Part1

Inventory Management:
“Kombinasi teori dan praktek terbaik dalam
mengelola inventory”

By:
Rahmat N, MBA, CSCP, CPP, CPPM
 Facilitator Profile
Rahmat Noviandi, MBA, CSCP, CPP, CPPM
Formal Education:
Education S1(Bachelor Degree): Industrial Engineering from ITB,
S2 (Master Degree): MBA from UGM,
Professional certification:
certification CSCP (Certified Supply Chain Professional) from
APICS-USA, Certified APICS trainer, CPP (Certified Purchasing Professional)
and CPPM (Certified Professional Purchasing Manager) from American
Purchasing Society (APS-USA). Certified QMS Auditor/Lead Auditor from
IRCA. Participated in some training in domestic and foreign countries.
Association membership:
membership founder & chairman of Indonesian Procurement
Society, member of APICS (Association for Logistics, Operation Mgmt and
SCM), member of APS (American Purchasing Society)
Job experience:
experience: in Operation Management and SCM area in some MNC
companies: Energy (Wartsila Indonesia), FMCG (PZ Cusson, SC Johnson
Bayer (JHHP)), Pharmaceutical Distribution Companies (Dexa Medica
Group, Pharmaniaga Malaysia Group), Electronic Manufacturing (Sanken
Indonesia).
Trainer & consultan experience:
experience various companies and institution
Areas of Expertise:
Expertise SCM, Purchasing & Procurement Management,
Transportation, Distribution, Export Import, Project Procurement & Project
Logistics, QHSE
Other interest:
interest making cartoon: www.joelmba.blogspot.com ,
Contact: HP: 0811 893 271, [email protected],
blog:
blog: www.rahmatnoviandi.blogspot.com
 Outline
Hari ke-1:
No Sub topik Waktu
1 Introduction : 9.00 – 10.00

Definisi, peran, dan goal

Tipe

Fungsi
2 Coffe Break 10.00 – 10.15
3 Inventory sebagai uang : 10.15-12.00

Efek inventory pada laporan keuangan

Kategori biaya yang berhubungan dengan
inventory

Inventory valuation

Berbagai Rasio terkait
4 Lunch Break 12.00-13.00
 Outline
Hari ke-1:
No Sub topik Waktu
5 Perencanaan Inventory : 13.00 – 15.00

Metode mereview order: Q system, P
system, TPOP, min-max

Metode Quantity Order: fix, EOQ

Metode Safety Stock: KR2, n-period
coverage, safety lead time, metode statistik
6 Coffe Break 15.00 – 15.15
7 Pengontrolan Inventory: 15.15-17.00

Analisa ABC/ Pareto

Metode stock counting

KPI (Key Performance Indicators)
 Outline
Hari ke-2:
No Sub topik Waktu
1 Program inventory level reduction : 9.00 – 10.00

Prioritas

Kategory
2 Coffe Break 10.00 – 10.15
3 Program inventory level reduction : 10.15-12.00

Action to apply
4 Lunch Break 12.00-13.00
5 Program warehousing yang mendukung pengelolaan 13.00 – 15.00
inventory:

5S

Teknologi

People management
6 Coffe Break 15.00 – 15.15
7 Rencana Implementasi: 15.15-17.00
 1
Introduction
 Definisi & Peran

APICS dictionary: Stock atau item yang digunakan

untuk mendukung produksi (raw materials & WIP
items), mendukung aktifitas (maintenance, repair
& operating supplies) & customer service (FG &
spare parts).

