Good Penjas
Good Penjas
Good Penjas
Dosen FAI Universitas Yudharta Email: [email protected]
219
Perencanaan Pembelajaran
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah dianggap masih
belum optimal dalam menggarap sikap dan perilaku keberagamaan
dan moral peserta didik.1 Selain karena porsi jam pelajaran yang
terbatas, beberapa kelemahan yang lain terkait dengan pelaksanaan
pendidikan agama Islam di sekolah adalah dinilai kurang mampu
mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi “makna” dan
“nilai” atau mendorong penjiwaan terhadap nilai-nilai keagamaan
yang perlu diinternalisasikan kepada peserta didik. Muhaimin
mencatat bahwa pembelajaran PAI juga memiliki tantangan yang
berat, baik internal maupun eksternal.2Hal senada juga disampaikan
oleh Haitami Salim bahwa berbagai materi yang telah dirumuskan di
sekolah juga masih belum cukup untuk menunjang pencapaian
tujuan nasional.3 Oleh karena itu, maka Guru PAI memiliki beban
yang cukup besar agar dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakannya dapat berjalan dengan optimal.
Untuk mengurai persoalan di atas, salah satu langkah dalam
proses pembelajaran yang perlu dicermati adalah perencanaan yang
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Dari latar belakang tersebut, maka dalam naskah ini akan dikaji
bagaimana perencanaan yang dilakukan oleh Guru PAI tingkat
Sekolah Dasar di Kabupaten Pasuruan sebagai bagian dari proses
pembelajaran yang baik dan bermutu.Adapun fokus kajian ini untuk
mengkaji tentang perencanaan pembelajaran guru PAI tingkat SD di
Kabupaten Pasuruan yang mencakup persiapan sebelum pengajaran,
perencanaan dalam materi pengajaran, perencanaan media
pembelajaran, serta kendala-kendala dan solusi yang dilakukan oleh
guru PAI dalam perencanaan pembelajaran PAI.
PENUTUP
Dalam proses pembelajaran, perencanaan pembelajaran adalah
salah satu langkah yang dilakukan oleh guru PAI, khususnya di
tingkat Sekolah Dasar. Dari studi ini, didapatkan hasil bahwa semua
guru PAI telah melakukan perencanaan pembelajaran dimulai
dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran. Selain itu, guru
PAI juga telah menyiapkan materi, strategi/metode, media, dan
evaluasi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran. Selain itu, guru PAI juga ada yang berpendapat untuk
menyiapkan mental dalam proses pengajaran.
Terkait dengan materi pengajaran, guru SD di kabupaten
Pasuruan juga melakukan perencanaan dengan merujuk dan
menyesuaikan RPP / perangkat pembelajaran yang sudah dirancang.
Selain itu, langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan materi
adalah penyesuaian metode, strategi, media, dan bahan-bahan materi
(internet, majalah, koran, buku referensi), untuk disiapkan dalam
proses penyampaian materi juga menjadi langkah-langkah yang
disiapkan guru SD ini. Semua proses kegiatan tersebut selalu
disesuaikan dengan tingkat dan kemampuan siswa dalam menyerap
materi yang akan disampaikan oleh guru.
Khusus untuk perencanaan pemilihan media pengajaran, hasil
studi ini mengungkapkan bahwa guru PAI dalam proses
perencanaannya akan menyesuaikan dengan tema materi yang
disampaikan serta melakukan pemanfaatan media yang tersedia di
sekolah maupun di lingkungan sekitar sekolah. Hasil studi ini belum
terungkap bagaimana guru PAI mengeksplore kemampuan siswa
untuk dapat mencreate dan memanfaatkan media dalam proses
pembelajaran PAI.
DAFTAR PUSTAKA
ENDNOTE
1
Muhaimin, Rekontruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen
Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2009), hlm.256.
2 Ibid.
3 Lihat juga Moh. Haitami Salim, Pendidikan Agama Dalam Keluarga (Yogyakarta : AR-
RUZ MEDIA, 2013), hlm. 38.
4 M Chatib, Sekolahnya Manusia : Sekolah Berbasis Multiple Intelligences Di Indonesia
(Bandung : Mizan Pustaka, 2009), hlm.150.
5 Harjanto, Perencanaan Pengajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 2003).
6 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif
Dan Efektif (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hlm. 83.
7 Proses yang dalam bahasa latin “processus” artinya berjalan ke depan yang
menghubungkan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki siswa.
Lihat Mustofa Ali. dkk., Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran (Surabaya : Kopertais
IV Press, 2010), hlm. 20.
8 Jusuf Enoch, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hlm.
43.
9 Djumberansyah Indar, Perencanaan Pendidikan Strategi Dan Implementasinya (Jakarta :
Karya Abditama, 1995), hlm. 37.
10 Mustofa Ali. dkk., Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran., hlm 6.
11 Harjanto, Perencanaan Pengajaran., hlm. 2.
12 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 17.
13 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan III:
Pendidikan Disiplin Ilmu, 2nd ed. (Bandung : PT. IMTIMA, 2007), hlm. 316.
14 Ibid.
15 Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama Dan Keagamaan,
2007.
16 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2006.
17 “Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Pasuruan,” last modified 2015, accessed
September 13, 2015, http://www.pasuruankab.go.id/pages-1-gambaran-
umum.html.
18 Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan
Tahun 2014, 2014, hlm. 11.
19 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Presentasi Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( Sakip ) Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Kabupaten Pasuruan (Kabupaten Pasuruan, 2015), hlm. 3.
20 Untuk lembaga di bawah Kementerian Agama, MIN sebanyak 2 dan MIS sebanyak
288. Lihat di Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, “Jumlah Lembaga
RA/MI/MTs/MA Se-Jawa Timur Tahun 2013,” last modified 2013, accessed
January 24, 2016, jatim.kemenag.go.id/file/file/data/klvg1395925534.pdf.
21 Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan
Tahun 2014, hlm. 42.