Upaya Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan MGMP IPA Kabupaten Batang Melalui Pedampingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Upaya Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan MGMP IPA

Kabupaten Batang melalui Pedampingan Penelitian Tindakan Kelas


(PTK)

Muhamad Taufiq dan Wiyanto

Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Email: [email protected]

Abstract. In the framework of coaching to become a professional teacher, needed


Sustainable Development of Keprofesionalan (PKB). Development of sustainable
profession is one of the main elements whose activities can be given credit
numbers. While still often experienced constraints that occur when teachers make
proposals and research reports in the making of background, theoretical basis,
data collection techniques, data analysis even in the rules and others, as
experienced by teachers members of Teachers Teachers Subject ( MGMP) IPA
Kabupaten Batang. Teachers are still experiencing difficulties in making the design
and implementation of PTK due to the limited ability of teachers and mentors who
come from the Guiding Teacher. Activities in MGMP IPA SMP Batang District, as
a container for the development of teacher competence, especially in making
Research Action Class (PTK) is still not maximal. This dedication to the
community aims to improve the ability of science teachers in planning, executing,
reporting and publishing the results of PTK in scientific journals. Strategies used
to achieve community service goals are training and mentoring the preparation of
TOD for teachers members of MGMP IPA Batang District. Training and
facilitation activities are conducted through the problem analysis phase, material
presentation, discussion and at the end of the session are accompanied in planning,
implementing and evaluating PTK activities. At the end of the activity the target
teacher's devotion has resulted in PTK proposal and has knowledge of how to
publish in scientific journal will be addressed.

Keywords: MGMP IPA, Batang District, Assistance of PTK

Abstrak. Dalam rangka pembinaan untuk menjadi guru yang profesional,


diperlukan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB). Pengembangan
keprofesian berkelanjutan merupakan salah satu dari unsur utama yang kegiatannya
dapat diberikan angka kredit. Sementara masih sering dialami kendala yang terjadi
disaat guru membuat proposal maupun laporan penelitian dalam pembuatan latar
belakang, landasan teori, teknik pengumpulan data, analisis data bahkan dalam
kaidah dan lain-lain, seperti halnya yang dialami oleh guru-guru anggota
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kabupaten Batang. Guru-guru
masih mengalami kendala membuat rancangan maupun pelaksanaan PTK karena
keterbatasan kemampuan guru maupun pembimbing yang berasal dari Guru
Pemandu. Kegiatan di MGMP IPA SMP Kabupaten Batang, sebagai wadah

259
260

pengembangan kompetensi guru, khususnya dalam pembuatan Penelitian Tindakan


Kelas (PTK) masih belum maksimal. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan guru IPA dalam merencanakan, melaksanakan,
melaporkan, serta mempublikasikan hasil PTK pada jurnal ilmiah. Strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu pelatihan dan
pendampingan penyusunan PTK bagi guru-guru anggota MGMP IPA Kabupaten
Batang. Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan melalui tahap analisis
masalah, paparan materi, diskusi dan pada akhir sesi dilakukan pendampingan
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan PTK. Pada akhir
kegiatan pengabdian guru sasaran telah menghasilkan proposal PTK dan telah
memiliki wawasan pengetahuan cara mempublikasikan pada jurnal ilmiah yang
akan dituju.