Peran:

Purchasing & material mgmt: raw material yg
memadai pada biaya inventory yg rendah

Manufacturing & finance: produksi yg efisien dan low-
cost seimbang dgn biaya inventory yg rendah

Sales & marketing: inventory yg cukup utk memenuhi
permintaan customer dan service level

8
 Goal

Mencapai Mengurangi
target customer inventory cost
service (quality, (holding,
availability, on- ordering,
time delivery) transporting)

9
 Tipe Inventory
• Raw materials – • MRO - • Work-in-process –
yang akan diubah maintenance, items dalam
menjadi repair & operating process yang ada di
komponen/produk supplies plant

1 2 3
• Finished goods – • Distribution
products jadi yang inventory – finished
akan dijual ke goods yang ada
customers dalam distribution
system

4 5
 Fungsi Inventory

Transportation
Untuk antisipasi Safety stock Lot-size inventory inventory

• demand yang naik • bila terjadi • lot size untuk • inventory in transit
turun, faktor deviasi/penyimpan produksi maupun
musiman, promosi, gan antara forecast minimum order qty
keterlambatan & real demand dari supplier
supplier dll

Decoupling
Hedge inventory Buffer

• untuk menetapkan • menjaga produksi

harga yang jalan di work
fluktuatif centre, Theory of
Constraint
Decoupling

12
 Diskusi 1 – Inventory Mgmt

1. Biaya inventory umum termasuk :

a) sales expenditures.
b) work in process.
c) ordering costs dan holding costs.
2. Benar atau salah, stock antisipasi adlh inventory
yg berjalan dari satu tempat ke satu tempat
lainnya :
a) Benar
b) Salah

13
 2
Inventory Sebagai Uang
 Menilai Inventory
First-in First-out (FIFO)

Last-in First-out (LIFO)

Average Cost Method

Standard Cost Method

Specific / Actual Cost Method
•mengasumsikan •mengasumsikan •mengidentifikasi •mengasumsikan •sering digunakan
bahwa barang bahwa barang nilai persediaan bahwa organisasi oleh perusahaan
yang pertama kali yang paling baru dan harga pokok dapat melacak manufaktur untuk
dibeli adalah yang dibeli / diperoleh penjualan dengan biaya yang memberikan
pertama yang akan adalah yang menghitung biaya sebenarnya dari semua
digunakan atau pertama yang akan unit rata-rata item ke dalam, departemen
dijual terlepas dari digunakan atau untuk semua melalui, dan keluar mereka nilai
waktu aktual dijual terlepas dari barang yang dari fasilitas, seragam untuk
digunakan atau waktu aktual tersedia untuk dengan sistem item sepanjang
dijual mereka digunakan atau dijual selama komputer canggih tahun tertentu.
dijual mereka periode waktu atau disediakan •pendekatan
tertentu, untuk barang- "tebakan terbaik"
mengasumsikan barang bernilai (biaya historis dan
bahwa penilaian tinggi seperti karya perkiraan di masa
persediaan akhir seni atau item yg mendatang)
terdiri dari semua dibuat khusus •bukan utk
barang yang perhitungan actual
tersedia untuk net profit atau
dijual tujuan income tax,
•Average cost = tapi utk
(Total cost barang pendekatan formal
yg tersedia utk accounting
dijual) / (Total qty
barang yg tersedia
utk dijual)
Diskusi 2 – Inventory Valuation

See excel – 2 Inventory valuation

Asumsikan kejadian inventory sbb:

5 November Membeli 800 barang pd harga $ 10/ unit.

Total biaya $ 8 000
7 November Membeli 300 barang pd harga $ 11/ unit.
Total cost $ 3 300
8 November Membeli 320 barang pd harga $ 12,25/ unit.
Total cost $ 3 920
10 November Menjual 750 unit barang pd harga $ 15/ unit
14 November Menjual 460 unit barang pd harga $ 15,55/ unit
15 November Membeli 200 barang pd harga $ 14,70/ unit.
Total cost $ 2 940
18 November Menjual 220 unit barang pd harga $ 14,45/ unit

