Fall

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.

)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

Komposisi dan Struktur Komunitas Fitoplankton di Danau Maninjau


Sumatera Barat

Composition and Structure of Phytoplankton Community at Maninjau Lake


West Sumatera

Gusna Merina*), Afrizal S, dan Izmiarti

Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Limau Manis Padang
25163
*)Koresponden : [email protected]

Abstract

A study on composition and structure of phytoplankton community at Maninjau lake was


conducted from April to July 2013. The planktons were sampled purposively at 11 stastions
using vertically towed of plankton net. This study found a total 94 species of phytoplankton that
mostly belong to Chlorophyceae. Density of phytoplankton varied significantly between
sampling stations ranged from 1,083 to 5,119 ind/l. The highest density was found at Station
where agriculture plant dominated the vegetations around the edge of the lake, while the lowest
density found at station located near the centre of the lake. Those phytoplanktons with relative
density higher than 5% were Synedra ulna, Cosmarium compressus, Cosmarium decoratum,
Sturastrum playfairi, Chroococcus disperses, Chroococcus limneticus and Glenodinium
quadridens. Diversity indiches of phytoplankton (H`) was ranged from 1,96-2,80 with highest
diversity at Galapuang (near garbages disposal area and fish farms) and the lowest was at Pakan
Rabaa (water inlet). Equitability indiches (E) ranged from 0.65 to 0.81. The Index of Similarity
phytoplankton was range from 28.12-70.00%. The result of this study might suggest that
composition of the phytoplankton in the lake was relatively high although the structure reflected
some influencees of human activities.
Key word :phytoplankton, community, diversity, and Maninjau Lake.

Pendahuluan Danau Maninjau dimanfaatkan untuk


berbagai kepentingan seperti sumber air
Di Sumatera Barat terdapat lima buah minum, sebagai pembangkit listrik tenaga
danau yang cukup besar yaitu Danau air (PLTA), sebagai sarana transportasi dan
Singkarak (10.908 ha), Danau Maninjau sebagai kawasan pariwisata serta sebagai
(9737,5 ha), Danau Diateh (3.500 ha), areal tangkapan ikan dan tempat budidaya
Danau Dibawah (1.400 ha), dan Danau perikanan dalam bentuk jala apung.
Talang (500 ha). Danau Maninjau sendiri Intensifnya kegiatan ini dapat
terletak di Kecamatan Tanjung Raya, mempengaruhi kualitas perairan dan
Kabupaten Agam–Sumatera Barat dan pengayaan unsur hara terhadap perairan hal
posisinya terletak pada 1000 08' 53,84" BT - ini akan mempercepat pertumbuhan
1000 14' 02,39" BT dan 00 14' 52,50" - 00 fitoplankton.
24' 12,17" LS. Danau Maninjau merupakan Fitoplankton adalah anggota plankton
danau kaldera yang terbentuk oleh aktivitas dari kelompok tumbuhan. Komunitas ini
tekto-vulkanik, terletak pada ketinggian hidup melayang dalam air dan
461,5 m dpl dan kedalaman maksimal perpindahannya di dalam perairan danau
165,5 m. Kedalam danau mengalir sungai- dipengaruhi oleh gerakan air (Sachlan,
sungai kecil dari catchment area sekitar 1982; Welch dan Lindle, 1980). Sachlan
danau dengan satu aliran ke luar (outlet) (1982), menyatakan tanpa adanya alga baik
yaitu Batang Antokan atau melalui intake fitoplankton dan perifiton sebagai produsen
PLTA Maninjau (PSLH, 1984).

