Jurnal Daun Salam

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018

Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM)


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI
DI DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

Arifal Aris
Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan
Email : [email protected]

ABSTRACT

Hypertension is an increase in blood pressure above the normal limit with a systolic
value of 140 mmHg and a diastolic 90 mmHg. Giving boiled salam leaves is an
alternative to controlling blood pressure in patients with hypertension. The purpose
of this study was to determine the effect of salam leaves decoction on reducing blood
pressure in hypertensive patients in Plosowahyu, Lamongan. The design of this
study used pre experimental with a population 35 respondents then sampling using
simple random sampling and getting a sample of 32 respondents using the one-
group approach to pre-post test design. The independent variable in this study was
the respiration of salam leaves and the dependent variable was measurement of
high blood pressure. The data of this study were taken from the results of
observation of high blood pressure before and after being given boiled salam leaves
in February 2018. Data were tabulated and analyzed using the Wilcoxon test with
a level of α = 0.05. The results of analysis using the Wilcoxon test obtained a value
of Z = -5.507 with p = 0,000. The results showed that all of them had a drop in
blood pressure of 32 respondents (100%), so Hο was rejected, it means that there
was an effect of giving boiled salam leaf to decrease in high blood pressure in
Plosowahyu Lamongan. Looking the results of the study, it is expected that
hypertension sufferers in the Plosowahyu, Lamongan. Consume boiled salam
leaves as a complementary therapy can reduce high blood pressure.

Keywords: Salam leaves, high blood pressure (hypertension)

PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan suatu kondisi medis berupa peningkatan tekanan darah
diatas batas normal.Untuk memastikan hipertensi dengan melakukan pengukuran
tekanan darah.Ukuran batas normal adalah 120-140 mmHg sitolik dan 80-90
mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengindap hipertensi bila tekanan
darahnya diatas 140/90 mmHg (Manan, 2011). Hipertensi ditemukan dalam dua
tipe yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.Hipertensi primer biasanya
dimulai secara berangsur tanpa keluhan dan gejala sebagai penyakit benigna yang
secara berlahan berlanjut menjadi keadaan maligna. Sedangkan hipertensi sekunder
disebabkan oleh penyakit renal atau penyebab lain yang dapat diidentifikasi
(Kowalak, 2011).

199
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

Hipertensi merupakan penyebab nomor satu kematian didunia. Data Join


National Comitte on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High
Blood Presure VII mengatakan hampir 1 miliyar penduduk didunia mengindap
hipertensi (Prasetyaningrum, 2014). Menurut catatan Badan Kesehatan
Dunia(WHO), diseluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengindap
hipertensi, angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% ditahun 2025 nanti.
Dari data 972 juta pengindap hipertensi 333 juta berada dinegara berkembang,
termasuk Indonesia. Hipertensi primer adalah tipe paling umum dan termasuk 35%-
95% dari populasi hipertensi, sedangkan hipertensi sekunder terhitung 5%-15%
dari populasi hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab kematian yang mencapai
6,7% dari populasi hipertensi, pada semua umur di Indonesia (Destiara, 2017).
Berdasarkan data kunjungan dari status kesehatan yang ada di Puskesmas
Lamongan khususnya di wilayah Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan
Kabupaten Lamongan bahwa penderita hipertensi pada bulan Januari sampai
dengan Juni tahun 2017 sebanyak 35 pasien. Sedangkan hasil survey awal yang
dilakukan pada penduduk di Desa Plosowahyu Kecamatan LamonganKabupaten
Lamongan pada tanggal 05 Oktober 2017 didapatkan data dari 10 orang yang
dilakukan pemeriksaan tekanan darah terdapat 5 (50%) orang mengalami hipertensi
ringan, 2 (20%) orang mengalami hipertensi sedang, 1 (10%) orang mengalami
hipertensi berat dan 2 (20%) orang lainnya tekanan darahnya normal. Rata-rata
tekanan darah mereka yang menderita hipertensi berkisar antara: tekanan sistolik
150-190 mmHg dan tekanan diastolik 90-110 mmHg.
Beberapa faktor resiko hipertensi yang tidak dapat dihindari atau dirubah
seperti Ras,umur, jenis kelamin dan riwayat keluarga. Sedangkan faktor yang dapat
dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain obesitas, kurang
aktivitas fisik, merokok, sensitivitas natrium, kadar kalium rendah, minuman
alkohol berlebih, dan stress (Dalimartha, 2008).
Tekanan darah yang terus meningkat menyebabkan jantung bekerja ekstra
keras, jika diderita dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan bebagai macam
komplikasi. Tekanan darah tinggi dapat merusak bagian dalam dari arteri yang
kecil, kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan darah. Hal ini terjadi maka
dapat menyebabkan serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal dan stroke (Nurul,
2011).
Hipertensi dapat dikontrol hingga mencapai nilai normal dan stabil.Hipertensi
dapat diminimalkan dengan tindakan terapi farmakologis dan terapi non-
farmakologis yang dapat membantu proses pencegahan atau penundaan terjadinya
masalah kesehatan akibat hipertensi. Penanganan secara farmakologis terdiri
banyak sekali tipe obat yang dapat digunakan untuk pengobatan tekanan darah
tinggi seperti obat golongan ACE inhibitor, deuretiksimpatetik, vasodilator, β-
bloker, α-bloker dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan tingkat
kepatuhan.Pengobatan hipertensi yang banyak dikonsumsi masyarakat biasanya
obat kimia yang selalu dikonsumsi sehingga menimbulkan ketergantungan.

