Risiko PDF
Risiko PDF
Risiko PDF
ABSTRACT
Retail industry in Indonesia is growing rapidly and cause a very tight competition. Competition in the retail
business by the nature of the retail business which is very difficult to differentiate, so many retail businesses are
closed. Understanding the scope of the retail business means understanding management related to finance,
marketing, and operational resources. Including the risks to be faced. Then there should be a risk management
against targets retail market. Risk management is basically a series of processes are performed to minimize the level
of risk to the acceptable range.
In this research, risk management approach and SWOT analysis to anticipate the decline in retail profit. The
purpose of risk management is to establish the context of risk, risk identification, risk analysis, risk evaluation and
risk treatment. Failure mode effect analysis (FMEA) is one application of risk management to measure severity,
occurance and detection. From the results of severity, occurance and detection calculated risk priority number
(RPN) to do the elimination of the cause of the risk based on the highest RPN. Furthermore, the risk with the highest
RPN do risk treatment recomendation.Risk treatment could be strength based on the internal and external aspects
by integrating with SWOT analysis. The results of SWOT analysis integration into FMEA is used to determine the
appropriate risk treatment measures based on the preference score.
Based on risk management approach and SWOT analysis its can be recomended risk treatment produced with
preference value score that is greater than the risk of treatment initial conditions. At the risk of shortage of
operational costs for credit limit smelting employee cooperative members (KKS). Treatment of the initial condition
is to limit the risk of a credit limit in accordance with the conditions Ecos Minimart with score 1.39 preference
value, whereas the recomended risk treatment is to change the credit limit system into a system of deposit to the
value of the preference score of 1.45, as well as other risk treatment.
Keywords : Risk Management, SWOT, FMEA, Preference Score, Risk Treatment Recomendation
23
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
bidang lain (Pakudu, Neyland & Sutrisno, seharusnya digunakan untuk biayaoperasional
2014:1). justru terpakai di awal untuk pembelian barang
ECoS Minimart bergerak dibidang ritel dagangan, sedangkan ada beberapa barang
beralamat di Jl. Sumatra No. 20 GKB Gresik. dagangan yang mempunyai masa kadaluarsa
Mulai beroperasi pada tanggal 10 September pendek, sehingga barang dagangan yang telah
2016 dan diresmikan oleh Ruston Efendi sebagai kadaluarsa harus dibuang. Apabila kejadian
ketua KKS bersama dengan Mr. Suzuki sebagai tersebut terus dibiarkan, maka akan
pimpinan PT Smelting. ECoS Minimart mempengaruhi jumlah laba yang didapat dari
menyediakan kebutuhan pokok, sabun mandi, ECoS Minimart.
souvenir, dll. Pada awalnya ECoS Minimart Berdasarkan hasil observasi langsung dan
didirikan hanya untuk memenuhi kebutuhan wawancara dengan manajemen unit usaha ritel
anggota KKS, dikarenakan ada konflik antara ECoS Minimart, bahwa jumlah laba yang
anggota KKS dengan PT. Smelting yang didapat oleh ECoS minimart selama periode
mengakibatkan daya beli anggota KKS menurun bulan September 2016 – Agustus 2017 yang
sehingga jumlah transaksi mengalami terdapat pada gambar 2.
penurunan. Hal ini dianggap sebagai salah satu
risiko yang berpotensi menurunkan laba dari
ECoS Minimart. Kejadian seperti ini
mengharuskan pengurus KKS membenahi ulang
terkait dengan manajemen ECoS Minimart
untuk mempertahankan keberlangsungan
organisasi.
Berdasarkan hasil observasi langsung dan
wawancara dengan manajemen unit usaha ritrl
ECoS minimart bahwa jumlah pelanggan yang Gambar 2 Grafik Jumlah Rp Laba September 2016 –
belanja tidak stabil dan identik mengalami Agustus 2017
penurunan. Seperti pada jumlah transaksi selama Berdasarkan gambar 2 nilai laba ECoS
periode bulan September 2016 – Agusutus 2017 Minimart mengalami tren penurunan, terutama
yang terdapat pada gambar 1. pada bulan Januari 2017 – Agustus 2017,
penurunan jumlah laba harus diantisipasi dengan
cara melakukan langkah treatment yang tepat,
karena penurunan laba akan berpengaruh
terhadap keseluruhan aset yang dimiliki ECoS
Minimart.
Demikian pentingnya manajemen risiko
yang akan berimplikasi terhadap masalah
keuangan ECoS Minimart secara keseluruhan,
sehingga akan mempengaruhi soliditas (tingkat
kepercayaan konsumen) dan solvabilitas
Gambar 1 Grafik Jumlah Transaksi September 2016 (kemampuan dalam melunasi hutang jangka
– Agustus 2017 panjang).
