Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013 ISSN 0854-1981

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

342 Widya Warta No.

02 Tahun XXXV II/ Juli 2013


ISSN 0854-1981

Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan terhadap


Motivasi Karyawan dan Dampaknya pada Peningkatan Kinerja Organisasi
(Studi Pada PT Industri Kereta Api/INKA Madiun)

Netty Lisdiantini
Akademi Sekretari dan Manajemen Widya Mandala

ABSTRACT

The study was conducted to examine the influence of organizational culture and
entrepreneurial leadership toward employees’ motivation and its impact on the improvement
of organizational performance.
The research was held at PT Industri Kereta Api (INKA) Jl. Yos Sudarso No. 71
Madiun. The sample was determined by census. The population is 81 persons. The primary
data were obtained through questionnaires, while the secondary data were taken from the
official documents of the organization and some relevant literature that supports the primary
data. This study made use of survey. To get the sample, the main data collection tool,
questionnaire, was applied. Due to its analysis, the study is classified as an explanatory
research. The method of analysis applied includes path analysis, t-test, test coefficient of
determination accompanied by classical assumption testing.
The result of the data analysis showed that (1) organizational culture had positive and
significant impact on entrepreneurial leadership, (2) organizational culture had positive and
significant impact on employees’ motivation, (3) entrepreneurial leadership had a direct
positive and significant impact on employees’ motivation, (4) organizational culture had a
direct positive and significant effect on organizational performance, (5) entrepreneurial
leadership had a direct positive and significant effect on organizational performance, and (6)
employees’ motivation had a direct positive and significant impact on organizational
performance.

Key words: organizational culture, entrepreneurial leadership, employees’ motivation, and


organizational performance

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Keberhasilan organisasi seringkali tidak hanya disebabkan oleh keunggulan
sistem atau teknologi yang dimiliki, melainkan pengelolaan budaya juga merupakan
hal yang penting bagi organisasi karena kemampuannya mempengaruhi sikap kerja
dan khususnya mendorong kinerja sumber daya manusia dalam organisasi. Budaya
organisasi yang mendukung inovasi seharusnya mulai dipakai oleh organisasi
Indonesia, namun sayangnya, yang sering terjadi adalah karyawan diberi imbalan
untuk tidak adanya kegagalan dan bukannya untuk hadirnya kesuksesan. Budaya
semacam ini memadamkan dan menyurutkan terjadinya pengambilan risiko,
inisiatif, kreativitas, serta inovasi. Yang terjadi adalah masih diterapkannya budaya
Netty Lisdiantini
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan terhadap Motivasi Karyawan dan
343
Dampaknya pada Peningkatan Kinerja Organisasi (Studi pada PT. Industri Kereta Api/INKA Madiun)

organisasi tradisional yang taat pada instruksi-instruksi yang diberikan, tidak boleh
gagal, tidak boleh mengambil inisiatif, dan menunggu instruksi.
Kepemimpinan adalah suatu proses di mana seseorang dapat menjadi
pemimpin (leader) melalui aktivitas yang terus menerus sehingga dapat
mempengaruhi yang dipimpinnya (followers) dalam rangka untuk mencapai tujuan
organisasi. Untuk mengelola dan mengendalikan berbagai fungsi subsistem dalam
organisasi agar tetap konsisten dengan tujuan organisasi dibutuhkan seorang
pemimpin karena pemimpin merupakan bagian penting dalam peningkatan
kinerja.(Basss, 1994).
Meningkatkan kinerja organisasi tidak mudah karena upaya itu dapat
diwujudkan jika variabel-variabel yang mempengaruhinya, antara lain
kepemimpinan dan budaya organisasi dapat diakomodasikan dengan baik dan
diterima oleh semua karyawan. Kinerja organisasi tergantung dari kinerja karyawan,
karena kinerja yang dicapai karyawan pada akhirnya akan memberikan kontribusi
terhadap kinerja organisasi.
2. Perumusan Masalah
a. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan
kewirausahaan,
b. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi karyawan,
c. Apakah kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap
Motivasi karyawan,
d. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi,
e. Apakah kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi,
f. Apakah motivasi karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi,
3. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis signifikasi pengaruh budaya organisasi terhadap kepemimpinan
kewirausahaan.
b. Menganalisis signifikasi pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi
karyawan.
c. Menganalisis signifikasi pengaruh kepemimpinan kewirausahaan terhadap
motivasi karyawan.
d. Menganalisis signifikasi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
organisasi.
e. Menganalisis signifikasi pengaruh kepemimpinan kewirausahaan terhadap
kinerja organisasi.
f. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja
organisasi.
4. Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya mengenai kewirausahaan dan pengaruhnya terhadap
kinerja organisasi pada PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun
344 Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013
ISSN 0854-1981

