PTK Problem Posing Di MAN 3 Palemang

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AL-QURAN HADITS MATERI PERGAULAN BEBAS DIKELAS XI MIA 4
MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 PALEMBANG

Dr. H Ahmad Zainuri, M.Pd.I1Listiawanti2

1
Kaprodi Magister Studi Islam Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang
Email : [email protected]
2
PAI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
Email : [email protected]

ABSTRAC

Problem posing learning model is considered capable of motivating students to think


critically and can enrich learning experiences, so as to improve student learning outcomes.
The problem posing learning model teaches students to be able to receive, respond,
appreciate, and manage the subject matter they get at school. And the formulation of problem
in this study is “How are the results of learning the free Quran Hadith in class XI MIA 4
MAN 3 Palembang?” This research uses Classrrom Action Research, Classroom Action
Research. Classroom Action Research consists of four integrated steps that are repeated,
namely planning, implementation, observation and reflection. The subjects in this study were
students of class XI MIA 4 MAN 3 Palembang in the 2019/2020 school year. The object in
this study is the whole process of learning the results of the al-Quran Hadith through the
problem posing approach in class XI MIA 4 MAN 3 Palembang in improving student learning
outcomes.
Based on data obtained from observations and test results, the researcher concludes
that student achievement in studying the al-Quran Hadith through the problem posing
approach in class XI MIA 4 MAN 3 Palembang has increased. With details, in the first cycle
the averange value of students is 82,5 and in the second cycle the avarange value obtained is
95,75. From the category of student test results also increased. From the very high category
from 2,7% to 5,6%, the high category from 36,1% to 69,4%, and the moderate category from
61,2% to 25%.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Proses Belajar, Hasil Belajar, al-Quran Hadits
2

PENDAHULUAN pendidik dan peserta didik dalam satuan


A. Latar Belakang pembelajaran. Pendidik adalah salah satu
Pendidikan memiliki peran penting komponen dalam proses belajar
untuk kecerdasan kehidupan bangsa, mengajar yang merupakan pemegang
karena itu pendidikan menuntut orang- peran sangat penting. Pendidik bukan
orang yang ada didalamnya untuk hanya menyampaikan materi saja, tetapi
bekerja sama secara maksimal, penuh lebih dari it pendidik harus menjadi
rasa tanggung jawab dan loyalitas tinggi sentral pembelajaran. Sebagai pengatur
dalam meningkatkan mutu pendidikan. sekaligus pelaku dalam proses belajar
Dengan pendidikan inilah suatu bangsa mengajar, guru lah yang mengarahkan
dapat menjadi bangsa yang kuat, mandiri bagaimana proses belajar mengajar itu
berkarakter dan berdaya saing. diterapkan. Karena pendidik harus dapat
Tanggung jawab ini, diberikan secara membuat suatu pembelajaran menjadi
formal kepada lembaga-lembaga lebih efektif juga menarik, sehingga
pendidikan sekolah. Lembaga bahan pelajaran yang disampaikan
pendidikan diberi rambu-rambu dalam membuat peserta didik lebih senang dan
melaksanakan tanggung jawabnya perlu untuk mempelajari pelajaran
melalui kurikulum yang telah diatur. tersebut.
Didalam undang-undang Sisdiknas pasal Pendidik mengemban tugas yang
1 ayat 9 menjelaskan bahwa kurikulum berat untuk tercapainya tujuan
adalah seperangkat rencana dan pendidikan nasonal, yaitu meningkatkan
peraturan mengenai tujuan, isi, dan kualitas manusia Indonesia, manusia
bahan pelajaran serta cara yang seutuhnya yang beriman dan bertakwa
digunakan untuk pedoman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pekerti luhur, berkepribadian dan
untuk mencapai tujuan tertentu, dengan disiplin.
demikian pemerintah selalu Mata pelajaran al-Quran Hadits
memperbaiki sistem pendidikan sesuai merupakan unsur pelajaran Pendidikan
dengan kebutuhan dan perkembangan Agama Islam pada Madrasa yang
siswa. ditunjukkan kepada peserta didik untuk
Pada dasarnya kegiatan belajar memahami al-Quran dan Hadits sebagai
mengajar adalah suatu proses interaksi sumber ajaran agama Islam dan
atau hubungan timbul balik antara mengamalkan isi pandanganya sebagai

Zainuri&Listia
3

petunjuk dan landasan dalam kehidupan yang dikemukakan oleh slameto bahwa
sehari-hari. Pelajaran al-Quran Hadits belajar yang efisien tercapai apabila
adalah bagian dari mata pelajaran untuk dapat menggunakan strategi belajar yang
memahami dan mengamalkan al-Quran tepat. (Slameto, 2003:76).
sehingga mampu membaca dengan Dalam surah An-Nahl ayat 125
fashih, menerjemahkan, menyimpulkan Allah SWT melalui firman-Nya
isi kandungan, menyalin dan menghafal menegaskan:
ayat-ayat terpilih serta memahami dan  
 
mengamalkan hadits-hadits pilihan untuk 

pendalaman dan perluasan bahan kajian.
 
Untuk meningkatkan aktifitas 
 
belajar murid, seorang pendidik   
  
diharapkan dapat menerapkan materi   
pelajaran yang dapat menumbuhkan   

aktifitas belajar murid dalam mengikuti 

pelajaran. Dalam proses belajar aktifitas Artinya:”Maka serulah (manusia)
sangat penting sebab aktifitas merupakan kepada jalan Tuhanmu dengan
suatu kemampuan yang sangat berati hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan
dalam proses pembelajaran, guru mash
mereka dengan cara yang baik.
menggunakan proses pembelajaran Sesungguhnya Tuhanmu dialah
langsung ayitu ceramah dan memberikan yang lebih mengetahui siapa
yang sesat dari jalan-nya dan
tugas. Proses pembelajaran yang
Dia-lah yang lebih mengetahui
bermakna adalah proses pembelajaran siapa yang mendapat petunjuk.
yang bermakna adalah proses (Q.S:An-Nahl:125)
pembelajran yang melibatkan berbagai
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
aktifitas pada peserta didik.
pendidik dalam menjelaskan
(Djamrah,2006:36)
pembelajaran agar berhasil mencapai
Didalam proses pembelajaran
tujuan maka dituntut dapat memilih
keberhasilan dan ketuntasan belajar
model atau cara yang dapat
siswa sangat dituntut, dimana salah satu
meningkatkan minat dan motivasi
keberhasilan yang ingin dicapai adalah
belajar peserta didik. Melalui cara
peningkatan hasil belajar yang diperoleh
demikian proses pembelajaran menjadi
siswa tersebut. Hal ini sesuai dengan apa
lebih efektif.
Zainuri&Listia
4

