Pengaruh Human Relation (Hubungan Antar Manusia), Lingkungan Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT - Pelindo Teluk Bayur Padang)
Pengaruh Human Relation (Hubungan Antar Manusia), Lingkungan Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT - Pelindo Teluk Bayur Padang)
ABSTRACT
This research was conducted on one of PT.Pelindo Teluk Bayur Padang. The method used in
the form of survey methods through the distribution of questionnaires. Of the population of
154, using purposive sampling technique, obtained the number of samples as many as 40
people. Path analysis is used as a quantitative analysis.
The results of calculations that have been done in this study found that the human relations
variable has a positive and significant effect on the physical condition of the environment at
PT.Pelindo Padang. The regression coefficient is 0.941 and its significance is 0.000 which is
smaller than 0.05. This can be interpreted that the variable of human relation have positive
and significant effect to the environmental condition, thus, the first hypothesis (H1) in this
research which states that human relation have positive and significant effect to the
environmental condition of PT.Pelindo is acceptable. Based on the results of the second
hypothesis testing, it was found that the variables of opportunity of work ethos had negative
and insignificant effect on work environment at PT.Pelindo Padang. The regression
coefficient coefficient of the work opportunity opportunity variable -2.96 and the significance
of 0.141 is greater than 0.05. It can be interpreted that work ethos variable has negative and
insignificant effect to work environment condition, hence second hypothesis (H2) in this
research which stated that work ethos have negative and insignificant effect to physical
condition of work environment at PT.Pelindo Padang, declared rejected.
1
memberikan upaya-upaya untuk terobosan mencapai tujuan-tujuan yang ingin
para pelaku utama usaha untuk secara dipenuhinya. Etos kerja menurut Chaplin
proaktif mengkondisikan diri dalam rangka (2001) mengatakan bahwa etos kerja yaitu
untuk mengkuatkan keunggulan dalam watak dan karakter suatu kelompok
bersaing, yang tidak lagi mengandalkan nasional atau kelompok rasial tertentu.
keunggulan komparatif dibidang bahan Etos kerja dalam suatu perusahaan tidak
baku dan sumber daya manusia saja, akan muncul begitu saja, akan tetapi harus
namun juga keunggulan kompetitif dapat diupayakan dengan sungguh- sungguh
diraih jika pelaku bisnis mempunyai melalui proses yang terkendali dengan
kompetensi organisasi, artinya pebisnis melibatkan semua sumber daya manusia
tersebut terdapat kenaikan dalam bekerja. dalam seperangkat sistem dan alat-alat
Perubahan dan persaingan yang pendukung. Tasmara (2002) menyebutkan
begitu cepat melakukan upaya dan bahwa etos kerja merupakan suatu
terobosan dalam perusahaan dan institusi totalitas kepribadian dari individu serta
secara proaktif dan mengkonsolidasikan cara individu mengekspresikan,
diri dalam rangka penguatan dan memandang, meyakini dan memberikan
keunggulan bersaing. Untuk dapat unggul makna terhadap suatu yang mendorong
dalam bersaing dan tetap bertahan, maka individu untuk bertindak dan meraih hasil
perusahaan harus adaptif dan lebih yang optimal (high performance).