Kata Kunci: MGMP IPA, Kabupaten Batang, Pendampingan PTK

PENDAHULUAN lapangan masih banyak kendala yang


terjadi disaat guru membuat laporan
Guru semakin dituntut untuk sebuah penelitian terkadang dalam
profesional oleh semua kalangan, namun pembuatan latar belakang, di landasan
terkadang tidak diikuti dengan fasilitas teori, teknik pengumpulan data, analisis
yang memadai sehingga dapat data bahkan dalam kaidah dan lain-lain,
menimbulkan masalah. Dengan seperti halnya yang dialami oleh guru-
dikeluarkan Peraturan Bersama guru yang tergabung dalam Musyawarah
Mendiknas dan Kepala BKN Nomor Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA SMP
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 Kabupaten Batang. MGMP merupakan
tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk organisasi profesi yang beranggotakan
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan guru mata pelajaran di SMP/MTs dan
Angka Kreditnya, disebutkan bahwa guru SMA. MGMP IPA SMP Kabupaten
yang mau mengembangkan keprofesian Batang beranggotakan guru-guru IPA pada
yang berkelanjutan mulai dari kenaikan jenjang SMP, baik negeri maupun swasta
pangkat jabatan Fungsional Guru yang berada di wilayah Kabupaten Batang.
serendah-rendahnya Golongan III/b Organisasi MGMP IPA SMP
diwajibkan membuat Karya Inovatif Kabupaten Batang terdiri dari pengurus
berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, dan anggota. Pengurus MGMP terdiri dari
Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya ketua, sekretaris dan bendahara. Anggota
Teknologi Pendidikan yang nilai angka MGMP terdiri dari guru mata pelajaran
kreditnya disesuaikan. Golongan IV/a ke IPA dari SMP negeri dan swasta se-
golongan IV/b harus mempunyai Kabupaten Batang yang berjumlah 175
sekurang-kurangnya 1 (satu) laporan hasil yang berasal dari 15 SMP negeri dan 23
penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat SMP Swasta, yang secara rinci tersaji
di jurnal yang ber-ISSN. Sementara di dalam Tabel berikut.

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


Tabel 1 Daftar Keanggotaan MGMP IPA SMP Kabipaten Batang Menurut Unit Kerja

No. Unit Kerja Jumlah No. Unit Kerja Jumlah


(Orang) (Orang)
1 SMP N 1 Batang 3 38 SMP N 2 Blado 2
2 SMP N 2 Batang 3 39 SMP N 3 Blado 1
3 SMP N 3 Batang 4 40 SMP N 4 Blado 1
4 SMP N 4 Batang 6 41 SMP N 1 Bandar 3
5 SMP N 5 Batang 5 42 SMP N 2 Bandar 2
6 SMP N 6 Batang 5 43 SMP N 3 Bandar 2
7 SMP N 7 Batang 3 44 SMP N 4 Bandar 2
8 SMP N 8 Batang 4 45 SMP N 1 Wonotunggal 3
9 SMP N 9 Batang 2 46 SMP N 2 Wonotunggal 3
10 SMP N 1 Kandeman 4 47 SMP N 3 Wonotunggal 1
11 SMP N 2 Kandeman 3 48 SMP N 1 Warungasem 4
12 SMP N 3 Kandeman 4 49 SMP N 2 Warungasem 4
13 SMP N 1 Tulis 5 50 SMP N 3 Warungasem 2
14 SMP N 2 Tulis 2 51 SMP Muh. Tersono 2
15 SMP N 1 Subah 3 52 SMP PGRI Gringsing 1
16 SMP N 2 Subah 2 53 SMP Islam Subhanah 1
17 SMP N 3 Subah 1 54 Subah 1
18 SMP N 1 Banyuputih 1 55 SMP Al Ikhlas 1
19 SMP N 1 Gringsing 1 56 Kandeman 1
20 SMP N 2 Gringsing 2 57 SMP Cokroaminoto Batang 1
21 SMP N 3 Gringsing 5 58 SMP Islam Batang 1
22 SMP N 4 Gringsing 2 59 SMP Darul Ma'arif 1
23 SMP N 1 Tersono 4 60 Banyuputih 1
24 SMP N 2 Tersono 2 61 SMP An Nur Blado 1
25 SMP N 3 Tersono 2 62 SMP El Husna Kandeman 1
26 SMP N 1 Pecalungan 4 63 SMP Islam Al Charis 1
27 SMP N 1 Limpung 3 64 Pecalungan 1
28 SMP N 2 Limpung 4 65 SMP Islam Darul Hijrah 1
29 SMP N 3 Limpung 2 66 Pecalungan 1
30 SMP N 1 Bawang 6 67 SMP Ma'arif NU 1
31 SMP N 2 Bawang 1 68 Banyuputih 1
32 SMP N 3 Bawang 3 69 SMP Miftahul Ulum 1
Cepokokuning
33 SMP N 1 Reban 4 70 SMP A Yani Tulis 1
34 SMP N 2 Reban 4 71 SMP Pondok Modern 1
35 SMP N 3 Reban 2 72 Selamat Batang 1
36 SMP N 4 Reban 1 73 SMP Terpadu Al-Minhaj 1
Bandar
37 SMP N 1 Blado 4

