1368 2689 1 SM
1368 2689 1 SM
1368 2689 1 SM
ABSTRACT
This research aimed to test the effect of Public Accountant Firm (KAP)
tenure, reputation of KAP, and company scale toward audit’s quality. The
backgrounds of this research were: 1) audit failure of a big KAP continued
on litigation. 2) inconsistence result and few previous researches about
tenure of KAP, reputation of KAP, and company scale toward audit’s
quality. Therefore, this research is important to be discussed. Audit quality
is measured by discretionary accrual. Tenure of KAP is measured using a
KAP old company audit client in a row and if there is a change local
partner but the affiliation is fixed it’s considered as the fixed tenure.
Reputation of KAP is measured by the classification of KAP scale and
measured by specialization. Company scale measured by natural logarithm
of company’s total assets. This was quantitative research used secondary
data of financial report from industrial consumer goods sector, listed in
Indonesia stock exchange in 2011-2013. The sample selection of this
research was purposive sampling and resulted 78 companies sample
observations, tested using double regressionlinier. The result showed
tenure of KAP doesn’t positive effect audit quality, reputation of KAP
positive effect quality audit and company scale doesn’t positively effects
audit’s quality.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan sejatinya mencerminkan kinerja dan kondisi suatu
perusahaan, sehingga wajar jika kepercayaan investor akan bertambah bila
mana laporan keuangan mendapatkan opini wajar dari auditor. Karena
persaingan bisnis yang ketat, krisis keuangan global dan penurunan nilai
tukar rupiah dikhawatirkan dapat menimbulkan terjadinya perbedaan
kepentingan antara manajemen dan pemakai laporan keuangan, sehingga
timbulnya kesenjangan informasi yang disediakan.
Kesenjangan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan,
sudah seharusnya dapat dideteksi sejak dini oleh auditor, sebab pemakai
laporan keuangan butuh jaminan atas laporan keuangan yang terbebas
dari salah saji. Karena itulah peran auditor yang kompeten dan independen
dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan (Al-
Thuneibat et al., 2011 dalam Sinaga 2012).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dirumuskan
perumusan masalah apakah Tenur KAP, Reputasi KAP, dan Ukuran
perusahaan klienb erpengaruh positif terhadap kualitas audit ?
Independensi Auditor
Independensi Auditor dapat didefinisikan sebagai sikap mental yang bebas
dari adanya pengaruh, dan tidak dikendalikan ataupun tergantung pada
pihak lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor
dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif
dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya (Mulyadi 2009).
Kualitas Audit
De Angelo (1981) dalam Suseno (2013) mendefinisikan kualitas audit
sebagai sebuah kemungkinan bahwa auditor akan mendeteksi dan
melaporkan salah saji material. Namun jika dilihat dari sudut pandang
pemakai laporan keuangan, kualitas itu dapat tercapai jika auditor dapat
memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji atau kecurangan dalam
laporan keuangan auditan (Harom 2012 dalam Sinaga 2012). Jadi dalam
hal ini peningkatan kualitas audit akan tercapai mana kala auditor dapat
mendeteksi kecurangan manajemen.
Ukuran Perusahaan
Seiring dengan ukuran perusahaan yang meningkat, kemungkinan jumlah
konflik agensi juga akan meningkat dan ini mungkin akan meningkatkan
permintaan untuk membedakan kualitas auditor (Palmorse 1984 dalam
Sinaga 2012). Karena itu seiring dengan besarnya ukuran perusahaan
maka akan digunakan pula jasa auditor besar yang memiliki
profesionalitas, independensi serta kompetensi untuk menjamin pemberian
kualitas audit yang lebih.
KERANGKA PEMIKIRAN
Auditor harus bekerja sesuai dengan standar profesional akuntan publik.
Maka dari itu auditor dituntut tidak hanya dapat menjamin ada tidaknya
salah saji, tetapi juga sikap profesional yang harus menjamin laporan audit
yang bersih. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novianti et al., (2010),
Giri (2010) dan Nuratama (2011) membuktikan variabel tenur berpengaruh
positif terhadap kualitas audit, dengan kata lain semakin panjang tenur
KAP, kualitas audit yang dihasilkan semakin baik.
Dalam penelitian Hamid (2013), Rossieta dan Wibowo (2009) serta
Suseno (2013) menemukan bahwa ukuran KAP secara konsisten
berpengruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa KAP besar mampu menghasilkan kualitas audit yang
baik. Sedangkan ukuran KAP, auditor spesialisasi juga berpengaruh positif
Variabel tenur dalam penelitian Novianti et al., (2010), Giri (2010) serta
Nuratama (2011) membuktikan variabel tenur berpengaruh positif terhadap
kualitas audit, dengan kata lain semakin panjang tenur KAP, kualitas audit
yang dihasilkan semakin baik. Sejalan dengan hal tersebut, Giri (2010)
dalam penelitiannya juga menambahkan bahwa tenur audit yang lama
akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis bagi seorang auditor yang
dapat dijadikan dasar bagi seorang auditor dalam merancang program
audit yang efektif dan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Tenur KAP berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
METODA PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
tujuannya menguji hipotesis dan memperoleh jawaban atas hipotesis
dengan menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dengan angka.