Dari gambar 1 terjadi tren penurunan Berdasarkan alasan – alasan diatas,
jumlah transaksi selama periode bulan Mei 2017 penulis menganggap perlu diterapkan analisis
– bulan Agustus 2017, semakin menurun jumlah pendekatan Risk Management& analisis SWOT
transaki maka akan memberikan dampak negatif untuk mengantisipasi penurunan laba, sehingga
bagi arus kas perusahaan, yaitu modal yang dapat memberikan solusi berupa usulan langkah
24
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
25
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
yang lebih dalam, sedangkan apabila risiko disebabkan oleh kegagalan fungsi
ditolak, maka akan dipertimbangkan apakah (Gaspersz,2002:402). Tahapan - tahapan FMEA:
akan memunculkan risiko baru. Beberapa 1. Melakukan pengamatan terhadap proses.
alternatif bisa dipertimbangkan untuk 2. Mengidentifikasi potensial failure mode
digunakan(Susilo & Kaho, 2017: 175), yaitu : kegagalan dari proses yang diamati.
3. Mengidentifikasi akibat (potensial effect)
Membagi risiko (risk sharing). yang ditimbulkan potensi failure mode.
Mengurangi likeliihooddan/atau 4. Menetapkan nilai severity (S) merupakan
mengurangi konsekwensi(risk sharing). penilaian seberapa serius efek mode
Menghindari risiko atau membatalkan kegagalan.
aktifitas yg berisiko tinggi 5. Mengidentifikasi penyebab (potensial
(riskavoidance). cause) dari failure mode pada proses yang
Menerima risiko(risk financing). berlangsung.
6. Menetapkan nilai occurance (O),
5) Monitoring and review occurrence menunjukkan nilai keseringan /
Kemajuan aktual dalam melaksanakan frekuensi suatu masalah yang terjadi
rencana tindakan untuk resiko memberikan Karena potencial cause.
ukuran kinerja dan dapat dimasukkan ke dalam 7. Mengidentifikasi control proses saat ini
manajemen kinerja perusahaan, pengukuran dan (current process control) yang merupakan
pelaporan kegiatan internal dan external. deskripsi dari control untuk mencegah
Pemantauan dan review dapat melibatkan kemungkinan suatu yang menyebabkan
pemeriksaan biasa atau pengawasan dari apa mode kegagalan.
yang sudah ada atau bisa periodik (Susilo & 8. Menetapkan nilai detection (D), dimana
Kaho, 2017: 194). detection menggambarkan seberapa mampu
6) Recording the risk management process proses control selama ini untuk mendeteksi
Aktivitas manajemen risiko harus dicatat, ataupun pencegah terjadinya mode
sehingga dari catatan tersebut dapat dijadikan kegagalan.
perbaikan dari risiko – risiko yang ada(Susilo & 9. Menentukan nilai RPN (risk priority
Kaho, 2017: 195). number) dengan cara mengalikan nilai
severity (S) accurance (O), detective (D).
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) RPN = S x O x D.Nilai RPN menunjukkan
FMEA adalah suatu prosedur terstruktur keseriusan dari potential failure.
untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak 10. Memberikan usulan perbaikan
mungkin metode kegagalan (failure mode). (recommended action). Terhadap potential
FMEA digunakan untuk mengidentifikasi cause, alat control dan efek yang
sumber – sumber dan akar penyebab dari suatu diakibatkan. Prioritas perbaikan pada
masalah kualitas. Failure mode and effect failure mode yang memiliki RPN tertinggi
analysis (FMEA) menerapkan suatu metode dan seterusnya.
pentabelan untuk membantu proses pemikiran Dalam FMEA ada tiga faktor yang terkait
yang digunakan oleh engginer untuk dengan nilai resiko yang secara standar ditetapkan
mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan sebagai faktor yang setara dengan perkalian
efeknya. FMEA merupakan teknik evaluasi likelihood dan consequence(Christoper, et al
tingkat keandalan dari sebuah sistem untuk 2003), yaitu :
menentukan efek dari kegagalan dari sistem Severity (S) merupakan tingkat dampak
tersebut. Fokus perhatian diutamakan pada yang disebabkan oleh mode kegagalan
bentuk kegagalan yang ada. Bentuk kegagalan atau kejadian risiko.
dapat didefinisikan sebagai setiap peristiwa yang Occurance (O) merupakan tingkat
mungkin dapat menyebabkan model (sistem atau probabilitas atau frekuensi kegagalan
proses)mengalami kegagalan. Cara yang tepat dapat terjadi.
adalah untuk menunjukkan hubungan dan Detection (D) merupakan tingkat
perbedaan antara kegagalan fungsi terlebih kemampuan mendeteksi kegagalan
dahulu, lalu mencatat bentuk kegagalan yang
26
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
27
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
28
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
PENGOLAHAN DATA
Menetapkan Konteks (Establishing The
Context)
Penetapan konteks mengenai hal yang akan
dikelola risikonya dengan lingkungan
organisasi. Penetapan konteks didapatkan dari
persetujuan pihak manajemen ECoS Minimart.