200
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

Meskipun kemajuan dalam penemuan obat-obatan anti hipertensi, perlu dicari


obat-obatan tradisional sehingga pasien tidak tergantung selamanya pada obat
medis yang dapat menyebabkan efek samping.Obat tradisional memiliki harga yang
relatif murah dan efek samping yang lebih sedikit. Salah satu obat tradisonal yang
dapat menurunkan tekanan darah adalah daun salam, merupakan salah satu dari
jenis terapi herbal untuk menangani penyakit hipertensi (Nisa, 2012). Kandungan
kimia dalam daun salam yang diduga berperan terhadap penurunan tekanan darah
adalah flavonoid, minyak atsiri, Kalium dan alkaloid yang bersifat
deuretik.Senyawa flavonoid pada daun salam dapat melancarkan peredaran darah
keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
(atherosklerosis), selain itu senyawa flavonoid juga dapat menurunkan Systemic
Vascular Resisten (SVR), menyebabkan vasodilatasi dan mempengaruhi kerja
ACE inhibitor yang mampu menghambat terjadinya perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE inhibitor dapat menurunkan
tekanan darah (Junaedi, 2013). Minyak atsiri yang terkandung pada daun salam
menghasilkan aroma khas yang memberikan efek relaks dan dapat menurunkan
tingkat stres yang menjadi faktor pendorong timbulnya hipertensi (Winarto, 2008).
Sedangkan zat kimia alami seperti kalium dan alkaloid yang bersifat deuretik yaitu
membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh
(Vania, 2012).

METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimentaldengan
pendekatan one group pre post test design.Sampel diambil dari orang yang
menderita hipertensi yang berada di Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan
Kabupaten Lamongan sebanyak 32 responden. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah pemberian rebusan daun salam, sedangkan variabel
dependennya adalah pengukuran tekanan darah. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan lembar kuasioner untuk data karakteristik responden
serta lembar observasi untuk data khusus tekanan darah sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan, analisis penelitian menggunakan uji statistikWilcoxon Match
PairsTest

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik Jenis Kelamin Penderita Hipertensi di Desa Plosowahyu


Kecamatan Lamongan Bulan Februari Tahun 2018
Jenis Frekuensi Prosentase
Kelamin (%)
Laki-laki 6 18,8
Perempuan 26 81,3
Jumlah 32 100

201
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

Berdasarkan tabel 1menunjukkan bahwa dari 32 penderita Februari hampir


seluruhnya berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 26 orang (81,3%).