Fenomena tersebut juga menjadi Siswa Pada Mata Pelajaran al-Quran


masalah dalam pembelajaran al-Quran Hadits Materi Pergaulan Bebas di
Hadits di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kelas XI MIA 4 di Madrasah Aliyah
Palembang. Dari hasil observasi yang Negeri 3 Palembang”.
dilakukan penulis pada tanggal 20 B. Rumusan Masalah
Agustus 2019 dikelas XI MIA 4 MAN 3 Sesuai dengan latar belakang
Palembang, terdapat beberapa peserta masalah maka yang menjadi menjadi
didik yang masih pasif dalam rumusan masalah penelitian ini ialah
pembelajaran al-Quran Hadits.Dengan “Bagaimana hasil belajar al-Quran
demikian perlu kerja keras para pendidik Hadits materi pergaulan bebas dikelas XI
untuk membuat peserta didik tertarik MIA 4 Madrasah Aliyah Negeri 3
untuk mempelajari al-Quran Hadits, Palembang?
salah satunya pendidik memberikan C. Tujuan Penelitian
variasi dalam belajar yang agar siswa Berdasarkan latar belakang yang
aktif dalam proses pembelajaran. telah dikemukakan di atas, maka tujuan
Penerapan model pembelajaran dlaam penelitian ini ialah: Untuk
problem posing adalah salah satu cara mengetahui hasil belajar siswa pada
pendidik untuk membuat siswa aktif pelajaran al-Quran Hadits materi
dalam pembelajarran, dan dengan model pergaulan bebas di kelas XI MIA 4
pembeajaran problem posing ini MAN 3 Palembang.
diharapkan mampu menciptakan suasana
yang dapat mengajak siswa untuk KAJIAN PUSTAKA
menemukan pengetahuan yang bukan A. Kajian Teori
diakibatkan dari ketidak sengajaan, 1. Efektivitas Model Pembelajaran
melainkan melalui upaya mereka untuk a. Pengertian Efektifitas Model
mencari hubungan-hubungan dalam Pembelajaran
informasi yang di pelajarinya. Memaknai efektivitas setiap
Berdasarkan latar belakang yang ruang memberi arti yang berbeda
telah diuraikan di atas, maka peneliti sesuai sudut pandang dan
menganggap perlu untuk melakukan kepentingan masing-masing,
penelitian ilmiah tentang “Efektivitas dalam kamus besar bahasa
Model Pembelajaran Problem Posing Indonesia dikemukan bahwa
dalam Meningkatkan Hasil Belajar efektifitas berrti ada efeknya

Zainuri&Listia
5

(akibat, pengaruh, dan kesanya), minat dan motivasi belajar siswa.


manjur atau mujarab, dapat Dengan demikian proses
membawa hasil. Keefektivan pembelajaran menjadi lebih
pembelajaran merupakan hasil efektif.
guna yang diperoleh setelah Berdasarkan pemaparan
pelaksanaan proses belajar diatas dapat disimpulkan bahwa
mengajar. (Trianto, 2009:20). efektifitas model pembelajaran
Penilaian yang di buat sehubungan merupakan penilaian yang di buat
dengan prestasi individu, sehubungan dengan prestasi
kelompok organisasi, dengan peserta didik, semakin dekat
semakin dekat pencapaian prestasi pencapaian prestasi yang sesuai
yang diharapkan semakin lebih dengan tujuan setelah
efektif untuk penilaiannya. dilaksanakanya kegiatan
(Komariah,2002:34) pembelajaran menggunakan model
Adapun tahapan dalam kegiatan yang berbeda agar siswa
belajar salah satu tahapanya yang belajar tidak merasa jenuh
diungkapkan oleh Witting dalam dan hasil dari tujuan kegiatan
buku Asep Jihad dan Abdul Haris, pembelajaran tersebut tercapai
yaitu: dengan tujuan yang telah tersusun
1. Tahap acquisition,merupakan dan direncanakan.
tahapan perolehan informasi. b. Ciri-ciri Pembelajaran yang
2. Tahapan storage, merupakan Efektif
tahapan penyimpanan informasi Indikatir manajemen kelas
3. Tahapan retrival, merupakan yang efektif ialah sebagai berikut:
tahapan informasi. (Jihad & 1. Siswa memperhatikan
Haris, 2001:1) 2. Perhatian siswa terfokus
Dalam al-Quran surah An- 3. Siswa berpartisipasi aktif
Nahl ayat 125 dijelaskan bahwa 4. Daya serap tinggi (Djamrah,
dalam pendidik menjelaskan 2002:121-122)
pembelajaran untuk berhasil Menurut Nieveen yang
dikutip oleh Trianto, suatu model
mencapai tujuan maka dituntut
pembelajaran dikatakan baik jika
untuk dapat memilih model atau memenuhi kriteria sebagai berikut:
Pertama, shahih (Valid). Kedua
cara yang dapat meningkatkan

Zainuri&Listia
6

praktis. Dan ketiga, efektif. mengajar. Untuk mengetahui


(Trianto,2009:24-25)
keefektifan mengajar, dengan
Pembelajaran dapat memberi tes, sebab hasil tes dapat
dikatakan efektif apabila telah dipakai untuk mengevaluasi bebagai
mencapai tujuanpembelajaran yang aspek proses pengajaran.
diinginkan sesuai dengan indikator Adapun guru yang efektif
pencapaian. Untuk mengetahui adalah guru yang menemukan cara
bagaimana memperoleh hasil dan selalu berusaha agar anak
pembelajaran yang efektif, maka didiknya terlibat secara tepat agar
sangat penting untuk mengetahui dalam suatu mata pelajaran dengan
ciri-cirinya. presentasi waktu belajar akademis
Adapun ciri-ciri yang tinggi dan pelajaran berjalan
pembelajaran yang efektif yaitu: tanpa menggunakan teknik yang
1. Belajar secara aktif baik mental memaksa, negatif atau hukuman.
maupun fisik. Selain itu guru yang efektif adalah
2. Metode bervariasi, sehingga orang-orang yang dapat menjalin
mudahmenarik perhatian siswa hubungan simpatik dengan para siswa
dan kelas menjadi hidup. menciptakan lingkungan kelas yang
3. Motivasi guru terhadap mengasuh dengan penuh perhatian,
pelajaran dikelas. memiliki suatu rasa cinta belajar,
4. Suasana demokratis di sekolah. menguasai sepenuhnya bidang studi
5. Pelajaran disekolah perlu mereka dan dapat memotifasi siswa.
dihubungkan dengan kehidupan (Trianto, 2009:20-21)
nyata. 2. Model Pembelajaran Problem
6. Interaksi belajar yang kondusif. Posing
7. Pemberian remedial dan Problem Posing Learning
diagnosa pada kesulitan belajar (PPL) merujuk pada strategis
yang muncul. pembelajaran yang menekankan
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi pemikiran kritis demi tujuan
Efektifitas Pembelajaran pembebasan. Sebagai strategi
Keefektifan pembelajaran pembelajaran, Problem Posing
adlaah hasil guna yang diperoleh Learning melibatkan tiga
setelah pelaksanaan proses belajar keterampilan dasar, yaitu menyimak

Zainuri&Listia
7

(lisening), berdialog (dialogue), dan berhubungan langsung dengan siswa


tindakan (action). (Huda, 2013:2076. serta bertanggung jawab membimbing
Model pembelajaran problem siswa ketika proses belajar mengajar
posing dalam Islam tidak terlepas dari sedang berlangsung.
sumber pokok ajaran yaitu al-Quran, a. Pengertian Model Pembelajaran
sebagai pedoman umat yang telah Problem Posing
memeberikan tuntunan mengenai Problem posing merupakan
pendidikan terutama tentang model istilah Bahasa Ingris yang dalam
pembelajaran dan model pengajaran. bahasa Indonesia adalah
Adapun ayat al-Auran yang berkaitan pembentkan maslaah. Pendekatan
dengan kegiatan pembelajaran dalam problem posing diharapkan
perspektif Islam tertuang dalam surah mampu memancing siswa untuk
al-Baqarah ayat 286 yang artinya: menemukan pengetahuan yang
“Dan kami tiada mengutus bukan diakibatkan dari ketidak
Rasul-Rsul sebelum kamu sengajaan, melainkan melalui
(Muhammad), melainkan beberapa upaya mereka untuk mencari
orang laki-laki yang kami beri wahyu hubungan dalam informasi yang
kepada mereka, Maka Tanyakanlah dipelajarinya. (Suryosubroto,
olehmu kepada orang-orang yang 2009:203)
berilmu, jika kamu tiada mengetahui. b. Langkah-langkah dalam
(Qs. al-Baqarah:286) Implementasi Model
Pembelajaran Problem Posing
Dalam surah al-Baqarah ayat
Langkah-langkah dalam
286 dijelaskan tentang model
pembelajaran problem posing
pembelajaran problem posing, yakni
secara berkelompok yaitu:
apabila kita mengalami kesulitan
a) Tahap I
dalam memahami sesuatu yang sulit
(1) Penyusunan rancangan
dipecahkan maka hendaknya kita
kegiatan dan bahan
bertanya kepada orang yang ahli
pelajaran
dibidangnya untuk di diskusikan
(2) Guru mengorganisasikan
sampai menemukan jawaban. Guru
bahan pembelajaran dan
merupakan orang yang tepat dalam
persiapanya
pengajuan masalah siswa, karena guru
merupakan orang yang berilmu yang
Zainuri&Listia
8

