Setting Mikrotik
Setting Mikrotik
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer
menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan
wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot.
* Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT;
classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP
protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection
marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more...
* Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in
firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4
* Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port /
firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing
(PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation
* HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for
network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-
garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support
* Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP,
CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting;
MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on
demand
* IPsec - IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing
algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy
(PFS) MODP groups 1,2,5
* Proxy - FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying;
SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists;
caching lists; parent proxy support
* DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and
dynamic DHCP leases; RADIUS support
GPS system
* Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via
HTTP
* M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet
* MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)
* Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update tool
Layer 2 connectivity
* Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2
proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA
pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless
client); AP bridging
* Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC
* VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN
bridging
* Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line
protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
* Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication
protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports;
dial on demand
* ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols;
RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line
protocols; dial on demand
* SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes
yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.
* CPU and motherboard - bisa pake P1 ampe P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor
* RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian
dibuat proxy , dianjurkan 1GB... perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..
* HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa
lagi S-ATA Very Happy
Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala
fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja.
Kita bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module
(DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal menancapkan DOM pada slot IDE PC kita.
Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan
1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.
MikroTik v2.9.7
Login: admin
Password: (kosongkan)
Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin
dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.
4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “XAVIERO”
(nama ini sih bebas2 aja mo diganti)
[admin@XAVIERO] >
6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke
Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether1
netmask=255.255.255.0 interface=ether2
[admin@XAVIERO] >
8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254
[admin@XAVIERO] >
[admin@XAVIERO] >
primary-dns: 192.168.0.10
secondary-dns: 192.168.0.11
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB
[admin@XAVIERO] >
13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@XAVIERO] >
14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client
computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
ether1 chain:srcnat
[admin@XAVIERO] >
[admin@XAVIERO] >
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti
kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan
jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox
yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita.
mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ.
Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server
pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini
networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1
3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 )
0 X dhcp1 ether2
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada
langkah 5.
5. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya
kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif.
c:>ping www.yahoo.com
untuk bandwith controller, bisa dengan sistem simple queue ataupun bisa dengan mangle
dan seterusnya...