Faktor - Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kinerja Kontraktor Pada Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Di Kabupaten Aceh Jaya
Faktor - Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kinerja Kontraktor Pada Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Di Kabupaten Aceh Jaya
Faktor - Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kinerja Kontraktor Pada Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Di Kabupaten Aceh Jaya
Abstract: In the implementation of infrastructure projects in Aceh Jaya, Aceh province, the
contractor's performance is influenced by various risks. The main issues discuss in this study
are related to performance of construction industry in the project implementation in the
district of Aceh Jaya. For instance; the common risk factors encountered by contractors, the
effect of each factor to the project, and the handling and controlling strategies of each factor.
The objective of this study is to identify 10 (ten) top risk factor affecting performance of
contractor in infrastructure project in the district of Aceh Jaya, moreover, the handling
method for each risk factor is also presented. The study was based on perception
(experience) contractor at the level of head of the company or the project manager of the
company's contractors in the district of Aceh Jaya. The scope of the research is limited to
government projects in Department of Public Work in the district of Aceh Jaya in the year of
2010-2012. The target of respondent is based on perception of contractor. Primary data were
collected by questionnaire survey. The data processing stages reliability test, frequency
analysis, Frequency index, severity index, and importance index are used to analyse the risk
factor. The findings present 10 (ten) top risk factor affecting performance of contractor in
infrastructure project in the district of Aceh Jaya. For instances; land acquisition, defective
design, security disturbance, material delivery delay, financial delay by the contractor,
payment delay by the owner, discipline, site access, weather issue, lack of skills and
competencies. Handling (response) to the top 10 critical risk factors, namely: the method
prevents the possibility of the emergence of the impact of risk factors applied or applied to
the problem of land acquisition, security disturbance, site access and the weather issue.
Method of reducing the impact of risk factors applied to the defective design, material
delivery delays, financial delay by the contractor, payment delay by the owner, and lack of
skills and competencies.
Abstrak: Pada pelaksanaan proyek infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh,
kinerja kontraktor dipengaruhi oleh berbagai macam risiko. Pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor risiko apa saja yang mempengaruhi kinerja kontraktor
berdasarkan kemunculan, dampak serta bagaimana cara penanganannya pada pelaksanaan
proyek infrastruktur di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini didasarkan pada persepsi
(pengalaman) kontraktor pada level pimpinan perusahaan atau manager proyek dari
perusahaan kontraktor di Kabupaten Aceh Jaya. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada
pelaksanaan proyek infrastruktur tahun anggaran 2010-2012 yang dikelola oleh Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya, dengan target responden adalah pihak kontraktor
yang terlibat pada proyek infrastruktur. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei
kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan tahapan uji realibilitas, analisa frekuensi,
analisa Frequency Index, Severity Index dan Importance Index. Hasil penelitian adalah
teridentifikasi 10 (sepuluh) teratas faktor-faktor risiko kritikal yang mempengaruhi kinerja
kontraktor, yaitu: masalah pembebasan lahan; data desain tidak lengkap; gangguan
keamanan; keterlambatan pengiriman material; terhambatnya keuangan pihak kontraktor;
keterlambatan pembayaran oleh pemilik; kurangnya kedisiplinan tenaga kerja dan tenaga
ahli; akses ke lokasi proyek; cuaca dan terakhir kurangnya keterampilan dan keahlian tenaga
kerja dan tenaga ahli. Cara penanganan (respon) terhadap 10 teratas faktor-faktor risiko
kritikal yaitu: metode mencegah kemungkinan kemunculan dampak risiko yang diaplikasikan
atau diterapkan pada faktor risiko masalah pembebasan lahan, gangguan keamanan, akses ke
lokasi proyek dan cuaca. Metode mengurangi dampak risiko diaplikasikan atau diterapkan
pada faktor data desain tidak lengkap, keterlambatan pengiriman material, terhambatnya
keuangan pihak kontraktor, keterlambatan pembayaran oleh pemilik, kurangnya kedisiplinan
dan keterampilan dan keahlian tenaga ahli dan tenaga kerja.
biaya pemeliharaan alat yang tinggi; dan Identifikasi dan Klasifikasi Risiko
kualitas pekerjaan kurang baik/mutu pekerjaan. Identifikasi risiko adalah suatu proses
Sedangkan pada penelitian Nizamuddin pengkajian risiko dan ketidakpastian yang
(2012) faktor-faktor risiko yang sering dialami dilakukan secara sistematis dan terus-menerus.