(3) Guru menyusun rencana yang telah dibuatnya pada


pelaksanaan pembelajaran. kelompok lain.
b) Tahap II (Suryosubroto, 2009:212-
(1) Guru menjelaskan tentang 214)
pembelajaran kepada siswa. c. Keunggulan dan Keterbatasan
(2) Guru melakukan tes awal Model Pembelajaran Problem
yang hasilnya digunakan Posing
untuk mengetahui tingkat 1) Keungglan Model
daya kritis siswa. Pembelajaran Problem
(3) Pengajar lalu menugaskan Posing
setiap kelompok untuk a) Kegiatan pembelajaran tidak
meresume beberapa buku terpusat pada guru.
yang berbeda. b) Minat siswa dalam
(4) Masing-masing kelompok pembelajaran lebih besar.
membuat pertanyaan c) Siswa lebih terpacu untuk
berdasarkan hasil resume terlibat aktif dalam membuat
yang telah dibuat dalam soal.
lembar problem posing I d) Dengan membuat bebrapa
yang telah disiapkan. soal dapat menumbuhkan
(5) Seluruh kelompok membuat dampak positif terhadap
pertanyaan kemudian kemampuan siswa dalam
dilimpahkana oleh menyelesaikan maslah
kelompok lain. e) Siswa lebih mendapatkan
(6) Seluruh siswa dalam pemahaman yang mendalam
kelompok melakukan dan lebih baik
diskusi untuk menjawab f) Memicu siswa untuk
pertanyaan yang diterima. memunculkan ide yang
Seluruh jawaban kreatif dari yang
dikumpulkan dalam lembar diperolehnya dan menambah
jawaban problem posing II. bahasan/pengetahuan.
(7) Setiap kelompok 2) Keterbatasan Model
mempresentasikan hasil Pembelajran Problem Posing
rangkuman dan pertanyaan

Zainuri&Listia
9

Keterbatasan model proses dari seseorang yang


pembelajaran problem posing berusaha untuk memperoleh
yaitu waktu yang digunakan suatu bentuk perubahan perilaku
lebih banyak untuk membuat yang relatif menetap. (Susanto,
soal dan penyeesaiannya 2013:5)
sehingga materi yang b. Macam-macam Hasil Belajar
disampaikan lebih sedikit dan Hasil belajar sebagaimana
agar pelaksanaan kegiatan dlam telah dipaparkan diatas meliputi
membuat soal perlu tunjangan pemahaman konsep (aspek
dari buku yang dapat dijadikan kognitif), keterampilan proses
pemahaman dalam kegiatan (aspek psikomotor), dan sikap
belajar mengajar, terutama siswa (aspek afektif).
dalam membuat soal. Seluruh c. Faktor-faktor yang
siswa harus mempunyai mental Mempengaruhi Hasil Belajar
kuat agar dapat ikut Secara perinci, faktor
berkontribusi kelompok. internal dan eksternal dari hasil
3. Hasil Belajar belajar, yaitu:
a. Pengertian Hasil Belajar 1. Faktor Internal
Belajar ialah suatu proses Merupakan faktor yang
usaha yang dilakukan seseorang bersumber dari dalam peserta
untuk memperoleh suatu didik, yang mempengaruhi
perubahan tingkah laku yang kemampuan belajarnya.
baru secara keseluruhan, sebgai 2. Faktor Eksternal
hasil pengalamanya sendiri dalam Merupakan sesuatu hal yang
interaksi dengan lingkunganya. berasal dari luar diri peserta
(Slameto, 2010:2). didik yang mempengaruhi
Dengan demikian secara hasil belajar yaitu keluarga,
sederhana, yang dimaksud sekolah, dan masyarakat.
dengan hasil belajar siswa (Susanto, 2013:12)
merupakan kemampuan yang d. Tujuan Hasil Belajar
diperoleh anak setelah melalui Pendidikan memiliki
kegiatan belajar. Karena belajar tujuan yang bersifat ideal, dan
itu sendiri merupakan suatu hasil belajar memiliki tujuan

Zainuri&Listia
10

yang bersifat aktual. Hasil lalu lintas jalan kehidupan


belajar adalah realisasi manusia menuju ridho Allah.
tercapainya tujuan (Suyitno, 2003:36)
pendidikannya. (Purwanto, Sedangkan hadits sebgai
2013:46-47) sumber hukum kedua setelah
4. Al-Quran Hadits Quran mempunyai fungsi antara
a. Pengertian al-Quran Hadits lain:
Qur’an Hadits merupakan 1. Mempunyai hukum-hukum
sumber hukum dalam ajaran yang telah ditentukan oleh
Islam, maka sewajarnya kita Quran sehingga keduanya
mengetahui apa yang dimaksud menjadi sumber hukum untuk
dengan “quran” menurut satu hal yang sama.
pendapat yang paling kuat seperti 2. Memberi rincian dan
dikemukakan Al-Salih berarti penjelasan terhadap ayat-ayat
“bacaan”, asal kata qara’a, kata Quran yang masih bersifat
qur’an itu berbentuk Masdar umum.
dengan bacaan Isim Marfu’ yaitu 3. Menerapkan hukum atau
Maqru (baca). aturan-aturan yang tidak
Adapun hadits atau sunah didapati dalam Quran.
rasul dalam pengertian yang Dengan demikian dapat
umum dimasyarakat adalah dipahami bahwa hadits secara
sehala tingkah laku nabi umum berfungsi sebagai sumber
Muhammad saw baik berupa hukum yang memberikan
perkataan, perbuatan, maupun penjelasan dan rincian serta
ketetapan (taqrir). petunjuk teknis pelaksanaan
b. Fungsi dan Tujuan al-Quran hukum-hukum yang terdapat
dan Hadits dalam al-Quran.
Sebagai sumber hukum c. Standar Kompetensi Mata
Islam Quran dan Hadits memiliki Pelajaran al-Quran Hadits
fungsi yang dominan bagi Standar kompetensi mata
kehidupan umat Islam. secra pelajaran al-Quran Hadits di MA
umum fungsi Quran adalah berisi sekumpulan kemampuan
sebagai hakim yang mengatur yang harus dikuasai peserta didik