Tabel 2. Karakteristik Umur Penderita Hipertensi di Desa Plosowahyu Kecamatan


Lamongan Bulan Februari Tahun 2018
Umur Frekuensi Prosentase
(tahun) (%)
41-50 5 15,6
51-60 12 37,5
61-70 8 25,0
>70 7 21,9
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 32 penderita hampir sebagian


berumur 51-60 tahun sebanyak 12 orang (37,5%), sedangkan sebagian kecil
berumur 41-50 tahun sebanyak 5 orang (15,6%).

Tabel 3 Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum


Diberikan Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum)
Tekanan Darah Frekuensi Prosentase
(%)
Normal 0 0
Hipertensi Ringan 16 50,0
Hipertensi sedang 9 28,1
Hipertensi Berat 7 21,9
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebelum diberikan rebusan daun


salam sebagian penderita mengalami hipertensi ringan sebanyak 16 orang (50%),
hampir sebagian penderita mengalami hipertensi sedang sebanyak 9 orang (28,1%),
sedangkan sebagian kecil penderita yang mengalami hipertensi berat sebanyak 7
orang (21,9%) dan tidak satupun penderita hipertensi yang mengalami tekanan
darah normal (0%).

Tabel 4 Distribusi Penderita Hipertensi Sesudah Pemberian Rebusan Daun Salam


(Syzygium Polyanthum)
Tekanan Darah Frekuensi Prosentase
(%)
Normal 17 53,1
Hipertensi Ringan 9 28,1
Hipertensi sedang 6 18,8
Hipertensi Berat 0 0
Jumlah 32 100

202
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sesudah diberikan rebusan daun


salam sebagian besar penderita hipertensi mengalami tekanan darah normal
sebanyak 17 orang (53,1%), sedangkan sebagian kecil penderita mengalami
hipertensi sedang sebanyak 6 orang (18,8) dan tidak satupun penderita tekanan
darah mengalami hipertensi berat (0%).

Tabel 5 Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum)


Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
Sebelum Setelah Jml
Normal HT HT HT
Ringan Sedang Berat
HT 16 0 0 0 16
Ringan (50,0%) (0%) (0%) (0%) (50,0%)
HT 1 8 0 0 9
Sedang (3,1%) (25.0%) (0%) (0%) (51,6%)
HT 0 1 6 0 7 (21,9%)
Berat (0%) (3,1%) (18,8%) (0%)

Jumlah 17 9 6 0 32
(53,1%) (28,1%) (18,8%) (0%) (100%)

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa 32 responden, sebelum terapi


rebusan daun salam yang mengalami hipertensi berat sebanyak 7 responden
(21,9%) dan setelah diberikan terapi rebusan daun salam sebagian menjadi
hipertensi sedang sebanyak 6 responden (18,8%), sedangkan sebagian kecil
berubah menjadi hipertensi ringan sebanyak 1 responden (3,1%), kemudian dari
jumlah responden yang mengalami hipertensi sedang sebelum terapi rebusan daun
salam sebanyak 9 responden (28,1%) dan setelah diberikan terapi rebusan daun
salam sebagian menjadi hipertensi ringan sebanyak 8 responden (25,0%), sebagian
kecil menjadi normal sebanyak 1 responden (3,1%). Sedangkan dari 16 responden
(50,0%) dengan hipertensi ringan sebelum pemberian terapi rebusan daun salam
dan setelah diberikan terapi rebusan daun salam seluruhnya responden menjadi
kategori normal sebanyak 16 responden (50,0%).
Dari hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan hasil nilai Z = -
5,507 dan p= 0,000 dimana (p<0,05). H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada
pengaruh pemberian rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2018.
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan pengukuran tekanan darah sebelum
diberikan rebusan daun salam didapatkan sebagian penderita hipertensi mempunyai
hipertensi ringan sebanyak 16 orang (50%), kemungkinan disebabkan oleh faktor
keturunan dan gaya hidup. Selain dari dua faktor tersebut faktor lain yang dapat
mempengaruhi hipertensi adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kemungkinan