29
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
Tabel 3 Konfirmasi Risiko Severity, Occurrence effectatau potensi dampak risiko, risk causesatau
& Detection penyebab risiko, penanggung jawab mengenai
Severity (Dampak risiko) dampak risiko dan risk treatment kondisi
Rating Deskripsi awalyang dilakukan oleh ECoS Minimart.
1 Kerugian < Rp 1.000.000
2 Kerugian Rp 1.000.000 s/d Rp 5.000.000
Identifikasi ada pada lampiran 1.
3 Kerugian Rp 5.000.000 s/d Rp 10.000.000
4 Kerugian Rp 10.000.000 s/d Rp 15.000.000 Identifikasi SWOT
5 Kerugian > Rp 15.000.000
Berikut merupakan unsur unsur strengths,
Occurance (Kemunculan Risiko) weaknesses, opportunities & threatsdalam
Rating Deskripsi
1 Sangat Tidak Mungkin
lingkungan ECoS Minimart dari hasil brain
2 Kemungkinan Tidak Muncul storming kepada Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
3 Kemungkinan Seimbang Antara Muncul Atau Tidak Bendahara I & Bendahara II ECoS Minimrt:
4 Kemungkinan Akan Muncul
5 Sangat Mungkin Untuk Muncul
Tabel 4 Unsur-Unsur SWOT ECoS Minimart
Detection (Deteksi Risiko)
Rating Deskripsi No ID SWOT
1 Deteksi Risiko Sangat Tinggi Strenghts
2 Deteksi Risiko Cukup Tinggi Kefektifannya S1 Loyalitas anggota KKS dalam berbelanja
3 Deteksi Risiko Pada Tingkat Medium Kefektifannya S2 Komitmen anggota KKS dalam mengembangkan ECoS Minimart
4 Deteksi Risiko Tidak Dapat Diandalkan 1 S3 Produk yang dijual berkualitas
5 Tidak Ada Pendeteksian Risiko Yang Diketahui S4 Lokasi ECoS Minimart yang strategis
S5 Adanya modal yang cukup besar
S6 Harga Produk cenderung lebih murah di banding pesaing
Weaknesses
Konfirmasi risiko disesuaikan dengan W1 Manajemen ECoS Minimart yang juga karyawan di PT Smelting
keadaan ECoS Minimart. 2 W2 Area fasilitas ECoS Minimart yang terbatas
SEVERITY W3 Kurangnya kemampuan pemasaran
W4 Kurangnya kelengkapan jenis produk
Kerugian Rp Kerugian Rp Kerugian Rp
Kerugian < Kerugian > Opportunities
OCCURANCE 1.000.000 s/d 5.000.000 s/d 10.000.000 s/d
Rp 1.000.000
Rp 5.000.000 Rp 10.000.000 Rp 15.000.000
Rp 15.000.000 O1 Adanya perbaikan birokrasi oleh pemerintah
3
O2 Pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan
1 2 3 4 5 O3 Potensi pangsa pasar cukup besar
Sangat Mungkin 5
A Threats
Untuk Muncul
Kemungkinan Akan 4
T1 ECoS Minimart sangat ketergantungan terhadap daya beli anggota KKS
B
Muncul
T2 Situasi ekonomi yang selalu berubah disebabkan kebijakan pemerintah
Kemungkinan 3 4
C Seimbang Antara T3 Harga produk yang dijual oleh pemasok yang tidak stabil
Muncul Atau Tidak
T4 Saingan yang berdekatan
Kemungkinan Tidak 2
D T5 kurangnya loyalitas pelanggan umum
Muncul
Sangat Tidak 1
E
Mungkin
30
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
Penanganan risiko akan difokuskan pada risk cause yang mempunyai nilai risk priority number
terbesar pada setiap risiko, sehingga dilakukan eliminasi pada risk causelain dengan nilai risk priority
number yang lebih kecil, lebih jelas hasil eliminasi ada pada tabel 5.
Contoh perhitungan:
- Risk score =S*O -
=3*3
=9
Tabel 5 Hasil Eliminasi Risk Causes ECoS Minimart
Proses Potential Penanggung Risk
Entitiy ID Risk Risk Causes S O Risk Treatment Kondisi Awal D RPN
Bisnis Effect jawab Score
Internal Barang R1 Barang Penurunan laba
Dagangan dagangan
tidak bisa Barang expired & rusak Pramuniaga & Promosi yang disesuaikan dengan
dijual 3 3 9 2 18
karena tidak bisa terjual Kepala toko kondisi barang & waktu expired
Setelah melakukan elimininasi risk causes berdasarkan RPN terbesar pada tiap risiko, dilakukan
pembuatan peta risiko (menempatkan posisi risiko-risiko pada gambar kriteria risiko) berdasarkan risk
score yang didapat dari hasil perkalian severity &occurrence.Peta risiko bertujuan untuk mengetahui level
risiko.