16
 Inventory pada Neraca (B/S)
Aktiva (Assets) = Pasiva (Liabilities) + Equity (Saham)

17
Inventory pada Lap Pendapatan (I/S)
COGS = Beginning inventory+ Purchase – Ending Inventory

18
 Analisis Ratio

1. Current Ratio= Current Asset / Current Liabilities

2. Quick Ratio = (Current Asset – Inventory) / Current
Liabilities
3. Inventory Turn Over Ratio = COGS / Average Inventory
4. Inventory days = 360 hari / ITOR

19
 Biaya Inventory

1. Item costs/harga item

2. Carrying costs/biaya menyimpan

% nila Rp per unit waktu (1 tahun)

15%-40%

Wh expenses:

Bangunan: Sewa, depresiasi, operasi,
pajak, asuransi

Material-handling: lease, depresiasi
dll

Labor

Investasi: WACC, pajak inventory,
asuransi

Pilferage, scrap, obsolence

20
 Biaya Inventory

3. Ordering costs/biaya meng-order: material dan

labor dlm memproses order, offices supplies,
clerical labor, forms, order processing, dll.
4. Backorders (stockout), lost sales, lost customers.
5. Capacity variance: biaya merubah kapasitas
melebihi range normal: overtime, tambahan
shift, latoffs, tutup pabrik.
BALANCE : COST VS CUSTOMER SERVICE

21
 Diskusi 3 – Inventory Cost

See excel – 3 Biaya menyimpan / holding cost / carrying cost

Biaya tahunan sbb:
1. Biaya ruang Warehouse $ 130 000
2. Pajak $ 65 000
3. Insurance $ 40 000
4. Obsolence/Shrinkage $ 23 000
5. Material handling $ 64 800
6. Cost of money investasi $ 200 000
7. Average inventory value $ 2000 000

22
 Obsolete Stock

Alasan obsolete stock tidak dibuang:

1. Sudah dibayar
2. Mgkn bisa digunakan suatu hari
3. Mgkn bisa dijual suatu hari.
Problem dalam meyakinkan decision makers:
1. Dampak write off  book value
2. Struktur capital organisasi bank
meminjamkan atas book value inventory
23
 Obsolete Stock

Argumen utk membuang dead stock:

1. Menggunakan ruang
2. Penggunaan efisien TK dan mesin
3. Mengurangi biaya simpan.
Metode disposal:
: menjual dgn harga net, komisi utk penjual,
mengembalikan ke vendor, menyumbangkan,
write off, lelang

24
 3
Perencanaan Inventory
 Pertanyaan Tentang Planning

1. Kapan mengeluarkan order utk penggantian

stock? Metode mereview order
2. Berapa banyak harus diorder dalam dlm satu
waktu? Order quantity
3. Berapa safety stock yg dijaga? Metode safety
stock

26
Dependent & independent demand

Independent demand:

dipengaruhi oleh kondisi pasar di luar kendali operasi prshn kita.

membutuhkan pendekatan replenishment untuk manajemen inventory.

mengasumsikan bahwa kekuatan pasar akan menunjukkan pola yang
agak tetap.

Dependent demand:

terkait dengan item lain.

demand untuk produk dibangun atau dibuat dari raw material, parts,
dan perakitan tergantung pada demand untuk produk akhir.

membutuhkan pendekatan requirement.

bila item assembly atau FG diperlukan, maka material yang dibutuhkan
untuk membuat itu diorder.

27
 Kapan?
Metode Mereview Order
Ada 4:
1. Re-Order Point System (Q system)
2. Periodic Review System (P system)
3. Time Phased Order Point (TPOP)
4. Kombinasi: min-max

28
 1. Re-order Point (RoP) / Q System

Order dikirim ke supplier saat stock

Mencapai Re-order point
Units on hand

Order Point

Safety Stock

Lead
Time Time

29
1. Re-order Point (RoP) / Q System

ROP = DDLT + SS
Dimana
ROP = order point
DDLT = demand during lead time = D x LT
SS = safety stock

30
 Diskusi 4 – RoP

SOAL:
Demand 200 unit / minggu, lead time 3 minggu, safety stock 300 unit.
Hitung re-order point?