Variabel Independen
Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP)
Tenur KAP adalah lama tahun secara berturut-turut sebuah KAP
memberikan jasa audit perusahaan klien (Myers et al,. 2003 dalam Novianti
et al., 2010). Menurut penelitian yang dilakukan Novianti et al., (2010),
Wahyuni (2013) dan Suseno (2013) untuk mengukur tenur KAP dengan
lamanya waktu sejak KAP memberikan jasa penugasan yang pertama kali
kepada klien tertentu. Wahyuni (2013) dalam Suseno (2013) berpendapat
jika KAP lokal yang berafiliasi dengan KAP asing apabila terjadi perubahan
partner lokal, sementara afiliasinya tidak berubah dianggap tenurnya tetap
dan pengukuran variabel ini berdasarkan jumlah tahun suatu KAP
mengaudit klien secara berturut-turut.
IMSik =
Keterangan :
IMS : Industry Market Share total penjualan
TOTAL PENJUALAN : Total penjualan perusahaan klien yang diaudit
oleh auditor dalam suatu industri.
I : Perusahaan yang diaudit
K : Industri klien
J : Jumlah perusahaan klien
Ik : Jumlah perusahaan dalam suatu Industri
Jik : Jumlah perusahaan klien yang diaudit dalam
suatu industri
Dan suatu KAP dapat dikatakan sepesialis jika KAP tersebut memiliki
klien yang menguasai pangsa pasar (market share) ≥ 15 persen. Variabel
ukuran dan spesialisasi KAP diukur berdasarkan skala ordinal untuk
memisahkan KAP sesuai dengan kategorinya (Suseno 2013) sebagai
berikut: Besar dengan spesialisasi = 5, Besar tanpa spesialisasi = 4,
Medium dengan spesialisasi = 3, Medium tanpa spesialisasi = 2, Kecil= 1
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis dan skewness atau kemencengan distribusi (Ghozali
2011).
Multikolonieritas
Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel bebas dalam persamaan
regresi tersebut tidak saling berkorelasi, untuk mendeteksi adanya
multikolinearitas diadakan dengan menguji uji variance inflation factor (VIF)
serta perhitungan nilai tolerance.
Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model
regresi terjadi adanya ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika varians tersebut tetap,
maka disebut homoskedastisitas namun jika berbeda maka di sebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Situasi
heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien-koefisien
regresi menjadi tidak efisien sehingga hasil taksirannya dapat menjadi
kurang dari semestinya, melebihi atau menyesatkan.
Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
(tenur KAP, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan klien) yang
diproyeksikan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen kualitas audit. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance level 0,05 (α=5 persen).
Pengujian Hipotesis
Koefisien Determinasi (R2)
Nilai ajusted determinasi menunjukkan presentase pengaruh semua
variabel independen (tenur KAP, reputasi KAP dan ukuran perusahaan)
terhadap variabel dependen kualitas audit. Besarnya koefisien determinasi
adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, semakin kecil pula
pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen
dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan
perubahan nilai variabel dependen. Sedangkan jika koefisien determinasi
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali 2011).
ANALISIS DATA
Saran
Beberapa saran dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya memperluas objek penelitian
tidak hanya di sub sektor industri barang konsumsi saja tetapi
menyeluruh pada manufaktur sebagai objek penelitian.
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel lain
seperti Due Professional Care atau Etika. Karena kualitas audit dapat
juga dinilai dari upaya auditor menggunakan keahlian profesionalnya
dengan cermat dan seksama (due professional care). Variabel ini
dapat digunakan seperti pada penelitian Hardiningsih dan Oktaviani
(2012).
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, L. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi
terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. No.3 Desember
2010.
Giri, F.E. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP
terhadap Kualitas Audit (Kasus Rotasi Wajib Auditor di
Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto
2010.
Hamid, A. 2013. Pengaruh Tenur KAP dan Reputasi KAP terhadap Kualitas
Audit.Artikel Skripsi.
Hartadi, B. 2009. Pengaruh fee Audit, Rotasi KAP dan Reputasi Auditor
terhadap Kualitas Audit di BEI, Jurnal Ekonomi dan
Keuangan.
Novianti dan Gugus, I. 2010. Tenur Kantor Akuntan Publik, Tenur Kantor
Akuntan Publik, Auditor Spesialisasi Industri dan Kualitas
Audit.
Permana, K.X. 2012. Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran KAP
terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Sinaga, D.M.T. 2012. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan
Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit.Skripsi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Semarang.
Siregar et al.,. Rotasi dan Kualitas Audit, Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia Volume 8-No.1, Juni 2011.
Suseno, F.A. 2013. Analisis Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik dan
Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit.
Jurnal Skripsi
www.idx.co.id