Jurnallll PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN
SINDROMA DISPEPSIA PADA SISWA-SISWI
KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MANADO

Inri Milly Sorongan


Damajanty H. C. Pangemanan
Frenly Muntu Untu

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : [email protected]

Abstract: Dyspepsia is a collection of symptoms such as pain complaints, feeling


uncomfortable in the upper gastrointestinal tract. Cause onset dyspepsia are a diet and
environment secretion of fluids gastric acids, motor function hull, perception visceral hull,
psychology, and infection helicobacter pylori ( Djojoningrat, 2001 ). The diet most of the
processes and their relationship has not been clearly understood. The purpose of this study is
to determine the diet of students with the incidence of dyspeptic syndrome. This research
using analytic cross sectional. Respondents research amounted to 220 students determined by
purposive sampling methods that have been qualified and has already signed the agreement.
Data analysis using statistical test of chi Square. Researchers obtain respondents diet irregular
namely. 135 people ( 61,4 % ). The incidence of dyspeptic syndrome positive 115 people
(52.3%). The data analysis shows value 0,009 probability smaller than 0,05 (0,000 <0,05). It
means there is a link between a diet with Genesis syndrome dyspepsia on the students of
Class XI in SMA Negeri 1 Manado. Advice for researchers and school parties respondents to
be more disciplined in managing and meal schedule for school may pay more attention to
more students eating patterns to maintain health is actively especially during break time, let
all students can organize the best possible time to eat.
Keywords: Diet, Syndrome Dyspepsia.
Abstrak: Dispepsia merupakan kumpulan gejala seperti keluhan nyeri, perasaan tidak
nyaman pada saluran cerna bagian atas. Penyebab timbulnya dispepsia adalah faktor diet dan
lingkungan, sekresi cairan asam lambung, fungsi motorik lambung, persepsi visceral
lambung, psikologi, dan infeksi Helicobacter pylori (Djojoningrat, 2001). Pola makan
sebagian besar proses dan hubungannya belum jelas diketahui. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui pola makan dari siswa-siswi dengan kejadian sindroma dispepsia.
Penelitian ini menggunakan analitik cross sectional. Responden penelitian berjumlah 220
siswa-siswi ditentukan dengan metode purposive sampling yang telah memenuhi syarat dan
sudah menandatangani persetujuan. Analisa data mengunakan uji statistik chi Square. Peneliti
memperoleh responden pola makan tidak teratur yaitu 135 orang (61,4%). Angka kejadian
sindroma dispepsia yang positif yaitu 115 orang (52,3%). Hasil analisa data menunjukan nilai
0,009 probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05). Artinya terdapat hubungan antara pola
makan dengan kejadian sindroma dispepsia pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1
Manado. Saran peneliti untuk responden dan pihak sekolah agar lebih disiplin dalam
mengatur jadwal makan dan untuk sekolah kiranya lebih memperhatikan lagi pola makan
siswa-siswi menjaga kesehatan secara aktif terutama pada saat jam istirahat kiranya semua
siswa-siswi dapat mengatur waktu sebaik mungkin untuk makan.
Kata kunci: Pola Makan, Sindroma Dispepsia.