Zainuri&Listia
11

selama menempuh mata pelajaran hidup sederhana, pokok-pokok


al-Quran Hadits di MA. kebajikan dan ma’ruf nahi
Kemampuan-kemapun yang munkar dan menerapkanya
tercantum dalam standar ini dalam kehidupan sehari-hari.
merupakan penjabaran dari
kemampuan dasar umum yang B. Kerangka Berfikir
harus dicapai peserta didik di Kerangka fikir merupkaan
tingkat MA. Kemampuan ini kesimpulan untuk mengetahui adanya
meliputi: hubungan antara variabel-variabel yang
1. Mampu mendefinisikan al- ada dalam penelitian. Sugiono,
Quran dan wahyu, mengetahui (2015:91).
kemukzizatan al-Quran, Kerangka pikir dalam penelitian
mengenai fungsi dan ini adalah input (kondidi awal) tindkaan,
kedudukan al-Quran cara-cara dan output (kondisi akhir). Adapun
dan hikmah diturunkanya al- kondisi awal yang ditemukan dari
Quran. pengamatan dan observasi yang
2. Mampu mengetahui dilakukan peneliti di kelas XI MIA 4
persamaan dan perbedaan MAN 3 Palembang dan seorang guru
hadits, sunnah, khobar, dan sebagai guru mata pelajaran. Beberapa
atsar, mengenai unsur-unsur hal yang menjadi permasalahan dalam
hadits dan beberapa kitab penelitian ini diantaranya yaitu: (1)
kumpulan hadits. Pembelajaran masih berpusat pada guru
3. Mampu memahami ajaran al- Teacher Centerd. (2) Peserta didik
Quran dan Hadits mengenai terlihat pasif dalam proses kegiatan
keharusan menjaga kelestarian belajar. (3) Peserta didik jarang
lingkungan dan larangan menyelesaikan masalah. (4) Belum
membuat kerusakan dibumi. banyak diterapkannya model
4. Mampu memahami kemurnian pembelajaran yang bervariasi dalam
dan kesempurnaan al-Quran melaksanakan pembelajaran al-Quran
dan menerapkan prinsip al- Hadits khususnya menggunakan model
Quran sebagai sumber nilai. pembelajaran problem posing.
5. Mampu memahami ajaran al- Peneliti mengharapkan dengan
Quran Hadits tentang pola dilaksanakanya tindakan kelas dengan

Zainuri&Listia
12

menggunakan metode problem posing C. Subyek dan Obyek Penelitian


dapat membantu proses pembelajaran Adapun subyek dalam penelitian
dengan sesuai tujuan yang akan dicapai yang digunakan peneliti yaitu: siswa
didalam proses belajar mengajar. kelas XI MIA 4 Man 3 Palembang tahun
ajaran 2019/2020.
METODOLOGI PENELITIAN D. Tempat dan Waktu Penelitian
A. Jenis Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan
Dalam penelitian ini peneliti pada awal semster ganjil tahn ajaran
menggunakan Classroom Action 2019/2020, pada tanggal 29 Juli 2019.
Research, yaitu penelitian tindakan kelas Sedangkan pengambilan data
(PTK). Penelitian tindkana kelas adalah dilaksanakan pada tanggal 5 Agutus
proses pengkajian maslaha pembelajaran 2019-2 September 2019. Tempat
di dalam kelas melalui refleksi diri pelaksanaan penelitian di MAN 3
dengan cara melakukan berbagai Palembang yang beralamat di Jl.
tindakan yang terencana dalam situasi Inspektur Marzuki Kel. Siring Agung
nyata serta menganalisis setiap pengaruh Kec. Ilir Barat 1 Palembang dengan
dari tindkaan tersebut. Penelitian nomor pos 30138.
tindakan kelas dapat dimaknai sebagai E. Setting Penelitian dan Sumber Data
suatu kegiatan penelitian dengan Kelas yang digunakan dalam
mencerminkan sebuah kegiatan belajar setting penelitian dan sumber data adalah
yang diberikan tindakan secara sengaja kelas XI MIA 4 MAN 3 Palembang.
dimunculkan dalam sebuah kelas yang Sumber data dalam penelitian ini adalah
bertjuan untuk memecahkan masalah. siswa, guru, yang didukung dengan
B. Model Penelitian lembaga observasi, catatan lapangan,
Penelitian Tindakan Kelas yang dan hasil tes.
digunakan dalam penelitian ini mengacu F. Instrumen Penelitian
pada pendekatan yang dikemukakan oleh Instrumen yang digunakan dalam
Suharsimi Arikunto (2008:16) dalam penelitian ini adalah lembar observasi,
buku Penelitian Tindakan Kelas. Yang pedoman wawancara, dan tes hasil
terdiri dari empat langkah kesatuan yang belajar.
dilakukan secra berulang, yaitu G. Teknik Pengumpulan Data
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan Teknik pengumpulan data dalam
dan refleksi. penelitian ini yaitu:

Zainuri&Listia
13

1. Observasi 3) Mempersiapkan contoh-contoh


Observasi dilakukan oleh soal siklus I
peneliti dengan cara melakukan 4) Menyusun dan menyiapkan
pengamatan dan pencatatan selama lembar observasi
proses pembelajaran dikelas. 5) Menyiapkan soal tes siklus I.
2. Tes b. Pelaksanaan Tindakan
Tes digunakan untuk Pada siklus ini tindakan yang
mengetahui bagaimana siswa dilakuakan ialah:
menyelesaikan permasalahan yang 1) Guru memberikan apresiasi
diberikan dengan pendekatan problem yang berkaitan dengan materi
posing. Tes ini dikerjakan oleh siswa pelajaran.
secra individu setelah mempelajari 2) Guru menjelaskan materi
materi. Adapun tes diberikan dalam pelajran secra singkat.
bentuk uraian. 3) Menyajikan materi pelajran
H. Rancangan Penelitian yang strrategi dan selalu
Penelitian ini dilaksanakan dalam melibatkan siswa.
bebrapa siklus yaitu dimulai dari 4) Guru menyajikan sola yang
perencanaan, pelaksanaan, tindkaan, berhuungan dengan materi yang
observasi, refleksi dan selanjutnya diajakan , kemudian siswa
dilakukan kembali dengan perencanaan diminta untuk membuat soal
tindakan berikutnya. Secra rinci langkah- baru yang sejenis kemudia
langkah dalam setiap siklus dijabarkan menyelesaikanya.
sebagai berikut: 5) Siswa membuat permasalahan
1. Siklus 1 beserta penyelesaianya yang
a. Perencanaan dikerjakan secara individu
Padda tahap ini peneliti merancang sesuai dengan materi yang
tindakan yang dilaksanakan: diajarkan kemudian siswa
1) Menyusun rencana pelaksanaan menuliskan permasalahan dan
pembelajaran (RPP). penyelesaian yang telah
2) Menyusun dan mempersiapkan dibuatnya. Kemudian siswa lain
materi pelajaran yang akan menangapi permasalahan dan
digunakan dalam pembelajaran menyelesaikan.
dan membuat soal.