fleksibel. Hal ini sering kali menuntut
perusahaan untuk melakukan perubahan Pengertian Human Relation ( Hubungan
dalam perusahaan itu sendiri. antar Manusia )
Hubungan sesama karyawaan pada Hubungan manusiawi adalah
PT.Pelindo Cabang Padang disini kurang terjemahan dari human relation. Orang-
baik, karena karyawan masih membawa orang juga ada yang menterjemahkan
hubungan pribadi antar hubungan kerja, menjadi ”hubungan manusia” atau juga
misalkan ada salah satu karyawan diterjemahkan ”hubungan antar manusia”,
berprestasi maka ada beberapa karyawan yang sebenarnya tidak terlalu salah karena
tidak begitu senang. Lingkungan kerja juga yang berhubungan satu sama lain adalah
kurang kondusif, masih ada ruangan lama manusia. Hanya saja, disini sifat hubungan
dengan meja-meja lama yang belum di sesama manusianya tidak seperti orang
ganti dengan yang baru. Dan letak kantor berkomunikasi biasa, bukan hanya
Pelindo ini juga jauh dari kota, maka merupakan penyampaian suatu pesan oleh
banyak karyawan yang mengeluh atas tata seseorang kepada orang lain, tetapi
letak Pelindo ini, perusahaan Pelindo ini hubungan antara orang-orang yang
juga sering banjir apabila sudah hujan berkomunikasi dimana mengandung
deras banyak file-file yang terendam unsur-unsur kejiwaan yang amat
banjir dan itu juga menyebabkan ketidak mendalam.
efektifan dalam bekerja.
Faktor-faktor Persepsi Interpersonal
Etos Kerja dalam Human Relation ( Hubungan
Pengertian Etos Kerja Antar manusia )
Setiap organisasi atau perusahaan Persepsi kita bukan sekedar
yang selalu ingin maju, akan melibatkan rekaman peristiwa atau objek. Komputer
anggotanya untuk meningkatkan mutu hanya mengolah input yang dimasukkan
kinerjanya, diantaranya setiap organisasi oleh seseorang. Pengaruh kebutuhan,
harus memiliki etos kerja. kesiapan mental, suasana emosional, dan
Menurut Bob Black dalam Iga latar belakang budaya, menentukan
Manuati Dewi (2002), kerja yaitu suatu interpretasi kita pada sensasi. Bila objek
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk atau peristiwa didunia luar kita sebut
2
distalstimuli dan persepsi kita tentang METODE PENELITIAN
stimuliitu kita sebut persepsi ( percept) Metode Penelitian
maka persepsi tidak selalu sama dengan Jenis penelitian yang digunakan
distalstimuli. dalam penelitian ini adalah penelitian
Kuantitatif Penelitian ini merupakan
Teknik-teknik Human Relation penelitian yang bertujuan menjelaskan
( Hubungan Antar Manusia ) fenomena yang ada dengan menggunakan
Hubungan manusiawi dapat angka-angka untuk mencandarkan
dilakukan untuk menghilangkan karakteristik individu atau kelompok
hambatan-hambatan komunikasi, (Syamsudin & Damiyanti: 2011).
meniadakan salah pengertian dan Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-
mengembangkan segi konstruktif sifat kondisi yang tampak. Tujuan dalam
tabiat manusia (Onong, 2001 ). Dalam penelitian ini dibatasi untuk
derajat intensitas yang tinggi, hubungan menggambarkan karakteristik sesuatu
manusiawi dilakukan untuk sebagaimana adanya.
menyembuhkan orang yang menderita
frustasi. Frustasi timbul pada diri Populasi dan Sampel
seseorang akibat suatu masalah yang tidak Populasi merupakan objek atau
dapat dipecahkan olehnya. Akan tetapi subjek yang berada pada suatu wilayah dan
masalah yang bagaimanapun akan diusah memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
akan supaya hilang. Orang tidak akan dengan masalah penelitian. Sampel
membiarkan dirinya dipusingkan oleh merupakan bagian dari populasi data suatu
masalah. Dan masalah orang yang satu penelitian diperlukan penarikan sampel,
tidak sama dengan masalah orang lain. Menurut Sugiyono (2006).