Submitted: 16 Januari 2014


Accepted: 30 Juni 2014
268
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

primer mustahil akan ada kehidupan hewan a = jumlah rata jenis suatu genus
dalam suatu ekosistem perairan. plankton dalam 1 ml
Informasi terakhir mengenai c = Volume konsentrat sampel
fitoplankton Danau Maninjau di peroleh l = Volume air yang tersaring
dari Sasmita (2001). Selama rentang waktu
lebih kurang 12 tahun tentu sudah banyak dimana: 𝑙 = 𝜋𝑟 2 𝑥 𝐷
perubahan yang terjadi seperti perubahan
kodisi fisika kimia air dan juga diikuti oleh 3. Kepadatan Relatif
perubahan komposisi dan srtuktur kepadatan suatu jenis
KR = kepadatan seluruh jenis x 100%
komunitas biota perairan termasuk
(Michael, 1986)
didalamnya fitoplankton. Oleh sebab itu
diperlukan penelitian tentang fitoplankton
b.Struktur komunitas fitoplankton
dengan tujuan untuk mengetahui komposisi
1. Indeks Similaritas Sorensen (Brower,
dan struktur komunitas fitoplankton di
Jerrold dan Car, 1990).
Danau Maninjau. Penelitian ini diharapkan 2𝐶
dapat memberikan informasi tentang IS = x 100%
𝐴+𝐵
keberadaan komunitas fitoplankton di Keterangan:
Danau Maninjau dan sebagai informasi C = jumlah jenis yang sama-sama
dasar untuk pengelolaan danau. hadir pada kedua stasiun pengamatan
yang dibandingkan (stasiun A dan B)
Metode Penelitian A = jumlah jenis yang hadir pada
stasiun A
Penelitian ini dilakukan dengan metoda B = Jumlah jenis yang hadir pada
survei dan teknik pengambilan sampel stasiun B
dilakukan secara purposive berdasarkan
rona lingkungan yaitu aliran masuk dan 2. Indeks Diversitas Shanon Wiener
aliran keluar serta akitifitas yang ada di 𝐻 ′ = − ∑𝑠𝑖=𝑙 pi ln pi
sekeliling danau. Stasiun pengambilan Keterangan :
sampel fitoplankton dilakukan sebanyak 11 H’ = Indeks diversitas
stasiun (Gambar 1). Sampel fitoplankton jumlah individu suatu jenis
𝑃𝑖 =
dikoleksi dengan cara menyaring air danau Jumlah individu seluruh jenis
secara vertikal menggunakan plankton net
maksimum sampai kedalaman 3m. selain S = Jumlah seluruh jenis
itu pada setiap stasiun juga dilakukan (Michael, 1986)
beberapa pengukuran terhadap faktor fisika
kimia air seperti suhu diukur dengan 3. Indeks Equibiilitas Shanon Wiener
termometer, pH dengan kertas pH, penetrasi E = H’/ H maks
cahaya dengan keping secchi, DO diukur Keterangan :
dengan metode titrasi winkler dan CO2 E = Indeks Equitabilitas
menggunakan titrasi standar dengan titran H’ = Indeks diversitas
NaOH 0,02 N. Hmaks = Ln s
Sampel yang didapat diidentifikasi S = Jumlah seluruh jenis
dengan menggunakan buku acuan Prescott (Michael, 1986)
(1978), Bold dan Wynne (1985) dan
Kramer and Lang-Barthalot (1991).
Kemudian dilakukan analisis data meliputi : Hasil dan Pembahasan
a. Komposisi komunitas fitoplankton
1. Jenis-jenis fitoplankton ditentukan Komposisi Komunitas Fitoplankton Danau
dengan buku acuan terkait Maninjau
2. Kepadatan fitoplankton Berdasarkan hasil indentifikasi dan
𝑎𝑥𝑐
K = pengamatan jenis fitoplankton di Danau
𝑙
Keterangan: Maninjau diperoleh sebanyak 94 jenis.
Fitoplankton yang ditemukan ini tergolong
269
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