pada pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Agar risiko dapat dikelola secara efektif maka
Aceh adalah: adanya ancaman atau teror dari langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis
pihak lain, jalan akses, kurangnya tenaga ahli, risiko, yaitu mana yang bersifat risiko usaha
terhambatnya proses pembebasan tanah, bahan (busines risk) dan mana yang bersifat risiko
lebih mahal dari Bill of Quantity (BoQ), hujan murni. Risiko proyek diklasifikasikan sebagai
lebat, tidak tersediannya suku cadang, banjir, risiko murni, kemudian diidentifikasi
peraturan lokal dan terlambat dalam pengiriman berdasarkan potensi sumber risiko atau dapat
material. pula berdasarkan dampak terhadap sasaran
proyek. Pendekatan yang digunakan dalam
Manajemen Risiko melakukan identifikasi risiko ini adalah dengan
Menurut Smith (1990) manajemen risiko cause and effect diagram, yaitu dengan
didefinisikan sebagai proses identifikasi, menganalisis apa yang akan terjadi dan potensi
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah akibat yang akan ditimbulkan. (PT. PP
risiko yang mengancam aset dan penghasilan (Persero), 2003)
dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat
Analisa risiko dan penanganannya
menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
Menurut Irawan (2007) berdasarkan
perusahaan tersebut. Sedangkan Anisa (2012)
panduan PMBOK (2004 : 249-250) sasaran
dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
manajemen risiko proyek dapat dipandang
manajemen risiko adalah suatu proses
sebagai tindakan meminimalkan risiko-risiko
mengidentifikasi, mengukur risiko, serta
yang potensial selagi memaksimalkan
membentuk strategi untuk mencegah terjadinya
kesempatan-kesempatan yang mungkin bisa
risiko. Tindakan manajemen risiko diambil
diraih. Aktivitas-aktivitas utama yang ada pada
perusahaan untuk merespon bermacam-macam
manajemen risiko adalah:
risiko. Dalam melakukan respon risiko yang
a. Perencanaan manajemen risiko, memilih
dilakukan oleh manajemen risiko adalah dengan
pendekatan dan rencana aktivitas-
cara mencegah dan memperbaiki. Tindakan
aktivitas manajemen risiko bagi proyek;
mencegah digunakan untuk mengurangi,
b. Identifikasi risiko, memutuskan risiko
menghindari, atau mentransfer risiko pada tahap
mana yang akan mempengaruhi proyek
awal proyek konstruksi.
dan mendokumentasikan karakteristik
setiap risiko;
Hubungan Antara Faktor Risiko Dengan risiko proyek adalah “implikasi adanya
Kinerja Kontraktor ketidakpastian yang berarti, mengenai tingkat
Menurut Sariguna (2011) yang dikutip kinerja proyek yang dapat dicapai”. Sariguna
dari Chapman definisi yang luas mengenai (2011) juga menjelaskan bahwa sumber risiko
proyek adalah setiap faktor yang dapat untuk mencapai tujuan tersebut. Kinerja dalam
mempengaruhi kinerja proyek. Risiko timbul suatu organisasi yang didukung oleh sumber
jika efek ini bersifat tidak pasti dan penting daya manusia yang memiliki kompetensi dan
dalam pengaruhnya terhadap kinerja proyek. sebagai suatu keunggulan kompetitif memiliki
Karenanya, definisi dari tujuan proyek dan peranan penting untuk meningkatkan kualitas
kinerja proyek mempunyai pengaruh yang serta kemampuan daya saing perusahaan
fundamental pada tingkat risiko proyek. terhadap perusahaan lain.