Dan kriteria yang telah di tentukan
Hambatan dalam HumanRelation oleh peneliti untuk pembagian kusioner
( Hubungan Antar Manusia ) kepada karyawan PT.Pelindo adalah
Hambatan dalam hubungan antar ditentukan dari umur para karyawan yang
manusia pada umumnya mempunyai dua akan menjadi responden pada penelitian
sifat yaitu objektif dan subjektif. ini yaitu, pada umur 21 tahun sampai 40
Hambatan yang sifatnya objektif adalah tahun dan penentuan sampel juga dilihat
gangguan dan halangan terhadap jalannya pada komposisi responden berdasarkan
hubungan antar manusia yang tidak tingkat pendidikan dari responden tersebut
disengaja dan dibuat oleh pihak lain tapi dan tingkat pendidikan yang diambil
mungkin disebabkan oleh keadaan yang adalah d3 dan s1. Dari kriteria yang telah
tidak menguntungkan. Hambatan yang ditentukan oleh peneliti maka dapatlah
bersifat subjektif adalah yang sengaja sampel dari penelitian ini sebanyak 40
dibuat oleh orang lain sehingga kusioner.
merupakan gangguan, penentangan Perhitungan bobot penilaian
terhadap suatu usaha komunikasi. kuisioner kepuasan karyawan
menggunakan skala likert yang
menjelaskan
3
.
Tingkat Kepuasan Skor
Sangat Puas 5
Puas 4
Cukup Puas 3
Kurang Puas 2
Sangat Tidak Puas 1
Teknik Pengumpulan Data sangat membantu seorang pimpinan
Teknik pengumpulan data yang dalam membantu komunikas ivertikal
digunakan adalah sebagai berikut ini. maupun komunikasi horisontal.
a. Observasi (pengamatan langsung)
Penulis mengadakan pengamatan secara Lingkungan Kerja
langsung terhadap objek yang diteliti Lingkungan tempat kerja yang dapat
dalam hal ini adalah karyawan mempengaruhi atau meningkatkan
PT.Pelindo Cabang Padang. efisiensi kerja antara lain: tata ruang kerja
b. Metode kuesioner yang tepat,cahaya dalam ruangan yang
Suatu cara yang di lakukan oleh peneliti tepat, suhu dan kelembaban udara yang
untuk mendapat hasil penelitian, tepat, suara yang tidak mengganggu
kuisioner ini berupa pertanyaan yang konsentrasi kerja.
akan di sebarkan kepada karyawan yang
sedang bekerja di PT.Pelindo. Teknik Analisis Data
Uji Validitas
Variabel Terikat atau Dependen Validitas yaitu suatu ukuran yang
Variabel (Y) menunjukkan tingkat kevalidan atau
Etos Kerja kesahan suatu instrumen (Arikunto).
Etos kerja adalah watak atau Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
karakter suatu kelompok nasional atau mampu mengukur apa yang diinginkan
kelompok rasial tertentu. Etos kerja dalam dan dapat mengungkap data dari variabel
suatu perusahaan tidak akan muncul yang diteliti secara tepat. Instrumen atau
begitu saja, akan tetapi harus diupayakan pertanyaan dikatakan valid jika
dengan sungguh- sungguh melalui proses mempunyai koefisein korelasi (r hitung) ≥
yang terkendali dengan melibatkan semua 0,3 (sugiyono, 2004). Alat pengujian yang
sumber daya manusia dalam seperangkat digunakan adalah Pearson Correlation
sistem dan alat-alat pendukung. dengan bantuan komputer program SPSS
16.0.
Variabel Bebas atau Independen
Variabel ( X ) Uji Reliabilitas
a. Human Relation ( Hubungan Antar Uji reliabilitas digunakan untuk
Manusia ) mengukur apakah jawaban responden
Human relation (hubungan antar terhadap kuesioner adalah konsisten atau
manusia ) merupakan syarat utama stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2011).
untuk keberhasilan suatu komunikasi Besarnya koefisien alpha yang diperoleh
baik komunikasi antar perorangan menunjukkan koefisien reliabilitas
maupun komunikasi dalam instansi instrumen. Reliabilitas instrumen
atau perusahaan. Penguasaan dalam penelitian dalam penelitian ini diuji
menciptakan human relation karyawan dengan menggunakan koefisien Cronbachs
dalam perusahaan atau instansi akan Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih
4
besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa independen. Jika terjadi korelasi, maka
instrumen penelitian tersebut handal dan dinamakan terdapat problem (multiko).
