19497-Article Text-37985-1-10-20171129
19497-Article Text-37985-1-10-20171129
19497-Article Text-37985-1-10-20171129
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chie
Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6250
Gedung B4 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: [email protected]
33
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)
34
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)
Itsumo mitaku mukatsuku yoke na hito koto nani ka ii Nekoma Libero :「あんなところから
kaese yo.” 速攻!」
“Kenapa dia? Aku sama sekali tak : “Anna tokoro kara
mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi kenapa sokkou!”
dia diam saja menghadapi orang menyebalkan : “Serangan cepat itu
ini” dari tempat sana!”
(Episode 3 pada 14:07). (Episode 12 pada 07:28).
Analisis: Kata「ムカつく」ini Analisis:
mempunyai arti menyebalkan, memuakkan, atau Berubah bentuk bunyi maupun tulisan dari
menjijikan. Kamei dalam wakamono kotoba jiten hyoujungo「すごい」yang dapat menjadi「すげ
(2002:79) mengatakan bahwa kata mukatsuku ぇ、すんげ、すっごい、すっげぇ」. Kata ini
termasuk ke dalam kelas kata doushi. Kata ini
dalam wakamono kotoba berubah bentuk dari
berasal dari kata「ムカムカに立つ」(muka keiyoushi menjadi fukushi. Berubah fungsi dari
muka ni tatsu) yang berarti mual, emosi, atau kata sifat menjadi kata yang menerangkan kata
panas perut. Penyimpangan ini terjadi adanya sifat. Sehingga mengalami perubahan makna dari
penyingkatan kata dan juga perubahan makna kata yang artinya “hebat” menjadi “sangat”.
dari makna aslinya. Menurut Horio (2015:46) sebenarnya kata
Data 17:おいしい(oishii) ini dapat digunakan menjadi fukushi jika diubah
Dialog: dalam bentuk 「すごく」(sugoku). Namun
Oikawa: 「ほら、おいしい…おいしい… karena penyimpangan oleh anak muda maka
チャンスボールだ。」 kata aslinya dan kata perubahannya yang dapat
: “Hora, oishii… oishii…chansu booru da.” digunakan sebagai teido no fukushi, seperti 「すご
: “Lihat kan. Bagus… bagus… bola い、すげぇ、すんげ、すっごい、すっげぇ」.
bebas” Data 38: あざす(azasu)
(Episode 7 pada 06:42).
Dialog:
Analisis: Kata 「おいしい」oishii ini
Izumi:「さきももう一本だけでって言っ
berbeda dengan makna kata aslinya, yaitu enak
たよ。本当に最後だからね。」
untuk rasa makanan. Menurut Horio (2015:37)
: “Saki mo mou ippon dakede tte itta yo.
ada bermacam-macam makna dari kata 「おい
Hontouni saigo da kara ne.”
しい」oishii, salah satunya “bagus”. Perubahan : “Dari tadi kau berkata, “satu kali
makna pada wakamono kotoba yang berbeda dari lagi” terus. Ini yang terakhir ya.”
kata aslinya adalah penyimpangan pada Hinata:「あざす。」
wakamono kotoba.
: “Azasu.”
Data 30: すげぇ(sugee) : “Terima kasih.”
Dialog: (Episode 1 pada 12:52).
Hinata : 「なんだ。すげぇ感じ悪い Dialog:
あいつら。」 Kiyoko : 「たぶんサイズ大丈夫だと
: “Nanda. Sugee kanji warui aitsura.” 思うけど何かあったら、言って。」
: “Apa-apan itu. Mereka sangat buruk.” : “Tabun saizu daijoubu da to omou kedo
(Episode 3 pada 15:21). nanika attara, itte.”
Dialog: : “Kupikir mungkin ukurannya pas, jika
Nekoma no. 7 : 「すげぇ早い、何? ada hal yang lain, katakan saja.”
」 Kageyama & Hinata :「あざす。」
: “Sugee hayai, nani?” : “azasu.”
: “Cepat banget, apa itu : “Terima kasih.”
tadi?” (Episode 5 pada 07:38).
35
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)
Analisis: Kata 「あざす」(azasu) ini (toka) termasuk bokashi kotoba yang membuat
mengandung makna yang sama dengan makna ungkapan menjadi kabur.
aslinya untuk mengungkapkan rasa Data 55: まじっすか(majissuka)
“terimakasih”. Kata 「あざす」(azasu) Dialog:
sebenarnya berasal dari kata 「ありがとうござ Yahaba : 「烏野釣ったらマネーが美
います」(arigatou gozaimasu). Namun pada 人ってことくらいしか覚えていないし。」
wakamono kotoba kata「ありがとうございます :”Karasuno tsuttara manee ga bijintte koto
」mengalami penyingkatan menjadi 「あざす」 kurai shika oboeteinaishi.”
. Menurut Tanaka dalam Sudjianto dan dahidi : “Manajer Karasuno seingetku
(2004:18), kata yang mengalami penyimpangan ada yang cantik.”
penyingkatan kata seperti 「あざす」(azasu) Kindaichi :「まじっすか」
termasuk ke dalam ragam bahasa anak muda : “Majissuka.”
Jepang. Kata 「あざす」biasanya digunakan : “Benarkah.”
Episode 6 pada 02:58).
oleh remaja laki-laki Jepang.
