Pengaruh Lama Penyangraian Terhadap Kadar Air, Rendemen Dan Warna Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora Var. Robusta Ex Frochner)
Pengaruh Lama Penyangraian Terhadap Kadar Air, Rendemen Dan Warna Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora Var. Robusta Ex Frochner)
Pengaruh Lama Penyangraian Terhadap Kadar Air, Rendemen Dan Warna Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora Var. Robusta Ex Frochner)
Publisher:
AGROPROSS Agropross, National Conference Proceedings of Agriculture
National Conference Website. https://jpp.polije.ac.id/conference/index.php/agropross/2018
Proceedings of Agriculture DOI: 10.25047/agropross.2018.75
ABSTRACT Keyword:
Roasting is an important stage in developing the taste and aroma of coffee beans. Different levels
of roasting will produce different flavors. During roasting, coffee beans experience physical and Coffee;
chemical changes such as water content, color, volume, hardness and volatile components. The Roasted;
purpose of this study was to determine the effect of roasting time on changes in yield, water content
and color of robusta roasted coffee beans. The analytical method used is descriptive method and Water content;
data taken from the treatment given are P1 (7 minutes roasting time), P2 (9 minutes roasting time) Rendement;
and P3 (11 minutes roasting time) and the temperature used is 190ᴼC. The treatment was repeated
5 times. The results obtained were: a) at 7 minutes roasting water content 2.86%, yield 90.72% Color;
and color L 38.88. At 9 minutes roasting the water content becomes 1.06%, the yield is 87.14% and
the color becomes L23.80 and at the 11 minute roasting water content is 0.88%, yield is 81.30%
and color L12,47. b) The duration of roasting 9 minutes is the best treatment because: 1) has a
moisture content of 1.06% 2) has a yield of 87.14%; 3) L color value of 23.80 (medium roast) which
in this condition tastes appear, if any defect can be detected and the flavor character reaches its
maximum.
Kopi; Penyangraian merupakan tahap penting dalam pengembangan citarasa dan aroma biji kopi.
Perbedaan tingkat sangrai akan menghasilkan citarasa yang berbeda pula. Selama penyangraian,
Sangrai;
biji kopi mengalami perubahan fisik dan kimia seperti kadar air, warna, volume, kekerasan dan
Kadar air; komponen volatil. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh lama penyangraian terhadap
perubahan rendemen, kadar air dan warna biji kopi robusta sangrai. Metode analisis yang
Rendemen; digunakan adalah metode diskriptif dan data diambil dari perlakuan yang diberikan yaitu P1 (lama
Warna; penyangraian 7 menit), P2 (lama penyangraian 9 menit) dan P3 (lama penyangraian 11 menit) dan
suhu yang digunakan sama yaitu 190ᴼC. Perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Hasil yang diperoleh
adalah : a) pada penyangraian 7 menit kadar air 2,86 %, rendemen 90,72% dan warna L 38,88.
Pada penyangraian 9 menit kadar air menjadi 1,06 %, rendemen 87,14% dan warna menjadi L23,80
serta pada penyangraian 11 menit kadar air 0,88 %, rendemen 81,30% dan warna L12,47. b) Lama
penyangraian 9 menit adalah perlakuan yang terbaik karena: 1) mempunyai kadar air 1,06 % 2)
mempunyai rendemen 87,14%; 3) nilai warna L 23,80 (medium roast) yang pada kondisi ini cita
rasa tampil, bila ada cacat dapat dideteksi dan karakter citarasa mencapai maksimal.
dan produk pirolisis volatil lainnya. akibat dari pemanasan. Reaksi ini biasanya
Kebanyakan produk pirolisis sangat terjadi setelah suhu sangrai di atas 180ᴼC.