reliabel (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel
Uji TCR (Tingkat Capaian Responden) independen. Untuk mendeteksi adanya
Menurut Suharsimi (2002) total problem multiko, maka dapat dilakukan
capaian responden merupakan suatu dengan melihat nilai Tolerance dan
ukuran untuk menghitung masing-masing Variance Inflation Factor (VIF) serta
kategori jawaban dari deskriptif variabel, besaran korelasi antar variabel independen.
maka dapat dihitung dengan menggunkan
rumusan: Uji Heteroskedastisitas
TCR = Skor tiap item X 100% Uji heteroskedastisitas bertujuan
Skor ideal item yang dihitung menguji apakah dalam model regresi
Keterangan: terjadi ketidak samaan variance dari
TCR = Tingkat Capaian Responden residual satu pengamatan kepengamatan
Untuk menginterprestasikan jawaban yang lain. Jika variance dari residual satu
responden terhadap pertanyaa yang pengamatan kepengamatan lain tetap,
diajukan, sebagai acuannya tabel kriteria maka disebut homoskedastisitas dan jika
pengklasifikasikan rata-rata jawaban berbeda disebut heteroskedastisitas.
responden sebagai berikut:
1. 81 -100% = sangat baik Analisis Regresi Berganda
2. 61 -80% = baik Analisis regresi berganda untuk
3. 41 -60% = kurang baik mengetahui apakah variabel independen
4. 21 - 40% = tidak baik berpengaruh atau tidak terhadap variabel
5. < 20% = sangat tidak baik dependen, maka dapat dilihat dari taraf
signifikansinya dengan standar signifikansi
Uji Asumsi Klasik 5%. Apabila tingkat signifikansi yang
Uji asumsi klasik yang digunakan diperoleh dari hasil lebih besar dari 5%
meliputi uji normalitas, uji maka hipotesis ditolak, sebaliknya jika
multikolinieritas, dan uji hasil uji hipotesis berada diantara 0-5%
heteroskedastisitas. maka hipotesis diterima.
6
Tabel 4.2
Komposisi Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase ( % )
21 – 30 Tahun 21 52,5
31 – 40 Tahun 19 47,5
Jumlah 40 100
Sumber: data primer yang diolah, 2017
Data tabel diatas dapat disimpulkan Komposisi Responden Menurut Tingkat
bahwa yang menjadi responden dalam Pendidikan
penelitian ini lebih banyak karyawana Respon dalam penelitian ini
yang berumur 21 tahun sampai dengan 30 memiliki keragaman tingkat
tahun. Hal ini dikarenakan usia 21 – 30 pendidikan, dimana tingkat
tahun masih produktif dan memiliki daya pendidikan juga berpengaruh terhadap
tahan kerja yang masih tinggi. kinerja karyawan dalam melaksanakan
pekerjaan yang ditetapkan kepadanya.
Deskripsi responden tentang
tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel 4.3 dibawah ini :
Tabel 4.3
Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase ( % )
D3 15 37,5
S1 25 62,5
Jumlah 40 100
Sumber : data primer yang diolah, 2017
Dari tabel diatas dapat disimpulakan atau item-item peranyataan
bahwa yang menjadi responden dalam dinyatakan valid.
penelitian ini lebih banyak karyawan yang 2. Apabila nilai r hitung (nilai
memiliki tingkat pendidikan S1. Hal ini Corrected Item-Total Correlation) <
dikarenakan jenis pekerjaan yang 0,3 maka instrument atau item-item
ditawarkan oleh perusahaan tingkat pernyataan dinyatakan tidak valid.
pendidikan yang tinggi.