Menetapkan biaya dan target waktu yang Ada beberapa komponen pokok yang
ketat menjadikan proyek lebih berisiko terhadap dapat mempengaruhi kinerja pada suatu
waktu dan biaya, karena pencapaian target perusahaan yaitu: keuangan (money); sumber
menjadi lebih tidak pasti jika targetnya ketat. daya manusia (manpower); peralatan
Sebaliknya dengan menentapkan waktu atau (machines); material (materials); pasar
persyaratan kualitas yang longgar menunjukkan (market); dan metode (method).
risiko waktu atau risiko kualitas yang rendah. Kinerja proyek merupakan bagaimana
Bagaimanapun juga target-target yang tidak cara kerja proyek tersebut dengan
tepat dengan sendirinya merupakan sumber dari membandingkan hasil kerja nyata dengan
risiko, dan kegagalan untuk mengetahui perkiraan cara kerja pada kontraktor kerja yang
kebutuhan tingkat kinerja minimum terhadap telah disepakati oleh pihak owner dan
kriteria tertentu secara otomatis membangkitkan kontraktor pelaksana (Koncoro, 1999 : 7).
risiko pada dimensi-dimensi tersebut. Karena Kinerja proyek pada umumnya dinilai dari
itu sangatlah penting untuk menetapkan tujuan- aspek kinerja biaya, kinerja mutu, dan kinerja
tujuan dan kriteria kinerja yang jelas yang waktu (Husen, 2009 : 162).
mencerminkan kebutuhan dari berbagai pihak. a. Kinerja biaya proyek adalah
Tujuan proyek yang berbeda yang dimiliki oleh perbandingan antara biaya menurut
berbagai pihak dan saling ketergantungan anggaran dengan biaya realisasi. Kinerja
antara tujuan-tujuan yang berbeda perlu biaya dikatakan baik apabila biaya aktual
dipahami. Strategi untuk mengendalikan risiko proyek lebih kecil atau tidak melebihi
tidak bisa dipisahkan dari strategi dari biaya yang telah direncanakan;
mengendalikan tujuan proyek. b. Kinerja mutu adalah perbandingan antar
mutu rencana dengan mutu realisasi.
Kinerja Kontraktor Kinerja mutu dikatakan baik apabila
Menurut Alwi (2001) kinerja merupakan mutu proyek sesuai standar yang telah
kegiatan yang berhubungan dengan tujuan direncanakan; dan
strategis organisasi berdasarkan atas motivasi, c. Kinerja waktu adalah perbandingan
kemampuan dan sumber daya yang digunakan waktu perencanaan pelaksanaan dengan
Pengambilan Sampel adalah suatu teknik untuk Rumus untuk menghitung varians butir
mendapatkan sampel pada suatu penelitian agar dan varians total adalah :
𝑱𝒌𝒊 𝑱𝒌𝒔
sampel tersebut representatif terhadap populasi 𝝈𝟐𝒃 = − ......................................(3)
𝒏 𝒏𝟐
yang mewakilinya. Penentuan jumlah minimum
𝒙𝒕𝟐 ( 𝒙𝒕)𝟐
sampel dilakukan dengan menggunakan rumus 𝝈𝟐𝟏 = − .............................(4)
𝒏 𝒏𝟐
Dimana :
Slovin dengan toleransi kesalaham analisa yang
𝜎𝑏2 = varians butir
diizinkan adalah 10% (Umar, 1996 : 78).
𝑵 𝜎12 = varians total
𝒏= 𝟐
...........................................(1)
𝟏+𝑵.𝒆 𝑥𝑡 = jumlah total jawaban responden
Keterangan : 𝑥𝑡 2 = kuadrat jumlah total jawaban
n = jumlah sampel responden
N = jumlah populasi Jki = jumlah kuadrat seluruh butir
e = persentase toleransi ketidaktelitian Jks = jumlah kuadrat subjek
(presisi) karena kesalahan pengambilan sampel n = jumlah responden
yang masih dapat ditolerir.
Analisis Frequency Index (FI) dan Analisis
Uji Reliabilitas
Severity Index(SI)
Menurut Arikunto (2002 : 154), analisis
Frequency Index menunjukan indeks
reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
frekuensi dari kemunculan faktor-faktor risiko
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
yang mempengaruhi kinerja kontraktor.