menentukan cita rasa kopi. Kehilangan berat Secara kimiaawi proses ini ditandai dengan
kering terkait erat dengan suhu evolusi gas CO₂ dalam jumlah banyak dari
penyangraian. ruang sangrai. Sedang secara fisik, pirolisis
ditandai dengan perubahan warna biji kopi
Warna yang semula kehijauan menjadi coklat muda
Warna merupakan salah satu lalu menjadi coklat kayu manis hitam
parameter dalam penentuan mutu biji kopi dengan permukaan berminyak Tidak jarang
sangrai. secara labortoris warna dapat diukur tahap ini disebut tahap pencoklatan (Mulato,
dari tingkat kecerahannya, dan nilai 2002).
kecerahan merupakan ukuran jumlah sinar Menurut Sumartono, B (2013) pada
yang dipantulkan ulang suatu benda saat tingkat under roast (light roast) cacat
diberi penyinaran dengan panjang citarasa yang ada tidak tampak, hanya ada
gelombang tertentu. (Mulato, 2006). Hasil rasa mentah (green) dan karakter citarasa
pengamatan warna biji kopi sangrai dapat belum muncul; pada tingkat sangrai medium
dilihat pada (Tabel 3). roast cita rasa tampil atau muncul, bila ada
cacat citarasa dapat dideteksi dan karakter
Tabel 3. Rata-rata Nilai Warna Biji Kopi citarasa mencapai maksimal ; dan pada over
Robusta Sangrai Karena Pengaruh roast (dark roast) sebagian cita rasa yang
Lama Penyangraian baik dan yang cacat menjadi rusak.
Lama Hasil yang didapat dari pengamatan
Nilai Warna
Perlakuan Penyangraian pada semua parameter penelitian yang
(L/Lovibond)
(menit) menggunakan bahan kopi robusta mutu 3
P1 7 38,88 dengan perlakuan lama penyangraian 7
P2 8 23,80 menit, 9 menit dan 11 menit pada suhu tetap
P3 11 12,47 yaitu 190ᴼC akan berbeda apabila
menggunakan perlakuan pada lama dan suhu
Pada Tabel 3 memperlihatkan bahwa penyangraian , jenis kopi serta mutu biji
semakin lama proses penyangraian semakin kopi yang berbeda pula.
turun nilai warna atau tingkat kecerahan biji
kopi sangrai, sehingga semakin gelap KESIMPULAN
warnanya. Secara visual perlakun P1 Berdasarkan hasil dan pembahasan
berwarna kuning kecoklatan, P2 berwarna pada penelitian ini maka dapat diambil
coklat dan P3 berwarna hitam kecoklatan. kesimpulan sebagai berikut :
Menurut Specialty Coffee Assosiation of a. Pada penyangraian 7 menit didapat kadar
America (SCAA) dalam Mulato, S (2006), air 2,86 %, rendemen 90,72% dan warna
klasifikasi warna biji kopi sangrai ada 3 L 38,898. Pada penyangraian 9 menit
tingkatan penyangraian yaitu ringan (light), kadar air menjadi 1,06 %, rendemen
menengah (medium) dan gelap (dark). 87,14% dan pada penyangraian 11 menit
Selisih nilai warna pada perlakuan P1 dan kadar air menjadi 0,88 %, rendemen
P2 15,08. dan selisih nilai warna antara P2 81,30% dan warna menjadi L 12,47
dan P3 adalah 11,33 hal ini menunjukkan (dengan suhu yang sama 190ᴼC).
bahwa semakin lama penyangraian semakin b. Lama penyangraian 9 menit adalah
menurun proses pirolisis (karamelisasi) perlakuan yang terbaik karena: 1)
dalam biji kopi. mempunyai kadar air 1,06 % 2)
Pirolisis pada dasarnya merupakan mempunyai rendemen 87,14%; 3) nilai
reaksi dekomposisi senyawa hidrokarbon warna L 23,80 (medium roast) yang pada
antara lain karbohidrat, hemisellulosa dan kondisi ini cita rasa kopi tampil atau
selulosa yang ada di dalam biji kopi sebagai muncul, bila ada cacat citarasa dapat
dideteksi dan karakter citarasa mencapai Maret 2013. Pusat Penelitian Kopi dan
maksimal. Kakao Indonesia.