261
262

Kegiatan peningkatan mutu MGMP bentuk artikel menjadi prioritas, bagi guru
IPA SMP Kabupaten Batang difasilitasi IPA guna mendukung keberlanjutan
oleh Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia peningkatan mutu guru IPA selanjutnya.
Kabupaten Batang (PPII)Kabupaten Sebagai khalayak sasaran (mitra) yang
Batang. PPII memiliki tata urutan/tingkat strategis dalam kegiatan pengabdian
organisasi dari tingkat nasional, tingkat kepada masyarakat ini telah ditentukan 20
propinsi dan tingkat kabupaten/kota.PPII orang dari MGMP IPA SMP Kabupaten
Kabupaten Batang merupakan organisasi Batang Mereka adalah pengurus MGMP
profesi yang baru dibentuk pada tanggal IPA SMP Kabupaten Batang serta
14 Desember 2016. Untuk mempermudah beberapa anggota yang dinilai memiliki
koordinasi, sebagian besar pengurus komitmen dan kemampuan untuk
MGMP IPA SMP Kabupaten Batang juga mengikuti kegiatan ini, serta mau dan
menjadi pengurus PPII Kabupaten Batang. mampu menularkan kepada anggota yang
Peningkatan profesionalitas guru lain. Daftar Nama Mitra dengan pangkat
IPA SMP di Kabupaten Batang dalam golongan, pendidikan, serta kedudukan
merencanakan, melaksanakan, dalam MGMP disajikan pada Tabel 2
melaporkan, dan mempublikasikan dalam berikut.

Tabel 2 Daftar Nama Mitra Menurut Pangkat Golongan Ruang, Pendidikan, dan
Jabatan dalam MGMP IPA SMP Kabupaten Batang
No. Nama Pangkat/ Gol.Ruang Pendidikan Keterangan
1 Siti Qomsiyah, S.Pd Penata/IIIc S1
2 Eko Dian Pratiwi, M.Pd Pembina / IVa S2 Bendahara
MGMP Rayon
3 Erma Fatmawati, S.Pd Penata / III c S1
4 Sri Umikarti, S.Pd Pembina / IV a S1 / Biologi
5 Bambang Triwibowo, S.Pd Pembina / IV a S1 Fisika Ketua MGMP
Sub Rayon
6 Kusniasih, S.Pd Penata/IIIc S1 Biologi
7 Tri Riswakhyuningsih, M.Pd Penata TK.I/IIId S2/Biologi
8 Purwaningsih, S.Pd Pembina / IVa S1
9 Siti Komariyah, M.Pd Pembina /Iva S2/IPA
10 Sugiyono, S.Pd Pembina / IV a s1 Kepala Sekolah
11 Paimin, S.Pd Fis Pembina /Iva S1 Ketua MGMP
Sub Rayon
12 Retno Sulistyorini, S.Pi Penata / IIIc S1/Pertanian
13 Ardi Wirawan, S.Pd Penata / IIIc s1
14 Aliya Nurkhasanah, S.Pd Pembina / Iva s1
15 Titiarti Hikmawati, S.Pd Penata / IIIc S1
16 Aris Suryani Putra, S.Si Penata / IIIc S1 Sekretaris Sub
Rayon
17 Shanti Ardhini, S.Pd Penata/IIIC S1/Biologi Sekretaris Sub
Rayon
18 Marjiyanti, S.Pd, M.Pd PEMBINA/IVa S2 Kepala Sekolah
19 Mokh. Darsono, S.Pd Pembina Tk.I/IVb S1/Fisika Ketua MGMP
Rayon
20 Aziz Chakim, S.Pd Penata Tk. I/III d S1 Pend. Fisika Sekretaris
MGMP Rayon