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
PENDAHULUAN prevalensinya sekitar 10 – 20 %
Dispepsia merupakan kumpulan gejala (Kusmobroto H, 2003). Dispepsia berada
berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak pada peringkat ke-10 dengan proporsi
pada saluran cerna bagian atas, yang 1,5% untuk kategori 10 jenis penyakit
menetap atau episodic disertai dengan terbesar pada pasien rawat jalan di seluruh
keluhan seperti rasa penuh saat makan, rumah sakit di Indonesia. Tahun 2004
cepat kenyang, heartburn, kembung, dalam profil kesehatan dispepsia
sendawa, anoreksia, mual dan muntah menempati urutan ke-15 dari daftar 50
(Tarigan,2003). Penyebab timbulnya penyakit dengan pasien rawat inap
dispepsia di antaranya adalah faktor diet terbanyak di Indonesia dengan proporsi
dan lingkungan, sekresi cairan asam 1,3% dan menempati urutan ke-35 yang
lambung, fungsi motorik lambung, menyebabkan kematian 0,6%. Menurut
persepsi visceral lambung, psikologi, dan profil kesehatan di kota Manado tahun
infeksi Helicobacter pylori (Djojoningrat, 2009 sindroma dispepsia tergolong 10
2001). penyakit utama yang menonjol pada
Berdasarkan penelitian tentang penderita rawat jalan di puskesmas selama
gejala gastrointestinal, jeda antara jadwal 5 tahun terakhir ini, yang berjumlah 3.632
makan yang lama dan ketidakaturan makan atau sekitar 4,90. Survey peneliti SMA
berkaitan dengan gejala dispepsia Negeri 1 Manado saat ini terdapat 661
(Reshetnikov, 2007). Jika proses ini siswa kelas XI, 345 adalah perempuan dan
berlangsung sangat lama, produksi asam 316 adalah laki-laki. Di temukan bahwa
lambung akan berlebihan sehingga sebagian siswa-siswi pernah mengeluhkan
mengiritasi dinding mukosa pada lambung adanya keluhan berupa nyeri pada daerah
yang akhirnya menyebabkan rasa perih dan lambung.
mual (Robert, 2000). Aktivitas yang tinggi Pola makan yang baik dan sehat di
baik kegiatan di sekolah maupun di luar harapkan mampu menekan angka penderita
sekolah menyebabkan makan menjadi sindroma dispepsia. Berdasarkan uraian
tidak teratur (Sayogo, 2006). diatas maka perlu dilakukan penelitian
Angka kejadian dispepsia di untuk mengetahui hubungan pola makan
masyarakat luas tergolong tinggi. dengan kejadian sindroma dispepsia pada
Berdasarkan penelitian yang di lakukan siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1
pada komunitas remaja selama 6 Manado.
bulan, tingkat keluhan dispepsia mencapai
38% (Jones dkk, 1989). Dimana pada METODE PENELITIAN
penelitian tersebut dinyatakan bahwa Penelitian ini mengunakan penelitian