Zainuri&Listia
14

6) Peserta didik bersama-sama membuat soal.


dengan pendidik membuat 5. Memberikan Bertanya pada
kesempatan padahal yang belum
kesimpulan terhadap materi
siswa untukjelas
yang telah dipelajari. menanyakan hal-hal
7) Pendidik atau gur memberikan yang kurang jelas.
6. Mengajak siswaMerumuskan
evaluasi di akhir pelajaran.
membuat permasalahan
I. Skenario Penelitian permasalahan dariberdasarkan
Skenario penelitian ini berisi situasi yang telahsitasi yang
tindakan-tindakan yang akan dilakukan diberikan. diketahui secra
berkelompok
di dalam kelas.
7. Mempersilahkan Menyelesaikan
Tabel 1. Skenario Tindakan Kelas siswa untukpermasalahan
NO Kegiatan Guru dan Kegiatan Siswa menyelesaikan yang dibuatnya
Observer permasalhan yangsendiri.
1. Membuka pelajaranSiswa dibuatnya sendiri
dengan salam danMemeperhatikan 8. Mempersilahkan Mempresentasika
menginformasikan siswa untukn permasalahan
tujuan pembelajaran membagi dan bagaimana
menggunakan permasalahannya cara
pendekatan problem kepada teman-menyelesaikanya
posing. teman yang lain. di depan kelas
2. Guru membagi 9. Mengarahkan siswaBerusaha untuk
siswa dalam untuk membuatdapat
beberapa kelompok. kesimpulan danmenyimpulkan
Sementara observer observer materi yang
memulai mengisi menghentikan sudah dipelajari
lembar kegiatan mengisi
keterlaksanaan lembar observasi
pembelajran dan 10. Guru memberikanMengerjakan
aktivitas siswa. evaluasi evaluais
3. Guru menyajikanSiswa 11. Guru menutup
materi pembelajaranMempehatikan kegiatan pelajaran
al-Quran Hadits
4. Dengan taya jawabBerprtisipasi J. Teknik Analisis Data
membahas kegiatanaktif dalam
Teknik analisis data yang
dengan kegiatan
menggunakan digunakan dalam penelitian ini adalah:
pendekatan problem 1. Analisis Data Observasi
possing dengan Observasi yang digunakan
memberikan contoh
dalam penelitian ini adalah penelitian
soal dan cara
Zainuri&Listia
15

terstruktur menggunakan pedoman diteliti sebagaimana adanya. Dalam


observasi yang terdiri dari beberpa analisis deskriptif ini dikemukakan
spek pengamatan. Dari hasil aktivitas cara-cara penyajian rata-rata (mean),
dianalisis secara deskriptif presentase. modes, median, rentang serta
Adapun langkah-langkah dalam simpngan baku. Adapun langkah-
kualifikasinya yaitu: langkah dalam pengelolaan data
a. Masing-masing siswa yaitu:
dikelompokkan menurut aktivitas a. Hasil tes dari setiap siswa
yang diamati. dikumpulkan dan disajikan dalam
b. Kemudian masing-masing bentuk tabel
kelompok mengerjakan aktivitas b. Kemudian dari data hasil tes dicari
tersebut. rata-rata (mean), modus, median,
c. Dari jumlah yang melakukan pada serta simpangan bakunya.
setiap siswa aktivitasnya c. Untuk menentukan kategori skor
selanjutnya dihitung presentasenya digunakan pedoman
menggunakan persamaan pengkategorian. (sudjana,
sederhana, yakni: 2010:122).
%𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 Tabel 2. Kategori hasil tes siswa
Jumlah siswa yang melakukan aktifitas
= 𝑥100%
Jumlah siswa yang hadir No Kategori Skor
d. Dari hasil perhitungan tersebut 1. Rendah M-1.5 SD ≤ X <
kemudian hasil dari siklus I dan M-0,5 SD
siklus II dibandingkan. 2. Sedang M-0,5 SD ≤ X <
2. Analisis Hasil Tes M + 0,5 SD
Analisis hasil tes digunakan 3. Tinggi M + 0,5 SD ≤ X <
untuk mengetahui jumlah skor siswa M + 1.5 SD
pada khir siklus. Sola yang digunakan 4. Sangat M + 1,5 SD ≤ X <
untuk mengukur keberhasilan belajara Tinggi M + 3,0 SD
siswa tediri dari sembilan soal uraian
dengan skor maksimum 100. Hasis Keterangan:
belajar siswa akan dianalisis secra - Men Ideal : ½ (skor tertinggi +
deskriptif. skor terendah)
Analisis deskriptif digunakan - Standar Deviasi (SD) : 1/6 (skor
untuk mendeskripsikan atau tertinggi – skor terendah)
memberikan gambaran objek yang
Zainuri&Listia
16

- X : Skor yang dicapai siswa pembelajaran siklus ke 2 materi yang


d. Dari setiap kategori hasil tes diajarkan adalah balasan orang yang
siswa dihitung presentasinya. melakukan zina telaah quran an_Nur
e. Hasil presentase antara siklus I ayat 2.
dan siklus II dibandingkan. Adapun jadwal pelaksanaan
HASIL PENELITIAN DAN penelitian disesuaikan dengan jadwal
PEMBAHASAN pelajaran al-Quran Hadits kelas XI MIA
A. Deskrisi Pelaksanaan Penelitian 4 MAN 3 Palembang, yaitu sebagai
Prose pembelajaran di Man 3 berikut:
Plaembang dimulai sejak pukul 06.30, Tabel 3. Jadwal Kegiatan
45 menit pertama digunakan untuk Pembelajaran al-Quran Hadits kelas XI
setoran hafalan kepada ustad atau MIA 4 MAN 3 Palembang
ustadzah mentor masing-masing kelas Siklus Hari/Tan Waktu Materi
kemudian pada pukul 07.15 WIB proses ggal
I Selasa 5 07.15- - Pergaulan
pembelajaran jam pertama dimulai.
Agustus 08.45 bebas dan
Proses pembelajaran dilakukan satu jam 2019 WIB contoh
masing-masing diberi waktu 45 menit. pergaulan
bebas dalam
Untuk pelajaran al-Quran Hadits dalam
surah al-Isra
satu minggunya diberikan alokasi waktu ayat 32
2 jam pelajaran. Pembelajaran al-Quran Selasa 07.15- - Akibat Zina
Hadits dilaksankan pukul 07.15 WIB- 12 08.45 - Tes siklus I
Agustus WIB
08.45 WIB pada hari selasa. 2019
Pengembalian data dalam penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus II Selasa 07.15- - Mencari hadits
19 08.45 untuk balasan
2019 sampai tanggal 3 September 2019.
Agustus WIB pezina
Pokok bahasan yang dibahas adalah 2019
“Larangan Pergaulan Bebas”. Selasa 07.15- - Hukuman
26 08.45 untuk pezina
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan
Agustus WIB - Tes siklus II
problem posing dilakukan selama 2 2019
siklus. Pada pembelajaran siklus 1
materi yang diajarkan adalah larangan Pelaksanaan penelitian tindakan
pergaulan bebeas telaah quran surah al- kelas siklus I dan siklus II meliputi
Isra ayat 32. Sedangkan pada perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

Zainuri&Listia
17

observasi serta refleksi. Deskripsi 05 September 2019. Pada


pelaksanaan tindakan kelas tentang pertemuan pertama pelaksanaan
pembelajaran al-Quran Hadits pembelajaran al-Quran hadts
menggunakan pendekatan problem dengan menggunakan metode
posing pada siklus I dan siklus II sebagai problem posing, guru
berikut: memberikan petunjuk kepada
1. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I siswa tentang bagaimana
a. Perencanaan mengajukan masalah atau soal.
Kegiatan ini bertujuan untuk Guru membagi siswa
mempersiapkan segala sesuatu dalam 6 kelompok, masing-
sebelum pelaksanaan penelitian. masing dari kelompok
1) Penyusunan Perangkat beranggotakan 6 orang.
Pembelajaran. Kelompok ini dibagi menurut
a) Membuat RPP mengenai nomor absen siswa. Setiap
materi yang akan diajarkan siswa dikondisikan untuk
dengan menggunakan bekerja sama dengan kelompok
metode problem posing. untuk mengerakan tugas dan
b) Membuat media yang akan mengajukan sebuah maslaah
digunakan dalam selama waktu yang telah
pembelajaran. ditentukan oleh guru.
2) Penyusunan Instruksi Penelitian Selanjutnya pada kegiatan
a) Menyiapkan soal tes siklus 1 penutup, peneliti mengevaluasi
yang diberikan pada akhir pelajaran dan memberikan
siklus. kesempatan kepada siswa untuk
b) Menyusun dan menanyakan hal-hal yang
mempersiapkan lembar belum dimengerti. Adapun
observasi dalam pelaksanaan pada siklus 1 yaitu:
pembelajaran. a) Kegiatan Awal
b. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil i) Guru masuk kelas,
Observasi memeri salam kemudian
1) Pertemuan Pertama dilanjutkan dengan
Pertemuan pertama mempresentasikan siswa
dilaksanakan pada hari selasa dan memastikan kondisi