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT Industri Kereta
Api (INKA) Madiun dalam mengkaji pengelolaan kewirausahaan korporasi
dalam hal budaya dan kepemimpinan yang berguna untuk meningkatkan
kinerja organisasi melalui motivasi karyawan.

B. Telaah Teori dan Pengembangan Hipotesis


1. Budaya Organisasi
Budaya organisasi memiliki peranan penting bagi kelangsungan dan
kesuksesan organisasi di masa yang akan datang. Budaya suatu organisasi kerap kali
berubah dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan bisnis. Organisasi seharusnya berusaha untuk dapat beradaptasi dengan
perubahan lingkungan bisnis agar dapat terus bertahan dan sukses. Untuk dapat
beradaptasi, yang perlu dilakukan organisasi adalah menyesuaikan perilaku
organisasi dan strategi pengelolaan bisnisnya dengan perubahan lingkungan bisnis.
Dengan kata lain, budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi nilai-nilai
yang dianut oleh para individu di dalam organisasi dan individu atau lembaga di
luar organisasi (Supriyanto, 2006 : 145).
2. Kepemimpinan Kewirausahaan
Kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill (Wahjosumidjo, 1994 : 23)
didefinisikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Pemimpin merupakan seseorang
yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secera bersama-sama dengan
anggota-anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, yang
mendorong, memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Salah satu bagian dari kewirausahaan adalah kepemimpinan yang
menggunakan pola pikir kewirausahaan dalam keseharian yang berkelanjutan.
Sebagian orang berpikir terbaik terhadap pemikiran tersebut, atau mungkin cara
pandang manajer yang cenderung kaku (Thornberry, 2006 : 46). Pola pikir
kepemimpinan kewirausahaan meliputi (Thornberry, 2006 : 47) :
a. internal locus of control,
b. tolerance for ambiguity,
c. willingness to hire people smarter than oneself,
d. a consistent drive to create, build, or change things,
e. passion for an opportunity,
f. a sense of urgency,
g. perseverance,
h. resilence,
i. optimism,
j. sense of humor about oneself.
Dapat disimpulkan, bahwa kepemimpinan kewirausahaan adalah
kepemimpinan yang tidak hanya bisa memerintah, melainkan juga team building,
mencari masukan dari pihak lain, berperilaku sensitif politis, dan saling berbagi
Netty Lisdiantini
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan terhadap Motivasi Karyawan dan
345
Dampaknya pada Peningkatan Kinerja Organisasi (Studi pada PT. Industri Kereta Api/INKA Madiun)