Analisis: Dalam wakamono kotoba jiten
Data 50: ~とか(~to ka)
(2003:209), kata ini memiliki arti “benarkah?”.
Dialog:
Sehingga kata ini termasuk ke dalam bentuk frase
Tim Asosiasi Lingkungan : 「おれがいれ
baru.
ばおまえは最高とか言ってみて。高校生かっ
けぇ。」 PENUTUP
: “Ore ga ireba omae wa saikou da, to ka itte
mite. koukousei kakkee.” Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
: “Jika ada aku, kamu hebat, seperti itu. dapat disimpulkan bahwa wakamono kotoba
anak-anak SMA keren. dalam anime Haikyuu! berjumlah 57 diantaranya
(Episode 10 pada 19:12). 5 kata kerja, 14 kata sifat, 10 kata benda, 8 kata
Dialog: keterangan, 8 kata seru atau interjeksi, dan 12
Nishinoya : 「翔揚、これはたくらんで ungkapan (frase baru maupun bokashi kotoba).
顔じゃなくて笑顔だぞ、たぶん。」 Terdapat wakamono kotoba yang memiliki makna
: “Shouyou, kore wa takuranderu yang berbeda maupun yang sama dengan kata
kao janakute egao da zo, tabun.” asalnya.
: “Shouyou, kurasa pertanda wajah itu Karakteristik wakamono kotoba yang terjadi
mungkin sebenarnya dia tersenyum.” dilihat dari penyimpangan pada kelas kata
Asahi : 「たぶんとか言うんじゃな maupun bentuk ungkapan baru dalam bahasa
いよ、西谷。」 Jepang:
: “Tabun toka iun janai yo, 1. Pada kelas kata kerja:
Nishinoya.” a. Adanya penambahan silabel ~ru pada
: “ Jangan bilang seperti onomatope,kata benda maupun kata
“mungkin”, Nishinoya.” serapan.
(Episode 22 pada 00:29). b. Penyingkatan kata yang mengalami
Analisis :「~とか」(toka) mempunyai perubahan makna maupun perubahan
bunyi.
makna asli dalam penggunaannya yaitu “dan”
2. Pada kelas kata sifat:
maupun “atau”. Pada wakamono kotoba terjadi
a. Perubahan bunyi.
penyimpangan pada maknanya yaitu menjadi
b. Perubahan dan pergeseran makna dari
“kabur” atau dapat dikatakan makna tersebut
kata asalnya.
tidak jelas. Seperti dua contoh dialog diatas
c. Penyingkatan dari kalimat menjadi
makna 「~とか」(toka) menjadi tidak jelas.
kata.
Horio (2015: 72) berpendapat bahwa 「~とか」
36
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)
d. Adanya penambahan silabel ~kusai Horio, Kei. 2015. Wakamono Kotoba ni Mirareru Gengo
pada akhir kata sifat. Henka ni Kansuru Kenkyuu. Kyuushu: Kyuushu
3. Pada kelas kata benda: University.
Kamei, Hajime. 2003. Wakamono Kotoba Jiten. Tokyo:
e. Adanya penambahan silabel ~sa pada
PT. NHK.
akhir kata benda.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar
f. Pergerseran dan perubahan makna. Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
g. Perubahan fungsi penggunaan. Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:
h. Perubahan bunyi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
i. Penggunaan kata serapan meski Kesuma, Tri Mastoyo J. 2007. Pengantar (Metode)
terdapat bentukstandarnya. Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.
j. Penggunaan dari kata serapan yang Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan
digabungkan dengan bahasa Jepang. Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta:
Rajawali Pers.
k. Penggunaan huruf Jepang yang disertai
Matsuura, Kenji. 2005. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia.
inisial dari kata serapan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
l. Muncul kata baru dari penyimpangan Setiawan, Krisna 2011. Analisis Pembentukan
wakamono kotoba. Wakamono Kotoba dalam Drama Yamada Taro
4. Pada kelas kata keterangan (menyatakan Monogatari. Semarang: Universitas Negeri
tingkatan): Semarang.
a. Perubahan bunyi. Sudjianto. 1996. Gramatika Bahasa Jepang-Seri A.
b. Pergeseran dan perubahan fungsi Jakarta: Kesaint Blanc.
penggunaan. Sudjianto & Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Ligustik
Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
c. Perubahan makna.
Sugihastuti. 2007. Bahasa Laporan Penelitian.
d. Pembalikkan kata dan penyingkatan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kata. Sukmayati, Isni. 2008. Analisis Wakamono Kotoba pada
5. Pada kelas kata seru/interjeksi: Anime Ouran Koukou Hosutobu Episode 1-5.
a. Penyingkatan kata. Bandung: UPI.
b. Perubahan bunyi. Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.
c. Penggunaan kata serapanmeskipun Bandung: Humaniora.
ada bentuk standarnya (hyoujungo). Vance, Timothy J. 1993. Prefiks dan Sufiks dalam Bahasa
d. Penggunaan cara baca dari angka yang Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Yonekawa, Akihiko. 1998. Wakamono Kotoba wo
membentuk makna.
Kagakusuru. Meiji Shoin.
e. Penggunaan huruf Jepang yang disertai
inisial dari kata serapan.
6. Pada atarashi hyougen:
a. Pengguaan dialek
b. Bokashi kotoba (ungkapan kabur).
c. Adanya frase yang lahir baru dari
penyimpangan wakamono kotoba.
DAFTAR PUSTAKA
37