Zainuri&Listia
18

untuk siap memulai mengerjakan dan


pelajaran yang akan berdiskusi dengan teman.
disampaikan. v) Guru mempersilahkan
ii) Guru memberikan setiap kelompok untuk
apersepsi yang mengajukan masalah dan
berhubungan dengan menyelesaikanya sendiri.
materi yang akan vi) Salah satu kelompok
disampaikan agar mempresentasikan hasil
mendapat respon dari pengajuan masalah yang
siswa. telah dibuat beserta
b) Inti Pembelajaran penyelesainya.
i) Guru memperkenalkan c) Penutup
diri dan menyampaikan i) Guru mengajak siswa
tujuan dari penelitian untuk meriview materi
yang dilakukan. Guru yang baru disampaiakan.
juga menjelaskan model ii) Guru memberi salam
pembelajaran melalui penutup, memimpin
pendekatan problem berdoa dan keluar
posing yang akan meninggalkan kelas.
diterapkan. 2) Pertemuan Kedua
ii) Guru menyampaikan Pertemuan kedua dilaksanakan
materi secara garis besar pada hari selasa 12 Agustus 2019.
mengenai larangan Pada perteuan kedua ini
pergaulan bebas. pembelajaran al-Quran Hadits
iii)Guru membagi siswa difokuskan untuk mencari akibat-
dalam kelompok. akibat dari perbuatan zina.
iv) Setelah kelompok a) Kegiatan Awal
terbentuk, guru i) Guru masuk kelas, memeri
memberikan contoh- salam kemudian dilanjutkan
contoh soal kepada setiap dengan mempresentasikan
kelompok dan siswa dan memastikan
memberikan kesempatan kondisi untuk siap memulai
kepada siswa untuk pelajaran yang akan

Zainuri&Listia
19

disampaikan, serta Berdasarkan tindakan pada


memberikan motivasi. siklus I meliputi perencanaan dan
ii) Guru memberikan apersepsi pelaksanaan tindakan serta hasil
yang berhubungan dengan observasi dapat dilakukan hasil
materi yang akan refleksi. Penelitian dan kolaborator
disampaikan agar mendapat mendiskusikan hasil pelaksanaan
respon dari siswa. tindakan. Dan adapun
b) Inti Pembelajaran permasalahan permasalahan yang
i) Guru mengingatkan materi dihadapi antara lain:
yang telah dijelaskan pada a) Siswa merasa canggung untuk
pertemuan pertama. berdiskusi dan mengerjakan
ii) Guru memepersilahkan soal, dikareakan belum terlalu
siswa untuk mencoba akrab dengan teman satu
mencari akibat dari zina kelompok.
sesuai dengan pengetahuan. b) Siswa masih kesulitan dalam
iii)Guru mempersilahkan setiap membuat soal dan
kelompok untuk megajukan menyelesaikanya.
masalah dan c) Masih terdapat siswa yang malu
menyeesaikanya sendiri. bertanya ketika menemukan
iv) Salah satu kelompok soal yang sulit dalam materi
mempresentasikan hasil pembelajaran yang berlangsung.
pengajuan masalah yang d) Siswa belum terlalu berani
telah dibuat beserta untuk mempresentasikan hasil
penyelesaianya. dskusinya dan menuliskan soal
c) Penutup yang telah dibuat beserta
i) guru meriview materi yang penyelesaianya, mereka harus
baru saja disampaiakan. ditunjuk terlebih dahulu.
ii) Guru memberikan tes akhir Berdasarkan hasil refleksi
siklus I dapat ditarik kesimpulan bahwa
iii)Guru memberi salam pelaksanaan pembelajaran pada
penutup. siklus I masih terdapat banyak
3) Refleksi Siklus I kekurangan sehingga perlu
dilaksanakan siklus lanjutan yakni

Zainuri&Listia
20

siklus kedua dengan beberpa revisi kelompok untuk mengerjakan


yang didasarkan pada refleksi contoh-contoh soal dan
siklus I mengajukan sebuah masalah
2. Penelitian tindakan kelas siklus II selama waktu yang telah
a. Perencanaan ditentukan guru.
Pada tahap perencanaan Selanjutnya pada kegiatan
siklus II, kegiatan penelitian secara penutup, peneliti mengevaluasi
umum sama dengan kegiatan pelajaran dan memberikan
perencanaan siklus I. Namun kesempatan kepada siswa untuk
terdapat beberapa tambahan menanyakan hal-hal yang
berdsarkan siklus I yaitu: belum dimengerti. Adapun
1) Memberikan perhatian serta pelaksanaan pada siklus 1I
motivasi kepada siswa untuk yaitu:
takut mencoba dan bertanya a) Kegiatan awal
ketika mengalamai kesulitan. i) Guru masuk kelas,
2) Memberikan kesempatan yang memeri salam kemudian
sama kepada siswa, baik siswa dilanjutkan dengan
yang aktif maupun tidak begitu mempresentasikan siswa
aktif. dan memastikan kondisi
b. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil untuk siap memulai
Observasi pelajaran yang akan
1) Pertemuan Pertama disampaikan, serta
Pertemuan pertama siklus memberikan motivasi.
II dilaksanakan pada hari Selasa ii) Guru memberikan
19 Agustus 2019. Pada apersepsi yang
pertemuan pertama ini berhubungan dengan
difokuskan untuk mencari materi yang akan
hadits yang menjelaskan disampaikan agar
tentang larangan berbuat zina. mendapat respon dari
Siswa tetap dibagi menjadi 6 siswa.
kelompok seperti siklus I. b) Inti Pembelajaran
Seluruh siswa dikondisikan i) Guru menjelaskan materi
untuk bekerja sama dengan yang dipelajari.

Zainuri&Listia
21

ii) Guru mempersilahkan pertemuan kedu aini


kepada siswa untuk pembelajaran al-Quran Hadits
mencari hadits-hadits difokuskan untuk mencari
yang berhubungan dengan hukuman atau had untuk pezina
larangan berbuat zina dari sesuai dengan al-Quran dan
bukual-Quran Hadits dan Hadits.
berbagai kitab yang a) Kegiatan Awal
dibawa. i) Guru masuk kelas,
iii)Guru mempersilahkan memeri salam kemudian
siswa untuk dilanjutkan dengan
menyampaiakn mempresentasikan siswa
permasalahan atau dan memastikan kondisi
kendala yang dihadapi. untuk siap memulai
iv) Salah satu kelompok pelajaran yang akan
mempresentasikan disampaikan, serta
penyelesaian kendala memberikan motivasi.
yang dihadapinya. ii) Guru memberikan
c) Penetup apersepsi yang
i) Guru mengajak siswa berhubungan dengan
untuk meriview materi materi yang akan
yang baru disampaiakan. disampaikan agar
ii) Guru memberikan mendapat respon dari
kesempatan kepada siswa siswa.
untuk menanyakan hal-hal b) Inti Pembelajaran
yang masih kurang jelas. i) Gurumengingatkan materi
ii) Guru memberi salam yang sudah dijelaskan
penutup, memimpin pada pertemuan pertama.
berdoa dan keluar ii) Guru mempersilahkan
meninggalkan kelas. siswa untukmenjelaskan
2) Pertemuan Kedua apasaja hukuman untuk
Pertemuan kedua pezina, baik pezina goiru
dilaksanakan pada hari selasa muhsan ataupun pezina
26 Agustus 2019. Pada muhsan.