Human Relation
Analisis Data Hasil uji validitas untuk variabel
Uji Validitas independen yaitu Human Relation (X1)
Uji validitas digunakan untuk disajikan dalam table 4.4 berikut:
melihat ketepatan suatu instrumen yang
digunakan. Metode yang digunakan untuk
menguji validitas kali ini adalah Corrected
Item-Total Correlation. Untuk menguji
validitas setiap butir maka skor-skor yang
ada pada butir yang dimaksud
dikorelasikan dengan skor total.
Kriteria pegujian adalah :
1. Apabila nilai Corrected Item-Total
Correlation ≥ 0,3 maka instrument
7
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Human Relation (X1 )
Butir R hitung R tabel Kesimpulan
Pertanyaan
HR1 0,593 0,30 Valid
HR2 0,525 0,30 Valid
HR3 0,525 0,30 Valid
HR4 0,652 0,30 Valid
HR5 0,652 0,30 Valid
HR6 0,617 0,30 Valid
Sumber Data diolah dengan SPSS 16
Berdasarkan hasil dari perhitungan dari 0,30, sehingga dapat dilakukan untuk
uji validitas variabel X1 (Human Relation) penelitian lebih lanjut.
terhadap 40 responden, didapatkan bahwa 1. Etos Kerja
semua butir pernyataan dinyatakan valid. Hasil uji validitas untuk variabel
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Corrected independen yaitu Etos Kerja (X2)
Item-Total Correlation yang lebih besar disajikan dalam table 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (X2)
Butir R hitung R tabel Kesimpulan
Pertanyaan
LK1 0,607 0,30 Valid
LK2 0,337 0,30 Valid
LK3 0,598 0,30 Valid
LK4 0,650 0,30 Valid
LK5 0,607 0,30 Valid
LK6 0,339 0,30 Valid
Sumber Data diolah dengan SPSS 16
Berdasarkan hasil dari perhitungan valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
uji validitas variabel X2 (Lingkungan Corrected Item-Total Correlation yang
Kerja) terhadap 40 responden, didapatkan lebih besar dari 0,30, sehingga dapat
bahwa semua butir pernyataan dinyatakan dilakukan untuk penelitian lebih lanjut.
Hasil Uji
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Etos Kerja (Y)
Butir R hitung R tabel Kesimpulan
Pertanyaan
EK1 0,549 0,30 Valid
EK2 0,728 0,30 Valid
EK3 0,728 0,30 Valid
EK4 0,637 0,30 Valid
EK5 0,549 0,30 Valid
EK6 0,520 0,30 Valid
Sumber Data diolah dengan SPSS 16
Berdasarkan hasil dari perhitungan semua butir pernyataan dinyatakan valid.
uji validitas variabel X2 (Etos Kerja) Hal ini ditunjukkan dengan nilai Corrected
terhadap 40 responden, didapatkan bahwa Item-Total Correlation yang lebih besar
8
dari 0,30, sehingga dapat dilakukan untuk karyawan, etos kerja berikut tabel uji
penelitian lebih lanjut. reabilitas.