kedalam enam kelas yaitu, pengukuran ditemukan bahwa pH air danau


Bacillariophyceae 17 jenis, Chlorophyceae Maninjau berkisar 6-7, konsentrasi N -nitrat
51 jenis, Cyanophyceae 17 jenis, berkisar 0,6-8,4 mg/l dan konsentrasi P-
Dinophyceae 5 jenis, Euglenophyceae 3 orthoposfat berkisar 0,1–0,4 mg/l (Tabel 3).
jenis, dan Chrysophyceae 1 jenis. Jumlah Kondisi tingkat keasaman (pH) air Danau
jenis dan komposisi jenis fitoplankton yang Maninjau ini masih berada dalam keadaan
didapatkan pada saat penelitian ini berbeda normal, begitu juga dengan nitrat dan
dibandingkan dengan penelitian Sasmita ortofosfat masih berada dibawah baku mutu
(2001) yaitu sebanyak 125 jenis. Beberapa air kelas I berdasarkan PP No. 82 tahun
jenis yang ditemukan dalam penelitian ini 2001 (KLH, 2004). Namun untuk
tidak ditemui sebelumnya. Apabila fitplankton pada kadar N dan P tersebut
dibandingkan dengan penelitian di danau sudah memacu pertumbuhannya.
lainnya seperti Danau Singkarak, Danau Anggota Dinophyceae juga
Atas, Danau Bawah dan Danau Kerinci ditemukan melimpah dan tersebar di
maka jumlah jenis yang didapatkan di seluruh stasiun pengamatan. Jenis yang
Danau Maninjau kali ini tidak jauh berbeda. didapatkan tersebut adalah Glenodinium
Pada Danau Singkarak ditemukan 93 jenis quadridens (Tabel 4). Marco et al., (2003)
(Tasrul, 1991), Danau Atas ditemukan 11 menyatakan berkembangnya Glenodinium
jenis dan Danau Bawah 8 jenis (PSLH, pada perairan tawar diakibatkan oleh
1984) serta Danau Kerinci ditemukan 62 penambahan fosfor dan didukung oleh
jenis (Kencanawati, 2001). cuaca yang tidak optimal seperti sering
Kepadatan total rata-rata fitoplankton hujan dan angin. Pada penelitian Sasmita
pada masing-masing Stasiun pengamatan (2001), jenis yang ditemukan hanya
berkisar antara 1.082,9-5.118,9 ind/l, Peridinium namun tidak dijumpai pada
kepadatan tertinggi di stasiun IV (Pangka semua stasiun pengamatan. Sedangkan pada
Tanjung) dan terendah di stasiun III (tengah penelitian ini kelas Dinophyceae ini ditemui
danau). Kepadatan rata-rata tertinggi di seluruh stasiun pengamatan dan
ditunjukan oleh kelas Chlorophyceae kepadatannya relatif tinggi.
(1142,0 ind/l), dan diikuti oleh Di sekeliling danau Maninjau ini
Cyanophyceae (533,6 ind/l), Dinophyceae dijumpai tujuh jenis fitoplankton yang
(276,4 ind/l), Bacillaryophyceae (227,9 memiliki kelimpahan yang tinggi.
ind/l), Euglenophyceae (15,9 ind/l) dan Kelimpahan relatif (KR) lebih dari >5 %
kepadatan terendah Chrysophyceae (0,1 Jenis yang tergolong dominan tersebut
ind/l) (Tabel 1). Hal ini berbeda dengan adalah S. ulna (Bacillariophyceae), C.
penelitian Sasmita (2001) dimana compressum, C. decoratum dan Sturastrum
kepadatan tertinggi dijumpai pada kelas playfairi (Chlorophyceae), C. dispersus,
Cyanophyceae (548.291,25 ind/l), dan C. limneticus (Cyanophyceae) dan G.
Bacillaryophyceae (69.182,25 ind/l), quadridens (Dinophyceae) (Tabel 4).
Chlorophyceae (8.982,25 ind/l),
Euglenophyceae (2.308,25 ind/l) dan Struktur Komunitas Fitoplankton Danau
Dinophyceae (41,5 ind/l). Maninjau
Tingginya kepadatan Chlorophyceae Nilai Indeks diversitas (H`) fitoplankton
di Danau Maninjau berkemungkinan danau Maninjau berkisar dari 1,964-2,808.
disebabkan oleh daerah eufotik atau fotik Nilai H` tertinggi berada pada Stasiun VI
danau yang agak dalam dan juga didukung (Galapuang) namun jenis yang ditemukan
oleh kondisi kimia air yang sesuai seperti pada stasiun ini tidak tertinggi, dan
pH air dan kandungan hara seperti N dan P terendah terdapat pada Stasiun X (daerah
akan mendukung perkembangan Pakan Rabaa) (Tabel 2). Tingginya
fitoplankton. Menurut Goldman and Horne, keanekaragaman di Stasiun VI tersebut
(1983) bahwa kebanyakan anggota dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Chlorophyceae akan mudah berkembang yang cocok untuk pertumbuhan
pada kondisi hara tinggi terutama N dan P fitoplankton, selanjutnya distribusi populasi
serta pada pH yang sedikit asam. Dari hasil fitoplankton yang lebih merata. Indeks
270
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