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Sedangkan severity Index menunjukan indeks
Analisis reabilitas yang umum digunakan
dampak setiap faktor-faktor risiko yang
adalah analisa Cornbach Alpha (c-alpha).
mempengaruhi kinerja Kontraktor. Adapun
Adapun pengujian dengan menggunakan
rumus untuk perhitungan analisa frequency
koefisien C-Alpha harus lebih besar atau sama
index (FI) dan analisa Severity Index (SI)
dengan 0.6 yaitu nilai yang dianggap dapat
(Berstein dan Bernstein, 1999 yang dikutip dari Importance Index (II) akan menunjukkan faktor
Long, dkk, 2008 : 369) adalah sebagai berikut : yang paling berpengaruh terhadap kinerja
𝟓 kontraktor. Rumus untuk perhitungan analisa
𝒊=𝟏 𝒂𝒊 𝒏𝒊
......................................... (5)
𝟓𝑵 Importance Index (II) (Berstein dan Bernstein,
Keterangan :
1999 yang dikutip dari Long, dkk, 2008 : 369)
I = indeks kategori respon (1, 2, 3, 4, dan 5)
adalah sebagai berikut :
ai= bobot yang dihubungkan dengan nilai
Importance Index (FI) = FI x SI ........... (7)
respon ke-i (1, 2, 3, 4, 5 secara berurutan) Keterangan :
ni= frekuensi dari respon ke–i dari total FI = Frequency Index
SI = Severity Index
responden untuk setiap faktor
N= total jumlah responden METODE PENELITIAN
Importance Index menunjukan indeks studi kasus adalah di Wilayah Kabupaten Aceh
kepentingan dari perkalian antara frekuensi dan Jaya. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada
pernah ditangani rata-rata nilai proyek yang responden dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah
dikerjakan tiap tahun, estimasi durasi proyek dn ini :
waktu aktual penyelesaian proyek. Untuk lebih
jelasnya karakteristik dan identitas 46
tindakan yang dilakukan dalam menghadapi dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut :
faktor-faktor risiko yang sering ditangani dapat
dan Bisni, Universitas Diponogoro, Sarjana Lintas jalur Jurusan Teknik Sipil
Semarang. Institut Teknologi Sepuluh November,
El-Sayegh Monir Sameh, 2008, Risk assessment and Surabaya.
allocation in the UAE construction industry, Long L, Young D.L, dan Jun Y.L, 2008, Delay and
International Journal of Project Management, Cost Overruns in Vietnam Large
26, pp.431-438. Ervianto, W. I,. 2005, Construction Project : A Comparison with
Manajemen Proyek Konstruksi,. Penerbit Other Selected Countries, Korean Society of
Andi, Yogyakarta. Civil Engineers Journal of Civil Engineering,
Ghosh, S, 2004, Indetifying and Assessing the Vol 12, Halaman 367-377.
Critical Risk Factors in A Underground Rail Nizamuddin, 2012 ,Faktor-Faktor Risiko Yang
Project in Thailand : A Factor Analysis Mempengaruhi Kinerja Pelaksanaan Proyek
Approach, International Journal of Project Irigasi di Provinsi Aceh, Program
Management, 22, Page 633-643. Pascasarjana Jurusan Teknik Sipil
Irawan, Y, 2007, Peranan Manajemen Risiko . Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia, Santoso, R, 2004, Tingkat Kepentingan dan Alokasi
Jakarta. Risiko pada Proyek Konstruksi, Program
Kangari, R, 1995,Risk Management Perception and Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas
Trends of U.S Construction, Journal of Kristen Petra, Surabaya.
Construction Engineeringand Management, Sari, S, P, 2011, Faktor-Faktor Risiko Yang
121, Page 422-429. Mempengaruhi Kinerja Kontraktor Banda
Kartam, N. A. dan S. A. Kartam. (2001), Risk and its Aceh Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi,
Management in the Kuwait Constructions, Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Sipil,
Journal of Constructions Engineering and Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Management, ASCE, December 1995. Suharti, A, 2009, Project Risk Factors : Case Study
Kerzner, H, 2005, Project Management – A System of Ministry of Education Project, A Project
Approach to Planning, Schedulling, and Submitted in Partial Fulfillment of the
Controlling, John Wiley & Sons, New York. Requirements for the Award of the Degree of
Koncoro, A, H, 1999, Pengaruh Kualitas Dokumen Master of Science, Malaysia.
Penawaran Terhadap Kinerja Proyek
Konstruksi Jalan Bina Marga di Pulau Jawa, Web
Teknik Sipil Kekhususan Manajemen Sariguna, 2011. Faktor Risiko Terhadap Kinerja
Konstruksi Universitas Indonesia, Jakarta. Kontraktor, http://www.ilerning.com
Laia, B, P, 2010,Identifikasi dan Respon Risiko pada
Proyek Apartement di Surabaya, Program