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


mendukung dan tidak menegangkan.
Berdasarkan permasalahan yang Bentuk pendampingan yang terbaik terjadi
telah teridentifikasi dan setelah mengkaji sepanjang kurun waktu di mana
potensi sumber daya alam dan sumber kepercayaan, kerjasama, dan berbagi
daya manusia, solusi yang ditawarkan dan dibangun serta pertemuan rutin antara
telah disepakati bersama dengan mitra pendamping dan terdamping dijadwalkan.
adalah kegiatan workshop dan Pendampingan juga diprogramkan tidak
pendampingan PTK inovatif bagi mitra. hanya melalui temu tatap muka langsung,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) namun juga memanfaatkan fasilitas online
merupakan salah satu jenis penelitian yang yang memanfaatkan email maupun
dapat dilakukan oleh seorang guru sebagai aplikasi sosial media (misal WA atau
upaya guru merencanakan dan What’s up juga BBM) yang mendukung
menghasilkan karya inovatif yang dapat dan memungkinkan terjalinnya
dipublikasikan. PTK juga dimaksudkan komunikasi eifisien dan dan efektif.
untuk meningkatkan pencapain Sesuai analisis kebutuhan tentang
kompetensi siswa (Brantleyet al., 2007; pentingnya dilakukan pendampingan PTK
Ferrance, 2000). Kegiatan di MGMP IPA IPA inovatif, maka akan dilakukan
SMP Kabupaten Batang merupakan salah kegiatan pendampingan dengan sasaran
satu upaya yang dilakukan untuk mitra. Pendampingan dilakukan agar mitra
pengembangan kompetensi guru, mampu dan kompeten dalam menyusun,
khususnya dalam pembuatan Penelitian melaksanakan dan mempublikasikan PTK
Tindakan Kelas (PTK) menjadi lebih melalui kemampuanpembuatan latar
maksimal. Workshop atau pelatihan belakang, landasan teori, teknik
berfokus pada penyusunan proposal PTK pengumpulan data, analisis data, kaidah
yang inovatif meliputi pembuatan latar dan cara mengakses jurnal ilmiah sebagai
belakang, landasan teori, teknik referensi dan tempat untuk
pengumpulan data, analisis data, kaidah mempublikasikan hasil PTK dengan
dan cara mengakses jurnal ilmiah sebagai tahapan pendekatan saintifik.Kegiatan
referensi dan tempat untuk dilakukan melalui tahapan; pendalaman
mempublikasikan hasil PTK. materi tentang PTK inovatif, pelatihan
Pendampingan khusus untuk pembuatan latar belakang, landasan teori,
meningkatkan penyelenggaraan teknik pengumpulan data, analisis data,
pelaksanaan kegiatan PTK IPA inovatif. kaidah dan cara mengakses jurnal ilmiah
Menurut Sarjita (2011) tujuan sebagai referensi dan tempat untuk
pendampingan terhadap guru untuk mempublikasikan hasil PTK,
memberikan fasilitasi sebagai tindaklanjut pendampingan merencanakan,
dari permasalahan yang dialami oleh melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
guru.Pendampingan oleh tenaga ahli, PTK inovatif.
dapat memberikan dorongan bagi guru Kemandirian dan inisiatif MGMP
untuk berinovasi, dan sebagai media IPA SMP Kabupaten Batang sebagai mitra
konsultasi untuk menemukan berbagai diwujudkan melalui upaya bekerja sama
alternatif solusi permasalahan dalam dengan LP2M UNNES sebagai
melaksanakan PTK. Butin (2006) impelemntasi Model MGMP Mandiri
berpendapat bahwa fokus utama seorang (Hidayah et al., 2015). Kemandirian
pendamping adalah membantu terdamping MGMP yang memiliki sumber daya
dalam mengembangkan keterampilan anggota, bekerjasama dengan LP2M
profesional dalam suasana yang UNNES dengan narasumber