keanekaragaman fitoplankton pada mempunyai indek similaritas > 50%.


penelitian ini lebih tinggi dibandingkan Menurut Kendeigh (1980), bila dua
penelitian Sasmita (2001) yaitu berkisar komunitas mempunyai indeks similaritas >
dari 0,83-2,46. Hal ini dipengaruhi oleh 50% maka komunitas yang dibandingkan
komposisi yang berbeda pada penelitian tersebut mempunyai komposisi dan struktur
sebelumnya dilihat dari jumlah jenis yang yang sama.
didapatkan yaitu 125 jenis serta kepadatan
yang sangat tinggi yaitu antara 277.252,5-
1.115.412,5 ind/l dan populasi komunitas Kesimpulan
fitoplankton yang tidak merata hal ini
disebabkan terdapat satu jenis fitoplankton Komposisi fitoplankton yang ditemukan di
yang populasinya berkembang. Jenis Danau Maninjau adalah sebanyak 94 jenis
tersebut adalah Microcystis aeruginosa yang tergolong kedalam 6 kelas yaitu
tingginya populasi individu tersebut akan Bacillariophyceae 17 jenis, Chlorophyceae
menurunkan keanekaragaman, sementara 51 jenis, Cyanophyceae 17 jenis,
pada penelitian ini kondisi danau memang Dinophyceae 5 jenis, Euglenophyceae 3
sudah eutrofik namun keanekaragaman jenis, dan Chrysophyceae 1 jenis.
masih dalam keadaan relatif stabil karena Kepadatan total fitoplankton tertinggi
banyaknya jenis yang ditemukan namun ditemukan pada Stasiun IV yaitu 5.118,9
masing-masing jenis tersebut tidak terlalu ind/l dan terendah pada Stasiun III yaitu
berkembang. 1.082,9 ind./l. Kepadatan relatif > 5%
Indeks kemerataan (E) fitoplankton dijumpai pada S. ulna, C. compressum, C.
Danau Maninjau pada penelitian cukup decoratum, S. playfairi, C. dispersus, C.
tinggi berkisar antara 0,65-0,81 (Tabel 2). limneticus, dan G. quadridens. Indeks
Berdasarkan nilai tersebut disimpulkan keanekaragaman berkisar dari 1,96-2,80.
bahwa populasi masing-masing jenis Indeks Equitabilias berkisar dari 0,65-0,81,
fitoplankton di Danau Maninjau merata. dan Indeks Similaritas fitoplankton berkisar
Hanya saja nilainya berbeda pada masing- dari 28,12-70,00%. Sebagian besar stasiun
masing Stasiun. Menurut Krebs (1985) yang dibandingkan mempunyai komposisi
indek ekuitabilitas berkisar dari 0-1. jenis yang relatif sama.
Apabila nilai E semakin kecil (mendekati 0)
keseragaman populasi rendah sebaliknya Ucapan Terima Kasih
jika nilai E semakin besar (mendekati 1)
maka semakin tinggi keseragamannya. Jika Terimakasih kepada Dr. Indra Junaidi
nilai E nya besar jadi tidak ada populasi Zakaria, Dr. Chairul dan Dr. Jabang Nurdin
yang terlalu dominan. Dari nilai E yang atas kritik dan saran demi sempurnanya
didapatkan tersebut menunjukan artikel ini. Selanjutnya kepada Herdina
kemerataan yang tinggi. Nilai E yang besar Putra S.Si, Jenie Wulandari S.Si, Nur
tersebut menunjukan setiap jenis Hidayata B.S. S.Si dan Beni Arengga S.Si
fitoplankton mempunyai tingkat yang telah banyak membantu dalam
kelimpahan individu yang merata. pengambilan sampel di lapangan serta
Indeks similaritas (IS-Sorensen) dari kepala yayasan Agam Cendikia Bapak Drs.
komunitas fitoplankton Danau Maninjau M. Mustafa Kamil yang telah memfasilitasi
berkisar dari 28,12-70,00% (Tabel 5). transportasi untuk pengkoleksian sampel.
Sebagian besar stasiun yang dibandingkan
271
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