Zainuri&Listia
22

iii)Guru mempersilahkan dari pada siklus I dengan anilai


seriap kelompok untuk rata-rata sebesar 81,6.
mengajukan maslaah dan B. Deskripsi Hasil Penelitian
menyelesaikanya. 1. Hasil Tes Siklus I dan Tes Siklus II
iv) Salah satu dari kelompok Hasil tes pada siklus I dan
mempresentasikan hasil siklus II digunakan untuk mengetahui
pengajuan masalah yang ada tidaknya peningkatan prestasi
telah dibuat beserta belajar siswa stelah mengikuti
penyelesaianya. pembelajaran. Adapun penjabaran
c) Penutup deskripsi statistik pada siklus I dan
i) guru meriview materi siklus II yang diperoleh dari hasil tes
yang baru saja yaitu:
disampaiakan. a. Siklus I
ii) Guru memberikan tes
akhir siklus II Tabel 4. Hasil Tes Siklus I
iii)Guru memberi salam No Nama Siswa Hasil Tes
penutup. 1. Adelia Dwi Jayanti 81
c. Refleksi Siklus II 2. Adinda Safura 79
Berdasarkan pengamatan 3. Agung Laksono 80
selama kegiatan pembelajaran 4. Ahmad Dzaki 78
siklus II berlangsung, terlihat Athalah
bahwa kegiatan pembelajaran 5. Amirah Hanynah 81
berjalan dengan lancar dan lebih 6. Anat Herdian 78
baik dari siklus sebelumnya. Hal 7. Annisa Syakira 81
ini terlihat dari bagaimana siswa 8. Ayu Rizdki 80
telah mulai terbiasa. Romadhan
Pelaksanaan tindakaan kelas 9. Brevy Risna Devinci 80
siklus II ini juga tak lepas dari 10. Dariska Pratiwi 79
beberapa permasaahan. 11. Dila Purbo Pangestu 82
Permasalahanya adalah
12. Dzakie Naufal 79
kemampuansiswa yang tidak
Alfauzi
merata. Dan rata-rata hasil tes
13. Raiqah Rahannah 81
siklus II yaitu95,75. Lebih baik
Albaits

Zainuri&Listia
23

14. Fa’iz Fadlurrahman 79 36. Nur Azizah Fitriani 83


A
15. Herni Safinatun 83
Najah Deskripsi statistik siklus I
16. Inayah Pratiwi 78 Modus (M0) = 80
17. Marisa Salsabila 82 Median (Me) = 82
18. M. Arya Ramadhan 81 Mean (M) = 82,5
19. M. Asril 79 Tabel 5. Kategori Hasil Siklus
Suhendrawan No Kategori Jumlah Presentase
Siswa
20. M. Irfan Wijaya 91
1. Rendah - 0%
21. Miftahul Zannah 75 (0-70)
Putri 2. Sedang 22 61,2%
22. Muhammad Fahri 78 (71-80)
3. Tinggi 13 36,1%
23. Muhammad Ihsan 80 (81-90)
Robbani 4. Sangat 1 2,7%
24. Muhammad Ilham 80 Tinggi
(91-100)
Nabil
Total 36 100%
25. Mutiara Syawalia S 84 Perhitungan presentase siswa
26. Olivia Najla Evita 79 diperoleh dari:
Putri f
𝑃𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) = 𝑥100%
27. R.M Dewa 81 n
Dirgantara Keterangan:
f = Frekuensi banyaknya siswa
28. Riska Wulandari 80
yang memperoleh nilai pada
29. Sabrina Malika El- 77
masing-masing kategori.
Bahr
n = Jumlah siswa keseluruhan
30. Shafa Adillah Japa 78
b. Siklus II
N.P
Tabel 6. Hasil Tes Siklus II
31. Siti Zahra 80
No Nama Siswa Hasil Tes
32. Taufik Wijaya 81
1. Adelia Dwi Jayanti 85
33. Triana Ayu Salsabila 82
2. Adinda Safura 82
34. Wildan Natalia 78
3. Agung Laksono 85
35. Zalfa Amira 80
4. Ahmad Dzaki 83

Zainuri&Listia
24

Athalah Putri
5. Amirah Hanynah 87 27. R.M Dewa 86
6. Anat Herdian 80 Dirgantara
7. Annisa Syakira 87 28. Riska Wulandari 85
8. Ayu Rizdki 86 29. Sabrina Malika El- 78
Romadhan Bahr
9. Brevy Risna Devinci 84 30. Shafa Adillah Japa 80
10. Dariska Pratiwi 85 N.P
11. Dila Purbo Pangestu 87 31. Siti Zahra 85
12. Dzakie Naufal 84 32. Taufik Wijaya 86
Alfauzi 33. Triana Ayu Salsabila 87
13. Raiqah Rahannah 86 34. Wildan Natalia 80
Albaits 35. Zalfa Amira 83
14. Fa’iz Fadlurrahman 79 36. Nur Azizah Fitriani 88
A
15. Herni Safinatun 88 Deskripsi statistik siklus I
Najah Modus (M0) = 85
16. Inayah Pratiwi 81 Median (Me) = 84
17. Marisa Salsabila 87 Mean (M) = 95,75
18. M. Arya Ramadhan 88
19. M. Asril 85 Tabel 7. Kategori Hasil Siklus
Suhendrawan No Kategori Jumlah Presentase
Siswa
20. M. Irfan Wijaya 95
1. Rendah - 0%
21. Miftahul Zannah 80 (0-70)
Putri 2. Sedang 9 25%
22. Muhammad Fahri 79 (71-80)
3. Tinggi 25 69,4%
23. Muhammad Ihsan 85 (81-90)
Robbani 4. Sangat 2 5,6%
24. Muhammad Ilham 85 Tinggi
(91-100)
Nabil
Total 36 100%
25. Mutiara Syawalia S 93
26. Olivia Najla Evita 80 Perhitungan presentase siswa
diperoleh dari:
Zainuri&Listia
25

f 7. Mental 56,66% 66,66%


𝑃𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) = 𝑥100%
n 8. Motor 34,84% 68,17%
Keterangan:
Dari tabel diatas dapat dihitung
f = Frekuensi banyaknya siswa
perolehan nilai rata-rata aktivitas
yang memperoleh nilai pada
siswa pada siklus I sebesar 49,80%
masing-masing kategori.
dan pada siklus II sebesar 65,40%
n = Jumlah siswa keseluruhan
100.00%
80% 80.00%
60% 60.00%
Siklus I
40% 40.00% Siklus I
20% Siklus II
20.00%
0% Siklus II
0.00%

Grafik Kategori Nilai Hasil Tes


Siswa Siklus I dan Siklus II C. Pembahasan
2. Analisis Aktivitas Siswa Berdasarkan deskripsi penelitian
Analisis aktivitas siswa dalam yang diuraikan sebelumnya diketahui
pembelajaran al-Quran Hadits bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode problem posing matematika melalui metode problem
dianalisis secara deskriptif persentase. posing telah mampu meningkatkan
Adapun perhitungan persentasenya prestasi sisw kelas XI MIA 4 MAN 3
diperleh melalui rumus: Palembang pada mata pelajaran al-Quran
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 % Hadits materi larangan pergaulan bebas.
Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
= 𝑥 100% Hal ini terlihat berdasarkan data yang
Jumlah siswa yang h
diperoleh melalui hasil tes siklus I dan

Tabel 8. Persentase Aktivitas Siswa tes siklus II.