203
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

juga pada tingkat pendidikan responden, dikarenakan pendidikan yang minim dapat
mempengaruhi gaya hidup dan pola aktivitas sehari-hari pada setiap individu. Pada
saat penelitian hampir seluruhnya penderita hipertensi adalah perempuan. Pada
tabel 1 menunjukkan bahwa penderita hipertensi berjenis kelamin perempuan
sebanyak 26 orang (81,3%). dapat disimpulkan bahwa hipertensi lebih terserang
pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Pada mulanya hipertensi lebih mudah menyerang kaum laki-laki dari pada
perempuan, hal itu kemungkinan karena laki-laki banyak memiliki faktor
pendorong terjadinya hipertensi, seperti stres, kelelahan dan makan tidak terkontrol.
Tetapi hal ini akan terjadi sebaliknya setelah memasuki masa menopause hipertensi
pada perempuan akan meningkat akibat dari faktor hormonal (Dalimartha, 2008).
Jenis kelamin sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi karena dipengaruhi oleh
ketidakseimbangan hormonal, dimana pada masa menopause pada perempuan sel-
sel akan kehilangan hormon esterogen sehingga berpengaruh pada keelastisan
pembuluh darah dan kerja pada sistem kardiovaskuler, sehingga wanita lebih
cenderung memiliki tekanan darah tinggi (Prasetyaningrum. 2014)
Selain jenis kelamin, penyakit hipertensi lebih rentan terjadi pada usia tua.
Penambahan usia dapat meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit hipertensi,
walaupun penyakit hipertensi bisa terjadi pada segala usia tetapi paling sering
terjadi pada orang dewasa berusia 35 tahun atau lebih. Pada tabel 2 menunjukkan
sebagian besar penderita hipertensi berusia 51-60 tahun sebanyak (53,1%),
sedangkan sebagian kecil berusia 41-50 tahun sebanyak (15,6%).
Meningkatnya tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia memang
sangat wajar hal ini disebabkan adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh
darah, dan kadar hormon. Pada usia tua lebih rentan terkena hipertensi karena pada
usia tua arteri lebih keras dan kurang fleksibel terhadap darah, sehingga dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik (Dalimartha, 2008).
Hal ini di sebabkan oleh karena banyaknya penurunan fungsi system tubuh
secara fisiologis dalam bertambahnya usia, karena pada usia tua pembuluh darah
sudah mulai kehilangan keelastisan, sehingga dapat mempengaruhi kerja sistem
kardiovaskuler dan dapat mengakibatkan hipertensi, sehingga pada usia tua lebih
rentan terkena hipertensi
Berdasarkan tabel 4 setelah diberikan rebusan daun salam menunjukkan
sebagian besar penderita hipertensi mengalami tekanan darah normal sebanyak 17
orang (53,1%), sedangkan sebagian kecil penderita mengalami hipertensi sedang
sebanyak 6 orang (18,8%) dan tidak satupun penderita tekanan darah mengalami
hipertensi berat (0%). Hal ini menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah
sesudah diberikan rebusan daun salam. Penurunan tekanan darah ini terjadi karena
responden telah berpatisipasi dengan baik pada saat penelitian.Dalam penelitian ini
membuktikan bahwa rebusan daun salamdapat menurunkan tekanan darah.Rebusan
daun salam dianggap lebih aman, efektif dan menimbulkan efek samping lebih
sedikit dibandingkan dengan terapi farmakologis (Yunus. 2015). Kandungan

