalam campuran beton. Sehingga dalam
penggunaannya pasir Samboja perlu dipadukan dengan jenis pasir lainnya yang memiliki butiran
agak kasar. Tujuan penelitian untuk mendapatkan sifat fisik agregat halus lokal di Balikpapan
dalam campuran beton dan mendapatkan proporsi paduan agregat halus lokal Balikpapan yang
optimal ditinjau dari besarnya Kuat Tekan Beton. Dalam penelitian ini ada 66 mortar dan 66
silinder beton dengan variasi persentase pasir Samboja dalam agregat halus campuran beton.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa proporsi pasir Samboja yang memenuhi kriteria agregat
halus dalam campuran beton adalah dibawah 70% dengan MHB 1,64 mendekati zona 4 (pasir
Agak Halus). Benda uji P50 dengan proporsi pasir Palu sebesar 50% dan pasir Samboja sebesar
50% memberikan nilai kuat tekan beton terbaik pada umur 28 hari yaitu 31,33 MPa dengan
peningkatan kuat tekan sebesar 7,11% terhadap S100 dan jika ditinjau dari tren kuat tekan yang
terjadi adalah perpaduan pasir Palu dan pasir Samboja memberikan nilai yang baik pada P50 dan
P60.

Kata kunci: Kuat Tekan, Mortar, Pasir Palu, Pasir Samboja dan Silinder Beton

44 | Februari 2019, Hal. 44 - 50


Volume 17, Nomor 1 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6991

PENDAHULUAN halus butir agregat halus, uji tekan mortar


dan silinder beton.
Beton merupakan material komposit
yang tersusun dari agregat yang terselimuti
Tabel 1 Rincian Benda Uji
oleh campuran semen dan air. Agregat
menempati 70-75% dari total volume beton, Jenis Jumlah Benda Uji Kode
variasi
maka kualitas agregat sangat berpengaruh Penamaan
benda uji Mortar Silinder
terhadap kualitas beton. Dengan agregat yang
baik, beton dapat dikerjakan (workable), Pasir
1P100 –
(100% 6 6
kuat, tahan lama (durable), dan ekonomis. 6P100
palu)
Secara umum, agregat dapat dibedakan
berdasarkan ukurannya, yaitu agregat kasar Pasir (90%
dan agregat halus. 1P90 –
palu+ 10% 6 6
6P90
Penelitian sebelumnya tentang matrial samboja)
lokal Kalimantan Timur adalah penelitian
pasir Kandilo dari Tanah Grogot yang Pasir (80%
menunjukan bahwa pasir Kandilo memiliki 1P80 –
palu+ 20% 6 6
6P80
karakteristi yang mendekati pasir Palu [1]. samboja)
Pasir Samboja sendiri merupakan material
lokal Balikpapan yang relatif murah dan Pasir (70%
belum banyak digunakan dalam campuran 1P70 –
palu+ 30% 6 6
beton oleh masyarakat Balikpapan [2]. 6P70
samboja)
Penelitian pendahuluan tentang pasir
Samboja berupa pemanfaatan pasir Samboja Pasir (60%
sebagai campuran beton normal telah 1P60 –
palu+ 40% 6 6
dilakukan dengan menggunakan 6P60
samboja)
perbandingan modulus halus butir pasir
samboja dalam campuran beton normal, dan Pasir (50%
hasil yang diperoleh mutu beton dengan pasir 1P50 –
palu+ 50% 6 6
Samboja memiliki kekuatan yang baik[3]. 6P50
samboja)
Namun material ini memiliki butiran yang
sangat halus, yang mengakibatkan jenis pasir Pasir (40%
ini tidak masuk dalam 4 zona pasir yang 1S60 –
palu+ 60% 6 6
memenuhi syarat dalam campuran beton [2]. 6S60
samboja)
Sehingga pasir Samboja perlu dipadukan
dengan jenis pasir lainnya yang memiliki Pasir (30%
butiran agak kasar. 1S70 –
palu+ 70% 6 6
Tujuan umum penelitian ini adalah: 6S70
samboja)
Mendapatkan sifat fisik agregat halus lokal di
Balikpapan dalam campuran beton dan Pasir (20%
mendapatkan proporsi paduan agregat halus 1S80 –
palu+ 80% 6 6
lokal Balikpapan yang optimal ditinjau dari 6S80
samboja)
besarnya Kuat Tekan Beton.
Pasir (10%
METODE PENELITIAN 1S90 –
palu+ 90% 6 6
6S90
Metode penelitian menjelaskan samboja)
rancangan kegiatan, ruang lingkup atau
Pasir
objek, bahan dan alat utama, tempat, teknik 1S100 –
(100% 6 6
pengumpulan data, definisi operasional 6S100
samboja)
variabel penelitian, dan teknik analisis.
Total
Material agregat yang digunakan dalam 66 66
benda uji
penelitian ini adalah kerikil Palu dan 2 jenis
agregat halus yaitu pasir Palu dan pasir
Samboja sebagai material lokal. Peninjauan Tabel 1 menunjukan rincian benda uji.
yang dilakukan berupa perhitungan modulus Variasi yang digunakan adalah persentase