No Aktivitas Siklus I Siklus II Pembelajaran diawali dengan


penyampaian tujuan pembelajaran dan
1. Listening 83,32% 90,9%
apersepsi. Apersepsi dilakukan oleh guru
2. Oral 21,21% 34,84%
untuk mengaitkan materi pembelajaran
3. Writing 36,36% 53,02%
yang akan dipelajari. Hal ini bertujuan
4. Visual 55,75% 75,75%
untuk memotivasi siswa dapat berperan
5. Emotion 40,90% 45,45%
aktif dalam pembelajaran. Setelah
6. Drawing 22,72% 27,27%
menyampaikan tujuan dari apersepsi,
Zainuri&Listia
26

guru mulai menjelaskan materi ketika belum memahami pembelajaran


pembelajaran. dan malas untuk menyajikan soal beserta
Pembelajaran dengan metode jawabnaya atau penyelesaianya. Siswa
problem posing merupakan mau mengerjakan apabila ditunjuk oleh
pembelajaran yang memberikan guru.
kesempatan bagi siswa untuk membuat Pada siklus II siswa sudah dapat
soal beserta penyelesaianya sendiri bekerja sama dengan anggota
setelah siswa untuk membuat soal kelompoknya. Siswa berani bertanya
sendiri setelah siswa selesai dengan guru apabila belum memahami
mengerjakan contoh-contoh soal yang materi yang diajarkan. Siswa bersedia
diberikan. menuliskan soal beserta penyelesaianya
Contoh-contoh soal yang tanpa harus ditunjuk oleh guru.
diberikankepada siswa menuntut siswa Pada akhir siklus dilaksanakan tes
untuk memberikan alasan pada setiap untuk mengetahui pemahaman siswa
langkahnya. Sehingga dapat melatih tentang materi yang telah dipelajari
siswa dalam menganalisis permasalahan. Prestasi dan Aktivitas siswa kelas XI MI
Setelah selesai mengerjakan contoh- 4 MAN 3 Palembang dikatakan
contoh soal siswa beserta guru mengalami peningkatan setelah
membahas soal-soal yang dikerjakan. mengikuti pembelajaran al-Quran Hadits
Kemudian setiap kelompok menggunakan model pembelajaran
diminta untuk membuat soal beserta problem posing. Adapun peningkatanya
penyelesaianya berdasarkan materi yang dapat diuraikan sebagai berikut:
tekah dipelajari. Dlaam pembelajaran 1. Peningkatan rata-rata nilai tes dari
problem posing ini guru berperan sebagi siklus I ke siklus II meningkat dari
fasilitator dan pembimbing dalam 82,5 menjadi 95,75.
kegiatan pembelajaran sehingga 2. Berkurangnya jumlah kategori hasil
pembelajaran dapat berjaan dengan baik. tes siswa sedang. Kategori sedang
Guru memantau jalanya diskusi dan dari 22 siswa atau 61,2% berkurang
membimbing siswa yang mengalami menjadi 9 siswa atau 25%.
kesulitan, sehingga hubungan guru dan 3. Meningkatnya jumlah kategori hasil
murid menjadi lebig dekat. tes siswa. Kategori tinggi dari 13
Pada siklus I, siswa masih merasa siswa atau 36,1 % menjadi 25 % atau
sungkan atau canggung untuk bertanya 69,4%.

Zainuri&Listia
27

4. Meningkatnya kategori hasil tes Hadits mengalami peningktan.


siswa. Kategori sangat tinggi dari 1 Dengan rincian, pada siklus I nilai
siswa atau 2,7% meningkat menjadi 2 rata-rata siswa sebesar 82,5 dan pada
siswa atau 5,6%. siklus II nilai rata-rata yang diperoleh
Berdasarkan lembar observasi sebesar 95,75.
aktifitas siswa, diperoleh informasi 2. Prestasi siswa kelas XIMIA 4 MAN 3
bahwa adanya peningkatan dalam Palemang terhadap pembelajaran
aktivitas oral atau bertanya. Hal ini quran hadits melalui metode problem
menandakan adanya keberanian siswa posing mengalami peningkatan. Dari
untuk bertanya kepada guru jika ada kategori hasil tes siswa juga
materi yang belum dimengerti. Juga mengalami peningkatan. Dari
menandakan adanya keberanian dan kategori sangat tinggi dari 2,7%
keinginan siswa untuk memberikan menjadi 5,6%, kategori tinggi dari
tanggapan ataupun mengungkapkan 36,1% menjadi 69,4%, dan kategori
pendapatnya terhadap suatu masalah. sedang dari 61,2%menjadi 25%..
Berdasarkan data-data yang B. Saran
diperoleh dari hasil observasi dari hasil Berdasarkan hasil penelitian dan
tes, peneliti menyimpulkan bahwa kesimpulan, maka peneliti mempunyai
prestasi belajar siswa dalam beberpa saran yang perlu
pembelajaran al-Quran hadits melalui dipertimbangkan yaitu:
metode problem posing pada siswa XI 1. Pertimbangan menggunakan metode
MIA 4 Man 3 Palembang mengalami problem posing yang telah
peningkatan. dilaksanakan dengan menggunkaan
tahapan-tahapanya dapat
KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan aktifitas siswa dalam
A. Kesimpulan belajar, maka guru al-Quran Hadits
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat mencobakan model pendekatan
telah diuraikan diatas, peneliti menarik tersebut.
beberapa kesimpulan, yaitu: 2. Sebelum melaksanakan pembelajran
1. Dengan menggunakan metode dengan menggunakan pendekatan
problem posing aktivitas belajar siswa problem posing, perangkat
kelas XI MIA 4 MAN 3 Palembang pembelajaran seperti RPP, contoh-
terhadap pembelajaran al-Quran contoh soal, dan soal tes harus

Zainuri&Listia
28

disiapkan terlebih dahulu dengan Suharsimi Arikunto. 2008. Penilaian


Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
baik.
Aksara.
DAFTAR PUSTAKA Sukardi, Ismail. 2013. Model-Model
Pembelajaran Modrn. Jogjakarta:
Bahri Djamrah. 2002. Psikologi Belajar. Tunas Gemilang.
Jakarta: Gramedia.
Suryabrata, Sumardi. 2002. Psikologi
Darajat, Zakkiah. 2011. Metodik Khusus Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali
Pengajaran Agama Islam, Cet. V. Syaiful.
Jakarta: Bumi Aksata.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar
Djamrah, Syaiful Bahri, dan Zain, Azwan. Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
2002. Strategi Belajar Mengajar. Cipta.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran
Jihad, Asep dan Haris abdul. 2001. Inovatif. Sidoarjo:Mas Media Buana
Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka.
Multi Presindo
Trianti. 2009. Mendesain Model
Komariah, Aan dan Triatna Cepi. 2002. Pembelajaran Inovatif Progresif.
Vissionary Leadership Menuju Jakarta: Kencana Media Group.
Sekolah Efektif. Bandung:Bumi
Aksara. www. eprints.uns.ac.id, Diakses pada hari
Sabtu, 5 September 2019. Pukul
Mulyasa E. 2004. Manajemen Berbasis 21.00 WIB.
Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya. www. syaifulfahmi.blogspot.com, Diakses
pada hari Sabtu, 29 Agustus 2019.
Nana Sudjana. 2009. Dasar-Dasar Proses Pukul 05.00 WIB.
Belajar Mengajar.Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

___________. 2010. Penilaian Hasil


Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2010. Proses Belajar


Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi


Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.

Sri Rumini. 2006. Psikologi Pendidikan.


Yogyakarta: UNY Press.

Zainuri&Listia

You might also like