keluhan dispepsia banyak di dapatkan pada observasional analitik. Rancangan
usia yang lebih muda (Jones dkk 1990). Di penelitian yang digunakan adalah cross
Inggris dan Skandinavia dilaporkan angka sectional. Penelitian di lakukan pada
prevalensinya berkisar 7 – 41 % tetapi tanggal 3-18 Juni 2013. Dilaksanakan di
hanya 10 – 20 % yang mencari pertolongan SMA Negeri 1 Manado khususnya kelas
medis. Insiden dispepsia pertahun XI. Populasi dalam penelitian ini yaitu
diperkirakan antara 1 – 8 % (Suryono S, et seluruh siswa-siswi kelas XI di SMA N 1
all, 2001). Dispepsia cukup banyak Manado. Besar sampel ditentukan dengan
dijumpai. Menurut (Sigi, 2005) di Negara metode purposive sampling,kriteria inklusi
barat prevalensi yang dilaporkan antara 23 dalam penelitian ini adalah responden
dan 41 %. Sekitar 4 % penderita merupakan siswa-siswi kelas XI SMA N 1
berkunjung ke dokter umumnya Manado, bersedia menjadi
mempunyai keluhan dispepsia. Didaerah responden,Mengalami sindroma dispepsia
Asia Pasifik, dispepsia juga merupakan selama 3 bulan terakhir. Kriteria eksklusi
keluhan yang banyak dijumpai, dalam penelitian ini adalah sedang
mengalami gangguan kesehatan. Instrumen
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
dalam penelitian ini berupa b. Jenis kelamin
kuesioner/daftar pertanyaan yang 120 119
berhubungan dengan variabel penelitian. 110 101
Penilaian tehadap variabel pola makan 100
yaitu dengan melakukan skoring. Skor 90
terendah adalah 7 dan skor tertinggi adalah Laki-laki Perempuan
28. Penilaian Pola Makan: Teratur:
Sumber: Data Primer
Kategori baik dengan skor 22-28 dan tidak
teratur: Kategori sedang dan buruk dengan c. Urutan Anak Dalam Keluarga
skor 7-21. Pada sindroma dispepsia,
150 10279
penilaian, sindroma dispepsia positif yaitu: 100
bila skor jawaban pada kuisioner ≤ 7, dan 30
50 6 2 1
negatif sindroma dispepsia bila : 0
>7.Pengolahan data
Editing/memeriksa,Memberi tanda
kode/koding,Sorting,Entry
data,Mengeluarkan informasi disesuaikan Sumber: Data Primer.
dengan tujuan penelitian yang dilakukan
analisa univariat dan analisa bivariat
program SPSS pada tingkat kemaknaan d. Pekerjaan orang Tua
95% (α=0.05) (Notoatmodjo, 100 98 73
2002).Penelitian ini menggunakan manusia 50 23 24
2
sebagai subjek dan tidak boleh 0
bertentangan dengan etik.Setelah
melakukan persetujuan penelitian, baru
melakukan penelitian dengan menekankan
masalah etika meliputi: Lembar Sumber: Data Primer
persetujuan penelitian (Informed
Consent),Tanpa Nama
(Anonimity),Kerahasiaan (Confidentiality). e. Pendidikan Orang Tua
150 108
HASIL dan PEMBAHASAN 100 69
27
2. Karakteristik Responden 50 3 13