31
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
SEVERITY
32
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
Penyebab kurang efektifnya risk treatment kondisi awal dari ECoS Minimart dikarenakan risk
treatment kurang memperhatikan faktor – faktor dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Maka diperlukan breakdown antara risk treatment
kondisi awal dengan unsur-unsur kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats).
33
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
Melakukan analisis
kinerja barang dagangan
berdasarkan keuntungan
dari barang dagangan dan
Promosi dan diskon yang jumlah penjualan barang
Barang dagangan disesuaikan dengan dagangan yang bertujuan
R1
tidak bisa dijual kondisi barang & waktu untuk mempertahankan
expired barang dagangan yang
mendatangkan keuntungan
dan tidak menjual barang
dagangan yang kurang
mendapatkan keuntungan
Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan dengan cara mengukur nilai skor bobot SWOT dan pembuatan matrix
IFAS (internal factors analysis summary) dan EFAS (external factors analysis summary). Penilaian
bobotdan rating SWOT diperoleh dari brainstorming kepada manajemen ECoS Minimart.
34
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
Tabel 12 Matriks IFAS & EFAS ECoS -0,13. Posisi kuadran lebih dijelaskan pada
Minimart gambar 4.3.
Bobot Skor
No ID SWOT Rating Bobot
Relatif Bobot
Strenghts
S1 Loyalitas anggota KKS dalam berbelanja 4 5 0,156 0,63
S2 Komitmen anggota KKS dalam mengembangkan ECoS Minimart 4 4 0,125 0,50
S3 Produk yang dijual berkualitas 4 3 0,094 0,38
1
S4 Lokasi ECoS Minimart yang strategis 4 3 0,094 0,38
S5 Adanya modal yang cukup besar 3 4 0,125 0,38
S6 Harga Produk cenderung lebih murah di banding pesaing 3 4 0,125 0,38
Total Strenghts 23 0,719 2,63
Weaknesses
W1 Manajemen ECoS Minimart yang juga karyawan di PT Smelting -2 3 0,094 -0,19
W2 Area fasilitas ECoS Minimart yang terbatas -2 2 0,063 -0,13
2
W3 Kurangnya kemampuan pemasaran -2 2 0,063 -0,13
W4 Kurangnya kelengkapan jenis produk -2 2 0,063 -0,13
Total Weaknesses 9 0,281 -0,56
Total untuk internal faktor (total strenghts + total weaknesses ) 32 1 2,06
Gambar 7 Kuadran SWOT ECoS Minimart
Opportunities
O1 Adanya perbaikan birokrasi oleh pemerintah 3 3 0,125 0,38
Posisi kuadran SWOT ECoS Minimart
3 O2 Pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan 3 3 0,125 0,38 berada pada kuadran S-T yaitu menonjolkan
mengkonsumsi barang secara instant
O3 Potensi pangsa pasar cukup besar 3 3 0,125 0,38 kekuatan guna mengatasi ancaman yang
Total Opportunities 9 0,375 1,13 mungkin timbul. Dalam kondisi ini ECoS
Threats
T1 ECoS Minimart sangat ketergantungan terhadap daya beli anggota KKS -2 4 0,167 -0,33
Minimart hendaknya menggunakan kekuatan
T2 Situasi ekonomi yang selalu berubah disebabkan kebijakan pemerintah -2 2 0,083 -0,17 untuk peluang jangka panjang dengan
4 T3 Harga produk yang dijual oleh pemasok yang tidak stabil -2 3 0,125 -0,25 diversifikasi usaha, sehingga dalam melakukan
T4 Saingan yang berdekatan -3 3 0,125 -0,38
T5 kurangnya loyalitas pelanggan umum -1 3 0,125 -0,13
treatment risiko hendaknya lebih
Total Threats 15 0,625 -1,25 memperhatikan untuk memodifikasi sumber
Total untuk eksternal faktor (total opportunities + total threats ) 24 1 -0,13 daya dan keahlian.
Pada pembuatan kuadran, nilai jumlah dari
skor bobot internal faktor akan dijadikan sebagai Koefisien KorelasiSWOT& Risk Treatment
nilai kuadran sumbu X yaitu = 2,06. Nilai Dalam integrasi risk treatment& Analisis
jumlah dari skor bobot eksternal faktor akan SWOT, nilai skor bobot untuk kelemahan dan
dijadikan sebagai nilai kuadran sumbu Y yaitu = ancaman yang bersifat negatif, dkonversikan
35
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
menjadi posotif dikarenakan rumus dari memperhatikan unsur – unsur SWOT, sehingga
preference score, matriks IFES & EFAS diganti nilai dari preference score terbesar dari setiap
dengan penentuan preference score untuk risiko patut untuk dilakukan. Nilai preference
memilih langkah treatment yang tepat diantara score lebih jelas dilihat pada table 12.
langkah treatment lain terhadap sebuah risiko
berdasarkan koefisien korelasi SWOT dengan
langkah treatmentseperti pada gambar 8.