263
264

yangdibutuhkan akan mendukung pengertian dan jenis-jenis PTK, serta


implementasi Model KKG Mandiri dalam tentang karya ilmiah.
peningkatan dan penjaminan mutu guru b. Sosialisasi Model MGMP Mandiri
berkelanjutan. sebagai model peningkatan mutu
guru berkelanjutan kepada mitra.
METODE c. Pendalaman materi tentang PTK,
dilengkapi dengan informasi strategi
Kegiatan pelatihan dan pembuatan latar belakang, landasan
pendampingan dilakukan di Sekretariat teori, teknik pengumpulan data,
MGMP IPA SMP yang bertempat di SMP analisis data, kaidah dan cara
Negeri 4 Batang. Kegiatan mengakses jurnal ilmiah sebagai
workshop/pelatihan dan pendampingan referensi dan tempat untuk
ditempuh meliputi tiga tahapan yaitu; mempublikasikan hasil PTK.
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan dengan
Kegiatan dilaksanakan dengan partisipasi partisipasi aktif peserta (mitra)
dari mitra, serta dilakukan secara dalam bentuk tanya jawab dan
kolaborasi partisipatif tim pelaksana dan diskusi
mitra, baik dalam tahapan persiapan, d. Pendampingan penyusunan tema dan
pelaksanaan, maupun tahap evaluasi. atau judul PTK oleh mitra
1. Tahapan persiapan e. Pendampingan pembuatan latar
Kegiatan dilaksanakan melalui belakang, landasan teori, teknik
tahapan sebagai berikut: pengumpulan data, analisis data,
a. Koordinasi tim dosen pengabdian kaidah dan cara mengakses jurnal
masyarakat dengan Ketua MGMP ilmiah sebagai referensi dan tempat
IPA SMP dan PPII Kabupaten untuk mempublikasikan hasil PTK
Batang. oleh Tim.
b. Pengiriman surat undangan kepada f. Guru sasaran (mitra) didampingi tim
guru mitra oleh ketua MGMP IPA dosen mempraktekkan pembuatan
SMP Kabupaten Brebes sekaligus latar belakang, landasan teori, teknik
sebagai anggota mitra. pengumpulan data, analisis data,
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan kaidah dan cara mengakses jurnal
pembimbingan, dilakukan bersama ilmiah sebagai referensi dan tempat
dengan mitra untuk mempublikasikan hasil PTK.
d. Menyusun materi workshopPTK g. Mendokumentasikan kegiatan.
IPA inovatif bagi 20 guru mitra h. Pos tes untuk mengukur
kegiatan oleh Tim pelaksana. keberhasilan pendampingan dalam
e. Menentukan topik penyusunan menyusun proposal PTK.
proposal PTKuntuk ditawarkan i. Pelaksanaan PTK di sekolah
kepada guru mitra masing-masing oleh mitra,
f. Menyiapkan materi, alat dan bahan diharapkan terjadi komunikasi antar
untuk kegiatan workshop dan anggota mitra selama
pendampingan bersama mitra melaksanakan PTK, sehingga
2. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan permasalahan yang dihadapi dalam
Tahapan pelaksanaan sebagai pelaksanaan PTK dapat diatasi.
berikut: Disamping itu, akan dilakukan
a. Pre tes untuk mengukur pengetahuan pendampingan secara periodik oleh
awal guru mitra kegiatan tentang Tim pelaksana. Pendampingan