Tabel 1. Komposisi komunitas Fitoplankton (ind./l) pada masing-masing Stasiun pengamatan di Danau Maninjau
No Kelas Stasiun Pengamatan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI Total rerata
1 BACILLAROPHYCEAE 203,2 217,5 97,1 440,5 189,6 99,1 240,0 138,0 517,5 210,0 154,5 2507,0 227,9
2 CHLOROPHYCEAE 1320,0 952,5 487,7 2641,6 1028,4 543,9 898,8 1275,0 1567,5 938,6 907,5 12561,5 1142,0
3 CHRYSOPHYCEAE 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,3 0,1
4 CYANOPHYCEAE 534,5 516,0 356,1 1277,4 716,4 335,2 291,6 474,0 760,5 191,8 415,5 5869,1 533,6
5 DINOPHYCEAE 355,9 225,0 142,0 682,1 262,8 173,5 268,8 244,5 222,0 302,1 162,0 3040,7 276,4
6 EUGLENOPHYCEAE 8,2 0,0 0,0 77,4 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 76,5 175,1 15,9
TOTAL 2421,8 1911,0 1082,9 5118,9 2197,2 1166,1 1699,2 2131,5 3067,5 1642,5 1716,0 24154,6 2195,9
TOTAL JENIS 32 39 22 38 34 32 25 14 26 19 25
Keterangan: St (stasiun) : St I= Daerah Muko-Muko, St II= Daerah Sigiran, St III= Daerah tengah danau, St IV= Daerah Pangka Tanjuang, St V= Daerah
Muko Jalan, St VI= Daerah Galapuang, St VII = Daerah Bancah, St VIII= Daerah Maninjau, St IX = Daerah Bayua, St X = Daerah Pakan Rabaa, St XI =
Daerah Tanjuang Alai.

Tabel 2. Struktur komunitas Fitoplankton pada masing-masing Stasiun pengamatan di Danau Maninjau
No Parameter Stasiun pengamatan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI
1 H` 2,641 2,755 2,451 2,634 2,801 2,808 2,614 2,115 2,238 1,964 2,192
2 E 0,769 0,752 0,793 0,724 0,794 0,810 0,802 0,802 0,687 0,656 0,673
Keterangan: St (stasiun) : St I= Daerah Muko-Muko, St II= Daerah Sigiran, St III= Daerah tengah danau, St IV= Daerah Pangka Tanjuang, St V= Daerah
Muko Jalan, St VI= Daerah Galapuang, St VII = Daerah Bancah, St VIII= Daerah Maninjau, St IX = Daerah Bayua, St X = Daerah Pakan Rabaa, St XI =
Daerah Tanjuang Alai.
272
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