Uji Reabilitas
Hasil uji reabilitas untuk setiap
human relation, lingkungan kerja
Tabel 4.7
Hasil Uji Reabilitas
No Variabel Cronbach`s Alpha Keterangan
1 Human Relation 0,767 Reliabel
2 Lingkungan Kerja 0,747 Reliabel
3 Etos Kerja 0,771 Reliabel
Sumber data diolah SPSS 16
Dari tabel 4.7 dapat dilihat variabel Uji Asumsi Klasik
Human Relation, Lingkungan Kerja, Etos Uji Normalitas
Kerja di kategorikan reabel. Hal ini Uji Normalitas dilakukan untuk menguji
dikarenakan nilai Cronbach`s Alpha yang apakah dalam sebuah model regresi
dihasilkan untuk setiap variabel lebih besar variabel independen dan variabel
dari 0,600. Sehingga butir pertanyaan dependenmemiliki ditribusi normal atau
untuk variabel Human Relation, tidak. Data dikatakan berdistribusi normal
Lingkungan Kerja, Etos Kerja termasuk apabila Asymp Sig ( 2-tailed )lebih besar
reabel dapat digunakan sebagai alat ukur dari level of significant yang dipakai yaitu
dalam penelitian. 0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
Standardized Residual
N 40
Normal Parameters a M ean .0000000
Std. Deviation .97402153
M ost Extreme Absolute .082
Differences Positive .042
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .516
Asymp. Sig. (2-tailed) .953
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2018)
Pada tabel 4.11 berdasarkan pada sesama variabel bebas. Pengujian ini
output diatas terlihat bahwa nilai sig dilakukan dengan menggunakan metode
sebesar 0,953 > 0,05. Hal ini dapat uji VIF (Variance Inflation Factor), dalam
disimpulkan bahwa data berdistribusi pengujian VIF menggunakan criteria
normal. pengujian apabila nilai VIF < 10, maka
dapat dikatakan tidak terjadi masalah
Multikolinieritas multikonearitas dan nilai toleransinya >
Uji ini digunakan untuk melihat ada 0,1 maka tidak terjadi masalah
atau tidak hubungan (korelasi) antara multikonearitas. Berikut hasil Uji
9
Multikonearitas dapat dilihat pada tabel
4.12.:
Tabel.12
Hasil Uji Standar Error Uji Multikolinearitas
Coefficients a
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
M odel B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.233 2.318 1.395 .171
hr : human 1.010 .122 .988 8.304 .000 .475 2.107
relation
lk :
lingkungan -.195 .129 -.179 -1.504 .141 .475 2.107
kerja
Sumber data diolah dengan SPSS 16
10
antara variabel dependen dengan variabel berganda yang diolah dengan SPSS dapat
independen. Hasil analisis regresi dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
M odel B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.233 2.318 1.395 .171
hr : human
1.010 .122 .988 8.304 .000
relation
lk : lingkungan
-.195 .129 -.179 -1.504 .141
kerja
Sumber data diolah dengan SPSS 16
Berdasarkan hasil regresi yang kondisi lingkungan kerja akan
didapat maka dibuat persamaan linear menurunkan etos kerja karyawan.
berganda sebagai berikut :
Uji Hipotesis
Y = 0,3233 + 0,101 X1 -1,95X2 Uji T
Uji statistik t pada dasarnya
Persamaan regresi linear berganda menunjukkan seberapa jauh pengaruh
diatas mempunyai arti sebagai berikut : satu variabel penjelas atau independen
1. Konstanta mempunyai nilai positif secara individual dalam menerangkan
sebesar 0.3233. hal ini berarti apabila variasi variabel dependen (Ghozali,
human realation dan lingkungan kerja 2011). Untuk menguji pengaruh masing-
pada PT.Pelindo padang bernilai 0, masing variabel bebas yang digunakan
maka etos kerja karyawan masih dalam penelitian ini secara parsial
bernilai tetap 0,3233. digunakan uji t dengan tingkat
signifikansi 5%. Pada uji t, nilai t
2. Koefesien regresi x1 adalah positif
hitung akan dibandingkan dengan nilai t
0,101 artinya setiap kenaikan variabel
tabel, apabila nilai t hitung lebih besar dari
hubungan antar manusia akan
t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.
meningkatkan etos kerja karyawan.
Namun, jika nilai t hitung lebih kecil dari t
3. Koefesien regresi x2 adalah -1,95
tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima.
artinya setiap penurunan variabel
Dilihat pada tabel berikut:
Tabel.4.13
Hasil Uji T
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
M odel B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.233 2.318 1.395 .171
hr : human
1.010 .122 .988 8.304 .000
relation
lk : lingkungan
-.195 .129 -.179 -1.504 .141
kerja
Sumber data diolah dengan SPSS 16
11
Uji F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata
Uji Statistik F pada dasarnya
lain menerima hipotesis alternatif, yang
menunjukkan apakah semua variable
menyatakan bahwa semua variable
independen yang dimasukkan dalam model
independen secara serentak dan signifikan
mempunyai pengaruh secara bersama-
mempengaruhi variabel dependen.
sama terhadap variabel dependen. Uji F
dapat dilakukan dengan melihat nilai F
Tabel.4.14
Hasil Uji F
ANOVAb
M odel Sum of Squares Df M ean Square F Sig.
