Jurnal Daun Salam
Jurnal Daun Salam
Jurnal Daun Salam
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
Arifal Aris
Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan
Email : [email protected]
ABSTRACT
Hypertension is an increase in blood pressure above the normal limit with a systolic
value of 140 mmHg and a diastolic 90 mmHg. Giving boiled salam leaves is an
alternative to controlling blood pressure in patients with hypertension. The purpose
of this study was to determine the effect of salam leaves decoction on reducing blood
pressure in hypertensive patients in Plosowahyu, Lamongan. The design of this
study used pre experimental with a population 35 respondents then sampling using
simple random sampling and getting a sample of 32 respondents using the one-
group approach to pre-post test design. The independent variable in this study was
the respiration of salam leaves and the dependent variable was measurement of
high blood pressure. The data of this study were taken from the results of
observation of high blood pressure before and after being given boiled salam leaves
in February 2018. Data were tabulated and analyzed using the Wilcoxon test with
a level of α = 0.05. The results of analysis using the Wilcoxon test obtained a value
of Z = -5.507 with p = 0,000. The results showed that all of them had a drop in
blood pressure of 32 respondents (100%), so Hο was rejected, it means that there
was an effect of giving boiled salam leaf to decrease in high blood pressure in
Plosowahyu Lamongan. Looking the results of the study, it is expected that
hypertension sufferers in the Plosowahyu, Lamongan. Consume boiled salam
leaves as a complementary therapy can reduce high blood pressure.
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan suatu kondisi medis berupa peningkatan tekanan darah
diatas batas normal.Untuk memastikan hipertensi dengan melakukan pengukuran
tekanan darah.Ukuran batas normal adalah 120-140 mmHg sitolik dan 80-90
mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengindap hipertensi bila tekanan
darahnya diatas 140/90 mmHg (Manan, 2011). Hipertensi ditemukan dalam dua
tipe yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.Hipertensi primer biasanya
dimulai secara berangsur tanpa keluhan dan gejala sebagai penyakit benigna yang
secara berlahan berlanjut menjadi keadaan maligna. Sedangkan hipertensi sekunder
disebabkan oleh penyakit renal atau penyebab lain yang dapat diidentifikasi
(Kowalak, 2011).
199
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
200
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimentaldengan
pendekatan one group pre post test design.Sampel diambil dari orang yang
menderita hipertensi yang berada di Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan
Kabupaten Lamongan sebanyak 32 responden. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah pemberian rebusan daun salam, sedangkan variabel
dependennya adalah pengukuran tekanan darah. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan lembar kuasioner untuk data karakteristik responden
serta lembar observasi untuk data khusus tekanan darah sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan, analisis penelitian menggunakan uji statistikWilcoxon Match
PairsTest
201
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
202
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
Jumlah 17 9 6 0 32
(53,1%) (28,1%) (18,8%) (0%) (100%)
203
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
juga pada tingkat pendidikan responden, dikarenakan pendidikan yang minim dapat
mempengaruhi gaya hidup dan pola aktivitas sehari-hari pada setiap individu. Pada
saat penelitian hampir seluruhnya penderita hipertensi adalah perempuan. Pada
tabel 1 menunjukkan bahwa penderita hipertensi berjenis kelamin perempuan
sebanyak 26 orang (81,3%). dapat disimpulkan bahwa hipertensi lebih terserang
pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Pada mulanya hipertensi lebih mudah menyerang kaum laki-laki dari pada
perempuan, hal itu kemungkinan karena laki-laki banyak memiliki faktor
pendorong terjadinya hipertensi, seperti stres, kelelahan dan makan tidak terkontrol.
Tetapi hal ini akan terjadi sebaliknya setelah memasuki masa menopause hipertensi
pada perempuan akan meningkat akibat dari faktor hormonal (Dalimartha, 2008).
Jenis kelamin sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi karena dipengaruhi oleh
ketidakseimbangan hormonal, dimana pada masa menopause pada perempuan sel-
sel akan kehilangan hormon esterogen sehingga berpengaruh pada keelastisan
pembuluh darah dan kerja pada sistem kardiovaskuler, sehingga wanita lebih
cenderung memiliki tekanan darah tinggi (Prasetyaningrum. 2014)
Selain jenis kelamin, penyakit hipertensi lebih rentan terjadi pada usia tua.
Penambahan usia dapat meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit hipertensi,
walaupun penyakit hipertensi bisa terjadi pada segala usia tetapi paling sering
terjadi pada orang dewasa berusia 35 tahun atau lebih. Pada tabel 2 menunjukkan
sebagian besar penderita hipertensi berusia 51-60 tahun sebanyak (53,1%),
sedangkan sebagian kecil berusia 41-50 tahun sebanyak (15,6%).
Meningkatnya tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia memang
sangat wajar hal ini disebabkan adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh
darah, dan kadar hormon. Pada usia tua lebih rentan terkena hipertensi karena pada
usia tua arteri lebih keras dan kurang fleksibel terhadap darah, sehingga dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik (Dalimartha, 2008).