Tabel 3 : Faktor Fisika Kimia Perairan Danau Maninjau


Stasiun pengamatan
Parameter Satuan I II III IV V VI VII VIII IX X XI
0
Suhu Air C 30 29 29 31 31 32 31,5 32 31 31 32
TSS Mg/l 11,4 58,2 13,8 26,4 13,6 11,6 18,7 57,4 18,9 17,6 33,2
Ph Mg/l 7 7 6 7 7 7 7 6 7 7 6
DO Mg/l 4,2 4,5 5,0 6,5 4,3 5,2 4,4 4,6 4,5 4,7 5,4
CO2 Mg/l 0,9 2,0 0,8 0,7 0,9 0,6 0,9 0,2 0,9 0,8 0,8
BOD5 Mg/l 2,9 2,2 2,8 2,8 3,5 2,1 2,1 1,6 2,7 1,5 1.9
Nitrat Mg/l 4,8 0,8 2,6 8,4 3,2 0,6 3,7 3,2 3,2 1,2 3,4
Ortofosfat Mg/l 0,1 0,4 0,1 0,2 0,2 0,2 0,1 0,3 0,2 0,1 0,4

Tabel 4. Kepadatan Relatif Fitoplankton (>5 %) di Danau Maninjau


No Spesies Stasiun Pengamatan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI
1 Synedra ulna 9,57 10,86 8,81 8,38 8,52 8,35 14,07 6,47 16,82 12,64 8,90
2 Cosmarium 13,15 8,33 10,96 15,09 5,02 9,47 8,52 18,23 20,10 18,89 29,41
compressus
3 C. decoratum 11,39 6,58 6,30 7,57 6,12 5,35 7,32 13,86 6,45 8,86 7,68
4 Chroococcus 12,30 6,42 19,70 7,70 14,86 7,24 12,81 - 11,10 11,07 15,27
dispersus
5 C. limneticus 12,30 6,42 11,33 4,17 8,85 9,58 - 18,58 9,10 - -
6 Staurastrum playfairi - 10,15 13,56 11,84 13,05 11,58 12,74 15,06 16,97 16,68 13,35
7 Glenodnium 6,38 - 9,56 7,39 6,50 12,58 8,09 11,47 6,80 18,37 8,12
quadridens

Tabel 5. Indeks Similaitas (IS-Sorensen) (%)


Stasiun
pengamatan* I II III IV V VI VII VIII IX X XI
I 54,28 56,60 45,16 61,53 63,49 59,64 48,89 38,59 39,22 42,10
II 62,50 64,93 65,75 50,70 52,30 45,28 40,00 37,28 36,92
III 53,33 60,71 59,26 62,50 50,00 45,83 42,86 45,83
IV 61,11 51,42 53,12 46,15 43,75 37,92 28,12
V 66,67 70,00 58,33 46,67 53,85 40,00
VI 65,52 56,52 44,83 42,31 44,83
VII 70,00 57,69 47,83 43,49
VIII 55,00 52,94 45,00
IX 52,17 46,15
X 39,13
Keterangan: (Tabel 3, 4 dan 5) St (stasiun) : St I= Daerah Muko-Muko, St II= Daerah Sigiran, St III= Daerah
tengah danau, St IV= Daerah Pangka Tanjuang, St V= Daerah Muko Jalan, St VI= Daerah Galapuang, St VII
= Daerah Bancah, St VIII= Daerah Maninjau, St IX = Daerah Bayua, St X = Daerah Pakan Rabaa, St XI =
Daerah Tanjuang Alai.
273
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

Gambar 1: Titik pengambilan sampel fitoplankton di Danau Maninjau. Sumber : (http:// Google Earth, 2013).
Keterangan : St (Stasiun)
St 1 : daerah Muko-muko (1000 09’ 52,0” E; 000 17’ 14,5” S), St 2 : daerah Sigiran (1000 10’0 4,6” E; 000
18’ 05,3” S), St 3: daerah tengah danau (1000 10’ 44,3” E; 000 19’ 20,9” S), St 4: daerah Pangka Tanjuang
(1000 10’ 57,5” E ; 000 20’ 53,4” S), St 5: daerah Muko Jalan (1000 10’ 47,5” E; 000 21’ 46,8” S), St 6:
daerah Galapuangan (1000 10’ 55,6” E; 000 23’ 44,4” S), St 7: daerah Bancah (1000 12’ 45,2” E; 000 22’
46,9” S), St 8: daerah Maninjau (1000 12’ 34,7” E; 000 21’ 20,6” S), St 9: daerah Bayua (1000 12’ 54,8” E;
000 19’ 22,7” S), St 10: daerah Pakan Rabaa (1000 11’ 45,3” E ; 000 15’ 32,5” S), dan St 11: daerah
Tanjuang Alai (1000 11’ 39,0” E; 000 16’ 19,4” S).