JAWAB:
ROP = DDLT + SS
= (200 x 3) + 300
= 900 unit

31
 2. Periodic Review / P System

Melakukan review tiap periode tertentu kemudian order dibuka

Review intervals are fixed/ periode review tetap

Qty yang diorder bervariasi

T = D (R+L) + SS

32
 2. Periodic Review / P System

T = D x (R+L) + SS
Q=T-I
Dimana
T = Target (maximum) inventory level
L = lead-time duration
R = review-period duration
SS = safety stock
Q = Order quantity
I = Inventory on hand

33
 Diskusi 5 – P System
SOAL:
Prsh hardware menstok nuts dan bolts dan mengorder nya dari supplier lokal
setiap 2 minggu (10 hari kerja). Lead time 2 hari. Prshn sdh menentukan
rata2 demand utk bolt ½ inchi yaitu 150 per minggu (5 hari kerja), dan mrk
ingin menyimpan safety stock 3 hari supply on hnad. Order harus dibuat
minggu ini, dan stock on hand 130 bolts.
a. Berapa target level ?
b. Berapa banyak bolt ½ inchi harus diorder saat ini?
JAWAB:
D = demand per unit of time = 150 / 5 = 30 per hari kerja
L = lead-time duration = 2 hari
R = review period duration = 10 hari
SS = safety stock = 3 hari supply = 90 unit
I = inventory on hand = 130 units
Lalu
a. Target Level T = D (R + L) + SS = 30 (10 + 2) + 90 = 450 unit
b. Order Quantity Q = T – I = 450 -130 = 320 unit
34
3. TPOP (Time Phased Order Point)

35
Diskusi 6 – TPOP dalam distribusi
SOAL:
Sbh prshn membuat mesin pemotong rumput mempunyai central supply berada di
pabrik dan dua distribution center (DC).
DC A memforecast demand pada 25, 30, 55, 50, dan 30 unit utk 5 minggu ke depan
dan mempunyai 100 mesin pemotong rumput in transit yang akan diterima di
minggu 2. Transit time 2 minggu, order qty 100 unit, dan ada 50 unit on hand.
DC B memforecast demand pada 95, 85, 100, 70, dan 50 utk 5 minggu. Transit time
1 minggu, order qty 200 unit, ada 100 unit on hand.
Central Warehouse mempunyai lead time 1 minggu, order qty 500 unit dan ada 400
on hand.
Hitung gross requirements, projected available (PAB), dan planned order release utk
2 DC, dan gross requirements, PAB, dan planned order release utk central
warehouse.
JAWAB:
Lihat excel 6. TPOP

36
 4. Min - max

Min = ROP = DDLT + SS

Review Cycle = Total Purchase setahun / Discount Qty

RC = panjang waktu antara review kapan anda ingin
order

Discount quantity adlh jmlh minimum yg harus diorder
utk mendapatkan diskon atau harga termurah

Max = ROP + Usage during the review Cycle

= ROP + (D x RC)

37
 Diskusi 7 – min-max
SOAL:
PT SAU menggunakan rata2 1200 unit per bulan . Review cycle setiap
1.3 minggu. ROP adalah 1350 unit.
Berapakah inventori min & max nya?

JAWAB:

Min = ROP = 1350

Penggunaan per minggu = 1200 / 4 = 300 unit per minggu

Max = ROP + Usage during the review Cycle

= ROP + (D x RC)
= 1350 + (300 x 1,3)
= 1740 unit

38
 Berapa?
Quantity Order
1. Lot for Lot (LFL)
2. Fixed Order Qty (FOQ):
A. Ditetapkan,
B. EOQ

39
 1. LFL

Transit time: 1 minggu

Order Qty : LFL & N-period supply

Week 1 2 3 4 5

Gross Requirement

In Transit (Schedule Receipt)