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


dilakukan sekaligus memfasilitasi Berdasarkan analisis nilai tes pengetahuan
mitra untuk mengatasi kendala yang awal, pengetahuan guru tentang PTK
mungkin dihadapi selama bervariasi dan rata-ratanya masih rendah
melaksanakan PTK dan menyusun yaitu rerata skor 56. Rerata skor kurang
laporan, serta artikel hasil PTK. dari 75, dapat dikatakan sasaran belum
j. Seminar hasil PTK oleh mitra. memiliki pengetahuan yang baik tentang
3. Rancangan Evaluasi PTK.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan Setelah diadakan tes awal terkait
pengabdian masyarakat, secara rinci materi PTK pada kegiatan IbM
mekanisme evaluasi sebagai berikut; dilanjutkan dengan paparan materi yaitu:
1. Ketika pendalaman materi tentang
konsep dan jenis PTK, dikumpulkan a. Sosialisasi Model MGMP Mandiri
data melalui pre tes dan pos tes. sebagai model peningkatan mutu guru
Indikator keberhasilan ≥ 85% berkelanjutan kepada mitra
peserta pelatihan mendapatkan nilai
75. Pada kegiatan ini materi
2. Hasil pendampingan, guru mampu disampaikan oleh Dr. Isti Hidayah, M.Si
menghasilkan proposal PTK yang Fasilitator SIPBM kerjasama UNNES-
baik dan siap dilaksanakan berikut UNICEF, Pusat Pengembangan
instrumennya dengan jumlah100% Pengabdian KKN LPPM UNNES.Pada
dari jumlah yang telah disepakati sesi ini disampaikan bahwa untuk dapat
bersama bersama mitra. Guru melaksanakan proses pendidikan
mampu melaksanakan PTK dan sebagaimana diamanatkan oleh UUD
terampil mengakses laman jurnal 1945, maka di sekolah/madrasah
untuk submit artikel pada jurnal atau diperlukan guru profesional. Dalam
seminar tertentu yang relevan rangka pembinaan untuk menjadi guru
dengan PTK yang dilakukan. yang profesional, maka diperlukan
3. Minimal 80% dari judul PTK yang Pengembangan Keprofesionalan
berhasil dilaksanakan siap Berkelanjutan (PKB).
diseminarkan dalam event MGMP. Berdasar Permenpan dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN 2009, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan adalah pengembangan
1. Pelaksanaan Kegiatan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan, bergradasi, dan
Kegiatan pelatihan dan berkelanjutan untuk meningkatkan
pendampingan telah dilaksanakan selama profesionalitasnya. PKB dilakukan dapat
empat kali pertemuan pada tanggal 6 dan dilakukan di sekolah/antar sekolah melalui
20 April dan 5-6 Agustus tahun 2017. kegiatan MGMP yang bersifat:
Peserta atau sasaran berasal dari SMP dan 1) Relevan dengan aktivitas guru
MTs yang ada di Kabupaten Batang 2) Meningkatkan kemandirian guru dan
dengan total peserta sebanyak 20 orang sekolah
guru anggota MGMP IPA di Kabupaten 3) Mengurangi dampak negatif (guru
Batang. Kegiatan pelatihan dan workshop sering meninggalkan sekolah)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 4) Keterbatasan dana
tes pengetahuan awal guru sasaran 5) Dampak pada lingkungan
tentang tentang pengertian dan jenis-jenis Tidak semua kebutuhan dapat
PTK, serta tentang karya ilmiah. dipenuhi di sekolah – terutama

265
266

pengembangan penguasaan materi. PKB Pada saat pendampingan dilakukan


di luar sekolah dapat dilakukan dengan oleh Tim pengabdian dengan memberikan
cara bersinergi dengan pihak luar sekoah saran dan masukan pada saat mitra
yaitu LPTK. melakukan penyusunan tema dan atau
judul PTK oleh mitra, meliputi
pendampingan: pembuatan latar belakang,
landasan teori, teknik pengumpulan data,
analisis data, kaidah dan cara mengakses
jurnal ilmiah sebagai referensi dan tempat
untuk mempublikasikan hasil PTK oleh
Tim.Guru sasaran (mitra) didampingi tim
dosen mempraktekkan pembuatan latar
belakang, landasan teori, teknik
pengumpulan data, analisis data, kaidah
Gambar 1 Dr. Isti
Hidayah dan cara mengakses jurnal ilmiah sebagai
menyampaikan materi referensi dan tempat untuk
tentang pengembangan mempublikasikan hasil PTK.
MGMP Mandiri
c. Pos tes untuk mengukur keberhasilan
b. Workshop dan Pendampingan PTK pendampingan dalam menyusun
proposal PTK.
Pada kegiatan ini disampaikan oleh
Tim yang terdiri dari Muhamad Taufiq, Dari hasil pretes didapatkan skor
M.Pd, Prof. Dr. Wiyanto, M.Si dan Prof. rata-ratanya adalah 56.Skor tertinggi hasil
Dr. Sudarmin, M.Si. Workshop didahului pretesadalah 70 dan skor terendahnya
dengan paparan pendalaman materi PTK adalah 40. Pada akhir kegiatan IbM pada
dilengkapi dengan informasi strategi sesi pelatihan dan workshop, selanjutnya
pembuatan latar belakang, landasan teori, dilakukan postes. Hasil analisis
teknik pengumpulan data, analisis data, pemahaman dari pretes menunjukkan
kaidah dan cara mengakses jurnal ilmiah bahwa kebanyakan guru-guru masih
sebagai referensi dan tempat untuk bingung tentang mengidentifikasi jenis
mempublikasikan hasil PTK.Kegiatan model-model PTK dan
dilaksanakan dengan partisipasi aktif mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
peserta (mitra) dalam bentuk Tanyajawab Hasil postes menunjukkan hasil rerata
dan diskusi. skor 95, dengan skor tertinggi 100 dan
terendahnya adalah 80. Setelah paparan
dan pendampingan kesulitan dan
pemahaman guru-guru sasaran
meningkat, termasuk terkait
mengidentifikasi model-model PTK dan
menyusun proposal PTK untuk dilakukan
di kelas masing-masing.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kegiatan pelatihan dan workshop telah
berhasil meningkatkan pemahaman guru-
guru sasaran tentang PTK. Hal ini
Gambar 2 Penyampaian materi cara mengakses ditunjukkan dari hasil rata-rata maupun
jurnal skor individu para guru sasaran yang telah