Hal ini di sebabkan oleh karena banyaknya penurunan fungsi system tubuh
secara fisiologis dalam bertambahnya usia, karena pada usia tua pembuluh darah
sudah mulai kehilangan keelastisan, sehingga dapat mempengaruhi kerja sistem
kardiovaskuler dan dapat mengakibatkan hipertensi, sehingga pada usia tua lebih
rentan terkena hipertensi
Berdasarkan tabel 4 setelah diberikan rebusan daun salam menunjukkan
sebagian besar penderita hipertensi mengalami tekanan darah normal sebanyak 17
orang (53,1%), sedangkan sebagian kecil penderita mengalami hipertensi sedang
sebanyak 6 orang (18,8%) dan tidak satupun penderita tekanan darah mengalami
hipertensi berat (0%). Hal ini menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah
sesudah diberikan rebusan daun salam. Penurunan tekanan darah ini terjadi karena
responden telah berpatisipasi dengan baik pada saat penelitian.Dalam penelitian ini
membuktikan bahwa rebusan daun salamdapat menurunkan tekanan darah.Rebusan
daun salam dianggap lebih aman, efektif dan menimbulkan efek samping lebih
sedikit dibandingkan dengan terapi farmakologis (Yunus. 2015). Kandungan
204
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
kalium, minyak atsirih, eugenol dan flavonoid yang yang terdapat pada daun salam
efektif dalam menurunan tekanan darah, karena daun salam dapat membantu ginjal
mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh, melancarkan
peredaran darah keseluruh tubuh serta memberikan efek rileks pada responden.
Hal ini sesuai pendapat Vania (2012), yang mengatakan bahwa daun salam
mengandung zat kimia alami seperti kalium dan alkaloid yang bersifat deuretik
yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh,
berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah. Sedangkan
menurut Junaedi (2013), bahwa kandungan kimia dalam daun salam yang berperan
terhadap penurunan tekanan darah adalah flavonoid. Senyawa flavonoid dapat
melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah.Selain itu senyawa flavonoid juga dapat
menurunkan Systemic Vascular Resisten (SVR), menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja ACE inhibitor yang mampu menghambat terjadinya
perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE
inhibitor dapat menurunkan tekanan darah. Sedangkan menurut Winarto (2008),
minyak atsiripada daun salam dapat memberikan efek relaks serta senyawa kimia
aromatik, dari kandungan eugenol yang baik untuk mengurangi stress.
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan tekanan
darah dapat dilakukan dengan menggunakan terapi non farmakologis yaitu dengan
daun salam, karena kandungan daun salam mampu menurunkan kadar hormone
stress dalam tubuh dan dapat membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan
garam dari dalam tubuh, daun salam juga dapat menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja ACE inhibitor. Karena menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja ACE inhibitor dapat menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II. Sehingga efek vasodilatasi dan ACE inhibitor tersebut
dapat menurunkan tekanan darah, dengan demikian daun salam dapat digunakan
sebagai penurunan tekanan darah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan darah sesudah diberikan
rebusan daun salam mengalami penurunan dibandingkan sebelum diberikan
rebusan daun salam. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa dari
32 responden yang diteliti sebelum diberikan terapi rebusan daun salam penderita
yang mengalami hipertensi berat sebanyak 7 responden (21,9%) dan setelah
diberikan terapi rebusan daun salam sebagian menjadi hipertensi sedang sebanyak
6 responden (18,8%), sedangkan sebagian kecil berubah menjadi hipertensi ringan
sebanyak 1 responden (3,1%), kemudian dari jumlah responden yang mengalami
hipertensi sedang sebelum terapi rebusan daun salam sebanyak 9 responden
(28,1%) dan setelah diberikan terapi rebusan daun salam sebagian menjadi
hipertensi ringan sebanyak 8 responden (25,0%), sebagian kecil menjadi normal
sebanyak 1 responden (3,1%). Sedangkan dari 16 responden (50,0%) dengan
hipertensi ringan sebelum pemberian terapi rebusan daun salam dan setelah
diberikan terapi rebusan daun salam seluruhnya responden menjadi kategori normal
205
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
206
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
hipertensi, dengan mengonsumsi rebusan daun salam secara rutin dengan dosis
pemberian yang sesuai dapat mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi
sehingga tekanan darah tetap terjaga dan tidak menimbulkan komplikasi. Efek ini
dapat dipertahankan, sehingga dapat membawa manfaat lebih untuk penanganan
penyakit hipertensi. Selain mengkonsumsi air rebusan daun salam penderita
hipertensi juga harus memperhatikan pola makan, gaya hidup, aktivitas, selalu
berolahraga, mengurangi setres, rokok dan banyak garam agar peningkatan tekanan
darah dapat dikendalikan.
1) Kesimpulan.
a. Sebagian penderita hipertensi mengalami hipertensi ringan sebelum diberikan
rebusan daun salam (Syzygium Polyantum).
b. Sebagian besar penderita hipertensi mengalami penurunan tekanan darah
menjadi kategori tekanan darah normal setelah diberikan air rebusan daun
salam (Syzygium Polyantum).
c. Terdapat pengaruh pemberian rebusan daun salam (Syzygium Polyantum)
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer di Desa
Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2018.
2) Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diharapkan agar penderita hipertensi secara
rutin mengonsumsi rebusan daun salam sesuai dengan dosis yang ditentukan tetapi
selain mengonsumsi air rebusan daun salam penderita hipertensi juga harus
memperhatikan pola makan diimbangi dengan olaraga yang cukup, gaya hidup
yang sehat, mengurangi stress, rokok, dan banyak garam serta teratur
memeriksakan tekanan darah agar peningkatan tekanan darah dapat dikendalikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar plus+.
207
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018
Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Kesehatan
Nasional ---------------------------------------------------------------------------ISBN 978-602-6988-58-4
Saputra, Vania Aprilia. (2012). Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan
Darah Laki-Laki Dewasa. www.repository.maranatha.edu. diakses tanggal
25 Oktober 2017
Yunus, dkk. (2015). Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstra Etanol Daun Salam
(Syzygium Polyantum) Asal Gorontalo Dengan Menggunakan
Kromatografi Lapis tipis Univ. Gorontalo: Diakses dari http://siat.ung.ac.id
tanggal 22 Maret 2018.
208