Risk
SWOT
Risk Treatment Kondisi Awal Risk Treatment Usulan
IFAS
Strengths (S)
Weaknesses (W)
Coefficient Corelation of Risk Treatment and SWOT
EFAS
Opportunities (O)
Threats (T)
Preference Score
limit anggota KKS Mengubah sistem kredit limit menjadi sistem deposito
Usulan 1,45
R7 R9 R5 R1 R3 R4 R6 R8 R2 R10 R11 R12
Kondisi Mencari alternatif supplier lain
SKOR Risk Treatment Kondisi Awal .1 & Risk Treatment Usulan .2 Keandalan Supplier yang Awal
0,72
No SWOT R9 Mencari alternatif supplier lain & pengadaan kontrak mengenai
BOBOT tidak stabil
Usulan 0,75
7.1 7.2 9.1 9.2 5.1 5.2 1.1 1.2 3.1 3.2 4.1 4.2 6.1 6.2 8.1 8.2 2.1 2.2 10.1 10.2 11.1 11.2 12.1 12.2 tenggat waktu kenaikan harga
Memaksimalkan potensi pasar anggota KKS dengan pengadaan
Kondisi
S Kesalahan dalam Awal
kredit limit untuk anggota KKS & Pembagian sisa hasil usaha 0,43
R5 (SHU) berdasarkan jumlah belanja anggota KKS
S1 0,63 0,9 0,9 0,7 0,5 0,2 0,6 0,2 0,3 0,0 0,5 0,8 0,7 0,5 0,9 0,0 0,0 0,8 0,5 0,4 0,3 0,3 0,4 0,3 0,4 penetapan strategi
Melakukan analisa pasar secara menyeluruh dan memberikan
Usulan 0,53
S2 0,50 0,9 0,7 0,3 0,3 0,9 0,7 0,1 0,0 0,5 0,1 0,9 0,9 0,9 0,7 0,5 0,7 0,5 0,9 0,1 0,7 0,7 0,1 0,7 0,9 pelayanan khusus untuk anggota KKS
Kondisi Promosi dan diskon yang disesuaikan dengan kondisi barang &
1 S3 0,38 0,3 0,2 0,2 0,3 0,0 0,1 0,5 0,9 0,5 0,5 0,7 0,7 0,0 0,0 0,3 0,3 0,7 0,0 0,8 0,1 0,1 0,8 0,2 0,8 Awal waktu expired
0,40
S4 0,38 0,3 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,8 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Barang dagangan tidak
Melakukan analisis kinerja barang dagangan berdasarkan
R1 keuntungan dari barang dagangan dan jumlah penjualan barang
S5 0,38 0,5 0,6 0,2 0,2 0,0 0,0 0,5 0,6 0,0 0,2 0,2 0,5 0,9 0,9 0,1 0,5 0,7 0,5 0,4 0,8 0,8 0,4 0,4 0,4 bisa dijual
Usulan dagangan yang bertujuan untuk mempertahankan barang dagangan 0,65
S6 0,38 0,5 0,9 0,4 0,4 0,0 0,2 0,7 0,5 0,0 0,2 0,0 0,0 0,0 0,1 0,5 0,5 0,1 0,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 yang mendatangkan keuntungan dan tidak menjual barang
dagangan yang kurang mendapatkan keuntungan
W
Kondisi Kordinasi dengan supllier 3 hari sebelum pengiriman
W1 0,19 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,4 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,9 0,0 0,0 0,0 Awal
0,39
R3 Kesalahan stock opname
2 W2 0,13 0,0 0,0 0,5 0,3 0,1 0,0 0,0 0,0 0,3 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,2 0,0 0,3 0,6 0,6 0,3 0,5 0,3 Usulan
kordinasi ulang dan pengadaan software pemesanan otomatis
0,43
yang didasarkan dari jumlah penjualan di kasir
W3 0,13 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5 0,6 0,5 0,0 0,2 0,3 0,1 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,4 0,9 0,0 0,6 0,6 0,0 0,5 0,0 Kerusakan & pengurangan Kondisi Perawatan & pengecekan rutin software
0,78
W4 0,13 0,0 0,0 0,5 0,5 0,1 0,0 0,2 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,0 0,0 0,2 0,3 0,5 0,0 0,4 0,0 0,0 0,4 0,0 0,4 R4 nilai aset Awal
Usulan Perawatan, pengecekan rutin & upgrade software 1,30
O
Kondisi Penghargaan kinerja dilakukan secara global dengan pengadaan
O1 0,38 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Kemungkinan terjadi 0,78
R6 Awal refreshmernt dengan berlibur bersama
3 pemogokan kerja
O2 0,38 0,0 0,0 0,2 0,2 0,5 0,1 0,0 0,0 0,3 0,2 0,0 0,0 0,0 0,3 0,8 0,0 0,7 0,0 0,0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Usulan Melakukan penilaian kinerja dan pemberian bonus 1,30
Kondisi Memperbaiki layanan konsumen
O3 0,38 0,0 0,2 0,7 0,4 0,1 0,1 0,8 0,8 0,1 0,5 0,0 0,5 0,5 0,0 0,0 0,5 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 R8