1 Regression 161.208 2 80.604 22.872 .000a
Residual 130.392 37 3.524
Total 291.600 39
dan kesempatan terhadap turnover pengaruh human relation dan etos kerja
intention, Sehingga hipotesis yang terhadap kondisi fisik lungkungan
menyatakan bahwa human relation dan dikemukakan pada tabel 4.15.
etos kerja secara bersama-sama
Tabel.4.15
Hasil Uji R²
Model S ummary
12
Berdasarkan hasil pengujian perusahaan khususnya pewarnaan dalam
hipotesis pertama, ditemukan bahwa ruang kerja maka mereka kurang bisa
variabel human relation berpengaruh mengekspresikan dan memberikan suatu
positif dan signifikan terhadap etos hasil kerja yang optimal, hal ini yang
kerja pada PT.Pelindo Padang. Besaran menyebabkan etos kerja dapat terwujud.
koefisien regresi variabel human
relation 0,1010 dan signifikansinya Kesimpulan
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian
Hal ini dapat diartikan bahwa variabel
hipotesis pertama, ditemukan bahwa
human relation berpengaruh positif dan
variabel human relation berpengaruh
signifikan terhadap etos kerja, dengan
positif dan signifikan terhadap etos kerja
demikian, hipotesis pertama (H1) dalam
pada PT.Pelindo Padang. Dengan
penelitian ini yang menyatakan bahwa
demikian dapat disimpulkan hipotesis
human relation berpengaruh positif dan
pertama diterima.
signifikan terhadap etos kerja pada
Berdasarkan hasil pengujian
PT.Pelindo, dinyatakan dapat
hipotesis kedua, ditemukan bahwa variabel
diterima.
kesempatan etos kerja berpengaruh negatif
2. Pengaruh lingkungan Kerja terhadap
dan tidak signifikan terhadap lingkungan
etos kerja pada PT.Pelindo
kerja pada PT.Pelindo Padang. Dengan
Berdasarkan hasil pengujian
demikian dapat disimpulkan hipotesis
hipotesis kedua, ditemukan bahwa
pertama ditolak.
variabel kesempatan etos kerja
berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap lingkungan kerja UCAPAN TERIMAKASIH
pada PT.Pelindo Padang. Besaran
Dalam penyusunan penelitian ini,
koefisien regresi variabel kesempatan
penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan
etos kerja -2,96 dan signifikansinya
dan bantuan dari berbagai pihak, penulis
sebesar 0,141 yang lebih besar dari
belum tentu dapat menyelesaikan
0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa
penelitian ini. Untuk itu ucapan
variabel etos kerja berpengaruh negatif
terimakasih yang sebesar-besarnya penulis
dan tidak signifikan terhadap kondisi
sampaikan kepada: Bapak Febryandhie
lingkungan kerja, dengan demikian,
Ananda, SE, M.Si selaku ketua STIE
hipotesis kedua (H2) dalam penelitian
“KBP” Padang yang telah memberikan
ini yang menyatakan bahwa etos kerja
bimbingan dan fasilitas selama penulis
berpengaruh negatif dan tidak
menjadi mahasiswi. Ibu Lidya Martha, SE,
signifikan terhadap kondisi fisik
MM selaku wakil ketua dan sekaligus
lingkungan kerja pada PT.Pelindo
penasihat akademik angkatan 2013. Ibu
Padang, dinyatakan ditolak.