a b c d

e f g
Gambar 2: fitoplankton yang dominan di Danau Maninjau; a :Cosmarium decoratum, b :Glenodinium
quadridens, c :Cosmarium compressum, d :Chroococcus limneticus, e :Synedra ulna, f :Sturastrum playfairi,
dan g : Chroococcus dispersus.
274
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
3(4) – Desember 2014 : 267-274 (ISSN : 2303-2162)

Daftar Pustaka Prescott, G. W. 1978. How to Know Algae.


Revised Edition. W. M. C Brown
Brower, J. E., H. Z. Jerrold and I. N. V. E. Commpany Publisher Dubuque. Lowa
Car., 1990. Field and Laboratory Pusat Studi Lingkungan Hidup. 1984.
Methods for General Ecology. Third Penelitian Air dan Biota Akuatik
Edition. Wm. C. Brown Publisher. Danau Singkarak, Danau Maninjau,
USA. New York. Danau Diatas dan Danau Dibawah
Bold, H. C and M. J. Wynne. 1985. Propinsi Sumatera Barat. Universitas
Introduction to the Algae. 2nd Edition. Andalas Padang.
Prentice Hall Inc. Engelwood Cliffs, Sachlan. 1982. Planktonologi, edisi ke empat.
New York. Correspondence Course Centre,
Goldman C. A. and A. J. Horne. 1989. Direktorat Jenderal Perikanan
Limnology. Mc. Graw Hill Book Departemen Pertanian. Jakarta.
Company. Tokyo Sasmita. 2001. Komposisi dan Struktur
Kendeigh, S.C. 1980. Ecology with Special Komunitas Fitoplankton Pada Zona
Reference to Animals and Man. Litoral Danau Maninjau. Skripsi
Prentice Hall of India. New Delhi. Sarjana Biologi. FMIPA Universitas
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Andalas. Padang. (Unpublished).
Peraturan Pemerintah Republik Tasrul. 1991. Komposisi Fitoplankton dan
Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Analisis Klorofil-a di Danau
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Singkarak. Skripsi Sarjana Biologi.
Pengendalian Pencemaran Air. FMIPA Universitas Andalas. Padang.
Kementrian Lingkungan Hidup. (Unpublished).
Jakarta. Welch, C.and T. Lindell. 1980. Limnology.
Kencanawati, I. 2001. Komposisi dan McGraw-Hill Book Company Inc.
Struktur Komunitas Fitoplankton Pada New York
Zona Littoral Danau Kerinci. Skripsi
Sarjana Biologi. FMIPA Universitas
Andalas. Padang. (Unpublished).
Krebs, C. J. 1985. Experimental Analysis of
Distribution of Abundance. Third
Edition. Harper & Row Publisher, New
York.
Kramer, K. and H. Lange-Bertalot. 1991.
Bacillariophyceae: Centrales,
Fragillariaceae and Eunotiaceae.
Suβwasserflora von mitteleuropa. VEB
Gustav Fiescher Verlag. Jena.
Marco C., M. Tardio, M. Tolotti and F.
Corradini. 2003. Blooms of the
dinoflagellate Glenodinium
sanguineum obtained during enclosure
experiments in Lake Tovel. J. Limnol.
62(1): 79-87.
Michael, T. 1986. Ecologycal Methods for
Field and Laboratory Investigations.
USA. Tata McGraw-Hill Publishing.

You might also like