Menurunnya jumlah
Awal
0,64
transaksi
T Usulan Mengadakan kartu belanja untuk konsumen umum 0,76
Kondisi Training karyawan mengenani pelayanan
T1 0,33 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,5 0,2 0,2 0,6 0,0 0,1 0,2 0,9 0,0 0,0 0,0 0,5 0,0 0,5 0,0 0,2 0,5 0,6 0,5 Konsumen tidak puas dan Awal
0,88
R2
T2 0,17 0,0 0,0 0,2 0,2 0,1 0,0 0,7 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,3 0,1 0,9 0,9 0,1 0,0 0,3 tidak ada pembelian ulang
Usulan
Training karyawan mengenani pelayanan serta diadakan
0,94
4 penilaian kinerja dan pemberian reward untuk nilai kinerja
T3 0,25 0,9 0,7 0,9 0,1 0,0 0,1 0,3 0,7 0,9 0,3 0,8 0,1 0,0 0,4 0,5 0,9 0,5 0,2 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,3 Kondisi Memaksimalkan tata letak fasilitas
Penurunan jumlah 0,15
T4 0,38 0,0 0,2 0,1 0,1 0,5 0,2 0,8 0,6 0,0 0,9 0,5 0,0 0,2 0,0 0,0 0,0 0,8 0,0 0,8 0,7 0,5 0,5 0,6 0,9 R10 konsumen dan transaksi Awal
T5 0,13 0,0 0,0 0,4 0,4 0,2 0,2 0,8 0,1 0,0 0,3 0,5 0,3 0,4 0,0 0,8 0,9 0,6 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5 0,9 karena persaingan pasar Usulan Pengaturan tata letak berdasar market base analisis 0,50
Kondisi Mengikuti peraturan pemerintah mengenai kenaikan UMK
0,34
Awal
Kebijakan pemerintah
R11 Memaksimalkan jumlah pekerja yang ada dan melakukan sistem
yang berubah - ubah
Usulan borongan pekerja yang lebih profesional hanya pada saat 0,45
promosi atau pengadaan event tertentu
Skor Preferensi (Preference Score) SWOT Kondisi Pengadaan kamera pengawas
0,34
Awal
&Risk Treatment R12 Kehilangan barang Pengadaan kamera pengawas dan mengalokasikan dana untuk
Usulan sosial responsibility yang bertujuan untuk menciptakan citra baik 0,51
Pada penelitian ini nilai dari preference pada masyarakat
score digunakan untuk memperkuat hasil Seluruh nilai preference score risk
penelitian dalam memberikan treatment usulan. treatmentkondisi awal ECos Minimart lebih
Nilai preference score menjadi acuan kecil dari pada nilai preference score risk
perbandingan ketepatan langkah risk treatment treatment usulan. Ini membuktikan penentuan
kondisi awal ECos Minimart & risk risk treatmentkondisi awal oleh ECoS Minimart
treatmentusulan. Nilai preference score terbesar masih kurang memperhatikan faktor internal
menandakan bahwa langkah treatment tersebut &eksternal
36
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
37
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
secara berurutan adalah area fasilitas ECoS Tabel 15 Hasil Checklist Koefisien Korelasi SWOT
Minimart yang terbatas, kurangnya kemampuan Dengan Risk Treatment Kondisi Awal& Risk
pemasaran dan kurangnya kelengkapan jenis Treatment Usulan
R7 R9 R5 R1 R3 R4 R6 R8 R2 R10 R11 R12
produk dengan skor bobot -0,13. Risk Treatment Kondisi Awal .1 & Risk Treatment Usulan .2
Peluang (opportunities) dari ECoS Minimart
Risk Acceptance
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Mitigation
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
Risk Avoidance
mempunyai nilai skor bobot yang sama sebesar No SWOT
0,38. Peluang tersebut meliputi adanya
perbaikan birokrasi oleh pemerintah,
7.1 7.2 9.1 9.2 5.1 5.2 1.1 1.2 3.1 3.2 4.1 4.2 6.1 6.2 8.1 8.2 2.1 2.2 10.1 10.2 11.1 11.2 12.1 12.2
pertumbuhan penduduk mengakibatkan
S
meningkatnya kebutuhan mengkonsumsi barang S1 a a a a a a a a - a a a a a - - a a a a a a a a
a a a a a a a - a a a a a a a a a a a a a a a a
secara instant dan potensi pangsa pasar cukup 1
S2
S3 a a a a - a a a a a a a - - a a a - a a a a a a