a. Umur 0
150 134

100 63 Sumber: Data Primer


50 17
1 5
0
14 15 16 17 18
Sumber: Data Primer

3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
kejadian Sindroma Dispepsia. Dilihat dari
3. Anali sa Univariate OR (Odds Ratio) menunjukkan bahwa
a. Pola Makan siswa-siswi pola makan tidak teratur
150 135 mengalami sindroma dispepsia sebesar
85 6,8354 kali lebih besar dibandingkan siswa
100 yang pola makan teratur.
Pembahasan
50
Berdasarkan penelitian yang telah
0
dilakukan bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur yang paling banyak
Tidak Teratur Teratur
yaitu 16 tahun sebanyak 134 orang
Sumber: Data Primer (60,9%) dikarenakan adanya perubahan
secara luas akibat remaja menempatkan
tingginya nilai penerimaan dan pergaulan
b. Sindroma Dispepsia dengan teman sebaya, oleh sebab itu
115 115 kebiasaan makan mereka mudah di
110
pengaruhi (Supartini, 2004). Pada
105 karakteristik berdasarkan jenis kelamin
105 berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan diperoleh perempuan yaitu 119
100
responden dan laki-laki 101 responden,
Positif negatif
perbandingan insidennya 2 : 1 hasil ini
Sumber: Data Primer mendukung hasil penelitian dari Tarigan di
RSUP Adam Malik tahun 2001. Diperoleh
4. Hasil anali sa Bivariat penderita dispepsia fungsional laki-laki
sebanyak 9 orang (40,9%) dan perempuan
OR
Pola Nilaisebanyak 13 orang (59,1%). Pada urutan
Tot al % (9 5%
Makan Sindroma Dispepsia p
Positif Negatif
CI) anak dalam keluarga yang paling banyak
n % n % yaitu anak pertama berjumlah 102 orang
T idak (46,4) dan untuk pekerjaan orang tua yang
T eratur 70,6 36,4 64,4 25,0 135 61,4
6,8354 dominan yaitu PNS/POLRI sebanyak 98
(1 ,197- 0,009orang (44,5%). Didalamnya berdasarkan
T eratur 44,4 15,9 40,6 22,7 85 38,6 3,608)
pendidikan orang tua paling banyak yaitu
Tot al 115 52,3 105 47,7 220 100,0 SLTA berjumlah 108 orang (49,1%).
A. Pola Makan
Data pada tabel menunjukkan bahwa dari Berdasarkan observasi ternyata sindroma
220 siswa dengan pola makan tidak teratur dispepsia angka kejadian pada responden
36,4% mengalami sindroma dispepsia yang diteliti cukup besar (115 siswa dari
sedangkan sebanyak 25,0% tidak 220 responden) ini disebabkan frekuensi
mengalami sindroma dispepsia. Data juga makan yang tidak teratur dan jam makan
menunjukkan bahwa dari 85 siswa pola yang tidak sesuai sehingga menyebabkan
makan teratur 15,9% mengalami sindroma kadar asam lambung tinggi dan
dispepsia sedangkan sebanyak 22,7% tidak menyebabkan sindroma dispepsia.
mengalami sindroma dispepsia. Hasil penelitian ini mendukung
Dilihat dari nilai signifikansi sebesar hasil penelitian dari Anisa pada tahun 2009
0,009 dengan demikian probabilitas tentang hubungan ketidakaturan makan
(signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,000 dengan sindroma dispepsia remaja
<0,05), maka H1 diterima atau ada perempuan di SMA Plus AL-AZHAR
Hubungan Antara Pola Makan dengan Medan, dari hasil penelitiannya diperoleh
bahwa sebagian responden memiliki pola
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
makan yang tidak teratur 39 orang (53,4%) tetang gejala gastrointestinal pada 1562
dan responden yang memiliki pola makan responden, jeda antara jadwal makan yang
teratur hanya 34 orang (46,6%) dan yang lama dan pola makan berkaitan dengan
memenuhi kriteria dispesia 47 orang gejala dispepsia. Berdasarkan penelitian
(64,4%) dan yang tidak dispepsia 26 orang yang telah dilakukan pada Ervianty (2008)
(35,6%). bahwa 48 responden subjek tentang faktor
B. Sindroma Dispepsia yang behubungan dengan kejadian
Dari data hasil penelitian yang telah sindroma dispepsia, didapatkan salah satu
dilakukan bahwa responden berdasarkan faktor yang berhubungan dengan kejadian
sindroma dispepsia yang paling banyak sindroma dispepsia adalah pola makan.
adalah positif yaitu 115 orang (52,3%). Dari hasil penelitian dan
Hasil ini mendukung hasil penelitian dari pembahasan, didapatkan bahwa pola
Yurikko pada tahun 2012 tentang makan yang tidak teratur mengakibatkan