Projected Available

Net Requirement 120 80 100 130

Planned Order Receipt 120 80 100 130

Planned Order Release 120 80 100 130 0

40
2. Economic Order Quantity (EoQ)

1600

1400

EOQ

 
=
1200
Cost in dollars

1000


800
Ordering costs

600 Carrying costs

400
Total cost
EOQ = 2 /
200

0
0 200 400 600 800 1000 1200
Order quantity
A = annual usage in units
S = ordering cost in dollars per order
i = annual carrying cost rate as a decimal or
a percentage
c = unit cost in dollars
Q = order quantity in units
 Diskusi 8 – Menghitung EoQ
SOAL:
Sebuah distributor hardware menyetok baut 3-inch. Pemakaian per
tahunnya adlh 1000 boxes, dan demand nya relatif konstan sepanjang
tahun. Ordering costs nya adalah $20 per order dan cost of carrying
inventory nya diperkirakan 20%. Cost per unit adlh $5.
A. Annual ordering cost?
B. Annual carrying cost?
C. Total cost ?
D. EOQ?
JAWAB:
A = 1000, S = $20, i = 20%, c = $5
D. EOQ (dgn excel di lampiran 8. EOQ) = 200
A. Annual ordering cost = (A/Q) x S = (1000/200) x $20 = $100
B. Annual carrying cost = (Q/2) x c x i = (200/2) x $5 x 20% = $100
C. Total cost = Annual ordering cost + annual carrying cost = $200
 Diskusi 9 – Diskon vs EoQ

SOAL:
Suatu item mempunyai annual demand sbyk 25 000 unit, unit cost
$10, order cost $10, carrying cost 20%. Ini jika diorder pada EOQ nya.
Tapi supplier menawarkan diskon 2% jika order sbyk $10 000 atau
lebih. Haruskah penawaran tsb diterima?

JAWAB:
A dalam dollar = AD = 25 000 x $ 10 = $ 250 000
S = $10, i = 20%
EOQD = sqrt ( 2 x 250 000 x 10) / 0.2) = $ 5000
Discounted order qty = $ 10 000 x 0,98 = $ 9 800
Lihat lampiran excel 9

43
 Definisi Safety Stock

qty yang disiapkan

untuk proteksi
terhadap fluktuasi
kebutuhan (demand)
dan/atau supply
(lead time).

44
 Metode Safety Stock

1. KR2
2. n-periode coverage
3. Safety Lead Time
4. Metode statistik

45
 2. n-period coverage

Forecast = rata2 sales 3 bulan sebelumnya

Sering digunakan dalam distribusi –
independent demand

46
 Diskusi 10 – SS n-period cov

Menghitung safety stock-Rata2 pemakaian

sebelumnya

Lihat lampiran excel 10

47
 3. Safety lead time

Jumlah waktu order dibuat lebih dulu terhadap

order normal

Sumber dari buku APICS CSCP 48

 4. Metode statistik

Safety stock = safety factor x standard

deviation

Safety factor ditentukan oleh service level

Untuk menghitung safety stock perlu data
historis yaitu forecast/rata2 pemakaian vs
actual pemakaian

Standard deviasi adalah selisih forecast/rata2
pemakaian vs actual kemudian di kwadratkan
dan dicari akarnya

49
 Standard Deviation

• Untuk menghitung safety stock

perlu data historis yaitu
forecast/rata2 pemakaian vs actual
pemakaian
• Standard deviasi adalah selisih
forecast/rata2 pemakaian vs actual
kemudian di kwadratkan dan dicari
akarnya

8
Tabel Service Level

51
 Diskusi 11 – SS Statistik

Menghitung safety stock-statistik

Lihat lampiran excel 11

52
 4
Pengontrolan Inventory
 ABC Inventory Classification

ABC inventory menentukan item

yang penting & tingkat
pengawasan. Dihitung
berdasarkan value : pemakaian x
price/unit

Berdasarkan Pareto:

Kelas A, 20% dari item total,
kontribusi nilai uangnya sebesar
80% dari Rp pemakaian.