204
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

kalium, minyak atsirih, eugenol dan flavonoid yang yang terdapat pada daun salam
efektif dalam menurunan tekanan darah, karena daun salam dapat membantu ginjal
mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh, melancarkan
peredaran darah keseluruh tubuh serta memberikan efek rileks pada responden.
Hal ini sesuai pendapat Vania (2012), yang mengatakan bahwa daun salam
mengandung zat kimia alami seperti kalium dan alkaloid yang bersifat deuretik
yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh,
berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah. Sedangkan
menurut Junaedi (2013), bahwa kandungan kimia dalam daun salam yang berperan
terhadap penurunan tekanan darah adalah flavonoid. Senyawa flavonoid dapat
melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah.Selain itu senyawa flavonoid juga dapat
menurunkan Systemic Vascular Resisten (SVR), menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja ACE inhibitor yang mampu menghambat terjadinya
perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE
inhibitor dapat menurunkan tekanan darah. Sedangkan menurut Winarto (2008),
minyak atsiripada daun salam dapat memberikan efek relaks serta senyawa kimia
aromatik, dari kandungan eugenol yang baik untuk mengurangi stress.
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan tekanan
darah dapat dilakukan dengan menggunakan terapi non farmakologis yaitu dengan
daun salam, karena kandungan daun salam mampu menurunkan kadar hormone
stress dalam tubuh dan dapat membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan
garam dari dalam tubuh, daun salam juga dapat menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja ACE inhibitor. Karena menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja ACE inhibitor dapat menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II. Sehingga efek vasodilatasi dan ACE inhibitor tersebut
dapat menurunkan tekanan darah, dengan demikian daun salam dapat digunakan
sebagai penurunan tekanan darah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan darah sesudah diberikan
rebusan daun salam mengalami penurunan dibandingkan sebelum diberikan
rebusan daun salam. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa dari
32 responden yang diteliti sebelum diberikan terapi rebusan daun salam penderita
yang mengalami hipertensi berat sebanyak 7 responden (21,9%) dan setelah
diberikan terapi rebusan daun salam sebagian menjadi hipertensi sedang sebanyak
6 responden (18,8%), sedangkan sebagian kecil berubah menjadi hipertensi ringan
sebanyak 1 responden (3,1%), kemudian dari jumlah responden yang mengalami
hipertensi sedang sebelum terapi rebusan daun salam sebanyak 9 responden
(28,1%) dan setelah diberikan terapi rebusan daun salam sebagian menjadi
hipertensi ringan sebanyak 8 responden (25,0%), sebagian kecil menjadi normal
sebanyak 1 responden (3,1%). Sedangkan dari 16 responden (50,0%) dengan
hipertensi ringan sebelum pemberian terapi rebusan daun salam dan setelah
diberikan terapi rebusan daun salam seluruhnya responden menjadi kategori normal

205
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

sebanyak 16 responden (50,0%). Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik


Wilcoxon Sign Rank Test dengan menggunakan program SPSS PCfor windows
versi 18.0diperoleh nilai Z= -5,507 dimana Z> -1,645 dan p= 0,000 dimana p<0,05
maka H1 diterima, artinya terdapat pengaruh pemberian rebusan daun salam
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Plosowahyu
Kecamatan Lamongan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Saputra, 2012) yang
menujukkan terdapat perbedaan tekanan darah laki-laki dewasa sebelum dan
sesudah diberikan rebusan daun salam. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
tekanan darah responden sesudah diberikan rebusan daun salam sebesar
105,20/71,80 mmHg lebih rendah dari pada sebelum diberikan rebusan daun salam
sebesar 118,8/77,93mmHg. Hasil analisis yang menunjukkan nilai p=0,01 dimana
p<0,05. Hal ini membuktikan bahwa pemberian air rebusan daun salam dirasa
cukup efektif untuk membantu menurunkan takanan darah.
Dari hasil penelitian keseluruhan responden setelah mengkonsumsi rebusan
daun salam mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan. Hal ini
dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan responden dalam mengonsumsi rebusan daun
salam, karena dengan mengonsumsi rebusan daun salam dapat membantu ginjal
mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh, berkurangnya cairan
dalam darah dapat menurunkan tekanan darah, karena kecukupan asupan kalium
dapat memelihara tekanan darah dan membuat perubahan positif pada tekanan
darah pada penderita hipertensi. Minyak atsiri yang menghasilkan aroma khas yang
memberikan efek rileks pada responden yang dapat diasumsikan menurunkan
tingkat stres yang menjadi faktor pendorong timbulnya hipertensi. Selain itu,
senyawa flavonoid pada daun salam juga dapat melindungi pembuluh darah,
menjaga kesehatan jantung, melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh serta
mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat (Yunus, 2015), yang mengatakan
bahwa daun salam mengandung senyawa flavonoid, yang mana flavonoid
mengandung Quarcetin yang berpengaruh sebagai vasodilator,
anthipletelet,poliferative yang dapat menurunkan tekanan darah, melindungi
pembuluh darah, menjaga kesehatan jantung, perbaikan organ yang sudah rusak
akibat dari hipertensi dan mencegah terjadinya infark miokard dan sroke.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan daun salam
dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, karena kandungan
senyawa yang terdapat pada daun salam dapat berpengaruh sebagai vasodilator
pembuluh darah dan juga dapat melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh
sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah (Manan. Dengan
demikiaan diharapkan penderita hipertensi sebaiknya mengonsumsi air rebusan
daun salam sebanyak 250cc (1 gelas belimbing) perhari, diminum 2 kali sehari (pagi
dan sore) masing-masing setengah gelas (125cc). Ini bertujuan untuk menurunkan
tekanan darah, karena daun salam mampu memberikan manfaat terhadap penderita