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


mencapai ≥85. Ketercapaian keberhasilan pendampingan yang terbaik terjadi
klasikal juga sangat bagus, karena≥ 80% sepanjang kurun waktu di mana
pesertaguru-gurusasaran tuntas dalam kepercayaan, kerjasama, dan berbagi
penyusunan proposal PTK .Sementara itu dibangun serta pertemuan rutin antara
terkait efektivitas kegiatan pengabdian pendamping dan terdamping dijadwalkan.
maka dihitung gain atau peningkatan Pendampingan tidak hanya melalui temu
pengetahuan peserta yaitu rerarata tatap muka langsung, namun juga
gainnya adalah 0,88 pada kategori tinggi memanfaatkan fasilitas online yang
menurut kriteria gain Hake. memanfaatkan email maupun aplikasi
sosial media (misal WA atau What’s up
juga BBM) yang mendukung dan
memungkinkan terjalinnya komunikasi
eifisien dan dan efektif.

2. Refleksi dan Analisis Ketercapaian


Tujuan Kegiatan Pengabdian
Peserta sangat antusias mengikuti
kegiatan,kehadiran dosen-dosen
pendidikan IPA sebagai fasilitator sangat
membantu dalam membantuguru sasaran.
Fasilitator juga terlibat diskusi dengan
guru sasaran, diantaranya tentang
Gambar 3. Peserta mengerjakan postes kesulitan pengimplementasian dan
pelaksanaan PTK. Namun setelah
Selanjutnya dilakukan kegiatan didampingi dan diberi penejelasan guru-
pendampingan pelaksanaan PTK di guru sasaran merasalebih percayadiri.
sekolah. Kegiatanini ditujukan untuk Evalusi kegiatan dilaksanakan dari
memberikan fasilitasi sebagai tindaklanjut awal kegiatan sampai pada akhir
dari permasalahan yang dialami oleh kegiatan. Untuk merekam pendapat
guru. Pendampingan oleh tenaga ahli, peserta terkait pelaksanaan IbM dari
dapat memberikan dorongan bagi guru awal sampai akhir diambil
untuk berinovasi, dan sebagai media datamenggunakan angket dengan
konsultasi untuk menemukan berbagai pertanyaan dan hasil sebagai berikut:
alternatif solusi permasalahan dalam
melaksanakan PTK. Bentuk

Tabel 8 Respon peserta terhadap pelaksanaan kegiatan IbM

No Respon pelaksanaan kegiatan Respon dari total 20


sosialisasi/pelatihan penilaian peserta
autentik
4 3 2 1
1 Saya memahami materi yang
disampaikan penyaji kegiatan workshop
PenelitianTindakanKelas (PTK) 19 1 0