Kuat Tekan Mortar Dan Silinder Beton Pada Perpaduan Material Lokal Pasir Samboja Dengan Pasir Palu | 45
Karmila Achmad1, Sunarno2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

dari pasir Samboja dalam campuran agregat Berdasarkan syarat maka modulus halus
halus pasir Palu dan pasir Samboja. butir maka persentase pasir Samboja yang
Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digunakan paling banyak adalah 70%.
adalah uji bahan, mix design, pembuatan Namun jika dilihat dari zona agregat maka
benda uji, perawatan benda uji, uji tekan, persentase pasir Samboja yang dapat
analisa dan kesimpulan. digunakan paling banyak adalah 60%.
Benda uji yang dibuat berdasarkan hasil
mix design yang mengacu pada SNI 03-
HASIL DAN PEMBAHASAN
2843-2000 tentang tata cara pembuatan
Bagian ini menyajikan hasil penelitian. rencana campuran beton normal [5].
Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan Hasil pengujian mortar dapat dilihat
tabel, grafik (gambar), dan/ataubagan. pada tabel 3.
Bagian pembahasan memaparkan hasil
pengolahan data, menginterpretasikan
penemuan secaralogis, mengaitkan dengan Tabel 3.Hasil Uji Tekan Mortar
sumber rujukan yang relevani hasil Umur 14
pemeriksaan gradasi agregat halus diperoleh hari Umur 28 hari
nilai Modulus Halus Butir pasir Samboja Kuat Pening Pening
Bend Kuat
adalah 1,2 sehingga tidak memenuhi Tekan katan katan
a Uji Tekan
persayaratan agregat halus yang dapat Penguji Kuat Kuat
Pengujian
digunakan dalam campuran beton. Hal ini an Tekan Tekan
(MPa)
(MPa) (%) (%)
menunjukakan bahwa pasir Samboja
termasuk dalam kategori pasir sangat halus P100 60,61 60,01 56 -13,41
[4]. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan P90 49,24 30 42,67 -34,02
perhitungan Modulus Halus Butir (MHB) P80 45,45 20 66 2,06
dalam setiap persentase campuran benda uji
P70 46,97 24 51,33 -20,63
yang digunakan. Hasil perhitungan MHB
yang diperoleh seperti pada tabel 2. P60 48,48 28 50,67 -21,65
P50 48,48 28 60 -7,22
Tabel 2.MHB Agregat Halus S60 51,52 36 66 2,06
Zona S70 40,15 6 59,33 -8,26
Jenis variasi
MHB Agregat
benda uji S80 42,42 12 53,33 -17,54
Halus
Pasir (100% palu) 2,67 Zona 2 S90 39,39 4 60 -7,22
Pasir (90% palu+ Mendekati S100 37,88 - 64,67 -
2,53
10% samboja) zona 2
Pasir (80% palu+ Dari hasil uji tekan mortar umur 28 hari
2,38 Zona 3
20% samboja) maka diperoleh nilai kuat tekan terbesar
Pasir (70% palu+ adalah untuk benda uji S60 yaitu benda uji
2,23 Zona 3 dengan persentase pasir Palu adalah 60% dan
30% samboja)
Pasir (60% palu+ Mendekati pasir Samboja 40%. Besar kuat tekan yang
2,08 dihasilkan adalah 66 MPa dengan
40% samboja) zona 3
Pasir (50% palu+ Mendekati peningkatan kuat tekan sebesar 2,06%
1,94 terhadap benda uji S100 (benda uji dengan
50% samboja) zona 3
Pasir (40% palu+ Mendekati 100% pasir Samboja tanpa pasir Palu). Nilai
1,79 ini sama besarnya dengan nilai kuat tekan
60% samboja) zona 3
Pasir (30% palu+ Mendekati mortar untuk benda uji P80, yaitu benda uji
1,64 dengan persentase pasir Palu adalah 20% dan
70% samboja) zona 4
Pasir (20% palu+ Mendekati pasir Samboja 80%.
1,49 Nilai kuat tekan rata-rata beton umur 14
80% samboja) zona 4
Pasir (10% palu+ Mendekati hari adalah 60,61 MPa; 49,24 MPa; 45,45
1,35 MPa; 46,97 MPa; 48,48 MPa; 48,48 MPa;
90% samboja) zona 4
Pasir (100% Mendekati 51,52 MPa; 40,15 MPa;42,42 MPa; 39,39
1,2 MPa dan 37,88 MPa masing-masing untuk
samboja) zona 4