besar. S4 a a - - - - a - a a - - - - - a - - - - - - - -
S5 a a a a - - a a - a a a a a a a a a a a a a a a
Ancaman (threats) utama dari ECoS S6 a a a a - a a a - a - - - a a a a a - - - - - -
Minimart yang harus diwaspadai adalah ECoS W
W1 - - - - a a - - - a - a - - - - - - - - a - - -
Minimart sangat ketergantungan terhadap daya 2 W2 - - a a a - - a- a - - - - - - a - a a a a a a
W3 - - - - a a a a- a a a - - - - a a - a a - a -
beli anggota KKS dengan skor bobot - W4 - - a a a - a a a a a a - - a a a - a - - a - a
0,167.Kedua secara berurutan dengan nilai skor O
O1 - - - - - - - - - a - - - - - - - - - - - - - -
bobot -0,125 adalah harga produk yang dijual 3
O2 - - a a a a - a- a - - - a a - a - - a a a a a
38
Jurnal MATRIK p-ISSN : 1693-5128
Volume XVIII No.2, Maret 2018, p 23-40 doi: 10.350587/Matrik v18i2.585
Berdasarkan hasil, nilai preference score risk pengecekan rutin &upgrade software dengan
treatment usulan dari semua risiko selalu lebih nilai preference score 1,30.
besar dari nilai preference score risk treatment Risiko kemungkinan terjadi pemogokan kerja
kondisi awal ECoS Minimart. Ini membuktikan dengan risk treatment usulan melakukan
bahwa penyebab kurang efektifnya risk penilaian kinerja dan pemberian bonus
treatment kondisi awal ECoS Minimart adalah dengan nilai preference score 1,30.
karena kurang memperhatikan faktor – faktor Risiko menurunnya jumlah transaksi dengan
dari kekuatan (strengths), kelemahan risk treatment usulan mengadakan kartu
(weaknesses), peluang (opportunities), dan belanja untuk konsumen umum dengan nilai
ancaman (threats). preference score 0,76.
Risiko konsumen tidak puas dan tidak ada
KESIMPULAN DAN SARAN pembelian ulang dengan risk treatment
Kesimpulan usulan training karyawan mengenani
Dari hasil yang telah didapatkan dalam pelayanan serta diadakan penilaian kinerja
penelitian pendekatan risk manajement dan dan pemberian reward untuk nilai kinerja
analisis SWOT di ECoS Minimart, maka dapat terbaik dengan nilai preference score 0,94.
diambil kesimpulan berdasarkan nilai dari Risiko penurunan jumlah konsumen dan
preference scorerisk tratment& SWOT, bahwa transaksi karena persaingan pasar dengan risk
risk treatment usulan tepat untuk dilakukan di treatment usulan pengaturan tata letak
ECoS Minimart yaitu sebagai berikut : berdasar market base analisys (perilaku
Risiko kekurangan biaya operasional karena belanja konsumen) dengan nilai preference
kredit limit anggota KKS dengan risk score 0,50.
treatment usulan mengubah sistem kredit Risiko kebijakan pemerintah yang berubah –
limit menjadi sistem deposito dengan nilai ubah mengenai kenaikan upah minimum
preference score 1,45. kabupaten atau kota dengan risk treatment
Risiko keandalan supplier yang tidak stabil usulan memaksimalkan jumlah pekerja yang
dengan risk treatment usulan mencari ada dan melakukan sistem borongan pekerja
alternatif supplier lain & pengadaan kontrak yang lebih profesional hanya pada saat
mengenai tenggat waktu kenaikan harga promosi atau pengadaan event tertentu
dengan nilai preference score 0,75. dengan nilai preference score 0,45.
Risiko kesalahan dalam penetapan strategi Risiko kehilangan barang dengan risk
dengan risk treatment usulan melakukan treatment usulan pengadaan kamera
analisis pasar secara menyeluruh dan pengawas dan mengalokasikan dana untuk
memberikan pelayanan khusus untuk anggota sosial responsibility yang bertujuan untuk
KKS dengan nilai preference score 0,53. menciptakan citra baik pada masyarakat
Risiko barang dagangan tidak bisa dijual dengan nilai preference score 0,51.