Kelas B, 30% dari item total,
kontribusi nilai uangnya sebesar
15% dari Rp pemakaian.

Kelas C, 50% dari item total,
kontribusi nilai uangnya sebesar
5% dari Rp pemakaian.

55
 Diskusi 12 – ABC

Perhitungan ABC Inventory

Lihat lampiran excel 12

56
Metode Mengawasi Inventory ABC

Class A Class B Class C

Konsumsi tinggi Nilai sedang Nilai rendah
Pengawasan sangat Pengawasan Kontrol longgar
ketat menengah
Safety stock sangat Safety stock rendah Safety stock tinggi
rendah
Pengiriman harian Pengiriman Bulky tiap 3 bulan
mingguan
Banyak supplier Sedikit supplier Max 2 supplier
Forecast harus Estimasi Estimasi & tebakan
akurat
Gudang sentral Gudang di tiap Gudang masing2
lokasi lokasi
Kontrol cost Minimal kontrol Tidak perlu kontrol
maksimal
57
 Klasifikasi Inventory Lain

FMS: Membagi atas frekuensi pergerakan

inventori:

F (fast)

M (medium)

S (slow)

Item kritikal / VED: membagi atas tingkat
kritisnya item tsb, biasanya utk spp mesin

Spp V (vital): jika tidak ada, mesin stop

Spp E (essential): mesin masih bisa jalan tapi dalam
situasi berbahaya (paramter suhu, tekanan dll)

Spp D (desirable): mesin bisa berjalan, tapi tidak
sesuai dgn SOP atau manual mesin : cover dll

Kombinasi
58
 Metode Stock Counting

Periodic counting: menghitung dan mereport

inventory pada akhir periode akunting atau
paling tidak di akhir tiap tahun

Continuous cycle counting: dilakukan scr
kontinyu utk memverifikasi qty yg record
tunjukan

Spot checking : tidak diketahui kapan, tdk
diumumkan, alasan keamanan, utk item
tertentu.

59
 Metrics

1. Inventory Record Accuracy (IRA)

Pilh 100 SKU yg mewakili antar seksi utk semua item (pilih
sejumlah item: fas moving, slow moving, barang mahal, barang
murah, lead time panjang, LT pendek.

Hitung 100 SKU tsb di semua lokasi dimana mereka berada.

Hitung akurasi dgn mempertimbangkan unit aktual di floor –
bukan nilai rupiahnya.

Bagi jumlah perhitungan yg akurat dgn total jumlah
perhitungan.

Perhitungan akurat berarti dimana record dan perhitungan di
tempat benar2 sama.

IRA = Perhitungan akurat / Total perhitungan = 87 / 100 = 87%

60
 Metrics

Toleransi

Utk jumlah inventory besar

Prshn mempertimbangkan utk toleransi tertentu
masih dianggap akurat (misal +/- 5 %)

Faktor penentuan toleransi:

Nilai Rupiah

Usage rate

Lead time

Level of BOM

Tingkat kritis

Kombinasi
61
 Diskusi 13 – IRA

Perhitungan IRA

Lihat lampiran excel 13

62
 Metrics

2. fill rate = item yg dikirim dari waktu yg sudah

ditentukan / item yg diorder dalam waktu yg
sudah ditentukan
3. Stockout % = jumlah order yg tdk complete /
jumlah total order

63
 Metode Cycle Count

Control Group: Pilih sejumlah item sbg control grup

yg mrpkn representative spt kasus perhitungan IRA

Audit lokasi: seleksi item termasuk perhitungan hari
berdasarkan hanya item yg dilokasikan dalam area
yg dihitung

Seleksi random: Item yg dipilih harus benar2
random, representative

Kategorisasi produk : spt kriteria: zero atau negative
balance, item yg di PO hari itu saja, dll