penghargaan dan pengakuan secara suka rela. Seorang pemimpin yang berdasarkan
kepemimpinan kewirausahaan harus memiliki karakter dasar, yaitu adanya visi
yang jauh ke depan yang menjadi dasar pendorong perubahan dan mampu
mengkombinasikan berbagai sumber daya untuk mendapatkan sesuatu yang baru.
3. Motivasi Karyawan
Memotivasi karyawan merupakan isu yang kritis dalam rangka mempertajam
strategi bisnis dan kewirausahaan, mengingat begitu pentingnya aspek sumber daya
manusia dalam mensukseskan bisnis.
Buhler (2004 : 191) memberikan pendapat tentang pentingnya motivasi
sebagai berikut motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa
banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi atau
dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan,
maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi-tingginya bagi
para karyawan dalam organisasi.
Ada hubungan yang kuat antara kebutuhan motivasi, perbuatan atau tingkah
laku, tujuan dan kepuasan, karena setiap perubahan senantiasa berkat adanya
dorongan motivasi. Menurut Maslow (1997 : 454) memberi batasan model teori
motivasi sebagai berikut :
a. kebutuhan fisiologis,
b. kebutuhan akan rasa aman,
c. kebutuhan akan rasa ikut memiliki dan cinta,
d. kebutuhan akan penghargaan
e. kebutuhan akan aktualisasi diri.
4. Kinerja Organisasi
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan oleh
organisasi dalam melakukan aktifitasnya.
Penilaian kinerja organisasi dapat diukur dengan ukuran keuangan dan non
keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan
di masa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non
keuangan tentang kepuasan customer, produktivitas, dan cost effectiveness proses
bisnis/intern serta produktivitas dan komitmen personal.
Model SMART (Strategic Management Analysis and Reporting Technique)
merupakan sistem yang dibuat oleh Wang Laboratory, Inc. Lowell, yang mampu
mengintegrasikan aspek finansial dan non-finansial yang dibutuhkan manajer.
Model ini dibuat untuk merespon keberhasilan organisasi menerapkan Just in Time,
sehingga fokusnya lebih mengarah ke operasional setiap departemen dan fungsi
pada organisasi.
Dengan adanya informasi mengenai kinerja suatu organisasi, akan dapat
diambil tindakan yang diperlukan, seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan
kegiatan-kegiatan utama, dan tugas pokok organisasi, bahan untuk perencanaan,
menentukan tingkat keberhasilan organisasi untuk memutuskan suatu tindakan, dan
lain-lain.
346 Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013
ISSN 0854-1981

5. Hipotesis
a. Variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan
kewirausahaan
b. Variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi karyawan
c. Variabel kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap
motivasi karyawan
d. Variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi
e. Variabel kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi
f. Variabel motivasi karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.

C. Metode Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah karyawan di PT Industri Kereta Api (INKA)
Madiun setingkat Asisten Manajer sebanyak 81 orang, yang dianggap memiliki
pengetahuan yang cukup tentang organisasi sehingga dapat melengkapi kuesioner
dengan baik dan dalam kondisi yang sebenarnya. Karena jumlah populasi yang
diteliti tidak terlalu besar, maka dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan metode sensus, yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel.
2. Model Penelitian
є
є
Budaya
Organisasi ( )

Motivasi Kinerja
Karyawan ( ) Organisasi
( )

aan
Kepemimpinan
Kewirausahaan
( )

3. Analisis Path
Analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui sebuah
variabel atau seperangkat variabel terhadap sebuah variabel lainnya, baik pegaruh
secara langsung maupun tidak langsung (Sitepu, 1994 : 78). Berdasarkan hubungan
antar-variabel dapat dibuat model dalam bentuk diagram path. Model penelitian di
atas dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
= + + +є
= + + + +є
Netty Lisdiantini
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan terhadap Motivasi Karyawan dan
347
Dampaknya pada Peningkatan Kinerja Organisasi (Studi pada PT. Industri Kereta Api/INKA Madiun)

Atau apabila sudah dibakukan (standardized) adalah sebagai berikut :


= . + . +є
= . + . + . +є
Di mana
= Budaya organisasi
= Kepemimpinan kewirausahaan
= Motivasi karyawan
= Kinerja organisasi
, , , , = koefisien regresi (standardized coefficient
є ,є = beta)
kesalahan pengganggu