dengan risk treatment usulan melakukan
analisis kinerja barang dagangan berdasarkan Saran
keuntungan dari barang dagangan dan jumlah Saran yang dapat direkomendasikan dari
penjualan barang dagangan yang bertujuan hasil penelitian ini dan berdasarkan keterbatasan
untuk mempertahankan barang dagangan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
yang mendatangkan keuntungan dan tidak
menjual barang dagangan yang kurang
mendapatkan keuntungan dengan nilai Saran Untuk Penulis
preference score 0,65. 1) Diharapkan pihak manajemen ECoS
Risiko kesalahan stock opname dengan risk Minimart menenerima dan mau
treatment usulan kordinasi ulang dan melakukan risk treatment usulan dalam
pengadaan software pemesanan otomatis penelitian ini.
yang didasarkan dari jumlah penjualan di Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
kasir dengan nilai preference score 0,43. 1) Diharapkan pengembangan lebih lanjut
Risiko kerusakan & pengurangan nilai aset mengenai metode analisis pendekatan
dengan risk treatment usulan perawatan,
39
Hari Bahari et, al /MATRIK Vol. XVIII No.2 , Maret 2018, p 23-40
risk management& analisis SWOT yang the Korean Society for Quality
terintegrasi dengan risk treatment. Management, Vol 40, No 1, PP 25-38.
2) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan Pakudu, H., Neyland, J.C. & Sutrisno, A.
lebih menanmbahkan jumlah risk (2014). Integrasi FMEA dan analisis
treatment usulan. SWOT Untuk Pemilihan Tindakan
3) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan Koreksi Proses Distribusi Gas : Studi
tidak hanya sampai pada tahap risk kasus di PT. Aneka Gas Industri Bitung.
treatmen usulan, tetapi sampai pada Jurnal Online Poros Teknik Mesin
tahap pemantauan dan pengukuran Unsrat, Vol 3, No 1, PP 1-10.
risiko. Prasetyo, T. (2012). Analisis Penyebab Resiko
Pada Piutang Macet (Melebihi Jatuh
DAFTAR PUSTAKA Tempo) Dengan Menggunakan
Abisay T. G & Nurhadi. (2013). Manajemen Pendekatan Risk Mangement Studi
risiko pada bandara soekarno hatta Kasus di PT Petrokimia Kayaku. Gresik
berbasis ISO 31000. Jurnal Teknik : Program Studi Teknik Industi Fakultas
Industri, Vol 14, No 2, PP 116-129. Teknik Universitas Muhammadiyah
Carbone, T. & Tippet, D.D. (2004). Project Risk Gresik.
Management Using The Project Risk Puspitassari, D. et al. (2012). Membuka Usaha
FMEA. Enggineering Management Eceran/Ritel. Jakarta: Inti Prima
Journal, Vol 16, No 4, PP 28 – 35. Promosindo.
Christopher, W.F. & Thor, C.G. 2003. Rangkuti, F. (2012). Analisis SWOT : Teknik
Handbook for Productivity Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT.
Measurement and Improvement. Gramedia.
Portland : Productivity Press. Rangkuti, F. (2017). Personal SWOT Analisys.
Clough, R.H. & Sears, G.A. (1994). Jakarta : PT. Gramedia.
Construction Contracting 6th Edition.
New York : John Wiley and Sons Inc. Smith, C.W., Jr. (1990). Corporate Risk
Dorfman. (1998). Introduction To Risk Management Theory and Practice.
Management And Insurance edisi Journal De-rivatieves, Vol. 2, No. 4, PP
keenam. Upper Saddle River : Prentice 21-30.
Hall. Sujana, A. (2012). Manajemen Minimarket.
Hanafi, M.M. (2009). Manajemen Risiko edisi Jakarta: Penebar Swadaya Group.
kedua. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Susilo, L.J. & Kaho, V.R. (2017). Manajemen
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Risiko Berbasis ISO 31000. Jakarta
Manajemen YPKN. Pusat : PPM.
Hardanto, S.S. (2006). Manajemen Risiko Bagi Sutawi, M.P. (2009). Kemitraan Sebagai
Bank Umum. Jakarta : PT Alex Media Strategi Manajemen Risiko. Jurnal
Komputindo. Ilmiah Tambua, Vol 8, No. 1, PP 39-45.
International Standard. (2009). ISO 31000: Risk Utami, C.W. (2012). Manajemen Ritel edisi 2.
Management-Principles and Guidelines. Jakarta : Salemba Empat.
Geneva : ISO. Utami, N.W. (2017). 4 Penyebab Tutupnya
Kasidi. (2014). Manajemen Risiko. Bogor : Bisnis 7 Eleven di Indonesia Berikut
Ghalia Indonesia. Ulasanya. [online] www.jurnal.id
Kwon, H.M. & Sutrisno, A. (2012). Corrective Tersedia di :
Action Strategy based on SWOT https://www.jurnal.id/id/blog/2017/4-
Analysis in Service FMEA. Journal of penyebab-tutupnya-bisnis-7-eleven-di-
indonesia [diakses 7 Desember 2017].
40