46 | Februari 2019, Hal. 44 - 50


Volume 17, Nomor 1 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6991

benda uji mortar P100, P90, P80, P70, P60,


P50, S60, S70, S80, S90 dan S100.
Dengan persentase peningkatan kuat
tekan terhadap benda uji S100 yaitu mortar
dengan pasir Samboja 100% pada umur
beton 14 hari adalah 4%; 12%; 6%; 36%;
28%; 28%; 24%; 20%; 30% dan 60,01%
masing-masing untuk benda uji mortar S90,
S80, S70, S60, P50, P60, P70, P80, P90 dan
P100.
Dari tabel 3 dapat dilihat besar nilai kuat
tekan rata-rata mortar umur 28 hari adalah 56 (a) Umur 14 Hari
MPa; 42,67 MPa; 66 MPa; 51,33 MPa; 50,67
MPa; 60 MPa; 66 MPa; 59,33 MPa;53,33
MPa, 60 MPa dan 64,67 MPa masing-masing
untuk benda uji mortar P100, P90, P80, P70,
P60, P50, S60, S70, S80, S90 dan S100.
Dengan prosentase peningkatan kuat
tekan terhadap benda uji S100 yaitu mortar
dengan pasir Samboja 100% pada umur
beton 28 hari adalah -7,22%; -17,54%; -
8,26%; 2,06%; -7,22%; -21,65%; -20,63%;
2,06%; -34,02% dan -13,41% masing-masing
untuk benda uji mortar S90, S80, S70, S60,
P50, P60, P70, P80, P90 dan P100. (b) Umur 28 hari
Gambar 2. Grafik Tren Kuat Tekan Mortar

Dari tren yang ada maka diperoleh nilai


kuat tekan teoritis adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Nilai Kuat Tekan Mortar


(a). Umur 14 hari
Umur 14 hari Umur 28 hari
Kuat Kuat
Benda Kuat Kuat
Tekan Tekan
Uji Tekan Tekan
Penguji Penguji
Teoritis Teoritis
an an
(MPa) (MPa)
(b). Umur 28 hari (MPa) (MPa)
Gambar 1.Benda Uji Mortar yang Telah diuji P100 60,61 56,257 56 52,328
Tekan P90 49,24 40,237 42,67 53,368
P80 45,45 27,417 66 54,392
Gambar 2 menunjukan tren dari kuat
P70 46,97 17,797 51,33 55,4
tekan mortar. Dari grafik diperoleh
persamaan P60 48,48 11,377 50,67 56,392
dengan untuk mortar umur 14 hari dan P50 48,48 8,157 60 57,368
S60 51,52 8,137 66 58,328
dengan untuk mortar umur 28 S70 40,15 11,317 59,33 59,272
hari. S80 42,42 17,697 53,33 60,2
S90 39,39 27,277 60 61,112
S100 37,88 40,057 64,67 62,008

Berdasarkan tabel 4 diatas maka


diperoleh nilai kuat tekan hasil pengujian dan
nilai teoritis tertinggi adalah untuk benda uji