Kategorisasi A-B-C

64
 Metode A-B-C Analysis Cycle
Counting

Prioritas perhitungan berdasarkan kriteria ABC

analysis

Metode paling maju dan paling disukai
accounting

65
 Metode A-B-C Analysis Cycle
Counting
Kelas Jumlah Frekuensi Total
Item Perhitungan Perhitungan
A 275 x 12 3 300
B 525 x4 2 100
C 1 700 x2 3 400

Totalperhitungan per tahun = 8800

Jumlah hari per tahun = 200

Item dihitung per hari = 44
Review
apakah bisa
dilaksanakan
66
 Kapan Menghitung?

Selesai kerja setiap hari

Sblm mulai kerja setiap hari

Di weekend

Selama shift yg paling tidak padat

67
 Cycle counting procedure

Cycle counter akan menulis

perbedaan pada lembar
cycle count, bukan actual
quantity di bin

Cards & labels akan
dikumpulkan setelah bin
selesai dihitung

Counter akan memeriksa
area staging, & area lain
(quarantine) dimana ada
kemungkinan tambahan
stock yang harus di hitung

Products yang melebihi
toleransi harus di hitung
ulang
68
Kriteria Target

SMART !!

69
 KPI yang baik

Align dgn KPI perusahaan

Balance / seimbang :

Balance score card: cost, customer service, internal
operation, learning & development

QSDC

Revelan: tidak banyak

70
 KPI Inventory Management
Activity Subject Calculation
Cost of the capital + Storage surfaces cost
Cost IHC Inventory Holding Cost
+Warehouse handling cost + Inventory depreciations
IHC as a % IHC ÷ Inventory value

IHC ÷ Gross sales

IMC Inventory Management Cost Ordering cost (or acquisition cost) + Holding cost IHC

IMC as a % IMC ÷ Inventory value

Value Inventory value evaluation vs. Target

Average Inventory value

Warehouses Inventory level Total value of Inventory in warehouses

Branches Inventory level Total value of Inventory in branches

Total Inventory level Total value of Inventory

Inventory cover (number of days of
Average value of Inventory ÷ average daily
Cover / turnover supply of inventory held) evolution vs.
consumption
Target
Inventory turnover evolution vs. Annual consumption (past or projected according to the
Target context) ÷ average Inventory
Low rotation and excess Inventory in excess Value of the Inventory in excess
71
Low rotation Inventory Value of the low rotation Inventory
 KPI Inventory Management
Activity Subject Calculation
Obsolescence Obsolescent Inventory Value of the obsolescent Inventory
Obsolescent Inventory as a % of the global Obsolescent Inventory value ÷ global Inventory
Inventory value vs. target value
Shrinkage unknown reasons as % of COGS
Shrinkage Shrinkage for unknown reasons value ÷ COGS
detailed by cause vs. Target
Shrinkage known reasons as % of COGS detailed
Shrinkage for known reasons value ÷ COGS
by cause vs. Target
Shrinkage Total Shrinkage value ÷ COGS
Depreciation Depreciation as a % of Inventory value Depreciation value ÷ Inventory value
Number of controled SKUs ÷ Total number of
Annual inventory SKUs controled
SKUs in Inventory
Discrepancy as a % of the global inventory value
Discrepancy value ÷ Inventory value
vs. target
Permanent Number of controled SKUs ÷ Total number of
SKUs controled
inventory SKUs in Inventory
Discrepancy as a % of the global Inventory value % discrepancy ÷ global Inventory value
Shortage as % of number of SKUs stored vs. Number of SKUs in shortage ÷ total number of
Availability
target active SKUs stored
Quasi - shortage as % of number of articles stored Number of SKUs in quasi shortage ÷ total number
vs. target of active SKUs stored
Value of the potential lost sales evaluated through
Missed sales evaluation vs. target
72 shortage valorization
DISCUSSION