hubungan pola makan dengan kejadian sindroma dispepsia yang sebagian besar
depresi pada penderita dispepsia, pada terjadi pada siswa-siswi kelas XI di SMA
hasil penelitiannya penderita dispepsia Negeri 1 Manado.
pola makannya yang tidak teratur
berjumlah 23 orang (57,5%) dan pola SIMPULAN
makan teratur 17 orang (42,5%). Dari hasil penelitian yang dilakukan di
Setelah melihat hasil penelitian SMA Negeri 1 Manado pada siswa-siswi
yang dilakukan di SMA Negeri 1 Manado kelas XI pada bulan Juni 2013 maka dapat
diketahui bahwa pola makan yang tidak disimpulkan bahwa: Pada siswa-siswi di
teratur juga berpengaruh pada sindroma SMA Negeri 1 Manado di jumpai pola
dispepsia. Untuk mencegah agar pola makan tidak teratur sebanyak 135 orang
makan menjadi baik dan untuk pencegahan (61,4%). Presentasi sindroma dispepsia
dispesia lebih lanjut perlu adanya kerja pada siswa di SMA Negeri 1 Manado
sama dari orang tua untuk mengontrol pola cukup tinggi, dan gejala yang paling umum
makan dari anak remajanya dan pendidikan dikeluhkan adalah nyeri epigastrium.dan
kesehatan dari siapa saja yang menjadi terdapat hubungan yang benar antara pola
petugas kesehatan untuk mencegah makan dengan sindroma dispepsia.
terjadinya sindroma dispepsia.
DAFTAR PUSTAKA
C. Hubungan antara pola makan dengan
kejadian sindroma dispepsia Annisa, 2009. Hubungan Ketidakaturan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di Makan Dengan Kejadian Sindroma
lakukan bahwa responden yang mengalami Dispepsia Remaja Perempuan di
pola makan tidak teratur cenderung SMA Plus Al-Azhar Medan.
mengalami sindroma dispepsia lebih besar http://repository.usu.ac.id/bitstream
di bandingkan pola makan yang teratur. /123456789/14275/1/10E00003.pdf
Dari hasil penelitian pada 220 siswa-siswi . (diakses tanggal 28 April 2013)
bahwa yang mengalami pola makan tidak Djojoningrat D, 2001. Dispepsia
teratur sebanyak 135 responden dan yang
Fungsional. Buku Ajar : Ilmu
mengalami sindroma dispepsia sebanyak
Penyakit Dalam. Jakarta : Balai
115 responden.
Penerbit FKUI.
Hasil uji statistik nilai signifikansi
diperoleh nilai p = 0,009 dapat menjawab Ervianty M, 2008. Faktor yang
hipotesis yaitu H0 ditolak dan H1 di berhubungan dengan kejadian
terima. Yang artinya terdapat hubungan Sindroma Dispepsia pada supir
antara pola makan dengan kejadian truk. Studi di PT. Varia Usaha.
sindroma dispepsia. Hasil ini mendukung http://dunialentana.com/2011/07/co
hasil penelitian dari Reshetnikov (2007)
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
ntoh-pola-frekuensi-makan-yang- Tarigan C, 2003. Perbedaan Depresi pada
baik-.html. (diakses tanggal 28 Pasien Dispepsia Fungsional dan
April 2013) Dispepsia Organik.
http://www,perawatindonesia,org/2
Jones R, Lydeard S. E. Dyspepsia in 012/01/26/perbedaan-depresi-pada-
Enlgand and Scotland, Department pasien-dispepsia-fungsional-dan-
of primary Medical care, dispepsia-organik/.
University of Southhampton.
http:lib.bioinfo.pl/meid:98267.
(diakses tanggal 28 April 2013)
Kusmobroto H, 2003. Ilmu Keperawatan
“care with lo ve” asuhan
keperawatan klien dengan
Dispepsia
Profil dinas kesehantan kota Manado,
2008.
http://www.depkes.go.id/download
s/profil/prov_sulut_2008.pdf
(diakses tanggal 28 April 2013)
Reshetnikov O.V, Kurilovich S.A, 2007.
Population-Based Study : Mode of
Dieting and Dyspepsia.
Pubmed.http://www.ncbi.nlm.nih.g
ov/pubmed/11507978. (diakses
tanggal 28 April 2013)
Reshetnikov O.V, Kurilovich S.A,
Denisova D.V, Zavyalova L.G,
Tereshonok I.N, 2001. Prevalence
of dyspepsia and Irritable Bowel
Syndrome Among Adolescent of
Novorsibirsk, Institute of Internal
Medicine Russia. Int, J
Circumpolar Health : 253.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
ed/11507970.
Sayogo S, 2006. Gizi Remaja Putri, Jakarta
: Yayasan Pengembangan Medik
Indonesia.
Supartini, 2004. Konspe Dasar
Keperawatan Anak. Jakarta : buku
kedokteran EGC.
Suryono S. 2001 (hal 154) Suryono
Slamet, et al, 2001, buku ajar il mu
penyakit dalam, jilid 2, edisi ,
Jakarta, FKUI tanggal 27 Mei 2013

You might also like