Kuat Tekan Mortar Dan Silinder Beton Pada Perpaduan Material Lokal Pasir Samboja Dengan Pasir Palu | 47
Karmila Achmad1, Sunarno2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

mortar P100 sebesar 60,61 MPa dan 56,257 Nilai kuat tekan rata-rata beton umur 14
MPa. Ini berarti bahwa benda uji mortar hari adalah 26,38 MPa; 29,60 MPa; 30,88
dengan gabungan pasir Palu 100% dan pasir MPa; 29,52 MPa; 29,60 MPa; 23,16 MPa;
Samboja 0% memberikan nilai kuat tekan 23,16 MPa; 24,66 MPa;22,95 MPa; 22,09
mortar tertinggi pada umur 14 hari. Nilai kuat MPa dan 17,37 MPa masing-masing untuk
tekan umur 28 hari benda uji mortarf, nilai benda uji mortar P100, P90, P80, P70, P60,
teoritis tertinggi 62,008 MPa untuk benda uji P50, S60, S70, S80, S90 dan S100.
S100 berdasarkan hasil pengujian kuat tekan Dengan prosentase peningkatan kuat
tertinggi sebesar 66 MPa pada benda uji S60. tekan terhadap benda uji S100 yaitu beton
Hasiluji kuat tekan silinder beton dapat dengan pasir Samboja 100% pada umur
dilihat pada tabel 5. beton 14 hari adalah 27,16%; 32,10%;
41,98%; 33,33%; 33,33%; 70,37%; 69,95%;
Tabel 5.Peningkatan Kuat Tekan Silinder 77,78%; 70,37% dan 51,85% masing-masing
Beton untuk benda uji mortar S90, S80, S70, S60,
Umur 14 hari Umur 28 hari P50, P60, P70, P80, P90 dan P100.
Pening Pening Nilai kuat tekan rata-rata beton umur 28
Benda Kuat Kuat hari adalah 28,87 MPa; 28,12 MPa; 31,14
katan katan
Uji Tekan Tekan
Kuat Kuat MPa; 31,14 MPa; 27,18 MPa; 31,33 MPa;
Pengujian Pengujian
Tekan Tekan 30,57 MPa; 30,20 MPa;28,50 MPa; 30,95
(MPa) (MPa)
(%) (%) MPa dan 29,25 MPa masing-masing untuk
P100 26,38 51,85 28,87 -1,3 benda uji mortar P100, P90, P80, P70, P60,
P90 29,6 70,37 28,12 -3,86 P50, S60, S70, S80, S90 dan S100.
P80 30,88 77,78 31,14 6,46 Dengan prosentase peningkatan kuat
tekan terhadap benda uji S100 yaitu
P70 29,52 69,95 31,14 6,46
silinderdengan pasir Samboja 100% pada
P60 29,6 70,37 27,18 -7,08 umur beton 28 hari adalah 5,81%; -2,56%;
P50 23,16 33,33 31,33 7,11 3,25%; 4,51%; 7,11%; -7,08%; 6,46%;
S60 23,16 33,33 30,57 4,51 6,46%; -3,86% dan -1,30% masing-masing
S70 24,66 41,98 30,2 3,25 untuk benda uji silinder S90, S80, S70, S60,
S80 22,95 32,1 28,5 -2,56
P50, P60, P70, P80, P90 dan P100.
Gambar 3 adalah silinder beton yang
S90 22,09 27,16 30,95 5,81
telah diuji tekan.
S100 17,37 - 29,25 -

Dari hasil uji tekan silinder umur 14 hari


maka diperoleh nilai kuat tekan silinder
terbesar dari hasil pengujian adalah untuk
benda uji P80 yaitu benda uji dengan
persentase pasir Palu adalah 80% dan pasir
Samboja 20%. Besar kuat tekan yang
dihasilkan adalah 30,88 MPa dengan (a). Umur 14 hari
peningkatan kuat tekan sebesar 77,78%
terhadap benda uji S100 (benda uji silinder
dengan 100% pasir Samboja tanpa pasir
Palu).
Dari hasil uji tekan silinder umur 28 hari
maka diperoleh nilai kuat tekan terbesar dari
hasil pengujian adalah untuk benda uji P50
yaitu benda uji dengan persentase pasir Palu (b) Umur 28 hari
adalah 50% dan pasir Samboja 50%. Besar Gambar 3.Benda Uji Silinder yang Telah
kuat tekan yang dihasilkan adalah 31,33 MPa diuji Tekan
dengan peningkatan kuat tekan sebesar
7,11% terhadap benda uji S100 (benda uji Dari grafik pada gambar 4, diperoleh
dengan 100% pasir Samboja tanpa pasir persamaan
Palu). Y = -0,1387x2 + 0,619x + 28

48 | Februari 2019, Hal. 44 - 50


Volume 17, Nomor 1 Versi online:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6991