267
268

2 Saya mendapatkan informasi yang jelas


tentang tujuan PTK 20 0 0 0

3 Saya memahami prinsip dan karakteristik


PTK 18 2 0 0
4 Saya memahami model-model dan
prosedur pelaksanaan PTK 18 2 0 0
5 Bahan materi workshop disajikan dengan
baik. 20 0 0 0
6 Paparan disajikan dengan media yang
memadai 20 0 0 0
7 Penyaji memberikan informasi dengan
jelas, runtut, sistematis, dengan contoh- 0 0 0
contoh yang relevan. 20

8 Setelah mengikuti workshop ini saya


dapat mengaplikasikan pada
pembelajaran IPA di tempat saya 20 0 0 0
bekerja.

9 Saya mendapatkan manfaat yang berarti 0 0 0


dari kegiatan sosialisasi/ pelatihan 20
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal
ini
10 Saya berharap ada pendampingan
publikasi PTK ataun tindak lanjut 20 0 0 0
kegiatan yang sejenis
Keterangan:SS= SangatSetuju (4), S= Setuju (3), TS=TidakSetuju (2), dan STS= Sangat
Tidak Setuju(1)

Evalusi kegiatan dilaksanakan dari disimpulkan sebagai berikut:


awal kegiatan sampai pada akhir 1. Pelatihan dan workshop PTK pada
kegiatan. Untuk merekam pendapat guru IPASMP/MTs di Kabupaten
peserta terkait pelaksanaan kegiatan IbM Batang yang dilakukan mendapat
dari awal sampai akhir diambil data respon positif dari guru dalam
menggunakan angket. Sebanyak 18 dari mendukung publikasi ilmiah dan
20 peserta merasa sangatpaham, 2 dari karya inovatif.
20 peserta paham terkait prinsip dan 2. Guru sasaran telah memiliki
model-model PTK. Terkait dengan tindak wawasan tentang PTK yang baik dan
lanjut kegiatan seluruh peserta guru mitra telah mampu menyusun
sasaran sangat setuju untuk diadakan proposal PTK sesuai dengan kaidah
kegiatan sejenis pada waktu-waktu yang baik.
selanjutnya. Saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Pendampingan harus selalu
SIMPULAN DAN SARAN diprioritaskan untuk dilakukan
setelah kegiatan pelatihan maupun
Upaya Pengembangan workshop
Keprofesionalan Berkelanjutan MGMP 2. Kegiatan pendampingan terhadap
IPA Kabupaten Batang melalui guru perlu selalu mengedepankan
Pedampingan Penelitian Tindakan Kelas asas kolegalitas dan kesejajaran
(PTK) telah dilaksanakan dan dapat

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018


karena akan berdampak pada
keberhasilan selama kegiatan.
Guru sasaran sangat mengharapkan
kegiatan sejenis pada waktu-waktu yang
akan datang dan tidak terbatas masalah
PTK,tetapi pada aspek yang lain misalnya
Evaluasi autentik dan Perangkat
Kurikulum 2013 khususnya materi IPA
terpadu.

DAFTAR PUSTAKA
Brantley, H., Barron, L., Hicks, G. C., &
McIntyre, L. (2007). An Action
Research Model: Using
Dispositions to Enhance the
Diverse Classroom Practices of In-
service and Pre-service Teachers.
Teacher Education Journal of
South Carolina , 75-83.
Butin W. 2006.Introduction Future
Directions for Service Learning in
Higher Education.International
Journal of Teaching and Learning
in Higher Education.18 (1): 1-6.
Ferrance, E. (2000). Action
research.Providence, RI: Brown
University.
Hidayah, I., Pristiwati, R., dan
Widiyatmoko, A.2015. Kajian
kesiapan guru mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia,
dan IPASMPdalam implementasi
kurikulum 2013 di Kota Semarang.
Jurnal Penelitian Pendidikan. 32
(2), 127-136.
Sarjita, A. 2011.Pendampingan Pasca
Pelatihan Guru Program Prioritas.
ModulProgram Prioritas.DBE 3
USAID.

269
270

Rekayasa Vol. 16 No.2, Desember 2018

You might also like