D. Hasil Pengujian dan Pembahasan


Pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kepemimpinan kewirausahaan
dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil uji-t untuk koefisien jalur ini adalah signifikan (p-
value < 0,05). Budaya organisasi dengan koefisien jalur sebesar 0,695 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepemimpinan kewirausahaan. Hal ini terbukti dari
nilai t-hitung = 8,583 yang lebih besar dari t tabel = 1,986 atau nilai p-value = 0,000
yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik pengaruh budaya organisasi
terhadap kepemimpinan kewirausahaan adalah signifikan.
Pengaruh variabel budaya organisasi terhadap motivasi karyawan adalah
signifikan (p-value < 0,05). Budaya organisasi dengan koefisien jalur sebesar 0,357
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan. Hal ini terbukti dari
nilai t-hitung = 3,157 yang lebih besar dari t tabel = 1,986 atau nilai p-value = 0,002
yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik pengaruh budaya organisasi
terhadap motivasi karyawan adalah signifikan.
Pengaruh variabel kepemimpinan kewirausahaan terhadap motivasi
karyawan dilakukan dengan uji-t. Hasil uji-t untuk koefisien jalur ini adalah
signifikan (p-value < 0,05). Kepemimpinan kewirausahaan dengan koefisien jalur
sebesar 0,400 berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan. Hal
ini terbukti dari nilai t-hitung = 3,539 yang lebih besar dari t tabel = 1,986 atau nilai
p-value = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik pengaruh
kepemimpinan kewirausahaan terhadap motivasi karyawan adalah signifikan. Hasil
ini menjelaskan bahwa keragaman motivasi karyawan dapat dijelaskan oleh
kepemimpinan kewirausahaan.
Hasil pengujian membuktikan bahwa variabel budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Variabel budaya organisasi
dengan koefisien jalur sebesar 0,263 berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi. Hal ini terbukti dari nilai t-hitung = 2,471 yang lebih besar dari ttabel =
1,984 atau nilai p-value = 0,016 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja organisasi adalah signifikan. Hasil ini
348 Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013
ISSN 0854-1981

menjelaskan bahwa keragaman kinerja organisasi dapat dijelaskan secara langsung


oleh budaya organisasi.
Pengaruh kepemimpinan kewirausahaan dengan koefisien jalur sebesar 0,242
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal ini terbukti dari
nilai t-hitung = 2,246 yang lebih besar dari ttabel = 1,984 atau nilai p-value = 0,028
yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik pengaruh kepemimpinan
kewirausahaan terhadap kinerja organisasi adalah signifikan. Hasil ini menjelaskan
bahwa keragaman kinerja organisasi dapat dijelaskan secara langsung oleh
kepemimpinan kewirausahaan.
Pengaruh motivasi karyawan dengan koefisien jalur sebesar 0,375
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal ini terbukti dari
nilai t-hitung = 3,732 yang lebih besar dari ttabel = 1,984 atau nilai p-value = 0,000
yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik koefisien jalur dari motivasi
karyawan terhadap kinerja organisasi adalah signifikan. Hasil ini menjelaskan
bahwa keragaman kinerja organisasi dapat dijelaskan secara langsung oleh motivasi
karyawan.

E. Simpulan dan Saran


1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi dan
kepemimpinan kewirausahaan terhadap motivasi karyawan dan dampaknya pada
peningkatan kinerja organisasi di PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun
disimpulkan sebagai berikut.
a. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan
kewirausahaan. Artinya, budaya organisasi berpengaruh secara bermakna
terhadap kepemimpinan kewirausahaan dan berhubungan positip, di mana
semakin kuat budaya organisasi akan semakin kuat pula kepemimpinan
kewirausahaan.
b. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi karyawan. Artinya,
budaya organisasi berpengaruh secara bermakna terhadap motivasi karyawan
dan berhubungan positip, di mana semakin kuat budaya organisasi akan
semakin kuat pula motivasi karyawan.
c. Kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi
karyawan. Artinya, kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh secara
bermakna terhadap motivasi karyawan dan berhubungan positip, di mana
semakin kuat kepemimpinan kewirausahaan akan semakin kuat pula motivasi
karyawan.
d. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Artinya,
budaya organisasi berpengaruh secara bermakna terhadap kinerja organisasi dan
berhubungan positip, di mana semakin kuat budaya organisasi akan semakin
kuat pula kinerja organisasi.
Netty Lisdiantini
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan terhadap Motivasi Karyawan dan
349
Dampaknya pada Peningkatan Kinerja Organisasi (Studi pada PT. Industri Kereta Api/INKA Madiun)

e. Kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja


organisasi. Artinya, kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh secara
bermakna terhadap kinerja organisasi dan berhubungan positip, di mana
semakin kuat kepemimpinan kewirausahaan akan semakin kuat pula kinerja
organisasi.
f. Motivasi karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Artinya,
motivasi karyawan berpengaruh secara bermakna terhadap kinerja organisasi
dan berhubungan positip, di mana semakin kuat motivasi karyawan akan
semakin kuat pula kinerja organisasi.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat dikemukakan
sebagai berikut :
a. Adanya responden yang menilai negatif pada orientasi hasil menunjukkan
bahwa budaya organisasi di PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun perlu
dilakukan pembenahan. Pembenahan orientasi hasil ini bisa dilakukan dengan
menetapkan prosedur operasional standar (SOP) sehingga proses produksi dapat
berlangsung sebagaimana mestinya, yang pada akhirnya akan menghasilkan
produk yang memiliki jaminan mutu yang standar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Mengubah, mendorong, dan mendayagunakan budaya organisasi yang lebih
mempunyai nilai-nilai adaptif terhadap perubahan merupakan kebutuhan
penting, karena hanya dengan budaya organisasi yang adaptif terhadap
perubahan, budaya tersebut akan mendorong anggota organisasi untuk selalu
belajar dengan nilai-nilai baru, kreatif, partisipatif sehingga budaya organisasi
akan mendukung perubahan dan implementasi strategi dan meningkatkan
kinerja organisasi. Misalnya lebih toleran terhadap perbedaan pendapat,
menyusun sistem yang kompetitif, mengurangi kontrol.
c. Perlunya pimpinan lebih meningkatkan komunikasi guna memberikan motivasi
terhadap para pegawai secara langsung dan tatap muka, sekaligus mampu
mengadaptasikan kepemimpinan kewirausahaan dalam menghadapi berbagai
tipe atau karakteristik dari bawahannya sesuai dengan kondisi dan situasi yang
tepat.
d. Perlunya diadakan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan dan terutama bagi
jajaran pimpinan INKA sehingga semakin bisa memberi masukan positif tentang
kewirausahaan dan pengembangan produk usaha.
e. Mengingat motivasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi, maka perlu
peningkatan mutu sumber daya manusia dengan cara sering diadakan pelatihan
kewirausahaan serta penanaman mental keagamaan yang kuat guna
meningkatkan mutu yang tinggi sekaligus berakhlak mulia.
f. Dibentuknya divisi non-kereta api yang bisa mengembangkan produk lain.
350 Widya Warta No. 02 Tahun XXXV II/ Juli 2013
ISSN 0854-1981

Daftar Pustaka

Bass, B.M. & Avolio, B.J. 1994. Improving Organizational Effectiveness: Through
Transformational Leadership. London: Sagc Publications, Inc.

Buhler, Patricia, 2004. Alpha Teach Yourself Management Skills. Edisi Pertama,
diterjemahkan oleh Sugeng Haryanto, Sukono Mukidi, dan M. Rudi Atmoko,
Prenada . Jakarta.

Kadir, dan Ardiyanto Didik, 2003. Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap


Kepuasan Kerja dan Keinginan Karyawan Untuk Berpindah. Jurnal Bisnis dan
Strategi, Vol. 2.

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton, 2000. Balanced Scorecard :Menerapkan Strategi
Menjadi Aksi. Diterjemahkan oleh : Peter R. Yosi Pasla, M.B.A. Erlangga.
Jakarta.

Maslow, A., H., 1997. Organisasi Teori dan Tingkah Laku. Dikutip oleh Herbert G.
Hicks dan G. Ray Gulled diterjemahkan oleh G. Kertasaputra dan Ir. A. G.
Kertasaputra. Bina Aksara. Jakarta.

Supriyanto, Eko, 2006. Budaya Kerja Perbankan, Jalan Lurus Menuju Integritas. Pustaka
LP3ES Indonesia. Jakarta.

Thornberry, N., 2006. Lead Like an Entrepreneur. McGraw Hills. New York.

Wahjosumidjo, 1994. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.

You might also like