Febsri Susanti, SEI, MM selaku ketua
Dengan ini dapat terlihat bahwa di
program studi manajemen Sekolah Tinggi
dalam perusahaan tersebut para karyawan
Ilmu Ekonomi “Keuangan, Perbankan dan
kurang memunculkan totalitas kepribadian
Pembangunan” Padang. Ibu Febsri
untuk mengekspresikan, memandang,
Susanti, SEI, MM selaku Dosen
meyakini dan memberikan makna terhadap
Pembimbing penulis, yang telah
suatu yang mendorong individu untuk
membimbing penulis dari awal skripsi
bertindak dan meraih hasil yang optimal (
sampai saat sekarang ini, membimbing
high performance ) atau tidak dapat
penulis dengan penuh kesabaran,
memunculkan etos kerja di dalam pribadi
terimakasih atas segala kesempatan yang
masing-masing karyawan (Tasmara,2002).
Ibu berikan semoga nasehat-nasehat yang
Dengan mereka menerima kondisi
Ibu berikan member manfaat bagi saya
lingkungan yang sudah disediakan
selamanya.
13
DAFTAR PUSTAKA Sarwoto, 1991. Dasar-dasar Organisasi
dan Manajemen. Jakarta : Ghalia
Alo liliweri. 1997. Komunikasi Antar-
Indonesia
Pribadi, Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Sinamora.2005. Etos Kerja Profesional.
Jakarta;PT.Spiirit Mahardika,
Chaplin, J.P.. 2011. Kamus Lengkap
Aoraga,Panji 2007. Jakarta
Psikologi. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Subroto. 2005. Pengaruh Pelatihan,
Motivasi dan Lingkungan Kerja
Ferdinand. 2006. Metode Penelitian
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Manajemen: Pedoman Penelitian
Peternakan dan Perikanan
untuk skripsi, Tesis dan Disertai
Kabupaten Semarang. Thesis,
Ilmu Manajemen. Semarang:
Surakarta : Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Magister Manajemen UMS.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Multivariate dengan Program SPSS.
Kuantitatif, Kualitatif dan R &
Badan Penerbit Universitas
D.Bandung:Alfabeta.
Diponegoro. Semarang.
Susanti, F. W Ekazaputri. (2018). Service
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen.
Performance Dan Kepuasan Sebagai
BPFE: Yogyakarta.
Moderating Variabel Terhadap
Loyalitas Nasabah Pada PT BPR
Keith, Davis, Jhon W. Newstrom, 1995.
Labuh Gunung Payakumbuh. Jurnal
Perilaku Dalam Organisasi, Edisi
Benefita: Ekonomi Pembangunan
Ketujuh, Erlangga, Jakarta.
Manajemen Bisnis Dan Akuntansi.
Volume 3. No. 3. Hal. 433-444.
Marlius, D. (2016). Pengaruh Bauran
http://doi.org/10.22216/jbe.v3i3.347
Pemasaran Jasa Terhadap Minat
2
Nasabah Dalam Menabung Pada
Bank Nagari Cabang Muaralabuh.
Syamsuddin,Lukman. 2011.Manajemen
https://doi.org/10.31227/osf.io/vdqg
Keuangan .Salemba Rajawali Pers.
x
Jakarta.
Nurul Rohana. 2014. “Pengaruh
Tasmara, Membudayakan Etos kerja
Kemampuan, Motivasi, Dan
Islami, (Gema Insani, 2004). Aji,
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Gunawan dan Arifin Sabeni,
Karyawan (Studi Pada Bmt Taruna
“Pengaruh Etika Kerja Islam
Sejahtera)”. Skripsi. Salatiga:
Terhadap Komitmen Organisasi
Program Studi Perbankan Syariah,
Dengan Komitmen Profesi Sebagai
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Variabel Intervening”. Simposium
(Stain) Salatiga.
Nasional Akuntansi VI. Oktober
2003.
Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan, Drs.
Bambang Supomo, M.Si. Akuntan,
Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan
2002. Metedologi Penelitian Bisnis.
Perilaku Konsumen, Penerbit PT.
Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
BPFE.
14