Dengan R2 = 0,7 untuk umur 14 hari dan Lanjutan Tabel 6. Nilai Kuat Tekan Silinder
y = 0,0052x3 – 0,1334x2 +1,0117x +27,767
Beton
dengan R= 0.07 untuk umur 28 hari.
Umur 14 hari Umur 28 hari
Kuat
Benda Kuat Kuat Kuat
Tekan
Uji Tekan Tekan Tekan
Penguji
Teoritis Pengujia Teoritis
an
(MPa) n (MPa) (MPa)
(MPa)
P100 26,38 28,544 28,87 28,651
P90 29,6 28,746 28,12 29,296
P80 30,88 28,668 31,14 29,731
P70 29,52 28,31 31,14 29,986
P60 29,6 27,672 27,18 30,091
P50 23,16 26,754 31,33 30,076
(a) Umur 14 hari S60 23,16 25,556 30,57 29,971
S70 24,66 24,078 30,2 29,806

Berdasarkan tabel 6 diatas maka


diperoleh nilai kuat tekan teoritis tertinggi
umur 14 hari adalah untuk benda uji silinder
P90 sebesar 28,746 MPa. Ini berarti bahwa
benda uji mortar dengan gabungan pasir Palu
90% dan pasir Samboja 10% memberikan
nilai kuat tekan silinder tertinggi.
Nilai kuat tekan teoritis tertinggi pada
umur 28 hari adalah untuk benda uji silinder
P60 sebesar 30,091 MPa. Ini berarti bahwa
benda uji mortar dengan gabungan pasir Palu
(b) Umur 28 hari 60% dan pasir Samboja 40% memberikan
Gambar 4. Grafik Tren Kuat Tekan nilai kuat tekan beton tertinggi.
SilinderBeton
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari tren yang ada maka diperoleh nilai Kesimpulan
kuat tekan teoritis adalah sebagai berikut:
Dari hasil penelitian bahwa proporsi
pasir Samboja yang memenuhi kriteria
Tabel 6. Nilai Kuat Tekan Silinder Beton
agregat halus dalam campuran beton adalah
Umur 14 hari Umur 28 hari dibawah 70% dengan MHB 1,64 mendekati
Kuat zona 4 (pasir Agak Halus). Benda uji P50
Benda Kuat Kuat Kuat dengan proporsi pasir Palu sebesar 50% dan
Tekan
Uji Tekan Tekan Tekan
Penguji pasir Samboja sebesar 50% memberikan nilai
Teoritis Pengujia Teoritis
an kuat tekan beton terbaik pada umur 28 hari
(MPa) n (MPa) (MPa)
(MPa) yaitu 31,33 MPa dengan peningkatan kuat
P100 26,38 28,544 28,87 28,651 tekan sebesar 7,11% terhadap S100 dan jika
P90 29,6 28,746 28,12 29,296 ditinjau dari tren kuat tekan yang terjadi
P80 30,88 28,668 31,14 29,731 adalah perpaduan pasir Palu dan pasir
Samboja memberikan nilai yang baik pada
P70 29,52 28,31 31,14 29,986
P50 dan P60.
P60 29,6 27,672 27,18 30,091
P50 23,16 26,754 31,33 30,076 Saran
S60 23,16 25,556 30,57 29,971
Saran dari penelitian ini berupa
S70 24,66 24,078 30,2 29,806 penelitian lanjutan tentang kombinasi pasir

Kuat Tekan Mortar Dan Silinder Beton Pada Perpaduan Material Lokal Pasir Samboja Dengan Pasir Palu | 49
Karmila Achmad1, Sunarno2 Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660

Samboja dan pasir Palu dengan variasi


ukuran pasir palu, mengingat banyaknya
variasi dari pasir Palu.

DAFTAR PUSTAKA
Karmila Achmad, 2015. Pasir Kandilo
dan Kerikil Petangis sebagai
Material Lokal Tanah Grogot
dalam Campuran Beton. Media
Teknik Sipil Vol. 13 No. 2.
Sara WR, Karmila A, 2015. Local
Material Sand in East Kalimantan:
Utilization with Fiber Reinforced
Polymer Jacketing as an Effort to
Increase the Concrete Strength.
Jurnal Teknologi Terpadu, vol. 3
no.2
Sunarno. 2012. Penggunaan Pasir
Samboja dan Kerikil dari Palu
sebagai Bahan Pembuatan Beton
Normal. Jurnal Ilmiah Politeknik
Balikpapan.
Mulyono, Tri. 2003. Teknologi
Beton.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Badan Standardisasi Nasional. 2000. SNI
03-2834-2000Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran

50 | Februari 2019, Hal. 44 - 50

You might also like