206
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

hipertensi, dengan mengonsumsi rebusan daun salam secara rutin dengan dosis
pemberian yang sesuai dapat mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi
sehingga tekanan darah tetap terjaga dan tidak menimbulkan komplikasi. Efek ini
dapat dipertahankan, sehingga dapat membawa manfaat lebih untuk penanganan
penyakit hipertensi. Selain mengkonsumsi air rebusan daun salam penderita
hipertensi juga harus memperhatikan pola makan, gaya hidup, aktivitas, selalu
berolahraga, mengurangi setres, rokok dan banyak garam agar peningkatan tekanan
darah dapat dikendalikan.

KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan.
a. Sebagian penderita hipertensi mengalami hipertensi ringan sebelum diberikan
rebusan daun salam (Syzygium Polyantum).
b. Sebagian besar penderita hipertensi mengalami penurunan tekanan darah
menjadi kategori tekanan darah normal setelah diberikan air rebusan daun
salam (Syzygium Polyantum).
c. Terdapat pengaruh pemberian rebusan daun salam (Syzygium Polyantum)
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer di Desa
Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2018.
2) Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diharapkan agar penderita hipertensi secara
rutin mengonsumsi rebusan daun salam sesuai dengan dosis yang ditentukan tetapi
selain mengonsumsi air rebusan daun salam penderita hipertensi juga harus
memperhatikan pola makan diimbangi dengan olaraga yang cukup, gaya hidup
yang sehat, mengurangi stress, rokok, dan banyak garam serta teratur
memeriksakan tekanan darah agar peningkatan tekanan darah dapat dikendalikan.

DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar plus+.

El Manan, M. (2011) .Basmi Keluhan-Keluhan Kesehatan Harian Dengan Obat-


Obat Alami.Yogyakarta: FlashBooks

Hestiantica, Destiara. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Riwat hipertensi


Dengan Tindakan Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia Di
Kelurahan Ampel RW 5 RT 1-5: Surabaya. FKM UNAIR

Junaedi,(2013). Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta: FMedia.

Kowalak, J. P. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.

207
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4

Nisa, Intan. (2012). Ajaibnya Terapi Hipertensi Tumpas Penyakit Hipertensi.


Jakarta: Dunia Sehat

Prasetyaningrum, Y.I. (2014). Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta: Fmedia

Saputra, Vania Aprilia. (2012). Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan
Darah Laki-Laki Dewasa. www.repository.maranatha.edu. diakses tanggal
25 Oktober 2017

Waddah, Nurul. (2011). Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta:


Multipress

Winarto, W. (2008). Manfaat Bumbu Dapur Untuk Mengatasi Aneka Penyakit.


Jakarta: Agro Media Pustaka.

Yunus, dkk. (2015). Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstra Etanol Daun Salam
(Syzygium Polyantum) Asal Gorontalo Dengan Menggunakan
Kromatografi Lapis tipis Univ. Gorontalo: Diakses dari http://siat.ung.ac.id
tanggal 22 Maret 2018.

208

You might also like